Anda di halaman 1dari 16

P2P DITETAPKAN OLEH :

KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
IMUNISASI BCG Dr. Nur Farah
PUSKESMAS
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit TBC pada balita
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit TBC
3.Kebijakan Setiap hari Selasa jam 07.30 – 11.00 di Puskesmas dan di setiap
pelaksanaan Posyandu
4.Sarana 1. Spuit 1 ml
2. Spuit 5 ml
3. Vaksin BCG
4. Pelarut vaksin BCG (NaCl 0,9%)
5. Kikir ampul
6. Plastik
7. Kapas dan wadah
8. Air hangat
9. Syok anafilaktik kit
10. Termos vaksin
11. Coolpack
12. Safety box
13. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
5.Prosedur 1.Petugas imunisasi menerima pasien bayi berumur minimal 1 bulan
2.Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
PASIEN vaksinasi BCG
3.Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
ANAMNESA 4.Teknis pelaksanaan :
- Leher ampul vaksin dikikir mengunakan kikir ampul
INFORM - Ampul dimasukkan ke dalam plastik vaksin, ampul vaksin dibuka
CONSENT (leher ampul dipatahkan) di dalam plastik
- Ambil pelarut vaksin sebanyak 5 ml menggunakan spuit 5 ml
IMUNISASI - Vaksin dilarutkan dengan pelarut vaksin sebanyak 5 ml dalam ampul
vaksin
OBAT - Ambil vaksin BCG sebanyak 0,5 ml menggunakan spuit 1 ml
(BILA PERLU) - Petugas imunisasi menetapkan lokasi penyuntikan di lengan atas
pasien
PULANG
- Lokasi penyuntikan dibersihkan dengan kapas air hangat
- Vaksin disuntikkan secara intracutan di lengan atas pasien
- Lokasi bekas suntikan ditutup dengan kapas
5.Spuit habis pakai dibuang ke dalam safety box
6.Identitas pasien dicatat dalam buku register imunisasi dan KMS bayi

6.Dokumen terkait 1.Blangko Inform Consent


2.Buku Register Imunisasi
3.Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006
4.KMS
P2P DITETAPKAN OLEH :
KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
IMUNISASI DPT-HB COMBO Dr. Nur Farah
PUSKESMAS
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : I Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis,
Tetanus dan Hepatitis B
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
dan Hepatitis B pada balita
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit Difteri,
Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B pada balita
3.Kebijakan Setiap hari Selasa jam 07.30 – 11.00 di Puskesmas dan di setiap
pelaksanaan Posyandu
4.Sarana 1. Spuit 1 ml
2. Vaksin DPT HB Combo
3. Kapas dan wadah
4. Desinfektan kulit (Alkohol 70 %)
5. Syok Anafilaktik kit
6. Termos vaksin
7. Coolpack
8. Safety box
9. Obat penurun panas
10.Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
5.Prosedur 1. Petugas imunisasi menerima pasien bayi berumur minimal 2 bulan
2. Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
vaksinasi DPT HB Combo
PASIEN
3. Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
4. Teknis pelaksanaan :
ANAMNESA - Ambil vaksin sebanyak 0,5 ml menggunakan spuit 1 ml
- Petugas imunisasi menetapkan lokasi penyuntikan di paha pasien
INFORM - Lokasi penyuntikan dibersihkan dengan desinfektan kulit
CONSENT - Vaksin disuntikkan sebanyak 0,5 ml secara intramuskuler di paha
pasien
IMUNISASI - Lokasi bekas suntikan ditutup dengan kapas alkohol
10. Spuit habis pakai dibuang kedalam safety box
OBAT 11. Identitas pasien dicatat dalam buku register imunisasi dan KMS
(BILA PERLU)
bayi
12. Pasien dibekali obat penurun panas
PULANG

6.Dokumen terkait 1.Blangko Inform Consent


2.Buku Register Imunisasi
3.Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006
4.KMS
DITETAPKAN OLEH :
P2P
KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
PUSKESMAS IMUNISASI POLIO Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : I Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit Polio

