Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Adminika Volume 2. No.

2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA


PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2010-2014

Novita Sari
Program Studi Administrasi Niaga, Politeknik Anika
Email : novitasari_2074@yahoo.com

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan
parsial variabel dari faktor keuangan yang terdiri Return on assets, Return on Equity
dan Price to Book Value berpengaruh terhadap Harga Saham. Populasi dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling
method dan di peroleh 15 perusahaan sebagai sampel penelitian. Periode pengamatan
adalah 5 tahun yaitu tahun 2010–2014 sehingga unit analisis yang diperoleh adalah 75
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar. Variabel penelitian terdiri dari
variabel bebas yang berupa Return on Assets (X1), Return on Equity (X2) dan Price to
Book Value (X3) dan Harga Saham (Y) sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisa data yang
digunakan yaitu regresi liner berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui
bahwa pengaruh Return on assets, Return on Equity dan Price to Book Value secara
simultan mempengaruhi harga saham di BEI sebesar 96,3% sedangkan sisanya 3,7%
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial, Return
on assets dan Price to Book Value berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham,
sedangkan Return on Equity berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Return on assets, Return on Equity, Price to Book Value dan Harga Saham

1. PENDAHULUAN perekonomian nasional. Saat ini, industri


1.1 Latar belakang manufaktur menyumbang 23% Produk
Dalam pembangunan perekonomian Domestik Bruto (PDB) dan menyerap
suatu negara dibutuhkan biaya atau dana tenaga kerja 12 juta orang. Peranannya
tidak sedikit. Dana tersebut dapat sebagai motor penggerak perekonomian
diperoleh dari pinjaman maupun modal negara menciptakan suatu nilai tambah
sendiri, yang dalam penggunaannya dana bagi upaya peningkatan ekspor untuk
dapat dialokasikan sebagai suatu investasi, industri manufaktur ini agar menjadi
dimana investasi disini dapat diartikan prioritas karena naiknya kinerja sektor
sebagai penanaman modal untuk satu atau industri manufaktur menciptakan
lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya penyediaan lapangan kerja formal untuk
berjangka waktu lama dengan harapan industri manufaktur diharapkan bisa terus
mendapatkan keuntungan dimasa yang meningkat dengan cepat. Belum sesuai
akan datang. harapan, yang terjadi justru sebaliknya.
Industri manufaktur memiliki peranan Beberapa tahun terakhir, laju
yang sangat penting dalam pembangunan pertumbuhan industri manufaktur

20
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

canderung bergerak lamban karena masih dipengaruhi oleh variabel-variabel Return


lemah. (www.business.co.id). on Assets (ROA) dan Price to Book Value
Kenaikan kinerja ekspor kelompok (PBV) dan nilai tukar. Martono (2009).
komoditas bahan mentah pada tahun 2007 Dalam kaitannya dengan penelitian
hingga sekarang merupakan berita baik ini, peneliti akan menganalisis salah satu
untuk negara ini, namun di sisi lain faktor yang mempengaruhi harga saham,
kenaikan kinerja tersebut menimbulkan yaitu kondisi perusahaan. Melalui analisis
kekhawatiran. Saat ini ekspor nasional rasio keuangan perusahaan daripada
hanya diselamatkan oleh komoditas bahan analisis yang hanya terdapat data
mentah sedangkan barang-barang industri keuangan saja. Analisis rasio keuangan
kurang memberikan kontribusi terhadap mengukur kinerja keuangan suatu
kenaikan kinerja tersebut. Sebagian perusahaan melalui perbandingan internal
kalangan menyebutkan bahwa ekspor dan eksternal.
barang industri (barang manufaktur) Disisi lain, investasi di pasar modal
Indonesia telah kehilangan khususnya saham, dianggap beresiko
kemampuannya. Ini disebabkan karena sangat tinggi. Karena ada faktor yang bisa
barang manufaktur tersebut sudah dikontrol dan ada juga faktor yang tidak
kehilangan daya saingnya di pasar bisa dikontrol yang dapat mempengaruhi
internasional, dengan kata lain sektor pergerakan harga saham. Misalnya
manufaktur Indonesia secara perlahan perubahan ekonomi dunia yang
sedangkan menuju kematian. (Kompas, memburuk atau persoalan di industri
Juli 2015). masing-masing saham. Namun, bagi
Inflasi adalah kondisi dimana nilai kalangan tertentu yang memiliki wawasan
mata uang mengalami penurunan sehingga luas dan kemampuan menganalisis, hal-
mempengaruhi tingkat bunga dan hal yang sebenarnya bersifat tidak bisa
berdampak pada kenaikan harga dikontrol bisa diperkirakan sehingga bisa
komoditas di pasar. Kenaikan harga dilakukan tindakan-tindakan untuk
komoditas menyebabkan beban biaya mengantisipasi hal tersebut.
produksi meningkat sedangkan (www.kompas.com, Rabu, 2 Agustus
berubahnya tingkat bunga berdampak 2015, 21:35 Wib).
pada berubahnya rasio keuangan Tingginya return saham dalam 5-10
perusahaan akibatnya akan terjadi keadaan tahun terakhir, sangat wajar jika banyak
yang tidak menentu mengenai tingkat laba investor atau pemilik uang tergoda untuk
yang akan diperoleh. Ini akan mengalihkan dananya ke dalam saham.
mempengaruhi penilaian saham Namun, dibalik besarnya return, investor
perusahaan di pasar modal. tidak boleh mengabaikan tingginya risiko
Bagi pemegang saham, faktor saham. Jika sedang tidak beruntung
fundamental memberikan gambaran yang investasi saham bisa mengakibatkan
jelas dan bersifat analisis terhadap prestasi kerugian sampai 51% dalam setahun
manajemen perusahaan dalam mengelola seperti pada tahun 2008 lalu atau merosot
perusahaan menjadi tanggung jawabnya. 65% dalam 15 bulan seperti pada Juni
Fakor fundamental perusahaan 1997-September 1998. Investor saham di
mempunyai pengaruh yang signifikan bursa Tokyo harus rela portofolionya
terhadap return sahan. Faktor fundamental turun sampai 75% selama 23 tahun
yang terdiri dari Return on Assets (ROA) terakhir, karena indeksnya pernah
dan Price to Book Value (PBV) terbukti mencapai 38.000 pada 1989 dan sekarang
berpengaruh signifikan terhadap return tetap berada di 8.700.
saham. Perubahan return saham

