Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan semua
kebaikannya pada kami yaitu nikmat kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah serta mengumpulnya tepat waktu. Makalah ini kami buat berdasarkan tugas yang di
berikan dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi tenteng SISTEM INTEGUMEN yang
Insyaallah bisa bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Semoga makalah ini bisa berguna dan bermanfaat, bagi yang membacanya, terutama
bagi para perawat. Kiranya bagi para pembaca apabila terdapat kekukarang dalam makalah
kami ini harap pembaca maklumi karna sesungguhnya tidak ada sesutu yang sempurnya,
karna yang sempurnya hanyalah Allah SWT semata.

GORONTALO, 2015

KELOMPOK 4

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…1

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...2

BAB 1 : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG……………………………………………………………...….3

RUMUSAN MASALAH……….………………………………………………..…....3

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. ANATOMI KULIT........……………………………………………………..…....4
B. PELENGKAP KULIT…………………………………………………………….8
C. FUNGSI KULIT………………………………………………………………....15
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU TUBUH……….…….15
E. KAITAN SUHU TUBUH DENGAN METABOLISME………………………..16

BAB 3 : PENUTUP

KESIMPULAN……………………….…………………………………………...…20

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….21

2
BAB 1
LATAR BELAKANG
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri
atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).

Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan
air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan
mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi
ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk
mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit termasuk rambut,
kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan
otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi, kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel
(epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis
(kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta
pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf,
serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain
terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.

RUMUSAN MASALAH
1.) Apa saja organ-organ pada anatomi fisiologi system integument kulit, kuku, dan rambut?
2.) Apa saja fungsi kulit terhadap tubuh manusia ?
3.) Apa factor yang mempengaruhi suhu tubuh ?
4.) Bagaimana kaitan suhu tubuh dengan metabolisme?

3
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Anatomi kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebenarnya 7%. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada
di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila
terjadi kekuatan-kekuatan mekanik eperti gesekan (fraction), getaran (vibration) dan
mendteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga mrmungkinkan seseorang
untuk menghindari stimulasi-stimulasi yang tidak nyaman.

Kulit secara umum terbagi atas 3 bagian :

1. Bagian Superfisialis (epidermis)

2. Bagian Profunda (dermis)

3. Hypodermis

1. Epidermis atau kutikula ( kulit ari )

Terbentuk dari epitel-epitel skuamous terstraifikasi. Lapisan epidermis terdapat


sedikit suplay darah dan reseptor saraf (hanya pada lapisan yang paling dekat dengan
dermis). Membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan kurang lebih 0,1 – 5 mm.
Lapisan eksternal ini akan di ganti setiap 3-4 minggu sekali. Lapisan epidermis ini
berlapis gepeng yang sel-selnya menjadi pipih bila matang & naik ke permukaan. Pada
telapak tangan & kaki, epidermis lebih tebal dari lapisan epidermis yang lainnya,
fungsinya yaitu untuk menahan robekan & kerusakan yang terjadi pada daerah kulit.

Persambungan antara epidermis dan dermis menghasilkan kerutan pada permukaan


kulit. Pada ujung-ujung jari tangan, kerutan ini di namakan sidik jari. Sidik jari adalah
gambaran khas dari tonjolan dan lekukan yang yang terdapat pada permukaan kulit
telpak ujung jari tangan dan kaki yang di temukan secara genetic.

Permukaan epidermis yang tampak menonjol oleh tonjolan sel di dermis di sebut
papila. Pola tonjolan ini berbeda-beda setiap individu. Tonjolan ke bawah lapisan
germinatif antara papila di yakini membantu membri nutrisi bagi sel epidermis dan
menstabilkan dua lapisan, serta mencegah kerusaakan akibat gaya pencukuran.

4
Lapisan epidermis/ kutikel

1. STRATUM KORNEUM/LAP TANDUK


Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan
epiderma lebih dalam lapisan ini terdiri dari beberapa sel pipih, yang tidak memiliki
inti, tidak mengalami proses metabolism, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri dari keratin, keratin yaitu sejenis
protein yang tidak larut dalam air dan sangat tahan terhapad bahan kimia. Lapisan ini
terkenal sebagai laapisan horny.

