Novia
Novia
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan
terakhir.
(Farrer, 1999)
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-
40 minggu)
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia
eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormone
somatomammotropin, estrogen, dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan
yang terdapat pada wanita hamil antara lain:
1. uterus
uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus, disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin.
Berat uterus normal kurang lebih 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang
2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokad, agak
gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir
kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara
besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk
membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologik, atau hamil ganda, atau
menderita penyakit seperti molahidatidosa, dsb.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga
jarak antara pusat ke prosessus Xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri
terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu
fundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus Xifoideus.
2. servic uteri
serviks uteri pada kehamilan juga mengaklami perubahan karena hormone estrogen. Jika
korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak
mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini lebih
banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan
yang fisiologik.
vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-
biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsio pun tampak livide.
4. ovarium
pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya
plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditis berdiameter kira-
kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
5. mamma
mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
mulai bersekresi. Sesudah partus, kolostrum ini agak kental dan warnanya agak kuning.
Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh
karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolacting Inhibiting Hormone)
6. sirkulasi darah
sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi plasenta, uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mamma dan
alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah akan
bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan
cardiac out put yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
7. sistem respirasi
seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilanya tidak jarang mengeluh tentang rasa
sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh
karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga
diafragma kurang leluasa bergerak.
8. traktus digestivus
pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea0. mungkin ini
akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestifus
menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestifus juga berkurang. Makanan lebih
lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal ini
mungkin baik untuk resorpsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang
merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.
9. traktus urinarius
pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila
kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul
lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
10. kulit
pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini
disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone (MSH) yang meningkat.
MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior
hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal
sebagai kloasma gravidarum
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi atau vertilisasi.
Perkembangan janin mulai konsepsi sampai dengan bayi lahir terbagi dalam tiga periode,
yaitu:
periode Ini dimulai dari pperistiwa konsepsi sampai terjadinya perubahan menjadi
embrio. Periode ini berlangsung selama tiga minggu, yaitu mulai minggu pertama sampai
mingu ketiga
Minggu I
Diulai adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya zigote atau hasil
konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bermigrasi di endometrium yang telah
dipersiapkan.
Minggu II
Setelah implementasi, terjadi perubahan pada bintik benih yanG merupakan bagian
blastokist, dan ruangan amnion dan yolk sac yang akan meliputi seluruh embrio. Di ruang
inilah embrio akan tumbuh. Sel yang membatasi ruangan ini disebut ektoderm.
Pada waktu yang sama timbul rongga lain yaitu ruang kuning telur pada amnion. Sel di
sekitar ruang kuning telur disebut endoderm. Kemudian akan timbul lapisan lain di antara
ektoderm dan endoderm yaitu mesoderm.
Perkembangan Desidua
Endometrium yang berubah karena pengaruh kehamilan disebut desidua (kira-kira terjadi
hari ke empat belas)
- Stratum spongiosum yang mengandung banyak kelenjar dan pembuluh darah yang
melebar.
Ketika bayi membesar, desidua terbagi lagi menjadi 3 bagian yaitu desidua basalis,
desidua kapsularis dan desidua vera. Pada bulan keempat desidua kapsularis melekat jadi
satu dengan lapisan desidua vera akibat pembesaran telur.
- chorion: terbentuk dari trofoblast yang diliputi oleh mesoderm. Chorion yang mulanya
hanya terdiri dari satu lapisan, lmbat laun menjadi 2 Lapisan, lapisan langhans atau
cytotrofoblast dan lapisan syntitium atau syinsitiotrofoblast.
Perkembangan Plasenta.
Plasenta merupakan organ yang emnghubungkan ibu dengan ajnin dan memproduksi
hormon penting dalam kehamilan yaitu HCG dan HPL.
a. Respirasi
Yaitu mengambil oksigen dari ibu menuju plasenta melaLUi pembuluh darah janin,
dan sebaliknya.
b. Nutrisi
Yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang diperoleh ajnin dari darah ibu, berupa
air, karbohidrat, garam an organik, protein dan mineral.
c. Ekskresi
d. Barier
Plasenta melindungi janin dari kuman yang terdapat dalam darah ibu. Tapi beberapa
substansi teratogenik tidak dapat dihalangi oleh plasenta, misalnya virus.
e. Endokrin
f. Imunisasi pasif
Yaitu kekebalan terhadap smallpox, difteri dan measless, diperoleh ajni dari antibodi
ibu.
Plasenta dan tali pusat terbentuk sempurna pada usia kehamilan 16 minggu.
Liquor Amnii
Ruangan amnion berisi satu liter air ketuban. Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut:
c. menjaga agar janin dapat tumbuh bebas ke segala jurusan sehingga pertumbuhanya
tidak terganggu
Minggu III
selama minggu ke tiga, hasil konsepsi tumbuh pesat, yaitu berlangsung mulai hari ke 15-
21
Minggu IV
Embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kurang lebih 5 cm.
Perpanjangan embrio arah atas menjadi kepala, bawah menjadi ekor, dan samping
menjadi tubula. Sistem peredaran darah sederhana mulai terbentuk dan jantung mulai
berdetak, lambung. Liver, pankreas, thiroid, dan kelenjar thimus mulai berkembang.
Plasenta tumbuh sempurna.
Minggu V
Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung
dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
Minggu VI
Posisi mata, hidung, mulut, kaki, telapak tangan dan jari-jari tangan mulai terbentuk dan
berkembang. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40 – 50.
Minggu VIII
Selama akhir periode embrio, embrio sudah menunjukkan bentuk dan ciri manusia,
hemisfere cerebral tumbuh pesat. Alis mata mulai berkembang dan menjadi lisut selama
minggu ke sembilan dan tinggal bekasnya sampai bulan ketujuh. Jari-jari tangan
memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu ke delapan. Perbedaan jenis kelamin
bagian luar dapat dilihat oleh mata yang sudah terlatih, me;lalui pemeriksaan anatomik
dan histologic kelenjar kelamin, namun masih membingungkan.
Janin tumbuh lebih pesat dan perkembangan fungsi organ mulai terjadi.
Minggu 9 - 12
- Tungkai atas berkembang menjadi proporsi normal dan tungkai bawah berkembang
lebih panjang
Minggu 13 - 16
Minggu 17 - 23
- verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion
- bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantau DJJ
Minggu 24 – 27
- jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma (RSD)
dapat terjadi
Minggu 32 – 36
- janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu ini.