21
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

(www.okezone.com), Rabu 26 Agustus 4. Untuk mengetahui pengaruh Return on


21.45 Wib). assets (ROA), Return on Equity (ROE),
Dari latar belakang dan penjelasan Price to Book Value (PBV) terhadap
yang telah diuraikan, maka peneliti Harga Saham Perusahaan Manufaktur
tertarik untuk meneliti mengenai di Bursa Efek Indonesia?
“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Harga Saham Perusahaan Manufaktur di 1.4 MANFAAT PENELITIAN
Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014” Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berharap dapat bermanfaat sebagai berikut
1.2 RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan latar belakang yang telah 1. Secara praktis : penelitian ini sebagai
diuraikan diatas, maka rumusan masalah bahan pertimbangan dan pengambilan
dalam penelitian ini adalah: keputusan yang berkaitan dengan
1. Adakah pengaruh Return on Assets Return on assets (ROA), Return on
(ROA) terhadap harga saham Equity (ROE), Price to Book Value
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek (PBV) dan Harga Saham pada pasar
Indonesia? modal Indonesia, khususnya investro
2. Adakah pengaruh Return on Equity dan dapat digunakan sebagai
(ROE) terhadap harga saham pertimbangan dalam memilih
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek investasi saham.
Indonesia? 2. Secara teoritis :
3. Adakah pengaruh Price to Book Value Penelitian ini dapat memberikan
(PBV) terhadap harga saham kontribusi kepada ilmu pengetahuan
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek khususnya mengenai rasio keuangan
Indonesia? dan juga menambah kepustakan
4. Adakah pengaruh Return on assets dibidang keuangan dan pasar modal.
(ROA), Return on Equity (ROE), Price
to Book Value (PBV) terhadap Harga II. TINJAUAN PUSTAKA
Saham Perusahaan Manufaktur di 2.1 Harga Saham
Bursa Efek Indonesia? Menurut Ang. Robert (1997:62) harga
saham adalah nilai saham yang
1.3 TUJUAN PENELITIAN ditentukan oleh kekuatan penawaran
Berdasarkan rumusan masalah jual beli saham pada mekanisme
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah pasar tertentu dan juga merupakan
untuk mengetahui: harga jual dan dari investor yang satu
1. Untuk mengetahui pengaruh Return on dengan investor yang lainnya,
Assets (ROA) terhadap harga saham sedangkan menurut Nurmayanti
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Poppy (2010:36) harga saham adalah
Indonesia? harga pasar, yaitu harga jual dari
2. Untuk mengetahui pengaruh Return on investor yang satu ke investor yang
Equity (ROE) terhadap harga saham lain.
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Indonesia? 2.2 Return on assets (ROA)
3. Untuk mengetahui pengaruh Price to Return on assets (ROA) merupakan
Book Value (PBV) terhadap harga rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
saham Perusahaan Manufaktur di jumlah aktiva yang digunakan dalam
Bursa Efek Indonesia? perusahaan. Return on assets (ROA)
merupakan suatu ukuran tentang

22
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

efektivitas manajemen dalam mengelola 2.3 Return on Equity (ROE)


