Anda di halaman 1dari 83

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan
terakhir.

(Farrer, 1999)

Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-
40 minggu)

B. Perubahan Anatomik Dan Fisiologik Pada Wanita Hamil

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia
eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan
yang terdapat pada wanita hamil antara lain:

1. uterus

uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus, disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin.

Berat uterus normal kurang lebih 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang
2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad, agak
gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara
besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk
membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau
menderita penyakit seperti molahidatidosa, dsb.

Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga
jarak antara pusat ke prosessus Xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri
terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu
fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus Xifoideus.

2. servic uteri

serviks uteri pada kehamilan juga mengaklami perubahan karena hormone estrogen. Jika
korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini lebih
banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.

Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
yang fisiologik.

3. vagina dan vulva

vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide.

4. ovarium

pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kira-
kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. mamma

mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.

Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
mulai bersekresi. Sesudah partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning.
Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh
karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolacting Inhibiting Hormone)

6. sirkulasi darah

sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah akan
bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan
cardiac out put yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.

7. sistem respirasi

seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilanya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh
karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak.

8. traktus digestivus

pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea0. mungkin ini
akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestifus
menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestifus juga berkurang. Makanan lebih
lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini
mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
9. traktus urinarius

pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul
lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

10. kulit

pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior
hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal
sebagai kloasma gravidarum

C. Pertumbuhan dan perkembangan janin

Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi atau vertilisasi.
Perkembangan janin mulai konsepsi sampai dengan bayi lahir terbagi dalam tiga periode,
yaitu:

1) periode pre embrio (minggu 1-3)

periode Ini dimulai dari pperistiwa konsepsi sampai terjadinya perubahan menjadi
embrio. Periode ini berlangsung selama tiga minggu, yaitu mulai minggu pertama sampai
mingu ketiga

Minggu I

Diulai adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya zigote atau hasil
konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bermigrasi di endometrium yang telah
dipersiapkan.
Minggu II

Setelah implementasi, terjadi perubahan pada bintik benih yanG merupakan bagian
blastokist, dan ruangan amnion dan yolk sac yang akan meliputi seluruh embrio. Di ruang
inilah embrio akan tumbuh. Sel yang membatasi ruangan ini disebut ektoderm.

Pada waktu yang sama timbul rongga lain yaitu ruang kuning telur pada amnion. Sel di
sekitar ruang kuning telur disebut endoderm. Kemudian akan timbul lapisan lain di antara
ektoderm dan endoderm yaitu mesoderm.

Perkembangan Desidua

Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut desidua (kira-kira terjadi
hari ke empat belas)

Desidua terbagi dalam 3 lapisan yaitu:

- stratum kompaktum yang siftnya padat, telur terdapat di dalamnya.

- Stratum spongiosum yang mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah yang
melebar.

- Startum basale, tidak mengalami perubahan.

Ketika bayi membesar, desidua terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu desidua basalis,
desidua kapsularis dan desidua vera. Pada bulan keempat desidua kapsularis melekat jadi
satu dengan lapisan desidua vera akibat pembesaran telur.

Perkembangan Selaput Janin

Selaput janin terdiri dari:

- yolk sac dan allantois: nantinya akan menjadi tali pusat


- amnion: pertumbuhan janin menyebabkan ruangan amnion semakin membesar
bersamaan dengan membesarnya ruang amnion, amnion dan chorion menjadi lisut,
tali penghubung bersama yolk sac mebentuk tali pusat

- chorion: terbentuk dari trofoblast yang diliputi oleh mesoderm. Chorion yang mulanya
hanya terdiri dari satu lapisan, lmbat laun menjadi 2 Lapisan, lapisan langhans atau
cytotrofoblast dan lapisan syntitium atau syinsitiotrofoblast.

Perkembangan Plasenta.

Plasenta merupakan organ yang emnghubungkan ibu dengan ajnin dan memproduksi
hormon penting dalam kehamilan yaitu HCG dan HPL.

Plasenta menjadi 2 bagian permukaan yaitu permukaan maternal (menghadap ke dinding


rahim, warna merah tua, permukaan kasar) dan permukaan vetal (menghadap ke janin,
berwarna putih kuning dan licin).

Fungsi plasenta adalah:

a. Respirasi

Yaitu mengambil oksigen dari ibu menuju plasenta melaLUi pembuluh darah janin,
dan sebaliknya.

b. Nutrisi

Yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang diperoleh ajnin dari darah ibu, berupa
air, karbohidrat, garam an organik, protein dan mineral.

c. Ekskresi

Yaitu pengeluran sisa-sia metabolisme zat dari janin ke darah ibu

d. Barier
Plasenta melindungi janin dari kuman yang terdapat dalam darah ibu. Tapi beberapa
substansi teratogenik tidak dapat dihalangi oleh plasenta, misalnya virus.

e. Endokrin

Lasenta mengeluarkan beberapa hormon yaitu hormon steroid (estrogen dan


progesteron), hormon protein (HCG, HPL, HCT), hormon releasing (TSH releasing
hormon dan LH serta FSH)

f. Imunisasi pasif

Yaitu kekebalan terhadap smallpox, difteri dan measless, diperoleh ajni dari antibodi
ibu.

Plasenta dan tali pusat terbentuk sempurna pada usia kehamilan 16 minggu.

Liquor Amnii

Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut:

a. melindungi janin dari rudapaksa tumpul

b. menjaga agar tali pusat tidak mudah tertekan

c. menjaga agar janin dapat tumbuh bebas ke segala jurusan sehingga pertumbuhanya
tidak terganggu

d. menjaga agar tidak timbul perlekatan antara amnion dan janin

e. menjaga keseimbangan suhu uterus

f. menjaga infeksi dalam uterus

g. membuat jalan lahir bersih dan licin pada saat partus

Kejadian penting dalam minggu ke II:


a. pembentukan lapisan sytotrofoblast dan lapisan luar synsitiotrofoblast (hari 7-8)

b. trofoblast masuk ke endometyrium maternal dan sinusoid (hari 8)

c. teerlihatnya ruang amnion (hari 8)

d. pembentukan selaput & cairan amnion (hari 9)

e. dimulainya sirkulasi uteroplasenta sederhana (hari 11)

f. pembentukan vilii korialis sderhana (hari 13)

g. pembentukan desidua pada uterus (hari 14)

h. pembentukan procholdal plate (hari 14)

Minggu III

selama minggu ke tiga, hasil konsepsi tumbuh pesat, yaitu berlangsung mulai hari ke 15-
21

2) Periode embrio (minggu 4 - 8)

Minggu IV

Embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kurang lebih 5 cm.
Perpanjangan embrio arah atas menjadi kepala, bawah menjadi ekor, dan samping
menjadi tubula. Sistem peredaran darah sederhana mulai terbentuk dan jantung mulai
berdetak, lambung. Liver, pankreas, thiroid, dan kelenjar thimus mulai berkembang.
Plasenta tumbuh sempurna.

Minggu V

Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung
dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
Minggu VI

Posisi mata, hidung, mulut, kaki, telapak tangan dan jari-jari tangan mulai terbentuk dan
berkembang. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40 – 50.

Minggu VIII

Selama akhir periode embrio, embrio sudah menunjukkan bentuk dan ciri manusia,
hemisfere cerebral tumbuh pesat. Alis mata mulai berkembang dan menjadi lisut selama
minggu ke sembilan dan tinggal bekasnya sampai bulan ketujuh. Jari-jari tangan
memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu ke delapan. Perbedaan jenis kelamin
bagian luar dapat dilihat oleh mata yang sudah terlatih, me;lalui pemeriksaan anatomik
dan histologic kelenjar kelamin, namun masih membingungkan.

3) Periode janin (minggu 9-40)

Janin tumbuh lebih pesat dan perkembangan fungsi organ mulai terjadi.

Minggu 9 - 12

- besar kepala satu setengah kali besar tubuh

- CRL dua kali lipat

- Alis mata hanya tinggal bekas

- Tungkai atas berkembang menjadi proporsi normal dan tungkai bawah berkembang
lebih panjang

- Genitalia eksterna pria dan wanita dapat dibedakan pada minggi 12

Minggu 13 - 16

- pertumbiuhan janin pesat

- ukuran janin menjadi dua kali lipat


- lanugo mulai tumbuh

- jari kaki mulai dibentuk

- ginjal mulai mengeluarkan urine

- janin mulai menelan cairan amnion

- janin terlihat seperti manusia

- plasenta sudah terbentuk sempurna

Minggu 17 - 23

- janin tumbuh lambat

- tungkai bawah terbentuk sempurna

- tubuh janin tertutup lanugo

- verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion

- pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu

- bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau DJJ

- lemak-lemak coklat dibentuk

Minggu 24 – 27

- kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput

- mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk

- janin dapat hidup pada usia 27 minggu


Minggu 28 – 31

- lemak sub kutan disimpan

- jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (RSD)
dapat terjadi

Minggu 32 – 36

- berat janin menetap

- lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala

- kuku jari tumbuh

- janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.

Minggu 37 – 40

- lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal

- kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki

- testis turun ke arah scrotum

- tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh

(Depkes RI, 1993)

D. Keluhan Kehamilan

Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan
ringan segera dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi
janin dalam rahim
1. Morning Sickness

disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan
pening kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi.
Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin
minum teh panasdengan gula sebelum bangun dan berjalan.

2. Hipersalivasi

pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah
kesulitan untuk makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi
pembengkakan dalam bentuk pembengkakan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi
dengan menghisap gula-gula, yang banyak dijual dipasaran bebas, biskuit atau roti tawar.

3. Kram Betis

pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa
vitasmin tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram lokal
amsih dapat diurut dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini segera
akan menghilang setelah makan dan minum makin baik

4. Varises

varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar
varises terjadi pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas
tiga kali. Varises disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan.
Pada kasus yang berat dapat terjadi infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling
penting adalah yrombiosis yang dapat menimbulkan. Gangguan sirkulasi darah. Unutk
sementara dapat memakai stoking ketat, kaos kaki nilon panjang sampai paha.

5. Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun
mendadak. Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak)
terlambat sehingga terjadi kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan
sinkope. Unutk dapat mengatasi dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap.
Duduk dahulu di tepi tempat tidur sejenak sebelum berdiri atau berjalan sehingga
peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi baru.