Minggu 37 – 40
- lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal
- kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan dan kaki
D. Keluhan Kehamilan
Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan
ringan segera dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi
janin dalam rahim
1. Morning Sickness
disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan
pening kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi.
Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin
minum teh panasdengan gula sebelum bangun dan berjalan.
2. Hipersalivasi
pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah
kesulitan untuk makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi
pembengkakan dalam bentuk pembengkakan gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi
dengan menghisap gula-gula, yang banyak dijual dipasaran bebas, biskuit atau roti tawar.
3. Kram Betis
pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa
vitasmin tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram lokal
amsih dapat diurut dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini segera
akan menghilang setelah makan dan minum makin baik
4. Varises
varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar
varises terjadi pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas
tiga kali. Varises disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan.
Pada kasus yang berat dapat terjadi infeksi dan bendungan berat. Bahaya yang paling
penting adalah yrombiosis yang dapat menimbulkan. Gangguan sirkulasi darah. Unutk
sementara dapat memakai stoking ketat, kaos kaki nilon panjang sampai paha.
5. Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun
mendadak. Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak)
terlambat sehingga terjadi kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan
sinkope. Unutk dapat mengatasi dilakukan bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap.
Duduk dahulu di tepi tempat tidur sejenak sebelum berdiri atau berjalan sehingga
peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi baru.
6. Kaki Bengkak
kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak
yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah,
karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki
bengkak dapat diatasi dengan tidur dengan kaki lebih tinggi dan mengurangi makan
garam. Bila kaki bengkak yang bersifat abnormal dapat diikuti oleh sakit kepala,
pandangan mata kabur, pemeriksaaan air kencing dijumpai protein yang meningkat dan
tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang
harus mendapat pengobatab khusus.
1. Tanda Subjektif
a. 29-33 minggu
- fatigue
- mimpi buruk
b. 34-38 minggu
- sakit punggung, perubahan gaya berjalan
c. sebelum kelahiran
2. Tanda Objektif
a. 29-33 minggu
- rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan
asam perut ke dalam esophagus
- kontaraksi Braxton-Hick (kontraksi tidak teratur rahim dan tanpa nyeri sepanjang
kehamilan sehingga dapat membantu sirkuladsi darah dalam plasenta) mungkin
terjadi
b. 34-38 minggu
peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh setelah
makan, konstipasi, varicose veins, edema, haemoroid)
pirosis merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi lambung ke dalam
esophagus bagian bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan, terutama
dalam posisi tengkurap atau menelan suatu makanan tertentu atau obat.
- Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga
memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus dapat
saling berdesakan akibat tekanan dari uterus yang membesar
- vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnya dinding vena atau cacatnya
fungsi katup. Sirkulasi yang buruk di ekstremitas bawah merupakan predisposisi
wanita terkena vena varikosa (varicose veins) di kaki dan paha juga lamanya
berdiri atau duduk. Penatalaksanaan dengan metode pembedahan dan injeksi tidak
dianjurkan selama kehamilan.
- edema kaki
sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir kehamilan, karena
peningkatan kesulitan pengembalian darah vena dari ekstremitas bawah. Lamanya
duduk dan udara yang panas meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki
menjadi perhatian ketika disertai hipertensi atau proteinuria
- haemoroid (wasir0
haemoroid dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak
menimbulkan keluhan, sedang yang besar sering menimbulkan keluhan bahkan
dapat menimbulkan komplikasi hebat, yaitu rasa nyeri, serta perdarahan pada saat
buang air, serta ada sesuatu yang keluar dari anus
c. sebelum kelahiran
(Dickason, 1997)
F. Adaptasi Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan
bayinya. Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan
perasaan dan kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan
mutilasi, kematian atau abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan
merupakan hal yang normal dan sehat.
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga
walaupun berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita
memusatkan perhatian pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional.
Ekspresi pada trimester tiga ini antara lain:
a. kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana
pengaruh kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
c. proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada di rumah
sakit)
d. keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi, bagaimana
perencanaan selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi)
2. Harapan-Harapan Yang Terkandung Dalam Tugas Seorang Ayah
Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian kepada kedatangan
bayi. Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang pada kelas pendidikan kelahiran
bayi atau mendengar rencana atau ide tentang bayi berulang-ulang. Seorang ayah
mungkin akan mengecat ruang bayi atau menata ulang perabotanya.
(Dickason, 1997)
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga mengharuskan
mengulang hubungan sosial dan perubahan peran anggota keluarga. Bagaimanapun juga,
wanita menunjukkan respon psikologis dan emosional yang sama selama kehamilan,
antara lain:
a. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan
bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu
yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau
rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan,
persalinan dan kelahiran.
b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan
dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut
mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih
berarti.
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang
adekuat menjadi keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan
mungkin menggunakan waktu yang lama untuk mempertimbangkan nama anaknya.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa
yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan
aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan
waktu untuk sendiri.
selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi
sumber stress selama kehamilan.
- persiapan persalinan
Harapan ayah menunjukkan persamaan perasaan dan konflik denga ibu yang
mengandung ketika kehamilan akan ditegaskan. Tingkat ambivalence tergantung
beberapa faktor , seperti apakah kehamilan direncanakan, hubungan laki-laki dengan
pasangannya, pengalaman kehamilan sebelumnya, umur, dan stabilitas ekonominya.
Pada trimester tiga, perhatian dan ketakutan mungkin berulang. Banyak laki-lakki merasa
takut melukai bayi yang belum lahir selama intercourse. Ayah juga mulai takut dan
membayaqngkan tentang apa yang akan terjadi dengan pasangannya dan bayinya yang
belum lahir selama persalinan dan kelahiran.
(Olds, 1995)
H. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
1. perubahan fisik pada trimester tiga
3. sexuality
a. perubahan kebutuhan
c. sexual concerns
d. problem solving
a. frekuensi berkemih
b. sakit punggung
c. dyspnea
d. varicose veins
f. kram kaki
g. vaginal discharge
h. konstipasi
j. fatigue
5. tanda bahaya
a. perdarahan vagina
b. nyeri perut
e. gangguan bicara
6. nutrisi
7. general hygiene
b. latihan
8. penggunaan obat
a. rokok
b. alkohol
c. obat OTC
d. resep obat
9. pertumbuhan janin
c. manajemen nyeri
d. intervensi obstetri
b. perubahan peran
c. konflik peran
(Reeder, 1992)
Kebanyakan perubahan gambaran diri terjadi pada trimester tiga; perasaan kejanggalan
dan kekakuan
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian
(Reeder, 1992)
1. Persalinan Prematuritas
Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai
cukup bulan, pada hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering
cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil (hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia),
pada saat persalinan dijumpai kesulitan.
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau
BBLR, setelah persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum
waktunya dan membahayakan janin ke dua.
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin
dalam kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan
trimester ketiga adalah mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio
plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa
previa.
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi
langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan
kecil mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan
kehamilan dengan mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang
kerumah sakit dengan fasilitas yang memadai.
a. kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus
a. janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri,
dengan metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput,
sebagai gejala janin dengan hasil lewat waktu
b. air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan
gangguan pernafasan saat kelahirannya.
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi
cukup dan janin menjadi lebih besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan
operasi seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea
a. tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg untuk sistolik 15
mmHg untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah
perut atas)
1. Trimester Pertama
b. deteksi IUD
a. pengkajian plasenta
(Dickason, 1997)
L. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
- adanya nyeri
- riwayat penyakit
- edema
b. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres,
psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
- Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada
teratogen/ agen infeksi
- Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/
maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak
adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/ tidak adekuat
c. rencana keperawatan
3.
mengungka
pkan
kesiapan
untuk
persalinan/
kelahiran
dan bayi
3. Resiko tinggi Setelah 1. perhatikan isyarat 1. Krisis trimester akhir ini
hargadiri diberikan verbal dan dapat mengakibatkan
rendah asuhan nonverbal klien/ klien merasa cemas,
berhubungan keperawatan, pasangan saat ambivalen, dan depresi
dengan diharapkan diskusi tentang akan tubuhnya dan efek-
kemampuan klien dapat masalah-masalah efek kehamilan pada
untuk meningkatkan perubahan tubuh kemampuan/
menyelesaika harga dirinya. dan harapan aktifitasnya.
n tugas peran.
Kriteria hasil 2. mimpi dan fantasi
kehamilan /
yang 2. diskusikan sifat berhubungan dengan
kelahiran
anak diharapkan: atau frekuensi pengalaman melahirkan,
mimpi-mimpi kemungkinan
1.
abnormalitas bayi baru
mendiskusi 3. evaluasi adaptasi
lahir, perubahan peran
kan reaksi- fisiologis klien/
yang berat
reaksi pasangan
terhadap terhadap 3. tugas normal pada
perubahan kehamilan trimester ketiga berfokus
citra tubuh pada persiapan menjadi
4. berikan informasi
dan ibu/ ayah.
kepada pasangan
impian-
mengenai 4. memikirkan diri terus-
impian
kenormalan menerus dapat
2. mencari introspeksi, membingungkan, tetapi
model perubahan alam hal ini memungkinkan
peran perasaan, dan klien untuk menilai,
positif rasa takut. beradaptasi, dan
dalam meningkatkan kekuatan
5. berikan/ tinjau
persiapan dari dalam diri yang
ulang informasi
untuk diperlukan untuk
tentang
menjadi melahirkan anak,
perubahan fisik
orangtua menjadi orang tua, dan
normal pada
perubahan peran.
3. trimester ketiga.
Mimpi/ rasa takut
mengungka
terhadap persalinan
pkan
adalah normal.
perasaan
percaya diri 5. pendidikan/ komunikasi
mengenal tentang bagaimana
peran baru. perubahan tubuh normal
dapat mempengaruhi
secara positif sikap dan
persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap
kehamilan pada kedua
anggota pasangan.
4. Resiko tinggi Setelah 1. periksa/ evaluasi 1. situasi potensial risiko
cedera diberikan faktor-faktor tinggi sering menjadi
berhubungan asuhan risiko yang ada masalah dan
dengan keperawatan, sebelumnya/ memerlukan intervensi
hipertensi, pasien baru, nadi, dan segera, bila kebutuhan
infeksi, diharapkan bunyi jantung. sirkulasi dan metabolik
penggunaan/ tidak Periksa tanda- paling besar.
penyalahguna mengalami tanda hipertensi
2. infeksi vagina yang tidak
an zat, cedera. akibat kehamilan
dapat diobati,
perubahan
Kriteria hasil 2. dapatkan kultur menciptakan
sistem imun,
yang vagina. Kaji ketidaknyamanan berat
profil darah
diharapkan: terhadap infeksi pada klien, dan risiko
abnormal,
dan penyakit terhadap janin.
hipoksia
1.
hubungan
jaringan,
mengungka 3. mendeteksi anemia
seksual
ketuban pecah
pkan dengan hipoksemia/
dini.
pemahama 3. dapatkan Hb dan anoksia potensial pada
n tentang Ht pada gestasi klien dan janin
faktor- minggu ke 28.
4. riwayat positif
faktor pastikan klien
meningkatkan
risiko mentaati asupan
kemungkinan masalah
individu zat besi dan
serupa pada kehamilan
yang vitamin pranatal
berikutnya
potensial setiap hari.
2. bebas dari 4. berikan informasi 5. penggunaan/
komplikasi tentang tanda- penyalahgunaan zat
tanda awitan membuat klien berisiko
persalinan ; terhadap persalinan
tinjau ulang prematur dan janin sulit
riwayat KPD/ dilahirkan
persalinan
6. adanya kedaruratan
paterm
obstetrik, dengan
5. tentukan reduksi pada volume
penggunaan cairan dan penurunan
alkohol/ obat- kapasitas vaskular
obatan lain diseminata
6. kaji terhadap
perdarahan
vagina dan
tanda-tanda
koagulasi intra
vaskulardisemina
ta..
5. Eliminasi urin Setelah 1. berikan informasi 1. membantu klien
berhubungan diberikan tentang perubahan memahami alasan
dengan asuhan perkemihan fisiologis dari frekuensi
pembesaran keperawatan, sehubungan berkemih dan nokturia.
uterus, klien mengerti dengan trimester Pembesaran uterus
peningkatan tentang ketiga trimester ketiga
tekanan perubahan pola
2. anjukan klien 2. meningkatkan perfusi
abdomen, eliminasi urin.
untuk melakukan ginjal
fluktuasi
Kriteria hasil posisi miring saat
aliran darah
3. posisi ini memungkinkan
yang tidur. Perhatikan
ginjal dan laju diharapkan: keluhan-keluhan terjadinya sindrom vena
filtrasi nokturia. kava dan menurunkan
1. mengun
glomerolus aliran vena
gkapkan 3. anjurkan klien
pemaha untuk menghindari 4. mempertahankan tingkat
man posisi tegak dalam cairan dan perfusi ginjal
tentang waktu yang lama adekuat, yang mengurangi
kondisi natrium diet untuk
4. berikan informasi
2. mengide mempertahankan status
mengenai perlunya
ntifikasi isotonik
masukan cairan 6-
cara-
8 gelas/ hari, 5. kehilangan/ pembatasan
cara
penurunan natrium dapat sangat
untuk
masukan 2-3 jam menekan regulator renin-
mencega
sebelum angiotensin-aldosteron
h stasis
beristirahat, dan dari kadar cairan,
urinarius
penggunaan mengakibatkan dehidrasi/
dan atau
garam, makanan, hipovolemia berat
edema
dan produk
jaringan
6. dapat mengidentifikasi
mengandung
spasme glomerulus atau
natrium dalam
penurunan perfusi ginjal
jumlah sedang
berkenaan dengan
5. berikan informasi hipertensi akibat
mengenai bahaya kehamilan
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari diet
4. tentukan kesejahteraan
uteroplasenta/ janin dan
klien berisiko terkena
sepsis
10. Resiko tinggi Setelah 1. kaji persiapan 1. keterlibatan pada kelas
koping diberikan persalinan, kelahiran bayi dan
individu/ asuhan kelahiran, dan keahlian tentang
keluarga tidak keperawatan, kedatangan bayi peralatan dan bahan
efektif diharapkan baru lahir dalam perawatan dapat
berhubungan klien menunjukkan kesiapan
2. tentukan persepsi
dengan krisis mendapatkan secara psikologis.
klien/ pasangan
situasi/ kopign individu Kurangnya persiapan
terhadap janin
maturasi, yang efektif. dapat didasarkan pada
sebagai kesatuan
kerentanan keyakinan budaya, atau
Kriteria hasil yang terpisah
pribadi, dapat menandkan
yang
persepsi tidak masalah keuangan atau
3. tentukan
diharapkan:
realistis, psikologis
bagaimana
metoda
1. manusia
2. persepsi ini menandakan
koping yang
mendiskusi mengetahui
pelengkapan tugas-tugas
tidak adekuat,
kan reaksi kehamilan saat
psikologis dari
sistem
emosional persalinan dan
kehamilan
pendukung
pada kelahiran
yang tidak
trimester mendekat 3. seorang dengan tingkat
ada/ tidak
ketergantungan yang
adekuat tiga 4. perhatikan tinggi dapat mengalami
kehilangan dari kesulitan memenuhi
2. menyiapkan
kehamilan peningkatan kebutuhan
kelahiran
sebelumnya, ketergantunagnm klien
bayi, sesuai
faktor-faktor sehingga dapat
dengan
genetik, atau menciptakan konflik.
keyakinan
riwayat lahir Selain itu, koping
budaya
mati, dan negatif dimanifestasikan
melalui
diskusikan sebagai akibat
pendidikan/
makna kejadian kurangnya persiapan
keahlian
tersebut kepada persalinan dan atau pada
pasien/klien bayi baru lahir.
3.
mengidenti
5. evaluasi sistem 4. pasangan risiko tinggi
fikasi
pendukung yang mungkin lebih memilih
model
tesedia pada untuk tidak membuat
peran yang
klien/ pasangan. persiapan dengan baik
tepat
sebagai cara
perlindungan bagi
4.
mereka sendiri dari
menggamb
kemungkinan kehilangn/
arkan
cedera apabila janin
karakteristi
tidak hidup
k
kepribadian
5. ketersediaan keluarga dan
tentang
teman dapat membantu
janin
klien/ pasangan untuk
mengatasi tugas-tugas
yang datang karena
persalinan dan kelahiran.
BAB III:
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta.
Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran:EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care. USA:
Lipponcott Company
. Pengkajian
1. identitas pasien
a. nama : Ny. P
b. umur : 27 tahun
2. keluhan utama
3. riwayat obstetrik
a. G1 P0 A0
4. pemeriksaan umum
RR : 20 kali/ menit
5. pemeriksaan khusus
b. Leopold II (puki) : teraba memanjang keras seperti papan pada pperut jari
B. Analisa Data
No. Data Masalah Keperawatan
1. DS: Ketidaknyamanan
- klien mengeluh
nyeri punggung
skala 5
DO :
- TD : 100/70 mmHg
- N : 80 x/mnt
- RR : 24 x/mnt
- T : 37,2 derajat
celcius
BAB III
KASUS XVI DAN ASUHAN KEPERAWATANNYA
Anda dinas diruang poli kandungan RSDK, dating Ny. P 27 tahun, dengan status
obstetric G1 P0 A0 H 38 minggu. Td 100/70 mmHg, nadi kuat teratur 80 kali/menit, RR 20
x/mnt. T: 37,2 derajat celcius. Posisi berjalan lordosis, klien menggunakan sepatu dengan hak 5
cm. tampak kaki klien edema skala 2. klien mengeluh nyeri punggung skala 5. klien juga mulai
tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan sesak napas. Miring pun klien
merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari sering mengantuk. Terlebih ditambah klien
sering BAK dalam sehari klien mengaku BAK lebih dari 10 kali. Klien menyatakan sepertinya
kandung keminya cepat penuh. Klien minum seperti biasanya sekitar 8 gelas sehari. Dari
pemeriksaan leopold didapatkan, TFU setinggi Px, presentasi kepala janin, puki, kepala telah
masuk PAP.
Soal A.
Setelah diberikan intervensi, klien menyatakan akan membatasi minumnya sekitar 1-2
jam sebelum tidur sehingga klien tidak terganggu tidurnya karena ingin BAK. Tetap minum
sekitar 8 gelas agar tidak kekurangan cairan tubuh. Klien akan meninggikan posisi bantal bila
tidur dan akan menyangga kakinya bila tidur supaya bengkaknya menghilang. Klien akan
mengganti sepatunya dengan sepatu hak rendah untuk mengurangi nyeri kaki dan punggung.
Klien menyatakan saat ini timbul cemas karena menurut dokter setelah pemeriksaan panggul,
klien tidak dapat melahirkan bayinya normal karena panggulnya sempit, sehingga harus operasi.
Soal B:
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 27 tahun
Klien juga mulai tidak nyaman dengan posisi tidur terlentang karena menyebabkan
sesak napas.
Miring pun klien merasa susah tidur sehingga klien bila siang hari sering mengantuk.
Terlebih ditambah klien sering BAK dalam sehari klien mengaku BAK lebih dari 10
kali.