investasinya. Di samping itu hasil Return on Equity (ROE) merupakan
pengembalian investasi menunjukkan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
produktivitas dari seluruh dana pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
perusahaan, baik modal pinjaman maupun menitikberatkan pada bagaimana efisiensi
modal sendiri. Semakin rendah (kecil) operasi perusahaan menjadi keuntungan
rasio ini semakin kurang baik, demikian bagi para pemilik perusahaan.
pula sebaliknya. Artinya rasio ini Menurut Kasmir (2013) bahwa hasil
digunakan untuk mengukur efektivitas pengembalian ekuitas atau return on
dari keseluruhan operasi perusahaaan. equity atau rentabilitas modal sendiri
Alisarjunip (2014) merupakan rasio untuk mengukur laba
Menurut Alisarjunip (2014) bersih sesudah pajak dengan modal
mengemukakan bahwa “Return on assets sendiri.
(ROA) menunjukkan kemampuan Sedangkan menurut Lukman
perusahaan dengan menggunakan seluruh Syamsuddin (2009) menyatakan: “ Return
aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan on Equity (ROE) merupakan suatu
laba setelah pajak”. pengukuran dari penghasilan (income)
Dari pengertian di atas dapat yang tersedia bagi para pemilik
disimpulkan bahwa Return on assets perusahaan (baik pemegang saham biasa
(ROA) adalah rasio yang menunjukkan maupun pemegang saham preferen) atas
seberapa banyak laba bersih yang bisa modal yag mereka investasikan di dalam
diperoleh dari seluruh kekayaaan yang perusahaan”.
dimiliki perusahaan. Karena itu digunakan Berdasarkan pendapat para ahli
angka laba setengah pajak dan rata-rata tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kekayaan perusahaan. Dengan demikian rasio ini merupakan perbandingan antara
rasio ini menghubungkan keuntungan laba bersih setelah pajak dengan modal
yang diperoleh dari operasinya perusahaan sendiri. Secara umum tertentu saja
dengan jumlah investasi atau aktiva yang semakin tingi return atau penghasilan
digunakan untuk menghasilkan yang diperoleh, maka semakin baik
keuntungan operasi tersebut. kedudukan perusahaan tersebut. Rasio ini
Return on assets (ROA) dapat memperlihatkan sejauh mana perusahaan
dihitung dengan rumus sebagai berikut mengelola modal sendiri secara efektif,
menurut Alisarjunip (2014) yaitu : mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik
= modal sendiri atau sering disebutkan juga
dengan rentabilitas perusahaan. Dengan
demikian Return on Equity (ROE) dapat
Dari perhitungan di atas dapat dihitung dengan rumus :
disimpulkan bahwa seberapa besar
pengembalian atas ivestasi yang ℎ
dihasilkan oleh perusahaan dengan =
membandingkan laba usaha dengan total
asset atau operating assets. Oleh karena
itu, semakin besar rasio semakin baik
karena berarti semakin besar kemampuan 2.4 Price to Book Value (PBV)
perusahaan dalam menghasilkan laba. Price to Book Value (PBV)
menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu

23
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

perusahaan. Makin tinggi rasio ini, berarti Danu Pranata (1999), dengan
pasar percaya akan prosfek perusahaan jurnalnya tentang analisis faktor-faktor
tersebut. Semakin tinggi rasio PBV, yang mempengaruhi indeks harga saham
semakin tinggi kinerja perusahaan dinilai individual di BEJ tahun 1996-1997. Hasil
oleh pemodal dengan dana yang telah dari penelitian ini menunjukkan bahwa
ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu Price Earning Ratio (PER), Dividen
dapat disimpulkan semakin tinggi PBV Payout Ratio (DPR), Debt to Equity Ratio
semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar (DER), dan Return on Equity (ROE)
terhadap prosfek perusahaan, maka akan secara kumulatif berpengaruh signifikan
menjadi daya tarik bagi investor untuk terhadap indeks harga saham individual.
membeli saham tersebut, sehingga Ismail (2010), jurnalnya tentang
permintaan akan naik, kemudian analisis pengaruh Return on Assets
mendorong harga saham naik . menurut (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan
Prayitno (2009) dalam Rizky (2013). Debt Payout Ratio (DPR) terhadap harga
PBV adalah rasio keuangan yang saham pada perusahaan Tobacco
digunakan untuk membandingkan nilai Manufaktur di BEI. Hasil dari penelitian
buku perusahaan dengan harga pasar saat ini menunjukkan bahwa return on Assets
ini. Nilai buku adalah istilah akuntansi (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER)
yang menunjukkan bagian dari perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
yang dimiliki oleh pemegang saham, terhadap harga saham.
dengan kata lain, total asset berwujud Wulandari (2005), dengan jurnalnya
perusahaan dikurangi total kewajibannya. tentang beberapa faktor fundamental
terhadap perubahan harga saham yang
ℎ terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini
= menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER)

secara signifikan berpengaruh terhadap
perubahan harga saham.
Kanti (2008), dengan jurnalnya
2.5 Penelitian Terdahulu tentang pengaruh Return on Assets
Penelitian yang dilakukan oleh (ROA), Debt to Equity Ratio (DER) dan
Natarsyah (2000), dengan jurnalnya yang Debt Payout Ratio (DPR) terhadap harga
menguji pengaruh beberapa faktor saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Hasil
fundamental dan resiko sistematik penelitian secara parsial hanya Return on
terhadap harga saham di perusahaan Assets (ROA) yang berpengaruh
industri barang konsumsi yang go public sedangkan Debt to Equity Ratio (DER)
di BEJ selama periode 1990-1997. Hasil dan Debt Payout Ratio (DPR) tidak
penelitian tersebut menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap harga saham.
Return on assets (ROA), Return on Equity Karina Dewi Puspita (2008), dengan
(ROE), Price to Book Value (PBV) dan judul : pengaruh Price Earning Ratio
resiko sistematis berpengaruh secara (PER), Debt to Equity Ratio (DER) dan
signifikan terhadap harga saham, Return on Equity (ROE) terhadap harga
sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) pasar saham setelah penawaran perdana di
dan Dividen Payout Ratio (DPR) secara BEI. Hasil analisis ini menunjukkan
signifikan tidak berpengaruh terhadap bahwa hanya Price Earning Ratio (PER)
harga saham. Variabel yang memiliki nilai yang berpengaruh secara signifikan
koefisien regresi terbesar dan paling penentuan harga pasar saham perusahaan.
dominan berpengaruh terhadap harga Hasil uji T menunjukkan nilai
saham adalah PBV. profitabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar

24
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

0,020, berarti P>0,05, maka variabel Price yang terdaftar di BEI tahun 2010-
Earning Ratio (PER) mempunyai 2014
pengaruh yang signifikan terhadap harga H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan
saham sedangkan variabel lain tidak antara Price to Book Value terhadap
berpengaruh signifikan terhadap harga harga saham perusahaan manufaktur
saham. yang terdaftar di BEI tahun 2010-
Angrawit kusumawardani (2009), 2014
mengemukakan pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan
Financial Leverage (FL) terhadap harga 3.2 KERANGKA PEMIKIRAN
saham perusahaan LQ45. Dari hasil Peneliti memcoba meneliti mengenai
perhitungan Amos, Debt to Equity Ratio analisis pengaruh rasio keuangan terhadap
(DER) berpengaruh secara signifikan harga saham di perusahaan manufaktur
terhadap harga saham sebesar 102,4%. yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014.
Rasio ini menunjukkan komposisi atau Variabel independen dalam penelitian ini
struktur modal dari total pinjaman adalah Return On Asset, Return On
(hutang) terhadap total modal yang di Equity, dan Price to Book Value
miliki perusahaan Debt to Equity Ratio sedangkan variabel dependennya adalah
(DER) menunjukkan sejauh mana harga saham.
perusahaan dapat menanggung kerugian Kerangka pemikiran yang
tanpa harus merugikan kreditornya. Pada menggambarkan hubungan antara variabel
Current Ratio (CR) dan Financial independen dan variabel dependen dapat
Leverade (FL) tidak memiliki pengaruh digambarkan sebagai berikut :
terhadap perusahaan LQ45.

III. METODE PENELITIAN


3.1 HIPOTESIS
Dalam penelitian ini dikemukakan
hipotesis sebagai berikut :
H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan
antara Return On Asset terhadap
harga saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2010-
2014
H2 : Terdapt pengaruh yang signifikan
antara Return On Equity terhadap
harga saham perusahaan manufaktur

Return On Assets (ROA)

Return On Equity (ROE) Harga Saham

Price to Book Value (PBV)

Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

25
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

3.3 METODE PENELITIAN seperti struktur organisasi, uraian


Ruang Lingkup Penelitian tugas, dan unit kerja.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan 2. Sumber Data
manufaktur yang go public yang terdaftar Penelitian ini menggunakan data
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sekunder yang berasal dari laporan
– 2014. Ditetapkan BEI sebagai tempat keuangan perusahaan, sampel yang
penelitian karena peneliti menganggap diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
BEI sebagai tempat memperoleh data melalui situs resminya yaitu
yang diperlukan berupa laporan keuangan www.idx.co.id dan ringkasan laporan
dan harga saham yang dijadikan sampel keuangan perusahaan yang terdapat pada
dalam penelitian ini. Indonesia Capital Market Directory.
Penelitian ini dibatasi oleh variabel
yang dapat diidentifikasikan secara garis 3. Metode Pengumpulan Data
besar sebagai berikut: Untuk mendapatkan data yang
1. Variabel bebas/Independen Variabel diperlukan peneliti adalah :
(X) yaitu variabel yang mempengaruhi 1. Data perusahaan sektor manufaktur
atau yang menjadi sebab perubahannya yang listing di Bursa Efek
atau timbulnya variabel dependen. Indonesia periode tahun 2010 –
Menurut Sugiyono (2013:38) dalam 2014
Ria Apriani (2014). Adapun yang 2. Laporan keuangan perusahaan
menjadi variabel bebas (X) dalam sektor manufaktur yang disajikan
penelitian ini adalah Return On Assets kepada publik secara lengkap yang
(X1), Return On Equity (X2), dan Price dipublikasikan di ICMD
to Book Value (X3) (Indonesian capital market
2. Variabel terikat/Dependen Variabel (Y) directory)
adalah variabel yang dipengaruhi atau 3. Harga penutupan (closing price)
yang menjadi akibat karena adanya saham-saham sektor menufaktur
variabel bebas. Menurut Sugiyono yang listing pada tahun 2010 –
(2013:39) dalam Ria Apriani (2014). 2014
Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah harga saham (Y). Metode pengumpulan data adalah
dengan cara studi pustaka dan
dokumentasi yatu data yang didapatkan
3.4 Jenis dan Sumber Data secara tidak langsung dari objek yang
1. Jenis data diteliti. Data ini diperoleh melalui studi
Menurut Nawawi (2005:96-97) : “Data pustaka, yaitu dari buku atau yang ada
yang digunakan dalam penelitian terdiri kaitannya dengan masalah yang akan
atas dua jenis, yaitu data kuantitatif dan diteliti. Data sekunder yang digunakan
data kualitatif.” Data tersebut adalah diantaranya dari majalah/jurnal, buku-
sebagai berikut : buku yang ada hubungannya dengan pasar
a. Data kuantitatif, adalah data yang modal (capital market drectory, internet)
dinyatakan dalam bentuk angka, serta sumber lain yang terkait dengan
yang dapat dihitung secara penelitian ini.
sistematis, contoh data kuantitatif
adalah skor jawaban responden. 3.5 Definisi Operasional Variabel
b. Data kualitatif, adalah jenis data Definisi operasional merupakan
yang tidak dalam bentuk angka, penentuan construct sehingga menjadi

26
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

variabel yang dapat diukur. Definisi dilakukan oleh pihak manajemen.


operasional menjelaskan cara tertentu Menurut Ria Afriani (2014)
yang digunakan untuk peneliti dalam Rumus yang dapat digunakan untuk
mengoperasionalkan construct, sehingga mencari ROE adalah :
memungkinkan 10 bagi peneliti yang lain
untuk melakukan replikasi pengukuran =
dengan cara yang sama atau
mengembangkan pengukuran construct
yang lebih baik. Menurut Indriantoro 4. Price to Book Value (X3)
(2002). Dalam penelitian ini, Price to Book
Definisi operasional dalam penelitian ini Value (PBV) sebagai variabel
asebagai berikut : independen. Price to Book Value
1. Harga Saham (Y) (PBV) dihitung berdasarkan
Dalam penelitian ini, harga saham pembagian market value atau harga
sebagai variabel dependen, harga pasar (closing price) dengan book
saham dilihat dari harga pasar value suatu saham pada perusahaan
merupakan harga yang paling manufaktur yang terdaftar di Bursa
mudah ditentukan karena harga Efek Indonesia periode 2010-2014
pasar merupakan harga suatu yang dinyatakan dalam satuan mata
saham pada pasar yang sedang uang rupiah.
berlangsung. Jika pasar bursa efek
sudah tutup, maka harga pasar
adalah harga penutupannya =
(closing price). Data harga saham
yang digunakan yaitu harga Populasi dan Sampel Penelitian
penutupan atau closing price dan Populasi
diukur dengan satuan mata uang Populasi dalam penelitian ini adalah
rupiah per lembar saham. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
2. Return On Assets (X1) Indonesia tahun 2010 – 2014. Penelitian
Analisis rentabilitas untuk mengukur ini memilih tahun 2010-2014 sebagai
efisiensi dan profitabilitas dari periode amatan dengan alasan persyaratan
perusahaan yang bersangkutan. pencatatan saham di BEI dimana laporan
Menurut Indriantoro (2002). Return keuangan telah diaudit 3 tahun buku
On Assets perusahaan akan diukur terakhir.
dengan menggunakan : Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang
= mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
3. Return On Equity (X2) kesimpulannya. Menurut Sugiyono
Return On Equity (ROA) (2013:80) dalam Ria Afriani (2014).
menunjukkan kemampuan untuk Adapun populasi dalam penelitian ini
menghasilkan laba setelah pajak adalah perusahaan-perusahaan manufaktur
dengan menggunakan modal sendiri yang sudah go public di Bursa Efek
yang dimiliki perusahaan. Rasio ini Indonesia periode 2010-2014 dimana data
penting bagi pemegang saham untuk diperoleh dari sumber data sekunder.
mengetahui efektivitas dan efisiensi Jumlah perusahaan manufaktur di Bursa
pengelolaan modal sendiri yang Efek Indonesia periode 2010-2014 adalah

27
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

sebanyak 141 perusahaan dan yang


menjadi populasi dalam penelitian ini
sebanyak 16 perusahaan.

Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Menurut Sugiyono
(2013:81) dalam Ria Afriani (2014.
Teknik penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan
sampling purposive. Sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan
Gambar 4.1
pertimbangan tertentu. Adapun kriteria Grafik Normalitas
dipilihnya anggota populasi menjadi Plot of regression Standarzed Residual
sampel dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang masuk dalam sektor Gambar 4.1 grafik probability plot
industri barang konsumsi makanan dan terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
minuman di Bursa Efek Indonesia, yang diagonal dan penyebarannya mengikuti
mencantumkan laporan keuangannya dari arah garis diagonal. Dengan melihat
tahun 2010-2014. Berdasarkan kriteria di tampilan hasil uji normalitas menyatakan
atas, dari tahun 2010-2014 ternyata bahwa data terdistribusi secara normal
terdapat 16 perusahaan. sehingga penelitian ini layak untuk
Dari seluruh perusahaan manufaktur dilanjutkan karena memenuhi asumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia normalitas.
pada tahun 2010-2014 yang memenuhi
kriteria pengambilan sampel adalah 4.2 Uji Asumsi Klasik
sebanyak 16 perusahaan. Uji asumsi klasik dilakukan untuk
mengetahui apakah model regresi
IV HASIL DAN PEMBAHASAN memenuhi kriteria BLUE (best, linier,
4.1 Uji Normalitas unbiased, dan efficient estimator)
Uji normalitas bertujuan untuk sehingga perlu dilakukan :
mengkaji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas
keduanya memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah
memiliki distribusi data normal. Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan grafik probability plot. Pada
gambar berikut ini

28
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

4.2.1 Uji Autokorelasi


Tabel 4.2 Hasil Uji Durbin-Watson
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .986 .971 .963 2019.995 1.712

a. Predictors: (Constant), PBV, ROA, ROE

b. Dependent Variable: Harga_Saham


Tabel 4.2 menunjukkan nilai Dw sebesar 1.712 pada taraf signifikan 5%
dengan variabel bebas k = 5 dan n = 75

4.2.2 Uji Multikolineritas value atau variance inflation factor


Uji ini bertujuan untuk menguji (VIF). Guna mengetahui ada tidaknya
apakah model regresi ditemukan multikolinieritas yaitu dengan cara
adanya korelasi antar variabel bebas melihat nilai batas tolerance value
(independent). Model regresi yang adalah 0,10 dan VIF adalah 10.
baik seharusnya tidak terjadi korelasi Apabila tolerance value dibawah 0,10
diantara variabel independent. Uji atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi
multikolinieritas dilakukan dengan multikolinieritas.
menggunakan uji nilai tolerance

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -129304.843 73986.809 -1.748 .108

