(ANATOMI PANGGUL)
Oleh:
ZURIATUN HASANAH
NIM. 1710104288
I. IDENTITAS
1. Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan
2. Program Studi : DIV Bidan Pendidik
3. Kode/Bobot SKS : BDI-102 /2 sks
4. Semester : II (Dua)
5. Elemen Kompetensi : MKB
6. Jenis Kompetensi : Utama
7. Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
8. Pokok Bahasan : Anatomi Panggul Wanita
X. PENILAIAN
A. Jenis
Test tertulis
B. Bentuk
1. MCQ
2. Essay
C. Instrumen
Terlampir
Menkes RI. ( 2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.28 Tahun
2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
1. Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil dan bentuknya adalah
bulat oval. Batas- batasnya adalah promontorium, sayap sacrum, linea
innominata, ramus superior ossis pubis dan pinggir atas symphysis. Biasanya
3 ukuran ditentukan dari pintu atas panggul yaitu:
a. Ukuran muka belakang (diameter antero posterior, conjugate vera).
Ukuran muka belakang ialah dari promontorium ke pinggir atas
symphysis, terkenal dengan nama conjugate vera, ukurannya 11 cm.
ukuran ini adalah ukuran yang terpenting dari panggul. Sedangkan
ukuran yang terpendek ialah conjugate obstetrica dari promontorium ke
symphysis beberapa mm di bawah pinggir atas symphysis. Pada wanita
conjugate vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat
diperhitungkan dari conjugate diagonalisv(dari promontorium ke pinggir
bawah symphysis). Conjugate diagonalis ini dapat diukur dengan jari
yang melakukan pemeriksaan dalam. Jika panggul sempit, conjugate
vera dapat diperhitungkan dengan mengurangi conjugata diagonalis
dengan 1 ½ - 2 cm (CV=CD- 1 ½)
Pada panggul normal jari tak cukup panjang untuk mencari
promontorium.
b. Ukuran melintang (diameter transversa) adalah ukuran terbesar antara
linea innominata di ambil tegak lurus pada conjugata vera ( Ind. 12,5 cm
dan Eropa 13,5 cm )
c. Kedua ukuran serong (diameter oblique), dari articulation sacro iliaca ke
tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan (13 cm)
2. Bidang luas panggul adalah bidang dengan ukuran- ukuran yang terbesar.
Bidang ini terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan
acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III. Ukuran muka
belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. karena tidak ada ukuran
yang kecil, bidang ini tak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.
3. Bidang sempit panggul (bidang tengah panggul) ialah bidang dengan ukuran-
ukuran yang terkecil. Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symphysis,
kedua spinae ischiadicae dan memotong sacrum ± 1-2 cm di atas ujung
sacrum.
4. Pintu bawah panggul, terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama ialah
garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak
dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah
ligamentum sacro tuberosum kiri dan kanan.
B. Bagian lunak dari panggul
Bagian lunak dari panggul terdiri dari otot- otot dan ligament yang
meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah
bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul disebut
diafragma pelvis. Diafragma pelvis dari dalam keluar terdiri atas pars muscularis
dan pars membranacea.
C. Fungsi Panggul
1. Panggul besar (Pelvis Mayor) berfungsi menyangga isi abdomen
2. Panggul kecil (Pelvis Minor) berfungsi membentuk jalan lahir dan tempat
alat genitalia
D. Ukuran- ukuran Panggul
Ukuran- ukuran panggul dapat diperoleh secara klinis ataupun secara
rontgenologis.
1. Pengukuran Panggul Dalam
a. Pintu Atas Panggul (PAP), dari ukuran- ukuran PAP, conjugata vera
adalah ukuran yang terpenting dan satu- satunya ukuran yang dapat di
ukur secara indirect ialah dengan mengurangi conjugate diagonalis
dengan 1,5 – 2 cm, tergantung dari lebar dan inklinasi symphysis. Selain
dengan pengukuran CD dapat juga diketahui secara klinis bahwa PAP
mencukupi jika kepala bayi dengan ukuran terbesarnya sudah melewati
PAP.
b. Bidang Tengah Panggul
Ukuran – ukuran bidang tengah panggul tidak dapat dilakukan
pengukuran secara klinis sehingga memerlukan pengukuran secara
rontgenologis.
c. Pintu Bawah Panggul
Diameter transversa dan diameter sagitalis posterior dan anterior dapat
diukur dengan Pelvimeter dan Thomas.
2. Pengukuran Panggul Luar
a. Distansia Spinarum : diameter kedua spina iliaka anterior superior ka/ki
dari 24 - 26 cm
b. Distansia kristarum : diameter terbesar antara kedua crista iliaka kanan
dan kiri 28 - 30 cm
c. Distansia boudeloque / konjugata eksterna : diameter antara lumbal -5
dengan tepi atas symphysis pubis 18-20 cm
d. Lingkar Panggul: dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara
spina iliaca anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali
melalui tempat- tempat yang sama di pihak yang lain ( ind. 80-90 cm)
Ukuran- ukuran luar ditentukan dengan jangka panggul kecuali ukuran
lingkar panggul menggunakan pita pengukuran. Ukuran - ukuran panggul
dapat juga diukur dengan sinar X. Keuntungan dari pengukuran panggul
dengan sinar Rontgen ialah :
1. Dapat mengambil ukuran- ukuran yang tidak dapat ditentukan secara klinis
seperti diameter transversa dari PAP, ukuran antara spina ischiadica,
diameter antero posterior dari bidang panggul tengah
2. Selain dari pada memberikan ukuran- ukuran panggul juga memperlihatkan
pada kita bentuk panggul
3. Dapat menentukan apakah ukuran terbesar kepala sudah melampaui PAP.
E. Bentuk – bentuk Panggul
Caldwell- Moloy mengemukakan 4 bentuk dasar panggul yaitu:
1. Panggul Ginekoid
a. Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita
b. Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter
sagitalis anterior
c. Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior juga
membulat dan luas
d. Diameter transversa kira- kira sama panjangnya dengan diameter antero
posterior hingga bentuk PAP mendekati bentuk lingkaran (bulat).
e. Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol,
diameter inter spinalis 10 cm atau lebih.
f. Incisura ischiadica major bulat
g. Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal
h. Arcus pubis luas.
