Anda di halaman 1dari 13

MODUL 05 PERKULIAHAN

Pendidikan
Kewarganegaraan
HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun/Dirangkum Oleh

06
Ekonomi Akuntasi MK 90003 D. Machdum Fuady, S.H., M.H.

Abstract Kompetensi
Dalam Modul 05 ini dipelajari tentang Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian, asas dan unsur pengertian, dan menyebutkan hak dan
kewarganegaraan. Permasalahan kewajiban warga negara maupun
dalam memperoleh status pemerintah. Menyebutkan asas-asas
kewarganegaraan, hak dan kewajiban kewarganegaraan dan mengidentifikasi
sebagai warga negara. Pada bagian unsur-unsur kewarganegaraan.
akhir disampaikan bagaimana Menguraikan tentang masalah status
membangun karakter warga negara kewarganegaraan dan menjelaskan tata
yang bertanggung jawab. cara dan bukti memperoleh
kewarganegaraan. Dan terakhir dapat
membengun karakteristik
kewarganegaraan yang bertanggung
jawab.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pengertian Warga Negara dan Kewarganegaraan


Warga Negara merupakan terjemahan dari kata citizens (Inggris), yang memiliki arti
warga Negara, petunjuk dari sebuah kota, sesame warga Negara, sesame penduduk,
orang setanah air; bawahan atau kaula. Warga Negara artinya anggota dari suatu
organisasi yang bernama Negara. Pengertian lain dari warga Negara adalah rakyat yang
menetap di sutu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara (Juliardi,
2014:126).
Senada dengan itu, istilah warga Negara secara etimologis berasal dari bahasa latin
civis atau civitas yang berarti warga atau anggota dari city-state. Istilah ini popular di masa
Romawi. Sedangkan dalam bahasa Perancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga
dalam “cite” (kota) yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citzen berarti warga atau
penghuni kota.
Dalam Merriam Webster Online Dictionary, dinyatakan definisi citizen, sebagai berikut:
 An inhabitant of a city or town; especially: one entitled to the rights and privileges of a
freeman;
 A member of state; b: a native or naturalized person who owes allegiance to
government and is entitled to protection from it;
 A civilian as distinguished from a specialized servant of the state.
Citizen berkembang di Inggris pada abad pertengahan, namun menjelang akhir abad ke-
19, kata tersebut saling bertukar pakai dengan kata denizen. Kedua istilah tersebut secara
umum menunjuk kepada warga atau penduduk kota, sedang orang-orang yang berada di
luar itu disebut “subject”. Pada awalnya subject adalah nonwarga kota yang terdiri dari
wanita, anak-anak, budak dan penduduk asing.
Menurut Dwiyatmi (2012:186), warga Negara adalah orang-orang yang menurut
hokum atau secara resmi merupakan anggota dari suatu Negara tertentu. Mereka
memberikan kesetiaannya kepada Negara itu, menerima perlindungan darinya, serta
menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Mereka mempunyai hubungan secara
hokum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang bersangkutan telah
berdomisili di luar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya. Sedangkan
menurut Ubaedillah dan Abdul Rozak (2013:128), warga Negara adalah warga suatu
Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
UUD 1945 Pasal 28E ayat (4), menyatakan bahwa setiap orang berhak atas status
kewarganegaraan. Sedangkan ketentuan mengenai kewarganegaraan Indonesia diatur
dalam UU Nomor 12 /2006 pasal 4, 5 dan pasal 6, dinyatakan:
1. Setiap orang yang sudah jadi WNI, sebelum UU ini berlaku;
2. Anak yang lahir dari perkawinan sah ayah-ibu WNI;
3. Anak yang lahir dari perkawinan sah ayah WNI, ibu WNA;
4. Anak yang lahir dari perkawinan sah ibu WNI, ayah WNA;
5. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI, tetapi ayahnya tdk
berkewarganegaraan atau hukum negara asal ayah tidak memberi status
kewarganegaraan kepada anak tersebut;
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan sah dan ayahnya WNI;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI;
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA, yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya sebelum berumur 18 tahun;
9. Anak yang lahir di wilayah RI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah ibunya;
10. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah RI, selama ayah/ibu tdk diketahui;
11. Anak lahir di wilayah RI, ayah/ibu tidak mempunyai kewarganegaraan, atau tidak
diketahui keberadaannya;
12. Anak yang dilahirkan di luar wilayah RI dari ayah ibu WNI dan ketentuan Hukum dari
negara tempat lahir anak itu memberikan kewarganegaraan pada anak;
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibu meninggal dunia, sebelum
mengucapkan sumpah atau janji setia;
14. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum
kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yg WNA;
15. Anak WNI belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh WNA
berdasarkan penetapan pengadilan;

B. Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan diperlukan untuk mengatur status kewarganegaraan
seseorang. Hal ini penting agar seseorang mendapatkan perlindungan hukum dari negara,
serta menerima hak dan kewajibannya. Untuk itu, ketentuan tentang status

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
kewarganegaraan penting diatur dalam peraturan perundang-undangan, dan setiap negara
mempunyai kebebasan menetapkan asas kewarganegaraannya, karena setiap negara
memilki budaya, sejarah dan tradisi yang berbeda satu sama lain.
1. Asas Kewarganegaraan Umum.
a Asas kelahiran (Ius Soli).
Ius Soli berasal dari bahasa latin; ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan soli
dari kata solum yang berarti negeri, tanah, atau daerah. Jadi ius soli adalah
penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran
seseorang. Contoh seperti negara Jepang dan Amerika Serikat.
b Asas keturunan (Ius Sanguinis).
Ius Sanguinis juga berasal dari bahasa latin, ius berarti hukum atau pedoman,
sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti darah atau keturunan. Jadi Ius
Sanguinis adalah asas kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan.
Asas ini menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu negara,
apabila orang tuanya adalah warga negara dari negara yang bersangkutan.
c Asas Kewarganegaraan Tunggal.
Asas ini menentukan bahwa satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Seseorang
tidak boleh menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu.
d Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas.
Asas ini menentukan bahwa kewarganegaraan ganda (lebih dari satu warga
negara) bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-
undang. Pada saat anak telah mencapai usia 18 tahun, maka harus menentukan
salah satu kewarganegaraannya.
Seseorang tidak boleh memegang status dua kewarganegaraan. Oleh sebab itu,
apabila seseorang berhak mendapatkan status kewarganegaraan karena kelahiran
dan keturunan sekaligus, maka pada saat dewasa, harus memilih salah satu
kewarganegaraan.
2. Asas Kewarganegaraan Khusus.
a. Asas Kepentingan Nasional.
Asas ini menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan
kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya
sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.
b. Asas Perlindungan Maksimum.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
Asas ini menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh
kepada setiap Warga Negara Republik Indonesia dalam keadaan apapun, baik di
dalam maupun di luar negeri.
c. Asas Persamaan di dalam Hukum dan Pemerintahan.
Asas ini menentukan bahwa setiap Warga Negara Republik Indonesia
mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
d. Asas Kebenaran Substatntif.
Asas ini menentukan bahwa prosedur kewarganeraan seseorang tidak hanya
bersifat administratif, tetapi juga disertai subsatnsi dan syarat-syarat permohonan
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
e. Asas non-Diskrimatif.
Asas ini menentukan bahwa tidak membedakan perlakuan dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama,
golongan, dan jenis kelamin.
f. Asas Pengakuan dan Penghormatan terhadap HAM.
Asas ini menentukan bahwa dalam segala hal harus menjamin, melindungi, dan
memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga negara khususnya.
g. Asas Keterbukaan.
Asas ini menentukan bahwa segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga
negara harus dilakukan secara terbuka.
h. Asas Publisitas.
Asas ini menentukan bahwa seseorang yang memperoleh dan/atau kehilangan
kewarganegaraan RI akan diumumkan dalam berita negara RI agar masyarakat
mengetahui.

C. Masalah Status Kewarganegaraan


Masalah status kewaganegaraan seseorang akan muncul apabila asas
kewarganegaraan tersebut di atas diterapkan secara tegas dalam sebuah negara,
sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa kemungkinan sebagai berikut:
1. Apatride, adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Hal ini
disebabkan karena orang tersebut lahir di negara yang menganut asas ius sanguinis.
2. Bipatride, adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal ini
dimungkinkan apabila seseorang berasal dari orang tua yang negaranya menganut
asas ius sangunis, sedangkan ia lahir di negara yang menganut ius soli.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
3. Multipatride, seseorang yang memiliki status kewarganegaraan lebih dari dua status
kewarganegaraan, yaitu seseorang penduduk yang tinggal di perbatasan antara dua
negara.

D. Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia


Pewarganegaraan, adalah tata cara bagi orang asing memperoleh kewarganegaraan RI,
melalui permohonan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 12 /2006. Adapun persyaratan
yang menjadi ketentuan pewarganegaraan diatur sebagai berikut:
1. Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia.
a. Telah berusia 18 tahun atau telah kawin;
b. Telah bertempat tinggal di wilayah RI minimal 5 tahun berturut-turut atau 10 tahun
tidak berturut-turut ;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Dapat berbahasa Indonesia, mengakui Dasar Negara Pancasila & UUD 1945;
e. Tidak pernah dipenjara karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan
pidana penjara 1 tahun atau lebih;
f. Tidak mengakibatkan ganda kewarganegaraan;
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap;
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara;
Permohonan untuk menjadi WNI diajukan kepada Kementerian Hukum dan
Perundang-undangan. Dalam waktu 3 bulan sejak permohonan diajukan telah ada
penetapan dikabulkan/ditolak oleh Presiden.
Orang asing yg telah berjasa kepada NKRI atau karena alasan kepentingan negara
dapat diberi kewarganegaraan dengan persetujuan DPR.
2. Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia.
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
b. Tidak menolak/melepaskan kewarganegaraan lain, walaupun mempunyai /ada
kesempatan untuk itu.
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan- nya
sendiri, usia telah 18 tahun atau sudah kawin, dan bertempat tinggal di luar
wilayah RI;
d. Menjadi tentara asing tanpa izin dari Presiden;
e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing;
f. Secara sukarela mengangkat sumpah janji setia pada negara asing;

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
g. Turut serta dalam pemilihan yang bersifat ketatanegaraan untuk negara asing;
h. Mempunyai paspor/surat yang bersifat paspor dari negara asing, atau tanda
kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara asing;
i. Bertempat tinggal di luar negeri selama 5 th berturut turut bukan dinas, tanpa
alasan yangg sah dan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap jadi
WNI
j. WNI perempuan yang kawin dengan laki-laki asing yang menurut hukum di negara
suaminya, bahwa isteri mengikuti kewarganegaraan suami;
k. WNI laki-laki yang kawin dengan perempuan asing yang menurut hukum di negara
isterinya, bahwa suami mengikuti kewarganegaraan isteri; Jika tetap ingin menjadi
WNI harus mengajukan permohonan kepada Perwakilan RI, kecuali pengajuan
tersebut berakibat kewarganegaraan ganda. Surat pernyataan diajukan oleh
perempuan setelah 3 tahun sejak tanggal perkawinan;
l. Kewaganegaraan RI yang diperoleh secara palsu atau diketahui dipalsukan;
Perolehan dan/atau kehilangan kewarganegaraan RI diumumkan di dalam Berita
Negara RI.

E. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai
warga negara (menurut KBBI 2002). Sementara Dr. A.S.Hikam mengartikan warga negara
adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu sendiri.
Warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-
undang sebagai warga negara (menurut Pasal 26 UUD 1945). Selanjutnya dalam Pasal 1
Undang-undang Nomor 22/1958, dan Undang-undang Nomor 12/2006 tentang
Kewarganeganegaraan Republik Indonesia, Warga Negara Republik Indonesia adalah
orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-perjanjian,
dan/atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi Warga
Negara Republik Indonesia.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh sebab itu, seseorang yang menjadi anggota
atau warga suatu negara harus ditentukan oleh undang-undang yang dibuat oleh negara
tersebut. Sebelum negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih
dahulu negara harus mengakui bahwa stiap orang berhak memilih kewarganegaraan,

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali
sebagaimana dinyatakan oleh Pasal 28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung
makna bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan
menjadi:
 Warga Negara Republik Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.
 Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara
sesuai dengan visa yang diberikan negara melalui kantor Imigrasi.
Sementara Koerniatmanto, S (2000), menyatakan tentang warga negara atau seorang
warga negara mempunyai kedudukan khusus, yakni adanya hubungan hak dan kewajiban
yang timbal balik terhadap negara.
Hak Warga Negara Republik Indonesia, telah diatur dalam UUD 1945 dan aturan
hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum yang digariskan dalam UUD
1945. Pengertian Hak warga negara adalah sesuatu yang dimiliki oleh warga negar dari
negara, seperti hak hidup secara layak, dan aman, mendapat pelayanan dan sebagainya.
Selain hak, Warga Negara Republik Indonesia juga mempunyai kewajiban dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti kewajiban untuk membela
negara, menaati undang-undang dan sebagainya.
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya
warga negara, baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak dan
kewajiban tersebut, sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut
sebagai bagian dari kesepakatan mereka.
1. Hak Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945.
Hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh seseorang, setelah melaksanakan
segala sesuatu yang menjadi kewajibannya. Hak tanpa kewajiban adalah sebuah
kedzaliman. Adapun hak Warga Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
c. Berhak membentuk keluarga, dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan.
d. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta
perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi.
e. Setiap orang berhak mengmbangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
f. Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan/atau demi kesejahteraan
manusia.
g. Berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.
h. Berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.
i. Berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
j. Berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
k. Berhak atas status kewarganegaraan.
l. Bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya, memilih pendidikan
dan pengajaran, memilih pekerjaaan,, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara, dan meninggalkannya serta berhak kembali.
m. Berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
n. Berhak atas kebabasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
o. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia.
p. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
yang merupakan hak asasi.
q. Berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
r. Berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
s. Berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
t. Berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
u. Berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih
secara sewenang-wenang oleh siapapun.
v. Berhak untuk tidak disiksa, tidak diperbudak, tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut.
w. Berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif.
x. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.
2. Kewajiban Warga Negara Indonesia.
a. Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dengan warga
negara dan membela tanah air.
b. Wajib membela pertahanan dan keamanan negara.
c. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang
dalam peraturan perundang-undangan.
d. Wajib menjunjung hukum dan pemerintahan.
e. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
f. Wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan undang-undang untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain.
g. Wajib mengikuti pendidikan dasar.

F. Hak & Kewajiban Negara/Pemerintah


Sebagaimana seorang warga negara yang mempunyai hak dan kewajiban, maka
negara pun mempunyai hak dan kewajiban atas warga negaranya. Hak dan kewajiban
negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara
atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta
terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD
1945.
1. Hak Negara atau Pemerintah melipti:
a. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban
dan keamanan bagi rakyat.
b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
c. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku.
2. Kewajiban Negara atau Pemerintah menurut UUD 1945 dan UU lainnya.
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama dan
kepercayaannya.
f. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan khususnya pendidikan dasar
termasuk pembiayaannya.
g. Negara wajib mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidkan
nasional.
h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 % dari
anggaran belanja negara dan/atau belanja daerah.
i. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
j. Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya.
k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
kebudayaan nasional.
l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
m. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.
o. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

G. Karakteristik Warga Negara yang Bertanggung Jawab


Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang dimiliki oleh seseorang, begitu juga
warga negara Indonesia memiliki karateristiknya yang berbeda dengan bangsa lain di
dunia. Karakteristik, sifat atau tabiat ini harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia,

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali sebagai warga negara. Sifat
dan/atau karakter warga negara Indonesia di antaranya:
1. Memiliki Rasa Hormat dan Tanggung Jawab.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku sopan santun, ramah tamah, dan melaksanakan
semua tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Bersikap Kritis.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid (sah)
serta argumentasi yang akurat.
3. Melakukan Diskusi dan Dialog.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku dalam menyelesaikan masalah (problem solveng)
hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog untuk mencari kesamaan
pemikiran terhadap penyelesaian masalah yang dihadapi.
4. Bersikap Terbuka.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku yang transparan dan terbuka, sejauh masalah
tersebut tidak bersifat rahasia.
5. Rasional.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku berdasarkan rasio atau akal pikiran yang sehat.
6. Adil.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku menghormati persamaan derajat dan martabat
kemanusiaan.
7. Jujur.
Sifat ini adalah sikap dan prilaku berdasarkan data dan fakta yang sah dan akurat.
Sedangkan karakteristik warga negara yang mandiri meliputi:
1. Memiliki kemandirian.
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik, dan ekonomi sebagai warga negara.
3. Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi.
4. Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap yang
santun.
5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Modul ini disadur dari buku Etika Berwarganegara Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi yang disusun oleh Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho MM, Dr Dadan Anugrah M.Si, H. Ghazaly
Ama La Nora, S.IP, M.Si. cetakan pertama , 2015. Penerbit Graha Ilmu kerjasama dengan
Universitas Mercu Buana.

Bahan Bacaan (daftar pustaka) pada Bab ini antara lain adalah:

1. Arwiyah, Yahya dan Runik Machfroh, 2014, Civic Education di Perguruan Tingga Indonesia, Bandung
Alfabeta.
2. Dwiyatmi, Sri Harini, (ed), 2012. Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Ghazali, A. Muchtar dan Abdul Majid, 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung :
Intres Media Foundation.
4. Juliardi, Budi, 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers.
5. Kaelan dan Achmad Zubaidi, 2013. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma.
6. Taniredja, Tukiran, Muhammad Affandi dan El Miftah Faridli, 2012. Paradigma Baru Pendidikan
Pancasila untuk Mahasiswa. Bandung: Alfabeta.
7. Ubaedillah, A., dan Abdul Rozak, 2013. Pendidikan Kewarganegaraan, Civic Education. Jakarta: ICCE
UIN Syarif Hidayatullah dan Prenada Media Group.
8. Wahidin, Samsul. 2010. Pokok-Pokok Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
9. Winarno, 2013, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

2016 Kewarganegaraan Modul 05 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 D. Machdum Fuady, S.H., M.H. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai