Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

ِ‫ِالر ِح ِيم‬
َّ ‫حمن‬
ِ ‫الر‬
َّ ِ‫هللا‬
ِ ِ‫سم‬ِِ ‫ِب‬
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,

inayah, taufik, dan ilham-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah

ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi

pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen

kami Ir. Dudi Nasrudin Usman, M.T dalam Mata kuliah Penutupan Tambang.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Bandung, Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3


2.1 Pendahuluan ...................................................................... 3
2.2 Penambangan Berwawasan Lingkungan............................ 3
2.3 Reklamasi Dengan Memperhatikan Kemanfaatannya ........ 5
2.4 Koordinasi Dengan Pihak-Pihak Terkait ............................. 7
2.5 Manfaat Berkesinambungan Pertambangan Berwawasan
Lingkungan ......................................................................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan......................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambangan adalah rabgkaian kegiatan yang dimulai dari penyelidikan

umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan

pemurnian, pengangkutan, pemasaran dan pascatambang. Dalam kegiatan tersebut

terdapat kegiatan reklamasi dan pascatambang untuk memulihkan kondisi lahan

seperti atau hampir seperti semula.

Kegiatan ini membutuhkan beberapa peran dalam eleman pertambangan,

mulai dari perusahaan, pemerintah dan masyarakat lokasi pertambangan. Dalam

peran ini, pertambangan menjadi sector yang membangun kondisi masyarakat desa,

kecamatan sampai dengan kabupaten mulai dari fisik dan non fisik.

Dalam pembangunan wilayah, pertambangan menjadi salah satu deficit yang

membantu dalam terbentuknya pembangunan wilayah dalam skala local maupun

regional. Mulai dari Pendidikan, social, budaya, kesehatan sampai dengan fasilitas

lainnya. Oleh karena itu, makalah ini memberikan pengetahuan tentang peran dalam

pertambangan dalam pembangunan suatu wilayah.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini membahas tentang dampak yang timbul oleh kegiatan

pertambangan mulai dari pembangunan suatu wilayah skala local maupun regional.

1
1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan

tentang dampak penting kegiatan reklamasi dan pascatambang untuk pembangunan

wilayah tambang.

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah wawasan tentang

kegiatan reklamasi dan pascatamabang untuk membangun suatu wilayah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan

Industry penambangan memang memberikan banyak manfaat untuk

masyarakat, negara bahkan dunia pada umumnya. Namun demikian,proses dalam

penambangan mau tidak mau akan merubah bentuk dan bentang alam dari

sebelumnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya industry penambangan memikirkan

dan memperhatikan dengan seksama upaya penyelamatan alam dan lingkungan

sejak awal, bahkan sejak masa perencanaan, jauh sebelum penambangan

dilaksanakan.

2.2 Penambangan Berwawasan Lingkungan

Keputusan untuk melakukan penambangan dilakukan setelah selesainya

proses eksplorasi yang menyimpulkan bahwa suatu daerah memiliki deposit bahan

tambang yang layak untuk ditambang atau dilakukan eksploitasi. Secara umum

proses ekploitasi terdiri dari persiapan, pelaksanaan eksploitasi dan pasca

penambangan (reklamasi). Pelaksanaan eksploitasi inipun harus tetap

memperhatikan alam dan lingkungan.

Persiapan eksploitasi berarti melakukan serangkaian pekerjaan pendahuluan

seperti membawa peralatan, fasilitas, bahan-bahan untuk aktivitas pertambangan ke

suatu daerah yang telah ditentukan. Selain itu juga otomatis akan dilakukan

pembukaan lahan, pembuatan jalan, dan pembangunan berbagai fasilitas yang

dibutuhkan untuk penambangan seperti gudang, gedung kantor, perumahan pekerja

3
hingga tempat pengolahan hasil tambang. Masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya

yang akan dilaksanakan agar proses ekploitasi bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam tahap persiapan ini perusahaan tambang wajib memperhatikan alam,

lingkungan dan masyarakat sekitar. Semua aspek perlu dipersiapkan secara matang

untuk menghindari atau meminimalisir efek negatif yang akan merugikan lingkungan

dan masyarakat sekitar. Jangan sampai dalam persiapan penambangan sudah

memberikan kerugian pada masyarakat dan kerusakan pada lingkungan. Misalnya

rusaknya jalanan, polusi dari debu-debu yang beterbangan, sumber air tertutup atau

tercemar, adanya bencana seperti tanah longsor dan lain sebagainya.