ROA -5050.597 4179.716 -.499 -1.208 .252 .031 32.096

ROE 3503.824 1286.956 .892 2.723 .020 .050 20.156

PBV 7.222 1.574 .735 4.588 .001 .208 4.818

a. Dependent Variable: SAHAM


Gambar 4.3

4.2.3 Uji Heterokedastisitas lain tetap disebut homokedasitas.


Uji heterokesdastisitas Dasar analisisnya adalah jika ada
bertujuan menguji apakah model pola tertentu, seperti titik-titik yang
regresi terjadi ketidak samaan ada membentuk pola tertentu yang
variance dari residual satu teratur, maka mengindikasikan
pengamatan kepengamatan yang telah terjadi heteroskedastisitas.
lain. Jika variance dari residual dari Pengujian ini dapat dilihat melalui
satu pengamatan ke pengamatan

29
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

grafik scatterplot seperti pada dapat disimpulkan bahwa pada


gambar 4.4 berikut : model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Hipotesis


4.2.3.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji Parsial (t) dilakukan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel return on assets
Grafik Scatterplot terhadap harga saham yang
dilakukan dengan uji t. Adapun
Grafik scatterplot diatas hasil uji signifikansi parsial (Uji t)
menunjukan bahwa pola yang dapat dilihat pada tabel berikut :
terbentuk (berupa titik) menyebar
diatas dan ditengah angka 0 (nol)
pada sumbu Y. Dengan demikian

Tabel 4.5 Hasil Uji H2


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -308849.566 92459.576 3.340 .005

ROA 9195.774 1168.120 .909 7.872 .000 1.000 1.000


Sumber : Data sekunder yang diolah

Dari hasil pengujian statistik harga saham perusahaan sektor


dengan SPSS pada tabel 4.5 diperoleh manufaktur di BEI. Pengujian ini
hasil hipotesis kedua (H2) yang didasarkan pada hasil penghitungan
menyatakan bahwa return on assets ANOVA dengan melihat nilai F-test
dengan nilai sig 1,00 > 0,05. Dari dan probabilitas signifikansinya.
hasil tersebut maka dapat disimpulkan Hipotesis :
bahwa return on assets berpengaruh H0 : β = 0 (Variabel independen
signifikan terhadap harga saham secara simultan tidak berpengaruh
sehingga H2 diterima. terhadap variabel dependen)
H1 : β ≠ 0 (Variabel independen
4.2.3.2 Simultan (Uji F) secara simultan berpengaruh terhadap
Uji F digunakan untuk melihat variabel dependen)
pengaruh variabel independen secara Kriteria pengambilan keputusan:
bersama-sama terhadap variabel Dengan tingkat kepercayaan=
dependen yang menyatakan ada 95% atau (α) = 0,05, n = 75 dan k = 5
pengaruh antara Return On Assets diperoleh nilai Ftabel = 3,29
(ROA), Return On Equity (ROE), dan H0 diterima jika Fhitung < Ftabel dan sig
Price Book Value (PBV) terhadap > 5%

30
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

H1 diterima jika Fhitung > Ftabel dan sig Hasil uji signifikansi simultan
< 5% (Uji F) dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut :

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 3.622E12 3 1.207E12 14.807 .000

Residual 8.970E11 11 8.155E10

Total 4.519E12 14

a. Predictors: (Constant), PBV, ROE, ROA

b. Dependent Variable: Harga_Saham

Berdasarkan tabel di atas nilai pengujian lebih kecil dari α = 0,05.


Fhitung lebih besar dari F tabel maka H1 Koefisien Determinan (R2) berguna
diterima. Dari Uji F pada tabel 3,29 untuk mengukur seberapa besar
nilai F hitung 14,807 dengan peranan variable independen dapat
probabilitas signifikansi yang dilihat pada tabel 4.7
menunjukkan 0,000, nilai probabilitas

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


a
1 .986 .971 .963 2019.995

a. Predictors: (Constant), PBV, ROA, ROE

b. Dependent Variable: Harga_Saham

Dari tabel 4.7 dapat diketahui tentang ROA, ROE, PBV terhadap Harga
bahwa koefisien determinasi Adjusted Saham dengan obyek penelitian
R Square memiliki nilai sebesar 0,963 perusahaan manufaktur dan dimensi
= 96,3%, maka dapat dinyatakan waktu tahun 2010 – 2014 diperoleh hasil
bahwa kemampuan variabel sebagai berikut :
independen (ROA, ROE, PBV) dalam 4.3.1 Pengaruh Return On Assets,
menjelaskan variasi variabel Return On Equity, dan Price Book
dependen (harga saham) sangat besar. Value terhadap Harga Saham
Kemampuan variabel independen Dari hasil pengujian hipotesis secara
dalam menjelaskan variasi variabel simultan yang telah dilakukan hasil
dependen sebesar 96,3% dan sisanya penelitian ini menunjukan bahwa secara
sebesar 3,7% dijelaskan oleh variabel simultan terdapat pengaruh antara ROA,
lain diluar model regresi penelitan ini. ROE, PBV terhadap Harga Saham yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
4.3 Pembahasan 2010–2014. Hasil penelitian ini sesuai
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan penelitian sebelumnya yang
deskriptif dan pengujian regresi berganda dilakukan Rosyadi (2002) menyatakan

