Tugas 1 Setelah Revisi
Tugas 1 Setelah Revisi
Oleh
NINING DEVITRI
16175021/2016
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Landasan Ilmu Pendidikan dengan judul “Manusia,
Kemanusiaan, Landasan, Azas dan Prinsip Pendidikan (Pandangan Barat,
Indonesia dan Agama Islam)”.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam menemukan referensi yang
sesuai sehingga mampu memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah landasan
ilmu pendidikan Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S yang telah memberikan ilmu dan
bimbingan sehingga terciptanya makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi
manusia. Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipiil berbeda dari hewan.
Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan
terpadu dari apa yang di sebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat
manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak
terdapat pada hewan. Oleh karena itu, strategis jika pembahasan tentang hakikat
manusia ditempatkan pada seluruh pengkajian tentang pendidikan, dengan
harapan menjadi titik tolak bagi paparan selanjutnya. Ilmu pendidikan dibentuk
oleh sejumlah cabang ilmu yang terkait satu dengan yang lain membentuk satu
kesatuan. Masing-masing cabang ilmu pendidikan dibentuk oleh sebuah teori.
Pendidikan merupakan pilar utama kemajuan sebuah bangsa. Oleh karena
itu, pendidikan sangat penting untuk memajukan sebuah bangsa. Sebagai usaha
untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan maka setiap pendidik harus
mengetahui tentang pendidikan khususnya hakikat manusia dan pendidikan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka seorang pendidik harus
mengetahui tentang ilmu pendidikan.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Hewan juga “belajar”
tetapi lebih ditentukan oleh instinknya, sedangkan manusia belajar berarti
merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan
manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik
anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai
pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan
generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa
mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang
diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan
dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat
dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa
pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value.
Dengan demikian pendidikan dapat menjadi penolong bagi umat manusia.
Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam
berkaitannya dengan dunia pendidikan.
Landasan Pendidikan diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya di
negara kita Indonesia,agar pendidikan yang sedang berlangsung dinegara kita ini
mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan di setiap
negara tidak sama.Untuk negara kita diperlukan landasan pendidikan berupa
landasan hukum, landasan filsafat, landasan sejarah, landasan sosial budaya,
landasan psikologi, dan landasan ekonomi.
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan manusia. Pada akhir pembahasan
ini diharapkan tercapai deskripsi tentang hakikat manusia dan landasan, azas, dan
prinsip pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
barat?
2. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
Indonesia ?
3. Bagaimana pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan pandangan
agama Islam ?
4. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
barat?
5. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
Indonesia?
6. Bagaimana landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan pandangan
agama Islam?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, maka tujuan
penulisan dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan barat.
2. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan Indonesia.
3. Untuk menjelaskan pengertian manusia dan kemanusiaan berdasarkan
pandangan agama Islam.
4. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan barat.
5. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan Indonesia.
6. Untuk menjelaskan landasasan, azas dan prinsip pendidikan berdasarkan
pandangan agama Islam.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Penulis lain, sebagai tambahan wawasan, sumber ide dan referensi
mengenaimanusia, kemanusiaan dan pendidikan.
2. Penulis, sebagai modal dasar untuk mengembangkan diri dalam bidang
penulisan, menambah pengetahuan dan pengalaman dan sebagai syarat
memenuhi tugas mata kuliah landasan ilmu pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Penciptaan manusia
Berdasarkan ayat di atas, terlihat bahwa manusia itu diberikan kelebihan diantara
makhluk lain. Oleh karena itu segala kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada kita,
harus dianggap sebagai amanah dan tanggungjawab yang besar. Hal tersebut juga
dinyatakan dalam firman Allah dalam suratAl-A’raaf : 128 dan Al-An’aam :166.
Artinya: Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan
bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya
kepada siapa yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan
yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa" (QS. Al-A’raaf:128).
Artinya: Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang" (QS. Al-An’aam:166)
Dari kedua ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh alam semesta ini
ciptaan Allah SWT dan manusia di muka bumi ini paling tinggi hanya boleh sebagai
khalifah. Oleh karena itu kita harus beribadah kepada Allah, salah satunya dengan cara
menjaga amanah yang telah diberikanNya.
Jalaluddin mengatakan bahwa ada empat potensi yang utama yang merupakan fitrah
dari Allah kepada manusia
6
B. Kemanusiaan
Jalaluddin Rakhmat (lihat Budhy Munawar-Rachman ( ed.), 1994:75-78) menulis
sebuah artikel dengan judul “Konsep-konsep Antropologis”. Dalam tulisannya, ia
mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada
makna pokok manusia, yaitu: basyar, insan, dan al-nas.
1) Basyar
Dalam Al-Qur’an, Basyar disebut sebanyak 27 kali, memberikan referensi
pada manusia sebagai makhluk biologis. Sebagai makhluk biologis dapat dilihat
dari perkataan Maryam kapada Allah:
ُض ٰى أ َ ْم ًرا فَإِّنَّ َما َيقُو ُل لَهُ ُك ْن فَ َي ُكون َّ س ْسنِّي َبش ٌَر ۖ قَا َل َك ٰذَ ِّل ِّك
َ َّللاُ َي ْخلُ ُق َما َيشَا ُء ۚ ِّإذَا ق َ ب أَنَّ ٰى َي ُكونُ ِّلي َولَد ٌ َولَ ْم َي ْم ْ َقَال
ِّ ت َر
Artinya: “Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal aku tidak
disentuh basyar” (QS.Ali-Imran:47). Nabi Muhammad disuruh Allah menegaskan
bahwa secara biologis, ia seperti manusia lain. Allah berfirman:
َ احد ٌ فَ َم ْن َكانَ َي ْر ُجو ِّلقَا َء َر ِّب ِّه فَ ْل َي ْع َم ْل َع َمال
صا ِّل ًحا َوال يُ ْش ِّر ْك ِّ ي أَنَّ َما ِّإلَ ُه ُك ْم ِّإلَهٌ َو
َّ َقُ ْل ِّإنَّ َما أَنَا َبش ٌَر ِّمثْلُ ُك ْم يُو َحى ِّإل
ِّب ِّعبَادَةِّ َر ِّب ِّه أَ َحدًا
Artinya:“Katakanlah, aku ini manusia biasa (basyar) seperti kamu, hanya saja aku
diberi wahyu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang satu.” (QS.Al-Kahfi:110).
2) Insan
Insan yang dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 65 kali, dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kategori: pertama, insan dihubungkan dengan konsep manusia
sebagai khalifah atau pemikul amanah; kedua, insan dihubungkan dengan
predisposisi negatif manusia; dan ketiga, insan dihubungkan degan proses
penciptaan manusia. Semua konteks insan menunjukkan adanya sifat-sifat
psikologis manusia atau spiritual.
Pada kategori pertama, manusia digambarkan sebagai wujud makhluk
istimewa yang berbeda dengan hewan. Oleh karena itu, dalam Al-Qur’an dikatakan
bahwa insan adalah makhluk yang diberi ilmu, makhluk yang diberi kemampuan
7
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan
antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS.Al-Anbiyaa:30).
Dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 Allah berfirman tentang hakikat makhluk
hidup.
ِّ س ِّإ َّال ِّل َي ْعبُد
ُون ِّ ْ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِّج َّن َو
َ اْل ْن
Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. (QS.Adz-Dzaariyat:56).