Pelaksanaan eksploitasi adalah pengambilan bahan tambang yang biasanya

dilakukan dengan menggali ke dalam tanah. Teknik dan cara eksploitasi bisa

berbeda-beda tergantung jenis bahan tambang yang hendak didapatkan. Dalam

melakukan eksploitasi sangat penting memperhatikan alam dan lingkungan.

Eksploitasi harus berwawasan lingkungan. Jangan sampai eksploitasi merusak dan

merubah ekosistem secara drastis. Eksploitasi harus dilakukan dengan sistem yang

terkendali dan canggih sesuai dengan perkembangan teknik pertambangan yang

modern di dunia, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif ataupun potensi

kerusakan alam dan lingkungan yang memberikan kerugian besar.

Pasca Penambangan adalah dengan berusaha memulihkan kembali lahan

bekas tambang. Kegiatan ini disebut dengan reklamasi atau penataan lingkungan.

Reklamasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan

tambang. Perencanaan reklamasi seharusnya sudah dilakukan sejak awal,

bersamaan dengan perencanaan dalam setiap tahapan penambangan.

4
2.3 Reklamasi Dengan Memperhatikan Kemanfaatannya

Dalam melakukan reklamasi, tidak hanya semata harus mengembalikan

kondisi bekas pertambangan semaksimal mungkin seperti sebelumnya. Perlu juga

dipikirkan bagaimana manfaatnya yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan

dapat dikelola secara berkesinambungan. Dengan demikian, meskipun sudah tidak

ada lagi operasi pertambangan namun dapat tetap memberikan keuntungan bagi

masyarakat khususnya dan negara pada umumnya.

Dengan mempertimbangkan manfaatnya, maka tidak semua lahan bekas

penambangan harus dikembalikan persis seperti sebelumnya dengan melakukan

revegetasi (penanaman tumbuhan/pohon kembali). Bila berdasarkan pemikiran dan

perhitungan yang matang ternyata lahan bekas tambang lebih bermanfaat bila

digunakan untuk peruntukan yang lainnya, maka reklamasi dapat dilakukan dengan

berbagai penyesuaian sesuai kebutuhan dan manfaatnya.

1. Tempat wisata alam dan edukasi tambang

Daerah tempat penambangan yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijadikan

tempat wisata yang menarik. Dengan melakukan beberapa penyesuaian khususnya

terkait keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan, maka daerah bekas tambang

dapat disulap menjadi tempat rekreasi sekaligus tempat edukasi terkait

pertambangan. Hal ini akan membuat bekas lahan tambang tetap memberikan

manfaat bagi masyarakat dengan adanya aktivitas pariwisata. Lapangan kerja tetap

tersedia, merangsang masyarakat untuk kreatif dan inovatif menjadi wirausaha yang

pada akhirnya akan memberi kesejahteraan pada masyarakat.

2. Waduk atau penampungan air

Bekas galian tambang biasanya selalu menghasilkan lubang-lubang besar

dan dalam. Hal ini bila memungkinkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat

penampungan air ataupun waduk yang bisa menampung air dalam jumlah yang

5
sangat besar. Dengan adanya waduk, maka berbagai aktivitas yang memiliki nilai

tambah dapat dilakukan. Waduk bisa digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga

air, tempat budidaya ikan atau tambak dan juga tempat rekreasi atau pariwisata. Air

waduk bisa digunakan sebagai bahan baku oleh untuk usaha air bersih, pengolahan

air minum dalam kemasan ataupun untuk mengairi lahan dan sawah yang ada

disekitarnya.

