Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH LANDASAN ILMU PENDIDIKAN

“MANUSIA, KEMANUSIAAN, LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP


PENDIDIKAN (PANDANGAN BARAT, INDONESIA DAN AGAMA
ISLAM)”

Oleh
NINING DEVITRI
16175021/2016

PROGRAM STUDI PENDIDKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan dengan judul “Manusia,
Kemanusiaan, Landasan, Azas dan Prinsip Pendidikan (Pandangan Barat,
Indonesia dan Agama Islam)”.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam menemukan referensi yang
sesuai sehingga mampu memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah landasan
ilmu pendidikan Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan sehingga terciptanya makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.

Padang, Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang .............................................. Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ......................................... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan ........................................................... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat ......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN TEORI........................................ Error! Bookmark not defined.
A. Manusia......................................................... Error! Bookmark not defined.
B. Kemanusiaan................................................. Error! Bookmark not defined.
C. Landasan, Azas, dan Prinsip Pendidikan ...... Error! Bookmark not defined.
BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
A. Matriks Perbandingan manusia dan kemanusiaan menurut pandangan barat,
Indonesia, dan agama Islam .......................... Error! Bookmark not defined.
B. Matriks Perbandingan Landasan, azas, dan prinsip pendidikan menurut
pandangan barat, Indonesia, dan agama Islam ........... Error! Bookmark not
defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi
manusia. Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dari hewan.
Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan
terpadu dari apa yang di sebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat
manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak
terdapat pada hewan. Oleh karena itu, strategis jika pembahasan tentang hakikat
manusia ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang pendidikan, dengan
harapan menjadi titik tolak bagi paparan selanjutnya. Ilmu pendidikan dibentuk
oleh sejumlah cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk satu
kesatuan. Masing-masing cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sebuah teori.
Pendidikan merupakan pilar utama kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena
itu, pendidikan sangat penting untuk memajukan sebuah bangsa. Sebagai usaha
untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan maka setiap pendidik harus
mengetahui tentang pendidikan khususnya hakikat manusia dan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka seorang pendidik harus
mengetahui tentang ilmu pendidikan.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar”
tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti
merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan
manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik
anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai
pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan
generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa
mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang
diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan
dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat
dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa
pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value.
Dengan demikian pendidikan dapat menjadi penolong bagi umat manusia.
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam
berkaitannya dengan dunia pendidikan.
Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di
negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini
mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap
negara tidak sama.Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan berupa
landasan hukum, landasan filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya,
landasan psikologi, dan landasan ekonomi.
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan manusia. Pada akhir pembahasan
ini diharapkan tercapai deskripsi tentang hakikat manusia dan landasan, azas, dan
prinsip pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
barat?
2. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
Indonesia ?
3. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
agama Islam ?
4. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
barat?
5. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
Indonesia?
6. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
agama Islam?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, maka tujuan
penulisan dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan barat.
2. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan Indonesia.
3. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan agama Islam.
4. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan barat.
5. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan Indonesia.
6. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan agama Islam.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Penulis lain, sebagai tambahan wawasan, sumber ide dan referensi
mengenaimanusia, kemanusiaan dan pendidikan.
2. Penulis, sebagai modal dasar untuk mengembangkan diri dalam bidang
penulisan, menambah pengetahuan dan pengalaman dan sebagai syarat
memenuhi tugas mata kuliah landasan ilmu pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Manusia dan Kemanusiaan


1. Menurut Bahasa
Manusia diartikan sebagai “makhluk yang berakal budi” (mampu menguasai
makhluk yang lain). Manusia dalam bahasa Inggris disebut man (asal kata dari bahasa
Anglo-Saxon), mann) pada dasarnya dapat dikaitkan dengan mens (latin), yang berarti “
áda yang berpikir”. Dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada
makna pokok manusia, yaitu: basyar, yaitu manusia sebagai makhluk biologis, insan,
yaitu manusia sebagai khalifah dan al-nas, yaitu manusia sebagai makhluk sosial.
Prayitno (2009:6) menyatakan manusia adalah makhluk luar biasa, di bawah kekuasaan
Tuhan Yang Maha Esa, dengan kekuatan dan keterbatasannya, manusia dapat berbuat
apa saja atas lingkungannya, baik lingkungan sekitar maupun lingkungan yang lebih uas
sampai menjangkau perut bumi dan ruang angkasa.

2. Penciptaan manusia

Salah satu makhluk hidup di bumi ini adalah manusia. Keberadaannya


pertamakali di bumi ini tidak diketahui secara pasti. Sejarah panjangnya merupakan
rangkaian peristiwa yang terputus-putus. Namun, sebagaimana kita pikirkan bahwa
keberadaan bumi seharusnya mendahului keberadaan manusia sebagai penghuni di
atasnya. Walaupun mungkin saja terjadi, sebelum menghuni bumi ini, manusia telah
berada di tempat lain kemudian mengadakan eksodus ke atas bumi.
Teori evolusi mengatakan bahwa alam ini termasuk manusia yang ada di
dalamnya berkurang secara evolusionis (berubah atau berkembang) dari makhluk yang
sangat sederhana yang berkembang sedemikian rupa menjadi makhluk yang lebih
kompleks. Perjalanannya yang sangat panjang itu menceritakan perkembangan tahap
demi tahap sampai menjadi manusia seperti sekarang ini. Prediksi ke depan manusia
terus akan berkembang dan mengalami transformasi ke bentuk manusia lainnya yang
berkembang dan mengalami traansformasi ke bentuk manusia lainnya yang lebih
kompleks.
4

Berbeda dengan teori evolusionisme, ahli agama mengatakan bahwa manusia


pertama tidak diciptakan di bumi, dan bukan merupakan bagian panjang dari sejarah
alam. Manusia yang pertama diciptakan adalah Adam. Adam di ciptakan dan hidup di
dalam surga dengan aturan tidak boleh mendekati dan memakan buah khuldi, tetapi
ketika Adam mendapatkan pasangan bernama Hawa, Adam tergoda oleh bujuk rayu
Hawa untuk mendekati dan memakan buah larangan itu. Atas pelanggaran yang
dilakukan, Adam dan Hawa diturunkan dari surga ke atas bumi. Jadilah mereka
penghuni bumi pertama kemudian dilanjutkan dengan anak keturunannya.
Keturunan manusia diciptakan dari sel-sel sperma yang bersatu dengan sel-sel
telur (ovum) dalam rahim seorang ibu yang mengandungnya, sehingga kemudian
menjadi segumpal darah, darah kemudian menjadi daging, dan daging membentuk
tulang belulang sampai hari kelahirannya mencapai kelengkapan fisiologis yang
diperlukan untuk hidup.
3. Manusia dalam Alqur’an
Berbicara tentang manusia, kita tidak akan lepas dari hal yang menyatakan bahwa
manusia itu merupakan makhluk spesial ciptaan Allah SWT. Manusia juga ditinggikan
derajatnya dibandingkan dengan makhluk lain. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa
manusia menempati kedudukan sebagai khalifah di atas bumi ini. Hal tersebut terdapat
dalam suratAl Baqarah ayat 30:

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya


Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"
(QS. Al-Baqarah:30).
5

Berdasarkan ayat di atas, terlihat bahwa manusia itu diberikan kelebihan diantara
makhluk lain. Oleh karena itu segala kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada kita,
harus dianggap sebagai amanah dan tanggungjawab yang besar. Hal tersebut juga
dinyatakan dalam firman Allah dalam suratAl-A’raaf : 128 dan Al-An’aam :166.

Artinya: Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan
bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya
kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan
yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-A’raaf:128).

Artinya: Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang" (QS. Al-An’aam:166)

Dari kedua ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh alam semesta ini
ciptaan Allah SWT dan manusia di muka bumi ini paling tinggi hanya boleh sebagai
khalifah. Oleh karena itu kita harus beribadah kepada Allah, salah satunya dengan cara
menjaga amanah yang telah diberikanNya.

Jalaluddin mengatakan bahwa ada empat potensi yang utama yang merupakan fitrah
dari Allah kepada manusia
6

1. Potensi Naluriah (Emosional) atau Hidayat al- Ghariziyyat


2. Potensi Inderawi (Fisikal) atau Hidayat al- Hasiyyat
3. Potensi Akal (Intelektual) atau Hidayat al- Aqliyat
4. Potensi Agama (Spiritual) atau Hidayat al- Diniyyat

B. Kemanusiaan
Jalaluddin Rakhmat (lihat Budhy Munawar-Rachman ( ed.), 1994:75-78) menulis
sebuah artikel dengan judul “Konsep-konsep Antropologis”. Dalam tulisannya, ia
mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada
makna pokok manusia, yaitu: basyar, insan, dan al-nas.
1) Basyar
Dalam Al-Qur’an, Basyar disebut sebanyak 27 kali, memberikan referensi
pada manusia sebagai makhluk biologis. Sebagai makhluk biologis dapat dilihat
dari perkataan Maryam kapada Allah:
ُ‫ض ٰى أ َ ْم ًرا فَإِّنَّ َما َيقُو ُل لَهُ ُك ْن فَ َي ُكون‬ َّ ‫س ْسنِّي َبش ٌَر ۖ قَا َل َك ٰذَ ِّل ِّك‬
َ َ‫ّللاُ َي ْخلُ ُق َما َيشَا ُء ۚ ِّإذَا ق‬ َ ‫ب أَنَّ ٰى َي ُكونُ ِّلي َولَد ٌ َولَ ْم َي ْم‬ ْ َ‫قَال‬
ِّ ‫ت َر‬

Artinya: “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak
disentuh basyar” (QS.Ali-Imran:47). Nabi Muhammad disuruh Allah menegaskan
bahwa secara biologis, ia seperti manusia lain. Allah berfirman:
َ ‫احد ٌ فَ َم ْن َكانَ َي ْر ُجو ِّلقَا َء َر ِّب ِّه فَ ْل َي ْع َم ْل َع َمال‬
‫صا ِّل ًحا َوال يُ ْش ِّر ْك‬ ِّ ‫ي أَنَّ َما ِّإلَ ُه ُك ْم ِّإلَهٌ َو‬
َّ َ‫قُ ْل ِّإنَّ َما أَنَا َبش ٌَر ِّمثْلُ ُك ْم يُو َحى ِّإل‬
‫ِّب ِّعبَادَةِّ َر ِّب ِّه أَ َحدًا‬

