Metode Ketidakpastian
Metode Ketidakpastian
menghalangi dalam membuat suatu keputusan yang terbaik bahkan dapat menghasilkan
suatu keputusan yang buruk. Dalam dunia medis, ketidakpastian dapat menghalangi
pemeriksaan yang terbaik untuk pasien dan dapat menghasilkan terapi yang keliru.
Beberapa teori ketidakpastian antara lain probabilitas klasik, probabilitas Bayes, teori
Hartley yang berdasar pada himpunan klasik, teori Shanon yang didasarkan pada peluang,
a. Teori Dempster-Shafer
Kemudian pada tahun 1976 Shafer mempublikasikan teori Dempster tersebut pada sebuah
[Belief,Plausibility]
Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan
proposisi. Jika bernilai 0 (nol) maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika
bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Menurut Giarratano dan Riley fungsi belief
dimana:
m(X) = mass function dari (X) m(Y) = mass function dari (Y)
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1, jika kita yakin akan X’ maka dapat dikatakan Belief
(X’) = 1 sehingga dari rumus di atas nilai Pls (X) = 0. Beberapa kemungkinan range antara
Kemungkinan Keterangan
[1,1] Semua Benar
[0,0] Semua Salah
[0,1] Ketidakpastian
[Bel,1] where 0 < Bel < 1 Cenderung Mendukung
[0,Pls] where 0 < Pls < 1 Cenderung Menolak
[Bel,Pls] where 0 < Bel ≤ Pls < 1 Cenderung Mendukung dan
Menolak
hipotesis sehingga sering disebut dengan environment (Adrian O’neill, 2000), dimana:
{ 1, 2,......n}.........................................(2.3)
dimana:
sebagai jawaban dan hanya ada satu yang akan sesuai dengan jawaban yang dibutuhkan.
Kemungkinan ini dalam teori Dempster-Shafer disebut dengan power set dan dinotasikan
dengan P( ), setiap elemen dalam power set ini memiliki nilai interval antara 0 sampai 1.
m = P( ) [0,1]
X P ( )
m( X ) 1 m( X ) 1......................(2.4)
X P ( )
sebagai contoh:
P(hostile) = 0,7
P(non-hostile) = 1 – 07 = 0,3
Pada contoh di atas belief dari hostile adalah 0,7 sedangkan disbelief hostile adalah 0,3.
kepercayaan dari suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidence measure sehingga
Pada aplikasi sistem pakar dalam satu penyakit terdapat sejumlah evidence yang akan
digunakan pada faktor ketidakpastian dalam pengambilan keputusan untuk diagnosa suatu
menggunakan aturan yang lebih dikenal dengan Dempster’s Rule of Combination [3].
dimana:
m1( X )m2(Y )
m1 m2( Z ) X Y Z
...................(2.6)
1 k
m1( X )m2(Y )
m1 m2( Z ) X Y Z
..............(2.8)
1 m1( X )m2(Y )
X Y
Contoh:
Θ = {Ko,Kr,Ks,Kv}
Kr = Kanker Rahim
Ks = Kanker Serviks
Kv = Kanker Vulva
Andaikan seorang pasien mengalami 2 gejala :
1. Tercium bau amis pada vagina dengan nilai probabilitas 0,8. Gejala tersebut adalah
gejala dari penyakit : Kanker Ovarium, Kanker Rahim dan Kanker Serviks.
m1 {Ko,Kr,Ks} = 0.8
2. Nyeri pinggang dengan nilai probabilitas 0.9.Gejala tersebut adalah gejala dari penyakit
m2 {Kr,Ks,Kv}= 0.9
Dengan munculnya gejala kedua yaitu nyeri pada pinggang, maka harus dilakukan
Kolom pertama diisi dengan gejala yang pertama (m1). Sedangkan baris pertama diisi
dengan gejala yang kedua (m2) . Sehingga diperoleh nilai m3 sebagai hasil kombinasi m1
dan m2.
Dari hasil perhitungan nilai densitas m3 kombinasi di atas dapat dilihat bahwa terdapat
gejala pertama yaitu {Ko,Kr,Ks} = 0.8, namun setelah ada gejala kedua yaitu {Kr,Ks,Kv}=
0.9. Sedangkan nilai {Kr,Ks}=0.73 . Jadi dari perhitungan di atas, nilai densitas yang
3. Siklus menstruasi tidak teratur dengan nilai probabilitas 0,6. Gejala tersebut merupakan
m4 = 0.6
Dengan munculnya gejala baru yaitu menstruasi tidak teratur, maka harus dilakukan
Kolom pertama berisi semua himpunan bagian pada m3 (1) sebagai fungsi densitas.
Sedangkan baris pertama berisi semua himpunan bagian pada gejala menstruasi yang tidak
teratur dengan m4 sebagai fungsi densitas. Sehigga diperoleh nilai m5 sebagai hasil m
kombinasi
Tabel 5. Tabel perhitungan tiga gejala
{Ks} (0.6) (0.4)
{Kr,Ks} (0.73) {Ks} (0.438) {Kr,Ks} (0.292)
{Kr,Ks,Kv} (0.18) {Ks} (0.108) {Kr,Ks,Kv} (0.072)
{Ko,Kr,Ks } (0.08) {Ks} (0.048) {Ko,Kr,Ks} (0.032)
(0.02) {Ks} (0.012) (0.008)
Dari hasil perhitungan nilai densitas m5 kombinasi di atas dapat dilihat bahwa dengan
hanya terdapat gejala tercium bau amis dari vagina dan nyeri pada pinggang, m{Ko,Kr,Ks}
=0.08, namun setelah ada gejala lain yaitu menstruasi tidak teratur maka nilai m{ Ko,Kr,Ks
} =0.032. Nilai m{ Kr,Ks,Kv } = 0.18 setelah ada gejala menstruasi tidak teratur menjadi
0.073. Dengan perhitungan 3 gejala ini maka nilai densitas yang paling kuat adalah m{Ks}
= 0.6. Dari perhitungan ketiga gejala di atas didapatkan hasil penyakit Kanker Serviks