2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit Polio pada balita


2. Menurunkan angka kejadian dan kecacatan penyakit polio pada
balita
3.Kebijakan Setiap hari Selasa jam 07.30 – 11.00 di Puskesmas dan di setiap
pelaksanaan Posyandu
4.Sarana 1. Vaksin Polio Oral (Sabin)
2. Dropper (penetes vaksin)
3. Syok Anafilaktik kit
4. Termos vaksin
5. Coolpack
6. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
5.Prosedur 1. Petugas imunisasi menerima pasien bayi berumur minimal 2 bulan
2. Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
PASIEN vaksinasi Polio
3. Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
ANAMNESA 4. Teknis pelaksanaan :
- Buka penutup botol vaksin
- Pasang Dropper di mulut botol vaksin polio
INFORM
CONSENT - Posisi bayi terlentang senyaman mungkin
- Vaksin di teteskan ke dalam mulut bayi sebanyak 2 tetes
IMUNISASI - Tunggu 15 menit, apabila vaksin dimuntahkan, pemberian vaksin
dapat diulangi 1 dosis
OBAT 5. Identitas pasien dicatat dalam buku register imunisasi dan KMS
(BILA PERLU)

PULANG

6.Dokumen terkait 1.Blangko Inform Consent


2.Buku Register Imunisasi
3.Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006
4.KMS
P2P DITETAPKAN OLEH :
KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
IMUNISASI CAMPAK Dr. Nur Farah
PUSKESMAS
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit Campak
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit Campak pada balita
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit Campak
pada balita
3.Kebijakan Setiap hari Selasa jam 07.30 – 11.00 di Puskesmas dan di setiap
pelaksanaan Posyandu
4.Sarana 1. Spuit 1 ml
2. Spuit 5 ml
3. Vaksin Campak beserta pelarut vaksin
4. Kapas dan wadah
5. Air hangat
6. Syok Anafilaktik kit
7. Termos vaksin
8. Coolpack
9. Safety box
10. Obat penurun panas
11. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
5.Prosedur 1. Petugas imunisasi menerima pasien bayi berumur diatas 9 bulan
PASIEN
2. Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
vaksinasi Campak
3. Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
ANAMNESA 4. Teknis pelaksanaan :
- Vaksin dilarutkan dengan pelarut vaksin Campak sebanyak 5 ml
INFORM menggunakan spuit 5 ml
CONSENT - Ambil vaksin Campak sebanyak 0,5 menggunakan spuit 1 ml
- Petugas imunisasi menetapkan lokasi penyuntikan di lengan atas pasien
IMUNISASI - Lokasi penyuntikan dibersihkan dengan kapas air hangat
- Vaksin disuntikkan sebanyak 0,5 ml secara subcutan pada lengan atas
OBAT pasien
(BILA PERLU) - Lokasi bekas suntikan ditutup dengan kapas
5. Spuit habis pakai dibuang ke dalam safety box
PULANG 6. Identitas pasien dicatat dalam buku register imunisasi
7. Pasien dibekali obat penurun panas

6.Dokumen terkait 1.Blangko Inform Consent


2.Buku Register Imunisasi
3.Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006
4.KMS

P2P DITETAPKAN OLEH :


KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
IMUNISASI HEPATITIS B
PUSKESMAS (UNIJECT) Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit Hepatitis B pada
balita
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit Hepatitis B pada balita
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit Hepatitis
B pada balita

3.Kebijakan Setiap hari Selasa jam 07.30 – 11.00 di Puskesmas dan di setiap
pelaksanaan Posyandu
4.Sarana 1. Vaksin Hepatitis B Uniject
2. Kapas dan wadah
3. Desinfektan kulit (Alkohol 70 %)
4. Syok Anafilaktik kit
5. Termos vaksin
6. Coolpack
7. Safety box
8. Obat penurun panas
9. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
5.Prosedur 1. Petugas imunisasi menerima pasien bayi berumur 0 bulan
2. Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
PASIEN
vaksinasi Hepatitis B
3. Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
ANAMNESA 4. Teknis pelaksanaan :
- Petugas imunisasi menetapkan lokasi penyuntikan di paha atas
INFORM pasien
CONSENT - Lokasi penyuntikan dibersihkan dengan air hangat
- Vaksin disuntikkan secara intramuskuler pada paha pasien
IMUNISASI
- Lokasi bekas suntikan ditutup dengan kapas
- Spuit uniject habis pakai dibuang kedalam safety box
OBAT 5. Identitas pasien dicatat dalam buku register imunisasi dan KMS bayi
(BILA PERLU)
6. Pasien dibekali obat penurun panas
PULANG

6.Dokumen terkait 1.Blangko Inform Consent


2.Buku Register Imunisasi
3.Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi Puskesmas Tahun 2006
4.KMS

P2P DITETAPKAN OLEH :


KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
PENGELOLAAN VAKSIN
PUSKESMAS DI PUSKESMAS Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Kegiatan pengelolaan vaksin di Puskesmas
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk mengelola vaksin yang benar
2. Menjaga kualitas vaksin agar baik
3.Kebijakan Setiap hari pagi dan sore kecuali hari libur
4.Sarana 1. Lemari pendingin / kulkas vaksin
2. Termometer
3. Freeze tag
4. Freeze watch
5. Coolpack
6. Lap
7. Busa pembersih
8. Petugas pengelola vaksin
5.Prosedur 1. Vaksin disimpan dalam kulkas vaksin disusun sesuai dengan sifat
sensitifitas vaksin terhadap suhu (lihat bagan.1)
2. Vaksin dengan masa kadaluarsa terdekat diletakan paling atas
3. Penyusunan vaksin sedemikian rupa sehingga kemasan vaksin
mempunyai jarak satu dengan yang lain (space)
4. Termometer diletakkan pada dasar kulkas
5. Pertahankan suhu freezer antara -2 s/d +8 oC
6. Kurangi timbulnya bunga es pada termostat. Bila timbul bunga es,
pindahkan vaksin ke dalam freezer. Termostat dibersihkan dari
bunga es menggunakan lap basah hangat. Atur kembali suhu
kulkas.Vaksin disimpan kembali dalam kulkas.
7. Sisa air di dalam kulkas dikeringkan dengan busa
8. Menjaga kebersihan kulkas vaksin
9. Jauhkan kulkas dari sinar matahari langsung
10. Petugas pengelola vaksin wajib mengisi grafik suhu 2 kali
sehari (pagi dan sore)
6.Dokumen terkait 1.Grafik suhu
2.Jadwal posyandu

Bagan.1 Skema Penyimpanan Vaksin

COOLPACK COOLPACK COOLPACK


T
POLIO BCG CAMPAK E
R
FREEZE WATCH FREEZE TAG TERMOMETER M
O
HB UNIJECT HEPATITIS B HB UNIJECT S
T
A
T
DT TT

COOLPACK COOLPACK COOLPACK

P2P DITETAPKAN OLEH :


KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR PENGAMBILAN
VAKSIN
PUSKESMAS Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Kegiatan pengambilan vaksin dari Dinas Kesehatan
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk cara pengambilan vaksin dari Dinas Kesehatan
ke Puskesmas
2. Menjaga kualitas vaksin agar baik
3.Kebijakan Setiap bulan
4.Sarana 1. Vaksin carrier
2. Coolpack
3. Busa penutup
4. Kendaraan
5. Petugas pengelola vaksin
5.Prosedur 1. Jumlah dan jenis vaksin dicatat di Form Permintaan vaksin. Form
diserahkan kepada petugas pengelola vaksin Dinas Kesehatan
2. Vaksin ditempatkan dalam vaksin carrier yang berisi coolpack.
Coolpack ditempatkan pada dasar dan semua sisi vaksin carrier,
vaksin ditempatkan di tengah-tengah. Bagian atas ditutup dengan
busa (lihat bagan.2)
3. Bukti Barang Keluar (BBK) vaksin dari diterima petugas pengelola
vaksin Puskesmas
4. Vaksin sesegera mungkin dibawa ke Puskesmas
5. Vaksin yang diterima dicatat dalam buku Stok Opname vaksin
6. Vaksin dimasukkan ke dalam kulkas sesuai dengan urutan
penempatan vaksin sesuai sensitivitas terhadap suhu dan urutan
waktu kadaluarsa
6.Dokumen terkait 1.Form Permintaan vaksin
2.Bukti Barang Keluar (BBK)
3.Buku Stok Opname vaksin

Bagan.2 Skema penyimpanan vaksin

COOLPACK

C C
O O
O O
VAKSIN
L L
DIATAS COOLPACK
P P
A A
C C
K K

COOLPACK

P2P DITETAPKAN OLEH :


KEPALA PUSKESMAS

PROSEDUR
PENGELOLAAN VAKSIN
PUSKESMAS DI POSYANDU Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Kegiatan penanganan vaksin selama pelayanan imunisasi di Posyandu
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk cara pengelolaan vaksin selama pelayanan
imunisasi di Posyandu
2. Menjaga kualitas vaksin agar baik selama digunakan di Posyandu