31
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

bahwa Earning Per Sahare (EPS), Price mempunyai pengaruh positif dan
Earning Ratio (PER), Debt to Equity signifikan terhadap perubahan harga
Ratio (DER), Return on Equity (ROE) saham dan juga penelitian yang dilakukan
secara simultan berpengaruh terhadap oleh Gordon (1996) yang menunjukan
perubahan harga saham dan penelitian ROA berpengaruh terhadap harga saham
yang dilakukan oleh Danu pranata (1999) dan juga penelitan yang dilakukan oleh
meneliti tentang analisis faktor-faktor Kunti (2005) yang menyatakan ROA
yang mempengaruhi indeks harga saham berpengaruh terhadap harga saham.
individual di BEJ 1996-1997 yang Dari hasil penelitian analisis statistik
menunjukan Price Earning Ratio (PER), deskriptif yang telah dilakukan
Dividend Payout Ratio (DPR), Debt to menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean)
Equity Ratio (DER) dan Return on Equity variabel sebesar 11,83 yang menunjukan
(ROE) secara kumulatif berpengaruh rata-rata jumlah penghasilan atau laba
secara signifikan terhadap indeks harga bersih yang diterima selama 5 tahun
saham individual. Faktor fundamental sebesar 11,83 dari total asset yang
perusahaan memegang peranan penting ditanamkan. Hal ini sesuai dengan
dalam proses pengambilan keputusan. karakteristik perusahaan manufaktur
Investor akan membeli saham apabila sebagai perusahaan penghasil barang,
nilai intrinsiknya lebih dari harga pasar sehingga laba operasi menjadi fokus dari
karena nilai intrinsik merupakan nilai riil penelitian ini. Dengan laba operasi
dari saham perusahaan. Jogiyanto (2000). tingkat efisiensi perusahaan akan
terdeteksi sehingga perkembangannya
4.3.2 Pengaruh Return On Assets dapat di pantau oleh pihak-pihak yang
terhadap Harga Saham berkepentingan, sehingga ROA dapat
Hasil pengujian hipotesis statistik dijadikan salah satu pertimbangan investor
deskriptif yang telah dilakukan, variabel dalam menginvestasikan dananya.
independen Return On Assets (ROA)
berpengaruh positif dan signifikan 4.3.3 Pengaruh Return On Equity
terhadap harga saham. Hal ini berarti terhadap Harga Saham
semakin tinggi ROA yang dilakukan oleh Rasio ROE ini mengukur bagian
perusahaan manufaktur akan dari tiap rupiah modal sendiri yang
meningkatkan harga saham perusahaan dijadikan jaminan untuk keseluruhan
manufaktur ditahun berikutnya. hutang. Riyanto (1999:333). Natarsyah
Menurut Ardhiyansyah (2004) (2000) menyatakan bahwa meskipun ROE
profitabilitas perusahaan yang tinggi mempunyai pengaruh positif bukan berarti
menunjukan kemampuan perusahaan bahwa perusahaan dapat menentukan
menghasilkan laba di masa yang akan proposi hutang dengan setinggi-tingginya,
datang dan laba merupakan informasi karena proporsi hutang yang semakin
penting bagi investor sebagai besar akan menimbulkan risiko yang
pertimbangan dalam menanamkan modal. besar. Para pemodal akan menetapkan
Hasil positif mengindikasikan bahwa tingkat keuntungan yang lebih besar lagi
semakin efisien perputaran asset dan terhadap setiap rupiah yang ditanam
semakin tinggi pula profit margin yang perusahaan tersebut, sehingga nilai
diperoleh perusahaan dan implikasinya perusahaan cenderung turun.
akan meningkatkan nilai perusahaan. Dari hasil penelitian analisis statistik
Hasil penelitian ini mendukung deskriptif yang telah dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean)
(2000) yang menyatakan bahwa ROA variabel sebesar 24,92 yang menunjukan

21
32
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

rata-rata jumlah penghasilan atau laba mempunyai nilai yang normal atau
bersih yang diterima selama 5 tahun menguntungkan untuk investor.
sebesar 24,92% dari total asset yang
ditanamkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
4.3.4 Pengaruh Price Book Value Berdasarkan hasil penelitian yang
terhadap Harga Saham telah dilakukan dan di dasari oleh
Berdasarkan dugaan dalam hipotesis dalam penelitian ini, maka
penelitian ini disebutkan bahwa ada diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
pengaruh PBV terhadap harga saham. berikut :
Dari hasil pengujian analisis statistik 1. Return on Assets (ROA)
deskriptif yang telah dilakukan, ternyata berpengaruh signifikan terhadap
diketahui bahwa PBV berpengaruh positif harga saham pada perusahaan
dan signifikan terhadap harga saham. Hal manufaktur sektor konsumsi
ini berarti semakin tinggi PBV yang makanan dan minuman yang
dilakukan oleh perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
akan meningkatkan harga saham selama periode 2010-2014
perusahaan manufaktur pada tahun 2. Return on Equity (ROE)
selanjutnya dan diketahui besarnya berpengaruh signifikan terhadap
pengaruh PBV terhadap harga saham harga saham pada perusahaan
adalah sebesar 6,14%. Hasil penelitian ini manufaktur sektor konsumsi
mendukung penelitian Natarsyah (2000) makanan dan minuman yang
yang menyatakan bahwa PBV mempunyai terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pengaruh positif dan signifikan terhadap selama periode 2010-2014
perubahan harga saham. 3. Price to Book Value (PBV)
Price Book Value merupakan rasio berpengaruh signifikan terhadap
yang menggambarkan seberapa besar harga saham pada perusahaan
pasar menghargai nilai buku saham suatu manufaktur sektor konsumsi
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini makanan dan minuman yang
berarti pasar percaya akan prospek terdaftar di Bursa Efek Indonesia
perusahaan tersebut. Darmaji (2006:141). selama periode 2010-2014
Price Book Value juga digunakan 4. Dan bahwa secara simultan Return
untuk melihat harga suatu sekuritas on Assets (ROA), Return on Equity
apakah overprice atau underpriceyang (ROE), Price Book to Value (PBV)
menunjukan apakah harga saham berpengaruh signifikan terhadap
diperdagangkan diatas atau dibawah nilai harga saham pada perusahaan
buku saham tersebut. Perusahaan yang manufaktur sektor konsumsi
mempunyai PBV tinggi maka dinilai makanan dan minuman yang
perusahaan yang bonafit atau mempunyai terdaftar di Bursa Efek Indonesia
prospek bagus, hal ini menunjukan bahwa selama periode 2010-2014.
Price Book Value merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi perubahan 5.2 Saran
harga saham dan pengaruhnya bersifat Berdasarkan kesimpulan penelitian
positif, semakin tinggi nilai harga buku yang telah diuraikan, maka beberapa saran
maka harapan terhadap nilai pasar juga yang dapat dikemukakan peneliti antara
tinggi, sehingga ini membuat para investor lain :
tertarik untuk membeli saham yang