Artinya:“Katakanlah, aku ini manusia biasa (basyar) seperti kamu, hanya saja aku
diberi wahyu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang satu.” (QS.Al-Kahfi:110).
2) Insan
Insan yang dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 65 kali, dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kategori: pertama, insan dihubungkan dengan konsep manusia
sebagai khalifah atau pemikul amanah; kedua, insan dihubungkan dengan
predisposisi negatif manusia; dan ketiga, insan dihubungkan degan proses
penciptaan manusia. Semua konteks insan menunjukkan adanya sifat-sifat
psikologis manusia atau spiritual.
Pada kategori pertama, manusia digambarkan sebagai wujud makhluk
istimewa yang berbeda dengan hewan. Oleh karena itu, dalam Al-Qur’an dikatakan
bahwa insan adalah makhluk yang diberi ilmu, makhluk yang diberi kemampuan
7

untuk mengembangkan ilmu dan daya nalarnya dengan nazhar (merenungkan,


memikirkan, menganalisis, dan mengamati perbuatannya).
Selanjutnya, manusia dikatakan sebagai makhluk yang memikul amanah
(QS.Al-Ahzab:72). Karena manusia adalah makhluk yang menanggung amanah,
maka insan dalam Al-Qur’an dihubungkan dengan konsep tanggung jawab. Ia
(insan) diharuskan berbuat baik, amalnya dicatat dengan cermat untuk diberi
balasan sesuai dengan kerjanya. Oleh karena itu, insanlah yang dimusuhi setan.
Dalam menyembah Allah, insan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
Apabla ditimpa musibah, insan cenderung menyembah Allah dengan ikhlas,
sedangkan apabila mendapat keberuntungan, insan cenderung sombong, takabur,
dan bahkan musyrik (QS.Yunus:12).
Dalam kategori yang kedua, insan dihubungkan dengan predisposisi negatif.
Menurut Al-Qur’an, manusia cenderung zalim dan kafir, tergesa-gesa, bakhil,
bodoh, banyak membantah dan mendebat, gelisah dan enggan membantu,
ditakdirkan untuk bersusah payah dan menderita, tidak berterima kasih, berbuat
dosa, dan meragukan hari kiamat.
Kategori yang ketiga adalah insan dihubungkan dengan proses penciptaannya.
Sebagai insan, manusia diciptakan dari tanah liat, saripati tanah, dan tanah.
Demikian juga basyar berasal dari tanah liat, tanah, dan air. Jalaluddin Rakhmat
berkesimpulan bahwa proses penciptaan manusia menggambarkan secara simbolis
karakteristik basyari dan karakteristik insani. Yang pertama, unsur material, dan
yang kedua unsur ruhani. Yang pertama unsur basyari, yang kedua unsur insani.
Keduanya harus tergabung dalam keseimbangan, tidak boleh mengurangi hak yang
satu atau melebihkan hak yang lainnya.
3) Al-Nas
Konsep kunci yang ketiga adalah al-nas yang mengacu pada manusia sebagai
makhluk sosial. Ia disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 240 kali. Sebagai makhluk
sosial, al-nas dapat dilihat dalam beberapa segi. Pertama, banyak ayat menunjukkan
kelompok sosial dengan karakteristiknya. Kedua, sebagian besar manusia
mempunyai kualitas rendah, baik dari segi ilmu maupun iman. Ketiga, Al-Qur’an
menegaskan bahwa petunjuk Al-Qur’an bukan hanya dimaksudkan kepada manusia
secara perorangan, tatapi juga menusia secara sosial.
8

Adapun dua komponen yang membedakan hakikat manusia dengan hewan,


yaitu potensi untuk mengembangkan iman dan ilmu. Iman dan ilmu adalah dasar
yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.
Singkatnya kedudukan manusia adalah sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial; makhluk biologis dan makhluk psikologis. Manusia adalah
gabungan antara unsur material (basyari) dan unsur ruhani. Dari segi hubungannya
dengan Tuhan, kedudukan manusia adalah sebagai hamba Allah (makhluq); dan
kedudukan manusia dalam konteks makhluk Tuhan adalah makhluk yang terbaik.
(Atang Abd. Hakim dan Jaih Mubarok, 2011: 205-209).
Makhluk adalah ciptaan Allah SWT yang juga mempunyai kedudukan. Arti
hidup dalam Islam dapat diambil dari kata hayat yang berasal dari kata hidayah
yang berarti hidup. Hidup sebagai mahluk Allah pada dasarnya bermula dari firman
Allah:
َ‫َش ْيء َحي أَفَال يُؤْ ِّمنُون‬ ِّ ‫ض كَانَت َا َرتْقًا فَفَت َ ْقنَا ُُه َما َو َجعَ ْلنَا ِّمنَ ْال َم‬
َ ‫اء ُك َّل‬ َ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬ َّ ‫أ َ َولَ ْم يَ َر الَّذِّينَ َكفَ ُروا أ َ َّن ال‬
ِّ ‫س َم َاوا‬

Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS.Al-Anbiyaa:30).
Dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman tentang hakikat makhluk
hidup.
ِّ ‫س ِّإ َّال ِّل َي ْعبُد‬
‫ُون‬ ِّ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِّج َّن َو‬
َ ‫اْل ْن‬

Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS.Adz-Dzaariyat:56).
Surat Adz-dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah,
termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau
mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jin
dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT juga makhluk-makhluk hidup
yang lain mempunyai tugas pokok di muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada
Allah SWT. Pengabdian yang dikehendaki oleh Allah SWT adalah bertauhid
kepada-Nya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Semua makhluk hidup
wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik dalam keadaan suka
9

maupun duka. Taat kepada Allah dibuktikan dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
a. Tugas Manusia
Dengan mengacu kepada Al-Qur’an, kita dapat mengatakan bahwa tugas manusia
adalah beribadah kepada Tuhan dalam arti umum, bukan hanya ibadah dalam arti
khusus atau mahdlah, seperti yang di jelaskan dalam surat Al-Dzariyat (5) ayat 56 di
atas.
Adapun tugas ibadah dalam pengertian khusus adalah menyembah Allah dengan
cara-cara yang secara teknis telah di atur dalam sunnah. Dalam islam, tidak ada
pemisahan antara ibadah yang bersifat Vertikal dan ibadah yang bersifat Horizonatal,
sebagai kegiatan ibadah yang bersifat Vertikal, salat, misalnya dilakukan untuk
mengingat (dzikir) Allah.
Pesan dasar inilah yang menuntun hidup kita tidak terjebak pada penghayatan
agama yang bersifat formalitas. Hendaklah kita berusaha memahami agama secara
subtantif sehingga tidak mengabaikan pesan-pesan moral agama.
Dalam uraian di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki
fitrah, kemudian berproses dengan menggunakan kapasitas dan kemampuan akalnya,
dapat menunjukan derajat kemanusiaannya yang sejati sebagai khalifah Allah di muka
bumi. Oleh karena itulah manusia menjadi makhluk yang paling sempurna dari semua
makhluk cipaanNya.
Islam meletakkan kaidah-kaidah yang akan menjaga nilai-nilai kemanusiaan
tersebut yang merupakan moral Islam. Nilai-nilai kemanusiaan itu antara lain:
a. Saling meghormati dan memuliakan. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
saling menghormati sesama umat muslim tanpa memandang jenis suku, warna
kulit, bahasa da keturunannya. Bahkan Islam mengajarkan untuk menghormati
manusia walaupun telah menjadi mayat.
b. Menyebarkan kasih sayang. Ini merupakan eksplorasi dari risalah Islam sebagai
ajaran yang utuh, karena dia datang sebagai rahmat untuk seluruh alam. Maka Nabi
SAW bersabda: “Tidak akan terlepas kasih sayang kecuali dari orang-orang hina”.
c. Keadilan. Dan islam menjadikan berlaku adil kepada musuh sebagai hal yang
mendekatkan kepada ketaqwaan (QS.Al-Maidah:8). Keadilan menjadi komponen
utama dan keharusan diwaktu aman bahkan dalam keadaan perang sekalipun.
10

Islam tidak hanya menyuruh berbuat adil, tapi juga mengharamkan kezaliman dan
melarangnya dengan keras.
d. Persamaan. Persamaan sangat ditekankan khususnya dihadapan hukum. Faktor yag
membedakan antara satu orang dengan yang lain adalah taqwa dan amal shaleh,
(iman da ilmu). (QS. Al Hujurat:13). Sesama muslim memiliki perlakuan yang
sama , tak ada perbadaan perlakuan antara muslim yang satu dengan muslim yang
lain. Membalas suatu kebaikan dengan kebaikan yang sama atau lebih baik adalah
tuntutan setiap masyarakat yang menginginkan hubungan harmonis antar anggota-
anggotanya. Firman Allah SWT:
ُ َ‫سأْت ُ ْم فَلَ َها ۚ فَإِّذَا َجا َء َو ْعدُ ْاْل ِّخ َرةِّ ِّلي‬
‫سو ُءوا ُو ُجو َُه ُك ْم َو ِّليَدْ ُخلُوا ْال َمس ِّْجدَ َك َما‬ َ َ ‫س ْنت ُ ْم ِّأل َ ْنفُ ِّس ُك ْم ۖ َو ِّإ ْن أ‬
َ ْ‫س ْنت ُ ْم أَح‬
َ ْ‫ِّإ ْن أَح‬
ً ‫دَ َخلُوهُ أ َ َّو َل َم َّرة َو ِّليُت َِّب ُروا َما َعلَ ْوا تَتْ ِّب‬
‫يرا‬

Artinta: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri .......“(QS.
Al-Israj:7)
C. Landasan, Azaz, dan Prinsip Pendidikan
1. Pandangan Umum di Indonesia
a. Pengertian pendidikan dan ilmu pendidikan
1) Pengertian pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasl dari bahasa Yunani, paedagogy yang
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang
pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos. Dalam
bahasa Romawi pendidikan diistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan
sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilhkan to educate
yang berarti memperbaiki moral dan latih intelektual (Muhajir, 2000).
Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup
(Mudyahardjo, 2006). Jika diamati secara seksama pengertian di atas mengandung
beberapa kekhususan sebagai berikut:
a) Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan baik yang khusus diciptakan
untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
11

b) Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung setiap saat, seumur hidup selama ada pengaruh
lingkungan.
c) Bentuk kegiatan
Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup.
Pendidikan berlangsung dalam berbagai bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat
terjadi sembarang, kapan dan dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi
pada peserta didik.
d) Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak terbatas,
tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup.
Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran
yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah
segala pengaruh yang diupayakan oleh ekolah terhadap anak yang bersekolah agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran yang penuh terhadap hubungan-
hubungan dan tugas mereka. Jika diamati secara seksama pengertian di atas
mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut:
a) Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus
untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan berlangsung di kelas.
b) Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam waktu yang terbata yaitu untuk anak-anak dan
remaja.
c) Bentuk kegiatan
Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam kurikulum. Kegiatan
pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru dan peserta didik, sehingga guru
mempunyai peran yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikannya terjadwal dan
materinyapun tertentu.
d) Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas pada
kemampuan tertentu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup.
e) Pengertian ilmu pendidikan
12

Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah-masalah


yang berhubungan dengan pendidikan. Ilmu pendidikan membicarakan hal-hal yang
bersifat ilmu, teori, ataupun praktis. Ilmu pendidikan ternasuk ilmu pengetahuan
empiris, rohani, normatif yang diangkat dari pengalaman pendidikan kemudian disusun
secara teoritis untuk digunakan secara praktis.
Sebagai ilmu yang berdiri sendiri, ilmu pendidikan termasuk ilmu yang baru
berkembang. Padahal secara praktis, pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu ada.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan dapat dikelompokkan dan
diberi atribut sebagai berikut :
a) Ilmu pendidikan sebagai ilmu normatif
Nilai-nilai luhur dijadikan norma untuk menentukan ciri-ciri manusia yang ingin
dicapau melalui praktik pendidikan. Nilai luhur itu biasanya tergambar dalam rumusan
tujuan pendidikannya. Nilai-nilai itu secara normatif bersumber dari norma masyarakat,
filsafat, dan pandangan hidup, juga dari keyakinan keagamaan yang dianut oleh
seseorang.
Dengan demikian ilmu pendidikan diarahkan kepada perbuatan mendidik yang
brtujuan. Tujuan itu telah ditentukan oleh nilai yang djunjung tinggi oleh masyarakat,
atau bangsa. Selanjutnya nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normatif,
sehingga dapat kita tegaskan bahwa ilmu pendidikan adalah ilmu yang bersifat normatif.
b) Ilmu yang bersifat teoritis dan praktis
Walaupun ilmu pendidikan ditujukan kepada praktik pendidikan, namun untuk
mendalami kajian bagaimana praktik mendidik itu dilaksanakan diperlukan suatu teori
(ilmu teori) agar dapat dijadikan landasan dalam mencari kebenaran melalui praktik
(ilmu praktis). Hasil yang didapat merupakan kajian yang sistematis terarah, dan
emperik. Ilmu pendidikan lahir dan merupakan kajian yang sistematis terarah, dan
empirik. Ilmu pendidikan lahir dan berkembang setelah praktik pendidikan berlangsung
lama sehingga tampilan ilmu pendidikan sebah]gai ilmu masih belum final. Itu berarti,
ilmu pendidikan masih dalam bentuk jati diri.
13

