Anda di halaman 1dari 9

Makanan Haram Menurut Islam

Pengertian, Golongan dan Jenisnya


Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dan siapapun
manusia yang hidup tentu membutuhkan makanan. Dalam islam, segala sesuatu
yang menyangkut hidup manusia diatur oleh allah SWT termasuk mengenai
makanan (baca Fungsi Agama Dalam kehidupan Manusia). Allah menciptakan bumi
dan isinya untuk keberlangsungan hidup manusia dan menghalalkan segala yang
memberikan maslahat atau manfaat serta mengharamkan segala sesuatu yang
mendatangkan mudharat dalam hal ini yakni makanan.

ads
Makanan dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang serta
berpengaruh terhadap iman dan kualitas ibadahnya. Begitu pentingnya masalah
makanan ini hingga Allah sendiri menyebutkan mana saja makanan yang tidak boleh
dikonsumsi atau haram dalam Alquran dan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam
juga pernah bersabda: “Daging mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram
maka neraka lebih pantas untuknya”(baca 7 Akibat Makan Makanan Haram dalam
Islam). Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketentuan dan jenis makanan
haram maka simak penjelasan berikut mengenai makanan haram menurut islam :

Definisi Makanan Haram


Kata makanan sendiri berasal dari kata makan yang artinya aktifitas
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh yang bertujuan untuk menghilangkan rasa
lapar. Makanan adalah suatu benda atau hal yang dimakan oleh manusia kemudian
dicerna dan diserap dalam tubuh untuk menghasilkan energi dan mendukung segala
aktifitas. Adapun kata haram berasal dari kata dalam bahasa Arab yang artinya
sesuatu yang dilarang. Maka dapat disimpulkan bahwa makanan haram adalah
makanan atau suatu benda yang haram dikonsumsi oleh manusia terutama umat
islam dan apabila tetap mengkonsumsinya maka ia berdosa. (baca ilmu pendidikan
islam dan islam dan ilmu pengetahuan)

Dasar Hukum Makanan Haram


Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab dan akibat. Segala
ketentuan Allah memiliki dasar hukum yang disebutkan dalam Alqur’an dan hadits
Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjadi landasan hukum
diharamkannya suatu makanan(baca juga 20 Manfaat Membaca Al- Qur’an dalam
Kehidupan)

 QS Al Al raf 157
‫وف َو َي أن َها ُه أم َع ِن‬ ِ ‫اْل أن ِجي ِل َيأ أ ُم ُر ُه أم ِب أال َم أع ُر‬
ِ ‫ي الَّذِي َي ِجدُونَهُ َم أكتُوبًا ِع أن َد ُه أم فِي الت َّ أو َراةِ َو أ‬ َّ ‫ي أاْل ُ ِم‬
َّ ‫سو َل النَّ ِب‬ َّ َ‫ا َّلذِينَ َيت َّ ِبعُون‬
ُ ‫الر‬
َّ َ
‫َت َعل أي ِه أم ۚ فَالذِينَ آ َمنُوا بِ ِه‬ َّ ‫أ‬ َ ‫أ‬
‫ص َر ُه أم َواْلغ ََل َل التِي كَان أ‬ ‫أ‬
‫ض ُع َعن ُه أم إِ أ‬َ َ‫ث َوي‬ ‫أ‬ َ
َ ِ‫ت َويُ َح ِر ُم َعل أي ِه ُم ال َخبَائ‬ ِ ‫أال ُم أنك َِر َوي ُِح ُّل لَ ُه ُم الطيِبَا‬
َّ
َٰ ُ ُ
َ‫ور الَّذِي أ أن ِز َل َم َعهُ ۙ أولَئِكَ ُه ُم أال ُم أف ِلحُون‬ َ ُّ‫ص ُروهُ َواتَّبَعُوا الن‬ َ َ‫َو َع َّز ُروهُ َون‬
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-
beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang
beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang
beruntung”.(QS. Al-A’raf: 157)

 QS Al Baqarah 195

َ‫َّللا ي ُِحبُّ أال ُمحأ ِسنِين‬


َ َّ ‫َّللا َو ََل ت ُ ألقُوا بِأ َ أيدِي ُك أم ِإلَى الت َّ أهلُ َك ِة ۛ َوأَحأ ِسنُوا ۛ ِإ َّن‬ َ ‫َوأ َ أن ِفقُوا فِي‬
ِ َّ ‫سبِي ِل‬

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu


menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah:
195)

 Hadits Rasulullah SAW

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang
lain”.

Oleh karena itu segala sesuatu diharamkan semua makanan dan minuman
yang bisa membahayakan diri sendiri atau dapat membunuh seseorang secara
perlahan, seperti halnya rokok, racun, narkoba,minuman keras, dan yang
sejenisnya.

Golongan Makanan Haram


Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram
akibat dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua
golongan utama yakni yang disebutkan berikut ini

1. Makanan Haram karena zatnya

Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut


memang sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi
karena mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Contoh dari makanan
haram golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging anjing, khamr
atau minuman keras( baca Minuman Haram Menurut Islam) dan lain sebagainya.
2. Makanan Haram karena sebabnya

Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang


pada dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi
makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan
mencuri, menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam Islam ) melakukan zina(
baca Cara Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen dalam
ritual perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini

“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan-kehormatan


kalian antara sesama kalian adalah haram”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Jenis Makanan Haram

Setelah mengetahui golongan dan sebab diharamkannya suatu makanan


maka berikut ini dijelaskan tentang beberapa jenis makanan yang diharamkan
antara lain

1. Bangkai

Yang dimaksud dengan bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa
melalui proses penyembelihan yang sesuai syariat agama islam dan juga bukanlah
hasil dari aktifitas perburuan. Allah -Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai hal
yang dimaksudkan sebagai bangkai dalam ayat berikut

‫سبُ ُع‬ َّ ‫َّللا بِ ِه َو أال ُم أن َخنِقَةُ َو أال َم أوقُوذَة ُ َو أال ُمت ََر ِديَةُ َوالنَّ ِطي َحةُ َو َما أ َ َك َل ال‬ ِ َّ ‫ير َو َما أ ُ ِه َّل ِلغَي ِأر‬ ِ ‫ت َعلَ أي ُك ُم أال َم أيتَةُ َوال َّد ُم َولَحأ ُم أال ِخ أن ِز‬ ‫ُح ِر َم أ‬
‫س الَّ ِذينَ َكفَ ُروا ِم أن دِينِ ُك أم فَ ََل ت أَخش أَو ُه أم‬ ‫ئ‬
ِ ‫ي‬
َ ‫م‬ ‫و‬‫ي‬
َ ‫أ‬
‫ال‬ ۗ ٌ
‫أق‬ ‫س‬ ‫ف‬
ِ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ل‬
ِ َ َٰ
‫ذ‬ ۚ ‫م‬ َ
‫َل‬ ‫أ‬
‫ز‬ َ ‫أ‬
‫اْل‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫م‬ ُ ‫س‬
ِ ‫أ‬
‫ق‬ َ ‫ت‬‫س‬‫أ‬ َ ‫ت‬ ‫أ‬
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ب‬
ِ ‫ص‬
ُ ُّ ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫ح‬ ‫ب‬ ُ ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫م‬ُ ‫ت‬‫ي‬‫أ‬ َّ
‫ك‬ َ ‫ذ‬ ‫ِإ ََّل َما‬
َ َ ‫أ‬ ‫أ‬ ِ ِ َ َ ِ َ َ ‫أ‬
‫ص ٍة َغي َأر‬ ‫أ‬
َ ‫ضط َّر فِي َمخ َم‬ ُ َ ً
‫اْلسأَل َم دِينا ۚ ف َم ِن ا أ‬ َ ‫أ‬ ُ َ
ِ ‫ضيتُ لك ُم‬ ُ َ ‫أ‬ َ ُ ُ َ
ِ ‫اخش أَو ِن ۚ اليَ أو َم أك َملتُ لك أم دِينَك أم َوأت َم أمتُ َعل أيك أم ِن أع َمتِي َو َر‬ ‫أ‬ ‫أ‬ َ ‫أ‬ ‫َو أ‬
‫ور َر ِحي ٌم‬ ٌ ُ‫َّللا َغف‬ ‫أ‬
َ َّ ‫ُمت َ َجانِفٍ ِ ِْلث ٍم ۙ فَإِ َّن‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.. (QS.
Al-Ma`idah: 3)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangkai dapat dibedakan menjadi


