Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
merupakan sebuah Lembaha Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan pada bidang keluarga berencana dan keluarga
sejahtera. (http://www.klasifikasi.id/bkkbn/). Salah satu organisasi yang dibuat oleh
Pemerintah Indonesia pada tanggal 23 Desember 1957 di Gedung Ikatan Dokter
Indonesia (IDI). Pada awalnya organisasi Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana mempunyai nama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
atau Indonesia Parenthood Federation (IPFF), yang memperjuangkan terwujudnya
keluarga- keluarga yang sejahtera melalui 3 macam usaha pelayanan yaitu mengatur
kehamilan atau menjarangkan kemahilan, mengobati kemandulan serta memberi
nasihat perkawinan. Pada tanggal 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN) dengan Surat Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968.
Lembag ini berstatus adalah sebagai Lembaga Semi Pemerintah. Tahun 1972
keluarlah Keppres No. 33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan Organisasi dan Tata
Kerja BKKBN yang dan merubah status badan ini menjadi Lembaga Pemerintah
Non Departemen yang berkedudukan langsung dibawah Presiden.
(https://www.bkkbn.go.id/pages/sejarah-bkkbn)
Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Samarinda yang beralamat di
Jalan Letjend MT.Haryono No.1 RT.18, Air Putih, Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur. Merupakan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berfungsi sebagai
kantor pemerintah dan kantor pelayanan dengan fungsi tambahan yaitu pelatihan
kepada pihak- pihak yang membantu Pemerintah Indonesia untuk menggalakan
program- program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) ke
daerah- daerah terpencil di Kalimantan Timur.
Berdirinya Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana di
Kalimantan Timur merupakan kantor pemerintah yang bekerja di bagian pelayanan
publik dan pusat pelatihan pihak- pihak yang akan melaksanakan tugas- tugas dari
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di seluruh daerah terpencil
yang ada di Kalimantan Timur.. Bangunan yang sudah berdiri sudah sangatlah lama
ditambah lagi dengan fasad bangunan yang sudah terlihat tua dan ketinggalan zaman
dan tidak adanya pembaharuan dari pihak terkait, faktor ini mengalami berkurangnya
efektivitas dari karyawan yang sedang bekerja di Kantor Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) yang bertugas memberi pelayanan kepada
masyarakat. Pembaharuan bangunan yang akan dilakukan bukan hanya menambah
ruangan dan melengkapi fasilitas yang ada di dalam bangunan tapi juga membuat
fasad bangunan yang lebih modern dan tidak terlihat usang/ tua, karena dengan
adanya pembahuruan dalam bangunan ini akan membuat user dalam bangunan akan
berkerja secara maksimal.
Pembaharuan di bangunan ini tidaklah terlihat sangat jelas dan hanya
menambah terkesan jelek dan tua. Fasad bangunan yang sudah tidak terlihat menarik
lagi untuk di pandang, tidak terawatnya fisik bangunan dan penambahan atap- atap
yang dibuat menjadi terlihat semakin tidak menariknya bangunan pemerintahan ini.
Fasilitas bangunan yang kurang memadai padahal lahan masih sangatlah luas, dan
beralihnya fungsi ruangan dalam bangunan ini.
Diperlukannya re-desain dalam bangunan Kantor Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) sebagai kantor pusat di Kalimantan Timur, agar
dapat mencipatakan suasana yang lebih kondusif untuk user dalam bangunan ini.
Pembaharuan yang dimaksud tidak hanyalah pada fasad bangunan tapi secara
menyeluruh yaitu dengan memperbaiki tata letak ruangan yang ada di dalamnya,
memperluas ruangan, serta menambah fasilitas- fasilitas yang ada lebih memadai
untuk sebuah bangunan kantor dan pelayanan masyarakat yang lebih baik dan
efektif. Dengan meredesain Gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan mengatur penataan ruangan dan sirkulasi ruang yang lebih mudah
dan mudah diakses bagi para user dalam bangunan.
1.2 PERMASALAHAN
1. Bagaimana meredesain sebuah gedung Badan Kependudukan dan Keluarga
Brerencana (BKKBN) dengan gaya modern tropis.
2. Bagaiamana meredesain gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan penekanan pada tata ruang dalam.
3. Bagaimana meredesain gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan penekanan pada penghawaan dan cahaya alami.