2. Landasan-landasan pendidikan
Landasan-landasan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
pendidikan yang bermartabat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Adapun landasan-landasan pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Landasan agama (relegius)
Landasan agama adalah landasan yang paling mendasar dari lain landasan-
landasan pendidikan, sebab landasan agama merupakan landasan yang diciptakan oleh
Allah SWT, yakni tuhan yang maha kuasa. Landasan agama itu berupa firman Allah
SWT dalam kitab suci Al-qur’an dan Al-Hadis berupa risalah (turunan) yang dibawakan
Rasulullah (utusan Allah) yakni nabi Muhammad SAW untuk umat manusia, berisi
tentang tuntunan-tuntunan atau peedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan
hidup baik di dunia maupun di akhirat nanti, serta merupakan rahmat bagi seluruh alam.
2) Landasan filosofi
Filsafat itu ada sejak manusia itu ada (Pidarta, 2001). Manusia sebagai makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat sudah memiliki gambaran dan cita-cita mereka
kejar dalam hidupnya, baik secara individu maupun secara kelompok. Gambaran cita-
cita itu makin lama makin berembang sesuai dengan budaya mereka. Gambaran dan
cita-cita itu yang mendasari adat istiadat suatu suku atau bangsa, serta norma dan
hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian pula pendidikan yang berlangsung di
suatu suku atau bangsa tidak terlepas dari gambaran dan cita-cita.
3) Landasan yuridis (hukum)
Indonesia mempunyai berbagai peraturan perundang-undangan yang bertingkat,
mulai dari undang-undang dasar 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, ketetapan
sampai dengan surat keputusan. Semuanya mengandung hukum yang patut ditaati.
Landasan hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Landasan
hukum seorang guru boleh mengajar misalnya adalah adanya surat keputusan tentang
pengangkatannya sebagai guru. hal yang melandasi atau mendasari guru menjadi guru
adalah surat keputusan itu besera hak-haknya.
Pendidikan menurut UUD 1945 yakni terdapat pada pasal 31 ayat 1 yang
berbunyi, tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ayat 2 menyatakan
bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
14

sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar
pendidikan nasional.
4) Landasan psikologis
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani, jiwa balita
berkembang sedikit sekali sejajar dengan tubuhnya yang juga masih berkemampuan
sederhana sekali. Makin besar anak iru makin berkembang pula jiwanya, dengan
melalui tahap-tahap tertentu akhirnya anak itu mencapai kedewasaan baik dari segi
kejiwaan maupun dari segi jasmani.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa landasan psikologis
pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik harus
dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pendidikan harus akomodatif terhadap tingkat
perkembangan dan pertumbuhan mereka.
5) Landasan sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau
kegiatan yang dapatt didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah mencakup segala
kejadian dalam alam ini, termasuk hal-hal yang dikembangkan oleh budi daya manusia.
Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian-kejadian,
model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk, dan sebagainya. Informasi yang
lampau ini terutama yang bersifa kebudayaan pada umumnya berisi konsep, praktik, dan
hasil yang diperoleh.
Setiap kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada umumnya dikaitka
dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa yang lampau. Demikian juga dalam
bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum menangani itu, terlebih dahulu mereka
memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun yang
internasional.
6) Landasan sosial budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Sosial mengacu kepada hubungan antarindividu, antarmasyarakat, dan
individu dengan masyarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami,
artinya aspek itu telah ada sejak manusia mulai dilahirkan. Karena itu aspek sosial
15

melekat pada individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik
agar menjadi matang.
Sama halnya dengan sosial, aspek budaya ini pun sangat berperan dalam proses
pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya.
Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya,
begitu pula kegiatan-kegiatan mereka adalah budaya. Dengan kata lain budaya tidak
terlepas dari pendidikan itu sendiri.
3. Asas-asas pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Adapun asas-asas pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Asas tut wuri handayani
Tirtaraharja dan la sulo (2005) menyatakan asas tut wuri handayani pada
awalnya merupakan salah satu dari “asas 1922”, yakni tujuh buah asas dan perguruan
nasional taman siswa yang didirikan pada 3 juli 1922. Sebagai asas pertama, tutu wuri
handayani merupakan inti dari sistem pamong dan perguruan itu. Asas ataupun
semboyan tut wuri handayani yang disampaikan oleh ki hajar dewantara mendapat
tanggapan positif dari drs. R. M. p sastrokarno dengan menambahkan dua semboyan
untuk melengkapinya, yakni ing ngarso sung tulada dan ing madya mangun karsa.
Ketiga semboyan tersebut telah menjadi satu kesatuan asas, yakni:
a) Ing ngarsa sung tuluda (jika di depan, menjadi contoh)
b) Ing madya mangun kasa (jika di tengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi), dan
c) Tut wuri handayani (jika di belakang, mengikuti dengan awas)
Asas tut wuri handayani merupakan konseptualisasi konsep tujuh asas perguruan
nasional taman siswa yang lahir pada tanggal 3 juli 1922 yang merupakan asas
perjuangan untuk menghadapi pemerintah kolonial belanda. Ketujuh asas tersebut
disingkat dengan “asas 1922” adalah sebagai berikut:
a) Bahwa setip orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat persatuan dalam peri kehidupan umum.
b) Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang lahir dan
bathin dapat memerdekakan diri.
16

c) Bahwa pengajaran harus berdasarkan pada kebudayaan sendiri


d) Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh
rakyat.
e) Bahwa untuk mengejar kemerdekaan hidup yang sepenuh-penuhnya lahir maupun
batin hendaklah diusahakan dengan kekuatan sendiri, dan menolak bantuan apapun
dan dari siapapun yang mengikat baik berupa ikatan lahir maupun ikatan bathin.
f) Bahwa sebagai konsekuesi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus
membelanjai sediri segala usaha yang dilakukakn.
g) Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keikhlasan lahir dan bathin untuk
mengembangkan kepentingan pribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-
anak.
2) Asas belajar seanjang khayat
Dalam asas pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah
mengemban dua misi, yakni : memberikan pembelajaran kepada peserta didik dengan
efesien dan efektif, dan meningkatkan kemampuan belajar mandiri sebagai basis dari
belajar sepanjang khayat.
Komisi Pembaharuan Pendidikan (1980) pernah menyusun beberapa asas
pendidikan bagi Indonesia, yaitu:
1. Asas ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, yang
berarti di depan pendidik memberi contoh, di tengah memberi dorongan, di
belakang memberi pengaruh agar menuju kebaikan.
2. Asas pendidikan sepanjang hayat, yang berarti pendidikan itu dimulai dari lahir
sampai mati.
3. Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu. Semesta artinya pendidikan itu terbuka bagi
seluruh rakyat dan seluruh wilayah negara. Menyeluruh atrinya mencakup semua
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Terpadu artinya saling berkaitan antar
pendidikan dengan pembangunan nasional.
4. Asas manfaat, yang berarti pendidikan harus mengingat kemanfaatannya bagi masa
depan peserta didik, bagi masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
5. Asas usaha bersama, yang berarti bahwa pendidikan menekankan kebersamaan
antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
17

6. Asas demokratis, yang berarti bahwa pendidikan harus dilaksanakan dalam suasana
dan hubungan yang proporsional antara pendidik dengan peserta didik, ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban pada masing-masing pihak.
7. Asas adil dan merata, yang berarti bahwa semua kepentingan berbagai pihak harus
mendapat perhatian dan perlakuan yang seimbang, sehingga tidak ada diskriminasi.
8. Asas perikehidupan dalam keseimbangan, yang berarti harus mempertimbangkan
segala segi kehidupan manusia, misalnya jasmani rohani, dunia akhirat, individual
dan sosial, intelektual, kesehatan, keindahan dan sebagainya.
9. Asas kesadaran hukum, dalam arti bahwa pendidikan harus sadar dan taat pada
peraturan yang berlaku serta menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
10. Asas kepercayaan pada diri sendiri, yang berarti bahwa pendidik dan peserta didik
harus memiliki kepercayaan diri sehingga tidak ragu dan setengah-setengah dalam
melaksanakan pendidikan.
11. Asas efisiensi dan efektifitas, yang berarti dalam pendidikan dituntut kehematan dan
hasil guna yang tinggi.
12. Asas mobilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus ditumbuhkan keaktifan,
kreativitas, inisiatif, ketrampilan, kelincahan, dan sebagainya.
13. Asas fleksibilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus diciptakan keluwesan
(fleksibel) baik dalam materi maupun caranya, sesuai dengan keadaan, waktu dan
tempat.
14. Asas Bhineka Tunggal Ika.
15. Asas kemandirian dalam belajar, menempatkan guru dalam peran utama sebagai
fasilitator dan motivator.
16. Asas tanggung jawab, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
F. Prinsip-Prinsip Pendidikan
Prinsip penyelenggaraan pendidikan ada 6 sebagaimana diatur dalam UU 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, ayat 1 s.d. 6:
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
18

b. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuanyang sistemik dengan sistem


terbuka dan multimakna.
c. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
d. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
e. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
f. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidika
19

BAB III
PEMBAHASAN

A. Manusia dan Kemanusiaan


1. Manusia
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Menurut Bahasa Menurut Bahasa Menurut Bahasa
Manusia diartikan sebagai “makhluk Manusia dalam bahasa Inggris disebut man Dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang
yang berakal budi” (mampu menguasai (asal kata dari bahasa Anglo-Saxon), mengacu pada makna pokok manusia, yaitu: basyar,
makhluk yang lain). mann) pada dasarnya dapat dikaitkan yaitu manusia sebagai makhluk biologis, insan, yaitu
dengan mens (latin), yang berarti “ áda manusia sebagai khalifah dan al-nas, yaitu manusia
yang berpikir”. sebagai makhluk sosial.

Menurut Penciptaan Menurut Penciptaan Menurut Penciptaan


Kadir, A. 2012 Dalam Al-qur an Surat Al- Hajj Ayat 5:
Teori evolusi mengatakan bahwa Charles Darwin
alam ini termasuk manusia yang ada di Menyatakan bahwa manusia dan kera
dalamnya berkurang secara evolusionis berasal dari satu nenek moyang yang sama
(berubah atau berkembang) dari dalam bukunya The Descent of Man yaitu
makhluk yang sangat sederhana yang seekor kera yang mengalami berbagai
berkembang sedemikian rupa menjadi tahap perubahan hingga menjadi manusia
makhluk yang lebih kompleks. seutuhnya
Perjalanannya yang sangat panjang itu
menceritakan perkembangan tahap
demi tahap sampai menjadi manusia
seperti sekarang ini. Prediksi ke depan
manusia terus akan berkembang dan
mengalami transformasi ke bentuk

19
20

manusia lainnya yang berkembang dan Artinya:


mengalami traansformasi ke bentuk Wahai manusia jika kamu meragukan (hari)
manusia lainnya yang lebih kompleks. kebangkitan, maka sesungguhnya kami telah menjadikan
Keturunan manusia diciptakan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari sel-sel sperma yang bersatu dengan
sel-sel telur (ovum) dalam rahim segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang
seorang ibu yang mengandungnya, sempurna agar kami jelaskan kepada kamu; dan kami
sehingga kemudian menjadi segumpal tetapkan dalam rahim menurut kehendak kami sampai
darah, darah kemudian menjadi daging, waktu yang ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu
dan daging membentuk tulang belulang sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur)
sampai hari kelahirannya mencapai kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu
kelengkapan fisiologis yang diperlukan
yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang
untuk hidup.
dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga
dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah kami turunkan air (hujan) diatasnya,
hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan
berbagai jenis pasangan teetumbuhan yang indah.
Analisis Penulis: Perbedaan mendasar terhadap konsep manusia menurut pandangan barat dan islam dapat ditemukan pada hakikat penciptaan
manusia. Dalam Islam jelas manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui beragam proses, bermula dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan kemudian ditiupkan ruh dalam segumpal daging tersebut. Dalam pandangan barat tidak ditemukan secara rinci dan teliti mengenai
hakikat penciptaan manusia (sehingga hal ini menjadi pembeda paradigma pedagogis manusia). Karenanya teori Darwin pada masa lampau
menjadi jawaban atas hakikat penciptaan manusia. Masih banyak penganut teori Darwin yang menganggap bahwa manusia itu kemungkinan
besar tercipta melalui proses evolusi yang panjang (dari kera). Para penganut teori Darwin ini, menempatkan manusia sejajar dengan binatang
dan menerangkan terjadinya manusia atau hakikat penciptaan manusia dari sebab-sebab mekanis.

