Anda di halaman 1dari 6

GAMBARAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PELAYANAN

KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SALEWANGANG MAROS

Nurul Fatimah Estang1, Erna Kadrianti2, Dahrianis3


1
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3
STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(Alamat Korespondensi :nhurul10@yahoo.com/085825341279)

ABSTRAK

Perilaku caring perawat adalah sifat dasar perawat sebagai manusia untuk membantu,
memperhatikan, mengurus dan menyediakan bantuan serta memberi dukungan untuk intervensi
keperawatan dalam rangka mencapai derajat kesejahteraan yang lebih tinggi dengan penuh
perasaan berdasarkan kemanusian dan aspek moral. Caring penting karena caring adalah fokus
utama dalam praktik keparawatan dan merupakan esensi dari keperawatan yang membedakan
perawat dengan profesi kesehtan lain. Pelayanan keperawatan dengan caring adalah membantu,
menolong dan melayani orang lain yang membutuhkan pelayanan atau kekhususan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku caring
perawat dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Salewangang Maros. Populasi
dalam penelitian ini yaitu semua perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Salewangang Maros sebanyak
10 ruangan dengan jumlah perawat 164 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif non
eksperimen, merupakan bagian dari jenis penelitian observasional, pengambilan sampel dengan
aksidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Pengumpulan data di lakukan
dengan menggunakan lembar observasi. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisa dengan
menggunakan komputer program microsoft excel dan program statistik (SPSS) versi 16,0. Analisa
data mencakup analisa univariat dengan mencari distribusi frekuensi. Disimpulkan bahwa dari hasil
penelitian tentang gambaran perilaku caring perawat dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat
inap RSUD Salewangan Maros, didapatkan bahwa perilaku caring perawat dalam pelayanan
keperawatan di dominasi oleh perilaku caringyang baik.

Kata kunci : Caring, Pelayanan Keperawatan.

PENDAHULUAN
Memasuki era globalisasi saat ini, menjadi perawat yang professional.
semua bidang kehidupan sedang mengalami Profesionalisme perawat dapat
perkembangan bahkan kemajuan yang cukup dibuktikan dengan memberikan pelayanan
pesat. Salah satunya adalah bidang keperawatan terbaik. Perilaku caring adalah
pelayanan kesehatan, bukan hanya dari segi inti dari praktek keperawatan yang baik (Potter
sarana dan prasarananya saja tetapi juga & Perry, 2009 dalam Purwaningsih, 2015).
profesionalisme dari tenaga kesehatan itu Menurut Putri (2014) perilaku caring
sendiri. Pelayanan Keperawatan adalah suatu perawat adalah sifat dasar perawat sebagai
bentuk pelayanan profesional yang manusia untuk membantu, memperhatikan,
merupakan bagian integral dari pelayanan mengurus dan menyediakan bantuan serta
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat memberi dukungan untuk intervensi
Keperawatan ditujukan kepada individu, keperawatan dalam rangka mencapai derajat
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik kesejahteraan yang lebih tinggi dengan penuh
sehat maupun sakit (UU RINo. 38 Tahun perasaan berdasarkan kemanusian dan aspek
2014 Tentang Keperawatan). moral. Menurut Tomey (1999) dalam Putri
Menurut Depkes RI, (2004) dalam (2014) perilaku caring penting karena caring
Putri, (2014) Perawat sebagi salah satu adalah fokus utama dalam praktik
profesi di rumah sakit mempunyai peran keparawatan dan merupakan esensi dari
sentral untuk melakukan dan meningkatkan keperawatan. Caring mengandung nilai
kualitas pelayanan kesehatan. Untuk humanistik, menghormati kebebasan manusia,
mencapai kualitas pelayanan kesehatan yang menekankan dan menghargai setiap orang.
baik, maka seorang perawat di tuntut untuk Perilaku caring akan memungkinkan
terjalinnya hubungan interpersonal yang dengan tingkat pendidikan Ners sebanyak
harmonis antara perawat-pasien yang 41 orang, S1 sebanyak 36 orang, DIV
membantu dalam pemenuhan kebutuhan sebanyak 7 orang dan tingkat pendidikan
pasien yang akhirnya memberikan rasa terbanyak di ruang perawatan RSUD
nyaman pada pasien. Salewangang Maros yaitu DIII sebanyak 80
Berdasarkan hasil penelitian di perawat (Rekam medik ruang perawatan
Indonesia yang dilakukan oleh Supriatin tahun RSUD Salewangang Maros, 2017).
2015 dengan judul penelitian Perilaku Caring Berdasarkan studi pendahuluan yang
Perawat Berdasarkan Faktor Individu Dan dilakukan oleh peneliti di ruang perawatan
Organisasi, yang dilakukan di instalasi rawat RSUD Salewangang Maros melalui metode
inap rumah sakit di Kota Bandung observasi, 5 dari 11 perawat menunjukkan
menunjukkan perilaku caring perawat yang perilaku peduli dalam pelayanan baik (caring),
kurang baik sebanyak 25 responden (58,1%) dan 6 dari 11 perawat menunjukkan kurang
dan perilaku caring perawat yang baik peduli dengan keluhan pasien (kurang
sebanyak 18 responden (41,9%). Ini caring), perawat melakukan tindakan tanpa
menunjukkan bahwa perawat di tempat memberi penjelasan terlebih dahulu,
tersebut di dominasi oleh perilaku caring mengantar pasien tidak dengan sikap lembut,
perawat yang kurang baik. tidak tersenyum kepada pasien dan terlambat
Penelitian lain di Indonesia yang memberi penjelasan terhadap apa yang di
dilakukan oleh Hidayati tahun 2013 dengan keluhkan pasien.
judul penelitian Hubungan Perilaku Caring Berdasarkan uraian yang ada maka
Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien peneliti tertarik untuk meneliti tentang
Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU gambaran perilaku caring perawat dalam
Muhammadiyah Surakarta menunjukkan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
perilaku caring perawat yang baik sebanyak RSUD Salewangang Maros.
12 (14%) responden, perilaku caring perawat
yang cukup sebanyak 63 (69%) responden BAHAN DAN METODE
dan perilaku caring perawat yang kurang Lokasi, populasi, dan sampel
sebanyak 16 (17%) responden. Hal ini Jenis penelitian ini adalah penelitian
menunjukkan sebagian besar perawat dalam kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif
kategori cukup caring. non eksperimen, merupakan bagian dari jenis
Berdasarkan hasil penelitian di penelitian observasional, yang dilakukan
Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh Sulfiani dengan maksud untuk manggambarkan
tahun 2015 dengan judul penelitian : perilaku caring perawat dalam pelayanan
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dan keperawatan.
Komunikasi Terapeutik Dengan Mutu Penelitian ini dilakukan di RSUD
Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Salewangang Maros dari tanggal 8 juni-8 juli
Kelas II RSUD Haji Makassar, menunjukkan 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah
dari 32 responden mengatakan perilaku caring semua perawat di Ruang Perawatan RSUD
perawat yang baik sebesar 29 responden Salewangang Maros sebanyak 10 ruangan
(90,6%), dan yang mengatakan perilaku caring dengan jumlah perawat 164 orang.
perawat yang kurang sebanyak 3 responden Pengambilan sampel dengan aksidental
(9,4%). Hasil uji statistic menunjukkan P value sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30
sama dengan (0,002) ini lebih kecil orang Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari
dibandingkan dengan nilai α sebesar 0,05 penelitian ini adalah sebagai berikut :
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada 1. Kriteria Inklusi :
hubungan yang bermakna antara perilaku a. Perawat pelaksana yang bekerja di
caring perawat dengan mutu pelayanan Ruang Rawat Inap RSUD
keperawatan, semakin baik perilaku caring Salewangang Maros
perawat maka mutu pelayanan keperawatan b. Perawat yang sedang bertugas pada
akan semakin membaik. saat pengambilan sampel
Berdasarkan data awal yang diperoleh c. Perawat yang bersedia untuk diteliti
di ruang perawatan RSUD Salewangang 2. Kriteria Eksklusi :
Maros, jumlah perawat di ruang perawatan a. Perawat manager dan ketua tim
RSUD Salewangang Maros pada tahun 2014 b. Terdapat keadaan yang tidak
sebanyak 116 perawat, kemudian terjadi memungkinkan untuk dilakukan
peningkatan pada tahun 2015 sebanyak 141 peelitian, seperti penanggung jawab
perawat dan pada tahun 2016 sebanyak 164 ruangan tempat perawat bertugas
perawat. Berdasarkan data tingkat pendidikan tidak memperbolehkan dilakukannya
perawat pada tahun 2016, jumlah perawat penelitian di ruang tersebut
c. Perawat yang sedang cuti atau sakit
d. Perawat yang tidak sedang bertugas Jenis
n %
pada saat pengambilan sampel. Kelamin
e. Perawat yang tidak bersedia untuk Perempuan 27 90.0
diteliti Laki-Laki 3 10.0
Total 30 100.0
Pengumpulan Data
1. Data Primer Berdasarkan tabel diatas
Pengambilan data berupa lembar menunjukkan bahwa dari 30 responden
observasi, kepada subyek sebagai sumber terdapat 27 responden (90.0%) berjenis
informasi yang di cari. kelamin perempuan dan 3 responden
2. Data Sekunder (10.0%) berjenis kelamin laki-laki.
Data sekunder diperoleh dari
bagian Rekam Medis Rumah Sakit RSUD Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
Salewangang Maros. berdasarkan umur di RSUD Salewangan
Maros Tahun 2017
Pengolahan Data Umur n %
1. Editing 20-25 2 6.7
Editing adalah upaya untuk memeriksa 26-30 16 53.3
kembali kebenaran data yang diperoleh 31-35 8 26.7
atau di kumpulkan. >35 4 13.3
2. Coding Total 30 100.0
Coding merupakan kegiatan pemberian
kode numerik (angka) terhadap data yang Berdasarkan tabel diatas
terdiri atas beberapa kategori. menunjukkan bahwa dari 30 responden
3. Entri Data yang berusia 20-25 tahun terdapat 2
Entri data adalah kegiatan memasukkan reponden (6.7%), 26-30 tahun terdapat 16
data yang telah di kumpulkan kedalam responden (53.3%), 31-35 tahun terdapat
master tabel atau data base komputer, 8 responden (26.7%), dan >35 tahun
kemudian membuat distribusi frekuensi terdapat 4 responden (13.3%).
sederhana atau bisa juga dengan
membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2014). Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
4. Tabulasi Data berdasarkan tingkat pendidikan di RSUD
Setelah dilakukan kegiatan editing dan Salewangan Maros Tahun 2017
koding dilanjutkan dengan Tingkat Pendidikan n %
mengelompokkan data kedalam suatu
D3 9 30.0
tabel menurut sifat-sifat yang dimilki DIV 1 3.3
sesuai dengan tujuan penelitian. SI 14 46.7
5. Melakukan Teknik Analisis (Analisis
NS 6 20.0
deskriptif)
Total 30 100.0
Salah satu pengamatan yang dilakukan
pada tahap analisis deskriptif adalah
Berdasarkan tabel diatas
pengamatan terhadap table frekuensi
menunjukkan bahwa dari 30 responden
(Nursalam, 2016).
yang berpendidikan terakhir D3 terdapat 9
reponden (30.3%) , yang berpendidikan
Analisa Data
terakhir DIV terdapat 1 responden (3.3%),
1. Analisis Univariabel
yang berpendidikan terakhir SI terdapat 14
Analisis Univariat dilakukan pada
responden (46.7%) dan yang
tiap variable dari hasil penelitian dengan
berpendidikan terakhir Ns terdapat 6
mendiskripsikan setiap variabel penelitian
responden (20.0%).
dengan cara membuat tabel distribusi
frekuensi pada tiap variabel.
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan lama kerja di RSUD
HASIL PENELITIAN
Salewangan Maros Tahun 2017
1. Analisis Univariabel
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden Lama Kerja n %
berdasarkan jenis kelamin di RSUD 1-5 13 43.3
Salewangan Maros Tahun 2017 6-10 10 33.3
>10 7 23.3
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel diatas pada pasien saat tindakan, respon verbal
