Panduan Cuci Tangan
Panduan Cuci Tangan
A. Latar belakang
Infeksi nosokomial merupakan masalah besar bagi keselamatan
pasien. Oleh karena itu rumah sakit harus memprioritaskan surveilans dan
pencegahan infeksi dalam menjadikan rumah sakit lebih aman. Dampak
dari infeksi nosokomial meliputi perpanjangan waktu rawat, disabilitas
jangka panjang, peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap
antimikroba, beban pembiayaan yang bertambah bagi pasien dan
keluarga, serta kematian yang meningkat.
Diperkirakan terdapat kurang lebih 1,4 juta pasien di seluruh dunia
terkena infeksi nosokomial setiap tahunnya. Angka tersebut bisa jadi lebih
tinggi karena adanya kekurangan dari sistem pencatatan dan identifikasi di
berbagai negara.
Di negara maju, infeksi nosokomial terjadi pada kira-kira 5-15%
pasien yang dirawat dan 9-37% pada pasien yang dirawat di ICU.
Surveilans infeksi nosokomial di negara maju merupakan tugas yang berat
namun sering kali merupakan tujuan yang tidak realistis untuk institusi
ksehatan di negara berkembang. Hasil penelitian di beberapa negara
berkembang menunjukkan tingginya angka infeksi nosokomial
dibandingkan dengan negara maju. Hal ini merupakan akibat dari berbagai
faktor seperti kurangnya sumber daya manusia, sanitasi dan kebersihan
yang buruk, kekurangan atau kelangkaan peralatan dan fasilitas, kesulitan
mengidentifikasi infeksi yang terjadi, dan infrastruktur yang tidak adekuat.
Semua faktor tersebut biasanya bersumber dari kurangnya sumber dana.
Isu tentang infeksi nosokomial pada institusi kesehatan di seluruh
dunia merupakan hal yang penting namun sangat sering dianggap remeh.
Tindakan pencegahan yang sudah diidentifikasi dan terbukti efektif salah
satunya adalah dengan cuci tangan. Oleh karena itu pengendalian indeksi
1
2
B. Tujuan
Tujuan Umum
Mencegah infeksi nosokomial di Rumah Sakit Tk.IV Singkawang.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses demontrasi kesehatan tentang mencuci tangan
1. Seluruh staff RS Tk.IV Singkawang dapat membiasakan diri mencuci
tangan yang benar dan sehat.
2. Seluruh pasien dan keluarga yang dirawat di RS Tk.IV Singkawang
dapat membiasakan diri mencuci tangan yang benar dan sehat.
C. Pedoman Acuan
Pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam praktek cuci tangan itu
meliputi:
1. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Jakarta: Kementrian Kesehatan
RI. 2011
2. WHO Guidelines on hand hygiene in health care : first global patient
safety challenge, World Healt Organization, 2009.
3. Peraturan Menteri Kesehatan 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
3
BAB II
PENGERTIAN
A. Definisi
1. Mencuci tangan : proses yang secara mekanik melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
2. Flora transien pada kulit : flora yang diperoleh melalui kontak dengan
pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungannya seperti
meja periksa, lantai, dan toilet. Organisme ini tinggal di lapisan luar
kulit dan terangkat dengan mencuci tangan menggunakan sabun biasa
dan air mengalir.
3. Flora residen : flora yang tinggal pada lapisan kulit yang lebih dalam
serta di dalam folikel rambut. Tidak dapat dihilangkan seluruhnya
bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan air bersih
dan sabun.
4. Air bersih : air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring
sehingga aman untuk diminum serta pemakaian lainnya. Pada
keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme dan
memiliki turbiditas rendah (jernih dan tidak berkabut).
5. Sabun : produk pembersih yang menurunkan tegangan permukaan
sehingga membantu melepaskan kotoran, debris, dan mikroorganisme
yang menempel sementara pada tangan. Sabun biasa memerlukan
gosokan untuk melepas mikroorganisme secara mekanik. Sabun
antiseptik selain melepas juga membunuh dan menghambat
pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme.
6. Agen antiseptik : bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau
jaringan hidup lain untuk menghambat dan membunuh mikroorganisme
sehingga mengurangi jumlah hitung bakteri total.
BAB III
PROSEDUR CUCI TANGAN
BAB III
DOKUMENTASI