20
21

2. Kemanusiaan
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Menurut Bahasa Menurut Bahasa Menurut Bahasa
(1) sifat-sifat manusia; Menurut bahasa latin, humaniora disebut Al-Qur’an Surah Al-Maa-idah ayat 2:
(2) secara manusia; sebagai manusia: artes liberales yaitu studi tentang
perasaan kemanusiaan kemanusiaan. Sedangkan menurut
pendidikan Yunani Kuno, humaniora
disebut dengan trivium, yaitu logika,
retorika dan gramatika. Pada hakikatnya
humaniora adalah ilmu-ilmu yang “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
yang m encakup etika, logika, dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
estetika, pendidikan pancasila, pendidikan kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.”
kewarganegaraan, agama dan fenomenologi.

Secara Umum Secara Umum Secara Umum


1. Sikap percaya dan takwa kepada Menurut Freud, secara hakiki kemanusiaan Islam mempunyai pandangan yang unik dan
Tuhan Yang Maha Esa terdiri dari tiga komponen yaitu Id, ego, komprehensif tentang kemanusiaan (Humanisme).
2. Mengakui persamaan derajat antara dan superego. Istilah lain juga dipakai Pandangan Islam mengenai nilai-nilai kemanusiaan
sesama manusia
yaitu Id = das es, dan ego = das diawali dengan semangat pembebasan melalui konsep
3. Senang melakukan kegiatan yang
sifatnya kemanusiaan ich, serta superego = dan uber Tauhid. Yaitu pembebasan manusia dari segala
4. Menjunjung tinggi nilai-nilai ich. Selanjutnya dijelaskan bahwa Id seseuatu selain kepada Allah.
kemanusiaan meliputi berbagai jenis keinginan,

21
22

5. Ikut serta dalam pemilu dorongan, kehendak, dan insting manusia


6. Menjalankan musyawarah mufakat yang mendasari perkembangan individu,
7. Mendahulukan kepentingan umum yang sering juga disebut libido seksual atau
8. Mengembangkan sikap hidup yang
dorongan untuk mencapai kenikmatan
demokratis
9. Tidak memaksakan kehendak hidup. Di dalam Id itu terdapat dua unsur
individu terhadap individu lainnya yang paling utama yaitu seksual dan sifat
10. Hidup sederhana agresif sebagai daya penggerak
kejiwaan/tingkah laku manusia. Ego
berfungsi untuk menjembatani antara Id
dengan dunia luar dari individu itu.
Analisis Penulis:
Berdasarkan penjelasan diatas, paham kemanusiaan atau humanisme di Barat dikatakan mewarisi atau masih merupakan kelanjutan langsung
dari pemikiran Islam oleh Ibnu Rusyd. Ini berarti bahwa humanisme timur, barat, dan islam pada awalnya bersumber dari islam yaitu paham
bahwa manusia pada dasarnya adalah baik. Itu sebetulnya tidak lain adalah konsep fitrah dalam Islam. Karena manusia merupakan objek
terpenting yang ditujukan untuk membina perkembangan kreatif dan moral individu dengan cara bermakna dan rasional.

B. Landasan, Azaz, dan Prinsip Pendidikan


1. Landasan Pendidikan
Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Secara Umum Sacara Umum Secara Umum
Pancasila diakui dan terima sebagai Landasan pendidikan Pendidikan menurut Islam adalah pendidikan yang
filsafat dan pandangan hidup bangsa kita, Barat adalah teori yang dibentuk berdasarkan konsep Islam sesuai dengan petunjuk Allah,
yang dijadikan pedoman dalam kehidupan dari acuan pemikiran falsafah yaitu Al-Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu yang menjadi
sehari-hari, dijadikan pula landasan utama mereka yang dituangkan dalam landasan pendidikan dalam Islam adalah:

22
23

pendidikan Indonesia. pemikiran yang melahirkan a. Al-Qur’an


Adapun dasar pendidikan di negara aliran-aliran filsafat pendidikan. Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan
Indonesia secara yuridis formal telah Adapun aliran-aliran tersebut: kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril
dirumuskan antara lain sebagai berikut: a. Aliran Progresivisme sebagai pedoman hidup manusia.
a. UU tentang Pendidikan dan Pengajaran b. Aliran Esensialisme Hal ini diisyaratkan dalam firman-Nya QS. An-
No. 4 tahun 1950,Nomor 2 tahun 1945, c. Aliran Rekonstruksionisme Nahl ayat 89:
Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Rekonstruksionisme ۚ ‫ؤُال ِّء‬ َ ‫ث فِّي ُك ِّل أ ُ َّمة‬
َ ‫َش ِّهيدًا َعلَ ْي ِّه ْم ِّم ْن أ َ ْنفُ ِّس ِّه ْم ۖ َو ِّجئْنَا ِّبكَ ََش ِّهيدًا َعلَ ٰى ٰ َُه‬ ُ َ‫َويَ ْو َم نَ ْبع‬
Pendidikan dan pengajaran berdasarkan merupakan suatu ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫ر‬ ْ
‫ش‬ ‫ب‬‫و‬ ً
َ‫َ َ حْ َ َ ُ َ ٰ ِّ ُ ْ ِّ ِّ ين‬‫ة‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ًى‬ ‫د‬ ُ
‫ُه‬‫و‬َ ْ ِّ ِّ َ ْ ِّ َ ِّ َ‫َون ََّز ْلنَا َعلَيْك‬
‫ء‬ ‫ي‬ ‫َش‬
َ ‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ً ‫ن‬‫ا‬ ‫ي‬‫ب‬ ‫ت‬ ‫َاب‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ْ
‫ال‬
atas asas-asas yang termaktub dalam yang akan datang, Artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) kami
Pancasila, Undang-Undang Dasar RI sehingga terbentuk dunia bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi (rasul)
dan kebudayaan bangsa Indonesia. baru dalam pengawasan umat atas (perbuatan) mereka, dari (kalangan) mereka
b. Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ manusia. sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami
pendidikan adalah falsafah negara turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk
Pancasila. menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat,
c. GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN bagi orang-orang yang berserah diri”.
1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik
pendidikan berbunyi: Pendidikan pertama, pada masa awal pertumbuhan Islam telah
Nasional berdasarkan Pancasila. menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar pendidikan Islam
d. Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Islam
GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat
yang berbunyi: Pendidikan Nasional dipahami dari ayat Al-Qur’an itu sendiri dalam firman
(yang berakar pada kebudayaan bangsa Allah:
Indonesia dan berdasarkan Pancasila ‫اختَلَفُوا فِّي ِّه ۙ َو ُُهدًى َو َرحْ َمةً ِّلقَ ْوم‬ ْ ‫َاب إِّ َّال ِّلت ُ َبيِّنَ لَ ُه ُم الَّذِّي‬ َ ‫َما أ َ ْنزَ ْلنَا َعلَيْكَ ْال ِّكت‬
dan Undang-Undang Dasar 1945. َ‫يُؤْ ِّمنُون‬
e. UU RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Artinya: “Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al-
Pendidikan Nasional berdasarkan Qur’an melainkan agar kamu dapat menjelaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk
1945. dan rahmat bagi kaum yang beriman”(QS An-Nahl:64)

23
24

f. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Al-Qur’an merupakan sumber pendidikan yang lengkap
Pendidikan Nasional berdasarkan berupa pendidikan sosial akidah, akhlak, ibadah, dan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar muamalah.
1945. b. Sunnah (Hadis)
Dasar yang kedua selain Al-Qur’an adalah
Sunnah Rasulullah. Amalan yang dikerjakan oleh
Rasulullah Saw dalam proses perubahan hidup sehari-
hari menjadi faktor utama pendidikan Islam karena
Allah Swt menjadikan Muhammad sebagai teladan bagi
umatnya.
Firman Allah Swt:
‫ّللاَ َو ْال َي ْو َم ْاْل ِّخ َر َوذَك ََر‬ َ ‫ّللاِّ أُس َْوة ٌ َح‬
َّ ‫سنَةٌ ِّل َم ْن َكانَ َي ْر ُجو‬ ُ ‫لَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم فِّي َر‬
َّ ‫سو ِّل‬
ً ‫ّللاَ َك ِّث‬
‫يرا‬ َّ
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
itu suri tauladan yang baik”. (QS Al-Ahzab:21).
Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun
pengakuan Rasulullah dimaksud dengan pengakuan itu
ialah kejadian atau perbuatan yang diketahui Rasulullah
dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu
berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua
setelah Al-Qur’an. Sunnah juga berisi aqidan dan
syari’at serta petunjuk untuk kemasalahatan menjadi
manusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa untuk
itu Rasulullah menjadi guru dan pendidik utama bagi
seluruh umat.
c. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqawah, yaitu berfikir
dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh
ilmuan syari’ah islam untuk menetapkan atau

24
25

menentukan sesuatu hukum atau syari’at islam dalam


hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oeh
Al-qur’an dan As-sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat
saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek
pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an
dan sunnah. Namun demikian ijtihad harus mengikuti
kaidah-kaidah yang diatur oleh para mujtahid tidak
boleh bertentangan dengan isi Al-qur’an dan sunnah
tersebut.
Interpretasi Penulis: Interpretasi Penulis: Interpretasi Penulis:
Berdasarkan penjelasan di atas, jelaslah bahwa Sumber dan metodologi Al-Qur’an merupakan landasan pendidikan yang mutlak,
landasan pendidikan di Indonesia adalah pendidikan barat bergantung allah berfirman:
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sepenuhnya kepada kaedah َ ‫ٰذَلِّكَ ْال ِّكتَابُ َال َري‬
َ‫ْب ۛ فِّي ِّه ۛ ُُهدًى ِّل ْل ُمتَّقِّين‬
sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989 dan empiris, rasional, dan cenderung Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, sehingga materialistik. Pemikiran tersebut padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (QS: Al-
landasan pendidikan Indonesia bersumber dari melahirkan aliran-aliran filsafat Baqarah: 2).
agama, filsafat, dan perundang-undangan yang pendidikan, seperti Kemudian yang menjadi landasan pendidikan yang kedua
menjadi titik tolaknya. progresivisme, esensialisme, adalah As-Sunnah, rasulullah Muhammad SAW diutus ke
perenialisme, dan bumi adalah untuk memperbaiki moral atau akhlak umat
rekonstruksionisme yang telah manusia, sehingga perkataan, perbuatan, ketepatan, dan
mempengaruhi perkembangan sifat Rasulullah SAW sarat dengan pendidikan yang
pendidikan barat, bahkan dunia. menjadikan sunnah beliau sebagai landasan pendidikan.
Disamping itu ijtihat juga dijadikan landasan pendidikan
apabila ada hal-hal yang ternyata belum ditegaskan
hukumnya oeh Al-qur’an dan As-sunnah.
Analisis Penulis:
Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.
Landasan pendidikan merupakan dasar yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan. Dari
ketiga pandangan di atas, terlihat bahwa landasan-landasan yang akan menjadi dasar pendidikan dikaji dari segi religius, filosofi, sosiologis,

25
26

yuridis, kultural, psikologis, dan histori.