2. STRATUM LUSIDUM

Lapisan yang tepat berada di bawah lapisan tanduk, lepisan bening terdiri dari
protoplasma sel-se jernih yang kecil-kecil, tpis dan dapat di tembus oleh cahaya
matahari. Memiliki sifat tahan air dan penghalang kulit.

3. TRATUM GRANULOSUM/ LAPISAN KERATOHIALIN

Mengandung sel gepeng dengan sitoplasma bebutir kasar dan terdapat inti di
antaranya.

4. STRATUM SPINOSUM/ STRATUM MALPHIGI/ PICKLE CELL LAYER

Terdiri dari beberapa lapisan sel yang polygonal dan besar berbeda-beda
karena adanya proses mitosis. Protoplasma jernih karena banyak mengandung
glikogen dan inti terletak di tengah-tengah. Diantara sel terdapat jembatan antar sel (
intercellular bridges ) terdiri dari protoplasma dan keratin. Stratum basale menumpuk
di lapisan ini melalui desmosom yaitu gabungan sel yang berdekatan.

5
5. STRATUM BASALE
Teridiri dari sel berbentuk kubus yang tersusun secara vertical, dan merupakan
lapisan yang berkontaklangsung dengan dermis. Lapisan ini juga terdiri darisel
pembentuk melanin yang mengandung pigmen. Lapisanini mengadakan mitosis yang
cepat untuk kehilangan rutin kulit.

2. Dermis atau korium ( kulit jangat )

Dermis merupakan lapisan bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Dermis
merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membrane
basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas
hanya diambil sebagai patokan. Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf
perasa, keberadaan ujung saraf perasa dalaamkulit jangat memungkinkan
membedakan berbagai rangsangan dari luar. Terdiri dari 2 bagian :

 Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut


saraf dan pemb darah Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari
papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Jaringan ikat longgar
mengekskresikan Suatu bahan mirip gel yang disebut asam hialuronat,
Bahan ini berfungsi membuat kulit menjadi elastis.

 Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pemb


darah, saraf, kolagen. Lapisan ini juga tersusun oleh jaringan ikat padat tak
teratur

3. Hypodermis
Lapisan ini merupakan jaringan adiposa yang memberian bantalan antara lapisan
kulit dengan struktur internal seperti otot dan tulang. Terdapat pembuluh darah, saraf,
dan limfe dengan jaringan penyambung yang terisisel lemak. Jaringan lemak bekerja
sebagai penyekat panas dan menyediakan penyangga bagi lapisan kulit di atasnya.

6
1). Folikel Rambut
Merpakan kantong yang mengelilingi akar rambut yang berwarna putih.
Warna hitam pada rambut disebabkan disebut oleh adanya melanin.
2). Jaringan Lemak (Adiposa)
Jaringan lemak atau adiposa merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel
lemak (adiposit). Fungsi sel lemak untuk mensintesis dan menyimpan triglyserida.
3). Kelenjar keringat.
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang tidak bercabang;
terdapat pada seluruh kulit kecuali pada dasar kuku, batas bibir, glans penis dan
gendang telinga. Kelenjar ini paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.
Bagian sekretorisnya terletak di dalam dermis atau hypodermis dan bergabung
membentuk massa tersendiri.
4). Jaringan Penghubung
Jaringan penghubung adalah lapisan atau jaringan tubuh untuk mendukung,
menghubungkan atau memisahkan berbagai jenis organ dan jaringan di dalam tubuh.
Sebagai contoh, kulit tersusun dari berbagai lapisan. Di bawah kulit terdapat berbagai
organ tubuh lainnya seperti tulang. Lapisan terdalam kulit yang memisahkan kulit
dengan tulang ialah penghubung.

7
B. Pelengkap kulit
Pelengkap kulit terdiri dari rambut, kuku, dan kelenjar keringat
1. RAMBUT

ANATOMI RAMBUT

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut
muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada
jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan
pada tumbuhan. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis
mengalami invasike dermis. Pertumbuhan rambut pertama kali terjadi pad adaerah
:alis, dagu, bibir atas selanjutnya diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis.
Invasi epidermis ini akan menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadi
rambut.Pada bulanke 5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang
disebut Lanugo. Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak
mata dan kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti
yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar saxila
dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut kasar
terdapat pada :kepala, alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai “Terminal
Hairs”.

