BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian motivasi
Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau
keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian
tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-
motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu
dalam mencapai tujuan tertentu.1[1]
Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang
mereka masing-masing. Namun pada intinya sama, yakni sebagai suatu pendorong yang
mengubah energi didalam diri seseorang menjadi bentuk aktifitas nyata untuk mencapai tujuan
tertentu.
Mc. Donal mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi
seseorang yang ditandai timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan. Seseorang yang tidak memiliki motivasi belajar, tak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar
dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajarnya. Namun
seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan
motivasi ekstrinsik yang diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi
intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.
Guru-guru sangat menyadari pentingnya motivasi didalam membimbing belajar murid.
Berbagai macam teknik, misalnya kenaikan tingkat, penghargaan, peran kehormatan, piagam
prestasi, pujian dan celaan telah digunakan untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada
kalanya, guru-guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.
Bukan hanya sekolah yang berusaha memberikan motivasi kearah perubahan tingkah laku
yang diharapkan, orang tua atau keluargapun harus berusaha memotivasi belajar anak-anak
mereka.
B. beberapa prinsip motivasi belajar
ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar, seperti dalam uraian berikut.
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar. Seseorang melakukan aktifitas
belajar, karena ada yang mendorongnya. Bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka dia
akan melakukan aktifitas belajar dalam rentang waktu tertentu.oleh karena itulah, motivasi diakui
sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar seseorang.
Motivasi intrinsik, yaitu motif yang menjadi aktif atau berfungsi tanpa perlu dirangsang dari luar,
karena didalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sementara itu,
motivasi ekstrinsik adalah motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. Meski hukuman tetap[ diberlakukan dalam
memicu semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik penghargaan berupa pujian. Setiap
orang senang dihargai dan tidak suka dihukum dalam bentuk apapun. Tetapi, pujian yang
diucapkan itu tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat. Kesalahan pujian bisa
bermakna mengejek.
Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. Kebutuhan yang tak bisa dihindari
oleh anak didik adalah keinginan untuk menguasai sejumlah ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah,
anak didik belajar. Karena bila tidak belajar, berarti anak didik tidak akan mendapatkan ilmu
pengetahuan. Bagaimana untuk mengembangkan diri dengan memenfaatkan potensi-potensi yang
dimiliki bila potensi tersebut tidak ditumbuh kembangkan melalui penguasaan ilmu pengetahuan.
Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. Anak didik yang menpunyai motivasi dalam
belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa
belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi di hari-
hari mendatang.
Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Berbagai hasil penellitian selalu menyimpulkan bahwa
motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator
baik-buruknya prestasi belajar seorang anak didik2[2]
C. Jenis-jenis Motivasi
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia mau belajar. Motivasi dapat
timbul dari dalam diri individu dan dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Hal ini
akan diuraikan sebagai berikut.
a. Motivasi intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari
orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu
pengetahuan dan ingin menjadi orang berguna bagi nusa, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, ia
rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain.
b. Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya
ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia
mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang
tuanya agar mendapat peringkat pertama dikelasnya.
Usaha membangkitkan motivasi belajar siswa, guru hendaknya berusaha dengan berbagai cara.
Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi
intrinsik.
Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan diantara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.
Pace making (membuat tujuan sementar atau dekat): pada awal kegiatan belajar mengajar guru,
hendaknya terlebih dahulu menyampaikan kepada siswa TIK yang akan dicapainya sehingga
dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai TIK tersebut.
Tujuan yang jelas: motif mendorong individu untuk mencapai tujuan. Makin jelas tujuan, makin
besar nilai tujuan bagi individu yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam
melakukan suatu perbuatan.
Kesempurnaan untuk sukses: kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas, kesenangan dan
kepercayaan terhadap diri sendiri, sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya.
Dengan demikian, guru hendaknya dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk meraih
sukses dengan usaha sendiri, tentu saja dengan bimbingan guru.
Minat yang besar: motif akan timbul jika individu memiliki minat yang besar.
Mengadakan penilaian atau tes: pada umumnya semua siswa mau belajar dengan tujuan
memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak
belajar bila tidak ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan
ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jika,
angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.3[3]
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkan semangat dan
mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya, bagaimanapun
kelam masa lalunya, dan bagaimanapun berat tantangannya. Tidak ada kata menyerah sampai titik
darah penghabisan. Allah selalu menyayangi hama-Nya dan berjanji memberikan jalan
kesuksesan. Allah tidak akan mengubah nasib seseorang sebelum orang itu berusaha keras
mengubah takdirnya sendiri.
