Laporan Hasil Audi Internal
Laporan Hasil Audi Internal
PUSKESMAS KOTA
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas Kota Ende maka perlu dilakukan
audit internal. Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan
kinerja yang menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik
pada sistem pelayanan maupun sistem manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas/Klinik dengan berdasarkan pada standar kinerja dan standar akreditasi
yang digunakan.
2. Tujuan audit
a. Tujuan Umum:
Agar dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem pelayanan maupun
sistem manajemen.
b. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil
analisa, penilaian,
2. Memberikan rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
3. Lingkup audit:
Audit dilakukan di Poli Umum, Ruang bersalin, Laboratorium, loket, klinis sanitasi,
Poli Remaja, Poli Anak, Poli Gigi dan Bendahara Barang
4. Objek audit:
6. Auditor
7. Proses audit:
a. Metode yang digunakan dalam audit yaitu dengan Observasi petugas dalam
melaksanakan SOP, Mengamati proses pelaksanakan kegiatan dan Meminta
penjelasan kepada auditee, Meminta peragaan oleh auditee
b. Proses pelaksanaan audit dan jadual pelaksanaan audit
8. Hasil dan analisis hasil audit: menjelaskan temuan audit dan analisis mengapa terjadi
kesenjangan terhadap standar/kriteria yang ditetapkan
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Petugas belum terbiasa.
2. SOP mencucitangan belum ada.
3. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
1. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
2. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
3. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
1. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
4. Petugas belum terbiasa.
5. SOP mencucitangan belum ada.
6. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
4. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
5. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
6. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
2. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
7. Petugas belum terbiasa.
8. SOP mencucitangan belum ada.
9. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
7. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
8. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
9. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
3. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
10. Petugas belum terbiasa.
11. SOP mencucitangan belum ada.
12. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
10. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
11. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
12. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
4. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
13. Petugas belum terbiasa.
14. SOP mencucitangan belum ada.
15. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
13. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
14. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
15. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
5. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
16. Petugas belum terbiasa.
17. SOP mencucitangan belum ada.
18. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
16. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
17. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
18. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
6. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
19. Petugas belum terbiasa.
20. SOP mencucitangan belum ada.
21. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
19. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
20. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
21. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
7. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
22. Petugas belum terbiasa.
23. SOP mencucitangan belum ada.
24. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
22. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
23. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
24. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
8. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016
UNIT
Proses observasi dan wawancara
P2M
Kriteria Audit Kepatuhan Imunisasi perawat dalam melaksanakan SOP Imunisasi BCG
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan
waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
25. Petugas belum terbiasa.
26. SOP mencucitangan belum ada.
27. Tempat cuci tangan jauh
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
25. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
26. Mensosialisasi kembali SOP pemberian imunisasi.
27. Menyediakan tempat cuci tangan yang mudah dijangkau.
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
9. Dilakukan evaluasi secara berkala.
Tanggal: 5 oktober
2016