Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia –
Nya penulis dapat menyusun Tugas ini dalam bentuk makalah Anaromi Dan Fisiologi yang
berjudul “Sistem Kardiovaskuler”

Dalam penulisan ini, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, penulis mohon pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini sehingga lebih sempurna di masa
yang akan datang.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Atas
segala perhatiannya penulis ucapkan Terima kasih.

Cempaka Putih Tengah, 17 Januari 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam sistem ajringan atau
organ dalam ubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta
manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme
adalah sistem kardiovaskuler.Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai
kematian jantung terus-menerus berdetak. Jantung berkembang sedemekian dini dan
sangat penting seumur hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah sistem transportasi
tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem vital untuk mengangkut bahan-bahan
yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem kardiovaskuler?
2. Apa saja komponen sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem kardiovaskuler
2. Untuk mengetahui komponen-komponen sistem kardiovaskuler
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kardiovaskuler


Sistem kardiovaskuler atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrisi
dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir
metabolisme keluar dari tubuh.

B. Komponen
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh darah dan darah.
1. Jantung

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru dibagian tengah rongga toraks, dua pertiga jantung terletak disebelah kiri
garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. Jantung berukuran kurang lebih
sebesar kepalan tangan pemiliknya.
a. Pelapis jantung
Jantung terdiri atas 3 lapisan jaringan yaitu;
1) Perikardium
Memiliki dua sakus (kantong pembungkus). Sakus terluar terdiri atas jaringan
fibrosa, sedangkan sakus terdalam terdiri atas lapisan membran serosa ganda.
Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
 Lamina pariestalis, disebelah luar
 Lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung
2) Miokardium
Terdiri atas otot jantung. Gerakan otot jantung involunter. Setiap serat sel
memiliki satu inti sel dan satu atau lebih cabang. Ketebalan miokardium
bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya.
3) Endokardium
Melapisi bilik katup jantung. Lapisan ini merupakan membran yang tampak
mengkilap, halus dan tipis yang memungkinkan aliran darah yang lancar ke
dalam jantung. Lapisan ini terdiri atas sel epitelium gepeng dan berlanjut ke
pembuluh darah.
b. Ruang Jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium dan 2
berdinding tebal disebut ventrikel

1) Atrium
a) Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari
seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui
katup dan selanjutnya ke paru-paru
b) Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru-paru
melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudia darah mengalir ke ventrikel
kiri melalui katup dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua
atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium
2) Ventrikel
Merupakan alur-alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut
muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi katup daun
antrioventrikuler oleh serah yang disebut korda tendinae
a) Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru melalui arteri pulmonalis
b) Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh
tubuh melalui aorta Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut
septum ventrikel
c. Katup Jantung

1) Katup atriovaskuler
Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup (trikuspid).
Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai 2 buah daun katup (mitral). Memungkinkan darah mengalir dari
atrium ke ventrikel pada fase diastolik dan mencegah aliran balik pada fase
sistolik
2) Katup semilunar
 Katup pulmolal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan
pembuluh ini dari ventrikel kanan
 Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta. Kedua katup ini
mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katup yang
simetris. Adanya katup ini memungkinkan darah mengalir dari masing-
masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mecegah aliran balik pada
waktu diastole Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing
ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan
didalam pembuluh darah
d. Aliran darah ke jantung