6. Kaki Bengkak

kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak
yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah,
karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki
bengkak dapat diatasi dengan tidur dengan kaki lebih tinggi dan mengurangi makan
garam. Bila kaki bengkak yang bersifat abnormal dapat diikuti oleh sakit kepala,
pandangan mata kabur, pemeriksaaan air kencing dijumpai protein yang meningkat dan
tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang
harus mendapat pengobatab khusus.

(Ida bagus Gde Manuaba, 1999)

E. Tanda Subjektif Dan Objektif Kehamilan Trimester Tiga

1. Tanda Subjektif

a. 29-33 minggu

- fatigue

- ansietas tentang masa depan

- mimpi buruk

- penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik

b. 34-38 minggu
- sakit punggung, perubahan gaya berjalan

- ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan

- perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen

c. sebelum kelahiran

- lightening atau tanda dini dimulainya persalinan

- sakit perut bagian bawah

2. Tanda Objektif

a. 29-33 minggu

- rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan
asam perut ke dalam esophagus

- kontaraksi Braxton-Hick (kontraksi tidak teratur rahim dan tanpa nyeri sepanjang
kehamilan sehingga dapat membantu sirkuladsi darah dalam plasenta) mungkin
terjadi

- fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid

b. 34-38 minggu

peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh setelah
makan, konstipasi, varicose veins, edema, haemoroid)

- heartburn (pirosis, nyeri dada)

pirosis merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi lambung ke dalam
esophagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan, terutama
dalam posisi tengkurap atau menelan suatu makanan tertentu atau obat.
- Konstipasi

Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga
memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus dapat
saling berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar

- vena varikosa (varicose veins)

- vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnya dinding vena atau cacatnya
fungsi katup. Sirkulasi yang buruk di ekstremitas bawah merupakan predisposisi
wanita terkena vena varikosa (varicose veins) di kaki dan paha juga lamanya
berdiri atau duduk. Penatalaksanaan dengan metode pembedahan dan injeksi tidak
dianjurkan selama kehamilan.

- edema kaki

sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir kehamilan, karena
peningkatan kesulitan pengembalian darah vena dari ekstremitas bawah. Lamanya
duduk dan udara yang panas meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki
menjadi perhatian ketika disertai hipertensi atau proteinuria

- haemoroid (wasir0

haemoroid dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak
menimbulkan keluhan, sedang yang besar sering menimbulkan keluhan bahkan
dapat menimbulkan komplikasi hebat, yaitu rasa nyeri, serta perdarahan pada saat
buang air, serta ada sesuatu yang keluar dari anus

c. sebelum kelahiran

fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam


rongga panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.

(Dickason, 1997)
F. Adaptasi Kehamilan

1. Tugas Perkembangan Selama Kehamilan

Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan
bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan
perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan
mutilasi, kematian atau abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan
merupakan hal yang normal dan sehat.

Selama kehamila, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat, puncaknya pada


trimester ketiga, selama persalinan dan periode asuhan kehamilan. Seorang ibu yang
sedang hamil harus memelihara dirinya sendiri sehingga dia dapat merawat bayinya.
Seorang laki-laki juga merasa kebutuhannya meningkat, terutama untuk seorang ynag
dapat dipercaya untuk merawat bayinya, karena ibu yang sedang mengandung lebih
banyak introspektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga seharusnya
mengingatkan, khususnya pada periode ini.

Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga
walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita
memusatkan perhatian pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional.
Ekspresi pada trimester tiga ini antara lain:

a. kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana
pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)

b. biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)

c. proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada di rumah
sakit)

d. keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi, bagaimana
perencanaan selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi)
2. Harapan-Harapan Yang Terkandung Dalam Tugas Seorang Ayah

Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian kepada kedatangan
bayi. Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang pada kelas pendidikan kelahiran
bayi atau mendengar rencana atau ide tentang bayi berulang-ulang. Seorang ayah
mungkin akan mengecat ruang bayi atau menata ulang perabotanya.

Seperti seorang ibu, seorang ayah juga mengungkapkan peningkatan kecemasan


kelahiran bayi yang semakin dekat. Dia mungkin takut dengan kesehatan pasangannya
dan kesehatan bayinya. Bantuan yang dapat dilakukan pada proses ini antara lain support
dan pengakuan pencapaian hasil.

(Dickason, 1997)

G. Perubahan Psikologis Ibu Dan Ayah Pada Trimester Tiga

1. perubahan psikologis pada ibu

Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga mengharuskan
mengulang hubungan sosial dan perubahan peran anggota keluarga. Bagaimanapun juga,
wanita menunjukkan respon psikologis dan emosional yang sama selama kehamilan,
antara lain:

a. Ambivalence

Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan
bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu
yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau
rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan,
persalinan dan kelahiran.

b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan
dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut
mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih
berarti.

Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang
adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan
mungkin menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.

c. Introversion

Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa
yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan
aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan
waktu untuk sendiri.

d. Mood Swings (Perasaan Buaian)

selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi
sumber stress selama kehamilan.

e. change in body image (perubahan gambaran tubuh)

Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat.


Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan
kehamilan.

Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester tiga:

- lebih cemas akan kecanggungan fisik


- ketidaknyamanan

- persiapan persalinan

- sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.

- Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.

2. Perubahan Psikologis Pada Ayah

Harapan ayah menunjukkan persamaan perasaan dan konflik denga ibu yang
mengandung ketika kehamilan akan ditegaskan. Tingkat ambivalence tergantung
beberapa faktor , seperti apakah kehamilan direncanakan, hubungan laki-laki dengan
pasangannya, pengalaman kehamilan sebelumnya, umur, dan stabilitas ekonominya.

Pada trimester tiga, perhatian dan ketakutan mungkin berulang. Banyak laki-lakki merasa
takut melukai bayi yang belum lahir selama intercourse. Ayah juga mulai takut dan
membayaqngkan tentang apa yang akan terjadi dengan pasangannya dan bayinya yang
belum lahir selama persalinan dan kelahiran.

Reaksi ayah/ suami pada kehamilan trimester tiga:

- memilih alternatif kontak seksual

- perhatian tertuju pada tanggung jawab financial

- melamun tentang anak, jadi apa, kehilangan istri

- merubah perilaku seksual dengan pasangannya.

(Olds, 1995)

H. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
1. perubahan fisik pada trimester tiga

2. perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum

3. sexuality

a. perubahan kebutuhan

b. sexual expression (cara yang berbeda)

c. sexual concerns

d. problem solving

4. ketidaknyamanan ringan kehamilan

a. frekuensi berkemih

b. sakit punggung

c. dyspnea

d. varicose veins

e. kontraksi braxton hicks

f. kram kaki

g. vaginal discharge

h. konstipasi

i. nyeri disekitar tulang

j. fatigue

5. tanda bahaya
a. perdarahan vagina

b. nyeri perut

c. edema pada muka, tangan, dan kaki

d. sakit kepala yang hebat

e. gangguan bicara

f. rupture of membrane (sebelum 38 minggu)

6. nutrisi

7. general hygiene

a. istirahat dan tidur

b. latihan

8. penggunaan obat

a. rokok

b. alkohol

c. obat OTC

d. resep obat

9. pertumbuhan janin

10. persiapan menyusui

11. support system

12. persiapan kelahiran bayi


a. rasa takut dan cemas

b. keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi

c. manajemen nyeri

d. intervensi obstetri

13. persiapan menjadi orang tua

a. perubahan gaya hidup

b. perubahan peran

c. konflik peran

d. keseimbangan tuntutan keluarga

e. tugas perkembangan maternal

14. persiapan untuk bayi baru lahir

15. rencana keluarga

(Reeder, 1992)

I. Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga

1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik

Fatigue, beban yang berat, frekuensi, sleepnessness, kekakuan.

2. Pengembangan ukuran psychososial

Kebanyakan perubahan gambaran diri terjadi pada trimester tiga; perasaan kejanggalan
dan kekakuan
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri

4. Peningkatan perhatian

- ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan

- ketakutan pada kesehatan bayi

5. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu

- membayangkan situasi sebagai orang tua

- obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan

- peningkatan nesting behavior

(Reeder, 1992)

J. Komplikasi Kehamilan Trimester Tiga (28-40 Minggu)

1. Persalinan Prematuritas

Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara


umur kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan
prematuritas merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur
kurang dari 36 minggu, maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan
prematuritas :

a. hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda

b. kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)

c. kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit


jantung, dsb). Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir
yang kurang subur karena jarak hamil terlalu pendek.
2. Kehamilan Ganda (Kembar)

Beberapa pengaruh yang merugikan ibu yang hamil ganda :

a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :

Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai
cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering
cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia),
pada saat persalinan dijumpai kesulitan.

b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin :

Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau
BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum
waktunya dan membahayakan janin ke dua.

3. Kehamilan Dengan Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin
dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan
trimester ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio
plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa
previa.

4. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini

Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi
langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan
kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan
kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang
kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.

5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim


Penyebab kematian janin dalam rahim:

a. kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus

b. mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan

c. terjadi simbol tali pusat

d. gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan

e. kehamilan dengan perdarahan

f. kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari

6. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)

Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:

a. janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri,
dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput,
sebagai gejala janin dengan hasil lewat waktu

b. air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan
gangguan pernafasan saat kelahirannya.

c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim

d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi
cukup dan janin menjadi lebih besar

e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan

f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan
operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea

7. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia


Gejala klinik preeklamsia ringan :

a. tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg untuk sistolik 15
mmHg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam

b. terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2

c. edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)

d. kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu

Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :

a. tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih

b. pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam

c. terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam

d. terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.

e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah
perut atas)

(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)

K. Pengkajian Biophysical Fetus

Ultrasonosgrafi digunakan pada trimester pertama, kedua, ketiga

1. Trimester Pertama

a. penentuan tanggal dan penegasan kehamilan

b. deteksi IUD

c. diagnosis kehamilan ektopik


d. diagnosis multiple gestation

e. pengkajian lokasi plasenta

2. Trimester Kedua Dan Ketiga

a. pengkajian plasenta

b. pengkajian struktur tubuh fetus

c. pengkajian pertumbuhan fetus

d. visualization of fetus, plasenta, dan amniotoc cavity selama amniosintesis

e. pengkajian posisi dan presentasi fetus

f. diagnosa kelangsungan hidup fetus

g. biophysical profile scorer

(Dickason, 1997)

L. Proses Keperawatan

a. Pengkajian

- ketidaknyamanan dan status pernapasan

- adanya nyeri

- riwayat penyakit

- edema

- kaji pola seksual

- kaji respon penurunan pola tidu


- kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi baru lahir

b. Diagnosa Keperawatan

- Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal

- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi


informasi

- Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan


tugas kehamilan / kelahiran anak

- Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/


penyalahgunaan zat, perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia
jaringan, ketuban pecah dini.

- Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen,


fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus

- Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,


ketidaknyamanan, atau merasa takut

- Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/


perubahan aliran balik vena, perubahan permeabilitas kapiler

- Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

- Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen infeksi

- Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak
adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat
c. rencana keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


keperawatan
1. Ketidaknyama Setelah 1. kaji secara terus- 1. data dasar terbaru untuk
nan diberikan menerus merencanakan
berhubungan asuhan ketidaknyamana perawatan
dengan keperawatan, n klien dan
2. penurunan kapasitas
perubahan klien merasa metoda untuk
pernapasan saat uterus
fisik pengaruh nyaman. mengatasinya
menekan diafragma,
hormonal
Kriteria hasil 2. kaji satatus mengakibatkan dispnea
yang pernapasan klien
3. lordosis dan regangan otot
diharapkan :
3. perhatikan adanya disebabkan oleh
1. melakukan keluhan pengaruh hormon
aktivitas ketegangan pada (relaksin, progesteron)
perawatan punggung dan pada sambungan pelvis
diri dengan perubahan cara dan perpindahan pusat
tepat untuk jalan. Anjurkan gravitasi sesuai dengan
mengurangi penggunaan perbesaranuterus.
ketidaknya sepatu hak Intervensi multipel
manan. rendah, latihan biasanya membantu
pelvicrock, untuk menghilangkan
2. melaporkan
girdle maternitas, ketidaknyamanan.
ketidaknya
penggunaan
manan 4. menurunkan
kompres panas,
dapat ketidaknyamanan
sentuhan
diminimalk berkenaan dengan
terapeutik atau
an/ perubahan kadar
stimulasi saraf
kalsium/
dikontrol elektrikal ketidakseimbangan
transkutan kalsium-fosfor atau
3. mencari
dengan tepat karena tekanan dari
pertolongan
pembesaran uterus pada
medis 4. perhatikan adanya
saraf yang mensuplai
dengan kram pada kaki.
ekstremitas bawah
tepat Anjurkan klien
untuk 5. kontraksi ini dapat
meluruskan kaki menciptakan
dan mengangkat ketidaknyamanan pada
telapak kaki multigrafida pada
bagian dalam trimester kedua.
keposisi Primigrafida biasanya
dorsofleksi, tidak mengalami
menurunkan ketidaknyamanan ini
masukan susu, sampai trimester akhir
sering mengganti
6. pembesaran uterus
posisi, dan
trimester ketiga
menghindari
menurunkan kapasitas
berdiri/ duduk
kandung kemih,
lama
mengakibatkan sering
5. kaji adanya/ berkemih
frekuensi
7. peningkatan pemindahan
kontraksi braxton
posisi uterus
Hick. Berikan
memperberat masalah
informasi
eliminasi
mengenai
fisiologi aktifitas
8. masalah sering terjadi
uterus
pada trimester kedua dan
dapat berlanjut,
6. perhatikan keluhan
aktifitas BAK khususnya bila diet tidak
dan tekanan pada dimodifikasi.
kandung kemih
9. saat kadar estrogen tinggi,
7. kaji adanya sekresi kelenjar servikal
konstipasi dan menghasilkan media
hemoroid asam yang mendorong
proliferasi organisme.
8. kaji adanya pirosis
(nyeri ulu hati). 10. penambahan produk
Tinjau susu bila intoleransi
pembatasan diet dapat menjadi masalah.
Jeli dapat menurunkan
9. perhatikan adanya
kadar fosfor dan
leukorea dan
memperbaiki ketidak
pruritus.
seimbangan kalsium-
Anjurkan klien
fosfor
untuk sering
mandi,
menggunakan
celana dalam
katun, pakaian
longgar dan
menghindari
duduk untuk
waktu yang lama

10. berikan suplemen


kalsium dengan
tepat. Anjurkan
penggunaan jel
aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan
2. Kurang Setelah 1. berikan informasi 1. pemahaman kenormalan
pengetahuan mendapatkan tentang perubahan ini dapat
berhubungan asuhan perubahan fisik/ menurunkan kecemasan
dengan keperawatan, fisiologis normal dan membantu
kurang klien mampu berkenaan meningkatkan
pengalaman, menambah dengan trimester penyesuaian aktifitas
kesalahan pengetahuannya ketiga perawatan diri
interpretasi tentang
2. berikan informasi 2. membantu klien untuk
informasi perubahan fisik/
tertulis/ verbal mengenali awitan
psikologis,
tentang tanda- persalinan, untuk
persalinan atau
tanda awitan menjamin tiba dirumah
kelahiran.
persalinan sakit tepat waktu, dan
Kriteria hasil menangani persalinan/
3. berikan informasi
yang kelahiran
verbal/ tertulis
diharapkan:
tentang perawtan 3. membantu menyiapkan
1. bayi dan pengambilan peran baru,
mendiskusi pemberian memrlukan barang-
kan makan barang tertentu untuk
perubahan perabot, pakaian, dan
4. anjurkan
fisik/ suplai.
keikutsertaan
psikologis
dalam kelas 4. menurunkan ansietas
berkenaan
kelahiran anak berkenaan dengan
dengan
dan melakukan ketidak tahuan;
persalinan/
orientasi rumah meningkatkan
kelahiran
sakit atau rumah mekanisme koping
2. bersalin untuk persalinan/
mengidenti kelahiran.
fikasi
sumber-
sumber
yang tepat
untuk
mendapatk
an
informasi
tentang
perawatan
bayi

3.
mengungka
pkan
kesiapan
untuk
persalinan/
kelahiran
dan bayi
3. Resiko tinggi Setelah 1. perhatikan isyarat 1. Krisis trimester akhir ini
hargadiri diberikan verbal dan dapat mengakibatkan
rendah asuhan nonverbal klien/ klien merasa cemas,
berhubungan keperawatan, pasangan saat ambivalen, dan depresi
dengan diharapkan diskusi tentang akan tubuhnya dan efek-
kemampuan klien dapat masalah-masalah efek kehamilan pada
untuk meningkatkan perubahan tubuh kemampuan/
menyelesaika harga dirinya. dan harapan aktifitasnya.
n tugas peran.
Kriteria hasil 2. mimpi dan fantasi
kehamilan /
yang 2. diskusikan sifat berhubungan dengan
kelahiran
anak diharapkan: atau frekuensi pengalaman melahirkan,
mimpi-mimpi kemungkinan
1.
abnormalitas bayi baru
mendiskusi 3. evaluasi adaptasi
lahir, perubahan peran
kan reaksi- fisiologis klien/
yang berat
reaksi pasangan
terhadap terhadap 3. tugas normal pada
perubahan kehamilan trimester ketiga berfokus
citra tubuh pada persiapan menjadi
4. berikan informasi
dan ibu/ ayah.
kepada pasangan
impian-
mengenai 4. memikirkan diri terus-
impian
kenormalan menerus dapat
2. mencari introspeksi, membingungkan, tetapi
model perubahan alam hal ini memungkinkan
peran perasaan, dan klien untuk menilai,
positif rasa takut. beradaptasi, dan
dalam meningkatkan kekuatan
5. berikan/ tinjau
persiapan dari dalam diri yang
ulang informasi
untuk diperlukan untuk
tentang
menjadi melahirkan anak,
perubahan fisik
orangtua menjadi orang tua, dan
normal pada
perubahan peran.
3. trimester ketiga.
Mimpi/ rasa takut
mengungka
terhadap persalinan
pkan
adalah normal.
perasaan
percaya diri 5. pendidikan/ komunikasi
mengenal tentang bagaimana
peran baru. perubahan tubuh normal
dapat mempengaruhi
secara positif sikap dan
persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada kedua
anggota pasangan.
4. Resiko tinggi Setelah 1. periksa/ evaluasi 1. situasi potensial risiko
cedera diberikan faktor-faktor tinggi sering menjadi
berhubungan asuhan risiko yang ada masalah dan
dengan keperawatan, sebelumnya/ memerlukan intervensi
hipertensi, pasien baru, nadi, dan segera, bila kebutuhan
infeksi, diharapkan bunyi jantung. sirkulasi dan metabolik
penggunaan/ tidak Periksa tanda- paling besar.
penyalahguna mengalami tanda hipertensi
2. infeksi vagina yang tidak
an zat, cedera. akibat kehamilan
dapat diobati,
perubahan
Kriteria hasil 2. dapatkan kultur menciptakan
sistem imun,
yang vagina. Kaji ketidaknyamanan berat
profil darah
diharapkan: terhadap infeksi pada klien, dan risiko
abnormal,
dan penyakit terhadap janin.
hipoksia
1.
hubungan
jaringan,
mengungka 3. mendeteksi anemia
seksual
ketuban pecah
pkan dengan hipoksemia/
dini.
pemahama 3. dapatkan Hb dan anoksia potensial pada
n tentang Ht pada gestasi klien dan janin
faktor- minggu ke 28.
4. riwayat positif
faktor pastikan klien
meningkatkan
risiko mentaati asupan
kemungkinan masalah
individu zat besi dan
serupa pada kehamilan
yang vitamin pranatal
berikutnya
potensial setiap hari.
2. bebas dari 4. berikan informasi 5. penggunaan/
komplikasi tentang tanda- penyalahgunaan zat
tanda awitan membuat klien berisiko
persalinan ; terhadap persalinan
tinjau ulang prematur dan janin sulit
riwayat KPD/ dilahirkan
persalinan
6. adanya kedaruratan
paterm
obstetrik, dengan
5. tentukan reduksi pada volume
penggunaan cairan dan penurunan
alkohol/ obat- kapasitas vaskular
obatan lain diseminata

