Anda di halaman 1dari 10

Home » BUKU PEDOMAN » Download Referensi Program Kerja UKM (Kesling) Kesehatan Lingkungan

DOWNLOAD REFERENSI PROGRAM KERJA UKM (KESLING) KESEHATAN


LINGKUNGAN
Tyanstory 20:58 Add Comment BUKU PEDOMAN

PEDOMAN PROGRAM KESLING


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………............
1
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………..… 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………….…………..… 3
B. Tujuan Pedoman …………………………………………………………………. 3
C. Ruang Lingkup Pedoman ………………………………………………………… 4
D. Sasaran …………………………………………………………………………… 4
E. Batasan Operasional ……………………………………………………………… 4
F. Landasan Hukum …………………………………………………..………..…… 5

BAB II STANDAR KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ………………………………………….…… 6
B. Distribusi Ketenagaan ……………………………………………………….…… 6
C. Jadwal Kerja …………………………………………………………..………….. 7

BAB III STANDAR FASILITAS


A. Denah Ruang ……………………………………………………………………. 8
B. Standar Fasilitas ……………………………………………………………......... 8

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ……………………………………………… 10

BAB V LOGISTIK …………………………………………………………. …………… 13


BAB VI KESELAMATAN PASIEN …………………………………………………….. 14

BAB VII KESELAMATAN KERJA ……………………………………………………… 15

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU ……………………………………………………… 16

BAB IX PENUTUP ……………………………………………………………………… 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam
Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai
penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka
terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan,
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan
bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan
Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh
setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota
bidang kesehatan.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum : Sebagai pedoman bagi petugas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, promotif,
dan kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan.

Tujuan Khusus :
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko
Lingkungan dan meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampuan, dan perilaku masyarakat untuk mencegah
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, serta
untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sektor dalam pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan masyarakat.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah petugas kesehatan lingkungan dalam memberikan pelayananan
kepada masyarakat

D. Ruang Lingkup Pedoman


Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas dilaksanakan di dalam gedung dan luar
gedung Puskesmas , meliputi:
1. Konseling;
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan.
3. Intervensi / tindakan kesehatan lingkungan.
4. Pemberdayaan masyarakat dengan STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )

E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko
lingkungan.
Pasien / Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung
di Puskesmas.
Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan kualitas
media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya penyakit dan/atau
gangguan kesehatan.
Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan pasien yang
bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu
yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan pengendalian
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun
sosial.

F. Landasan Hukum
 Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
 Peraturan Pemerintah No 66 Th 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
 Tambahan Lembaran Negara Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014
tentang kesehatan lingkungan
 Permenkes No. 951/Menkes/SK/V/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar
 Permenkes No. 13 tahun 2015 tentang Pelayanan Kesling di Puskesmas
 Permenkes No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan lingkungan meliputi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kegiatan.
Kemampuan teknis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud sebelumnya diperoleh melalui
pendidikan dan/ atau pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Distribusi Ketenagaan

No. SDM
windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 166.5pt;"
valign="top" width="222">
Distribusi
Keterangan
1.
Medis
Ikut menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan di dalam gedung
Kegiatan Pelayanan Kesling meliputi :
1) Konseling
2) Inspeksi Kesehatan Lingkungan
3) Intervensi Kesehatan Lingkungan

2.
Paramedis (Bidan, Perawat, petugas HS)
Pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan di dalam dan di luar gedung
3.
Analis Lab
Pelayanan Laborat
4.
Apoteker
Pelayanan Obat

5.
Rekam Medik
Melakukan pencatatan kasus dalam gedung
Kegiatan rekam simpus dan pcare BPJS
6
Sopir
Melakukan tenaga transportasi untuk kegiatan di luar gedung

7
Tenaga kebersihan
Melakukan perawatan kebersihan baik di luar maupun di dalam gedung

C. Jadual Kegiatan
Jadual pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan disepakati dan
disusun bersama lintas program

NO JENIS LOKASI WAKTU PELAKSANA


KEGIATAN
1. KLINIK PUSKESMAS SENIN - TIM UKM
SANITASI SABTU
2. INSPEKSI KEL RAWA BADAK, SENIN - TIM UKM
KESEHATAN DAN RUSA SABTU
LINGKUNGAN
3. INTERVENSI KEL RAWA BADAK, SENIN - PETUGAS
KESEHATAN DAN RUSA SABTU KESLING
LINGKUNGAN
4 PEMBERDAYAAN KEL RAWA BADAK, SENIN - TIM UKM
MASYARAKAT DAN RUSA SABTU
DENGAN STBM (
SANITASI TOTAL
BERBASIS
MASYARAKAT )
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