menunjukkan bahwa dari 30 responden menunjukkan perhatian kepada pasien,
yang lama kerjanya 1-5 tahun terdapat 13 memberikan sentuhan yang tepat saat
reponden (43.3%) , yang lama kerjanya 6- tindakan kepada pasien, melakukan kontak
10 tahun terdapat 10 responden (33.3%), mata dengan tepat saat melakukan tindakan
dan yang lama kerjanya >10 tahun dan menjelaskan prosedur pemeriksaan yang
terdapat 7 responden (23.3%). akan dilakukan kepada pasien
Berdasarkan asumsi peneliti perawat
2. Distribusi Responden Berdasarkan yang berperilaku caring baik adalah pribadi
Perilaku caring perawat dalam pelayanan yang mudah tersenyum ke pasien, pribadi
keperawatan yang menyenangkan, berpenampilan rapi dan
Tabel 5. Distribusi frekuensi responden sopan, menggunkan gaya bahasa yang
berdasarkan perilaku caring perawat di santun dan bahasa tubuh yang menunjukkan
ruang rawat inap RSUD Salewangang perhatian ke pasien. Perawat yang
Maros Tahun 2017 berperilaku caring baik menggunakan
Perilaku Caring Dalam komunikasi yang baik ke pasien saat
Pelayanan n % melakukan tindakan keperawatan sehingga
Keperawatan pasien ikut aktif dalam proses perawatan yang
Baik 11 36.7 dibuktikan dengan pasien mudah
Cukup 10 33.3 menyampaikan keluhan dan perasannya
Kurang 9 30.0 karena pasien merasa nyaman dan percaya
Total 30 100.0 kepada perawat. Perawat dengan caring yang
baik memperlakukan pasien dengan kata-kata
Berdasarkan Tabel diatas yang lemah lembut dengan penuh kesabaran.
menunjukkan bahwa dari 30 responden Hal ini sejalan dengan teori Morrison,
yang perilaku caring perawat dalam Paul, Dkk (2008) dalam Putri (2014) bahwa
pelayanan keperawatan baik terdapat 11 Perawat yang memiliki sifat caring adalah
reponden (36.7%) , yang perilaku caring perawat yang memiliki banyak kualitas.
perawat dalam pelayanan keperawatan Mereka adalah orang-orang yang baik, tulus,
cukup terdapat 10 responden (33.3%) berpengalaman, sabar dan tenang, memiliki
dan yang perilaku caring perawat dalam rasa humor, penolong, jujur, santai, asertif,
pelayanan keperawatan kurang terdapat penuh kasih sayang, penuh perhatian,
9 responden (30.0%). berpengalaman dan fleksibel, memiliki watak
yang menyenangkan, toleran dan pengertian.
PEMBAHASAN Dalam hubungan mereka dengan orang lain,
Hasil penelitian yang telah di lakukan perawat yang bersifat caring bersifat empati
dari 30 (100%) responden terdapat 11 dan mudah di dekati, serta mau
responden (36,7%) menunjukkan perilaku mendengarkan orang lain. Pendekatan
caring baik dalam pelayanan keperawatan. bersifat peka, ia mudah bergaul dan sopan,
Perilaku caring perawat merupakan segala serta berkomunikasi dengan baik kepada
sesuatu mengenai tindakan verbal maupun orang lain.
nonverbal perawat dalam melaksanakan Hasil penelitian yang telah di lakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan dari 30 (100%) responden terdapat 10
pasien. Perilaku responden (33,3%) menunjukkan perilaku
caring perawat dinilai berdasarkan 13 caring cukup dalam pelayanan keperawatan.
poin yang berada di lembar observasi. Perilaku caring perawat cukup adalah apabila
Semakin banyak poin yang dilakukan semakin perilaku caring memperoleh persentase 56-
baik perilaku caring perawat dan dikategorikan 74%.
baik adalah apabila memperoleh persentase Berdasarkan hasil analisa peneliti,
≥75%. perawat yang cukup caring rata-rata
Berdasarkan hasil analisa peneliti, memberikan perhatian mengenai
perawat dengan caring yang baik rata-rata permasalahan yang disampaikan pasien,
memperhatikan keamanan pasien saat bertanya mengenai status kesehatan pasien
melakukan tindakan keperawatan seperti saat ini serta bertanya mengenai perasaan
melakukan identifikasi pasien dengan yang dirasakan pasien saat ini dan masuk
memperhatikan nama, tanggal lahir dan nomor keruangan pasien dengan persetujuan pasien.
rekam medik yang tertera pada gelang Berdasarkan asumsi peneliti, perilaku
identitas yang digunakan pasien, perawat yang cukup caring cukup mampu
memperhatikan kenyamanan pada pasien membina hubungan saling percaya kepada
saat tindakan, memperhatikan kenyamanan pasien. Apabila pasien mengeluhkan sesuatu
hal perawat berusaha memberikan penjelasan mendekatkannya dan mendapatkan
dan memberikan dukungan-dukungan positif kepercayaan dari pasien karena pasien
agar pasien yakin dan berusaha untuk merasa perawat sangat peduli dan
mendapatkan kesembuhannya. memperhatikannya. Perawat sangat penting
Hal ini sejalan dengan Putri (2014) bersikap caring bukan hanya dari segi
yang menjelaskan salah satu manfaat caring kesehatan fisiknya saja.
dalam keperawatan adalah perawat dapat Hal ini sejalan dengan teori Agussalim
menggunakan kekuatan sugestif secara positif (2016) menyatakan bahwa sikap caring
untuk memberikan dukungan pada pasien diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan
untuk yakin akan mendapatkan kesembuhan. niat baik. Caring menolong klien meningkatkan
Hal ini harus diawali dari keyakinan dalam diri perubahan positif dalam aspek fisik,
perawat sendiri bahwa dengan sentuhannya psikologis, spiritual, dan sosial.
pasien akan dapat kesembuhan. Pengalaman Hasil penelitian lain yang sejalan
dalam pelayanan memberikan kekuatan dengan penelitian ini oleh Juwariyah dan Joyo
bahwa peran perawat merupakan variable (2014) yang berjudul Hubungan perilaku
penting dalam pemberian kepuasan dan caring perawat dengan tingkat kepuasan
kesembuhan. pasien di poli VCT RSUD Gambiran Kota
Hasil penelitian yang telah di lakukan Kediri Berdsasarkan Teori Watson
dari 30 (100%) responden terdapat 9 menunujkkan hasil penelitian yaitu perilaku
responden (30,0%) menunjukkan perilaku caring tidak care terdapat 6 (12%) responden,
caring kurang dalam pelayanan keperawatan. perilaku caring cukup care terdapat 14 (28%)
Perilaku caring perawat dikategorikan kurang responden, perilaku care 18 (36%) responden
adalah apabila perilaku caring memperoleh dan perilaku caring sangat terdapat 12 (24%)
persentase ≤55%. responden. Hasil penelitian ini menunjukkan
Berdasarkan hasil analisa peneliti perawat yang terbanyak adalah kategori care
perawat yang kurang caring rata-rata tidak yaitu 18 (36%) responden.
memberikan informasi mengenai hasil Penelitian lain yang tidak sejalan
pemeriksaan yang telah dilakukan, tidak dengan penelitian ini yaitu penelitian Supriatin
memberikan kesempatan kepada pasien (2015) yang berjudul Perilaku Caring Perawat
mengenai keluhan selain masalah kesehatan Berdasarkan Factor Individu dan Organisasi,
yang di hadapi dan sama sekali tidak ada yang dilaksanakan di instalasi rawat inap
responded yang duduk disamping pasien. rumah sakit di kota Bandung yang
Berdasarkan asumsi peneliti, Perawat menunjukkan hasil penelitian yaitu perilaku
dengan perilaku caring kurang adalah pribadi caring perawat yang kurang baik 25
yang kurang ramah ke pasien, menunjukkan responden (58,2 %) dan perilaku caring
sikap kurang peduli terhadap masalah yang perawat yang baik terdapat 18 responden
disampaikan pasien dan menanggapi keluhan (41,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan
pasien dengan kata-kata yang tidak ramah. sebagian besar perilaku caring perawat
Perawat dengan caring kurang, tidak memberi pelaksanam masih kurang. Hal ini dapat
informasi yang detail mengenai hasil terjadi karena kebanyakan perawat terlibat
pemeriksaan yang telah dilakukan kepada secara aktif dan memusatkan diri pada
pasien dan terkadang perawat tidak fenomena medik, seperti cara diagnostik dan
menjelaskannya. Perawat tampak tidak cara pengobatan. Akibatnya, perawat
memperdulikan apabila pasien tidak bertanya kekurangan waktu dalam memberikan
terlebih dahulu akibatnya hal ini dilalaikan saat perhatian pada tugas care klien.
melakukan tindakan.
Hal ini sejalan dengan teori Leinninger KESIMPULAN
(2002) dalam Putri (2014) Professional caring Dari hasil penelitian tentang gambaran
merupakan perwujudan kemampuan cognitive perilaku caring perawat dalam pelayanan
dimana perawat bertindak terhadap respon keperawatan di ruang rawat inap RSUD
yang ditunjukkan pasien, berdasarkan ilmu, Salewangan Maros, didapatkan bahwa
sikap dan keterampilan professional sehingga perilaku caring perawat dalam pelayanan
dalam memberikan bantuan sesuai dengan keperawatan di dominasi oleh perilaku caring
kebutuhan, masalah dan tujuan yang telah baik.
ditetapkan perawat dan pasien. Perawat juga
tidak mengaplikasikan terkait memberikan SARAN
kesempatan pasien mengeluhkan masalahnya Terkait dengan hasil penelitian
selain masalah kesehatan yang dihadapi. Hal dengan segala keterbatasan yang peneliti
ini mungkin terlihat sepele tetapi ini sangat miliki, maka peneliti mengajukan beberapa
penting bagi perawat untuk kemudian dapat saran. Semoga hasil penelitian ini dapat
menambah referensi tentang perilaku caring melakukan penambahan variabel yang lain
perawat dalam pelayanan keperawatan serta untuk menambah khasanah pengetahuan dan
bisa meningkatkan mutu pendidikan dimasa jumlah penelitinya. Bagi pihak rumah sakit
yang akan datang. Hasil penelitian ini semoga diharapkan dapat memberikan seminar atau
bisa memberika acuan untuk peneliti pelatihan-pelatihan kepada perawat tentang
selanjutnya agar dapat melakukan penelitian caring agar dapat lebih meningkatkan caring
lebih mendalam tentang perilaku caring perawat dalam pelayanan keperawatan di
perawat dalam pelayanan keperawatan. Bagi rumah sakit.
peneliti selanjutnya diharapkan dapat