3. Riwayat Obstetric
4. Pemeriksaan Umum
Didapatkan TTV :
TD : 100/70 mmHg
N : teratur 80 X/mnt
RR : 20 X/mnt
T : 37, 2 derajat celcius
5. Pemeriksaan Khusus
b. Leopold II : Teraba memanjang keras seperti papan pada perut ibu sebelah kiri
(PUKI)
B. Analisa Data
DO :
-
2. DS : Gangguan Tekanan dari
volume cairan pembesaran
Klien mengatakan
berlebih utterus pada
menggunakan sepatu
saraf yang
dengan hak 5 cm
mensuplai
ekstremitas
DO :
bawah
Klien menyatakan kakinya
Penekanan
bengkak
saraf dan
vena femoral
Kurang
pengetahuan
3. DS : Ketidak Perubahan
nyamanan nyeri fisik
Klien mulai tidak nyaman
dengan posisi tidur Pengaruh
terlentang karena hormonal
menyebabkab sesak (relaksin dan
napas progesterone)
2. Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan
D. Rencana Keperawatan
11. Kehilangan/
pembatasan
natrium dapat
sangat menekan
regulator renin-
angiotensin-
aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
12. Dapat
mengidentifikasi
spasme
glomerulus atau
penurunan perfusi
ginjal berkenaan
dengan hipertensi
akibat kehamilan
2. Gangguan Setelah diberikan 1. Berikan informasi 1. Pemahaman
volume asuhan keperawatan, tentang perubahan kenormalan
cairan diharapkan pasien fisik/ fisiologis perubahan ini dapat
berlebih mampu mengurangi normal berkenaan menurunkan
berhubungan atau mencegah edema. dengan trimester kecemasan dan
dengan ketiga membantu
Kriteria hasil yang
aliran balik meningkatkan
diharapkan: 2. Berikan informasi
vena penyesuaian
tertulis/ verbal
sekunder aktifitas perawatan
1. TD tetap normal
tentang tanda-
berhubungan diri
2. Bebas edema
tanda awitan
dengan
patologis.
persalinan 2. Membantu klien
kurang
untuk mengenali
pengetahuan
3. Berikan informasi
awitan persalinan,
verbal/ tertulis
untuk menjamin
tentang perawtan
tiba dirumah sakit
bayi dan
tepat waktu, dan
pemberian makan
menangani
persalinan/
4. Anjurkan
kelahiran
keikutsertaan
dalam kelas
3. Membantu
kelahiran anak dan
menyiapkan
melakukan
pengambilan peran
orientasi rumah
baru, memrlukan
sakit atau rumah
barang-barang
bersalin
tertentu untuk
perabot, pakaian,
5. Tinjau ulang
dan suplai.
perubahan
fisiologis normal.
4. Menurunkan ansietas
Identifikasi
berkenaan dengan
tanda/gejala yang
ketidak tahuan;
memerlukan meningkatkan
evaluasi medis mekanisme koping
atau intervensi untuk persalinan/
kelahiran.
6. Pantau frekuensi
nadi jantung 5. Kelebihan cairan dan
permulaan respons
7. Catat tanda-tanda
stres renin-
hipertensi akibat
angiotensin II-
kehamilan: edema
aldosteron dapat
umum,
menyebabkan
albuminuria 2+,
cairan
dan hipertensi
meninggalkan
dengan
kardiovaskuler,
peningkatan
mengakibatkan
sistolik lebih besar
dehidrasi yang
dari 30 mm Hg
secara negatif
atau sistolik lebih
mempengaruhi
besar dari 30 mm
curah jantung
Hg atau diastolik >
dari 15 mm Hg 6. Saat frekuensi
jantung istirahat
8. Anjurkan perubahan
meningkat secara
posisi yang sering
normal sebanyak 15
pdm untuk
memudahkan
sirkulasi tambahan
volume cairan
7. Membedakan antara
edema fisiologis
normal dan
potensial
8. Meningkatkan aliran
balik vena,
sehingga
menurunkan
edema,
3. Gangguan Setelah diberika suhan 1. Kaji satatus 1. Penurunan
nyeri keperawatan, pernapasan klien kapasitas
berhubungan diharapkan pasien pernapasan saat
2. Perhatikan adanya
dengan mampu mengurangi uterus menekan
kram pada kaki.
perubahan rasa nyeri. diafragma,
Anjurkan klien
fisik dan mengakibatkan
Kriteria hasil yang untuk meluruskan
pengaruh dispnea
diharapkan : kaki dan
hormonal
mengangkat 2. Ketidaknyamanan
1. Melakukan
telapak kaki berkenaan dengan
aktivitas
bagian dalam perubahan kadar
perawatan diri
keposisi kalsium/
dengan tepat
dorsofleksi, ketidakseimbanga
untuk
menurunkan n kalsium-fosfor
mengurangu
masukan susu, atau karena
nyeri
sering mengganti tekanan dari
2. Melaporkan rasa
posisi, dan pembesaran
nyeri dapat
menghindari uterus pada saraf
diminimalkan/di
berdiri/ duduk yang mensuplai
kontrol
lama ekstremitas
bawah
3. Kaji adanya/
frekuensi 3. Kontraksi ini dapat
kontraksi braxton menciptakan
Hick. Berikan ketidaknyamanan
informasi pada multigrafida
mengenai fisiologi pada trimester
aktifitas uterus kedua.
Primigrafida
4. Berikan suplemen
biasanya tidak
kalsium dengan
mengalami
tepat. Anjurkan
ketidaknyamanan
penggunaan jel
ini sampai
aluminium
trimester akhir
hidroksida sesuai
kebutuhan 4. Penambahan
produk susu bila
intoleransi dapat
menjadi masalah.