2. Panggul Anthropoid
a. Diameter antero posterior dari PAP lebih besar dari diameter transversa
hingga bentuk PAP lonjong ke depan
b. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing
c. Incisura ischiadica major luas
d. Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak ke belakang, hingga
antero posterior besar pada semua bidang panggul
e. Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih
dalam dari panggul- panggul lain.
3. Panggul Android
a. Diameter sagittalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagittalis
anterior
b. Batas samping segmen posterior tidak membukat dan membentuk sudut
yang runcing dengan pinggir samping segmen anterior
c. Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga
d. Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus
pubis sempit
e. Incisura ischiadica sempit dan dalam
f. Sacrum letaknya ke depan, hingga diameter antero posterior sempit pada
PAP maupun PBP
g. Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung sedsngkan ujungnya menonjol
ke depan.
4. Panggul Platipelloid
a. Diameter antero posterior kecil, diameter transversa biasa
b. Segmen anterior lebar
c. Sacrum melengkung
d. Incisura ischiadica lebar
Pembagian ini didasarkan atas bentuk segmen posterior dan anterior dari
PAP. Segmen posterior ialah bagian yang terdapat sebelah belakang dari
diameter transversa PAP, sedangkan segmen anterior bagian yang terdapat
sebelah depan dari garis tersebut.
F. Kelainan pada Panggul
Dalam Obstetri yang dimaksud panggul sempit secara fungsional yang
artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Kesempitan panggul dibagi
sebagai berikut:
1. Kesempitan Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit bila conjugata vera kurang dari 10 cm
atau kalau diameter transversa kurang dari 12 cm. Penyebab yang dapat
menimbulkan kelainan panggul antara lain :
a. Kelainan karena gangguan pertumbuhan, terdiri atas : 1) panggul sempit
seluruh : semua ukuran kecil; 2) panggul picak : ukuran muka belakang
sempit, ukuran melintang biasa; 3) panggul sempit picak : semua ukuran
kecil tapi berlebihan ukuran muka belakang; 4) panggul corong : pintu
atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempit; 5) panggul belah :
simpisis terbuka.
b. Kelainan karena penyakit tulang panggul dan sendi-sendinya, terdiri
atas : 1) panggul rachitis : panggul picak, panggul sempit, seluruh
panggul sempit picak; 2) panggul osteomalacci : panggul sempit
melintang; 3) radang articulation sacroiliaca: panggul sempit miring.
c. Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang, terdiri atas : 1)
kiposis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong; 2)
sciliose di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit.
d. Kelainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah, antara lain :
coxitis, luxatio, dan atrofia menyebabkan panggul sempit.
2. Kesempitan Bidang Tengah Panggul
Bidang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah simfisis dan
spina os ischii dan memotong sakrum kira-kira pada pertemuan ruas sakral
ke-4 dan ke-5. Dikatakan bidang tengah panggul sempit jika jumlah diameter
transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5 cm atau kurang dari 15,5 cm
dan diameter antara spina kurang dari 9 cm.
3. Kesempitan Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar kedua
tuber isiadika sebagai dasar. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika
jarak antara tubera ossis ischii ≥ 8 cm dengan sendirinya arcus pubis akan
meruncing.
Pada ibu hamil sering dijumpai kelainan bentuk rahim, keadaan perut
menggantung, kelainan letak dan posisi janin dalam kandungan, kepala tidak
dapat masuk ke pintu panggul memasuki usia kehamilan cukup bulan,
menimbulkan kecemasan ibu hamil dan sebagainya. Pada saat proses persalinan
risiko yang dapat terjadi adalah waktu yang dibutuhkan untuk kemajuan tiap
pembukaan cenderung lebih lambat, Ibu sangat kesakitan dan lelah akibat
kontraksi rahim yang semakin kuat tetapi bayi tidak mau turun ke pintu panggul,
berpotensi terjadi infeksi pada ibu dan bayi akibat proses persalinan yang lama,
terjadi kelainan letak posisi kepala janin pada saat kepala bayi berusaha masuk ke
pintu panggul dan terjadi moulage berlebihan ( upaya tulang tengkorak kepala
saling menindih/ bertumpuk agar dapat masuk pintu panggul dalam upaya
menyesuaikan bentuk panggul ibu), moulage berlebihan dan lama menyebabkan
perdarahan otak bayi, bila ketuban pecah dan kepala janin belum masuk ke pintu
panggul dapat mengakibatkan tali pusar keluar dari jalan lahir dan mengakibatkan
kematian janin dalam kandungan karena kekurangan oksigen, dann Ibu
mengalami patah tulang bagian pintu panggul dan kerusakan syaraf daerah
panggul, kelumpuhan kaki dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian Sumelung, dkk (2014) didapatkan 4 faktor yang
paling berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio caesarea di RSUD Liun
Kendage Tahuna, yaitu gawat janin 31,14%, persalinan tidak maju 27,55%, pre
eklampsi 24,55% dan panggul sempit 16,76%. Berdasarkan hasil penelitian
indikasi yang paling berperan dalam peningkatan angka kejadian sectio caesarea
yaitu gawat janin dan yang paling terendah yaitu panggul sempit.