DAFTAR PUSTAKA

Agussalim. 2016. Transcultural Nursing Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Caring Serta Latihan Critical Thinking.
Yogyakarta : Fitramayana.

Hidayat, A. A. A. 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : salemba Medika.

Juwariyah T dan Joyo W.B.N. 2014. Hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di poli
VCT RSUD Gambiran Kota Kediri Berdsasarkan Teori Watson, (Online), (http://jnk. Phb .ac.id /index.
php/ jnk/article/view/36, 06 April 2017, 20.27 pm)

Hidayati, N. 2013. Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat Inap Di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta : Fakultas Ilmu
Kesehatan – Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kusmiran, E. 2015. Soft Skills Caring Dalam Pelayanan Keperawatan. Jakarta : CV Trans Info Media.

Nursalam. 2016. Metodologi penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Hak Cipta.

Purwaningsih, F. D. 2015. Strategi Meningkatkan Perilaku Caring Perawat


Dalam Mutu Pelayanan Keperawatan, (Online), (https://ppnijateng.org/2016/10/jurnal-manajeman-
keperawatan-no-1-vol-3-mei-2015/, 23 Maret 2017, 20:34).

Putri, A. A.2014. Strategi Budaya Caracter Caring Of Nursing. Jakarta : In Media.

Sulfiani. 2015. Hubungan Perilaku Caring Perawat dan Komunikasi Terapeutik Dengan Mutu Pelayanan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Kelas II Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Skripsi tidak
diterbitkan. Makassar : Program Studi SI Ilmu Keperawatan - STIKES Nani Hasanuddin Makassar.

Supriatin, E. 2015. Perilaku Caring Perawat Berdasarkan Faktor IndividuDan


Organisasi,(Online),(Http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/425/527, 04 April 2017, 23:27).

Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014 Tentang Tenaga Keperawatan. (Undang-Undang versi
online), (www.hukumonline.com, 23 Maret 2017, 20: 55).

Anda mungkin juga menyukai