1) Sirkuit pulmonary
Dua vena besar tubuh, vena kava superior dan inferior memompa darah ke
atrium kanan. Darah melalui katup trikuspid masuk ke ventrikel kanan, dan
dari ventrikel kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis atau trunkus (satu-
satunya arteri yang membawa darah miskin oksigen). Lubang arteri
pulmonalis dijaga oleh katup pulmonal yang dibentuk oleh katup trikuspid
semilunar. Katup ini mencegah aliran balik darah ke ventrikel kanan saat otot
ventrikel relaksasi. Setelah meninggalkan jantung arteri pulmonalis bercabang
menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang membawa darah vena ke dalam
paru-paru dimana pertukaran gas terjadi. Pertukaran gas terjadi antara darah
di kapiler paru dan udara di alveoli paru. Pada setiap paru, kapiler
mengandung darah yang kaya oksigen bersatu pada akhirnya membentuk dua
vena pulmonalis
2) Sirkuit sistemik
Dua vena pulmonalis dari tiap paru-paru yang kaya oksigen kembali ke
atrium kiri. Kemudian darah mengalir melalui katup bikuspid masuk
ke ventrikel kiri dan dari sini darah dipompa ke aorta, arteri pertama dan
sirkulasi umum. Pintu aorta dijaga oleh katup aortik, yang dibentuk oleh
katup trikuspid semilunar.
e. Sirkulasi Janin
Saat hamil, janin berkembang melakukan modifikasi suplai darah sendiri untuk
memberikan oksigen dan nutrien kepada ajringan tubub serta untuk
menyingkirkan materi sisa dan karbondioksida. Peristiwa ini disebut sirkulasi
janin. Beberapa modifikasi unik dalam sirkulasi janin terjadi karena paru, sistem
penceranaan dan ginjal belum berfungsi sempurna saat prenatal.
1) Bayi memiliki dua arteri umbilikal yang membentang dari arteri iliaka
internal, membawa darah janin yang miskin oksigen
2) Plasenta merupakan unsur sementara yang melakat pada dinding uterus,
menghubungkan antara ibu dan janin, serta memungkinkan pertukaran zat
diantara keduanya. Selain fungsi pertukaran zat (nutrien, oksigen dan
karbondioksida) antara sistem sirkulasi melalui difusi juga melindungi janin
dengan memberikan imunitas pasif sementara dari antibodi ibu yang
berlangsung beberapa bulan sebelum lahir dan mempertahankan kehamilan
melalui hormon kehamilan (HGC, estrogen dan progesteron) yang
disekresikan.
3) Vena umbilikal membawa darah yang kaya oksigen kembali ke janin
4) Duktus venosus adalah lanjutan vena umbilikal yang mengembalikan darah
langsung ke vena kafa inferior dan oleh karena itu sebagian besar darah
memintas hati yang belum berfungsi
5) Foramen ovale berbentuk menyerupai katup yang memungkinkan darah
mengalir diantara atrium kiri dan kanan sehingga sebagian darah memintas
paru yang belum berfungsi
6) Duktus arteriosus, pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri
pulmonalis dengan aorta torasik desendens, mengalirkan lebuh banyak darah
ke sistem sirkulasi
7) Korda umbilikal (tali pusat) membentang dari plasenta hingga janin.
Panjangnya sekitar 50 cm dan terdiri atas 2 arteri umbilikal dan 1 vena
umbilikal, dan terhubung dengan janin melalui umbilikulus. Perubahan saat
kelahiran. Saat bayi pertama kali bernapas, paru-paru mengembang pertama
kali , meningkatkan aliran darah. Darah kembali dari paru meningkatkan
tekanan di atrium kiri, menutup pintu foramen ovale dan mencegah darah
mengalir diantara atrium. Darah masuk ke atrium kanan kemudian dialirkan
ke ventrikel kanan dan masuk ke sirkulasi paru melalui vena pulmonalis. Saat
sirkulasi pulmonal berlangsung kadar oksigen meningkat, menyebabkan
konstriksi dan menutupnya duktus arterious. Jika adaptasi ini tidak terjadi
setelah lahir, hal ini menjadi bukti adanya kelainan kongenital. Saat sirkulasi
plasenta berhenti segera setelah lahir, vena umbilikal, duktus venosus dan
arteri umbilikal terlepas karena tidak lagi dibutuhkan.
f. Fisiologi sistem kardiovaskuler
Dalam keadaan normal darah mengalir dari vena ke atrium dan 70% nya
langsung mengalir ke ventrikel. Selanjutnya kontraksi atrium akan menambahkan
30% nya. Dalam keadaan normal jantung mampu memompa darah sampai 400%
darah yang dibutuhkan tubuh. Siklus jantung terdiri atas periode relaksasi yang
dinamakan diastolik, diikuti oleh periode kontraksi dinamakan sistolik. Selama
sistolik ventrikel, tekanan di ventrikel tinggi, katup A-V tertutup, darah
mendorong katup semillunaris pulmonal dan aorta. Setelah sistolik berakhir
tekanan ventrikel turun, tekanan atrium tinggi mendorng katup A-V terbuka dan
darah mengalir ke ventrikel.
g. Sumber impuls jantung

1) Serabut purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar impuls denga kecepatan 5 kali lipat kecepatan hantaran serabut
otot jantung. Hantaran yang cepat disepanjang sistem purjinje memungkinkan
atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi
ventrikular yang serempak sehingga terbentuk kerja pemompaan darah yang
terkoordinasi.
2) Nodus sinoatrial (nodus S-A), adalah suatu massa jaringan otot jantung
khusus yang terletak didinding posterior atrium kanan tepat dibawah
pembukaan vena kava superior. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72
kali/menit, nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf
otonom yang akan mempercepat atau memperlambat iramanya. Nodus S-A
mengatur kontraksi irama sehingga disebut pacemaker/pemacu jantung.
3) Nodus atrioventrikular (Nodus A-V), terletak dibawah dinding posterior
atrium kanan. Nosus A-V menunda impuls seperatusan detik sampai ejeksi
darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.
4) Berkas A-V (berkas His), adalah sekelompok besar serabut purkinje yang
berasal dari nodus A-V dan membawa impuls di sepanjang seeptum
interventrikular menuju ventrikel, berkas ini dibagi menjadi percabangan
berkas kanan dan kiri
5) Percabangan berkas kanan memanjang disisi dalam ventrikel kanan. Serabut
bercabang menjadi serabut-serabut purkinje kecil yang menyatu dalam
serabut otot jantung untuk memperpanjang impuls. Percabangan berkas kiri
memanjang disisi ventrikel kiri dan bercabang ke dalam serabut otot jantung
kiri.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa
darah dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada 3 jenis pembuluh
darah utama yaitu arteri, vena dan kapiler
a. Arteri
Arteri mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh kecuali arteri
pulmonalis. Arteri mempunyai dinding yang kuat dan elastis yang tersusun dari 3
lapisan :
 Tunika intima/interna. Lapisan yang tipis, halus dan pipih yang dilapisi
jaringan epitelium skuamosa.
 Tunika medika. Lapisan yang terdiri atas otot polos dan sebagian jaringan
fibrosa. Dalam arteri yang berukuran lebih besar, jumlah serat elastis ini lebih
banyak dan sebaliknya lebih sedikit pada arteri yang lebih kecil
 Tunika eksterna/adventisia. Lapisan ini terdiri atas jaringan fibrosa yang
melindungi pembuluh darah
b. Vena
Vena adalah pembuluh adarah yang mengalirkan darah kaya CO2 dari tubuh ke
jantung. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri, tetapi memiliki 3
lapisam jaringan yang sama. Dinding vena lebih tipis karena terdapat sedikit otot
dan jaringan elastik sedikit di tunika media karena vena membawa darah dengan
tekanan yang lebih rendah daripada arteri. Saat vena terpotong vena kolaps
sementara arteri yang memiliki dinding yang lebih tebal tetap terbuka. Sebagian
vena memiliki katup yang mencegah aliran balik darah dan memastikan darah
mengalir ke jantung. Pintu (kuspid) katup berbentuk semilunar dengan cekungan
menonjol ke jantung. Katup banyak terdapat dalam vena ekstremitas, khususnya
ekstremitas bawah dimana darah harus berjalan jauh melawan gravitasi saat
individu berdiri. Vena paling kecil disebut venul.
c. Kapiler
Arteriol (arteri berukuran paling kecil) terkecil bercabang menjadi sejumlah
pembuluh panjang yang disebut kapiler. Dinding kapiler terdiri atas lapisan
tunggal sel endotelium yang memiliki membran dasar tipis yang dapat dilalui air
dan substansi molekul kecil lainnya. Molekul besar seperti protein plasma tidak
dapat melalui dinding kapiler. Kapiler membentuk jaringan pembuluh darah tipis
yang besar, dimana menghubungkan arteriol terkecil dengan venul terkecil.
Kapiler terdiri atas 1 lapisan jaringan epitelium skuamosa. Kapiler berfungsi
dalam pertukaran oksigen dan nutrien dengan materi sisa secara osmosis.
3. Darah

Darah adalah sejenis jaringat ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan
dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan lebih kental
dibandingkan air, cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta memiliki pH 7,4
(7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan,
tergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Volume darah total
sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan kurang sedikit pada
perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding
terbalik dengan jumalah jaringan adiposa dalam tubuh. Volume ini juga bervariasi
sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya. Komponen darah terdiri
atas :
a. Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama
dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran
kompleks zat organik dan anorganik.
b. Eritrosit atau Sel darah merah
Sel darah merah merupakan kepingan bikonkaf yang tidak memiliki inti sel dan
berdiameter sekitar 7 µm. Bentuknya yang bikonkaf sesuai dengan fungsinya
yaitu meningkatkan area permukaan untuk pertukaran gas dan bagian tengahnya
tipis memungkinkan keluar-masuknya gas secara cepat.

Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut, terutama oksigen dan juga sebagian
karbondioksida. Fungsi ini terkait dengan hemoglobin yang ada didalam eritrosit.
Hemoglobin adalah protein kompleks yang mengandung zat besi berpigmen yang
disebut home. Setiap eritrosit mengandung 300 juta molekul hemoglobin. Sel
darah merah berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat
dan hemoglobin merupakan bufer asam-basa. Eritrosit dihasilkan di sumsum
merah tulang yang berada diujung tulang panjang, pipih dan iregular. Masa hidup
eritrosit adalah sekitar 120 hari.
c. Leukosit atau Sel darah putih
Sel ini memiliki fungsi penting dalam pertahanan tubuh terhadap mikroba dan
materi asing lainnya. Leukosit adalah sel darah yang paling besar dan menyusun
sekitar 1% volume darah. Leukosit mengandung inti sel dan sebagian leukosit
memiliki granula dalam sitoplasmanya. Ada 2 jenis leukosit yaitu
granulosit/leukosit polimorfonuklear (neutrofil, eosofil, dan basofil) dan
agranulosit (limfosit dan monosit)

