Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PENGINDERAAN JARAK JAUH

DISUSUN OLEH
GUSTI NGURAH AGUNG PRABAWA
TG-B | 072001400052
TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016
1. Apakah yang dimaksud sistem inderaja dan sebutkan 6 unsur
utama inderaja!

Jawab:

Sistem inderaja adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi


tentang obyek, daerah, gejala, dengan menganalisis data yang diperoleh,
menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, gejala yang
dikaji. 6 unsur utama inderaja adalah sumber tenaga, atmosfir, interaksi
antara tenaga dengan objek, sensor, wahana, dan objek.

Perolehan data dan informasi berasal dari data tentang obyek/daerah


yang terletak di permukaan bumi atau atmosfer dengan menggunakan sensor
yang dipasang pada wahana yang berjarak jauh terhadap sasaran yang di-
indera untuk mengadakan pengukuran terhadap interaksi antara sasaran
penginderaan dan radiasi elektromagnetik.
6 unsur utama inderaja:

1. Sumber Tenaga : Sumber tenaga ada yang alami dan buatan.


Tenaga yang dapat diterima sensor berupa pancaran dan pantulan.
Jumlah tenaga yang mencapai bumi (E):

E = f (w, l, c)

W = waktu, (jam & musim)

L = letak tempat

c = kondisi cuaca

Energi datang = Energi terpantul + Energi terserap + Energi terpancar

EI () = ER () + EA () + ET ()

2. Atmosfer :

Atmosfer membatasi bagian spektrum elektromagnetik. Atmosfer


bersifat selektif terhadap panjang gelombang sehingga hanya sebagian
kecil tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan
dimanfaatkan untuk penginderaan jauh. Bagian spektrum
elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai
permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling
dikenal orang dan digunakan dalam penginderaan jauh hingga sekarang
spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 m s/d 0,7 m.

Tenaga elektromagnetik dalam jendela atmosfer tidak seluruhnya


dapat mencapai permukaan bumi secara utuh karena sebagian terhalang
oleh atmosfer. Hambatan ini terutama disebabkan oleh butir- butir yang
ada di atmosfer, seperti debu, uap air, dan berbagai macam gas.

3. Interaksi Antara Tenaga & Obyek :

Tiap obyek mempunyai karakteristik tertentu dalam


memantulkan/memancarkan tenaga ke sensor. Pembeda obyek pada
citra:

- spektral : warna

- spatial : bentuk
- temporal : waktu

4. Sensor:

 Beda foto & Non foto

Jenis Citra  Foto Udara  Citra Non Foto

Sensor  Kamera  Nonkamera

Detektor

 Film

 Pitamagnetik, transmittor, foto konduktif dsb.

Proses Record

 Fotografi/Kimiawi

 Elektronik

Mekanisme record

 Serentak  Parsial
SEM berupa

 Spktr Tampak,perluas

 Spktr Tampak & perluas, gelombang mikro & termal

5. Wahana Inderaja:

Wahana adalah kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan alat


perekam. Merekam objek permukaan bumi bisa dilakukan di angkasa
maupun di luar angkasa. Wahana yang digunakan di pengindraan jauh di
antaranya balon udara, pesawat terbang, pesawat ulang-alik, dan satelit.

6. Objek :

Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terilhat cerah pada
citra, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah akan terlihat gelap
pada citra. Contoh: Permukaan puncak gunung yang tertutup oleh salju
mempunyai daya pantul tinggi yang terlihat lebih cerah, daripada
permukaan puncak gunung yang tertutup oleh lahar dingin.

2. Sebuah objek bisa dikenal oleh sensor sehingga pengindraan


jarak jauh dibagi menjadi 3 sistem. Jelaskan!

Jawab:

1. Sistem pasif

Sumber alami menggunakan cahayanya sinar matahari.


Menggunakan gelombang makro.Dalam memahami penginderaan jauh
menggunakan pantulan sinar matahari. Hanya dapat beroperasi pada
siang hari pada cuaca cerah. Tampak warna dan sedikit perluasan.

2. Sistem aktif

Sumber cahayanya menggunakan sinar buatan misalnya Lidar dan


Radar. Menggunakan gelombang mikro. Dapat beroperasi pada cuaca
berawan.