6. kaji terhadap
perdarahan
vagina dan
tanda-tanda
koagulasi intra
vaskulardisemina
ta..
5. Eliminasi urin Setelah 1. berikan informasi 1. membantu klien
berhubungan diberikan tentang perubahan memahami alasan
dengan asuhan perkemihan fisiologis dari frekuensi
pembesaran keperawatan, sehubungan berkemih dan nokturia.
uterus, klien mengerti dengan trimester Pembesaran uterus
peningkatan tentang ketiga trimester ketiga
tekanan perubahan pola
2. anjukan klien 2. meningkatkan perfusi
abdomen, eliminasi urin.
untuk melakukan ginjal
fluktuasi
Kriteria hasil posisi miring saat
aliran darah
3. posisi ini memungkinkan
yang tidur. Perhatikan
ginjal dan laju diharapkan: keluhan-keluhan terjadinya sindrom vena
filtrasi nokturia. kava dan menurunkan
1. mengun
glomerolus aliran vena
gkapkan 3. anjurkan klien
pemaha untuk menghindari 4. mempertahankan tingkat
man posisi tegak dalam cairan dan perfusi ginjal
tentang waktu yang lama adekuat, yang mengurangi
kondisi natrium diet untuk
4. berikan informasi
2. mengide mempertahankan status
mengenai perlunya
ntifikasi isotonik
masukan cairan 6-
cara-
8 gelas/ hari, 5. kehilangan/ pembatasan
cara
penurunan natrium dapat sangat
untuk
masukan 2-3 jam menekan regulator renin-
mencega
sebelum angiotensin-aldosteron
h stasis
beristirahat, dan dari kadar cairan,
urinarius
penggunaan mengakibatkan dehidrasi/
dan atau
garam, makanan, hipovolemia berat
edema
dan produk
jaringan
6. dapat mengidentifikasi
mengandung
spasme glomerulus atau
natrium dalam
penurunan perfusi ginjal
jumlah sedang
berkenaan dengan
5. berikan informasi hipertensi akibat
mengenai bahaya kehamilan
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari diet

6. tes urin midstream


untuk memeriksa
albumin
6. Perubahan Setelah 1. mulai pengkajian 1. penurunan minat pada
pola seksual diberikan seksual, cari aktivitas/ koitus seksual
berhubungan asuhan perubahan pada sering terjadi pada
dengan keperawatan, trimester pertama trimester ketiga, karena
perubahan diharapkan dan kedua perubahan/
hasrat seksual, pasien dapat ketidaknyamanan
2. kaji persepsi
ketidaknyama memahami fisiologis
pasangan terhadap
nan, atau perubahan pola
hubungan seksual 2. kemampuan pasangan
merasa takut seksualitas.
untuk
3. anjurkan pasangan
Kriteria hasil mengidentifikasikan/
untuk berdiskusi,
yang mengungkapkan/
tentang perasaan
diharapkan: menerima
dan masalah yang
perubahanseksual pada
1. mendisk berhubungan
trimester pertama dapat
usikan dengan dengan
mempengaruhi
masalah perubahan pola
hubungan dan
yang seksual. Berikan
kemampuan mereka
berhubu informasi tentang
untuk mendukung satu
ngan kenormalan
sama lain secara
dengan perubahan.
emosional
isu-isu
4. berikan informasi
seksual 3. komunakasi antar
tentang metoda-
pada pasangan adalah penting
metoda alternatif
trimester untuk pemecahan
untuk mencapai
ketiga masalah yang
kepuasan seksual
2. mengeks konstruksif.
dalam pemenuhan
presikan
kebutuhan 4. kebutuhan seksual dapat
kepuasa
keintiman/ dipenuhi melalui
n
masturbasi, kemesraan,
bersama kedekatan membelai, dan
dengan sebagainya bila secara
5. anjurkan pilihan
dengan bersamaan diinginkan
posisi untuk koitus
hubunga atau dapat diterima.
selain dari posisi
n
pria diatas 5. pembesaran abdomen
seksual
klien memerlukan
6. diskusikan
perubahan posisi untuk
pentingnya tidak
kenyamanan dan
meniup udara ke
keamanan
dalam vagina
6. kematian ibu karena
7. anjurkan klien/
embolisme udara telah
pasangan untuk
dijumpai
mengungkapkan
rasa takut yang 7. kesalahan pengertian dan
dapat menurunkan rasa takut bahwa koitus
hasrat untuk koitus dapat mengakibatkan
cedera janin, infeksi, dan
8. instruksikan klien
timbulnya persalinan
untuk
dapat juga
mendiskusikan
mempengaruhi hasrat
keamanan koitus
seksual.
dalam minggu ke
6-ke 8 akhir 8. instruksi khusus mungkin
dengnan ditemukan bila terdapat
pemberiperawatan riwayat komplikasi atau
nya. bila komplikasi
diantisipasi.
7. Resiko tinggi Setelah 1. tinjau ulang 1. retensi kelebihan cairan
Curah jantung diberikan perubahan dan permulaan respons
berhubungan asuhan fisiologis stres renin-angiotensin
dengan keperawatan, normal. II-aldosteron dapat
peningkatan diharapkan Identifikasi menyebabkan cairan
volume klien mampu tanda/gejala yang meninggalkan
cairan/ mengontrol memerlukan kardiovaskuler,
perubahan volume cairan. evaluasi medis mengakibatkan dehidrasi
aliran balik atau intervensi yang secara negatif
Kriteria hasil
vena, mempengaruhi curah
yang 2. pantau frekuensi
perubahan jantung
diharapkan: nadi jantung
permeabilitas
2. saat frekuensi jantung
kapiler
1. tekanan 3. catat tanda-tanda
istirahat meningkat
darah hipertensi akibat
secara normal sebanyak
normal, kehamilan:
15 pdm untuk
bebas edema umum,
memudahkan sirkulasi
edema albuminuria 2+,
tambahan volume cairan
patologis dan hipertensi
dengan 3. membedakan antara
2.
peningkatan edema fisiologis normal
mengid
sistolik lebih dan potensial
entifika
besar dari 30 mm
si 4. posisi supine/rekumben
Hg atau sistolik
adanya dan posisi tegak lama
lebih besar dari
tanda- sangat menurunkan
30 mm Hg atau
tanda aliran balik vena dan
diastolik > dari
abnorm curah jantung pada
15 mm Hg
al yang trimester tiga, secara
memerl 4. anjurkan negatif mempengaruhi
ukan perubahan posisi aliran pada uterus dan
evaluasi yang sering ginjal. Posisi sim/
alnjut. semifowler miring
mengoptimalkan perfusi
plasenta/ ginjal

5. meningkatkan aliran balik


vena, sehingga
menurunkan edema,
8. Gangguan Setelah 1. tinjau ulang 1. membantu
pola tidur diberikan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan asuhan perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan keperawatan, normal menetapkan pola tidur
perubahan diharapkan berkenaan yang berbeda
pada tingkat pasien tidak dengan
2. peningkatan retensi
aktifitas, stres, mengalami kehamilan.
cairan, penambzahan
psikologi, gangguan pola Tentukan pola
berat badan, dan
ketidakmamp tidur. tidur saat ini
pertumbuhan janin,
uan untuk
Kriteria hasil 2. evaluasi tingkat semua memperberat
mempertahan
yang kelelahan perasaan lelah,
kan
diharapkan: khususnya pada
kenyamanan.
3. kaji terhadap
multipara.
1. kejadian
melapork insomnia dan 3. ansietas yang berlebihan,
an respons klien kegembiraan,
perbaikan terhadap ketidaknyamanan fisik,
tidur/istir penurunan tidur. nokturia, dan aktifitas
ahat Anjurkan alat janin dapat mempersulit
bantu untuk tidur
2.
tidur, seperti
melapork 4. pada posisi rekumben,
teknik relaksasi,
an pembesaran uterusserta
membaca, mandi
peningkat organ abdomen
air hangat,dan
an rasa menekan diafragma,
penurunan
sejahtera sehingga membatasi
aktifitas sebelum
dan istirahat ekspansi paru.
perasaan Penggunaan posisi
4. perhatikan
segar semifowler
keuslitan
memugnkinkan
bernafas karena
diafragma menurun,
posisi. Anjurkan
membantu
tidur pada posisi
mengembangkanekspans
semi fowler
i paru optimal

5. dapatkan sel darah


5. anemia dan penurunan
merah (SDM)
kadar Hb/SDM,
dan kadar Hb
mengakibatkan
penurunan oksigenasi
6. rujuk klien untuk
jaringan serta
konseling bila
mempengaruhi perasaan
kekurangan
letih berlebihan
tidur/kelelahan
mempengaruhi
6. mungkin perlu bagi klien
aktifitas
menghadapi perubahan
kehidupan
siklus tidur-terjaga,
sehari-hari
mengidentifikasi
prioritas yang tepat dan
memodifikasi komitmen
9. Risiko tinggi Setelah 1. lanjutkan 1. perubahan pada nutrisi ibu
cedera janin diberikan pengkajian dapat menurunkan
berhubungan asuhan berkelanjutan cadangan zat besi pada
dengan keperawatan, tentang nutrisi janin, membatasi
masalah diharapkan ibu cadangan lemak,
kesehatan ibu, dapat menjaga memperlambat
2. hindari
pemajanan kesehatan ibu perkembangan
penggunaan
pada dan janin dan neurologis pada
teratogen/ dapat tembakau neonatus/ anak, dan
agen infeksi menghindari menurunkan cadangan
3. berikan informasi
resiko cedera. protein untuk
tentang resiko
pertumbuhan otak,
Kriteria hasil terapi obat
sehingga menurunkan
yang
lingkar kepala pada
4. pantau profil
diharapkan:
keturunan
biofisik janin
1.
2. dapat menghambat
5. perhatikan kondisi
mengidenti
penebalan berat badan
membran; klien
fikasi
ibu, menurunkan
yang dirawat di
faktor-
pertumbuhan intra
rumah sakit bila
faktor
uterus/ plasenta, dan
membran pecah
risiko
mengakibatkan skor
individu
apgar rendah saat
kelahiran
2. mengubah
gaya hidup/
3. pada trimester ketiga,
perilaku
sulfonamid
yang
meningkatkan risiko
menurunka
hiperbilirubinemia
n resiko
dengan mempengaruhi
ikatan albumin-bilirubin.
Tetrasiklin
menyebabkan
pewarnaan pada
pelapisan desisua gigi
dan menghambat
pertumbuhan tulang
pada bayi prematur.
Streptomisin
mengakibatkan
kerusakan pada saraf
pendengaran serta
kemungkinan
kehilangan kehilangan
pendengaran

4. tentukan kesejahteraan
uteroplasenta/ janin dan
klien berisiko terkena
sepsis
10. Resiko tinggi Setelah 1. kaji persiapan 1. keterlibatan pada kelas
koping diberikan persalinan, kelahiran bayi dan
individu/ asuhan kelahiran, dan keahlian tentang
keluarga tidak keperawatan, kedatangan bayi peralatan dan bahan
efektif diharapkan baru lahir dalam perawatan dapat
berhubungan klien menunjukkan kesiapan
2. tentukan persepsi
dengan krisis mendapatkan secara psikologis.
klien/ pasangan
situasi/ kopign individu Kurangnya persiapan
terhadap janin
maturasi, yang efektif. dapat didasarkan pada
sebagai kesatuan
kerentanan keyakinan budaya, atau
Kriteria hasil yang terpisah
pribadi, dapat menandkan
yang
persepsi tidak masalah keuangan atau
3. tentukan
diharapkan:
realistis, psikologis
bagaimana
metoda
1. manusia
2. persepsi ini menandakan
koping yang
mendiskusi mengetahui
pelengkapan tugas-tugas
tidak adekuat,
kan reaksi kehamilan saat
psikologis dari
sistem
emosional persalinan dan
kehamilan
pendukung
pada kelahiran
yang tidak
trimester mendekat 3. seorang dengan tingkat
ada/ tidak
ketergantungan yang
adekuat tiga 4. perhatikan tinggi dapat mengalami
kehilangan dari kesulitan memenuhi
2. menyiapkan
kehamilan peningkatan kebutuhan
kelahiran
sebelumnya, ketergantunagnm klien
bayi, sesuai
faktor-faktor sehingga dapat
dengan
genetik, atau menciptakan konflik.
keyakinan
riwayat lahir Selain itu, koping
budaya
mati, dan negatif dimanifestasikan
melalui
diskusikan sebagai akibat
pendidikan/
makna kejadian kurangnya persiapan
keahlian
tersebut kepada persalinan dan atau pada
pasien/klien bayi baru lahir.
3.
mengidenti
5. evaluasi sistem 4. pasangan risiko tinggi
fikasi
pendukung yang mungkin lebih memilih
model
tesedia pada untuk tidak membuat
peran yang
klien/ pasangan. persiapan dengan baik
tepat
sebagai cara
perlindungan bagi
4.
mereka sendiri dari
menggamb
kemungkinan kehilangn/
arkan
cedera apabila janin
karakteristi
tidak hidup
k
kepribadian
5. ketersediaan keluarga dan
tentang
teman dapat membantu
janin
klien/ pasangan untuk
mengatasi tugas-tugas
yang datang karena
persalinan dan kelahiran.
BAB III:

KASUS XVI DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA

DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta.
Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran:EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA:
Lipponcott Company

. Pengkajian

1. identitas pasien

a. nama : Ny. P

b. umur : 27 tahun

2. keluhan utama

a. klien mengeluh nyeri punggung skala 5


b. klienmulai tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan
sesak napas, miringpun klien merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari
sering merasa mengantuk

c. klien sering merasa BAK dalam sehari lebih dari 10 kali

d. klien menyatakan sepertinya kandung kemihnya cepat penuh

e. klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas perhari

3. riwayat obstetrik

a. G1 P0 A0

4. pemeriksaan umum

tekanan darah : 100/ 70 mm Hg

nadi : kuat teratur 80 kali/ menit

RR : 20 kali/ menit

Suhu T : 37,2 derajat celcius

5. pemeriksaan khusus

a. Leopold I : tfu setinggi Px

b. Leopold II (puki) : teraba memanjang keras seperti papan pada pperut jari

c. Leopold III : presentasi kepala janin

d. Leopold IV : kepala telah masuk PAP

B. Analisa Data
No. Data Masalah Keperawatan
1. DS: Ketidaknyamanan

- klien mengeluh
nyeri punggung
skala 5

- klien mulai tidak


nyaman dengan
posisi tidur
terlentang

DO :

- TD : 100/70 mmHg

- N : 80 x/mnt

- RR : 24 x/mnt

- T : 37,2 derajat
celcius

BAB III
KASUS XVI DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA

Anda dinas diruang poli kandungan RSDK, dating Ny. P 27 tahun, dengan status
obstetric G1 P0 A0 H 38 minggu. Td 100/70 mmHg, nadi kuat teratur 80 kali/menit, RR 20
x/mnt. T: 37,2 derajat celcius. Posisi berjalan lordosis, klien menggunakan sepatu dengan hak 5
cm. tampak kaki klien edema skala 2. klien mengeluh nyeri punggung skala 5. klien juga mulai
tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan sesak napas. Miring pun klien
merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari sering mengantuk. Terlebih ditambah klien
sering BAK dalam sehari klien mengaku BAK lebih dari 10 kali. Klien menyatakan sepertinya
kandung keminya cepat penuh. Klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas sehari. Dari
pemeriksaan leopold didapatkan, TFU setinggi Px, presentasi kepala janin, puki, kepala telah
masuk PAP.

Soal A.

1. Buat NCP sesuai dengan data yang ada!


2. Bagaimana dengan implementasi dan evaluasi terkait dengan data berikut:

Setelah diberikan intervensi, klien menyatakan akan membatasi minumnya sekitar 1-2
jam sebelum tidur sehingga klien tidak terganggu tidurnya karena ingin BAK. Tetap minum
sekitar 8 gelas agar tidak kekurangan cairan tubuh. Klien akan meninggikan posisi bantal bila
tidur dan akan menyangga kakinya bila tidur supaya bengkaknya menghilang. Klien akan
mengganti sepatunya dengan sepatu hak rendah untuk mengurangi nyeri kaki dan punggung.
Klien menyatakan saat ini timbul cemas karena menurut dokter setelah pemeriksaan panggul,
klien tidak dapat melahirkan bayinya normal karena panggulnya sempit, sehingga harus operasi.

Soal B:

1. Apakah terdapat Dx keperawatan baru?


2. Bagaimana dengan prioritas Dx keperawatan Anda bila ada Dx baru dan buat NCP nya !

A. Pengkajian

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. P

Umur : 27 tahun

2. Data Atau Hasil Pengkajian


Posisi berjalan lordosis, klien menggunakan sepatu dengan hak 5 cm. tampak kaki klien
edema skala 2.

Klien mengeluh nyeri punggung skala 5.

Klien juga mulai tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan
sesak napas.

Miring pun klien merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari sering mengantuk.

Terlebih ditambah klien sering BAK dalam sehari klien mengaku BAK lebih dari 10
kali.

Klien menyatakan sepertinya kandung keminya cepat penuh.

Klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas sehari.

3. Riwayat Obstetric

Kehamilan : Kehamilan ke-1

Status kehamilan : Primigravida

Status aborsi : Belum pernah aborsi

Usia kehamilan : 38 minggu

4. Pemeriksaan Umum

Didapatkan TTV :

TD : 100/70 mmHg

N : teratur 80 X/mnt

RR : 20 X/mnt
T : 37, 2 derajat celcius

5. Pemeriksaan Khusus

a. Leopold I : Tinggi fundus uteri setinggi Px

b. Leopold II : Teraba memanjang keras seperti papan pada perut ibu sebelah kiri
(PUKI)

c. Leopold III : Presentasi kepala janin

d. Leopold IV : Kepala telah masuk PAP

B. Analisa Data

No Data Masalah Kemungkinan


Keperawatan penyebab
1. DS : Gangguan pola Pembesaran
tidur uterus
Klien sering BAK dalam
sehari klien mengaku Peningkatan
BAK lebih dari 10 kali. tekanan
abdomen
Klien menyatakan
sepertinya kandung Fluktuasi
keminya cepat penuh. aliran darah
ginjal dan
Klien minum seperti
laju
biasanya sekitar 8 gelas
glomerulus
sehari.
(LFH)

Tidur miring klien juga


suah tidur

Siang hari klien sering


mengantuk

DO :

-
2. DS : Gangguan Tekanan dari
volume cairan pembesaran
Klien mengatakan
berlebih utterus pada
menggunakan sepatu
saraf yang
dengan hak 5 cm
mensuplai
ekstremitas
DO :
bawah
Klien menyatakan kakinya
Penekanan
bengkak
saraf dan
vena femoral

Kurang
pengetahuan
3. DS : Ketidak Perubahan
nyamanan nyeri fisik
Klien mulai tidak nyaman
dengan posisi tidur Pengaruh
terlentang karena hormonal
menyebabkab sesak (relaksin dan
napas progesterone)

posisi berjalan lordosis Ketidak


seimbangan
DO :
kalsium dan
fosfor
Klien mengeluh nyeri
punggung skala 5
C. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan eliminasi urin

2. Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan

3. Gangguan nyeri berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal

D. Rencana Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Gangguan Setelah diberikan 1. Tinjau ulang 1. Membantu
pola tidur asuhan keperawatan, kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan diharapkan pasien tidak perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan mengalami gangguan normal berkenaan menetapkan pola
eliminasi pola tidur. dengan kehamilan. tidur yang berbeda
urin Tentukan pola
Kriteria hasil yang 2. Peningkatan retensi
tidur saat ini
diharapkan : cairan,
2. Evaluasi tingkat penambzahan
1. Perbaikan tidur/
kelelahan berat badan, dan
istirahat
pertumbuhan
2. Peningkatan 3. Kaji terhadap
janin, semua
rasa sejahtera kejadian insomnia
memperberat
dan perasaan dan respons klien
perasaan lelah,
sehat terhadap
khususnya pada
3. Mengungkapkan penurunan tidur.
multipara.
pemahaman Anjurkan alat
tentang kondisi bantu untuk tidur, 3. Ansietas yang
4. Mengidentifikas seperti teknik berlebihan,
i cara-cara untuk relaksasi, kegembiraan,
mencegah stasis membaca, mandi ketidaknyamanan
urinarius dan air hangat,dan fisik, nokturia, dan
atau edema penurunan aktifitas aktifitas janin
jaringan sebelum istirahat dapat mempersulit
tidur
4. Perhatikan keuslitan
bernafas karena 4. Pada posisi
posisi. Anjurkan rekumben,
tidur pada posisi pembesaran
semi fowler uterusserta organ
abdomen menekan
5. Dapatkan sel darah
diafragma,
merah (SDM) dan
sehingga
kadar Hb
membatasi
ekspansi paru.
6. Rujuk klien untuk
Penggunaan posisi
konseling bila
semifowler
kekurangan
memugnkinkan
tidur/kelelahan
diafragma
mempengaruhi
menurun,
aktifitas kehidupan
membantu
sehari-hari.
mengembangkane
7. Berikan informasi kspansi paru
tentang perubahan optimal
perkemihan
5. Anemia dan
sehubungan
penurunan kadar
dengan trimester
Hb/SDM,
ketiga
mengakibatkan
8. Anjukan klien untuk penurunan
melakukan posisi oksigenasi
miring saat tidur. jaringan serta
Perhatikan mempengaruhi
keluhan-keluhan perasaan letih
nokturia. berlebihan