1. Folicle, ialah saluran untuk tumbuhnya rambut yang menentukan besar, kecil,
lurus dan keritingnya rambut.
2. Dermis, ialah seluruh ruangan yang berada di bawah epidermis.
3. Bulp, yaitu bongkol rambut yang memuat pigmen, pembuluh darah, papila dan
folicle.
4. Epidermis, ialah lapisan kulit yang berada paling luar.
5. Arector muscle, ialah garis yang menghubungkan folicle dan kulit.
6. Papila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat.
Pada papila setiap rambut mempunyai pembuluh darah yang berbeda, yang

8
bertugas untuk membawa makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel
rambut dalam papil.
7. Pigmen (warna rambut).
8. Kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan oleh rambut.
9. /Pembuluh darah.
10. Akar rambut.
11. Kelenjar keringat.
12. Batang rambut.
13. Penampang akar rambut.

1. Akar Rambut (Hair Folicle)


Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam di dalam kulit. Seperti yang
terlihat pada gambar di atas maka akar rambut terbagi:

• Bulp yaitu bagian pangkal rambut yang membesar, seperti bentuk bola,
gunanya untuk melindungi papil rambut.

• Papil rambut adalah bagian yang terlindungi di dalam bulp atau


terletak dibagian terbawah dari folicle rambut. Papil rambut tidak ubahnya
seperti piring kecil yang tengahnya melengkung dan menonjol ke arah
rambut, lengkungan inilah yang menyebabkan ia disebut papil, berasal dari
sel-sel kulit jangat (corium) serta kulit ari (epidermis). Diantara sel-sel papil
juga terdapat melanosit. Melanosit menghasilkan pigmen (zat warna), yang
akan disebarkan terutama ke dalam contek, kemudian ke dalam medulla
rambut. Di samping itu juga terdapat di dalam papil rambut yaitu pembuluh
darah dan getah bening, yang berfungsi memberi makanan kepada rambut
(memelihara kehidupan rambut), serta terdapat juga saraf yang mensarafi
folicle rambut. Itu sebabnya rambut tidak mempunyai saraf perasa. Oleh
karenanya kita tidak merasa sakit bila rambut digunting atau dipangkas.

• Folicle rambut ialah kandungan atau kantong rambut tempat


tumbuhnya rambut. Kantong rambut terdiri dari 2 lapis. Lapisan dalamnya
berasal dari sel-sel epidermis, sedangkan lapisan luarnya berasal dari sel-sel
dermis. Rambut yang panjang dan tebal mempunyai folicle berbentuk besar,
folicle rambut ini bentuknya menyerupai silinder pipa. Kalau folicle
bentuknya lurus, rambut juga lurus dan bila melengkung rambut jadi
berombak. Tetapi kalau lengkungannya itu lebih lengkung lagi, maka
rambutnya keriting. Di dalam folicle ini bermuara kelenjar lemak (palit).

• Otot penegak rambut ialah yang menyebabkan rambut halus bulu roma
berdiri bila ada sesuatu rangsangan dari luar dan dari dalam tubuh kita.
Misalnya merasa seram, kedinginan, kesakitan, kelaparan dan sebagainya.

• Matrix, disebut juga dengan umbi/tombol atau lembaga rambut. Seperti


dijelaskan di depan, bahwa di dalam folicle terdapat rambut. Bagian yang
berdekatan dengan papil lebih subur daripada bagian yang lebih jauh di

9
atasnya. Bagian yang subur itulah yang disebut matrix atau umbi/tombol atau
lembaga rambut. Mengapa pada bagian itu lebih subur ?. Ini disebabkan
karena kelompok sel yang terdapat dibagian itu selalu membelah diri,
membentuk bagian rambut baru. Diantara sel-sel umbi juga terdapat sel-sel
melanosit. Bagian paling dalam atau tengah umbi rambut, sel-selnya
berwarna keputih-putihan dan masih lembek (masih muda). Sel-sel ini masih
mengandung parakeratin (sel rambut yang warnanya sudah lebih mantap,
sudah keras, mengandung keratin). Parakeratin adalah zat pendahulu keratin.
Sel-sel rambut yang masih muda ini terdorong ke atas oleh sel-sel yang
terjadi kemudian. Makin ke atas makin mengalami proses keratinisasi
penandukan.

