Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan
dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat
mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan
pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum menjadi pedoman bagi seorang tenaga pendidik untuk memberikan materi
dan ilmu yang baik terhadap peserta didik, kurikulum juga mempunyai perkembangan dan
itulah kenapa pentingnya peran kurikulum harus di pahami.
B.Rumusan masalah
- Apakah itu KTSP ?
- Apakah itu K13 ?
- Apa perbedaan antara KTSP dan K13 ?
C.Tujuan Penulisan
- Agar sebagai calon pendidik tidak salah dalam menerapkan kurikulum yang berlaku
- Agar tahu bagaimana perkembangan kurikulum itu sendiri.
- Agar tahu apa itu perbedaan antara ktsp dan k13
D.Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
kajian kurikulum, dan juga bisa berguna untuk mahasiswa dan guru agar lebih paham
tentang apa itu kurikulum serta perbedaan antara kurikulum KTSP dan K13.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu
sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP
mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh
kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata
lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada
intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan
KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu
para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam
penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat,
situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

B. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memungkinkan berkurangnya
materi pembelajaran yang banyak dan padat, tersusunnya perangkat standar dan patokan
2
kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik, berkurangnya beban tugas guru yang
selama ini sangat banyak dan beban belajar siswa yang selama ini sangat berat, serta
terbukanya kesempatan bagi sekolah untuk mengembangkan kemandirian sesuai dengan
kondisi yang ada di sekolah. Sebagai sebuah konsep dan program, KTSP memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman,kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk
pribadi yang terampil dan mandiri.
2. KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur
edukatif.
5. penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi (Kunandar 2007, hlm. 138).
C. Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur yang disebut sebagai
komponen kurikulum. Komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dan mendukung yang merupakan dasar utama dalam mencapai tujuan
pendidikan. Sebagaimana Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), KTSP ada empat komponen, yaitu:
1. tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan.
2. struktur dan muatan KTSP.
3. kalender pendidikan.
4. silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP (dikutip dari panduan penyusunan KTSP lengkap
2008, hlm.148-151). Dengan adanya keempat komponen KTSP tersebut, maka tingkat
satuan pendidikan atau sekolah, seperti kepala sekolah dan guru diberikan kewenangan
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya berdasarkan visi, misi
dan tujuan sekolah. Karena masing-masing sekolah dipandang lebih mengetahui tentang
kondisi nyata satuan pendidikannya.

D. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


3
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh pesertadidik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.

E. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Kurikulum merupakan salah satu indikator yang menentukan berhasil tidaknya suatu
pendidikan dan harus dikelola secara baik dan profesional. Pengembangan KTSP
berdasarkan prinsip bahwa sebaiknya dilakukan secara terus-menerus untuk merespon dan
mengantisipasi perkembangan dan tuntutan zaman. Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum adalah :
1. prinsip relevansi, yaitu kesesuaian antara program pendidikan dengan tuntunan
kehidupan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan
berguna bagi kehidupan seseorang.
2. prinsip efektivitas, yaitusejauh mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai
dengan keinginan yang telah ditentukan.
3. prinsip efisiensi, yaitu dengan modal atau biaya, tenaga, dan waktu yang sekecil-
sekecilnya akan dicapai hasil yang memuaskan.
4. prinsip kesinambungan, yaitu saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis
program pendidikan, dan bidang studi.
5. prinsip fleksibilitas, yaitu tidak kaku dan adanya ruang gerak yang memberikan
kebebasan dalam bertindak.
6. prinsip berorientasi tujuan, yaitu sebelum bahan ditentukan, langkah yang perlu
dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan tujuan terlebih dahulu
sehingga dapat menentukan secara tepat metode mengajar, alat pengajaran, dan
evaluasi.
7. prinsip dan model pengembangan kurikulum, yaitu pengembangankurikulum
dilakukan secara bertahap dan terus menerus dengan implikasi bahwa kurikulum
senantiasa mengalami revisi dan bersifat dinamis (Idi 2007, hlm. 179-183).

4
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum tersebut merupakan dasar pokok
untuk mengkaji pembelajaran dan pengembangan kurikulum lebih lanjut.
Kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja, melainkan meliputi
segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti; bangunan
sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman
sekolah, dan lain-lain yang pada gilirannya menyediakan kemungkinan belajar
secara efektif.
Khusus untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan atau KTSP telah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
Departemen Agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah. Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah. Penyusunan KTSP untuk
pendidikan khusus dikoordinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan propinsi dan
berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun
oleh BSNP.
Pengembangan KTSP, antara lain menggunakan pendekatan KBK yang memiliki
ciri-ciri:
1. menitikberatkan pencapaian target (attainment targets) kompetensi
daripada penguasaan materi.
2. lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
pendidikan yang tersedia.
3. memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan
sesuai dengan kebutuhan (Muhaimin,Sutiah, dan Sugeng Listyo 2008, hlm.
5-6).
Menurut Rusman (2009, hlm. 474 - 475), prinsip-prinsip pengembangan
KTSP adalah
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

F. KURIKULUM 2013
Penjelasan Kurikulum Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah berlaku
selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaan di Tahun 2013
dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah percobaan. Di Tahun 2014,
Kurikulum 2013 sudah diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas
VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI. Diharapkan, pada Tahun 2015 diharapkan telah
diterapkan di seluruh jenjang pendidikan. Kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian,
yaitu Aspek Pengetahuan, Aspek Ketrampilan, dan Aspek Sikap dan Perilaku. Di dalam
Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang
dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di
Materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah
Materi Matematika. Materi pelajaran tersebut terutama Matematika disesuaikan dengan
materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap dapat
menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.

G. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013


1. Kurikulum berbasis sains
2. Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat tematik integratif. Mata pelajaran IPA dan IPS
sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran (IPA dan IPS diintegrasikan
kedalam semua mata pelajaran). IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran
Bahasa Indonesia dan matematika IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran
Bahasa Indonesia dan PPKN.
3. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang berimbang antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik
dan menyenangkan.
4. Proses pembelajaran menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui
penilaian berbasis tes dan portofolio saling melengkapi.

6
5. Jumlah mata pelajaran ada 7 pendidikan agama,pendidikan Pancasila dan
kewarganegaraan,Bahasa Indonesia,matematika,seni budaya dan
prakarya,pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan,Pramuka
6. Alokasi waktu per jam pelajaran
SD = 35 menit
SMP = 40 menit
SMA = 45 menit
7. Banyak jam pelajaran per minggu
SD: Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam
SMP = 38 jam
SMA = 39 jam

H. KOMPONEN KURIKULUM 2013


Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
b) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c) kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e) tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
f) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7
g) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
h) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
i) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun; dan
j) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun
ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema
yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPP terdiri atas:
a) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, identitas mata pelajaran atau
tema/subtema, kelas/semester,dan materi pokok.
b) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
c) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
d) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8
e) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
f) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
g) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
h) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
i) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
j) penilaian hasil pembelajaran.

3. Prinsip Penyusunan RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b) Partisipasi aktif peserta didik.
c) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

9
h) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
I. Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting.
Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang
ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan
bemaslaah. Maka dari itu pemerintah sudah menyiapkan cara untuk Persiapan
Implementasi Kurikulum 2013
1. Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan
murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
2. Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap,
maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai
untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh
di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400
sampai 500 ribuan.
3. Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di
tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan
berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar
dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma
persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan.
J. Prinsip pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk
konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan
pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan, kurikulum sebagai proses adalah
totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk
menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana, dan hasil belajar adalah
perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di
masyarakat.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
10
kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu
sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah
serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi
Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum
berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, ketrampilan berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara
khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan
dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran, diorganisasikan
dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan
(organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran.

K. Perbedaan antara Kurikulum 2013 dan KTSP 2006


Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15
Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula
kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum
2013 dan KTSP.
 (KURIKULUM 2013)
1. SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud
No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka
Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun
2013.
2. Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
3. di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
4. Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit
dibanding KTSP
11
5. Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
6. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran
7. Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
8. Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
9. Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
10. BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa.

 (KTSP 2013)
1. Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah
itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun
2006
2. lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3. di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4. Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding
Kurikulum 2013
5. Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6. TIK sebagai mata pelajaran
7. Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8. Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9. Penjurusan mulai kelas XI
10. BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data data di atas saya dapat mengambil kesimpulan bahwasanya antara KTSP 2006
dan Kurikulum 2013 itu bertujuan sama hanya saja apa apa saja yang di anggap kurang efektif
penerapannya pada KTSP 2006 di luruskan di Kurikulum 2013. Perbedaan antara KTSP dan
Kurikulum 20013 bukan menandakan pertentangan tapi adalah pembenaran dari kurikulum
sebelumnya.
Maka dari itu diharapkan guru dan calon guru mau menggunakan kurikulum terbaru
setelah mengetahui data diatas dikarenakan kurikulum terbaru merupakan penyempurnaan dari
kurikulum sebelumnya, sehingga diharapkan bisa membantu siswa dalam proses belajar
mengajar dan terciptanya KBM yang efektif dan efisien.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013-4
http://muna.staff.stainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/65/2013/03/dokumen-
kurikulum-2013.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan
http://alvyanto.blogspot.com/2010/04/kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan.html
http://kurikulumpembelajaran.wordpress.com/2-kurikulum-dan-pembelajaran/landasan-ktsp/
http://siraj-pendidikanuntuksemua.blogspot.com/2011/05/landasan-pengembangan-ktsp.html
http://id.slideshare.net/ChionkPemimpin/pengertianlandasanciri-ktsp

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Korosi Celah
    Korosi Celah
    Dokumen12 halaman
    Korosi Celah
    Faisal Anas Kunesa
    Belum ada peringkat
  • Tugas Liveone
    Tugas Liveone
    Dokumen4 halaman
    Tugas Liveone
    Faisal Anas Kunesa
    Belum ada peringkat
  • Excavator
    Excavator
    Dokumen19 halaman
    Excavator
    Faisal Anas Kunesa
    100% (2)
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen3 halaman
    SAMPUL
    Faisal Anas Kunesa
    Belum ada peringkat
  • Soal Kajian Kurikulum
    Soal Kajian Kurikulum
    Dokumen9 halaman
    Soal Kajian Kurikulum
    Faisal Anas Kunesa
    Belum ada peringkat
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Dokumen3 halaman
    SAMPUL
    Faisal Anas Kunesa
    Belum ada peringkat