1) Granulosit
a) Neutrofil, berfungsi terutama melindungi tubuh terhadap materi asing
khususnya mikroba serta menyingkirkan materi sisa misal sel mati.
Neutrofil ditarik masuk ke area infeksi oleh suatu zat kimia yang
dilepaskaan oleh sel yang rusak yang disebut kemotaksin. Neutrofil
memiliki mobilitas yang tinggi dan menerobos dinding kapiler pada area
yang terkena infeksi melalui diapedesis. Selanjutnya neutrofil menelan
dan membunuh mikroba melalui fagositosit.
b) Eosinofil, peran utamanya adalah menyingkirkan parasit seperti cacing
yang terlalu besar untuk difagosit. Eosinofil memiliki zat kimia toksik
yang disimpan dalam granula yang dilepaskan saat eosinofil mengikat
organisme penginfeksi. Eosinofil sering ditemukan pada sisi inflamasi
akibat alergi.
c) Basofil, menyeruapai fungsi sel mast. Sel ini mengandung histamin,
mungkin untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan
juga antikoagulan heparin, mungkin untuk membantu mencegah
mengumpalan darah. Fungsi sebenarnya belum diketahui.
2) Agranulosit
a) Monosit merupakan sel mononuklear berukuran besar yang dihasilkan
oleh sumsum merah tulang. Sebagian sel ini bersirkulasi dalam darah dan
secara aktif bergerak dan melakukan fagositosit, sementara sebagian sel
lainnya berpindah ke jaringan dimana sel ini berkembang menjadi
makrofag. ,akrofak memiliki fungsi inflamasi dan imunitas.
b) Limfosit berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
(materi asing), seperti sel yang dianggap abnormal. Limfosit terdiri atas
limfosit T dan limfosit B.
c) Trombosit
Merupakaan kepingan berukuran sangat kecil, berdimeter 2-4 µm dan
tidak berinti, dihasilkan oleh sitoplasma megakariosit pada sumsum
merah tulang. Trombosit mengandung berbagai zat yang meningkatkan
pembekuan darah yang menyebabkan hemostasis (penghentian darah).

4. Golongan Darah
Golongan darah terdiri atas 4 golongan yaitu A, B, AB dan O. Pada orang yang
memiliki golongan darah O, orang tersebut tidak memiliki baik antigen A ataupun
antigen B didalam membran sel darah merahnya dan darah mereka dapat
ditransfusikan ke semua golongan darah, sehingga disebut donor universal.
Sebaliknya golongan darah AB tidak memiliki baik antibodi anti-A maupun B
sehingga dapat menerima transfusi dari semua golongan darah sehingga disebut
resipien universal.
a. Faktor Rhesus
Selain pemeriksaan golongan darah ABO, faktor Rhesus juga harus diperhatikan
saat transfusi darah. Golongan darah Rhesus terdiri atas Rhesus D positif dan
negatif. Jika faktor Rhesus darah resipien adalah negatif, dan menerima transfusi
dari golongan darah yang positif untuk pertama kali, tidak menimbulkan bahaya.
Akan tetapi, jika selanjutnya resipien menerima transfusi faktor Rhesus positif
untuk kedua kalinya akan terjadi reaksi dalam peredaran darah yang
membahayakan. Wanita yang mempunyai faktor Rhesus negatif dapat
mengandung dan melahirkan anak yang memiliki Rhesus positif untuk pertama
kali dengan selamat, tetapi besar kemungkinan kehamilan seterusnya
menyebabkan janin eritroblastosis fetalis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem kardiovaskuler atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah penghubung antara
lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrisi
dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ serta membawa produk akhir
metabolisme keluar dari tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh
darah dan darah.

Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua
paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Jantung berukuran kurang lebih sebesar
kepalan tangan pemiliknya.

Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tertutup yang bercabang dan membawa darah
dari jantung ke jaringan kemudian kembali ke jantung. Ada 3 jenis pembuluh darah
utama yaitu arteri, vena dan kapiler

Darah adalah sejenis jaringat ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan
dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dan lebih kental dibandingkan
air, cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta memiliki pH 7,4 (7,35-7,45). Warna
darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, tergantung pada kadar
oksigen yang dibawa sel darah merah.
DAFTAR PUSTAKA
Sloane Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Budiyono Setiadi. 2011. Anatomi Tubuh Manusia. Bekasi. Laskar Aksara.
Waugh Anne, dkk. 2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta. Penerbit Salemba
Medika.
Luklukanigsih Zuyina. 2013. Anatomi, Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta. Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai