transformator
Diusun oleh :
1. Yossi paraditha
2. Kadek Sari Rahayu
3. Bella marisa
4. Anisa bella
5. M risko
6. Edi supratman
Dibimbing oleh
2. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan tape singkong
2. Mengetahui Proses biokimia pada pembuatan tape singkong.
3. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
4. Mengetahui nama mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tape singkong.
1. Baskom
2. Kain Lap
3. Kompor
4. Panci Kukus
5. Penyaring
6. Piring
7. Pisau
8. Sendok & Garpu
Bahan :
1. Air secukupnya
2. Daun pisang
3. Ragi yang telah dihaluskan
4. Singkong 1 kg
4. CARA KERJA
5. TEORI SINGKAT
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape
dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme. Inokulum tape, atau sering disebut ragi tape, telah lama diteliti.
Tapai merupakan makanan selingan yang cukup popular di Indonesia dan Malaysia.
Pada dasarnya ada dua tipe tapai, tapai ketan dan tapai singkong. Tapai memiliki rasa manis
dan sedikit mengandung alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan, bertekstur lunak
dan berair. Tapai sebagai produk makanan cepat rusak karena adanya fermentasi lanjut
setelah kondisi optimum fermentasi tercapai, sehinnga harus segera dikonsumsi. Namun
demikian jika disimpan dalam tempat yang dingin maka akan dapat bertahan selama dua
minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yang asam beralkohol, yang tidak enak
lagi untuk dikonsumsi.
PROSES FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH). Reaksi fermentasi
ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30˚C dan membutuhkan waktu 45
jam. Fermentasi dapat diperlambat jika dingin. Fermentasi tapai paling baik dilakukan pada
kondisi mikro aerob. Pada kondisi ini, kapang tidak mampu tumbuh sehingga tidak dapat
menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob yang merupakan kondisi paling
baik bagi kapang dan kahamir, aroma tidak berkembang dengan baik karena tergantung
dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi alcohol menurun. Fermentasi yang
tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi. Tujuan fermentasi adalah menghasilkan
suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological
availability yang lebih baik serta menurunkan zat anti nutrisinya.
RAGI TAPE
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya berbentuk
bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5 cm. Tidak diperlukan peralatan
khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap
menjadi rahasia di setiap pengusaha ragi. Ragi dipanen setelah 2-5 hari, tergantung dari
suhu dan kelembaban. Produk akhir akan berbentuk pipih kering dan dapat disimpan dalam
waktu lama. Tidak ada faktor lingkungan yang dikendalikan. Mikroorganisme yang
diharapkan maupun kontaminan dapat tumbuh bersama-sama. Namun demikian pada ragi
yang dibuat pada musim hujan akan dapat dijumpai Mucor sp dan Rhizopus sp dalam
jumlah yang lebih banyak dan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama. Ragi
tape atau yang sering disebut sebagai “ragi” adalah starter untuk membuat
Di dalam ragi ini terdapat mikroorganisme yang dapat mengubah karbohidrat (pati)
menjadi gula sederhana (glukosa) yang selanjutnya diubah lagi menjadi alkohol. Bberapa
jenis mikroorganisme yang terdapat dalam ragi adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus
oryzae, Mucor sp., Candida sp., Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii,
dan lain-lain. Pada dasarnya pembuatan ragi merupakan teknik dalam memperbanyak
mikroorganisme yangberperan dalam pembuatan tape. Perbanyakan ini dilakukan dalam
suatu medium tertentu dan setelah cukup banyak mikroba yang tumbuh, pertumbuhannya
dihentikan serta dibuat dalam keadaan istirahat, baik dalam bentuk sel maupun dalam
bentuk sporanya. Penghentian pertumbuahn mikroba tersebut dilakukan dengan cara
mengeringkan medium tumbuhnya.
Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan
aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh
kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan
pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat
mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengkonsumsi singkong
sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Hal ini dikarenakan
singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam tubuh manusia.. Konsumsi tapai
dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam
fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12.
KELEMAHAN TAPE
Konsumsi tapai yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan
gangguan sistem pencernaan. Selain itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam
pembuatan tapai berpotensi menyebabkan penyakit pada orang-orang dengan sistem imun
yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV. Untuk
mengurangi dampak negatif tersebut, konsumsi tapai perlu dilakukan secara terkendali dan
pembuatannya serta penyimpanannya pun dilakukan dengan higienis.
6. PEMBAHASAN
3 Peragian
Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih rendah
dari 25˚C akan menghasilkan produk dengan kadar alcohol yang tinggi pada fermentasi
144 jam. Tapai dapat bertahan 2 – 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila
fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas
dengan cangkir plastic dan disimpan dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan
tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.
7. JAWABAN PERTANYAAN
1. Nama nama mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembutan tape singkong
adalah Chlamydomucor oryzae, Rhizopus oryzae, Mucor sp., Candida sp.,
Saccharomyces cerevicae, Saccharomyces verdomanii,endomycopsis fibulegera
2. Jenis fermentasi dalam pembutan tape singkong adalah:
Berdasarkan tipe kebutuhan akan oksigen yaitu tipe anaerobik yaitu
fermentasi yang pada prosesnya tidak memerlukan oksigen.
Berdasarkan sumber mikroorganisme proses fermentasi pada tape yaitu:
fermentasi tidak spontan adalah fermentasi yang terjadi dalam bahan
pangan yang dalam pembuatannya ditambahkan mikrorganisme dalam
bentuk starter atau ragi, dimana mikroorganisme tersebut akan tumbuh dan
berkembang biak secara aktif merubah bahan yang difermentasi menjadi
produk yang diinginkan.
3. Proses biokimia pada pembuatan tape singkong:
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menajdi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alcohol dan asam organic.
Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap
ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini
meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk
glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya
sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
8. KESIMPULAN:
Djumali Manguneidjaja dan Ani Suryani, 1994, Teknologi Bioproses, Penebar Swadaya,
Biologi FPMIPA IKIP Bandung.
Elan Suherlan, 1994, Bioteknologi Bahan Pangan, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
Gandjar, Indrawati (2003). "tapai dari singkong dan Serealia" (pdf). Universitas Indonesia
. http://plantpro.doae.go.th/worldfermentedfood/I_10_Gandjar.pdf .
http://bawelnduties93.blogspot.com/2010/11/makalah-bioteknologi-pemanfaatan-
ragi.html
http://makalahpenelitian.blogspot.com/
Maggy Themawidjaja, , 1990 Bioteknologi, Jakarta: Erlangga
www.blogspot.com
www.wikipedia..com
LAMPIRAN FOTO
1. Singkong yang telah direbus dan dikeringkan, lalu didinginkan. Selanjutnya ditaburi
dengan ragi yang telah dihaluskan sampai rata.
2. Lapisi permukaan dalam baskom penyimpanan singkong yang telah direbus dengan
daun pisang.