Surat Adz-dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah,
termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau
mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jin
dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT juga makhluk-makhluk hidup
yang lain mempunyai tugas pokok di muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada
Allah SWT. Pengabdian yang dikehendaki oleh Allah SWT adalah bertauhid
kepada-Nya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Semua makhluk hidup
wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik dalam keadaan suka
9
maupun duka. Taat kepada Allah dibuktikan dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
a. Tugas Manusia
Dengan mengacu kepada Al-Qur’an, kita dapat mengatakan bahwa tugas manusia
adalah beribadah kepada Tuhan dalam arti umum, bukan hanya ibadah dalam arti
khusus atau mahdlah, seperti yang di jelaskan dalam surat Al-Dzariyat (5) ayat 56 di
atas.
Adapun tugas ibadah dalam pengertian khusus adalah menyembah Allah dengan
cara-cara yang secara teknis telah di atur dalam sunnah. Dalam islam, tidak ada
pemisahan antara ibadah yang bersifat Vertikal dan ibadah yang bersifat Horizonatal,
sebagai kegiatan ibadah yang bersifat Vertikal, salat, misalnya dilakukan untuk
mengingat (dzikir) Allah.
Pesan dasar inilah yang menuntun hidup kita tidak terjebak pada penghayatan
agama yang bersifat formalitas. Hendaklah kita berusaha memahami agama secara
subtantif sehingga tidak mengabaikan pesan-pesan moral agama.
Dalam uraian di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki
fitrah, kemudian berproses dengan menggunakan kapasitas dan kemampuan akalnya,
dapat menunjukan derajat kemanusiaannya yang sejati sebagai khalifah Allah di muka
bumi. Oleh karena itulah manusia menjadi makhluk yang paling sempurna dari semua
makhluk cipaanNya.
Islam meletakkan kaidah-kaidah yang akan menjaga nilai-nilai kemanusiaan
tersebut yang merupakan moral Islam. Nilai-nilai kemanusiaan itu antara lain:
a. Saling meghormati dan memuliakan. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk
saling menghormati sesama umat muslim tanpa memandang jenis suku, warna
kulit, bahasa da keturunannya. Bahkan Islam mengajarkan untuk menghormati
manusia walaupun telah menjadi mayat.
b. Menyebarkan kasih sayang. Ini merupakan eksplorasi dari risalah Islam sebagai
ajaran yang utuh, karena dia datang sebagai rahmat untuk seluruh alam. Maka Nabi
SAW bersabda: “Tidak akan terlepas kasih sayang kecuali dari orang-orang hina”.
c. Keadilan. Dan islam menjadikan berlaku adil kepada musuh sebagai hal yang
mendekatkan kepada ketaqwaan (QS.Al-Maidah:8). Keadilan menjadi komponen
utama dan keharusan diwaktu aman bahkan dalam keadaan perang sekalipun.
10
Islam tidak hanya menyuruh berbuat adil, tapi juga mengharamkan kezaliman dan
melarangnya dengan keras.
d. Persamaan. Persamaan sangat ditekankan khususnya dihadapan hukum. Faktor yag
membedakan antara satu orang dengan yang lain adalah taqwa dan amal shaleh,
(iman da ilmu). (QS. Al Hujurat:13). Sesama muslim memiliki perlakuan yang
sama , tak ada perbadaan perlakuan antara muslim yang satu dengan muslim yang
lain. Membalas suatu kebaikan dengan kebaikan yang sama atau lebih baik adalah
tuntutan setiap masyarakat yang menginginkan hubungan harmonis antar anggota-
anggotanya. Firman Allah SWT:
ُ َسأْت ُ ْم فَلَ َها ۚ فَإِّذَا َجا َء َو ْعدُ ْاْل ِّخ َرةِّ ِّلي
سو ُءوا ُو ُجو َُه ُك ْم َو ِّليَدْ ُخلُوا ْال َمس ِّْجدَ َك َما َ َ س ْنت ُ ْم ِّأل َ ْنفُ ِّس ُك ْم ۖ َو ِّإ ْن أ
َ ْس ْنت ُ ْم أَح
َ ِّْإ ْن أَح
ً دَ َخلُوهُ أ َ َّو َل َم َّرة َو ِّليُت َِّب ُروا َما َعلَ ْوا تَتْ ِّب
يرا
Artinta: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri .......“(QS.
Al-Israj:7)
C. Landasan, Azaz, dan Prinsip Pendidikan
1. Pandangan Umum di Indonesia
a. Pengertian pendidikan dan ilmu pendidikan
1) Pengertian pendidikan
Secara bahasa pendidikan berasl dari bahasa Yunani, paedagogy yang
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang
pelayan. Pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos. Dalam
bahasa Romawi pendidikan diistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan
sesuatu yang berada di dalam. Dalam bahasa Inggris pendidikan diistilhkan to educate
yang berarti memperbaiki moral dan latih intelektual (Muhajir, 2000).
Pendidikan dalam arti luas adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman
belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan
adalah segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup
(Mudyahardjo, 2006). Jika diamati secara seksama pengertian di atas mengandung
beberapa kekhususan sebagai berikut:
a) Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan baik yang khusus diciptakan
untuk kepentingan pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya.
11
b) Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung setiap saat, seumur hidup selama ada pengaruh
lingkungan.
c) Bentuk kegiatan
Pendidikan berbentuk segala macam pengalaman belajar dalam hidup.
Pendidikan berlangsung dalam berbagai bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat
terjadi sembarang, kapan dan dimanapun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi
pada peserta didik.
d) Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan pendidikan tidak terbatas,
tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup.
Pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran
yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah
segala pengaruh yang diupayakan oleh ekolah terhadap anak yang bersekolah agar
mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran yang penuh terhadap hubungan-
hubungan dan tugas mereka. Jika diamati secara seksama pengertian di atas
mengandung beberapa kekhususan sebagai berikut:
a) Lingkungan pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus
untuk menyelenggarakan pendidikan. Secara teknis pendidikan berlangsung di kelas.
b) Masa pendidikan
Pendidikan berlangsung dalam waktu yang terbata yaitu untuk anak-anak dan
remaja.
c) Bentuk kegiatan
Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam kurikulum. Kegiatan
pendidikan lebih berorientasi pada kegiatan guru dan peserta didik, sehingga guru
mempunyai peran yang sentral dan menentukan. Kegiatan pendidikannya terjadwal dan
materinyapun tertentu.
d) Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar. Tujuan pendidikan terbatas pada
kemampuan tertentu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan hidup.
e) Pengertian ilmu pendidikan
12
2. Landasan-landasan pendidikan
Landasan-landasan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
pendidikan yang bermartabat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Adapun landasan-landasan pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Landasan agama (relegius)
Landasan agama adalah landasan yang paling mendasar dari lain landasan-
landasan pendidikan, sebab landasan agama merupakan landasan yang diciptakan oleh
Allah SWT, yakni tuhan yang maha kuasa. Landasan agama itu berupa firman Allah
SWT dalam kitab suci Al-qur’an dan Al-Hadis berupa risalah (turunan) yang dibawakan
Rasulullah (utusan Allah) yakni nabi Muhammad SAW untuk umat manusia, berisi
tentang tuntunan-tuntunan atau peedoman hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan
hidup baik di dunia maupun di akhirat nanti, serta merupakan rahmat bagi seluruh alam.