2. Lapisan Batang Rambut

Batang rambut ialah bagian rambut yang kelihatan di atas permukaan kulit.
Seperti yang dijelaskan oleh Yenes (1984:2) bahwa batang rambut ini terbagi pula
atas 3 bagian, yakni:

• Cuticula (selaput kulit ari) yang berbentuk seperti sisik-sisik ikan dan
sangat berfungsi untuk melindungi lapisan rambut (berada paling luar yang
merupakan pelindung). Di samping itu ia juga berfungsi untuk menentukan
besar kesilnya daya serap zat cair pada rambut seperti air, shampo,
conditioner, obat keriting, zat/cat pewarna rambut, bleaching. Pada rambut
yang kasar lapisan cuticula nya juga kasar. Sedang pada rambut yang halus
lapisan cuticula nya juga halus.

• Cortex atau kulit ari rambut, ialah bagian rambut yang terbesar dan
merupakan lapisan di bawah cuticula. Cortex berfungsi sebagai lapisan yang
menentukan warna karena pigmen (zat warna rambut dikandung oleh lapisan
ini). Misalnya penyerapan zat cair, obat keriting, cat rambut, dan lain-lain. Jadi
cortex ini berhubungan dengan sifat elastisitas rambut.

• Medulla atau sum-sum rambut. Medulla ini terdapat dibagian paling


tengah. Rambut yang halus sekali ada yang tidak terdapat medulla nya. Agar
jelasnya perhatikanlah Gambar di bawah ini, yang menunjukkan penampang
dari batang rambut.

10
3. Batang Rambut

Berkaitan dengan struktur maka bentuk-bentuk rambut dapat dikelompokkan


sebagai berikut:

• Lurus, tidak bergelombang dan tidak keriting. Biasanya rambut yang


lurus dapat memberikan beberapa kemudahan kepada si pemakai misalnya
dalam hal tatanan rambut, baik yang dipotong maupun yang disanggul.
Mengapa demikian? Karena rambut lurus ini mempunyai folicle yang lurus
dan penampangnya bulat.

• Berombak yaitu memperlihatkan gelembung yang besar pada rambut.


Hal ini disebabkan karena folicle nya melengkung dan penampangnya
lonjong/oval. Rambut ini juga termasuk mudah dalam hal penataan, baik yang
disanggul atau disasak maupun yang dipotong pendek.

• Keriting, biasanya rambut yang keriting berbentuk gelombang


kecilkecil atau sedang. Ini adalah karena folicle nya amat melengkung
sedangkan penampangnya gepeng.

4. Klasifikasi Rambut

Bila kita perhatikan, rambut pada kepala dan tubuh, akan nyata sekali terlihat
bahwa ada 4 jenis rambut, yaitu:

• Rambut yang panjang dan agak kasar yakni rambut kepala.

• Rambut yang agak kasar tetapi pendek yang berupa alis.

• Rambut yang agak kasar tetapi tidak sepanjang rambut dikepala, contohnya
rambut ketiak.

• Rambut yang halus yang terdapat pada pipi, dahi, lengan, perut, punggung dan
betis.

Hal ini bersamaan pula dengan yang dijelaskan oleh Hermawan (1982:66), bahwa
rambut dapat dibagi atas 3 (tiga) tipe sebagai berikut:

• Panjang sebagaimana terdapat pada kepala.

• Pendek dan gemuk misalnya alis dan bulu mata.

• Pendek halus dan tak berwarna terdapat diseluruh badan yang disebut juga
dengan lanugo.

11
2. KUKU
a.) ANATOMI KUKU

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.Bagian kuku terdiri
dari:

 Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru


 Dinding kuku (nail wall): merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas
 Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku
 Alur kuku (nail grove): merupakan celah antar dinding dan dasar kuku
 Akar kuku (nail root): merupakan bagian proksimal kuku
 Lempeng kuku (nail plate): merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingidinding kuku
 Lunula: merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar
kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit
 Eponikium (kutikula): merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinyamenutupi bagian permukaan lempeng kuku
 Hiponikium: merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(freeedge) menebal

3. Kelenjar Kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran keluar lurus
untuk mengeluarkan berbagai zat dari tubuh (kelenjar keringat). Ada 2 kelenjar yang
terdapat pada kulit yaitu:
a. Kelenjar Sebasea
Kelenjar tulang menghasilkan kelenjar sebasea, kelenjar ini terdapat
dari: badan kelenjar, saluran kelenjar, dan muara kelenjar.