9. Anjurkan klien 6. Mungkin perlu bagi


untuk menghindari klien menghadapi
posisi tegak dalam perubahan siklus
waktu yang lama tidur-terjaga,
mengidentifikasi
10. Berikan informasi
prioritas yang
mengenai perlunya
tepat dan
masukan cairan 6-
memodifikasi
8 gelas/ hari,
komitmen
penurunan
masukan 2-3 jam 7. Membantu klien
sebelum memahami alasan
beristirahat, dan fisiologis dari
penggunaan frekuensi
garam, makanan, berkemih dan
dan produk nokturia.
mengandung Pembesaran uterus
natrium dalam trimester ketiga
jumlah sedang
8. Meningkatkan
11. Berikan informasi perfusi ginjal
mengenai bahaya
9. Posisi ini
menggunakan
memungkinkan
diuretik dan
terjadinya sindrom
penghilangan
vena kava dan
natrium dari diet
menurunkan aliran
12. Tes urin midstream vena
untuk memeriksa
10. Mempertahankan
albumin
tingkat cairan dan
perfusi ginjal
adekuat, yang
mengurangi
natrium diet untuk
mempertahankan
status isotonik

11. Kehilangan/
pembatasan
natrium dapat
sangat menekan
regulator renin-
angiotensin-
aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat

12. Dapat
mengidentifikasi
spasme
glomerulus atau
penurunan perfusi
ginjal berkenaan
dengan hipertensi
akibat kehamilan
2. Gangguan Setelah diberikan 1. Berikan informasi 1. Pemahaman
volume asuhan keperawatan, tentang perubahan kenormalan
cairan diharapkan pasien fisik/ fisiologis perubahan ini dapat
berlebih mampu mengurangi normal berkenaan menurunkan
berhubungan atau mencegah edema. dengan trimester kecemasan dan
dengan ketiga membantu
Kriteria hasil yang
aliran balik meningkatkan
diharapkan: 2. Berikan informasi
vena penyesuaian
tertulis/ verbal
sekunder aktifitas perawatan
1. TD tetap normal
tentang tanda-
berhubungan diri
2. Bebas edema
tanda awitan
dengan
patologis.
persalinan 2. Membantu klien
kurang
untuk mengenali
pengetahuan
3. Berikan informasi
awitan persalinan,
verbal/ tertulis
untuk menjamin
tentang perawtan
tiba dirumah sakit
bayi dan
tepat waktu, dan
pemberian makan
menangani
persalinan/
4. Anjurkan
kelahiran
keikutsertaan
dalam kelas
3. Membantu
kelahiran anak dan
menyiapkan
melakukan
pengambilan peran
orientasi rumah
baru, memrlukan
sakit atau rumah
barang-barang
bersalin
tertentu untuk
perabot, pakaian,
5. Tinjau ulang
dan suplai.
perubahan
fisiologis normal.
4. Menurunkan ansietas
Identifikasi
berkenaan dengan
tanda/gejala yang
ketidak tahuan;
memerlukan meningkatkan
evaluasi medis mekanisme koping
atau intervensi untuk persalinan/
kelahiran.
6. Pantau frekuensi
nadi jantung 5. Kelebihan cairan dan
permulaan respons
7. Catat tanda-tanda
stres renin-
hipertensi akibat
angiotensin II-
kehamilan: edema
aldosteron dapat
umum,
menyebabkan
albuminuria 2+,
cairan
dan hipertensi
meninggalkan
dengan
kardiovaskuler,
peningkatan
mengakibatkan
sistolik lebih besar
dehidrasi yang
dari 30 mm Hg
secara negatif
atau sistolik lebih
mempengaruhi
besar dari 30 mm
curah jantung
Hg atau diastolik >
dari 15 mm Hg 6. Saat frekuensi
jantung istirahat
8. Anjurkan perubahan
meningkat secara
posisi yang sering
normal sebanyak 15
pdm untuk
memudahkan
sirkulasi tambahan
volume cairan

7. Membedakan antara
edema fisiologis
normal dan
potensial

8. Meningkatkan aliran
balik vena,
sehingga
menurunkan
edema,
3. Gangguan Setelah diberika suhan 1. Kaji satatus 1. Penurunan
nyeri keperawatan, pernapasan klien kapasitas
berhubungan diharapkan pasien pernapasan saat
2. Perhatikan adanya
dengan mampu mengurangi uterus menekan
kram pada kaki.
perubahan rasa nyeri. diafragma,
Anjurkan klien
fisik dan mengakibatkan
Kriteria hasil yang untuk meluruskan
pengaruh dispnea
diharapkan : kaki dan
hormonal
mengangkat 2. Ketidaknyamanan
1. Melakukan
telapak kaki berkenaan dengan
aktivitas
bagian dalam perubahan kadar
perawatan diri
keposisi kalsium/
dengan tepat
dorsofleksi, ketidakseimbanga
untuk
menurunkan n kalsium-fosfor
mengurangu
masukan susu, atau karena
nyeri
sering mengganti tekanan dari
2. Melaporkan rasa
posisi, dan pembesaran
nyeri dapat
menghindari uterus pada saraf
diminimalkan/di
berdiri/ duduk yang mensuplai
kontrol
lama ekstremitas
bawah
3. Kaji adanya/
frekuensi 3. Kontraksi ini dapat
kontraksi braxton menciptakan
Hick. Berikan ketidaknyamanan
informasi pada multigrafida
mengenai fisiologi pada trimester
aktifitas uterus kedua.
Primigrafida
4. Berikan suplemen
biasanya tidak
kalsium dengan
mengalami
tepat. Anjurkan
ketidaknyamanan
penggunaan jel
ini sampai
aluminium
trimester akhir
hidroksida sesuai
kebutuhan 4. Penambahan
produk susu bila
intoleransi dapat
menjadi masalah.
Jeli dapat
menurunkan
kadar fosfor dan
memperbaiki
ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor

E. Implementasi dan evaluasi

Implementasi

No. Hari/Tanggal/Jam Implementasi Respon TTD


Dx
1. Selasa, 10 Januari 1. Mengkaji perubahan 1. Klien menyampaikan
2006 tidur normal dan pola keluhan gangguan pola
tidur klien tidurnya
Pukul : 09.00
berhubungan dengan 2. Menganggukkan kepala
kehamilannya
3. Mendengarkan dan
2. Memberikan informasi memperhatikan
tentang kelelahan
4. Menganggukan kepala
sedang yang normal
dan berkata, “baik
3. Menganjurkan klien suster”.
untuk istirahat 1-2
5. Mendengarkan dan
jam dan dapatkan 8
bertanya lebih jelas
jam tidur/malam
hingga mengerti
4. Menganjurkan alat
6. Bertanya
Bantu tidur seperti
teknik relaksasi,
7. Mendengarkan
membeca, mandi air
hangat, dan 8. Tersenyum dan
penurunan aktivitas menganggukkan kepala
tepat sebelum
beristirahat

5. Memberikan informasi
tentang perubahan
perkemihan
sehubungan dengan
trimester tiga

6. Mengajarkan klien
untuk menghindari
posisi tegak/supine
dalam waktu yang
lama
7. Memberikan informasi
mengenai perlunya
masukan cairan 6-8
gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam
sebelum istirahat, dan
penggunaan garam,
makanan, dan produk
mengandung natrium
dalam jumlah besar

8. Merujuk klien untuk


konseling bila
kekurangan
tidur/kelelahan
mempengaruhi
aktivitas kehidupan
sehari-hari
2. Selasa, 10 Januari 1. Memberikan informasi 1. Memperhatikan
2006 baru mengenai
2. Memperhatikan
kehamilan trimester
Pukul : 09.00
tiga
3. Menyampaikan keluhan
edema
2. Memberikan informasi
tentang perubahan
4. Memperhatikan
fisik pada trimester
tiga, termasuk adanya 5. Menganggukkan kepala
edema
6. Tersenyum dan
3. Mengkaji adanya menganggukkan kepala
keluhan edema
4. Memberikan informasi
tentang posisi
supine/rekumben dan
posisi tegak lama
sangat menurunkan
aliran balik vena dan
curah jantung pada
trimester tiga

5. Memberikan informasi
posisi sim/semi
fowlermiring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/ginjal

6. Menganjurkan
perubahan posisi yang
sering untuk
meningkatkan aliran
balik vena dan
menurunkan edema
3. Selasa, 10 Januari 1. Mengkaji ketidak 1. Klien menyatakan
2006 nyamanan klien ketidak
nyamanannya
Pukul : 09.00 2. Mengkaji adanya
2. Klien mengeluhkan
keluhan
nyeri pada
ketegangan
punggung dan
punggung dan
posisi berjalan
perubahan cara
lordosis
berjalan
3. Menganggukkan
3. Memberikan
kepala
suplemen kalsium
dengan tepat 4. Menganggukkan
4. Menganjurkan kepala
penggunaan jeli
aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan

Evaluasi

No. Dx Hari/Tanggal/Jam Evaluasi TTD


1. Selasa, 10 Januari S:
2006
Klien akan membatasi minumnya sekitar
Pukul : 09.00 1-2 jam sebelum tidur agar tidak
terganggu tidurnya karena ingin BAK

Klien akan tetap minum 8 gelas/hari agar


tidak kekurangan cairan tubuh.

O:

Klien tidak mengalami nokturia

A:

Belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi
2. Selasa, 10 Januari S:
2006
Klien akan meninggikan posisi bantal
Pukul : 09.00
Klien akan menyangga kakinya bila tidur
supaya bengkaknya menghilang

Klien akan menyangga sepatunya dengan


sepatu hak rendah untuk mengurangi
nyeri kaki

O:

Klien tampak rileks

A:

Belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi
3. Selasa, 10 Januari S: `
2006
Klien akan mengganti sepatunya dengan
Pukul : 09.00 sepatu hak rendah untuk mengurangi
nyeri punggung

O:

Nyeri punggung pada klien dapat


diminimalkan

A:

Belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN BARU

A. Analisa Data

No. Data Masalah Keperawatan Kemungkinan


Penyebab
1. DS : Ansietas Kondisi panggul
ibu hamil
Klien mengatakan saat ini
timbul cemas setelah Kurang
dilakukan pemeriksaan pengetahuan
panggul mengenai
operasi yang
DO :
akan dilakukan

Panggul klien sempit

Klien tidak dapat


melahirkan bayinya
normal secara normal

Klien arus dioperasi

B. Prioritas Diagnosa

1. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap kondisi ibu hamil dan
operasi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan eliminasi urin
3. Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan
4. Gangguan nyeri berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal

C. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Ansietas Setelah 1. Catat tingkat stress 1. Mengidentifikasi
berhubungan diberikan dan apakah tingkat kesiapan
dengan asuhan prosedur klien/pasangan
kurang keperawatan, dilakdilaksanaka untuk menerima
pengetahuan diharapkan n atau tidak informasi
terhadap pasien dapat
2. Berikan informasi 2. Memberikan
kondisi ibu menurunkan
akurat dengan informasi dan
hamil dan ansietas.
istilah-istilah mengklarifikasi
operasi
Kriteria hasil sederhana. kesalahan konsep.
yang diharapkan Anjurkan Memberikan
: pasangan untuk kesempatan untuk
mengajukan mengevaluasi
1.
pertanyaan dan pemahaman
mengungka
mengungkapkan klien/pasangan
pkan rasa
pemahaman terhadap situasi
takut pada
mereka
keselamata 3. Informasi
n klien dan 3. Gambarkan memungkinkan
janin prosedur klien
praoperatif mengantisipasi
2.
dengan jelas, dan kejadian dan
Mendiskusi
berikan rasional memahami alas an
kan
dengan tepat intervensi/tindakan
perasaan
tentang 4. Kaji respon 4. Makin klien
kelahiran psikologis pada merasakan
sesaria kejadian dan ancaman, makin
ketersediaan besar tingkat
3.
system
Mengungka pendukung ansietas
pkan
5. Pastikan apakah 5. Pada kelahiran
pemahama
prosedur sesaria yang tidak
n tentang
direncanakan direncanakan,
indikasi
atau tidak klien/pasangan
kelahiran
direncanakan biasanya tidak
sesaria
mempunyai waktu
6. Berbicara perlahan
4. Tampak untuk persiapan
dan tetap tenang
benar-benar secara psikologis
untuk
rileks atau fisiologis.
menunjukkan
bahkan bila tidak
rasa empati
direncanakan pun,
kelahiran sesaria
7. Beri penguatan
dapat membuat
aspek positif dari
ketakutan
ibu dan kondisi
klien/pasangan
janin
karena ancaman
8. Anjurkan fisik actual atau
klien/pasangan dirasakan pada ibu
mengungkapkan dan bayi yang
dan atau berhubungan
mengekspresikan dengan prosedur
perasaan dan pembedahan
(menangis) itu sendiri

9. Dukung/arahkan 6. Membantu
kembali membatasi
mekanisme transmisi ansietas
koping yang interpersonal, dan
diekspresikan mendemonstrasika
n perhatian
terhadap
klien/pasangan

7. Memfokuskan pada
kemungkinan
keberhasilan hasil
akhir dan
membantu
membawa
ancaman yang
dirasakan/actual ke
dalam perspektif

8. Membantu
mengidentifikasi
perasaan/masalah
negative dan
memberikan
kesempatan untuk
mengatasi
perasaan
ambivalen atau
tidak teratasi atau
berduka. Klien
dapat juga
merasakan
ancaman
emosional pada
harga dirinya,
karena
perasaannya
bahwa ia telah
gagal, wanita
lemah, dan
harapannya tidak
terpenuhi.

9. Mendukung
mekanisme koping
dasar dan
otomatic,
meningkatkan
kepercayaan diri
dan penerimaan,
dan menurunkan
ansietas
2. Gangguan Setelah 1. Tinjau ulang 1. Membantu
pola tidur diberikan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan asuhan perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan keperawatan, normal menetapkan pola
eliminasi diharapkan berkenaan tidur yang berbeda
urin pasien tidak dengan
2. Peningkatan retensi
mengalami kehamilan.
cairan,
gangguan pola Tentukan pola
penambzahan berat
tidur. tidur saat ini
badan, dan
Kriteria hasil 2. Evaluasi tingkat pertumbuhan janin,
yang diharapkan kelelahan semua
: memperberat
3. Kaji terhadap
perasaan lelah,
1. Perbaika kejadian
khususnya pada
n tidur/ insomnia dan
istirahat respons klien multipara.
2. Peningka terhadap
3. Ansietas yang
tan rasa penurunan tidur.
berlebihan,
sejahtera Anjurkan alat
kegembiraan,
dan bantu untuk
ketidaknyamanan
perasaan tidur, seperti
fisik, nokturia, dan
sehat teknik relaksasi,
aktifitas janin
3. Mengun membaca, mandi
dapat mempersulit
gkapkan air hangat,dan
tidur
pemaha penurunan
man aktifitas sebelum
4. Pada posisi
tentang istirahat
rekumben,
kondisi
pembesaran
4. Perhatikan
4. Mengide
uterusserta organ
keuslitan
ntifikasi
abdomen menekan
bernafas karena
cara-cara
diafragma,
posisi. Anjurkan
untuk
sehingga
tidur pada posisi
mencega
membatasi
semi fowler
h stasis
ekspansi paru.
urinarius
5. Dapatkan sel Penggunaan posisi
dan atau
darah merah semifowler
edema
(SDM) dan kadar memugnkinkan
jaringan
Hb diafragma
menurun,
6. Rujuk klien untuk
membantu
konseling bila
mengembangkanek
kekurangan
spansi paru
tidur/kelelahan
optimal
mempengaruhi
aktifitas 5. Anemia dan
kehidupan penurunan kadar
sehari-hari. Hb/SDM,
mengakibatkan
7. Berikan informasi
penurunan
tentang
oksigenasi jaringan
perubahan
serta
perkemihan
mempengaruhi
sehubungan
perasaan letih
dengan trimester
berlebihan
ketiga
6. Mungkin perlu bagi
8. Anjukan klien
klien menghadapi
untuk melakukan
perubahan siklus
posisi miring
tidur-terjaga,
saat tidur.
mengidentifikasi
Perhatikan
prioritas yang tepat
keluhan-keluhan
dan memodifikasi
nokturia.
komitmen

9. Anjurkan klien
7. Membantu klien
untuk
memahami alasan
menghindari
fisiologis dari
posisi tegak
frekuensi berkemih
dalam waktu
dan nokturia.
yang lama
Pembesaran uterus
trimester ketiga
10. Berikan
informasi
8. Meningkatkan
mengenai
perfusi ginjal
perlunya
masukan cairan 9. Posisi ini
6-8 gelas/ hari, memungkinkan
penurunan terjadinya sindrom
masukan 2-3 jam vena kava dan
sebelum menurunkan aliran
beristirahat, dan vena
penggunaan
10. Mempertahankan
garam, makanan,
tingkat cairan dan
dan produk
perfusi ginjal
mengandung
adekuat, yang
natrium dalam
mengurangi
jumlah sedang
natrium diet untuk
11. Berikan mempertahankan
informasi status isotonik
mengenai bahaya
11. Kehilangan/
menggunakan
pembatasan
diuretik dan
natrium dapat
penghilangan
sangat menekan
natrium dari diet
regulator renin-
12. Tes urin angiotensin-
midstream untuk aldosteron dari
memeriksa kadar cairan,
albumin mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat

12. Dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan
3. Gangguan Setelah 1. Berikan informasi 1. Pemahaman
volume diberikan tentang kenormalan
cairan asuhan perubahan fisik/ perubahan ini
berlebih keperawatan, fisiologis normal dapat menurunkan
berhubungan diharapkan berkenaan kecemasan dan
dengan pasien mampu dengan trimester membantu
aliran balik mengurangi atau ketiga meningkatkan
vena mencegah penyesuaian
2. Berikan informasi
sekunder edema. aktifitas perawatan
tertulis/ verbal
berhubungan diri
Kriteria hasil tentang tanda-
dengan
yang tanda awitan 2. Membantu klien
kurang
diharapkan: persalinan untuk mengenali
pengetahuan
awitan persalinan,
1. TD tetap 3. Berikan informasi
untuk menjamin
normal verbal/ tertulis
tiba dirumah sakit
2. Bebas tentang perawtan
tepat waktu, dan
edema bayi dan
menangani
patologis pemberian
persalinan/
. makan
kelahiran

4. Anjurkan
3. Membantu
keikutsertaan
menyiapkan
dalam kelas
pengambilan peran
kelahiran anak
baru, memrlukan
dan melakukan
barang-barang
orientasi rumah
tertentu untuk
sakit atau rumah
perabot, pakaian,
bersalin
dan suplai.