2) Landasan filosofi
Filsafat itu ada sejak manusia itu ada (Pidarta, 2001). Manusia sebagai makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat sudah memiliki gambaran dan cita-cita mereka
kejar dalam hidupnya, baik secara individu maupun secara kelompok. Gambaran cita-
cita itu makin lama makin berembang sesuai dengan budaya mereka. Gambaran dan
cita-cita itu yang mendasari adat istiadat suatu suku atau bangsa, serta norma dan
hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian pula pendidikan yang berlangsung di
suatu suku atau bangsa tidak terlepas dari gambaran dan cita-cita.
3) Landasan yuridis (hukum)
Indonesia mempunyai berbagai peraturan perundang-undangan yang bertingkat,
mulai dari undang-undang dasar 1945, undang-undang, peraturan pemerintah, ketetapan
sampai dengan surat keputusan. Semuanya mengandung hukum yang patut ditaati.
Landasan hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Landasan
hukum seorang guru boleh mengajar misalnya adalah adanya surat keputusan tentang
pengangkatannya sebagai guru. hal yang melandasi atau mendasari guru menjadi guru
adalah surat keputusan itu besera hak-haknya.
Pendidikan menurut UUD 1945 yakni terdapat pada pasal 31 ayat 1 yang
berbunyi, tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Ayat 2 menyatakan
bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang
14
sistem pendidikan nasional, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar
pendidikan nasional.
4) Landasan psikologis
Jiwa manusia berkembang sejajar dengan pertumbuhan jasmani, jiwa balita
berkembang sedikit sekali sejajar dengan tubuhnya yang juga masih berkemampuan
sederhana sekali. Makin besar anak iru makin berkembang pula jiwanya, dengan
melalui tahap-tahap tertentu akhirnya anak itu mencapai kedewasaan baik dari segi
kejiwaan maupun dari segi jasmani.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa landasan psikologis
pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik harus
dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pendidikan harus akomodatif terhadap tingkat
perkembangan dan pertumbuhan mereka.
5) Landasan sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian atau
kegiatan yang dapatt didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah mencakup segala
kejadian dalam alam ini, termasuk hal-hal yang dikembangkan oleh budi daya manusia.
Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian-kejadian,
model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk, dan sebagainya. Informasi yang
lampau ini terutama yang bersifa kebudayaan pada umumnya berisi konsep, praktik, dan
hasil yang diperoleh.
Setiap kegiatan yang dikejar oleh manusia untuk maju, pada umumnya dikaitka
dengan bagaimana keadaan bidang itu pada masa yang lampau. Demikian juga dalam
bidang pendidikan, para ahli pendidikan sebelum menangani itu, terlebih dahulu mereka
memeriksa sejarah tentang pendidikan baik yang bersifat nasional maupun yang
internasional.
6) Landasan sosial budaya
Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Sosial mengacu kepada hubungan antarindividu, antarmasyarakat, dan
individu dengan masyarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara alami,
artinya aspek itu telah ada sejak manusia mulai dilahirkan. Karena itu aspek sosial
15
melekat pada individu yang perlu dikembangkan dalam perjalanan hidup peserta didik
agar menjadi matang.
Sama halnya dengan sosial, aspek budaya ini pun sangat berperan dalam proses
pendidikan. Dapat dikatakan tidak ada pendidikan yang tidak dimasuki unsur budaya.
Materi yang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya,
begitu pula kegiatan-kegiatan mereka adalah budaya. Dengan kata lain budaya tidak
terlepas dari pendidikan itu sendiri.
3. Asas-asas pendidikan
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpuan berpikir baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan.
Adapun asas-asas pendidikan yaitu sebagai berikut:
1) Asas tut wuri handayani
Tirtaraharja dan la sulo (2005) menyatakan asas tut wuri handayani pada
awalnya merupakan salah satu dari “asas 1922”, yakni tujuh buah asas dan perguruan
nasional taman siswa yang didirikan pada 3 juli 1922. Sebagai asas pertama, tutu wuri
handayani merupakan inti dari sistem pamong dan perguruan itu. Asas ataupun
semboyan tut wuri handayani yang disampaikan oleh ki hajar dewantara mendapat
tanggapan positif dari drs. R. M. p sastrokarno dengan menambahkan dua semboyan
untuk melengkapinya, yakni ing ngarso sung tulada dan ing madya mangun karsa.
Ketiga semboyan tersebut telah menjadi satu kesatuan asas, yakni:
a) Ing ngarsa sung tuluda (jika di depan, menjadi contoh)
b) Ing madya mangun kasa (jika di tengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat
atau motivasi), dan
c) Tut wuri handayani (jika di belakang, mengikuti dengan awas)
Asas tut wuri handayani merupakan konseptualisasi konsep tujuh asas perguruan
nasional taman siswa yang lahir pada tanggal 3 juli 1922 yang merupakan asas
perjuangan untuk menghadapi pemerintah kolonial belanda. Ketujuh asas tersebut
disingkat dengan “asas 1922” adalah sebagai berikut:
a) Bahwa setip orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat persatuan dalam peri kehidupan umum.
b) Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang lahir dan
bathin dapat memerdekakan diri.
16
6. Asas demokratis, yang berarti bahwa pendidikan harus dilaksanakan dalam suasana
dan hubungan yang proporsional antara pendidik dengan peserta didik, ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban pada masing-masing pihak.
7. Asas adil dan merata, yang berarti bahwa semua kepentingan berbagai pihak harus
mendapat perhatian dan perlakuan yang seimbang, sehingga tidak ada diskriminasi.
8. Asas perikehidupan dalam keseimbangan, yang berarti harus mempertimbangkan
segala segi kehidupan manusia, misalnya jasmani rohani, dunia akhirat, individual
dan sosial, intelektual, kesehatan, keindahan dan sebagainya.
9. Asas kesadaran hukum, dalam arti bahwa pendidikan harus sadar dan taat pada
peraturan yang berlaku serta menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
10. Asas kepercayaan pada diri sendiri, yang berarti bahwa pendidik dan peserta didik
harus memiliki kepercayaan diri sehingga tidak ragu dan setengah-setengah dalam
melaksanakan pendidikan.
11. Asas efisiensi dan efektifitas, yang berarti dalam pendidikan dituntut kehematan dan
hasil guna yang tinggi.
12. Asas mobilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus ditumbuhkan keaktifan,
kreativitas, inisiatif, ketrampilan, kelincahan, dan sebagainya.
13. Asas fleksibilitas, dalam arti bahwa dalam pendidikan harus diciptakan keluwesan
(fleksibel) baik dalam materi maupun caranya, sesuai dengan keadaan, waktu dan
tempat.
14. Asas Bhineka Tunggal Ika.
15. Asas kemandirian dalam belajar, menempatkan guru dalam peran utama sebagai
fasilitator dan motivator.
16. Asas tanggung jawab, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
F. Prinsip-Prinsip Pendidikan
Prinsip penyelenggaraan pendidikan ada 6 sebagaimana diatur dalam UU 20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4, ayat 1 s.d. 6:
a. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
18
BAB III
PEMBAHASAN
19
20
20
21
2. Kemanusiaan
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Menurut Bahasa Menurut Bahasa Menurut Bahasa
(1) sifat-sifat manusia; Menurut bahasa latin, humaniora disebut Al-Qur’an Surah Al-Maa-idah ayat 2:
(2) secara manusia; sebagai manusia: artes liberales yaitu studi tentang
perasaan kemanusiaan kemanusiaan. Sedangkan menurut
pendidikan Yunani Kuno, humaniora
disebut dengan trivium, yaitu logika,
retorika dan gramatika. Pada hakikatnya
humaniora adalah ilmu-ilmu yang “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
bersentuhan dengan nilai-nilai kemanusiaan kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
yang m encakup etika, logika, dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
estetika, pendidikan pancasila, pendidikan kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.”
kewarganegaraan, agama dan fenomenologi.
21
22
22
23
23
24
f. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Al-Qur’an merupakan sumber pendidikan yang lengkap
Pendidikan Nasional berdasarkan berupa pendidikan sosial akidah, akhlak, ibadah, dan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar muamalah.
1945. b. Sunnah (Hadis)
Dasar yang kedua selain Al-Qur’an adalah
Sunnah Rasulullah. Amalan yang dikerjakan oleh
Rasulullah Saw dalam proses perubahan hidup sehari-
hari menjadi faktor utama pendidikan Islam karena
Allah Swt menjadikan Muhammad sebagai teladan bagi
umatnya.
Firman Allah Swt:
ّللاَ َو ْال َي ْو َم ْاْل ِّخ َر َوذَك ََر َ ّللاِّ أُس َْوة ٌ َح
َّ سنَةٌ ِّل َم ْن َكانَ َي ْر ُجو ُ لَقَدْ َكانَ لَ ُك ْم فِّي َر
َّ سو ِّل
ً ّللاَ َك ِّث
يرا َّ
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah
itu suri tauladan yang baik”. (QS Al-Ahzab:21).
Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun
pengakuan Rasulullah dimaksud dengan pengakuan itu
ialah kejadian atau perbuatan yang diketahui Rasulullah
dan beliau membiarkan saja kejadian atau perbuatan itu
berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua
setelah Al-Qur’an. Sunnah juga berisi aqidan dan
syari’at serta petunjuk untuk kemasalahatan menjadi
manusia seutuhnya atau muslim yang bertaqwa untuk
itu Rasulullah menjadi guru dan pendidik utama bagi
seluruh umat.
c. Ijtihad
Ijtihad adalah istilah para fuqawah, yaitu berfikir
dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh
ilmuan syari’ah islam untuk menetapkan atau
24
25
25
26
2. Asas Pendidikan
Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
a. Asas Tut Wuri Handayani Seperti yang diketahui bahwa sumber Asas pendidikan adalah aqidah Islam.
Asas yang dikumandangkan oleh Ki dan metodologi pendidikan barat bergantung Aqidah Islam berkonsekuensi ketaatan pada
Hajar Dwantara ini kemudian sepenuhnya kepada kaedah empiris dan syari’at Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan,
dikembangkan oleh Drs. R.M.P. rasional berdasarkan pemikiran para filsuf dan evaluasi pelaksanaan pendidikan harus
Sostrokartono dengan menambahkan dua yang melahirkan landasan-landasan terkait dengan ketaatan pada syari’at Islam.
semboyan lagi, yaitu Ing Ngarsa Sung pendidikan mereka. Maksud adalah aqidah Islam harus dijadikan
Sung Tulada dan Ing Madya Mangun Aliran-aliran filsafat tersebut saling standar penilaian. Ilmu pengetahuan yang
Karsa. Kini ketiga semboyan tersebut telah terkaitan dan membutuhkan antara satu bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh
menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu: dengan yang lainnya. Pemikiran-pemikiran itu dikembangkan dan diajarkan, kecuali untuk
1) Ing Ngarsa Sung Tulada (jika di depan telah mempengaruhi perkembangan asas-asas dijelaskan kesalahannya.
menjadi contoh). pendidikan dunia. Asas-asas tersebut adalah: Setidaknya ada enam asas pendidikan
2) Ing Madya Mangun Karsa (jika a. Asas pendidikan sepanjang hayat atau tersebut, yaitu :
ditengah-tengah memberi dukungan dan seumur hidup (life long education). a. Asas Universalitas
membangkitkan semangat). b. Asas Universal Pendidikan bersifat universal
3) Tut Wuri Handayani (jika di belakang Artinya pendidikan terbuka bagi (menyeluruh) dalam pandangan
memberi dorongan/mengikuti dengan seluruh rakyat dan seluruh wilayah penumpuan, dan tafsirannya terhadap alam
awas). Negara, menyeluruh artinya mencakup semesta. Ia menekankan pandangan yang
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan universal antara jasmani dan rohani, antara
Asas belajar sepanjang hayat (life c. Asas Manfaat. jiwa dan raga, antara individu dan
long learning) merupakan sudut pandang Pendidikan harus mengingat masyarakat, dan antara dunia dan akhirat.
dari sisi lain terhadap pendidikan seumur kemanfaatannya bagi masa depan peserta b. Asas Keseimbangan
hidup (life long education). Kurikulum didik, bagi masyarakat, bangsa, negara Pendidikan menurut Islam
yang dapat meracang dan dan dunia. mewujudkan keseimbangan antara
diimplementasikan dengan memperhatikan d. Asas demokratis menjaga kebudayaan masa silam, tuntutan
dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan Artinya bahwa pendidikan harus masa kini dan kebutuhan masa silam,
26
27
27
28
3. Prinsip Pendidikan
Pandangan Umum di Indonesia Pandangan Barat Pandangan Islam
Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak Menurut Imam Al-Ghazali,
6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur pada bab II pasal 4 lahir dari pandangan hidup agama prinsip-prinsip pendidikan menurut
yang diuraikan dalam 6 ayat. tertentu dan diklaim sebagai sesuatu yang pandangan islam adalah sebagai
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan bebas nilai. Namun sebenarnya tidak berikut:
berkeadiln serta tidak diskriminatif dengan menjunjung benar-benar bebas nilai tapi hanya bebas 1. Prinsip Kejelasan
28
29
tinggi hak assi manusia, nilai kegamaan, nilai kultural, dari nilai-nilai-nilai keagamaan dan Pendidikan Islam adalah
dan kemajemukan bangsa. ketuhanan. Menurut Naquib al-Attas, pengembangan akal budi manusia
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang ilmu dalam peradaban Barat tidak dan penataan tingkah laku serta
sistemik dengan system terbukadan multimakna. dibangun di atas wahyu dan kepercayaan emosinya berdasarkan agama
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses agama namun dibangun di atas tradisi Islam, dengan maksud
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang budaya yang diperkuat dengan spekulasi merealisasikan tujuan Islam di
berlangsung sepanjang hayat. filosofis yang terkait dengan kehidupan dalam kehidupan individu dan
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi sekular yang memusatkan manusia masyarakat. Alquran dan Hadis
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangan sebagai makhluk rasional. Akibatnya, sebagai sumber atau dasar utama
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika pendidikan Islam telah
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan dan moral, yang diatur oleh rasio mengemukakan konsep-konsep
budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap manusia, terus menerus berubah. yang indah dan saling berkaitan.
warga masyarakat. Sehingga dari cara pandang yang seperti Juga menyajikan sistem akidah,
6. Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan inilah pada akhirnya akan melahirkan yaitu hal-hal yang wajib diimani
semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam ilmu-ilmu sekular. oleh manusia untuk dapat
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan Menurut al-Attas, ada lima prinsip menggerakkan berbagai perasaan
pendidikan. dasar pendidikan dalam pandangan Barat, dan emosi dalam jiwanya, yang
yaitu sebagai berikut: terefleksi pada segenap aktivitas
Dalam penerapannya pendidikan di indonesia 1. Menggunakan akal untuk badani manusia, sesuai dengan
mempunya beberapa jenjang pendidikan yang memiliki membimbing kehidupan manusia; kaidah-kaidah yang ditentukan
prinsip khusus yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 2. Bersikap dualitas terhadap realitas syariat, yaitu tingkah laku ibadah
dan kebenaran; vertikal (‘ib±dah ‘ubdiyyah) dan
1. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Menegaskan aspek eksistensi ibadah horizontal (menjalin
yang memproyeksikan pandangan hubungan kekerabatan dengan
Dari kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak hidup sekular; manusia di luar dirinya).
Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap 4. Menggunakan doktrin Dalam pandangan Alquran,
humanisme; dan kerja ilmu pengetahuan bukanlah
pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka 5. Menjadikan drama dan tragedi sekedar dimaksudkan untuk
memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib sebagai unsur-unsur yang membaca ciptaan Allah secara
29
30
bagi warga negara Indonesia, tujuan pokoknya adalah untuk dominan dalam fitrah dan deskriptif dan naratif. Lebih dari
eksistensi kemanusiaan. itu, ilmu pengetahuan harus dilihat
mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Dari Ilmu yang dikembangkan dalam secara teologis, etis, dan moral
49.000 taman kanak-kanak yang ada di Indonesia, 99,35% pendidikan Barat dibentuk dari acuan untuk membangun hubungan yang
diselenggarakan oleh pihak swasta. Periode taman kanak- pemikiran falsafah mereka yang lebih dekat antara manusia dengan
dituangkan dalam pemikiran yang Allah.
kanak biasanya dibagi ke dalam "Kelas A" (atau Nol Kecil)
bercirikan materialisme, idealisme, Isyarat di atas dikuatkan
dan "Kelas B" (atau Nol Besar), masing-masing untuk periode sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran dengan makna hakiki yang
satu tahun. ini mempengaruhi konsep, penafsiran, terkandung dalam berbagai yang
dan makna ilmu itu sendiri. René bersinonim, seperti
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal Descartes misalnya, tokoh filsafat Barat ( دبرmerenungkan), ( فقهmengerti),
1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan asal Perancis ini menjadikan rasio ( نظرmelihat secara abstrak),
anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang sebagai kriteria satu-satunya dalam ( فكرberpikir), dan ( عقلakal).
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam mengukur kebenaran. Selain itu para Kata-kata ini, kalau disimak
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan filosof lainnya seperti John Locke, pengertiannya, menginstruksikan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan Immanuel Kant, Martin Heidegger, kepada segenap manusia (terutama
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam Emillio Betti, Hans-Georg Gadammer, umat Islam) untuk berkontemplasi
memasuki pendidikan lebih lanjut. dan lainnya juga menekankan rasio dan dan berkreasi. Kata-kata tersebut
panca indera sebagai sumber ilmu berhubungan erat dengan kata ±y±t
2. Pendidikan Dasar mereka, sehingga melahirkan berbagai (fenomena-fenomena). Di samping
macam faham dan pemikiran seperti itu, masih banyak ayat-ayat lain
Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah empirisme, humanisme, kapitalisme, yang secara jelas mengungkapkan
dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan eksistensialisme, relatifisme, atheisme, substansi dan signifikansi eksistensi
pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara dan lainnya, yang ikut mempengaruhi ilmu pengetahuan dalam kehidupan
berbagai disiplin keilmuan, seperti dalam jasmani dan spritual manusia.
Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Tidak seperti
filsafat, sains, sosiologi, psikologi, Dengan demikian, ilmu
taman kanak-kanak yang sebagian besar di antaranya politik, ekonomi, dan lainnya pengetahuan dalam Islam,
diselenggarakan pihak swasta, justru sebagian besar sekolah Dalam penerapannya pendidikan di sebagaimana yang terkandung
barat mendapatkan perhatian khusus dari dalam Alquran, pada tataran
dasar diselenggarakan oleh sekolah-sekolah umum yang
30
31
disediakan oleh negara (disebut "sekolah dasar negeri" atau pemerintah negara masing-masing. Setiap metafisis-filosofis, sangat kaya
negara bagian menyediakan pendidikan akan pertimbangan teologis,
"madrasah ibtidaiyah negeri"), terhitung 93% dari seluruh secara gratis selama 12 tahun mulai dari spritual, etis, dan moral. Demikian
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang ada di Indonesia. taman kanak-kanak sampai pada jenjang pula, kaya akan pertanyaan-
Sama halnya dengan sistem pendidikan di Amerika Serikat berikutnya. Dalam sistem pendidikan di pertanyaan normatif yang perlu
Amerika Serikat terdapat beberapa pola diformulasi lebih lanjut menjadi
dan Australia, para siswa harus belajar selama enam tahun
pendidikan yaitu : teori-teori empirik dan rasional.
untuk menyelesaikan tahapan ini. Beberapa sekolah 1. taman kanak-kanak + pendidikan Hadis sebagai sumber kedua
memberikan program pembelajaran yang dipercepat, di mana dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun pendidikan Islam, juga memiliki
SLTA kejelasan arah dan makna. Dalam
para siswa yang berkinerja bagus dapat menuntaskan sekolah
2. taman kanak-kanak + sekolah persoalan ilmu pengetahuan, hadis
dasar selama lima tahun saja. dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun menjelaskan perlunya umat Islam
SLTP + 3 tahun SLTA memiliki ilmu pengetahuan:
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal 3. taman kanak-kanak + sekolah طالب العلم ركن,طالب العلم طالب الرحمة
selama 9 (sembilan) yaitu Sekolah Dasar (SD) selama 6 tahun dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun اْلسالم ويعطي أجره مع النبيين (رواه الديلمي
dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama 3 tahun. SLTP + 4 tahun SLTA [.)عن ابن عمر
4. setelah menyelesaikan pendidikan Artinya:
Pendidikan dasar merupakan Program Wajib Belajar. tingkat taman kanak-kanak + 12 Penuntut ilmu adalah penuntut
tahun pada beberapa buah negara rahmat. Menuntut ilmu adalah
3. Pendidikan Menengah
bagian dilanjutkan 2 tahun pada rukun Islam dan akan diberi pahala
tingkat akademi (junior bersama Nabi (HR al-Dailamiy dari
Sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
community college) sebagai ‘Umar).
tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di bagian dari sistem pendidikan Hadis di atas menjadi penguat
Indonesia. Setelah tamat dari SD/MI, para siswa dapat dasar dan menengah atas kejelasan Alquran yang
memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga tahun Pada pola pertama seorang siswa membicarakan tentang ilmu
menamatkan pendidikan pada umur 17- pengetahuan dan upaya
pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para 18 tahun. Pendidikan khusus mendapat pengembangannya
siswa dapat meneruskan pendidikan mereka ke sekolah perhatian dari pemerintah dan 2. Prinsip Tidak Bertentangan
menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), masyarakat. Disamping itu pendidikan Prinsip tidak bertentangan ini
31
32
atau madrasah aliyah (MA). non formal tidak hanya di sponsori oleh dimaksudkan adalah pendidikan
badan pemerintah tapi juga badan swasta, Islam haruslah selaras dan sesuai
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan serikat buruh-buruh, badan-badan dengan tujuan pendidikan Islam
keagamaan serta oleh individu yang dan tidak terjadi adanya
lanjutan pendidikan dasar, yaitu Sekolah Menengah Atas kadang kala menjadikannya usaha bisnis. perselisihan dalam prinsip-
(SMA) selama 3 tahun waktu tempuh pendidikan. Di Pada tingkat pendidikan tinggi, struktur prinsipnya. Secara mikro, sistem
Indonesia, pada tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu dan jenis/ jenjang pendidikan pada pendidikan Islam mengacu kepada
dasarnya dikelompokkan dalam tiga proses pembinaan rohani,
sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan bentuk baik pendidikan tinggi negeri intelektual, dan jasmani.
(SMK), dan madrasah aliyah (MA). Siswa SMA dipersiapkan maupun swasta yaitu : Dalam QS al-Baqarah (2):
untuk melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi, 1. pendidikan tinggi 2 tahun yang lazim 256
disebut junior community atau
sedangkan siswa SMK dipersiapkan untuk dapat langsung
technical college memberikan ۚ ِ ش ُد ِمنا ا ْلغاي ْ ِين ۖ قاد تَّبايَّنا الر ِ اَل إِك اْرا اه فِي الد
memasuki dunia kerja tanpa melanjutkan ke tahapan sertifikat dan kadang kala سكا
ْ ا م ا تسْ ا د
ِ ا
ق ا ف ّلل ا
ِ َّ ِ ب ن م
ِ ْؤُ يوا ت
ِ و ُ فا امن يا ْكفُ ْر ِبال َّطا
غ
pendidikan selanjutnya. Madrasah aliyah pada dasarnya sama memberikan gelar Associate of Arts ع ِلي ٌم
س ِمي ٌع ا ّللاُ ا َّ بِا ْلعُ ْر او ِة ا ْل ُوثْقا ٰى اَل ان ِفصاا ام لهاا ۗ او
ا
dengan sekolah menengah atas, tetapi porsi kurikulum (AA)
2. pendidikan tinggi 4 tahun yang Artinya :
keagamaannya (dalam hal ini Islam) lebih besar dibandingkan menyediakan pendidikan strata 1 (S-1) Tidak ada paksaan untuk
dengan sekolah menengah atas. disamping pendidikan profesional (memasuki) agama (Islam);
(program diploma) level ini lazim sesungguhnya telah jelas jalan yang
Jumlah sekolah menengah atas di Indonesia sedikit disebut undergraduate tamatan benar daripada jalan yang salah.
lebih kecil dari 9.000 buah program S-1 diberi gelar Bachelor of Karena itu barangsiapa yang ingkar
Arts (BA) atau Bachelor of Science kepada thaghut dan beriman kepada
4. Pendidikan Tinggi (BS) Allah, maka sesungguhnya ia telah
3. universitas yang biasanya terdiri dari berpegang kepada buhul tali yang
Setelah tamat dari sekolah menengah atas atau berbagai fakultas yang menyediakan amat kuat yang tidak akan putus.
madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki perguruan program-program diploma, S-1, Dan Allah Maha Mendengar lagi
pascasarjana S-2 (master) dan Maha Mengetahui.
tinggi. Pendidikan tinggi di Indonesia dibagi ke dalam dua kebanyakan menyediakan program Ditegaskan bahwa “tidak ada
32
33
kategori: yakni negeri dan swasta. Kedua-duanya dipandu doktor S-3. para lulusan program s-2 paksaan dalam agama”.
diberi gelar Master of Arts (MA) atau Maksudnya, Islam tidak
oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat beberapa Master of Science (MS). Lulusan membolehkan melalui jalan
jenis lembaga pendidikan tinggi; misalnya universitas, program Doctor (S-3) diberi gelar paksaan untuk sampai kepada iman
sekolah tinggi, institut, akademi, dan politeknik. Doctor of Philosphy (Ph.d) atau dan hidayah Allah, atau mengikuti
Doctor of Education (Ed.D) dalam jalan kekerasan dalam mengajak
Ada beberapa tingkatan gelar yang dapat diraih di bidang-bidang tertentu seperti kepada kebenaran. Karenanya, dari
kedokteran, hukum, teologi, bisnis. segi logika, Islam tidak
pendidikan tinggi, yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Pada level S-3 tersedia program- membolehkan pengembangan
Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). program spesialis perasaan seni pada pelajar melalui
Ada 4 konsep yang di pegang oleh musik yang cabul, nyanyian yang
Jenis tingkatan Gelar prespektif barat. Mulai dari Sekuler, tak beraturan, dan gambar-gambar
Liberal, Pragmatis, dan Materialis. Dari 4 yang porno. Metodologi Islam
Ahli konsep ini, dapat diartikan bahwa konsep dalam melakukan pendidikan
D3
Madya pendidikan prespektif barat sangat adalah melalui pendekatan secara
berbeda-beda antara satu dengan yang menyeluruh terhadap wujud
D4 Sarjana lain. manusia, sehingga tidak ada yang
1. Sekuler tertinggal atau yang terabaikan
S1 Sarjana Memisahkan antara ilmu dengan sedikit pun, baik dari segi jasmani
agama. Maksudnya, pendidikan barat dan rohani, kehidupan secara fisik
S2 Magister
lebih mementingkan ilmu daripada dan spritual, maupun segala
agama yang di dapat dari ilmu itu, aktivitasnya di muka bumi.
S3 Doktor
mereka hanya mementingkan Jasmani Secara umum, sistem pendidikan
dan tidak memikirkan akan rohani. dibagi menjadi 3 bagian utama:
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah 1. Pendidikan umum untuk
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan 2. Liberal laki-laki
diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang Bebas. Maksudnya, pendidikan barat 2. Pendidikan umum untuk
itu bebas melakukan segala hal yang perempuan
diselenggarakan oleh perguruan tinggi. di suka, tetapi tetap mengarah akan 3. Pendidikan Islam untuk
33
34
34
35
35
36
pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, 2. Pendidikan Menengah c. Pendidikan Lanjutan
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai (Secondary Education),
pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan menengah di terdiri dari:
2. Pendidikan Nonformal Amerika Serikat dibagi menjadi dua 1) Pendidikan Lanjutan Umum
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia tahap (middle school/ junior high) mulai Durasi: 3 tahun (umur 15 –
dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman pada jenjang sixth, seventh, eighth and 18 tahun).
Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang Pelajaran wajib: selama
dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja. pendidikan pada middle school/ junior tahun pertama mendapat
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus high (grade/kelas) di tentukan oleh pelajaran umum yang sama,
musik, bimbingan belajar dan sebagainya. faktor demografi seperti jumlah usia 2 tahun terakhir dibagi
3. Pendidikan Informal siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan menjadi sains dan sosial
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga untuk mempertahankan populasi siswa (literacy). Siswa yang
dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, mempunyai grade 60% atau
yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. siswa diberikan kebebasan untuk memilih lebih boleh memilih
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan mata pelajaran yang dikehendaki dan keduanya, sedangkan yang
pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan: menggunakan system kelas berpindah kurang 60% harus memilih
1. Pendidikan Umum (moving class). sosial.
Pelajaran umum: Bahasa
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan Senior High (kelas 9, 10, 11,
arab, biologi, kimia, bahasa
menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang 12) adalah jenjang lanjutan setelah
inggris, geografi, sejarah,
diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan middle school/ junior high, biasanya
ekonomi rumah tangga
ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: sekolah dasar (SD), Jenjang ini dimulai dari ninth grade
(khusus perempuan),
sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah (freshman), tenth grade(sophomores),
matematika, pendidikan
atas (SMA). eleventh grade(Juniors), twelfth
fisika (khusus laki-laki), dan
2. Pendidikan Kejuruan grade(seniors). Perlu diketahui bahwa
pendidikan agama.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah jenjang middle school/Junior high dan
2) Pendidikan Lanjutan Agama
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja Senior high berbeda-beda di setiap
Durasi: 3 tahun (umur 15 –
dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Negara bagian, mengacu pada demografi
18 tahun).
sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah usia siswa di Negara bagian tersebut.
Bahasa arab dan literature,
36
37
kejuruan ini memiliki berbagai macam spesialisasi keahlian Pendidikan menengah memiliki bahasa Inggris, kebudayaan
tertentu. struktur kurikulum yang berbeda dengan umum, geografi, sejarah,
3. Pendidikan Akademik di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa dan pendidikan agama.
diwajibkan mengabil sejumalah mata 3) Pendidikan Lanjutan Teknik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi pelajaran wajib (mandatory subjects) dan Ada tiga tipe pendidikan
program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama memilihi mata pelajaran pilihan lanjutan teknik yaitu
pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. (electives). teknikal, komersial, dan
agrikultural.
4. Pendidikan Profesi Mata pelajaran wajib (mandatory Durasi: 3 tahun (umur 15 –
subjects) meiliputi : 18 tahun).
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk Teknikal: gambar
Science (Ilmu pengetahuan alam)
memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional. arsitektur, otomotif,
meliputi Biologi, Kimia dan
elektrikal, mekanika mesin,
Fisika
5. Pendidikan Vokasi mekanika metal, radio dan
Mathematics (Matematika)
televisi. Dengan pelajaran
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang meliputi aljabar, geometri, pre-
tambahan bahasa Arab,
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan calculus dan statistika
kimia, bahasa Inggris,
dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang English (pelajaran bahasa inggris)
matematika, pendidikan
diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1). meliputi sastra, humaniora,
fisika, fisika, dan
mengarang dan verbal(praktek)
pendidikan agama.
6. Pendidikan Keagamaan Physical education (Olahraga)
Komersial: bahasa Arab,
Mata pelajaran pilihan (electives)
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, akuntansi dan pembukuan,
meliputi:
menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik korespondensi komersial,
Atletics meliputi cross country,
untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan ekonomi, bahasa Inggris,
football, basketball, track and
pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau matematika ekonomi,
field, swimming, tennis,
menjadi ahli ilmu agama. matematika umum,
gymnastics, waterpolo, soccer,
geografi, manajemen dan
7. Pendidikan Khusus softball, wrestling, cheerleading,
kesekretariatan, dan
volleyball, lacrosse, ice hockey,
pendidikan agama.
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan fieldhockey, crew, boxing,
37
38
pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus skiing/snowboarding, golf, Agrikultural: ekonomi
atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang mountain biking, marching band agrikultur, agronomi,
diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah Career and Technical Education perkembangbiakan hewan,
biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat meliputi agriculture/agriscience, biologi terapan, kimia
pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar Business/Marketing, Family and terapan, matematika
biasa/SLB). Consumer Science, Health terapan, fisika terapan,
occipations bahasa Arab, bahasa
Kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Computer word processing Inggris, manajemen
Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013, berikut meliputi programing and design pertanian dan lahan,
pemaparannya: Foreign langguages meliputi holtikultura, pendidikan
Jenis ilmu Mata pelajaran Jenjang (kelas) bahasa Spanyol dan Perancis agama, pemasaran, dan
(umum) Bahasa Cina, Latin, nutrisi pangan.
SM Yunani, Jerman, itali dan Jepang 4) Pendidikan Tinggi
SD SMA (tidak umum) Pendidikan tinggi atau
P
No Nama No Nama Performing Arts/Visual Arts universitas di Arab Saudi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 meliputi, paduan suara, band, terbagi menjadi dua bagian
orchestra, drama, seni rupa, utama yakni Pendidikan
1 Agama 4 3 2 fotografi, ceramics dan dance Agama dan Pendidikan
Publishing meliputi Journalisme/ Umum. Namun demikian,
Pancasila Koran siswa, buku tahunan dan sekarang sudah sangat
dan majala siswa banyak universitas yang
2 6 2
Ilmu Kewarganeg menggabungkan keduanya.
1 Pendidik araan Kurikulum dan Metodologi Jenis perguruan tinggi di
an Pengajaran yang diterapkan dalam sistem Arab Saudi adalah
Jasmani dan pendidikan di barat adalah kebiasaan universitas, institut untuk
3 4 2
Kesehatan otonomi yang sudah lama dan kuat serta perempuan (college for
keadaan masyarakat sangat women), institut
4 Prakarya n/a 2 mempengaruhi bentuk kurikulum serta administrasi publik
cara mengajar di Amerika Serikat. Disini (institute of public
38
39
Bahasa tidak ada kurikulum nasional yang resmi. administration) dan institut
Ilmu 1 6 4 Bagian pendidikan negara bagian keguruan (teacher training
Indonesia
Bahasa menggariskan kurikulum dengan tingkat college). Semua universitas
2
(dan variasi yang cukup besardan memberi berada di bawah supervisi
Bahasa
Sastra) 2 n/a 4
Inggris peluang pada daerah setempat. Pada Kementerian Pendidikan
awalnya sekolah amerika sangat Tinggi (Ministry of Higher
1 Matematika 6 4 dipengaruhi oleh agama dan fokus pada Education) kecuali
keterampilan tulis baca. Semenjak abad Universitas Islam Madinah
Ilmu
3 2 Fisika n/a 1.5 2 n/a ke 19 perhatian terhadap masalah sosial (Islamic University of
Alam
semakin menonjol. Medinah), Universitas
3 Biologi n/a 1.5 2 n/a Pada akhir abad ke 19 muncul terbaik di Arab Saudi untuk
tuntutan untuk mengubah kurikulum dan pendidikan agama Islam,
1 Sejarah n/a 1 2 metode mengajar dengan mengarahkan yang berada di bawah
Ilmu perhatian pada kebutuhan muris yang supervisi dewan menteri
4 2 Geografi n/a 1 n/a berbeda, serta perhatian terhadap (Council of Ministers).