3.Kebijakan Setiap kegiatan Posyandu

4.Sarana 1. Vaksin carrier / Termos vaksin


2. Coolpack
3. Busa
4. Safety box
5. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)

5.Prosedur 1. Vaksin caRrier / termos diletakkan di tempat yang tidak terkena


sinar matahari langsung
2. Keluarkan vaksin yang akan digunakan dan diletakkan diatas busa
yang berada di dalam vaksin carrier / termos vaksin
3. Vaksin yang sudah digunakan tidak boleh dimasukkan kembali
kedalam vaksin carrier / termos vaksin
4. Botol yang masih berisi vaksin jangan diletakkan diatas meja
(masukkan kembali kedalam vaksin carrier / termos vaksin dan
diletakkan diatas busa penutup)
5. Setelah selesai pelayanan sisa vaksin yang masih utuh segera
dibawa kembali ke puskesmas dan dimasukkan kembali ke dalam
kulkas vaksin
6. Botol vaksin yang sudah habis dibuang ke dalam safety box

6.Dokumen terkait -

P2P
DITETAPKAN OLEH :
KEPALA PUSKESMAS
PROSEDUR
PELAYANAN IMUNISASI
DI
PUSKESMAS POSYANDU Dr. Nur Farah
CIMAHI TENGAH NIP. 140 238 178
No : Terbit ke : Tanggal :
1.Pengertian Tindakan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit di Posyandu
2. Tujuan 1. Sebagai acuan untuk pencegahan penyakit pada balita di Posyandu
2. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena penyakit di
Posyandu
3.Kebijakan Setiap kegiatan Posyandu
4.Sarana 1. Spuit 1 ml
2. Spuit 5 ml
3. Vaksin
4. Pelarut vaksin
5. Kikir ampul
6. Kapas dan wadah
7. Desinfektan kulit (Alkohol 70 %)
8. Air hangat
9. Syok Anafilaktik kit
10. Termos vaksin
11. Coolpack
12. Safety box
13. Petugas imunisasi (dokter, bidan, perawat)
14. Kader Posyandu
5.Prosedur 1. Data balita dicatat dalam buku register dan KMS
BALITA 2. Berat badan bayi ditimbang dan diukur tinggi / panjang badannya
3. Orang tua bayi diberikan penerangan yang lengkap mengenai
vaksinasi
PENDAFTARAN
4. Orang tua pasien menandatangani blangko Inform Consent
5. Bayi diimunisasi oleh petugas imunisasi
PENIMBANGAN
6. Ibu bayi dibekali obat dan atau vitamin (bila perlu)
PENYULUHAN 7. Bayi dirujuk ke meja pemeriksaan (bila perlu)
8. Catat hasil imunisasi di buku Register imunisasi dan KMS
INFORM CONSENT

IMUNISASI

PEMERIKSAAN / PENGOBATAN
OLEH PETUGAS
(BILA PERLU)

PULANG

6.Dokumen terkait 1. Buku Register Imunisasi


2. KMS
3. Modul Pelatihan Tenaga Pelaksana Imunisasi di Puskesmas Tahun
2006
SOP 3

ALUR PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMAS

PASIEN

ANAMNESA

INFORM
CONSENT

IMUNISASI

OBAT
(BILA PERLU)

PULANG
SOP 3

ALUR PELAYANAN KLINIK SANITASI

PASIEN

ANAMNESA

PENYULUHAN

KUNJUNGAN RUMAH
(BILA PERLU)

PULANG
SOP 3

ALUR PELAYANAN IMUNISASI DI POSYANDU

PASIEN

PENDAFTARAN

PENIMBANGAN

PENYULUHAN

INFORM
CONSENT

IMUNISASI

OBAT
(BILA PERLU)

PEMERIKSAAN / PENGOBATAN
(BILA PERLU)

PENCATATAN
PULANG

SOP 3

ALUR PENANGANAN PASIEN TERSANGKA DBD DI PUSKESMAS

PASIEN

ANAMNESA

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN RUMPLE LEED


LAB TROMBOSIT, HEMATOKRIT
DAN LED

DIAGNOSIS

TERAPI PASIEN
SIMPTOMATIS DIRUJUK
(BILA PERLU)

PULANG
SOP 3

ALUR PENANGANAN PASIEN ISPA DI PUSKESMAS

PASIEN

ANAMNESA

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN LAB
(BILA PERLU)

DIAGNOSIS

TERAPI PASIEN DIRUJUK


SIMPTOMATIS (BILA PERLU)

PULANG

Anda mungkin juga menyukai