2. Asas Pendidikan
Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
a. Asas Tut Wuri Handayani Seperti yang diketahui bahwa sumber Asas pendidikan adalah aqidah Islam.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki dan metodologi pendidikan barat bergantung Aqidah Islam berkonsekuensi ketaatan pada
Hajar Dwantara ini kemudian sepenuhnya kepada kaedah empiris dan syari’at Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan,
dikembangkan oleh Drs. R.M.P. rasional berdasarkan pemikiran para filsuf dan evaluasi pelaksanaan pendidikan harus
Sostrokartono dengan menambahkan dua yang melahirkan landasan-landasan terkait dengan ketaatan pada syari’at Islam.
semboyan lagi, yaitu Ing Ngarsa Sung pendidikan mereka. Maksud adalah aqidah Islam harus dijadikan
Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Aliran-aliran filsafat tersebut saling standar penilaian. Ilmu pengetahuan yang
Karsa. Kini ketiga semboyan tersebut telah terkaitan dan membutuhkan antara satu bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh
menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu: dengan yang lainnya. Pemikiran-pemikiran itu dikembangkan dan diajarkan, kecuali untuk
1) Ing Ngarsa Sung Tulada (jika di depan telah mempengaruhi perkembangan asas-asas dijelaskan kesalahannya.
menjadi contoh). pendidikan dunia. Asas-asas tersebut adalah: Setidaknya ada enam asas pendidikan
2) Ing Madya Mangun Karsa (jika a. Asas pendidikan sepanjang hayat atau tersebut, yaitu :
ditengah-tengah memberi dukungan dan seumur hidup (life long education). a. Asas Universalitas
membangkitkan semangat). b. Asas Universal Pendidikan bersifat universal
3) Tut Wuri Handayani (jika di belakang Artinya pendidikan terbuka bagi (menyeluruh) dalam pandangan
memberi dorongan/mengikuti dengan seluruh rakyat dan seluruh wilayah penumpuan, dan tafsirannya terhadap alam
awas). Negara, menyeluruh artinya mencakup semesta. Ia menekankan pandangan yang
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan universal antara jasmani dan rohani, antara
Asas belajar sepanjang hayat (life c. Asas Manfaat. jiwa dan raga, antara individu dan
long learning) merupakan sudut pandang Pendidikan harus mengingat masyarakat, dan antara dunia dan akhirat.
dari sisi lain terhadap pendidikan seumur kemanfaatannya bagi masa depan peserta b. Asas Keseimbangan
hidup (life long education). Kurikulum didik, bagi masyarakat, bangsa, negara Pendidikan menurut Islam
yang dapat meracang dan dan dunia. mewujudkan keseimbangan antara
diimplementasikan dengan memperhatikan d. Asas demokratis menjaga kebudayaan masa silam, tuntutan
dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan Artinya bahwa pendidikan harus masa kini dan kebutuhan masa silam,

26
27

horisontal. dilaksanakan dalam suasana dan tanpa mengutamakan salah satu


1) Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah hubungan proposional antara pendidik diantaranya.
meliputi keterkaitan dan kesinambungan dengan peserta didik, ada keseimbangan c. Asas Kejelasan
antar tingkatan persekolahan dan antara hak dan kewajiban pada masing- Pendidikan sebagai mana layaknya
keterkaitan dengan kehidupan peserta masing. ajaran Islam yang jelas, juga memiliki
didik di masa depan. e. Asas adil dan merata konsep-konsep yang jelas, baik sari segi
2) Dimensi horisontal dari kurikulum Maksudnya bahwa semua metode, kurikulum, sistem, dan aspek-
sekolah yaitu katerkaitan antara kepentingan berbagai pihak harus aspek lain dalam pendidikan. Kejelasan
pengalaman belajar di sekolah dengan mendapat perhatian dan perlakuan yang akan berpengharuh pada operasional
pengalaman di luar sekolah seimbang sehingga tidak ada Pendidikan, sehingga tujuan Pendidikan
c. Asas Kemandirian dalam Belajar diskriminasi.Asas perikehidupan dalam dapat tercapai.
Perwujudan asas kemandirian dalam keseimbanganMaksudnya d. Asas Keselarasan
belajar akan mampu menempatkan guru mempertimbangkan segala segi kehidupan Pendidikan harus berjalan dengan
dalam peran utama sebagai fasilitator dan manusia ketetapan-ketetapan Allah. Berbeda
motivator, disamping peran-peran lain: f. Asas kesadaran hukum dengan sistem pendidikan lain yang
informator, organisator dan sebagainya. Pendidikan harus sadar dan taat terkadang pencapaian tujuan menjadi
Sebagai fasilitator guru diharapkan pada aturan yang berlaku serta prioritas dari tujuan pendidikan tersebut,
menyediakan dan mengatur berbagai menegakkan dan menjamin kepastian tanpa memperdulikan cara pencapaiannya.
sumber belajar sedemikian sehingga hukum. Dalam Pendidikan Islam, tujuan harus
memudahkan peserta didik berinteraksi g. Asas kepercayaan pada diri sendiri dicapai dengan cara yang sesuai dengan
dengan sumber-sumber tersebut.Sedangkan Pendidik dan peserta didik harus syariat-syariat Islam.
sebagai motivator, guru mengupayakan memiliki kepercayaan diri sehingga tidak e. Asas Realisme
timbulnya prakarsa peserta didik untuk ragu dan setengah-setengah dalam Pendidikan berjalan dalam bingkai
memanfaatkan sumber belajar itu. melaksanakan pendidikan. yang jelas dan realistis terhadap kenyataan
h. Asas efisiensi dan efektivitas dalam masyarakat. Pendidikan yang
Pendidikan dituntut kehematan dan berjalan seiring dengan perkembangan
hasil guna yang tinggi. yang ada dalam masyarakat dan tetap
i. Asas mobilitas menjaga nilai-nilai keislaman sebagai
Dalam pendidikan harus landasan berpijaknya.

27
28

ditumbuhkan keaktifan, kreativitas, f. Asas Dinamis dan reponsif terhadap


inisiatif, keterampilan, kelincahan dan perubahan
lain-lain.

Interpretasi Penulis: Interpretasi Penulis: Interpretasi Penulis:


Asas pendidikan yang memberikan arah Berdasarkan penjelasan di atas, asas Berdasarkan penjelasan di atas, asas
dalam merancang dan melaksanakan pendidikan barat benar-benar telah pendidikan menurut Islam adalah pendidikan
pendidikan Indonesia adalah Asas Tut Wuri mempengaruhi asas-asas yang dianut oleh yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah
Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, banyak negara di dunia. Asas-asas tersebut Nabi, kemudian dapat dikembangkan dengan
Asas Kemandirian dalam Belajar. Ketiga asas mengacu pada filsafat pendidikan dari ijtihad, dan sebagainya. Maka jelas bahwa
tersebut tidak bisa sipisahkan satu-sama lain berbagai aliran. Asas pendidikan adalah aqidah Islam. Aqidah
dalam menerapkan sistem pendidikan Islam berkonsekuensi ketaatan pada syari’at
Indonesia. Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelaksanaan pendidikan harus terkait
dengan ketaatan pada syari’at Islam.
Analisis Penulis:
Asas-asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpukan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun
pelaksanaan pendidikan. Asas pendidikan akan memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu sendiri.

3. Prinsip Pendidikan
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak Menurut Imam Al-Ghazali,
6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4 lahir dari pandangan hidup agama prinsip-prinsip pendidikan menurut
yang diuraikan dalam 6 ayat. tertentu dan diklaim sebagai sesuatu yang pandangan islam adalah sebagai
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan bebas nilai. Namun sebenarnya tidak berikut:
berkeadiln serta tidak diskriminatif dengan menjunjung benar-benar bebas nilai tapi hanya bebas 1. Prinsip Kejelasan

28
29

tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dari nilai-nilai-nilai keagamaan dan Pendidikan Islam adalah
dan kemajemukan bangsa. ketuhanan. Menurut Naquib al-Attas, pengembangan akal budi manusia
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang ilmu dalam peradaban Barat tidak dan penataan tingkah laku serta
sistemik dengan system terbukadan multimakna. dibangun di atas wahyu dan kepercayaan emosinya berdasarkan agama
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses agama namun dibangun di atas tradisi Islam, dengan maksud
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang budaya yang diperkuat dengan spekulasi merealisasikan tujuan Islam di
berlangsung sepanjang hayat. filosofis yang terkait dengan kehidupan dalam kehidupan individu dan
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi sekular yang memusatkan manusia masyarakat. Alquran dan Hadis
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangan sebagai makhluk rasional. Akibatnya, sebagai sumber atau dasar utama
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika pendidikan Islam telah
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan dan moral, yang diatur oleh rasio mengemukakan konsep-konsep
budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap manusia, terus menerus berubah. yang indah dan saling berkaitan.
warga masyarakat. Sehingga dari cara pandang yang seperti Juga menyajikan sistem akidah,
6. Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan inilah pada akhirnya akan melahirkan yaitu hal-hal yang wajib diimani
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam ilmu-ilmu sekular. oleh manusia untuk dapat
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan Menurut al-Attas, ada lima prinsip menggerakkan berbagai perasaan
pendidikan. dasar pendidikan dalam pandangan Barat, dan emosi dalam jiwanya, yang
yaitu sebagai berikut: terefleksi pada segenap aktivitas
Dalam penerapannya pendidikan di indonesia 1. Menggunakan akal untuk badani manusia, sesuai dengan
mempunya beberapa jenjang pendidikan yang memiliki membimbing kehidupan manusia; kaidah-kaidah yang ditentukan
prinsip khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 2. Bersikap dualitas terhadap realitas syariat, yaitu tingkah laku ibadah
dan kebenaran; vertikal (‘ib±dah ‘ubdiyyah) dan
1. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Menegaskan aspek eksistensi ibadah horizontal (menjalin
yang memproyeksikan pandangan hubungan kekerabatan dengan
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak hidup sekular; manusia di luar dirinya).
Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap 4. Menggunakan doktrin Dalam pandangan Alquran,
humanisme; dan kerja ilmu pengetahuan bukanlah
pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka 5. Menjadikan drama dan tragedi sekedar dimaksudkan untuk
memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib sebagai unsur-unsur yang membaca ciptaan Allah secara

29
30

bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya adalah untuk dominan dalam fitrah dan deskriptif dan naratif. Lebih dari
eksistensi kemanusiaan. itu, ilmu pengetahuan harus dilihat
mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari Ilmu yang dikembangkan dalam secara teologis, etis, dan moral
49.000 taman kanak-kanak yang ada di Indonesia, 99,35% pendidikan Barat dibentuk dari acuan untuk membangun hubungan yang
diselenggarakan oleh pihak swasta. Periode taman kanak- pemikiran falsafah mereka yang lebih dekat antara manusia dengan
dituangkan dalam pemikiran yang Allah.
kanak biasanya dibagi ke dalam "Kelas A" (atau Nol Kecil)
bercirikan materialisme, idealisme, Isyarat di atas dikuatkan
dan "Kelas B" (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran dengan makna hakiki yang
satu tahun. ini mempengaruhi konsep, penafsiran, terkandung dalam berbagai yang
dan makna ilmu itu sendiri. René bersinonim, seperti
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal Descartes misalnya, tokoh filsafat Barat ‫( دبر‬merenungkan), ‫( فقه‬mengerti),
1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan asal Perancis ini menjadikan rasio ‫( نظر‬melihat secara abstrak),
anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang sebagai kriteria satu-satunya dalam ‫( فكر‬berpikir), dan ‫( عقل‬akal).
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam mengukur kebenaran. Selain itu para Kata-kata ini, kalau disimak
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan filosof lainnya seperti John Locke, pengertiannya, menginstruksikan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan Immanuel Kant, Martin Heidegger, kepada segenap manusia (terutama
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam Emillio Betti, Hans-Georg Gadammer, umat Islam) untuk berkontemplasi
memasuki pendidikan lebih lanjut. dan lainnya juga menekankan rasio dan dan berkreasi. Kata-kata tersebut
panca indera sebagai sumber ilmu berhubungan erat dengan kata ±y±t
2. Pendidikan Dasar mereka, sehingga melahirkan berbagai (fenomena-fenomena). Di samping
macam faham dan pemikiran seperti itu, masih banyak ayat-ayat lain
Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah empirisme, humanisme, kapitalisme, yang secara jelas mengungkapkan
dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan eksistensialisme, relatifisme, atheisme, substansi dan signifikansi eksistensi
pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara dan lainnya, yang ikut mempengaruhi ilmu pengetahuan dalam kehidupan
berbagai disiplin keilmuan, seperti dalam jasmani dan spritual manusia.
Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Tidak seperti
filsafat, sains, sosiologi, psikologi, Dengan demikian, ilmu
taman kanak-kanak yang sebagian besar di antaranya politik, ekonomi, dan lainnya pengetahuan dalam Islam,
diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah Dalam penerapannya pendidikan di sebagaimana yang terkandung
barat mendapatkan perhatian khusus dari dalam Alquran, pada tataran
dasar diselenggarakan oleh sekolah-sekolah umum yang

