Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUMANIORA

MISKOMUNIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Humaniora semester 3 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung

Disusun Oleh :

Melindha Viola

(10100115060)

FAKULTAS KEDOKETRAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1439 H / 2018 M
TUGAS MISKOMUNIKASI DAN ANALISA KESALAHAN
BERDASARKAN PRINSIP KOMUNIKASI

A. Pendahuluan
Komunikasi merupakan suatu hubungan kontak antara manusia baik
individu maupun berkelompok. Komunikasi merupakan bagian dari hidup manusia
itu sendiri, dari sejak lahirpun kita sebenarnya sudah berkomunikasi, meskipun
tidak secara obrolan melainkan dengan gerak dan tangis yang pertama pada saat
dilahirkan, itu sudah termasuk dalam tanda komunikasi. Untuk menjalin rasa
kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling pengertian antar sesama anggota
masyarakat. Komunikasi memainkan peranan penting dalam hal ini, dan suatu
komunikasi tersebut harus dapat saling dimengerti oleh kedua belah pihak.
Didalam melakukan suatu komunikasi ada kejadian yang selalu memberikan suatu
dampak negatif yaitu miss komunikasi
Miss Communication atau lebih sering disebut Miss Komunikasi
merupakan adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak dalam
mencernaproses komunikasi, sehingga antara pesan yang disampaikan dengan
pesan yang diterima berbeda penafsiran atau arti. Miss Komunikasi
dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Miss
komunikasi atau kesalahan dalam salah satu komunikasi antara dua pihak atau
lebih, dapat menjadi sumber dari masalah yang akhirnya berbuah menjadi konflik.
Dan didalam kegiatan suatu praktek dibidang kedokteran ataupun dibidang
pertambang di bidang kesehatan sangat memungkinkan terjadinya suatu kegiatan
miskomunikasi dan hal ini akan menyebabkan hal yang fatal yang tidak
seharusnya terjadi didalam kegiatan kesehatan dan ke ilmuan

B. Konsep Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Dari kamus besar bahasa Indonesia, komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian pesan dan informasi, baik verbal maupun nonverbal dari seseorang
kepada orang lain, sehingga terjadi saling pengertian mengenai suatu pesan atau
informasi yang diiringi dengan perubahan sikap dan tingkah laku komunikan. Pada
umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Komunikasi merupakan suatu hubungan kontak antara manusia baik
individu maupun berkelompok. Komunikasi merupakan bagian dari hidup manusia
itu sendiri, dari sejak lahirpun kita sebenarnya sudah berkomunikasi, meskipun
tidak secara obrolan melainkan dengan gerak dan tangis yang pertama pada saat
dilahirkan, itu sudah termasuk dalam tanda komunikasi. Untuk menjalin rasa
kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling pengertian antar sesama anggota
masyarakat. Komunikasi memainkan peranan penting dalam hal ini, dan suatu
komunikasi tersebut harus dapat saling dimengerti oleh kedua belah pihak.
2. Komponen Komunikasi
 Pengirim Pesan (Komunikator)
Pengirim pesan atau komunikator adalah individu, keluarga ataupun
kelompok yang mau berkomunikasi dengan orang lain. Dalam proses
komunikasi, pengirim berita atau komunikator menggunakan gagasan yg
diwujudkan dalam lambang yang berbentuk kata-kata yang kemudian
disampaikan dengan menggunakan media yg berbentuk ucapan, gerak
tangan, telepon atau media komunikasi lainnya.
 Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirim kepada si penerima. Pesan ini
dapat berupa verbal maupun nonverbal. Verbal merupakan pesan yang
menggunakan kata-kata seperti percakapan, surat, majalah dan
sebagainya. Pesan nonverbal merupakan pesan yang berupa isyarat,
gerakan badan, ekspresi wajah dan nada suara.
 Media / Alat Komunikasi
Media / Alat komunikasi adalah suatu media atau alat yang digunakan oleh
si pengirim pesan untuk menyampaikan pesan kepada si penerima. media
ini dapat berupa buku, radio, film, televisi dan yang paling pokok adalah
gelombang suara dan cahaya.
 Penerima pesan (Komunikan)
Penerima pesan atau komunikan adalah individu atau orang lain yang
diajak berkomunikasi, yang merupakan sasaran dalam kegiatan
komunikasi atau orang yang menganalisis dan menginterpretasikan isi
pesan yang diterimanya dari komunikator.
3. Proses Komunikasi
Model proses komunikasi dikembangkan oleh Harold D Lasswell yang
disebut model Lasswell. Model tersebut lebih dikenal dengan model SMRCE, yaitu
S = Source (sumber)
M = Message (pesan)
R = Receiver (penerima pesan)
C = Chanel (saluran yang digunakan)
E = Effect ( pengaruh yang ditimbulkan )
4. Faktor yang mempengaruhi komunikasi
 Perkembangan : pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa
maupun cara berpikir. Contoh : bahasa anak remaja berbeda dengan usia
balita
 Persepsi : pandangan pribadi seseorang terhadap suatau kejadian/
peristiwa.
 Nilai : standar yang mempengaruhi prilaku. Contoh : klien memandang
abortus merupakan perbuatan yang tidak dosa, sedangkan bidan
memandang abortus itu dosa.
 Latar belakang social budaya
 Emosi : perasaan subjektif terhadap sesuatu kejadian. Contoh : sedih,
marah dan senang.
 Jenis kelamin
 Pengetahuan
 Peran dan hubungan. Contoh : cara komunikasi bidan dengan koleganya
akan berbeda pada klien demikian juga orang tua dengan anak.

C. Pengalaman Kejadian Miskomunikasi


1. Kasus
Mochamad widy merupakan seorang mahasiswa pertambangan
Universitas Islam bandung dan widy merupakan lahir di bandung dengan memiliki
adat yang sangat kental ( bersuku bangsa sunda ), lalu widy di undang oleh
melindha ke yogyakarta untuk menemaninya kesanah dan saat disanah kerabat
dari melindha merupakan bernama suparno dan memiliki adat jawa yang sangat
kental dan setelah tiba disanah kami ditawari makan oleh pihak kerabat melindha
disanah dan disanah kami melakukan santap siang disanah dan bersamaan
antara melindha, widy dan kerabat dari melidha santap siang dan kami di suguhi
makanan yang beraneka ragam adanya dan saat akan menggambil makanan dan
menunjuk makanan yang akan dipilih nya, dan saat melakukan menunjuk jeni
makanan berhenti hal ni disebabkan karna widy mengatakan “ sawios- wios “ dan
kerabat dari melindha mengatakan “ ko wis, orang ga jadi ambil “ dan menunjuk
suatu makanan dan mengatakan “ jangan “ Sambil menunjuk makanan yaitu
sayuran, dan anggapan widy jangan adalah berarti tidak boleh di ambil atau di pilih
dan hal ini mengakibatkan adanya suatu miskomunikasi antara widy dan kerabat
melindha viola

D. Pembahasan kasus
Komunikasi antara widy dan kerabatmelindha terdistorsi karena
diperoleh arti kata yang berbeda dari penggunaan kata dalam bahasa yang berb
eda,pelafalan kata yang hampir berdekatan serta tidak mengenal kata yang digu
nakan.Kata jangan memiliki dua arti dan wios terdengar menjadi wis sehingga jug
amemiliki arti yang berbeda. widy tidak mengenal kata jangan dalam konteksbah
asa Jawa karena bukan orang dari Jawa tengah. Dan akhirnya Kerabat
melindha tidakmengenal kata wios sehingga mencari kata yang terdekat dan ada
dalam bahasaJawa menjadi wis.Komunikasi yang terdistorsi merupakan salah s
atu sumber konflik,karena cara dan isi informasi membuat orang bertentangan sa
tu sama lain dandapat menimbulkan permasalahan relasi sosial yang lain. Mem
perhatikan adabdalam berkomunikasi atau melakukan komunikasi yang bertang
gung jawabmerupakan salah satu upaya untuk mengurangi distorsi komunikasi.

E. Analisa kasus
Analisa yang bisa di ambil dari suatu kejadiaan di atas adalah hal yang
menyebakan terjadinya adalah dari faktor yang mempengaruhi perbedaan
pemahaman seperti :
 Pengetahuan
 Latar belakan sosial budaya
 Presespsi atau pemahaman seseorang menanggapi kejadian

Anda mungkin juga menyukai