Jeli dapat
menurunkan
kadar fosfor dan
memperbaiki
ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor
Implementasi
5. Memberikan informasi
tentang perubahan
perkemihan
sehubungan dengan
trimester tiga
6. Mengajarkan klien
untuk menghindari
posisi tegak/supine
dalam waktu yang
lama
7. Memberikan informasi
mengenai perlunya
masukan cairan 6-8
gelas/hari, penurunan
masukan 2-3 jam
sebelum istirahat, dan
penggunaan garam,
makanan, dan produk
mengandung natrium
dalam jumlah besar
5. Memberikan informasi
posisi sim/semi
fowlermiring
mengoptimalkan
perfusi plasenta/ginjal
6. Menganjurkan
perubahan posisi yang
sering untuk
meningkatkan aliran
balik vena dan
menurunkan edema
3. Selasa, 10 Januari 1. Mengkaji ketidak 1. Klien menyatakan
2006 nyamanan klien ketidak
nyamanannya
Pukul : 09.00 2. Mengkaji adanya
2. Klien mengeluhkan
keluhan
nyeri pada
ketegangan
punggung dan
punggung dan
posisi berjalan
perubahan cara
lordosis
berjalan
3. Menganggukkan
3. Memberikan
kepala
suplemen kalsium
dengan tepat 4. Menganggukkan
4. Menganjurkan kepala
penggunaan jeli
aluminium
hidroksida sesuai
kebutuhan
Evaluasi
O:
A:
Belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
2. Selasa, 10 Januari S:
2006
Klien akan meninggikan posisi bantal
Pukul : 09.00
Klien akan menyangga kakinya bila tidur
supaya bengkaknya menghilang
O:
A:
Belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
3. Selasa, 10 Januari S: `
2006
Klien akan mengganti sepatunya dengan
Pukul : 09.00 sepatu hak rendah untuk mengurangi
nyeri punggung
O:
A:
Belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN BARU
A. Analisa Data
B. Prioritas Diagnosa
1. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap kondisi ibu hamil dan
operasi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan eliminasi urin
3. Gangguan volume cairan berlebih berhubungan dengan aliran balik vena sekunder
berhubungan dengan kurang pengetahuan
4. Gangguan nyeri berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal
C. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Ansietas Setelah 1. Catat tingkat stress 1. Mengidentifikasi
berhubungan diberikan dan apakah tingkat kesiapan
dengan asuhan prosedur klien/pasangan
kurang keperawatan, dilakdilaksanaka untuk menerima
pengetahuan diharapkan n atau tidak informasi
terhadap pasien dapat
2. Berikan informasi 2. Memberikan
kondisi ibu menurunkan
akurat dengan informasi dan
hamil dan ansietas.
istilah-istilah mengklarifikasi
operasi
Kriteria hasil sederhana. kesalahan konsep.
yang diharapkan Anjurkan Memberikan
: pasangan untuk kesempatan untuk
mengajukan mengevaluasi
1.
pertanyaan dan pemahaman
mengungka
mengungkapkan klien/pasangan
pkan rasa
pemahaman terhadap situasi
takut pada
mereka
keselamata 3. Informasi
n klien dan 3. Gambarkan memungkinkan
janin prosedur klien
praoperatif mengantisipasi
2.
dengan jelas, dan kejadian dan
Mendiskusi
berikan rasional memahami alas an
kan
dengan tepat intervensi/tindakan
perasaan
tentang 4. Kaji respon 4. Makin klien
kelahiran psikologis pada merasakan
sesaria kejadian dan ancaman, makin
ketersediaan besar tingkat
3.
system
Mengungka pendukung ansietas
pkan
5. Pastikan apakah 5. Pada kelahiran
pemahama
prosedur sesaria yang tidak
n tentang
direncanakan direncanakan,
indikasi
atau tidak klien/pasangan
kelahiran
direncanakan biasanya tidak
sesaria
mempunyai waktu
6. Berbicara perlahan
4. Tampak untuk persiapan
dan tetap tenang
benar-benar secara psikologis
untuk
rileks atau fisiologis.
menunjukkan
bahkan bila tidak
rasa empati
direncanakan pun,
kelahiran sesaria
7. Beri penguatan
dapat membuat
aspek positif dari
ketakutan
ibu dan kondisi
klien/pasangan
janin
karena ancaman
8. Anjurkan fisik actual atau
klien/pasangan dirasakan pada ibu
mengungkapkan dan bayi yang
dan atau berhubungan
mengekspresikan dengan prosedur
perasaan dan pembedahan
(menangis) itu sendiri
9. Dukung/arahkan 6. Membantu
kembali membatasi
mekanisme transmisi ansietas
koping yang interpersonal, dan
diekspresikan mendemonstrasika
n perhatian
terhadap
klien/pasangan
7. Memfokuskan pada
kemungkinan
keberhasilan hasil
akhir dan
membantu
membawa
ancaman yang
dirasakan/actual ke
dalam perspektif
8. Membantu
mengidentifikasi
perasaan/masalah
negative dan
memberikan
kesempatan untuk
mengatasi
perasaan
ambivalen atau
tidak teratasi atau
berduka. Klien
dapat juga
merasakan
ancaman
emosional pada
harga dirinya,
karena
perasaannya
bahwa ia telah
gagal, wanita
lemah, dan
harapannya tidak
terpenuhi.
9. Mendukung
mekanisme koping
dasar dan
otomatic,
meningkatkan
kepercayaan diri
dan penerimaan,
dan menurunkan
ansietas
2. Gangguan Setelah 1. Tinjau ulang 1. Membantu
pola tidur diberikan kebutuhan mengidentifikasi
berhubungan asuhan perubahan tidur kebutuhan untuk
dengan keperawatan, normal menetapkan pola
eliminasi diharapkan berkenaan tidur yang berbeda
urin pasien tidak dengan
2. Peningkatan retensi
mengalami kehamilan.
cairan,
gangguan pola Tentukan pola
penambzahan berat
tidur. tidur saat ini
badan, dan
Kriteria hasil 2. Evaluasi tingkat pertumbuhan janin,
yang diharapkan kelelahan semua
: memperberat
3. Kaji terhadap
perasaan lelah,
1. Perbaika kejadian
khususnya pada
n tidur/ insomnia dan
istirahat respons klien multipara.
2. Peningka terhadap
3. Ansietas yang
tan rasa penurunan tidur.
berlebihan,
sejahtera Anjurkan alat
kegembiraan,
dan bantu untuk
ketidaknyamanan
perasaan tidur, seperti
fisik, nokturia, dan
sehat teknik relaksasi,
aktifitas janin
3. Mengun membaca, mandi
dapat mempersulit
gkapkan air hangat,dan
tidur
pemaha penurunan
man aktifitas sebelum
4. Pada posisi
tentang istirahat
rekumben,
kondisi
pembesaran
4. Perhatikan
4. Mengide
uterusserta organ
keuslitan
ntifikasi
abdomen menekan
bernafas karena
cara-cara
diafragma,
posisi. Anjurkan
untuk
sehingga
tidur pada posisi
mencega
membatasi
semi fowler
h stasis
ekspansi paru.
urinarius
5. Dapatkan sel Penggunaan posisi
dan atau
darah merah semifowler
edema
(SDM) dan kadar memugnkinkan
jaringan
Hb diafragma
menurun,
6. Rujuk klien untuk
membantu
konseling bila
mengembangkanek
kekurangan
spansi paru
tidur/kelelahan
optimal
mempengaruhi
aktifitas 5. Anemia dan
kehidupan penurunan kadar
sehari-hari. Hb/SDM,
mengakibatkan
7. Berikan informasi
penurunan
tentang
oksigenasi jaringan
perubahan
serta
perkemihan
mempengaruhi
sehubungan
perasaan letih
dengan trimester
berlebihan
ketiga
6. Mungkin perlu bagi
8. Anjukan klien
klien menghadapi
untuk melakukan
perubahan siklus
posisi miring
tidur-terjaga,
saat tidur.
mengidentifikasi
Perhatikan
prioritas yang tepat
keluhan-keluhan
dan memodifikasi
nokturia.
komitmen
9. Anjurkan klien
7. Membantu klien
untuk
memahami alasan
menghindari
fisiologis dari
posisi tegak
frekuensi berkemih
dalam waktu
dan nokturia.
yang lama
Pembesaran uterus
trimester ketiga
10. Berikan
informasi
8. Meningkatkan
mengenai
perfusi ginjal
perlunya
masukan cairan 9. Posisi ini
6-8 gelas/ hari, memungkinkan
penurunan terjadinya sindrom
masukan 2-3 jam vena kava dan
sebelum menurunkan aliran
beristirahat, dan vena
penggunaan
10. Mempertahankan
garam, makanan,
tingkat cairan dan
dan produk
perfusi ginjal
mengandung
adekuat, yang
natrium dalam
mengurangi
jumlah sedang
natrium diet untuk
11. Berikan mempertahankan
informasi status isotonik
mengenai bahaya
11. Kehilangan/
menggunakan
pembatasan
diuretik dan
natrium dapat
penghilangan
sangat menekan
natrium dari diet
regulator renin-
12. Tes urin angiotensin-
midstream untuk aldosteron dari
memeriksa kadar cairan,
albumin mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
12. Dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan
3. Gangguan Setelah 1. Berikan informasi 1. Pemahaman
volume diberikan tentang kenormalan
cairan asuhan perubahan fisik/ perubahan ini
berlebih keperawatan, fisiologis normal dapat menurunkan
berhubungan diharapkan berkenaan kecemasan dan
dengan pasien mampu dengan trimester membantu
aliran balik mengurangi atau ketiga meningkatkan
vena mencegah penyesuaian
2. Berikan informasi
sekunder edema. aktifitas perawatan
tertulis/ verbal
berhubungan diri
Kriteria hasil tentang tanda-
dengan
yang tanda awitan 2. Membantu klien
kurang
diharapkan: persalinan untuk mengenali
pengetahuan
awitan persalinan,
1. TD tetap 3. Berikan informasi
untuk menjamin
normal verbal/ tertulis
tiba dirumah sakit
2. Bebas tentang perawtan
tepat waktu, dan
edema bayi dan
menangani
patologis pemberian
persalinan/
. makan
kelahiran
4. Anjurkan
3. Membantu
keikutsertaan
menyiapkan
dalam kelas
pengambilan peran
kelahiran anak
baru, memrlukan
dan melakukan
barang-barang
orientasi rumah
tertentu untuk
sakit atau rumah
perabot, pakaian,
bersalin
dan suplai.
5. Tinjau ulang
4. Menurunkan
perubahan ansietas berkenaan
fisiologis dengan ketidak
normal. tahuan;
Identifikasi meningkatkan
tanda/gejala yang mekanisme koping
memerlukan untuk persalinan/
evaluasi medis kelahiran.
atau intervensi
5. Kelebihan cairan
6. Pantau frekuensi dan permulaan
nadi jantung respons stres renin-
angiotensin II-
7. Catat tanda-tanda
aldosteron dapat
hipertensi akibat
menyebabkan
kehamilan:
cairan
edema umum,
meninggalkan
albuminuria 2+,
kardiovaskuler,
dan hipertensi
mengakibatkan
dengan
dehidrasi yang
peningkatan
secara negatif
sistolik lebih
mempengaruhi
besar dari 30 mm
curah jantung
Hg atau sistolik
lebih besar dari 6. Saat frekuensi
30 mm Hg atau jantung istirahat
diastolik > dari meningkat secara
15 mm Hg normal sebanyak
15 pdm untuk
8. Anjurkan
memudahkan
perubahan posisi
sirkulasi tambahan
yang sering
volume cairan
7. Membedakan antara
edema fisiologis
normal dan
potensial
8. Meningkatkan aliran
balik vena,
sehingga
menurunkan
edema,
4. Gangguan Setelah diberika 1. Kaji satatus 1. Penurunan kapasitas
nyeri suhan pernapasan klien pernapasan saat
berhubungan keperawatan, uterus menekan
2. Perhatikan adanya
dengan diharapkan diafragma,
kram pada kaki.
perubahan pasien mampu mengakibatkan
Anjurkan klien
fisik dan mengurangi rasa dispnea
untuk
pengaruh nyeri.
meluruskan kaki 2. Ketidaknyamanan
hormonal
Kriteria hasil dan mengangkat berkenaan dengan
yang diharapkan telapak kaki perubahan kadar
: bagian dalam kalsium/
keposisi ketidakseimbangan
1. Melakukan
dorsofleksi, kalsium-fosfor
aktivitas
menurunkan atau karena
perawatan
masukan susu, tekanan dari
diri dengan
sering mengganti pembesaran uterus
tepat untuk
posisi, dan pada saraf yang
mengurang
menghindari mensuplai
u nyeri
berdiri/ duduk ekstremitas bawah
lama
2. Melaporkan
3. Kontraksi ini dapat
rasa nyeri
3. Kaji adanya/ menciptakan
dapat frekuensi ketidaknyamanan
diminimalk kontraksi braxton pada multigrafida
an/dikontro Hick. Berikan pada trimester
l informasi kedua.
mengenai Primigrafida
fisiologi aktifitas biasanya tidak
uterus mengalami
ketidaknyamanan
4. Berikan suplemen
ini sampai
kalsium dengan
trimester akhir
tepat. Anjurkan
penggunaan jel 4. Penambahan produk
aluminium susu bila
hidroksida sesuai intoleransi dapat
kebutuhan menjadi masalah.