Kisah orang sukses bisa menjadi inspirasi murid dalam mengukir cita-cita hidupnya. Guru
harus jeli memberikan kisah hidup orang sukses kepada murid-muridnya, sehingga mereka bangkit
dari keterpurukan, keputusasaan.
Sebagai seorang motivator, guru adalah psikolog yang diharapkan mampu menyelami
psikologi anak didiknya, sehingga mengetahui kondisi lahir batinnya. Dan, dari pengetahuan ini,
seorang guru akan mencari motivasi model apa yang cocok bagi anak didiknya.
Ketika anak didikna mengantuk di dalam kelas, tidak semangat, dan keletihan menerima
pelajaran dari pagi sampai siang, guru yang cerdas akan mampu membaca situasi ini. Ia akan
menyegarkan dulu pikiran anak didik dengan cerita dan motivasi hidup orang-orang sukses,
setelah itu baru melanjutkan pelajaran dengan tenang dan energik.
Seperti yang dikatakan oleh Oemar Hamalik (2008), memotivasi belajar penting artinya
dalam proses belajar siswa, karena berfungsi mendorong, menggerakan, dan mengarahkan
kegiatan belajar. Oleh sebab itu, prinsip-prinsip motivasi belajar sangaat erat kaitannya dengan
prinsip-prinsip belajar itu sendiri.
Di bawah ini, akan diuraikan beberapa prinsip dan motivasi belajar supaya mendapat
perhatian dari pihak perencanaan pengajaran, khususnya dalam rangka merencanakan kegiatan
belajar.
a) Kebermaknaan
Siswa akan suka dan termotivasi belajar apabila hal-hal yang dipelajari mengandung makna
tertentu baginya. Sebenarnya, kebermaknaan bersifat personal, karena dirasakan sebagai sesuatu
yang penting bagi diri seseorang. Ada kemungkinan pelajaran yang disajikan oleh guru tidak
dirasakan sebagai suatu yang bermakna. Agar suatu pelajaran bisa bermakna, seorang guru bisa
mengaitkan pelajrannya dengan ,asa lampau siswa, tujuan-tujuan masa mendatang, minat serta
nilai-nilai yang berarti bagi mereka.
b) Modelling
Siswa akansuka memperoleh tingkah laku baru disaksikan dan ditirunya. Pelajaran akan lebih
mudah dihayati dan diterapkan oleh siswa jika guru mengajarakannya dalam entuk tingkah laku
model, bukan hanya dengan menceritakannya dalam lisan. Dengan model tingkah laku itu, siswa
dapat mengamati dan menirukan apa yang diinginkan oleh guru. Beberapa eyunjuk yang perlu
diperhatikan adlah sebagai berikut.
Menetapkan aspek-aspek penting dari tingkah laku yang akan dipertunjukan sebagai model. Jelaskan
setiap tahap dan keputusan yang akan ditempuh agar mudah diterima oleh siswa.
Sisa dapat menirukan model yang telah ditunjukan, hendaknya diberikan penghargaan.
Model harus diamati sebagai suatu pribadi yang lebih tinggi dari pada siswa sendiri.
Jangan sampai tingkah laku model berbenturan dengan nilai-nilai atau keyakinan siswa sendiri.
Modelling disajikan dalam teknik mengajar atau dalam keterampilan-keterampilan sosial.4[4]
A. Kesimpulan
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu
yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Prinsip Motivasi adalah :
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktifitas belajar
Motivasi intrinsic
Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman
Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar
Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar
Jenis Motivasi adalah :
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi Intrinsik
Fungsi motivasi dalam belajar adalah :
Motivasi sebagai pendorong buatan
Motivasi sebagai penggerak buatan
Motivasi sebagai pengarah buatan
Bentuk Motivasi adalah :
Memberikan Angka
Hadiah
Kompetesi
Ego involvement
Memberikan ulangan
Mengetahui hasil
Pujian
Hukuman
DAFTAR PUSTAKA
Imam Musbikin, Mengatasi anak mogok sekolah dan malas belajar, Jogjakarta : Laksana, 2012
Jamal Ma’mur Asmani, Tips menjadi guru inspiratif, kreatif, dan inofatif, Jogjakarta: DIVA
Press,2013
Drs.Moh.Uzer Usman, menjadi guru profesional, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,
2011