12
Kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel
rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang berdekatan. Kelenjar ini paling
banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar hidung, mulut dan telinga.
Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran lemak, zat lilin, minyak
dan pecahan-pecahan sel yang befungsi sebagai emoliens atau pelembut kulit.
Zat ini juga memiliki aktifitas bakterisida. Kelenjar sebasea dapat terinfeksi
sehingga menyebabkan furunkel (bisul).
b. Kelenjr Keringat
Kelenjar keringat adalah tube tunggal yang bergulung dan terletak pada
jaringan subkutan yang menghasilkan kelenjar sudorivera. Sekresi aktif dari
kelenjar keringat di bawah pngendalian saraf simpatis. Keringat berisi air dan
sedikit garam, melalui difusi secara sederhana ± 500 cc/hari. Kelenjar keringat
merupakan alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh, berkurang pada waktu
iklim dingin dan meningkat pada suhu panas. Sekresi aktif dari kelenjar
keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua
jenis kelenjar keringat yaitu :

 Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan


jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan
mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan
14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar
keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
 Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,
puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
(anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi
oleh hormon.

13
C. Fungsi Kulit
1. Proteksi (Pelindung) : menjaga bagian dalam kulit dalam tubuh terhadap gangguan fisik
atau mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimia yang dapat menimbulkan
iritasi (lisol, karbol dan asam kuat). Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet,
gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulitdan serabut-serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung
terhadap gangguan fisis. Melanist turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar
matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).

2. Absorbsi (menyerap) : kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, dan benda
padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah di serap, begitu juga yang larut dalam
lemak.

3. Regulasi (pengatur panas) : suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi oerubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang di hasilkan oleh pusat
pengatur panas Modula Oblongota. Suhu normal dalam tubuh.

4. Ekskresi (pengeluaran) : kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna


lagi atau zat sisa metabilsme dalam tubuh berguna NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Sebum
yang di produksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (lapisan
berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak
menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.

5. Pembentukan Pigmen : sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan
sel ini berasal ari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Pigmen di sebar ke epidermis
melalui tangan-tangan dendrit, sedangkan lapisan di bawahnya di bawah oleh melanofag.

6.Persepsi /reseptor(Peraba) : kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan


subkutis. Respons terhadap rangsangan panas di perankan oleh dermis dan subkutis , terhadap
dingin di perankan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan di oerankan
oleh epidermis.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh


1. Hormone pertumbuhan
Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan peningkatan
kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi panas tubuh juga meningkat.
2. Hormone tiroid
Fungsi tiroksin adalah meningkatkan aktivitas hamper semua reaksi kimia dalam
tubuh sehingga peningkatan kadar tiroksin dapat mempengaruhi laju metabolisme menjadi
50-100% diatas normal.
3. Hormone kelamin
Hormone kelamin pria dapat meningkatkan kecepatan metabolisme basal kira-kira 10-
15% kecepatan normal, menyebabkan peningkatan produksi panas. Pada perempuan,
fluktuasi suhu lebih bervariasi dari pada laki-laki karena pengeluaran hormone progesterone
pada masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh sekitar 0,3 – 0,6°C di atas suhu basal.

14
4. Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan peningkatan metabolisme sebesar
120% untuk tiap peningkatan suhu 10°C.
5. Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan metabolisme 20 – 30%. Hal
ini terjadi karena di dalam sel tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah mengalami
penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal
cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup
baik, dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga kecepatan jaringan
yang lain.
6. Aktivitas
Aktivitas selain merangsang peningkatan laju metabolisme, mengakibatkan gesekan
antar komponen otot / organ yang menghasilkan energi termal. Latihan (aktivitas) dapat
meningkatkan suhu tubuh hingga 38,3 – 40,0 °C.
7. Gangguan organ
Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen
yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.
Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga dapat menyebabkan
mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.
8. Lingkungan
Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh
dapat hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga sebaliknya,
lingkungan dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia. Perpindahan suhu antara manusia dan
lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit.
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa
yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi
panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan
radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.
9. Usia Individu
Usia sangat mempengaruhi metabolisme tubuh akibat mekanisme hormonal sehingga
memberi efek tidak langsung terhadap suhu tubuh. Pada neonatus dan bayi, terdapat
mekanisme pembentukan panas melalui pemecahan (metabolisme) lemak coklat sehingga
terjadi proses termogenesis tanpa menggigil (non-shivering thermogenesis).

15
E. Kaitan Suhu Tubuh Dengan Metabolisme
Suhu tubuh merupakan perbedaan antara jumlah panas yang di produksi oleh proses
tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan. Pusat pengaturan suhu tubuh adalah
hipotalamus (bekerja sebagai ermostat). Salah satu cara produksi panas adalah Metabolisme
tubuh, karna metabolisme tubuh merupakan serangkaian reaksi kimia untuk menghasilkan
energi (panas)

Cara tubuh mempertahankan panas dengan cara Suhu tubuh yang normal adalah
36,89 C dan naik –turunnya berkisar antara 36,11o sampai 37,22o C. Perbedaan hariannya
o

kira-kira satu derajat , tingkat terendah dicapai pagi-pagi hari dan titik tertinggi antara pukul
5 dan pukul 7 petang.

Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang
dihasilkan dan panas yang hilang dan hal ini dikendalikan oleh pusat pengaturan panas di
dalam hipotalamus yang sangat peka terhadap suhu dari darah yang melaluinya dan yang
bekerja sebagai termostat.
Panas dihasilkan oleh aktivitas metabolic di dalam otot tulang dan hati. Glikogen
yang disimpan di dalam hati diubah menjadi glukosa yang dapat digunakan dan dioksidasikan
untuk menghasilkan panas. Untuk mempertahankan produksi panas yang normal maka
diperlukan sejumlah tepat bahan bakar. Aktivitas metabolic (kecepatan oksidasi) harus
disesuaikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang timbul; misalnya pada kerja aktif atau
dalam keadaan istirahat, pemasukan makanan pada waktu makan dan jangka waktu antara
waktu makan, reaksi pada emosi seseorang, suhu luar, pakaian yang dipakai, dan sebagainya.
Panas berlebihan biasanya disebabkan kombinasi suhu luar, kegiatan fisik, dan
keringat tak esuai.
Kehilangan panas terutama disebabkan aktivitas fungsi kulit. Sejumlah tertentu panas
hilang karena penguapan air dari paru-paru dan organ ekskresi. Ringkasan tentang organ
yang berurusan dengan produksi panas dan pembuangan panas adalah:
Pelepasan panas dirangsang oleh vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dalam
kulit dan oleh pengeluaran keringat; penyimpanan panas oleh vasokonstriksi (penyempitan
saluran darah) dan pengurangan keringat. Sebaliknya bila suhu tubuh diturunkan karena
vasokonstriksi yang berlangsung lama, yang barangkali disebabkan dingin atau kelaparan,
maka dapat terjadi gigil atau gemetar kalau otot berkontraksi untuk menghangatkan tubuh.

SUHU TUBUH
Suhu tubuh adalah keadaan seimbang antara produksi panas tubuh dan kehilangan panas dari
tubuh. diukur dengan derajat.
 Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
 Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 - 37,5°C
 Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 - 40°C
 Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°

16
Regulasi suhu tubuh
Manusia mempunyai komponen dalam menjaga keseimbangan energi dan
keseimbangan suhu tubuh pada kisaran 37,0 ± 2°c, diantaranya adalah hipotalamus, asupan
makanan, kelenjar keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka. Pemakaian energi oleh
tubuh menghasilkan panas yang penting dalam pengaturan suhu tubuh. Manusia dapat hidup
di beberapa wilayah dengan suhu yang berbeda, oleh karena itu mereka harus terus-menerus
mengatur panas internal untuk mempertahankan suhu tubuh, karena kecepatan reaksi kimia
sel bergantung pada suhu tubuh. Panas yang berlebihan dapat merusak protein sel.

Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan pusat integrasi utama
untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai
termostat tubuh, dengan menerima informasi dari berbagai bagian tubuh di kulit. Penyesuaian
dikoordinasi dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan pengurangan suhu
sesuai dengan keperluan untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu inti dari nilai patokan
normal. Hipotalamus mampu berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01ºc.
Hipotalamus terus-menerus mendapat informasi mengenai suhu kulit dan suhu inti melalui
reseptor khusus yang peka terhadap suhu yang disebut termoreseptor (reseptor hangat, dingin
dan nyeri di perifer). Reseptor suhu sangat aktif selama perubahan temperatur. Sensasi suhu
primer diadaptasi dengan sangat cepat. Suhu inti dipantau oleh termoreseptor sentral yang
terletak di hipotalamus serta di susunan syaraf pusat dan organ abdomen

Termoregulasi pada Manusia


Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior terdapat tiga komponen
pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu termoreseptor, hypothalamus, dan
saraf eferen serta termoregulasi dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang
konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya
Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ
tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis
sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada
jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.Dari
kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan
kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas
untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh.
Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan
sensor dingin melalui peredaran darah.
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan.
Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. dan modifikasi sistim
sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat
exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Mausia
menggunakan baju merupakan salah satu perilaku unik dalam termoregulasi

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan

17
mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu
panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi
bila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37°C. apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang
untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara
menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali
pada titik tetap..
Tubuh kita dilengkapi berbagai sistem pengaturan canggih, termasuk pengaturan suhu
tubuh. Manusia memiliki pusat pengaturan suhu tubuh (termostat), terletak di bagian otak
yang disebut dengan hipotalamus. Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan kita
di satu titik yang disebut set point.
Hipotalamus bertugas mempertahankan suhu tubuh agar senantiasa konstan, berkisar
pada suhu 37°C. Itu sebabnya, di mana pun manusia berada, di kutub atau di padang pasir,
suhu tubuh harus selalu diupayakan stabil, sehingga manusia disebut sebagai makhluk yang
mampu beradaptasi. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan asupan dari ujung saraf dan
suhu darah yang beredar di tubuh. Di udara dingin hipotalamus akan membuat program agar
tubuh tidak kedinginan, dengan menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya
dengan mengerutkan pembuluh darah, badan menggigil dan tampak pucat.
Sedangkan di udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh
untuk mencegah heatstroke. Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan.
Pembuluh darah melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat. Karena itu, pada saat
kepanasan, selain berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan (flushing).

Organ Pengatur Suhu Tubuh


- Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal
sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
- Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
- Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
- Mekanisme pengaturan suhu
- Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika
hypotalamus --> Nervus eferent --> kehilangan/pembentukan panas

18
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan tubuh
kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau biasa disebut
IWL (insensible water loss).
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan kulit. Dari jalan
pernafasan + 7panas dari metabolisme dikeluarkan kcal/jam dengan cara evaporasi 20 -
25%.

2. Radiasi
Bila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerimapermukaan tubuh terjadipanas,
bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini dalam bentuk gelombang
elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.

3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan berturut
turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi sedikit sekali
(kecuali menyiram dengan air)

4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan. pada
tubuhMisalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadi akan dipanaskan
(dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti udara yang lebih
dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.

19
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kulit bukan saja berguna sebagai pelapis luar tubuh manusia, kulit adalah suatu organ,
sama seperti jantung, paru-paru, atau hati. Di samping memberikan lapisan pelindung dari
patogen, abrasi fisik, dan radiasi matahari, kulit mempunyai banyak fungsi termasuk berperan
penting dalam homeostasis. Ini termasuk memelihara kekonstanan suhu tubuh lewat kegiatan
berkeringat atau menggigil dan dengan membuat orang menyadari rangsangan eksternal
melalui informasi yang diberikan dalam reseprtor sentuhan yang berada di dalam sistem
integumen (kulit). Hanya dibutuhkan satu tinjauan singkat pada luka bakar untuk mengetahui
pentingnya kulit dan berbagai macam komplikasi yang terjadi ketika organ ini dalam bahaya.
Kita akan melihat bermacam-macam kegiatan sistem integumen dan juga komposisi kulit
yang memungkinkannya untuk menjalankan berbagai fungsi tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA
Brooker C(1992)Human Struktur and function,mosby,London.
Carola JP dan Noback CR(1992)human Anatomi and physiology.
Ahmad A. K. Muda. (1995)kamus lengkap kedokteran.Penerbit Citas Media Pers Surabaya.
Anderson silvia Price(1996).patofisiologi:konsep klinik proses-proses penyakit. Penerbit
buku kedokteran EG, Jakarta.
Irianto koes(2014)anatomi dan fisiologi penerbit alfabeta

21

Anda mungkin juga menyukai