Jeli dapat
menurunkan kadar
fosfor dan
memperbaiki
ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor
Posting Komentar
2015 (10)
2014 (1)
2012 (770)
2011 (4478)
o 12/25 - 01/01 (336)
o 12/18 - 12/25 (62)
o 12/11 - 12/18 (70)
o 12/04 - 12/11 (77)
o 11/27 - 12/04 (40)
o 11/20 - 11/27 (67)
o 11/13 - 11/20 (198)
o 11/06 - 11/13 (187)
o 10/30 - 11/06 (340)
o 10/23 - 10/30 (32)
o 10/16 - 10/23 (109)
o 10/09 - 10/16 (80)
o 08/14 - 08/21 (75)
o 08/07 - 08/14 (81)
o 07/31 - 08/07 (82)
o 07/24 - 07/31 (66)
o 07/17 - 07/24 (91)
o 07/10 - 07/17 (47)
o 07/03 - 07/10 (44)
o 06/26 - 07/03 (53)
o 06/19 - 06/26 (59)
o 06/12 - 06/19 (47)
o 06/05 - 06/12 (65)
o 05/29 - 06/05 (63)
o 05/22 - 05/29 (77)
o 05/15 - 05/22 (115)
o 05/08 - 05/15 (65)
o 05/01 - 05/08 (104)
o 04/24 - 05/01 (45)
o 04/17 - 04/24 (70)
o 04/10 - 04/17 (134)
o 04/03 - 04/10 (72)
o 03/27 - 04/03 (18)
o 03/20 - 03/27 (47)
o 03/13 - 03/20 (68)
o 03/06 - 03/13 (40)
o 02/27 - 03/06 (56)
o 02/20 - 02/27 (77)
o 02/13 - 02/20 (76)
o 02/06 - 02/13 (198)
o 01/30 - 02/06 (194)
o 01/23 - 01/30 (132)
o 01/16 - 01/23 (196)
Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
Gambaran penatalaksanaan perdarahan post partum di...
Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
Gambaran penatalaksanaan manajemen aktif kala III ...
Kejujuran Hati
Askep Ekstraksi Vacum
Askep Ante Natal Care
Askep Tumor Rongga Hidung
Askep Sinusitis
Askep Angiofibroma
Askep Pemfigus Vulgaris
Askep Eritroderma
Lupus
Askep Trauma Mata
Askep Varisela
Askep Hernia Nukleus Pulposus
Intoksikasi Insektisida Fosfat Organik
Askep Osteoporosis
Askep Patent Ductus Arteriosus
Askep Klien Post Paratyroidektomi
Askep PPOM
Askep Sinusitis Maksilaris
10 Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan Paru-paru...
Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di puskesmas
Gambaran ibu hamil dengan kekurangan energi kronis...
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi terjadiny...
Askep Anak Infeksi Saluran Pernafasan
Askep Anak Intusepsi
Askep Anak Epilepsi
Askep Anak Diabetes Mellitus
Askep Anak Dengue Hemorhagic Fever; DHF
Askep Anak Bronkhitis
Askep Anak Acut Limphosityc Leucemia
Askep Anak Dengue Hemoraghic Fever; DHF
Askep Hemothorak Post Blood
Askep Hemangioma
Askep Gastroenteritis
Askep Fraktur
Askep Hipersensitifitas; Alergi
Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
Gambaran kemampuan motorik kasar pada anak di bawa...
Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
3 Tips Berjalan Kaki yang Lebih Efektif untuk Memb...
Semakin Jauh Berjalan Kaki, Cara Terampuh untuk Me...
Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan p...
Perawat saling menyalahkan, ala facebooker
Askep Kanker Serviks
Sarapan Sehat yang Tidak Bikin Gemuk
Jakarta, Kebiasaan menunda sarapan sangat tidakdia...
Sarapan Sehat untuk Orang Diabetes
Asuhan Keperawatan Septum Deviasi
Asuhan Keperawatan Presbiakusis
Asuhan Keperawatan Otitis Media Akut
Askep Otitis Media Supuratif Kronik Maligna
Asuhan Keperawatan Faringitis
Asuhan Keperawatan Tonsilitis
Asuhan Keperawatan Penurunan Kesadaran
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Chefalgia / Chepalgia
Askep Stroke
Asuhan Keperawatan Tumor Medula Spinalis
Asuhan Keperawatan Space Occupying Lession, Tumor ...
Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik
Asuhan Keperawatan Infeksi Pada Mata
Asuhan Keperawatan Tumor Orbita
Asuhan Keperawatan Hifema
Askep Trauma Tembus Pada Mata; Ruptur Kornea
Askep Infeksi Pada Mata
Askep Neoplasma Pada Sistem Perkemihan
Asuhan Keperawatan Hernia Inguinalis
Askep Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Asuhan Keperawatan Presbiakusis
Asuhan Keperawatan Thalasemia
Faktor-faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi PIL...
Faktor-faktor penyebab rendahnya pemberian ASI eks...
Faktor-faktor penyebab petugas kesehatan tidak mel...
Faktor-faktor penyebab ibu hamil tidak melakukan s...
Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada...
Sawi (Brassica)
Bawang Merah (Allium Ascalonicum)
Askep Atresia Ani
Askep Ileus
Askep Hemorrhoid
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ...
ibu tidak menimbang balitanya di posyandu
Osmolalitas dan Tonisitas Part1
Proses Keperawatan Keluarga*
Gambaran pengetahuan siswa SMPN ….. tentang perila...
Manajemen Jiwa
Askep Jiwa Obat Anti Depresi
Askep Jiwa Ketidakmampuan Toileting
Askep Jiwa Menarik Diri ; Gangguan Hubungan Sosial...
Askep Jiwa Defisit Perawatan Diri
Askep Jiwa Skizofrenia Hebefrenik
Askep Jiwa Hygiene; Perawatan Diri Kurang
Askep Jiwa Kelompok Khusus Remaja
Askep Jiwa Halusinasi Dengar
o 01/09 - 01/16 (202)
o 01/02 - 01/09 (121)
2010 (2535)
2009 (1652)
2008 (700)
Popular Posts
Kehamilan Trimester 3
Askep kolera
Askep Fibroadenoma
Askep Pada Pasien Post Operasi Trepanasi Indikasi Cidera Otak Berat, Trauma Kapitis
Ergonomi berasal dari kata Yunani, Ergos= kerja dan Nomos=aturan/hukum. Jadi
ergonomi adalah suatu aturan atau norma yang dalam sistem kerja...
Asuhan Keperawatan Abses
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Abses adalah peradangan purulenta yang juga
melebur ke dalam suatu rongga (rongga Abses) yang sebelumnya ...
Statistik