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


1.3.1. Tujuan
1. Redesain sebuah gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan menggunakan gaya modern tropis.
2. Redesain gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan penekanan pada tata ruang dalam.
3. Redesain gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dengan penekanan pada penghawaan dan cahaya alami.

1.3.2. Manfaat
Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam studi perancangan redesain
sebuah gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN),
diantaranya.
Bagi Penulis :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahun dalam perancangan sebuah
gedung pemerintahan yang sesuai standar Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN) Pemprov Kalimantan Timur.
2. Untuk memenuhi salah satu persyratan kelulusan Tugas Akhir di Jurusan
Desain Program Studi Arsitektur Politeknik Negeri Samarinda.
Bagi Masyrakat :
1. Adanya gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
dengan tampilan fasad yang baru dengan pengaturan tata ruang dalam dan
fasad banguann yang sesuai dengan standar, untuk melayani masyarakat
pada bidang mengatur kehamilan, menjarangkan kehamilan, mengatasi
kemandulan dan serta memberi nasihat perkawinan.
2. Adanya tempat/ wadah pelayanan/ konsultasi masyakat yang sesuai denga
standar kebutuhan ruang yang diperlukan dan fasilitas yang lebih
memadai.

1.4 BATASAN MASALAH


1.4.1. Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial dalam studi ini adalah tentang perencanaan dan
perancangan kembali gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) Pemprov Kalimantan Timur, lebih kepada aspek- aspek desain arsitektural
yang ada dalam studi ini. Adapaun batasan masalah, yaitu:
1. Mengolah lahan eksisting yang akan dibangun mempunyai luasan lahan yang
sesuai ketentuan yang ada, berada di wilayah Kota Samarinda dan sekitarnya
dengan luasan lahan maksimal ±3000 m².
2. Bangunan utama terdiri dari 2 bangunan/ massa. Dengan jumlah lantai bangunan
2-3 lantai, rancangan yang akan dikerjakan meliputi elemen bangunan, sistem
struktur dan kontruksi, utilitas dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun
Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS).
3. Gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) yang
mempunyai 3 fungsi antara lain sebagai kantor utama dari Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
pelatihan karyawan- karyawan yang akan menggalakan program- program dari
kantor, dan melayani konsultasi mengenai kehamilan dan perkawinan masyarakat.
Maka penulis memberi penekanan pada tata ruang dalam, sirkulasi cahaya dan
udara alami, dan pengarah ruangan dengan maksud untuk mendesain ruang dalam
yang nyaman khususnya pada sirkulasi ruang yang lebih kondusif.