Lantai Bawah

Lantai Atas

B. Standar Fasilitas
1. Pedoman Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas : Permenkes No.13 tahun 2015
2. Sk Kepala Puskesmas Rawa No. Tentang Standart Pelayanan MInimum
3. Buku panduan :
a. Buku panduan pelayanan klinik sanitasi dalam dan luar gedung
b. Buku panduan pelaksanaan STBM
c. Buku panduan pengamatan dan pengawasan faktor resiko kesehatan lingkungan sekolah dan
kantin sekolah
d. Buku panduan pengamatan dan pengawasan faktor resiko kesehatan lingkungan puskesmas
e. Buku panduan pengamatan dan pengawasan faktor resiko kesehatan lingkungan tempat
pengelolaan makanan
f. Buku panduan pengamatan dan pengawasan Sarana Air Bersih
g. Buku panduan pengamatan dan pengawasan Tempat Pembuangan Sampah
h. Buku panduan pengamatan dan pengawasan Tempat – Tempat Umum
i. Buku panduan pengamatan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM)
j. Buku panduan pengamatan dan pengawasan Industri Rumah Tangga
4. SPO
5. SDM
6. Blangko IS
7. Lemari arsip
8. Sarana transportasi

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Klinik Sanitasi adalah konseling pasien/klien dengan petugas kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk mengenali
dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan yang dihadapi.
Petugas Kesehatan Lingkungan melakukan Inspeksi Sanitasi berupa pemeriksaan dan pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
Petugas Kesehatan lingkungan melakukan Intervensi berupa penyuluhan personal, penyuluhan massa, rekomendasi
kepada lintas program dan lintas sektor yang terkait maupun advokasi terhadap pemilik/penanggungjawab.

B. Metode Pelayanan Kesehatan Lingkungan


1. Konseling dilakukan terhadap Pasien/Klien
2. Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan cara:
a.Pengumpulan data dengan wawncara.
b.Pengamatan fisik media lingkungan;
c.Pengukuran media lingkungan di tempat;
d.Uji laboratorium; dan/atau
e.Analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Intervensi Kesehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a.Komunikasi, informasi, dan edukasi, serta penggerakan/pemberdayaan masyarakat;
b.Perbaikan dan pembangunan sarana;
c.Pengembangan teknologi tepat guna; dan/atau
d.Rekayasa lingkungan.
4. Pemberdayaan masyarakat dengan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) berupa
a. Pemicuan
b. Tidak menjanjikan bantuan apapun
c. Menggali sumber daya yang ada di masyarakat

C. Langkah Kegiatan
Langkah kegiatan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Rawa meliputi tahap
Perencanaan, Pelaksanaan serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian.
1. Perencanaan
Perencanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan lingkungan diPuskesmas dilakukan melalui tahapan
antara lain
a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi pengumpulan data yang berkaitan dengan upaya Kesehatan
Lingkungan antara lain data Cakupan layanan Air Bersih, Cakupan layanan fasilitas sanitasi
(Jamban, Spal, Pengelolaan Sampah, Rumah Sehat) data SDM kesehatan dan ketersediaan sarana
prasarana yang berkaitan.
b. Analisis Situasi
Dari hasil pengumpulan data akan didapatkan permasalahan yang terkait resiko kesehatan
lingkungantermasuk diantaranya.

2. Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan


RAK disusun berdasarkan hasil evaluasi data tahun sebelumnya dan hasil analisis masalah yang
ditemukan.
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
RPK disusun secara terpadu/terintegrasi dengan semua kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
secara utuh merinci kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari berbagai sumber di Kabupaten/Kota yang
bersangkutan.
4. Penggerakkan dan Pelaksanaan Kegiatan
Penggerakkan dan Pelaksanaan kegiatan pengendalian PTM meliputi tahapan yaitu :
a) Penempatan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan puskesmas, sesuai dengan
tugas dan funginya masing-masing.
b) Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi.
c) Tiga pendekatan yang tergantung situasi dan kondisi target sasaran antara lain :
i. informasi untuk target atau sasaran,
ii. legitimacy dengan menyakinkan individu/kelompok sasaran bahwa kegiatan bermanfaat
sehingga pelaksanaan kegiatan mendapat ddukungan,
iii. prestige dengan menyakinkan bahwa dukungan individu atau kelompok sasaran akan
mendatangkan kebanggaan baginya,

BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistic untuk pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan
Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program maupun lintas sector
sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode pembinaan Kesehatan Lingkungan yang akan
dilaksanakan.
Pendanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan menurut PERMENKEES RI No 82 Tahun 2014
dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, Swasta ataupun Lembaga donor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sumber pendanaan lain untuk kegiatan UKM dapat berasal dari BOK maupun BPJS sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Lingkungan perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatanKesehatan Lingkungan perlu


diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan.
Upaya pencegahan resiko terhadap karyawan harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan program Kesehatan Lingkungan dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Cakupan rumah sehat dari rumah yang diperiksa : 80 %
2. Cakupan Kelurahan ODF : 40 %
3. Hygiene Sanitasi TPM TTU yang memenuhi syarat : 87 %
4. Institusi yang dibina memenuhi syarat kesehatan : 87 %
5. Cakupan SPAL : 80 %
6. Cakupan Air Bersih : 92 %
7. Cakupan Jamban Keluarga : 81 %
8. Akses penduduk thd air minum berkualitas : 87 %
9. Kualitas air minum yang memebuhi syarat : 100 %
10. Keluarga memiliki tempat sampah sehat : 78 %
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan dan pembinaan kesehatan lingkungan dengan tetap memperhatikan prinsip proses
pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan program kesehatan lingkungantergantung pada komitmen yang kuat


dari pihak terkait dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam mengendalikan
faktor faktor resiko dalam kesehatan lingkungan, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
penyakit yang berbasis lingkungan

Anda mungkin juga menyukai