Anda di halaman 1dari 2

PF dosen tamu - HIV/AIDS

– Sel CD4 turun perlahan (awalnya HIV+ CD4 200-600, terus progres ke AIDS ketika CD4 di
bawah 200; progres 7-10 tahun) —> perlahan karena ketika tubuh diserang virus HIV, tubuh
tetap berusaha menyerang —> pada pasien HIV, bukan sistem imunnya yang turun tapi ga ada
komando yang ngatur sistem imun sebagai pertahanan tubuh.
– Penularan >>>, kenapa?
– Let’s say sex workers punya 5-6 clients/minggu, bisa tetep/ngga
– Penggunaan obat —> jarum suntik gantian
– Preventif AIDS justru harus sedini mungkin, waktu baru HIV+ —> kalau udah keburu AIDS, ga
bisa dicegah
– Yang sulit: deteksi pasien yang masih sehat, belum sampe AIDS; stigma untuk tes HIV
– Sample di cairan tubuh: darah, sperma (seminal fluid), cairan vagina, ASI —> syaratnya,
jumlah virus di cairan tsb harus banyak. So like even kissing won’t infect
– Risk population —> rekomendasi tes HIV: ibu hamil, narapidana (30%nya di Indo bandar
narkoba)
– penerima transfusi darah —> makanya harus dipastikan darah yang didonorkan bebas
dari infeksi yang ditularkan dari darah eg. HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, malaria
– ibu hamil (via placenta), melahirkan (saat gasping, bayinya keluar pertama kali kan
paru2nya baru bekerja, terus ada cairan vagina, darah —> kalau emang + berarti bisa aja
bayinya lahir caesar), menyusui (via ASI)
– receptive seks anal, vaginal
– berbagi narkoba
– kecelakaan kerja petugas kesehatan karena jarum suntik (eg. perawat, dokter)
– YANG BUKAN: gigitan, community needle-stick injury (eg. tusuk gigi), insertive fellatio
(seks oral)
– Kontak sosial tidak akan menularkan HIV! Baik makan bersama, toilet bersama, berenang
– HIV in indonesia
– fastest growing in ASIA
– injecting drug user (IDU) > MSM > sex workers
– prevalensi tertinggi di papua (epidemik; >1%)
– Program Lolipop (survey seksual di kalangan remaja)
– Kalau laki2 disunat, chance tertular jika seks dengan wanita yang HIV lebih rendah; tapi ga
menurunkan chance menularkan kalau laki2nya yang HIV
– ARV —> bisa jadi kuratif (ga sembuh penuh sih.. tapi ngejaga CD4) ataupun preventif
(“treatment as prevention”) —> seumur hidup dan gratis!
– PrEP kepatuhannya lebih rendah. Biasanya 5 hari minum, 2 hari ngga
– ES efavirenz di 2 minggu pertama bikin sakit kepala, halusinasi etc —> diminum malem —>
tantangan buat sex workers
– Obat yang udah ada di Indo FCD A(AZT + EFV + TDC?) 1x1, tapi ya kalau ada ES jadi sulit
– Buat pediatrik belum ada yang sirup, jadi dibikin puyer dari FDC dewasa (tapi saking
sedikitnya jadi susah karena napas aja terbang…). Aluvia (bovinafir) salut gula, terus kalau
dibikin puyer jadi cepet mengeras :”
– Kalau komorbid bisa jadi pill burden
– Faktor kegagalan terapi?
– ga “open status” (jujur kalau dia HIV/AIDS
– economic burden
– self-stigma
– Pelayanan HIV/AIDS yang cost-nya rendah? Penjara atau puskesmas —> kombinasi layanan
HIV dan sesuai kebutuhan (“one stop service”)
– Target: tahun 2030 menghabiskan HIV —> 3 zeros dg indikator masing2: zero infection (ga ada
penularan thd anak), zero deaths (komorbid TB), zero discrimination (ada regulasi yang
mendiskriminasikan pasien)

– Peran apoteker di langkah preventif, di lapangan seperti apa?


– Sex education di Indonesia?
– Selain konseling (bisa pake reminder SMS juga! personalized tapi bahasanya dibuat umum
jadi ga akan ke-gap orang lain), program kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan? kek
misal prolanis
– Belum ada yang terprogram dari pemerintah; dulu ada WPA (warga peduli AIDS) tapi
karena berkembang jadi donation-based akhirnya tujuan utamanya berubah. Pas ga ada
donasi, jadi ga ada inisiasi untuk membantu :(

OOT:
– di bandung udah ada pergub bahwa KUA menyediakan tes HIV; gratis di puskesmas
– web nibs (campur basah) —> buat pengguna putau, diencerin pake darah sendiri terus
dibagikan —> jadi kek transfusi kan ya —> penularan >>
– pengguna narkoba —> rehab, bukan penjara kan???
– Penurunan penularan HIV di populasi iDU: ada program “needle exchange” —> pembagian
jarum bersih atau terapi rumatan (metadon); kalau di MSM belum ada karena penggunaan
kondom punya nilai “trust”, as in ga selingkuh. Apalagi masyarakat mengisolasi komunitas
LGBT :(
– Kenapa ada female condom? Punya dignity untuk melindungi diri sendiri
– sero-sorting? nyari yang HIV (-) di komunitas LGBT —> di luar, pake PrEP (preexposure
prophylaxis)
– Anggaran biaya kesehatan narapidana cuma per tahun 6000 per kepala :(
– Dibilang menular? harus bisa masuk ke tubuh yang tertular, jumlahnya banyak sampe bisa
menginfeksi, etc —> cek “ESCE"
– CD4 paling banyak di saluran GI —> makanya keluhan pasien banyak yang diare pas CD4nya
turun

Anda mungkin juga menyukai