30
31

disediakan oleh negara (disebut "sekolah dasar negeri" atau pemerintah negara masing-masing. Setiap metafisis-filosofis, sangat kaya
negara bagian menyediakan pendidikan akan pertimbangan teologis,
"madrasah ibtidaiyah negeri"), terhitung 93% dari seluruh secara gratis selama 12 tahun mulai dari spritual, etis, dan moral. Demikian
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang ada di Indonesia. taman kanak-kanak sampai pada jenjang pula, kaya akan pertanyaan-
Sama halnya dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat berikutnya. Dalam sistem pendidikan di pertanyaan normatif yang perlu
Amerika Serikat terdapat beberapa pola diformulasi lebih lanjut menjadi
dan Australia, para siswa harus belajar selama enam tahun
pendidikan yaitu : teori-teori empirik dan rasional.
untuk menyelesaikan tahapan ini. Beberapa sekolah 1. taman kanak-kanak + pendidikan Hadis sebagai sumber kedua
memberikan program pembelajaran yang dipercepat, di mana dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun pendidikan Islam, juga memiliki
SLTA kejelasan arah dan makna. Dalam
para siswa yang berkinerja bagus dapat menuntaskan sekolah
2. taman kanak-kanak + sekolah persoalan ilmu pengetahuan, hadis
dasar selama lima tahun saja. dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun menjelaskan perlunya umat Islam
SLTP + 3 tahun SLTA memiliki ilmu pengetahuan:
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal 3. taman kanak-kanak + sekolah ‫ طالب العلم ركن‬,‫طالب العلم طالب الرحمة‬
selama 9 (sembilan) yaitu Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun ‫اْلسالم ويعطي أجره مع النبيين (رواه الديلمي‬
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun. SLTP + 4 tahun SLTA [.)‫عن ابن عمر‬
4. setelah menyelesaikan pendidikan Artinya:
Pendidikan dasar merupakan Program Wajib Belajar. tingkat taman kanak-kanak + 12 Penuntut ilmu adalah penuntut
tahun pada beberapa buah negara rahmat. Menuntut ilmu adalah
3. Pendidikan Menengah
bagian dilanjutkan 2 tahun pada rukun Islam dan akan diberi pahala
tingkat akademi (junior bersama Nabi (HR al-Dailamiy dari
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
community college) sebagai ‘Umar).
tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di bagian dari sistem pendidikan Hadis di atas menjadi penguat
Indonesia. Setelah tamat dari SD/MI, para siswa dapat dasar dan menengah atas kejelasan Alquran yang
memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun Pada pola pertama seorang siswa membicarakan tentang ilmu
menamatkan pendidikan pada umur 17- pengetahuan dan upaya
pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para 18 tahun. Pendidikan khusus mendapat pengembangannya
siswa dapat meneruskan pendidikan mereka ke sekolah perhatian dari pemerintah dan 2. Prinsip Tidak Bertentangan
menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), masyarakat. Disamping itu pendidikan Prinsip tidak bertentangan ini

31
32

atau madrasah aliyah (MA). non formal tidak hanya di sponsori oleh dimaksudkan adalah pendidikan
badan pemerintah tapi juga badan swasta, Islam haruslah selaras dan sesuai
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan serikat buruh-buruh, badan-badan dengan tujuan pendidikan Islam
keagamaan serta oleh individu yang dan tidak terjadi adanya
lanjutan pendidikan dasar, yaitu Sekolah Menengah Atas kadang kala menjadikannya usaha bisnis. perselisihan dalam prinsip-
(SMA) selama 3 tahun waktu tempuh pendidikan. Di Pada tingkat pendidikan tinggi, struktur prinsipnya. Secara mikro, sistem
Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu dan jenis/ jenjang pendidikan pada pendidikan Islam mengacu kepada
dasarnya dikelompokkan dalam tiga proses pembinaan rohani,
sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan bentuk baik pendidikan tinggi negeri intelektual, dan jasmani.
(SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan maupun swasta yaitu : Dalam QS al-Baqarah (2):
untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, 1. pendidikan tinggi 2 tahun yang lazim 256
disebut junior community atau
sedangkan siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung
technical college memberikan ۚ ِ ‫ش ُد ِمنا ا ْلغاي‬ ْ ‫ِين ۖ قاد تَّبايَّنا الر‬ ِ ‫اَل إِك اْرا اه فِي الد‬
memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke tahapan sertifikat dan kadang kala ‫سكا‬
‫ْ ا‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ت‬‫س‬ْ ‫ا‬ ‫د‬
ِ ‫ا‬
‫ق‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫ّلل‬ ‫ا‬
ِ َّ ِ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ْ‫ؤ‬ُ ‫ي‬‫و‬‫ا‬ ‫ت‬
ِ ‫و‬ ُ ‫فا امن يا ْكفُ ْر ِبال َّطا‬
‫غ‬
pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama memberikan gelar Associate of Arts ‫ع ِلي ٌم‬
‫س ِمي ٌع ا‬ ‫ّللاُ ا‬ َّ ‫بِا ْلعُ ْر او ِة ا ْل ُوثْقا ٰى اَل ان ِفصاا ام لهاا ۗ او‬
‫ا‬
dengan sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum (AA)
2. pendidikan tinggi 4 tahun yang Artinya :
keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan menyediakan pendidikan strata 1 (S-1) Tidak ada paksaan untuk
dengan sekolah menengah atas. disamping pendidikan profesional (memasuki) agama (Islam);
(program diploma) level ini lazim sesungguhnya telah jelas jalan yang
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit disebut undergraduate tamatan benar daripada jalan yang salah.
lebih kecil dari 9.000 buah program S-1 diberi gelar Bachelor of Karena itu barangsiapa yang ingkar
Arts (BA) atau Bachelor of Science kepada thaghut dan beriman kepada
4. Pendidikan Tinggi (BS) Allah, maka sesungguhnya ia telah
3. universitas yang biasanya terdiri dari berpegang kepada buhul tali yang
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau berbagai fakultas yang menyediakan amat kuat yang tidak akan putus.
madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki perguruan program-program diploma, S-1, Dan Allah Maha Mendengar lagi
pascasarjana S-2 (master) dan Maha Mengetahui.
tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dibagi ke dalam dua kebanyakan menyediakan program Ditegaskan bahwa “tidak ada

32
33

kategori: yakni negeri dan swasta. Kedua-duanya dipandu doktor S-3. para lulusan program s-2 paksaan dalam agama”.
diberi gelar Master of Arts (MA) atau Maksudnya, Islam tidak
oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat beberapa Master of Science (MS). Lulusan membolehkan melalui jalan
jenis lembaga pendidikan tinggi; misalnya universitas, program Doctor (S-3) diberi gelar paksaan untuk sampai kepada iman
sekolah tinggi, institut, akademi, dan politeknik. Doctor of Philosphy (Ph.d) atau dan hidayah Allah, atau mengikuti
Doctor of Education (Ed.D) dalam jalan kekerasan dalam mengajak
Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di bidang-bidang tertentu seperti kepada kebenaran. Karenanya, dari
kedokteran, hukum, teologi, bisnis. segi logika, Islam tidak
pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Pada level S-3 tersedia program- membolehkan pengembangan
Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). program spesialis perasaan seni pada pelajar melalui
Ada 4 konsep yang di pegang oleh musik yang cabul, nyanyian yang
Jenis tingkatan Gelar prespektif barat. Mulai dari Sekuler, tak beraturan, dan gambar-gambar
Liberal, Pragmatis, dan Materialis. Dari 4 yang porno. Metodologi Islam
Ahli konsep ini, dapat diartikan bahwa konsep dalam melakukan pendidikan
D3
Madya pendidikan prespektif barat sangat adalah melalui pendekatan secara
berbeda-beda antara satu dengan yang menyeluruh terhadap wujud
D4 Sarjana lain. manusia, sehingga tidak ada yang
1. Sekuler tertinggal atau yang terabaikan
S1 Sarjana Memisahkan antara ilmu dengan sedikit pun, baik dari segi jasmani
agama. Maksudnya, pendidikan barat dan rohani, kehidupan secara fisik
S2 Magister
lebih mementingkan ilmu daripada dan spritual, maupun segala
agama yang di dapat dari ilmu itu, aktivitasnya di muka bumi.
S3 Doktor
mereka hanya mementingkan Jasmani Secara umum, sistem pendidikan
dan tidak memikirkan akan rohani. dibagi menjadi 3 bagian utama:
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah 1. Pendidikan umum untuk
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan 2. Liberal laki-laki
diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang Bebas. Maksudnya, pendidikan barat 2. Pendidikan umum untuk
itu bebas melakukan segala hal yang perempuan
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. di suka, tetapi tetap mengarah akan 3. Pendidikan Islam untuk

33
34

Kelas Usia ilmu yang dipelajarinya itu. laki-laki


Pendidikan umum dibagi
Taman kanak-kanak 3. Pragmatis menjadi 4 bagian:
Praktis atau bersifat sementara. 1. Pendidikan Dasar yang
Kelompok Mereka menganggap bahwa ilmu itu terdiri dari SD (6-12 tahun).
4
bermain dipelajari agar seseorang dapat 2. Pendidikan Menengah (12 –
menggapai cita-citanya. Mereka hanya 15 tahun).
Kelompok A 5 fokus akan satu titik berat yang dituju 3. Pendidikan Sekunder (15-18
oleh pemikirannya. Proses tahun).
Kelompok B 6 penggapaian cita-cita itulah yang 4. Pendidikan Tinggi
membuat seseorang menjadi lebih (Universitas atau Akademi).
Sekolah dasar terstruktur untuk menggapainya Pendidikan Islam tradisional
secara maksimal. Mereka tidak bagi laki-laki difokuskan untuk
Kelas 1 7 mempelajari akan hal-hal yang membentuk calon-calon anggota
seharusnya mereka pelajari dewan ulama. Kurikulum untuk
Kelas 2 8 disekitarnya seperti pendidikan sosial sekolah Islam tradisional juga
dan sebagainya. sebagian menggunakan kurikulum
Kelas 3 9 pendidikan umum, tetapi fokusnya
4. Materialis pada Studi Islam dan Bahasa Arab.
Kelas 4 10 Sebatas "materi" saja. Jadi, Untuk pendidikan agama,
pendidikan itu hanyalah sebatas dilakukan di bawah supervisi dari
Kelas 5 11 materi. Mereka tak memikirkan Universitas Islam Imam Saud
kedepan akan apa yang mereka (Riyadh) dan Universitas Islam
Kelas 6 12
sedang pelajari itu. Mereka hanya Madinah (Madinah). Namun
tertuju pada satu tujuan yaitu hasil demikian, di universitas-universitas
Sekolah menengah pertama
nilai pelajaran yang baik. umum pelajaran agama Islam
Kelas 7 13 Konsep-konsep pendidikan merupakan mata kuliah wajib
diterapkan pada jenjang pendidikan: apapun jurusan yang diambil
1. Pendidikan Dasar mahasiswa.