MACAM-MACAM
MAKANAN HARAM

Oleh :

AMRU NADHIF ICFACNI


KELAS 6 E
beberapa jenis menurut sebab matinya yaitu

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:


1. Al-Munhaniqoh, hewan yang mati tercekik.

2. Al-Mauqudzah, hewan yang mati karena pukulan keras.

3. Al-Mutaroddiyah, hewan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi.

4. An-Nathihah, hewan yang mati karena diserang oleh hewan lainnya.

5. Hewan yang mati dan potongan tubuh sebagai sisa dimangsa binatang
buas.

6. Hewan yang mati tanpa penyembelihan, dengan cara disetrum

7. Hewan yang disembelih tanpa bacaan basmalah.(baca 13 Keutamaan


Membaca Basmallah)

8. Hewan yang disembelih untuk tujuan selain Allah walaupun hewan


tersebut disembelih dengan membaca basmalah.

9. Semua bagian tubuh hewan yang terpisah dari tubuhnya meski hewan
tersebut masih hidup. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut

“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih
hidup, maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy )

Adapun dalam islam ada 3 jenis bangkai yang


dihalalkan, yaitu
1. Semua jenis Ikan, karena ikan adalah hewan air dan air sifatnya
mensucikan

2. Belalang. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW “Dihalalkan untuk
kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan
belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)

3. Janin yang ada dalam perut hewan yang disembelih atas nama Allah dan
jika hewan tersebut mengandung maka janinnya halal yntuk dimakan tanpa perlu
disembelih lagi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Penyembelihan untuk
janin adalah penyembelihan induknya”.

2. Darah

Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak boleh
dikonsumsi sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai campuran makanan
atau minuman dan membekukannya untuk dimakan. Darah yang mengalir atau
terpancar haram hukumnya sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an surat Al An’an
ayat 145 yang bunyinya

‫س أ ا ْو‬
ٌ ْ‫ير فاإِنَّهُ ِرج‬ ْ ‫طا ِع ٍم اي‬
ٍ ‫ط اع ُمهُ ِإ ََّل أ ا ْن اي ُكونا ام ْيتاةً أا ْو اد ًما ام ْسفُو ًحا أ ا ْو لاحْ ام ِخ ْن ِز‬ ‫ي ُم اح َّر ًما اعلا ٰى ا‬
َّ ‫ي ِإلا‬
‫وح ا‬ ِ ُ ‫قُ ْل اَل أ ا ِج ُد فِي اما أ‬
‫ور ار ِحي ٌم‬ ٌ ُ‫ط َّر اغي اْر بااغٍ او اَل اعا ٍد فاإ ِ َّن اربَّكا اغف‬ ُ ‫ض‬ ِ َّ ‫فِ ْسقًا أ ُ ِه َّل ِلغاي ِْر‬
ْ ‫َّللا بِ ِه ۚ فا ام ِن ا‬

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,


sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena
sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Anam 145)

Meskipun demikian apabila darah masih tersisa dalam urat nadi hewan yang
disembelih dengan nama Allah maka darah tersebut halal apabila termakan
bersama dengan dagingnya.
3. Daging Babi

Disebutkan dalam surat Almaidah ayat 3 bahwa Allah SWT mengharamkan


babi dan apapun makanan yang mengandung bagian dari tubuh babi termasuk
daging, lemak dan bahkan enzim atau sel tubuhnya. Babi diharamkan karena hewan
ini termasuk hewan yang kotor dan membawa bibit penyakit khususnya cacing pita
yang dapat membahayakan manusia.