22
33
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

1. Investor dalam berinvestasi tidak Angrawit, Kusumawardani, 2009.


hanya termotivasi adanya Pengaruh Likuiditas Terhadap
pembagian dividen, tetapi juga Harga Saham. Jakarta: Media Soft
termotivasi adanya capital gain dari Indonesia.
harga saham. Penelitian selanjutnya
di harapkan memperluas sampel Apriani, Ria. 2014. Analisis Pengaruh
perusahaan dan tidak memfokuskan Manajemen Modal Kerja dan
pada perusahaan yang membagikan Likuiditas Terhadap Profitabilitas
dividen. Pada Perusahaan Yang Terdaftar di
2. Data harga saham yang digunakan Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
dalam penelitian menggunakan data Tidak dipublikasikan. Lubuk
saham per 31 Desember. Penelitian Linggau: STIE-MURA.
selanjutnya diharapkan
menggunakan data saham harian, Danu Pranata, 1999. Analisis faktor-faktor
karena harga saham dapat berubah- yang mempengaruhi perubahan
ubah setiap hari. indeks harga saham individual di
3. Manajemen pada perusahaan BEJ. Jurnal IDEA, Edisi 5, hal 78-
manufaktur sebaiknya 108
memperhatikan tingkat solvabilitas
perusahaan, karena aspek ini Desy Arista, 2012, Laporan Keuangan,
mempunyai pengaruh yang negatif http://desyarista.ejournal-
terhadap harga saham sehingga sl.undip.ac.id/index.php/. (diakses
dapat memperbaiki nilai dari tanggal 26 Sgustus 2015).
perusahaan tersebut.
Ismail, 2010. Analisis pengaruh return on
assets, debt to equity ratio dan debt
payout ratio terhadap harga saham
DAFTAR PUSTAKA pada perusahaan tobacco
manufactur di Bursa Efek Indonesia.
, Perusahaan-manufaktur-
UPN Veteran: Skripsi
di-bei/manufaktur, Diakses tanggal
28 Agustus 2015 dari http:
Kanti, 2008. Analisis pengaruh return on
www.idx.co.id
assets, debt to equity ratio dan debt
payout ratio terhadap harga saham
, Daftar emiten-tercatat-di-
LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
bei,Diakses tanggal 28 Agustus
UNNES: Skripsi
2015 dari http: www.google.com
Karina Dewi Puspita 2008. Analisis
Alisarjunip, 2014. Pengertian Return on
pengaruh price earning ratio, debt
Assets.
to equity ratio dan return on equity
http://alisarjunip.blogspot.com/2014
terhadap harga pasar saham setelah
/07/pengertian-return-on-asset.html.
penawaran perdana di (BEI.) UI:
(diakses tanggal 26 Agustus 2015)
Skripsi.
Ang. Robert, 1997. Buku Pintar Pasar
Kasmir, 2013. Analisis Laporan
Modal Indonesia. Jakarta: Media Soft
Keuangan. Jakarta: Edisi Pertama,
Indonesia
Cetakan Keenam, Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada.

23
34
Jurnal Adminika Volume 2. No. 2, Juli – Desember 2016 ISSN : 2442-3343

Kompas. 17 Juli, 2015. Daya Saing


Barang Industri di Pasar
Internasional, hal. 5

Lukman, Syamsudin. 2009. Analisis Rasio


Keuangan. Semarang: Grafindo

Martono, 2009. Faktor-faktor analisis


fundamental, http://asiaroxy.com.
(diakses tanggal 26 Agustus 2015)

Natarsyah, 2010. Analisis pengaruh faktor


fundamental dan resiko sistematik
terhadap harga saham (kasus
industri barang konsumsi yang go-
public di pasar modal Indonesia)

Nurmayanti, Poppy. 2010. Dasar-dasar


Analisis Investasi dan Portofolio.
Palembang: Citrabooks Indonesia

Rinaldi, Ferry, 2015. Analisis laporan


rasio keuangan,
http://www.kembar.pro (diakses
tannggal 26 Agustus 2015

Risky, 2013. Analisis harga pasar saham


dengan price book value. Semarang:
Grafindo

Satria, 2009. Tingkat pengembalian


ekuitas. Jakarta: Media Karta

Taufik, Hidayat. 2010. Buku Pintar


Investasi. Jakarta: Media Karta+

24
35

Anda mungkin juga menyukai