5. Tinjau ulang
4. Menurunkan
perubahan ansietas berkenaan
fisiologis dengan ketidak
normal. tahuan;
Identifikasi meningkatkan
tanda/gejala yang mekanisme koping
memerlukan untuk persalinan/
evaluasi medis kelahiran.
atau intervensi
5. Kelebihan cairan
6. Pantau frekuensi dan permulaan
nadi jantung respons stres renin-
angiotensin II-
7. Catat tanda-tanda
aldosteron dapat
hipertensi akibat
menyebabkan
kehamilan:
cairan
edema umum,
meninggalkan
albuminuria 2+,
kardiovaskuler,
dan hipertensi
mengakibatkan
dengan
dehidrasi yang
peningkatan
secara negatif
sistolik lebih
mempengaruhi
besar dari 30 mm
curah jantung
Hg atau sistolik
lebih besar dari 6. Saat frekuensi
30 mm Hg atau jantung istirahat
diastolik > dari meningkat secara
15 mm Hg normal sebanyak
15 pdm untuk
8. Anjurkan
memudahkan
perubahan posisi
sirkulasi tambahan
yang sering
volume cairan
7. Membedakan antara
edema fisiologis
normal dan
potensial

8. Meningkatkan aliran
balik vena,
sehingga
menurunkan
edema,
4. Gangguan Setelah diberika 1. Kaji satatus 1. Penurunan kapasitas
nyeri suhan pernapasan klien pernapasan saat
berhubungan keperawatan, uterus menekan
2. Perhatikan adanya
dengan diharapkan diafragma,
kram pada kaki.
perubahan pasien mampu mengakibatkan
Anjurkan klien
fisik dan mengurangi rasa dispnea
untuk
pengaruh nyeri.
meluruskan kaki 2. Ketidaknyamanan
hormonal
Kriteria hasil dan mengangkat berkenaan dengan
yang diharapkan telapak kaki perubahan kadar
: bagian dalam kalsium/
keposisi ketidakseimbangan
1. Melakukan
dorsofleksi, kalsium-fosfor
aktivitas
menurunkan atau karena
perawatan
masukan susu, tekanan dari
diri dengan
sering mengganti pembesaran uterus
tepat untuk
posisi, dan pada saraf yang
mengurang
menghindari mensuplai
u nyeri
berdiri/ duduk ekstremitas bawah
lama
2. Melaporkan
3. Kontraksi ini dapat
rasa nyeri
3. Kaji adanya/ menciptakan
dapat frekuensi ketidaknyamanan
diminimalk kontraksi braxton pada multigrafida
an/dikontro Hick. Berikan pada trimester
l informasi kedua.
mengenai Primigrafida
fisiologi aktifitas biasanya tidak
uterus mengalami
ketidaknyamanan
4. Berikan suplemen
ini sampai
kalsium dengan
trimester akhir
tepat. Anjurkan
penggunaan jel 4. Penambahan produk
aluminium susu bila
hidroksida sesuai intoleransi dapat
kebutuhan menjadi masalah.
Jeli dapat
menurunkan kadar
fosfor dan
memperbaiki
ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor

No related post available

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jangan Lupa Tulis Komentarnya Gan:


Blog Archive
 2016 (1)

 2015 (10)

 2014 (1)

 2012 (770)

 2011 (4478)
o 12/25 - 01/01 (336)
o 12/18 - 12/25 (62)
o 12/11 - 12/18 (70)
o 12/04 - 12/11 (77)
o 11/27 - 12/04 (40)
o 11/20 - 11/27 (67)
o 11/13 - 11/20 (198)
o 11/06 - 11/13 (187)
o 10/30 - 11/06 (340)
o 10/23 - 10/30 (32)
o 10/16 - 10/23 (109)
o 10/09 - 10/16 (80)
o 08/14 - 08/21 (75)
o 08/07 - 08/14 (81)
o 07/31 - 08/07 (82)
o 07/24 - 07/31 (66)
o 07/17 - 07/24 (91)
o 07/10 - 07/17 (47)
o 07/03 - 07/10 (44)
o 06/26 - 07/03 (53)
o 06/19 - 06/26 (59)
o 06/12 - 06/19 (47)
o 06/05 - 06/12 (65)
o 05/29 - 06/05 (63)
o 05/22 - 05/29 (77)
o 05/15 - 05/22 (115)
o 05/08 - 05/15 (65)
o 05/01 - 05/08 (104)
o 04/24 - 05/01 (45)
o 04/17 - 04/24 (70)
o 04/10 - 04/17 (134)
o 04/03 - 04/10 (72)
o 03/27 - 04/03 (18)
o 03/20 - 03/27 (47)
o 03/13 - 03/20 (68)
o 03/06 - 03/13 (40)
o 02/27 - 03/06 (56)
o 02/20 - 02/27 (77)
o 02/13 - 02/20 (76)
o 02/06 - 02/13 (198)
o 01/30 - 02/06 (194)
o 01/23 - 01/30 (132)
o 01/16 - 01/23 (196)
 Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
 Gambaran penatalaksanaan perdarahan post partum di...
 Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
 Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
 Gambaran penatalaksanaan manajemen aktif kala III ...
 Kejujuran Hati
 Askep Ekstraksi Vacum
 Askep Ante Natal Care
 Askep Tumor Rongga Hidung
 Askep Sinusitis
 Askep Angiofibroma
 Askep Pemfigus Vulgaris
 Askep Eritroderma
 Lupus
 Askep Trauma Mata
 Askep Varisela
 Askep Hernia Nukleus Pulposus
 Intoksikasi Insektisida Fosfat Organik
 Askep Osteoporosis
 Askep Patent Ductus Arteriosus
 Askep Klien Post Paratyroidektomi
 Askep PPOM
 Askep Sinusitis Maksilaris
 10 Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan Paru-paru...
 Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
 Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas
 Gambaran ibu hamil dengan kekurangan energi kronis...
 Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
 Askep Anak Infeksi Saluran Pernafasan
 Askep Anak Intusepsi
 Askep Anak Epilepsi
 Askep Anak Diabetes Mellitus
 Askep Anak Dengue Hemorhagic Fever; DHF
 Askep Anak Bronkhitis
 Askep Anak Acut Limphosityc Leucemia
 Askep Anak Dengue Hemoraghic Fever; DHF
 Askep Hemothorak Post Blood
 Askep Hemangioma
 Askep Gastroenteritis
 Askep Fraktur
 Askep Hipersensitifitas; Alergi
 Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
 Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawa...
 Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
 Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
 3 Tips Berjalan Kaki yang Lebih Efektif untuk Memb...
 Semakin Jauh Berjalan Kaki, Cara Terampuh untuk Me...
 Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan p...
 Perawat saling menyalahkan, ala facebooker
 Askep Kanker Serviks
 Sarapan Sehat yang Tidak Bikin Gemuk
 Jakarta, Kebiasaan menunda sarapan sangat tidakdia...
 Sarapan Sehat untuk Orang Diabetes
 Asuhan Keperawatan Septum Deviasi
 Asuhan Keperawatan Presbiakusis
 Asuhan Keperawatan Otitis Media Akut
 Askep Otitis Media Supuratif Kronik Maligna
 Asuhan Keperawatan Faringitis
 Asuhan Keperawatan Tonsilitis
 Asuhan Keperawatan Penurunan Kesadaran
 Asuhan Keperawatan Meningitis
 Asuhan Keperawatan Chefalgia / Chepalgia
 Askep Stroke
 Asuhan Keperawatan Tumor Medula Spinalis
 Asuhan Keperawatan Space Occupying Lession, Tumor ...
 Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik
 Asuhan Keperawatan Infeksi Pada Mata
 Asuhan Keperawatan Tumor Orbita
 Asuhan Keperawatan Hifema
 Askep Trauma Tembus Pada Mata; Ruptur Kornea
 Askep Infeksi Pada Mata
 Askep Neoplasma Pada Sistem Perkemihan
 Asuhan Keperawatan Hernia Inguinalis
 Askep Gagal Ginjal Akut dan Kronis
 Asuhan Keperawatan Presbiakusis
 Asuhan Keperawatan Thalasemia
 Faktor-faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi PIL...
 Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eks...
 Faktor-faktor penyebab petugas kesehatan tidak mel...
 Faktor-faktor penyebab ibu hamil tidak melakukan s...
 Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada...
 Sawi (Brassica)
 Bawang Merah (Allium Ascalonicum)
 Askep Atresia Ani
 Askep Ileus
 Askep Hemorrhoid
 Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ...
 ibu tidak menimbang balitanya di posyandu
 Osmolalitas dan Tonisitas Part1
 Proses Keperawatan Keluarga*
 Gambaran pengetahuan siswa SMPN ….. tentang perila...
 Manajemen Jiwa
 Askep Jiwa Obat Anti Depresi
 Askep Jiwa Ketidakmampuan Toileting
 Askep Jiwa Menarik Diri ; Gangguan Hubungan Sosial...
 Askep Jiwa Defisit Perawatan Diri
 Askep Jiwa Skizofrenia Hebefrenik
 Askep Jiwa Hygiene; Perawatan Diri Kurang
 Askep Jiwa Kelompok Khusus Remaja
 Askep Jiwa Halusinasi Dengar
o 01/09 - 01/16 (202)
o 01/02 - 01/09 (121)

 2010 (2535)

 2009 (1652)

 2008 (700)

Popular Posts
 Kehamilan Trimester 3

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS KEHAMILAN TRIMESTER 3 Suatu


proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu: adan...
 Askep Tonsilofaringitis Akut

ASUHAN KEPERAWATAN TONSILOFARINGITIS AKUT BAB II TINJAUAN


TEORI A. DEFINISI Tonsilofaringitis akut adalah peradangan pada tonsil dan fari...

 Asuhan Keperawatan Infeksi Pada Mata

ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI PADA MATA A. KERATITIS 1.


PENGERTIAN Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pa...

Askep kolera

nich askep koleranya BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Diare akut


didefinisikan sebagai keluarnya buang air besar satu kali atau lebih yan...

 Askep Pre dan Post Seksio Caesaria ; sc

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PRE DAN POST SECTIO CAESARIA


Latar belakang Istilah seksio sesarea berasal dari perkataan latin caedere yan...

 Askep Fibroadenoma

ASUHAN KEPERAWATAN FIBROADENOMA MAMMAE A Latar Belakang


Penyakit fibroadenoma adalah penyakit wanita muda dengan frekuensi yang paling ti...

 Askep Pada Pasien Post Operasi Trepanasi Indikasi Cidera Otak Berat, Trauma Kapitis

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA KLIEN TN. S POST OP


TREPANASI ATAS INDIKASI CIDERA OTAK BERAT CIDERA
KEPALA (TRAUMA KAPITIS) PENGE...

 LAPORAN PENDAHULUAN MORBILI

LAPORAN PENDAHULUAN MORBILI A. LATAR BELAKANG MASALAH


Morbili adalah penyakit infeksi virus akut yang ditandai oleh tiga stadium yaitu; sta...

 Penerapan Ergonomi di Rumah Sakit

Ergonomi berasal dari kata Yunani, Ergos= kerja dan Nomos=aturan/hukum. Jadi
ergonomi adalah suatu aturan atau norma yang dalam sistem kerja...
 Asuhan Keperawatan Abses

BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Abses adalah peradangan purulenta yang juga
melebur ke dalam suatu rongga (rongga Abses) yang sebelumnya ...

Statistik

Anda mungkin juga menyukai