LIDAR (Light Detecting and Ranging) adalah mendeteksi dan


menentukan jarak obyek dengan menggunakan spektrum
tampak (sinar). Radar (Radio Detecting and Ranging) adalah mendeteksi
dan menentukan jarak suatu obyek dengan menggunakan spektrum
gelombang mikro.

3. Sistem thermal

Sistem ini memanfaatkan pancaran suhu suatu benda yang


disebabkan oleh gerak acak partikelnya. Gerak acak ini menyebabkan
gesesarn antara partikel benda dan menimbulkan peningkatan suhu
sehngga permukaan benda itu memancarkan panasnya. Tenaga
elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda disebut tenaga pancaran
yang besarnya diukur dengan Watt.cm-2.

3. Kenapa tidak semua tenaga elektromagnetik tidak mencapai


bumi?

Jawab:

Karena adanya jendela atmosfer yang menahan sebagian spektrum


gelombang elektromagnetik mencapai bumi. Atmosfer menahan gelombang
gelombang elektromagnetik dengan menyerap, mengahamburkan, dan
memantulkan kembali sehingga hanya sebagian saja yang terlihat oleh mata
kita (mengalami hambatan atmosfer) .

4. Kenapa langit cerah berwarna biru, setelah hujan ada pelangi, dan
kompor semakin panas berwarna biru?

Jawab:

1. Langit cerah berwarna biru

Bumi memiliki atmosfer, maka dari itu langit di Bumi (pada siang hari)
tidak gelap. Zat atmosfer Bumi yang paling dominan adalah nitrogen dan
oksigen. Bumi pun disinari dengan cahaya putih dari matahari.

Cahaya matahari yang berwarna putih ini adalah cahaya


polikromatik, yaitu cahaya yang berasal dari gabungan banyak warna
cahaya. Cahaya polikromatik matahari ini terdiri dari 7 cahaya
monokromatik (cahaya tunggal) yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila dan ungu (Sering disingkat mejikuhibiniu).

Saat cahaya matahari memasuki atmosfer, cahaya ini akan terdispersi


(penguraian cahaya polikromatik menjadi beberapa cahaya
monokromatik) menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila, ungu.

Dari ke semua cahaya monokromatik ini, cahaya yang berfrekuensi


tinggi lebih mudah dihamburkan oleh molekul nitrogen dan oksigen yaitu
warna cahaya hijau, biru, nila dan ungu dan cahaya tersebut akhirnya
masuk ke mata kita. Kejadian ini disebut sebagai penghamburan Rayleigh.
Karena mata kita lebih sensitif terhadap cahaya biru daripada hijau, nila
dan ungu, maka terlihatlah langit yang berwarna biru.

Cahaya yang masih komplit (cahaya mejikuhibiniu atau putih) akan


menempuh jarak yang terpendek. Cahaya tersebut ditangkap oleh mata
lalu disatukan dengan cahaya berfrekuensi rendah hasil dari
penghamburan cahaya berfrekuensi tinggi yang ikut masuk menjadi
cahaya kuning cerah. Itulah mengapa matahari terlihat berwarna kuning
cerah dari permukaan Bumi.

2. Kompor semakin panas berwarna biru

Karena berdasarkan Hukum Pergeseran Wien, dimana Panjang


Gelombang berbanding terbalik dengan Suhu Benda.

Dan Spektrum Gelombang Warna biru memiliki panjang gelombang


lebih rendah dari pada Warna Merah. Data dilihat dari table
berikut.sehingga sesuai dengan hukum pergeseran wein semakin pendek
panjang gelombang maka suhu atau api yang ditimbukan semakin panas.
Dapat disimpulkan kompor yang baik adalah kompor yang menghasilkan
api berwarna biru yang memiliki suhu tinggi sehingga bisa memanaskan
makan dengan cepat.
3. Setelah hujan ada pelangi

Pelangi yang merupakan spektrum besar yang juga terjadi akibat


pembiasan matahari, yang mana pelangi dapat dilihat pada saat hujan
turun yang mana sinar matahari yang mengenai titik-titik air di belokan
dn di lakukan pembiasan, yang mengakibatkan terjadinya pemisahan
warna dari mulanya sinar matahari tampak putih, karena mata hanya
dapat melihat warna merah, jingga, kuning, hijau, bru, nila, dan ungu saja
maka, warna matahari yang di pisahkan akan menampilkan warna
tersebut. Hal ini, juga didukung oleh percobaan yang dilakukan oleh Isaac
Newton.