1.4.2. Ruang Lingkup Subtansial


Ruang lingkup subtansial dalam studi ini adalah tentang perencanaan dan
perancangan kembali gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) Pemprov Kalimantan Timur, yaitu adalah lembaga pemerintahan yang
menjadi tempat pelayanan masyakat dalam bidang kehamilan dan perkawinan
dengan penataan sirkulasi ruangan yang saling terhubung agar dapat mempermudah
proses pelayanan pada masyarakt dan layout ruangan yang teroganisir, serta sistem
sirkulasi manusia tanpa perlu adanya pengarah dan udara maupun cahaya alami agar
dapat in dan out dalam gedung tanpa terkendala.
1. Arsitektur Modern Tropis
Seorang arsitek dapat menggunakan berbagai macam gaya bangunan pada
fasad yang akan didesain agar dapat menghasilkan suatu karya yang dapat diakui
oleh masyrakat. Salah satunya dengan pendekatan fasad bangunan menggunakan
gaya modern tropis. Gaya bangunan modern ditandai dengan penggunaan material
bangunan yang terbaru dan minim maintenance dan penggunaan gaya modern tidak
lekang oleh waktu, adapun pengolahan material yang akan digunakan dan
pengaplikasian material bangunan yang terbaru. Sedangkan untuk gaya bangunan
tropis adalah dengan penggunaan salah satu atap pelana ataupun atap shield yang
menyesuaikan dengan keadaan iklim Indonesia yang hanya memiliki 2 musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Dengan penggunaan gaya arsitektur modern tropis
ini memberi wajah baru pada fasad bangunan lama Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN).
2. Tata Ruang Dalam
Penataan ruangan yang berantakan dan tidak sesuai dengan standar sangatlah
mempengaruhi psikologi seseorang dan membuat bingung user yang berada dalam
bangunan itu. Kebingunan yang dirasakan pengunjung akibat ruang sirkulasi yang
tidak jelas dapat menimbulkan efek psikologis negatif seperti rasa bingung ataupun
kesal. (F.K.D Ching, 2008)
Kebutuhan ruangan yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sangatlah
mengganggu, ruangan menjadi sempit dan terkesan pengap. Ruangan yang pengap
akan membuat kinerja dari user tersebut terganggu dan tidak maksimal. Dengan
fungsi gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) adalah
sebagai tempat pelayanan dan pusat pelatihan calon-calon yang akan membantu visi
misi kantor, oleh karena itu dibutuhkan sirkulasi yang mudah, jelas dan nyaman
diakses oleh penggunan bangunan itu. Sirkulasi menjadi salah satu aspek utama
dalam bangunan untuk memfasilitasi bangunan yang akan digunakan, dengan
ditambahnya fungsi bangunan yang bergerak di bidang pelayanan publik. Dimana
seseorang bergerak dari suatu ruang ke ruang lain yang berbeda, sehingga fungsi dari
sirkulasi itu sendiri adalah untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan ruangan
yang lainnya.
3. Sirkulasi Penghawaan dan Cahaya Alami
Kegiatan yang dilakukan di dalam gedung Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana (BKKBN) tidak hanyalah kantor saja, tetapi meliputi pelayanan publik
dan pelatihan penyuluhan program- program dari Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN), oleh karena cahaya dan penghawaan dalam gedung
harus in dan out tanpa adanya terkendala agar dapat memberi kenyaman untuk
penggunan bangunan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN


Adapun penyusunan laporan ini dikerjakan melalui urutan-urutan
pembahasan yang akan disajikan secara sistematis sehingga dapat membantu penulis
dalam mempermudah penyusunan laporan, adapun urutan pembahasannya adalah
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang disertai dengan alasan-alasan
diredesainnya gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Pada awalan bab
di mulai dengan latar belakang dan dikuti dengan penjelasan-
penjelasan lainnya berupa permasalahan, tujuan dan manfaat, batasan
masalah dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Berisikan tentang deksripsi dari Redesain Gedung Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur yang membahas definisi Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), yang mana itu
diikuti dengan beberapa penjelasan singkat, studi pustaka, yang
meliputi perancangan dan perancanaan Gedung Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana (BKKBN) disertai dengan data existing
meliputi dengan data survey lapangan dan survey internet.

BAB III. METODE PERANCANGAN


Berisikan tentang metode umum dan tahapan perancangan sebuah
Gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, metode ini disertai dengan
data-data baik data primer maupun sekunder diikuti dengan
pengolahan data yang baik dan benar.

BAB IV. HASIL DAN PEMABAHASAN


Berisikan tentang metode yang membahas kajian/analisis perencanaan
dengan penjelasan tentang analisis yang menghasilkan program ruang,
penentuan kebutuhan dan pemilihan jenis utilitas, sampai analisis
tentang penggunaan penekanan desain dengan disertai konsep
perancanaan Gedung Badan Kependdukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN


Berisikan tentang kesimpulan perencanaan dan perancangan kembali
Gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, serta dengan
mencantumkan saran yang diberikan oleh penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

Anda mungkin juga menyukai