KABUPATEN BANDUNG
SARI BACAAN
Studi ini memaparkan tentang analisis kestabilan lereng dengan metode geolistrik
dan pendekatan mekanika tanah. Analisis dilakukan pada studi kasus kelongsoran
di Daerah Legok Kiara Kabupaten Bandung. Metode geolistrik tahanan jenis
konfigurasi Schlumberger dilakukan untuk penentuan bidang gelincir dan tinggi
muka air tanah. Analisis kestabilan lereng menggunakan program Slope/W
dengan data masukan berat jenis tanah, kohesi dan sudut geser tanah yang
didapatkan dari pengujian mekanika tanah. Hasil pengolahan geolistrik
menunjukkan tinggi muka air tanah berada pada kedalaman 6,4 sampai 16,8
meter. Bidang gelincir berada pada kedalaman 3.24 meter sampai 6.28 meter.
Adapun hasil analisis kestabilan lereng menunjukkan bahwa bagian tubuh lereng
dikategorikan sebagai lereng yang stabil dengan nilai faktor keamanan 7,779
sedangkan bagian tebing lereng dikategorikan kritis dengan nilai faktor keamanan
1,014.
Kata Kunci: Kestabilan lereng, Geolistrik, Bidang gelincir, Muka air tanah, Faktor
Keamanan
ABSTRACT
This research described the slope stability analysis using geoelectrical method
and soil mechanics approach. This research taken from case study of landslide in
Legok Kiara, Bandung. Schlumberger configuration of resistivity geoelectrical
method used for identify slide plane and groundwater level. Slope/W software
using for the slope stability analysis with parameter input is ground weight,
cohesion, and angle of internal friction which took from soil mechanics testing.
Geoelectrical method showed that groundwater level is about 6.4 – 16.8 meter.
Slide plane is about 3.24 - 6.28 meter. the result from slope slope stability
analysis showed that the main side of slope classificated as stable slope with
safety factor value is 7.779 while the bottom side of slope classificated as critical
value with safety factor is 1.014