34
35

Kelas 8 14 Pendidikan dasar di Amerika Sistem Pendidikan di Arab


Serikat berjenjang dari Kindergarten Saudi terdiri dari pendidikan
Kelas 9 15 hingga Fithh grade (Kelas 5), tetapi dasar, pendidikan sekunder, dan
terkadang juga berjenjang hingga Fourth pendidikan tinggi yang akan
Sekolah menengah atas/kejuruan grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6) atau dijabarkan lebih jauh sebagai
eighth grade (kelas 8) tergantung sisitem berikut:
Kelas 10 16 kurikulum pada school district tersebut. 1. Pendidikan Dasar (Primary
Kurikulum pembelajaran dipilih oleh Education), terdiri dari:
Kelas 11 17 school district mengacu pada standar a. Sekolah Dasar
pembelajaran di Negara bagian tersebut. Durasi: 6 tahun (umur 6 – 12
Kelas 12 18 Standar pembelajaran adalah tujuan yang tahun).
harus dicapai oleh School district yang Pelajaran wajib: bahasa arab,
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah tinggi/Universitas harus mengacu pada AYP (Adequate seni, geografi, sejarah,
yearly program). ekonomi rumah tangga
berbagai usia (selama kurang lebih 4 (khusus perempuan),
Sarjana
tahun) Suasana pembelajaran pada sekolah matematika, pendidikan fisika
dasar di Amerika Serikat berbeda dengan (khusus laki-laki), studi Islam,
berbagai usia (selama kurang lebih 2 pembelajaran pada sekolah di Indonesia. dan sains.
Magister
tahun) Satu kelas terdiri dari dua puluh higga b. Sekolah Menengah
tiga puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Durasi: 3 tahun (umur 12 – 15
berbagai usia (selama kurang lebih 2 Amerika Serikat dibekali pendidikan tahun).
Doktor
tahun) lanjutan mengenai perkembangan Pelajaran wajib: bahasa arab,
congnitive and psychological seni, bahasa inggris, geografi,
development. Guru-guru di Amerika sejarah, ekonomi rumah
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta Serikat telah menyelesaikan pendidikan
(khusus perempuan),
didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana
matematika, pendidikan fisika
pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. (Bachelors and/or Masters degree) dalam (khusus laki-laki), studi Islam,
1. Pendidikan Formal bidang Early Childhood and Elementary dan sains.
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang Education.
diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur

35
36

pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, 2. Pendidikan Menengah c. Pendidikan Lanjutan
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai (Secondary Education),
pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan menengah di terdiri dari:
2. Pendidikan Nonformal Amerika Serikat dibagi menjadi dua 1) Pendidikan Lanjutan Umum
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia tahap (middle school/ junior high) mulai Durasi: 3 tahun (umur 15 –
dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman pada jenjang sixth, seventh, eighth and 18 tahun).
Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang Pelajaran wajib: selama
dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja. pendidikan pada middle school/ junior tahun pertama mendapat
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus high (grade/kelas) di tentukan oleh pelajaran umum yang sama,
musik, bimbingan belajar dan sebagainya. faktor demografi seperti jumlah usia 2 tahun terakhir dibagi
3. Pendidikan Informal siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan menjadi sains dan sosial
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga untuk mempertahankan populasi siswa (literacy). Siswa yang
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, mempunyai grade 60% atau
yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. siswa diberikan kebebasan untuk memilih lebih boleh memilih
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan mata pelajaran yang dikehendaki dan keduanya, sedangkan yang
pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan: menggunakan system kelas berpindah kurang 60% harus memilih
1. Pendidikan Umum (moving class). sosial.
Pelajaran umum: Bahasa
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan Senior High (kelas 9, 10, 11,
arab, biologi, kimia, bahasa
menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang 12) adalah jenjang lanjutan setelah
inggris, geografi, sejarah,
diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan middle school/ junior high, biasanya
ekonomi rumah tangga
ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), Jenjang ini dimulai dari ninth grade
(khusus perempuan),
sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah (freshman), tenth grade(sophomores),
matematika, pendidikan
atas (SMA). eleventh grade(Juniors), twelfth
fisika (khusus laki-laki), dan
2. Pendidikan Kejuruan grade(seniors). Perlu diketahui bahwa
pendidikan agama.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah jenjang middle school/Junior high dan
2) Pendidikan Lanjutan Agama
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja Senior high berbeda-beda di setiap
Durasi: 3 tahun (umur 15 –
dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Negara bagian, mengacu pada demografi
18 tahun).
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah usia siswa di Negara bagian tersebut.
Bahasa arab dan literature,

36
37

kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian Pendidikan menengah memiliki bahasa Inggris, kebudayaan
tertentu. struktur kurikulum yang berbeda dengan umum, geografi, sejarah,
3. Pendidikan Akademik di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa dan pendidikan agama.
diwajibkan mengabil sejumalah mata 3) Pendidikan Lanjutan Teknik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi pelajaran wajib (mandatory subjects) dan Ada tiga tipe pendidikan
program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama memilihi mata pelajaran pilihan lanjutan teknik yaitu
pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. (electives). teknikal, komersial, dan
agrikultural.
4. Pendidikan Profesi Mata pelajaran wajib (mandatory Durasi: 3 tahun (umur 15 –
subjects) meiliputi : 18 tahun).
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk Teknikal: gambar
 Science (Ilmu pengetahuan alam)
memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. arsitektur, otomotif,
meliputi Biologi, Kimia dan
elektrikal, mekanika mesin,
Fisika
5. Pendidikan Vokasi mekanika metal, radio dan
 Mathematics (Matematika)
televisi. Dengan pelajaran
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang meliputi aljabar, geometri, pre-
tambahan bahasa Arab,
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan calculus dan statistika
kimia, bahasa Inggris,
dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang  English (pelajaran bahasa inggris)
matematika, pendidikan
diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1). meliputi sastra, humaniora,
fisika, fisika, dan
mengarang dan verbal(praktek)
pendidikan agama.
6. Pendidikan Keagamaan  Physical education (Olahraga)
Komersial: bahasa Arab,
Mata pelajaran pilihan (electives)
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, akuntansi dan pembukuan,
meliputi:
menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik korespondensi komersial,
 Atletics meliputi cross country,
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ekonomi, bahasa Inggris,
football, basketball, track and
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau matematika ekonomi,
field, swimming, tennis,
menjadi ahli ilmu agama. matematika umum,
gymnastics, waterpolo, soccer,
geografi, manajemen dan
7. Pendidikan Khusus softball, wrestling, cheerleading,
kesekretariatan, dan
volleyball, lacrosse, ice hockey,
pendidikan agama.
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan fieldhockey, crew, boxing,

37
38

pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus skiing/snowboarding, golf, Agrikultural: ekonomi
atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang mountain biking, marching band agrikultur, agronomi,
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah  Career and Technical Education perkembangbiakan hewan,
biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat meliputi agriculture/agriscience, biologi terapan, kimia
pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar Business/Marketing, Family and terapan, matematika
biasa/SLB). Consumer Science, Health terapan, fisika terapan,
occipations bahasa Arab, bahasa
Kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan di  Computer word processing Inggris, manajemen
Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013, berikut meliputi programing and design pertanian dan lahan,
pemaparannya:  Foreign langguages meliputi holtikultura, pendidikan
Jenis ilmu Mata pelajaran Jenjang (kelas) bahasa Spanyol dan Perancis agama, pemasaran, dan
(umum) Bahasa Cina, Latin, nutrisi pangan.
SM Yunani, Jerman, itali dan Jepang 4) Pendidikan Tinggi
SD SMA (tidak umum) Pendidikan tinggi atau
P
No Nama No Nama  Performing Arts/Visual Arts universitas di Arab Saudi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 meliputi, paduan suara, band, terbagi menjadi dua bagian
orchestra, drama, seni rupa, utama yakni Pendidikan
1 Agama 4 3 2 fotografi, ceramics dan dance Agama dan Pendidikan
 Publishing meliputi Journalisme/ Umum. Namun demikian,
Pancasila Koran siswa, buku tahunan dan sekarang sudah sangat
dan majala siswa banyak universitas yang
2 6 2
Ilmu Kewarganeg menggabungkan keduanya.
1 Pendidik araan Kurikulum dan Metodologi Jenis perguruan tinggi di
an Pengajaran yang diterapkan dalam sistem Arab Saudi adalah
Jasmani dan pendidikan di barat adalah kebiasaan universitas, institut untuk
3 4 2
Kesehatan otonomi yang sudah lama dan kuat serta perempuan (college for
keadaan masyarakat sangat women), institut
4 Prakarya n/a 2 mempengaruhi bentuk kurikulum serta administrasi publik
cara mengajar di Amerika Serikat. Disini (institute of public

38
39

Bahasa tidak ada kurikulum nasional yang resmi. administration) dan institut
Ilmu 1 6 4 Bagian pendidikan negara bagian keguruan (teacher training
Indonesia
Bahasa menggariskan kurikulum dengan tingkat college). Semua universitas
2
(dan variasi yang cukup besardan memberi berada di bawah supervisi
Bahasa
Sastra) 2 n/a 4
Inggris peluang pada daerah setempat. Pada Kementerian Pendidikan
awalnya sekolah amerika sangat Tinggi (Ministry of Higher
1 Matematika 6 4 dipengaruhi oleh agama dan fokus pada Education) kecuali
keterampilan tulis baca. Semenjak abad Universitas Islam Madinah
Ilmu
3 2 Fisika n/a 1.5 2 n/a ke 19 perhatian terhadap masalah sosial (Islamic University of
Alam
semakin menonjol. Medinah), Universitas
3 Biologi n/a 1.5 2 n/a Pada akhir abad ke 19 muncul terbaik di Arab Saudi untuk
tuntutan untuk mengubah kurikulum dan pendidikan agama Islam,
1 Sejarah n/a 1 2 metode mengajar dengan mengarahkan yang berada di bawah
Ilmu perhatian pada kebutuhan muris yang supervisi dewan menteri
4 2 Geografi n/a 1 n/a berbeda, serta perhatian terhadap (Council of Ministers).
Sosial
kebutuhan individu. Dengan demikian Untuk memasuki perguruan
3 Ekonomi n/a 1 n/a siswa memiliki peluang yang besar untuk tinggi di Arab Saudi, calon
menentukan pilihan. Pertambahan jumlah mahasiswa harus memenuhi
1 Seni Musik 1 populasi sekolah yang sangat cepat dan tes masuk perguruan tinggi
kemajuan iptek menjadi dorongan untuk (General Secondary
2 Seni Rupa 1 inovasi-inovasi baru terutama metode Education Certificate
Ilmu
pengajaran. Di daerah perkotaan Examination) atau Tawjihi.
5 Seni (dan Seni
persoalan sosial telah mendorong 5) Pendidikan Tinggi
Budaya) 3 Keterampila 1 n/a
munculnya mata pelajaran baru yaitu Universitas
n
studi etnis, pendidikan lingkungan, Untuk pendidikan tinggi
pendidikan seks, pendidikan narkoba dan universitas, tingkatannya
4 Seni Tari 1 n/a
sebagainya. Namun, awal 1980-an ada sama seperti universitas
6 N/A 1 n/a 2 kecendrungan untuk kembali pada yang pada umumnya, yaitu:
Peminatan lama serta kebutuhan baru atas Strata 1 (Bachelor), Strata 2

39
40

Akademik pendidikan akhir. (Master), dan Strata 3


istem pendidikan di Amerika (Doctor). Untuk S1, waktu
Kelompok mempunyai sifat yang khas yang berbeda yang dibutuhkan adalah 4
2 n/a 16
Peminatan dari sistem pendidikan di negara-negara tahun (minimal), tetapi
lain. Hal ini terutama karena sistem untuk teknik, medis, dan
Total jam mata pelajaran 30 36 42 pemerintahannya yang mendelegasikan farmasi dibutuhkan minimal
kebanyakan wewenang kepada negara 5 tahun untuk
Jumlah mata pelajaran 6 8 10 14 bagian dan pemerintahan lokal (distrik menyelesaikannya. Untuk
atau kota). Amerika tidak memiliki S2 (Master) dibutuhkan
sistem pendidikan nasional yang ada minimal 2 tahun untuk
Kelompok Peminatan adalah sistem pendidikan dalam artian menyelesaikannya dengan
Ilmu Ilmu Bahasa dan Total terbatas pada masing-masing negara syarat harus sudah
No Ilmu Alam
Sosial Sastra jam bagian. Hal ini berdasarkan padafilosofi menyelesaikan S1.
bahwa pemerintah (federal/pusat) harus Ada dua jalur untuk S2,
1 Matematika Sejarah Bahasa Indonesia 4 dibatasi perannya, terutama dalam dengan tesis (by thesis) atau
pengendalian kebanyakan fungsi-fungsi dengan kuliah (by course).
2 Fisika Geografi Bahasa Inggris 4 publik seperti sekolah, pelayanan sosial Apabila kita mengambil
dan lain-lain. Karena itu di Amerika jalur tesis, maka setelah
3 Biologi Ekonomi Bahasa Daerah 4 dalam pendidikan dasar dan menengah menyelesaikan matakuliah
tidak ada kurikulum nasional bahkan yang sudah ditentukan, kita
4 Kimia Sosiologi Bahasa Asing 4 tidak ada kurikulum negara bagian. Apa harus menyelesaikan tesis
yang ada hanyalah semacam standar- kurang lebih selama satu
Sebagian besar sekolah di Indonesia memulai tahun standar kompetensi lulusan yang tahun ( 2 semester),
pelajarannya pada bulan Juli. Satu tahun pelajaran dibagi ke ditetapkan pemerintahan negara bagian sedangkan untuk jalur
ataupun pemerintahan lokal. Walaupun kuliah, kita hanya perlu
dalam dua semester. Semester ganjil dimulai dari Juli sampai begitu pemerintah federal (pusat) diberi menyelesaikas seluruh mata
dengan Desember dan semester genap dari Januari sampai wewenang terbatas untuk mengintervensi kuliah yang telah
dengan Juni. dalam masalah pendidikan bila terkait ditentukan, namun dengan
dengan empat hal yaitu sebagai berikut: jumlah mata kuliah yang

40
41

Posisi Semester ganjil Semester genap 1. Memajukan demokrasi lebih banyak.


semester 2. Menjamin kesamaan dalam peluang Untuk S3, lama waktu yang
pada libur pendidikan dibutuhkan adalah 3 tahun
Awal Berakhir Awal Berakhir 3. Meningkatkan produktivitas setelah menyelesaikan S2.
lebaran
nasional untuk S3, kita harus
Pertengahan 4. Memperkuat pertahanan/ ketahanan menyelesaikan mata kuliah
Awal Awal nasional. dan mengumpulkan
Ganjil pertama Akhir Juni
Juli Januari 1. Bentuk intervensi pemerintahan pusat disertasi yang merupakan
Desember
tidak dalam bentuk penentuan materi hasil riset independen yang
Pertengahan ajar tetapi dalam bentuk usulan- telah dilakukan. Selain itu,
Akhir Awal Pertengahan
Genap pertama tambahan syarat kadang-
Juli Januari pertama Juli usulan maupun program pendanaan
Desember kadang diperlukan, seperti:
dengan tujuan-tujuan tertentu. minimal mempublikasikan
Liburan Liburan jurnal internasioanl atau
Semester Semester Liburan Liburan konferensi internasional.
semester semester
ganjil genap lebaran natal Sebagai tambahan, ada
ganjil genap
Tahun beberapa universitas khusus
ajaran 21 untuk perempuan yang
21 minggu 2 2 1 1 sebagian besar berfokus
minggu + 4 minggu minggu minggu minggu kepada ilmu pendidikan.
minggu Jenjang yang tersedia untuk
universitas khusus
5 Agus perempuan ini mulai dari S1
2013- 8 Jul - 6 Jan - 23 Des 16 Des - 30 Jun -
- 17 sampai S3.
2014 14 Des 28 Jun - 4 Jan 21 Des 5 Jul
Agus
Kurikulum dan Metode
2014- 7 Jul - 5 Jan - 21 Jul - 22 Des 15 Des - 29 Jun - Pengajaran yang diterapkan pada
2015 13 Des 27 Jun 2 Agus - 3 Jan 20 Des 4 Jul sistem pendidikan di Arab Saudi
pada dasarnya mengambil

41
42

2015- 27 Jul - 4 Jan - 13 Jul - 21 Des 6 Jul - 28 Jun - kurikulum yang ada pada negara-
2016 19 Des 26 Jun 25 Jul - 2 Jan 11 Jul 3 Jul negara Arab lainnya, terutama
Mesir, dengan lebih menekankan
2016- 19 Jul - 3 Jan - 5 Jul - 20 Des 13 Des - 4 Jul - 9 pada mata pelajaran keagamaan.
2017 11 Des 25 Jun 17 Jul - 1 Jan 18 Des Jul Kurikulum untuk sekolah-sekolah
pria dan wanita pada setiap jenjang
20 Jun yang sama pada prakteknya sama
- 2 Jul 19 Des kecuali sekolah wanita menambah
2017- 11 Jul - 2 Jan - 7 12 Des - 9 Jul -
11 Jun - 31 mata pelajarannya manajemen
2018 10 Des Jul 17 Des 14 Jul
- 23 Des rumah tangga, sementara sekolah
Jun pria menambah mata pelajaran
pendidikan jasmani, yang tidak
Keterangan: diajarkan pada sekolah wanita.
Sekolah-sekolah swasta
 Yang ditambah 4 minggu adalah selama libur Pra- diharuskan oleh peraturan
ujian (2 kali), ujian serta libur bervariasi pada mengikuti kurikulum yang sama
semester genap. seperti pada sekolah-sekolah
Lama waktu (menit) per mata negeri. Namun boleh menambah
Jenjang mata pelajran populer seperti
pelajaran
bahasa Inggris dan komputer.
Prasekolah 35 Mengenai metode mengajar
tidak mungkin dapat diseragamkan,
Sekolah dasar 40 dan akan berbeda antar mata
pelajaran. Guru-guru mata
Sekolah menengah 45 pelajaran agama lebih menekankan
hafalan, dan jarang sekali
Sekolah tinggi 50 menggunakan peralatan mengajar
selain papan tulis. Guru bahasa
Arab menggunakan papan tulis

42
43

disamping menggunakan metode


hafalan teks. Guru-guru ilmu
eksakta menggunakan laboratorium
kalau peralatan itu tersedia di
sekolahnya. Tetapi hampir semua
laboratorium sekolah serba tidak
lengkap,baik kekurangan dalam
peralatannya, atau dalam tenaga
yang profesional, atau keduanya.
Laboratorium bahasa tersedia
hanya pada sekolah-sekolah yang
tergolong elit untuk pengajaran
bahasa Inggris.
Bahasa arab merupakan
bahasa pengantar mulai dari
sekolah dasar, menengah pertama
sampai ke level menengah atas.
Pada perguruan tinggi, bahasa Arab
menjadi bahasa pengantar dalam
bidang seni, humaniora dan ilmu-
ilmu sosial. Bahasa Inggris
merupakan bahasa pengantar pada
bidang engineering, kedokteran dan
ilmu-ilmu alami.

Analisis penulis: Analisis penulis: Analisis penulis:


Sistem pendidikan di Indonesia memegang prinsip Sistem pendidikan di barat lebih Sistem pendidikan di Arab
pendidikan yang demokrasi. Demokrasi pendidikan adalah menggunakan akal untuk membimbing tidak terlepas dari Alqur’an dan
proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan kehidupan manusia, dan bersikap dualitas hadis, serta menjunjung tinggi nilai

43
44

kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta terhadap realitas dan kebenaran. agama Islam. Hal ini tergambar dari
didik. Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek Beberpa cara ditempuh untuk pengayaan ilmu agama Islam
kehidupan dan pendidikan antara lain yaitu rasa hormat memperoleh kebenaran, antara lain menjadi pelajaran yang wajib untuk
terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki dengan menggunakan rasio seperti dipelajari. Selain itu sistem yang
perubahan kearah pikiran yang sehat, rela berbakti untuk para rasionalis dan melalui pengalaman diterapkan di satuan pendidikannya
kepentingan dan kebaikan bersama. Pelaksanaan demokrasi atau empiris. pengalaman- pengalaman juga memegang teguh budaya-
dalam pendidikan itu telah dicoba baik secara eksperimen yang diperoleh manusia membuahkan budaya islam seperti dipisahkannya
maupun secara operasional dalam beberapa tempat dan prinsip-prinsip yang lewat penalaran satuan pendidikan yang
negara yang banyak sekali. rasional, kejadian-kejadian yang berlaku memfokuskan pendidikan pada
di alam itudapat dimengerti. laki-laki saja, dan yang
memfokuskan pendidikan pada
perempuan saja.
Analisis penulis secara umum:
Dalam masyarakat religius, prinsip pendidikan dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber
ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia diberi daya pikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia menemukan prinsip-prinsip
pendidikan yang pantas untuk diterapkan. Pengaruh agama yang kaku kadang kala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan
kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan sistem nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan.
Dengan pendidikan kita dapat mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.
Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini). Sedangkan pengetahuan agama bersifat dogmatis,
artinya pernyataan dalam agama selalu dihampiri oleh keyakinan yang sangat kuat sehingga pernyataan-pernyataan dalam kitab-kitab suci
agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prinsip
pendidikan yang baik apabila disusun sesuai dengan kaidah agama.

44
38

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Perbedaan mendasar terhadap konsep manusia menurut pandangan barat dan
islam dapat ditemukan pada hakikat penciptaan manusia. Dalam Islam jelas
manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui beragam proses, bermula dari
saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan kemudian ditiupkan ruh
dalam segumpal daging tersebut. Dalam pandangan barat tidak ditemukan
secara rinci dan teliti mengenai hakikat penciptaan manusia (sehingga hal ini
menjadi pembeda paradigma pedagogis manusia).
2. Paham kemanusiaan atau humanisme di Barat dikatakan mewarisi atau masih
merupakan kelanjutan langsung dari pemikiran Islam oleh Ibnu Rusyd. Ini
berarti bahwa humanisme timur, barat, dan islam pada awalnya bersumber
dari islam yaitu paham bahwa manusia pada dasarnya adalah baik.
Sedangkan pandangan kemanusiaan menurut Indonesia tertuang jelas dalam
falsafah pancasila.
3. Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu
landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.
Landasan pendidikan merupakan dasar yang mempunyai peranan penting
untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan. Dari ketiga
pandangan di atas, terlihat bahwa landasan-landasan yang akan menjadi dasar
pendidikan dikaji dari segi religius, filosofi, sosiologis, yuridis, kultural,
psikologis, dan histori.
4. Asas-asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpukan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Asas pendidikan akan memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu sendiri. Azas pendidikan barat banyak
mempengaruhi pendidikan dunia termasuk Indonesia yang tidak lain bermula
dari pendidikan Belanda. Sedangkan azas pendidikan Islam Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi.
5. Sistem pendidikan di barat lebih menggunakan akal untuk membimbing
kehidupan manusia, dan bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran.

38
39

Sistem pendidikan di Arab (mewakili negara Islam) tidak terlepas dari


Alqur’an dan hadis, serta menjunjung tinggi nilai agama Islam.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari terdapat banyak kekurangan
dalam hal isi maupun penulisan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kepada pembaca yang tertarik dengan tulisan ini agar dapat mengkaji secara lebih
dalam tentang manusia dan hakikatnya dari sudut pandang yang beragam. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan agar tulisan ini memberikan
informasi yang lebih dalam kepada siapa saja yang membutuhkan.

39
40

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Prenada


Media

Abdurrahman, Atang Hakim dan Jaih Mubarok. (2011). Metodologi Studi Islam.
Bandung: Remaja Rosdakarya

An-Nahawi Abdurrahman.(1989). Prinsip-Prinsip dan Metoda Pendidikan Islam.


Bandung: CV.Diponegoro

Kadir, A. (2012). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana

Pidarta, Made.(2009). Landasan Kependidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Padang: Grasindo

Pu’ad, Dede. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Garut:Defiya print.

Sudarwan Danim. (2010). Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta

40

Anda mungkin juga menyukai