Sosial
kebutuhan individu. Dengan demikian Untuk memasuki perguruan
3 Ekonomi n/a 1 n/a siswa memiliki peluang yang besar untuk tinggi di Arab Saudi, calon
menentukan pilihan. Pertambahan jumlah mahasiswa harus memenuhi
1 Seni Musik 1 populasi sekolah yang sangat cepat dan tes masuk perguruan tinggi
kemajuan iptek menjadi dorongan untuk (General Secondary
2 Seni Rupa 1 inovasi-inovasi baru terutama metode Education Certificate
Ilmu
pengajaran. Di daerah perkotaan Examination) atau Tawjihi.
5 Seni (dan Seni
persoalan sosial telah mendorong 5) Pendidikan Tinggi
Budaya) 3 Keterampila 1 n/a
munculnya mata pelajaran baru yaitu Universitas
n
studi etnis, pendidikan lingkungan, Untuk pendidikan tinggi
pendidikan seks, pendidikan narkoba dan universitas, tingkatannya
4 Seni Tari 1 n/a
sebagainya. Namun, awal 1980-an ada sama seperti universitas
6 N/A 1 n/a 2 kecendrungan untuk kembali pada yang pada umumnya, yaitu:
Peminatan lama serta kebutuhan baru atas Strata 1 (Bachelor), Strata 2
39
40
40
41
41
42
2015- 27 Jul - 4 Jan - 13 Jul - 21 Des 6 Jul - 28 Jun - kurikulum yang ada pada negara-
2016 19 Des 26 Jun 25 Jul - 2 Jan 11 Jul 3 Jul negara Arab lainnya, terutama
Mesir, dengan lebih menekankan
2016- 19 Jul - 3 Jan - 5 Jul - 20 Des 13 Des - 4 Jul - 9 pada mata pelajaran keagamaan.
2017 11 Des 25 Jun 17 Jul - 1 Jan 18 Des Jul Kurikulum untuk sekolah-sekolah
pria dan wanita pada setiap jenjang
20 Jun yang sama pada prakteknya sama
- 2 Jul 19 Des kecuali sekolah wanita menambah
2017- 11 Jul - 2 Jan - 7 12 Des - 9 Jul -
11 Jun - 31 mata pelajarannya manajemen
2018 10 Des Jul 17 Des 14 Jul
- 23 Des rumah tangga, sementara sekolah
Jun pria menambah mata pelajaran
pendidikan jasmani, yang tidak
Keterangan: diajarkan pada sekolah wanita.
Sekolah-sekolah swasta
Yang ditambah 4 minggu adalah selama libur Pra- diharuskan oleh peraturan
ujian (2 kali), ujian serta libur bervariasi pada mengikuti kurikulum yang sama
semester genap. seperti pada sekolah-sekolah
Lama waktu (menit) per mata negeri. Namun boleh menambah
Jenjang mata pelajran populer seperti
pelajaran
bahasa Inggris dan komputer.
Prasekolah 35 Mengenai metode mengajar
tidak mungkin dapat diseragamkan,
Sekolah dasar 40 dan akan berbeda antar mata
pelajaran. Guru-guru mata
Sekolah menengah 45 pelajaran agama lebih menekankan
hafalan, dan jarang sekali
Sekolah tinggi 50 menggunakan peralatan mengajar
selain papan tulis. Guru bahasa
Arab menggunakan papan tulis
42
43
43
44
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta terhadap realitas dan kebenaran. agama Islam. Hal ini tergambar dari
didik. Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek Beberpa cara ditempuh untuk pengayaan ilmu agama Islam
kehidupan dan pendidikan antara lain yaitu rasa hormat memperoleh kebenaran, antara lain menjadi pelajaran yang wajib untuk
terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki dengan menggunakan rasio seperti dipelajari. Selain itu sistem yang
perubahan kearah pikiran yang sehat, rela berbakti untuk para rasionalis dan melalui pengalaman diterapkan di satuan pendidikannya
kepentingan dan kebaikan bersama. Pelaksanaan demokrasi atau empiris. pengalaman- pengalaman juga memegang teguh budaya-
dalam pendidikan itu telah dicoba baik secara eksperimen yang diperoleh manusia membuahkan budaya islam seperti dipisahkannya
maupun secara operasional dalam beberapa tempat dan prinsip-prinsip yang lewat penalaran satuan pendidikan yang
negara yang banyak sekali. rasional, kejadian-kejadian yang berlaku memfokuskan pendidikan pada
di alam itudapat dimengerti. laki-laki saja, dan yang
memfokuskan pendidikan pada
perempuan saja.
Analisis penulis secara umum:
Dalam masyarakat religius, prinsip pendidikan dipandang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari nilai-nilai ketuhanan, karena sumber
ilmu yang hakiki adalah Tuhan. Manusia diberi daya pikir oleh Tuhan, dan dengan daya fikir inilah manusia menemukan prinsip-prinsip
pendidikan yang pantas untuk diterapkan. Pengaruh agama yang kaku kadang kala menghambat perkembangan ilmu. Oleh karenanya diperlukan
kecerdasan dan kejelian dalam memahami kebenaran ilmiah dengan sistem nilai dalam agama, agar keduanya tidak saling bertentangan.
Dengan pendidikan kita dapat mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan (riset, research), pengalaman (empirik) dan percobaan.
Kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran positif (berlaku sampai dengan saat ini). Sedangkan pengetahuan agama bersifat dogmatis,
artinya pernyataan dalam agama selalu dihampiri oleh keyakinan yang sangat kuat sehingga pernyataan-pernyataan dalam kitab-kitab suci
agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prinsip
pendidikan yang baik apabila disusun sesuai dengan kaidah agama.
44
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perbedaan mendasar terhadap konsep manusia menurut pandangan barat dan
islam dapat ditemukan pada hakikat penciptaan manusia. Dalam Islam jelas
manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui beragam proses, bermula dari
saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan kemudian ditiupkan ruh
dalam segumpal daging tersebut. Dalam pandangan barat tidak ditemukan
secara rinci dan teliti mengenai hakikat penciptaan manusia (sehingga hal ini
menjadi pembeda paradigma pedagogis manusia).
2. Paham kemanusiaan atau humanisme di Barat dikatakan mewarisi atau masih
merupakan kelanjutan langsung dari pemikiran Islam oleh Ibnu Rusyd. Ini
berarti bahwa humanisme timur, barat, dan islam pada awalnya bersumber
dari islam yaitu paham bahwa manusia pada dasarnya adalah baik.
Sedangkan pandangan kemanusiaan menurut Indonesia tertuang jelas dalam
falsafah pancasila.
3. Secara leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu
landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan.
Landasan pendidikan merupakan dasar yang mempunyai peranan penting
untuk dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan. Dari ketiga
pandangan di atas, terlihat bahwa landasan-landasan yang akan menjadi dasar
pendidikan dikaji dari segi religius, filosofi, sosiologis, yuridis, kultural,
psikologis, dan histori.
4. Asas-asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau
tumpukan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Asas pendidikan akan memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu sendiri. Azas pendidikan barat banyak
mempengaruhi pendidikan dunia termasuk Indonesia yang tidak lain bermula
dari pendidikan Belanda. Sedangkan azas pendidikan Islam Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi.
5. Sistem pendidikan di barat lebih menggunakan akal untuk membimbing
kehidupan manusia, dan bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran.
38
39
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Atang Hakim dan Jaih Mubarok. (2011). Metodologi Studi Islam.
Bandung: Remaja Rosdakarya
40