3. Lahan perkebunan

Di bekas daerah pertambangan dapat dijadikan lahan perkebunan sehingga

menjadi produktif. Tanaman atau tumbuhan yang dipilih adalah yang bisa

menguatkan tanah namun pada saatnya nanti bisa bernilai ekonomis. Jadi selain

lahan bekas tambang menjadi berangsur pulih karena adanya vegetasi, pada saatnya

nanti akan memberikan penghasilan kepada masyarakat sekitar. Tumbuhan yang

bisa di tanam di lahan bekas tambang antara lain lada, akasia, sawit, jambu, kelapa,

dan beberapa lagi lainnya.

4. Pemukiman baru

Daerah pertambangan dibangun sudah satu paket dengan perumahan untuk

pekerja tambang. Saat tambang sudah tidak lagi produktif, bekas daerah tambang

bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan tempat pemukiman baru. Hal ini bisa

dilakukan relatif mudah karena tinggal mengembangkan apa yang sudah ada dengan

penyesuaian yang diperlukan. Tidak perlu lagi membuka lahan mulai dari nol.

5. Tempat olahraga

Lahan-lahan bekas di daerah pertambangan yang relatif luas dapat dijadikan

sarana olahraga seperti lapangan golf. Hal ini bisa memberikan nilai tambah

ekonomis yang menjanjikan bagi daerah dan masyakarat setempat.

6
2.4 Koordinasi Dengan Pihak-Pihak Terkait

Pemanfaatan bekas lahan tambang harus diperhitungkan dengan matang.

Oleh sebab itu harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan berbagai pihak

terkait. Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah harus intens dan aktif berperan

serta. Selain karena untuk memenuhi segala ketentuan terkait hukum dan legal

formal, juga agar dapat dilihat dengan kesesuaian tata ruang masing-masing daerah.

Selain pemerintah, juga perlu melibatkan lembaga penelitian dan atau

perguruan tinggi. Kerjasama dengan perguruan tinggi dapat sangat berguna karena

biasanya perguruan tinggi telah memiliki kajian komprehensif terkait pertambangan

termasuk bagaimana memanfaatkan lahan bekas tambang secara optimal.

Keterlibatan perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

karena dipandang tidak memiliki kepentingan komersil terkait pemanfaatkan lahan

bekas tambang.

Selain pemerintah, juga perlu melibatkan lembaga penelitian dan atau

perguruan tinggi. Kerjasama dengan perguruan tinggi dapat sangat berguna karena

biasanya perguruan tinggi telah memiliki kajian komprehensif terkait pertambangan

termasuk bagaimana memanfaatkan lahan bekas tambang secara optimal.

Keterlibatan perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat

karena dipandang tidak memiliki kepentingan komersil terkait pemanfaatkan lahan

bekas tambang.

2.5 Manfaat Berkesinambungan Pertambangan Berwawasan Lingkungan

Pertambangan mau tidak mau akan memberikan pengaruh yang kurang baik

pada alam dan lingkungan. Oleh karena itu, dalam seluruh proses pertambangan

sejak perencanaan, ekplorasi, eksplotasi hingga reklamasi, harus dilakukan dengan

hati-hati dan penuh pertimbangan. Semua ketentuan dari pemerintah baik pusat

7
maupun daerah harus ditaati agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan

lingkungan dan masyarakat sekitar.

Penambangan hendaknya dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan,

yaitu selalu memperhatikan alam, lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan

demikian akan memberikan hasil dan manfaat yang besar. Selain itu juga tidak

signifikan merusak alam dan lingkungan yang akan mengakibatkan besarnya potensi

bahaya dan ancaman pada keselamatan dan atau kesehatan baik untuk para pekerja

maupun masyarakat sekitar.

Penambangan hendaknya dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan,

yaitu selalu memperhatikan alam, lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan

demikian akan memberikan hasil dan manfaat yang besar. Selain itu juga tidak

signifikan merusak alam dan lingkungan yang akan mengakibatkan besarnya potensi

bahaya dan ancaman pada keselamatan dan atau kesehatan baik untuk para pekerja

maupun masyarakat sekitar.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa pertambangan sangat membantu

dalam pembangunan suatu wilayah. Dalam kegiatan tersebut terdapat kegiatan

reklamasi dan pasca tambang untuk membangun atau membuat kondisi lahan

pertambangan yang telah beralih fungsi menjadi kawasan lain dijadikan suatu wilayah

yang berguna untuk masyarakat maupun pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai