Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH ROM (Range Of Motion) TERHADAP PERUBAHAN KEKUATAN

OTOT PADA PENDERITA STROKE


EFFECT ROM ( Range Of Motion ) MUSCLE STRENGTH OF CHANGES IN
STROKE PATIENTS : A LITERATURE REVIEW

Rahmat Fitri1
Mahasiswa Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas
Sriwijaya, Jl.Palembang-Prabumulih Km. 32 Ogan Ilir (OI)
Email : rahmat.idnoe@yahoo.com

ABSTRAK

Pendahuluan dan Tujuan: Stroke adalah sesuatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan otak local atau global dengan gejala gejala yang berlangsung selama 24 jam atau
lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler. Latihan ROM (Range of Motion) adalah suatu latihan yang dilakukan untuk menilai
dan meningkatkan fungsi system muskuloskeletal dan juga merupakan salah satu terapi
lanjutan pada pasien stroke yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Metode: Artikel dikumpulkan dari jurnal-jurnal elektronik menggunakan kata kunci
kekuatan otot, ROM (Range of Motion), stroke. Kriteria inklusinya adalah artikel diterbitkan
antara 2012-2015 dan artikel dikumpulkan dari jurnal-jurnal elektronik sebanyak 3 jurnal.
Hasil: Hasil dari telaah literatur ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan kekuatan otot
setelah dilakukan gerakan ROM (Range of motion) pada penderita stroke.
Diskusi dan Kesimpulan: Temuan ini menunjukkan bahwa terapi ROM dapat digunakan
sebagai alat efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pada penderita stroke sehingga dapat
dipertimbangkan sebagai salah satu terapi alternatip yang dapat digunakan pada pasien pasca
stroke.

Kata Kunci: Kekuatan otot, ROM (Range of Motion), Stroke.

ABSTRACTIntroduction and Aim: Stroke is a clinical sign that something is growing fast
due to local or global brain disorder with symptoms symptoms lasting for 24 hours or more
and can cause death without any other apparent cause other than vascular. Exercise ROM
(Range of Motion) is an exercise that is conducted to assess and improve the function of the
musculoskeletal system and also one of the advanced therapy in stroke patients that aim to
increase muscle strength
Method : Articles were collected from electronic journals using the keyword muscle
strength, ROM (Range of Motion), stroke. The inclusion criteria were articles published
between 2012-2015 and articles collected from electronic journals as many as three journals.
Results: The results of this literature review shows that there is a change in muscle strength
after the movement of ROM (Range of motion) in patients with stroke.Discussion and
Conclusions: These findings suggest that therapies ROM can be used as an effective tool to
improve muscle strength in patients with a stroke so that it can be considered as one of the
therapeutic alternatives that could be used in patients with post-stroke.

Keywords : Muscle strength , ROM ( Range of Motion ) , Stroke.


PENDAHULUAN
Stroke telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dengan dua
pertiga stroke sekarang terjadi di negaranegara yang sedang berkembang. Secara global, pada
saat tertentu sekitar 80 juta orang menderita akibat stroke. Menurut WHO setiap tahun,
diperkirakan 15 juta orang tersebar diseluruh dunia menderita stroke, dimana kurang lebih 5
juta orang meninggal dan 5 juta orang mengalami cacat permanen (Suryani, 2008).
American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa setiap 45 menit ada satu
orang di Amerika yang terkena serangan stroke. Stroke menduduki peringkat ke-3 setelah
penyakit jantung dan kanker. MenurutAdams et al, (2004) setiap tahunnya 500.000 orang
Amerika terserang stroke, 400.000 orang terkena stroke iskemik dan 100.000 orang
menderita stroke hemoragik, dengan 175.000 orang diantaranya mengalami kematian.
Sedangkan di Inggris terdapat sekitar 250.000 orang yang mengalami stroke.
Menurut riset kesehatan daerah Departemen kesehatan Republik Indonesia 2011,
dalam laporannya mendapatkan bahwa di Indonesia, setiap 1000 orang, 8 orang diantaranya
terkena stroke. Stroke merupakan penyebab utama kematian pada semua umur, dengan
proporsi 15,4%. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia, 1 diantaranya karena stroke
(Depkes RI,2011).
Menurut Yayasan Stroke Indonesia terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah
penyandang stroke di Indonesia dalam dasawarsa terakhir. Berdasarkan data dilapangan,
angka kejadian stroke meningkat secara deramatis seiring usia. Setiap penambahan usia 10
tahun sejak usia 35 tahun, resiko stroke meningkat dua kali lipat. Sekitar lima persen orang
berusia di atas 65 tahun pernah mengalami setidaknya satu kali stroke. Berdasarkan data
prevalensi hipertensi sebagai faktor resiko utama yang makin meningkat di Indonesia adalah
sekitar 95%, maka para ahli epidemiologi meramalkan bahwa saat ini dan masa yang akan
datang sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berumur diatas 35 tahun mempunyai potensi
terkena stroke (Yastroki,2011).
Berdasarkan penelitian Claudia Agustin, (2013) yang berjudul pengaruh latihan Range
of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada pasien strokedi irina f neurologi blu rsup prof.
dr. R. D. Kandou Manado menunjukkan score kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan
ROM (Range of Motion) mengalami peningkatan dengan score rata-rata 3.87. yang dapat
diartikan terdapat pengaruh latihan ROM (Range of Motion) terhadap kekuatan otot pada
pasien stroke dengan nilai P=0.003

METODE
Metode yang digunakan dalam telaah literature ini adalah mengumpulkan dan menganalisis
artikel-artikel mengenai pengaruh ROM (Range of Motion) terhadap kekuatan otot pada
penderita stroke. Artikel didapat dari jurnal elektronik menggunakan kata kunci Kekuatan
otot, ROM (Range of Motion), Stroke dan bisa mengakses full text. Dari pencarian ini
didapatkan artikel yang terkait dengan kata kunci, Jurnal yang dianalisis terdiri dari 3 jurnal
yang berkaitan dengan kata kunci. Ketiga penelitian ini merupakan penelitian kuasi
eksperimen dengan rancangan pre dan post eksperimen. Dimana dilakukan pengukuran
kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan latihan ROM (Range of motion) pada penderita
stroke.

HASIL
Dari hasil telaah literatur ini, didapatkan 3 artikel penelitian yang menganalisis
pengaruh pengaruh ROM (Range of Motion) terhadap kekuatan otot pada penderita stroke.
Penelitian-penelitian tersebut dilakukan di Kandou Manado, Banjarsari Surakarta, dan
Tasikmaya. Penyakit yang dibahas dan menjadi kriteria inklusi ialah penderita stroke.
Untuk mengukur kekuatan otot pada penderita stroke yaitu menggunakan rancangan
penelitian pre test-post tes. Jumlah sampel dalam penelitian yang ditelaah ini paling sedikit
15 pasien dan paling banyak 30 pasien. Mayoritas dari penelitian-penelitian ini menggunakan
metode penelitian one group pre-test and post-test. Dan 1 artikel menggunakan lebih dari 1
group, yaitu membandingkan kelompok ROM (Range of Motion) dengan ROM+SEFT
(Spiritual Emotional Freedom Technique).

Table 1. Penelitian-penelitian dalam telaah literature berdasarkan tempat penelitian,


jumlah sampel, lama pemberian, dan hasil

Peneliti Tempat Jumlah Lama Hasil


(Tahun Penerbitan) Penelitian Sampel pemberian
Claudia, et al (2013) Manado 28 8 kali Kekuatan otot setelah
dilakukan Range of
motion mengalami
peningkatan.
Score rata-rata : 3.87
Siti Rohia (2014) Tasikmalaya 30 3 hari Hasil penelitian
menunnjukan kekuatan
otot meningkat pada
kedua kelompok
intervensi dan terdapat
perbedaan yang
signifikan diantara dua
kelompok intervensi.
Kelompok pertama :
Peningkatan kekuatan
otot rata rata 2.44-3.82.
Kelompok kedua :
Peningkatan kekuatan
otot rata rata 3.60-4.80
Havid, et al (2012) Surakarta 19 13 hari Terapi ROM
dinyatakan efektif
dalam meningkatkan
kekuatan otot
penderita stroke pada
signifikan 95%

Hasil telaah literature ini menunjukkan bahwa dari 3 artikel penelitian yang di telaah, ketiga
artikel menyatakan bahwa terapi ROM (Range of Motion) memiliki pengaruh dalam
meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke.

DISKUSI
Penelitian ini mengenai masalah stroke telah banyak dilakukan. Dari penelitian-penelitian
tersebut diketahui banyak cara yang dilakukan untuk menangani penyakit tersebut baik secara
farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu contoh pengobatan nonfarmakologis ialah
dengan latihan ROM (Range of Motion). Latihan ROM dapat menimbulkan rangsangan
sehingga meningkatkan aktivasi dari kimiawi neuro muskuler. Rangsangan melalui neuro
muskuler akan meningkatkan rangsangan pada serat syaraf otot ekstimitas terutama syaraf
parasimpatis yang merangsang untuk produksi asetilcholin, sehingga mengakibatkan
kontraksi.
Pada penelitian Claudia, et al (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan kekuata otot sebelum dan sesudah dilakukan terapi ROM pada penderita stroke..
Hasil penelitian ini sejalan dengan 2 artikel penelitian lain yang juga melakukan penelitian
mengenai efektifitas ROM terhadap terhadap penderita stroke dengan cara melakukan
Observasi awal (pre-test) yaitu mengukur kekuata otot pasien, setelah itu dilakukan perlakuan
latihan range of motion sebanyak 5 kali sehari dalam waktu 10 menit dan dilakukan sebanyak
8 kali latihan.Kemudian melakukan observasi akhir (post-test), dengan melihat ada atau tidak
pengaruh latihan range of motion terhadap kekuatan otot pasien. Data yang dikumpulkan dari
hasil yang telah diisi oleh responden.

KESIMPULAN
Dari telaah literatur ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara kekuatan otot sebelum dilakukan ROM dan kekuatan otot setelah dilakukan ROM,
dimana kekuatan otot setelah dilatih ROM mengalami peningkatan yang signifikan yaitu rata-
rata 4,20. Dari hasil jurnal yang sudah ditelaah diharapkan terapi ROM dapat berperan besar
bagi kesembuhan penderita stroke.

DAFTAR PUSTAKA

American Heart association. (2010). Heart deases and stroke statistic: our guide to current
statistics and the suplement to our heart and stroke fact- 2010
update.http://www.americanheart.org. Diakses pada

Suryanto, (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan.Yogyakarta:Nuha


Medika.

Smeltzer& Bare, (2002).Buku ajar keperawatan medical bedahb runner& suddarth vol. 1
(Andry Hartono, penerjemah). Jakarta: EGC

Guyton, Arthur C. (2007). Buku Ajar FisiologiKedokteran. Jakarta: EGC.

Astrid. (2008). Tesis : Pengaruh latihan range of motion (rom) terhadap kekuatan otot, luas
gerak sendi

Bagg, S., Pombo, A.P. & Hopman, W. (2002). Effect of age functional outcomeafter stroke
rehabilitation. American Stroke Association, 33 ; 179-185

Anda mungkin juga menyukai