5. Didalam pengindraan jarak jauh, jika kita memakai tenaga pantulan


sinar matahari maka akan medapatkan hasil maksimal pada
spektrum tampak mata dan sedikit perluasannya. Tetapi untuk
objek di permukaan bumi dengan tenaga pancaran, maka kita bisa
mendapatkan hasil maksimal pada spektrum infra merah thermal.
Jelaskan!
Jawab:

Karena berdasarkan hukum Wien apabila pancaran yang dihasilkan


maksimal temperature tinggi maka puncak-puncak band akan bergeser kekiri.
Yang mana, diketahui bahwa T rata-rata matahari berkisar 6000 K, dengan
demikian jatuh pada gelombang 0,55μm, oleh sebab itu, spektrum yang
terbaik digunakan spektrum tampak mata dan edikit perluasannuya.
Sedangkan tenaga dari bumi mampu mempunyai T rata-rata 300 K, maka
panjang gelombang antara 8-14μm dan spektrum yang digunakan yaitu
spektrum inframerah thermal, namun jika objek yang di indra diatas
temperature bumi seperti magma, geothermal, kebakaran tambang dll. Maka
panjang gelombang berkisar antara 3-5μm dan spektrum yang digunakan
inframerah thermal dengan panjang gelombang yang lebih pendek.

6. 2 objek yang berbeda bisa dibedakan karena masing-masing objek


memiliki karakteristik yang berbeda. Jelaskan!

Jawab:

Benda-benda yang tergambar pada citra dapat dikenal karena ada tiga ciri
utama, yaitu ciri spektral, ciri spasial, dan ciri temporal.

1. Ciri spektral

Ciri spektral adalah ciri yang dihasilkan dari interaksi antara energi
elektromagnetik dengan benda. Ciri spektral dinyatakan dengan rona
(tingkat kecerahan) dan warna.

2. Ciri Spasial

Ciri spasial yaitu ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi
bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi. Misalnya
yang terekam pada lembar citra foto udara areal hutan, maka ciri
keruangan dapat ditafsirkan / diterjemahkan sebagai berikut:
a. Bentuk : bentuk wilayah hutan itu beraturan atau persebaranya
tidak teratur.

b. Ukuran: secara keseluruhan berbentuk empat persegi panjang,


segitiga, atau belah ketupat, maka denagan skala dapat dihitung luasnya
secara global.

c. Bayangan: lereng curam, landai, sedang kelebatan hutan dicirikan


menurut rona dan warna.

d. Pola: areal hutan umumnya berpola tidak beraturan. Walaupun


tidak beraturan dapat ditafsirkan karena citra foto tersebut merekam
kenampakan seperti sungai.

e. Tekstur: masing-masing kenampakan hutan memiliki tekstur


berbeda-beda. Hutan hujan tropis bertekstur kasar. Hutan homogen dan
hutan belukar bertekstur sedang. Semak, sabana, dan stepa bertekstur halus.

f. Situs: situs hutan hujan tropis ditanah miring, situs hutan rawa di
daerah berair, situs hutan bakau di daratan pantai berair payau. Situs sabana,
stepa, dan gurun di pedalaman pulau/benua atau di daerah baying–bayang
hujan.

g. Asosiasi: setiap jenis hujan mempunyai ciri-ciri tertentu yang khas,


sehingga penganalisis memerlukan ketajaman pembacaan yang luas.

3. Ciri temporal

Ciri temporal yaitu yang bertalian dengan waktu atau saat


perekamandan umur benda.

a. Waktu: Air pada citra foto kenampakannya gelap pada musim


kemarau, tetapi cerah pada musim hujan. Bentang pesawahan yang baru
ditanam bibit padi kenampakannya gelap pada musim kemarau, karena
radiasi matahari banyak terserap oleh air, sehingga pantulannya kecil.

b. Umur: Lereng lembah muda dibedakan dengan lereng lembah tua.


Daerah aliran sungai yang belum terlalu terkikis erosi tepi dapat dibedakan
dengan DAS tua yang sudah lama terkikis oleh erosi.

7. Didalam foto udara kita mengenal ada 2 jenis, yaitu foto udara
condong dan tegak. Mana yang lebih kita perlukan untuk
penelitian geologi?

Jawab:

1. FU Vertikal (Tegak)

a. Skala foto tetap dan seragam

b. Penentuan arah lebih mudah (seperti peta)

c. Dapat dipakai sebagai substitusi peta (Batas-batas tertentu)

d. Lebih mudah di interpretasi (tidak banyak obyek yang terlindungi


dan skala tetap)

2. FU Condong (Oblique)

a. Luas liputan, lebih luas, dapat beberapa kali

b. Untuk daerah tertutup awan, FU condong dapat menembus celah-


celah

c. Obyek tertentu (seperti gua-gua) dapat tampak.

d. Untuk obyek-obyek tetentu, sering lebih mirip dengan aslinya.


Jawabannya tergantung kepentingan dan kebutuhan. FU vertikal
dianggap lebih menguntungkan karena ukuran geometrinya lebih teliti dan
cara pengukurannya lebih mudah Skalanya tetap dan seragam.

Sedangkan FU Condong dianggap lebih menguntungkan karena bentuk


tiga dimensi tampak Obyek-obyek tetentu, sering lebih mirip dengan aslinya.

8. Ada 2 unsur dasar interpretasi, yaitu unsur dasar interpretasi citra


& geologi, sehingga kita bisa melakukan penafsiran citra atau foto
untuk penelitian geologi. Jelaskan!

Jawab:

1. Unsur dasar interpretasi citra

a. Rona dan Warna

Rona (tone / color tone / grey tone) adalah tingkat kegelapan


atau tingkat kecerahan obyek pada citra. Rona pada foto
pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan
seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu
spektrum dengan panjang gelombang (0,4 – 0,7) μm. Berkaitan
dengan penginderaan jauh, spektrum demikian disebut spektrum
lebar, jadi rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau
sebaliknya.

b. Bentuk

Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan


konfigurasi atau kerangka suatu obyek (Lo, 1976). Bentuk merupakan
atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali
berdasarkan bentuknya saja.
Bentuk, ukuran, dan tekstur dikelompokkan sebagai susunan
keruangan rona sekunder dalam segi kerumitannya. Bermula dari
rona yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi
kerumitannya. Pengamatan atas rona dapat dilakukan paling mudah.
Oleh karena itu bentuk, ukuran, dan tekstur yang langsung dapat
dikenali berdasarkan rona dan dikelompokkan sekunder
kerumitannya.

c. Tekstur

Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand


dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok obyek yang
terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan Simonett,
1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, dan belang-
belang.

d. Pola, tinggi, dan bayangan

Pola, tinggi dan bayangan dikelompokkan ke dalam tingkat


kerumitan tertier. Tingkat kerumitannya setingkat lebih tinggi dari
tingkat kerumitan bentuk, ukuran, dan tekstur sebagai unsur
interpretasi citra. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang
menandai bagi banyak obyek bentukan manusia dan bagi beberapa
obyek alamiah

e. Asosiasi

Asosiasi merupakan keterkaitan antara obyek yang satu dengan


obyek lain. Adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada
citra sering merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.

f. Ukuran

Ukuran ialah atribut obyek berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan
volume. Karena ukuran obyek pada citra merupakan fungsi skala,
maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi citra
harus selalu diingat skalanya

g. Bayangan

Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang


berada di daerah gelap. Obyek atau gejala yang terletak di daerah
bayangan pada umumnya tidak tampak sama sekali atau kadang-
kadang tampak samar-samar. Meskipun demikian, bayangan sering
merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa obyek
yang justru lebih tampak dari bayangannya.

2. Unsur dasar interpretasi geologi

a. Bentang Alam /“ Land form”

b. Pola Aliran / “Drainage pattern”

c. Tumbuh-tumbuhan/“Vegetation”

d. Kebudayaan Alam / “Culture”

Anda mungkin juga menyukai