4. Khamr

Khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan dan termasuk didalamnya


minuman keras atau minuman beralkohol dan segala jenis narkoba yang dapat
membuat orang kecanduan. Dalam surat al maidah ayat 90, Allah -Subhanahu wa
Ta’ala-berfirman:

‫ان فااجْ تانِبُوهُ لا اعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِلحُونا‬


ِ ‫ط‬‫ش ْي ا‬
َّ ‫س ِم ْن اع ام ِل ال‬ ‫ياا أايُّ اها الَّذِينا آ امنُوا ِإنَّ اما ْال اخ ْم ُر او ْال ام ْي ِس ُر او ْاْل ا ْن ا‬
ٌ ْ‫صابُ او ْاْل ا ْز اَل ُم ِرج‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.”. (QS. Al-Ma`idah: 90)

Dan disebutkan dalam hadits

“Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram”.
5. Semua hewan buas yang bertaring

Jenis makanan haram selanjutnya adalah segala hewan yang memiliki taring
baik yang sifatnya jinak maupun liar. Hewan bertaring dalam hal ini adalah hewan
yang menggunakan taring untuk memakan mangsanya termasuk anjing, harimau,
dan bahkan kucing yang jinak sekalipun haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits berikut

“Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari


(mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim).

“Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram”. (HR
Muslim)

6. Semua burung yang memiliki cakar

Selain hewan yang bertaring maka semua burung yang memiliki cakar tajam
yang digunakan untuk membunuh dan memakan mangsanya adalah haram
hukumnya untuk dikonsumsi misalnya burung elang dan burung rajawali.

Ibnu ‘Abbas -radhiallahu ‘anhuma berkata : “Beliau (Nabi) melarang untuk memakan
semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar”. (HR.
Muslim)

7. Jallalah

Jallalah adalah sebutan bagi hewan pemakan feses atau kotoran manusia
atau hewan lainnya baik kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam dan
sebagainya. Oleh sebab itu jika seseorang memelihara hewan ternak yang akan
dikonsumsi sebaiknya perhatikan makanannya agar tidak terkontaminasi kotoran
tersebut. Jalllalah disini termasuk burung gagak dan burung pemakan
bangkai. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari memakan al-
jallalah dan dari meminum susunya”. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy )

8. Keledai jinak

Keledai adalah hewan yang biasa ditunggangi oleh manusia dan


mengkonsumsi keledai jinak adalah haram hukumnya. Hal ini disebutkan dalam
mahzab ke empat Imam kecuali imam Malik. Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan daging-
daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Sedangkan hukum memakana keledai liar adalah halal berdasarkan perkataan Jabir
-radhiallahu ‘anhu
“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -Shallallahu
‘alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)

9. Hewan Yang Diperintahkan untuk dibunuh

Semua hewan yang dapat membahayakan manusia dan diperintahkan


untuk dibunuh tanpa disembelih adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi.
Binatang tersebut antara lain disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut

“Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di daerah
halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang belang,
tikus, anjing, dan rajawali (HR. Muslim)

10. Monyet

Dalam mahzab Syafii disebutkan bahwa monyet adalah haram, karena


Allah telah menghukum sekelompok manusia yang bermaksiat yakni kaum yahudi
dan mengubahnya menjadi binatang babi dan monyet.. Selain itu monyet juga
memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal genetis dan kesamaan panca indra
serta disebutkan bahwa monyet bukanlaj jenis hewan yang baik.

Demikianlah penjelasan mengenai makanan haram menurut islam dan hal


tersebut dimaksudkan untuk membatasi dan memberi petunjuk mana saja makanan
yang boleh dikonsumsi dan mana makanan yang haram dikonsumsi dan hal tersebut
berlaku secara global. Adapun makanan yang masih meragukan sifatnya atau
syubhat maka sebaiknya ditinggalkan. Sebelum mengkonsumsi sesuatu dewasa ini
ada baiknya kita mengecek logo halal yang tertera pada kemasan dan mengetahui
tempat atau restoran yang menyajikan makanan halal.

Anda mungkin juga menyukai