Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI GEOLOGI

TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena rahmat dan hidayah-Nyalah


sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Abrasi, Pengikisan Oleh Air Laut”.
Penyusunan makalah ini didasarkan atas beberapa literatur yang berasal
dari buku-buku dan internet. Dalam merampungkan makalah ini, tentunya banyak
hambatan dan kendala yang dihadapi oleh penulis , namun berkat bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup sederhana.
Makalah ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan - kekurangan
mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu saran
dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini sangat
diharapkan oleh penulis.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan
pengetahuan kita. Amin…

Makassar, Oktober 2010

Penulis

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………


KATA PENGANTAR………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah………………………………….
B. Maksud dan Tujuan………………………………………
C. Rumusan Masalah………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
BABA III PENUTUP……………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………….
B. Saran……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerusakan lingkungan akan semakin bertambah seiring dengan


berjalannya waktu. Contoh yang sering kita jumpai belakangan ini adalah
masalah abrasi pantai. Abrasi pantai ini terjadi hampir di seluruh wilayah di
Indonesia. Masalah ini harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan
kerugian yang sangat besar bagi makhluk hidup, tidak terkecuali manusia.
Abrasi pantai tidak hanya membuat garis-garis pantai menjadi semakin
menyempit, tapi bila dibiarkan begitu saja akibatnya bisa menjadi lebih
berbahaya. Seperti kita ketahui, negara kita Indonesia sangat terkenal dengan
keindahan pantainya. Setiap tahun banyak wisatawan dari mancanegara
berdatangan ke Indonesia untuk menikmati panorama pantainya yang sangat
indah. Apabila pantai sudah mengalami abrasi, maka tidak akan ada lagi
wisatawan yang datang untuk mengunjunginya. Hal ini tentunya sedikit
banyak akan mempengaruhi perekonomian di Indonesia karena secara
otomatis devisa negara dari sektor pariwisata akan mengalami penurunan.
Selain itu, sarana pariwisata seperti hotel, restoran, dan juga kafe-kafe yang
terdapat di areal pantai juga akan mengalami kerusakan yang akan
mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Demikian juga dengan
pemukiman penduduk yang berada di areal pantai tersebut. Banyak penduduk
yang akan kehilangan tempat tinggalnya akibat rumah mereka terkena dampak
dari abrasi.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa dampak dari abrasi sangat
berbahaya. Untuk itu kami akan mencoba menjelaskan lebih lanjut mengenai
apa itu abrasi, penyebab abrasi, dan bagaimana solusi untuk
menanggulanginya. Kami harap apa yang akan kami sampaikan ini dapat

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

memberikan pengetahuan pada masyarakat mengenai abrasi dan menambah


rasa kepedulian masyarakat pada lingkungannya.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah agar para
pembaca nantinya dapat lebih memahami pengertian daripada salah satu
bencana alam geologi, yaitu abrasi , hal – hal yang menyebabkan terjadinya
abrasi, dan bagaimana cara mencegah terjadinya abrasi di daerah pesisir
pantai.

C.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami buat berkaitan dengan


pembahasan nantinya adalah sebagai berikut :
1. Pengertian dari Abrasi.
2. Faktor – factor penyebab, dan dampak yang di timbulkan oleh abrasi.
3. Pencegahan dan penanggulangan abrasi

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Abrasi

Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan


air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan.
Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub
akibat pemanasan global. Ada juga berpendapat bahwa abrasi adalah suatu
proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang disebabkan oleh
gelombang laut, arus laut dan pasang surut laut. Abrasi yang terjadi terus
menerus akan menimbulkan kerusakan lingkungan.

B. Penyebab dan Dampak dari Abrasi

 Penyebab Abrasi

Secara umum, abrasi dapat disebabkan oleh banyak factor, diantaranya


abrasi dapat terjadi karena:

 Faktor Alam, dan


 Faktor manusia.

Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang
bertiup di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga
mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Gelombang yang tiba di
pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan
terlepas dari daratan.

Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya
penambangan pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah


sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap
kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai. Jadi, factor manusia
juga sangat berpengaruh terhadap teradinya abrasi.

Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia


karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi. Mencairnya lapisan es ini
merupakan dampak dari pemanasan global yang terjadi belakangan ini.
Seperti yang kita ketahui,pemanasan global terjadi karena gas-gas CO2 yang
berasal dari asap pabrik maupun dari gas buangan kendaraan bermotor
menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan oleh
bumi, sehingga panas tersebut akan tetap terperangkap di dalam atmosfer
bumi dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu di kutub
juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu
mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan mengalami peningkatan
dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan
pencemaran lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di
Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Seperti yang
terjadi di daerah pesisir pantai wilayah kabupaten Indramayu. Abrasi yang
terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun
dan sekarang dari panjang pantai 114 kilometer telah tergerus 50 kilometer.
Dari 10 kecamatan yang memiliki kawasan pantai, hanya satu wilayah
kecamatan yakni kecamatan Centigi yang hampir tidak memiliki persoalan
abrasi. Hal ini karena di wilayah kecamatan Centigi kawasan hutan mangrove
yang ada masih mampu melindungi kawasan pantai dari abrasi.
Tingkat abrasi yang cukup tinggi juga terjadi di kecamatan Pedes dan
Cibuaya Kabupaten Karawang. Meskipun abrasi pantai dinilai belum pada
kondisi yang membahayakan keselamatan warga setempat, namun bila hal itu

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

dibiarkan berlangsung, dikhawatirkan dapat menghambat pengembangan


potensi kelautan di kabupaten Karawang secara keseluruhan, baik
pengembangan hasil produksi perikanan maupun pemanfaatan sumber daya
kelautan lainnya.
Abrasi yang terjadi di kabupaten Indramayu dan kabupaten Karawang
merupakan contoh kasus abrasi yang terjadi di Indonesia. Selain di kedua
tempat tadi, masih banyak daerah lain yang juga mengalami abrasi dengan
tingkat yang tergolong parah. Apabila hal ini tidak ditindaklanjuti secara
serius, maka dikhawatirkan dalam waktu yang tidak lama beberapa pulau
yang permukaannya rendah akan tenggelam.Selain abrasi, masalah yang
terjadi di daerah pesisir pantai adalah masalah pencemaran lingkungan pantai.
Beberapa pantai mengalami pencemaran yang cukup parah seperti kasus yang
terjadi di daerah Balikpapan, dimana pada tahun 2004 tercemar oleh limbah
minyak. Tumpukan kerak minyak atau sludge berwarna hitam yang mirip
dengan gumpalan aspal tersebut beratnya diperkirakan mencapai 300 ton.
Contoh lain adalah kasus yang terjadi di sekitar teluk Jakarta. Berbagai jenis
limbah dan ribuan ton sampah yang mengalir melalui 13 kali di Jakarta
berdampak pada kerusakan Pantai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Pada
tahun 2006, kerusakan terumbu karang dan ekosistem taman nasional itu
diperkirakan mencapai 75 kilometer. Tahun lalu saja telah terjadi kerusakan
serius sepanjang 40 kilometer. Kali Ciliwung, Banjir Kanal Barat (BKB),
Kali Sunter, dan Kali Pesanggrahan merupakan penyumbang pencemaran
terbesar ke Teluk Jakarta. Setiap hari Kali Ciliwung, BKB, dan Kali Sunter
mengalirkan sampah yang berton-ton banyaknya. Sampah berbagai jenis itu
mengalir ke Teluk Jakarta, dan sampai ke Pantai Taman Nasional Kepulauan
Seribu. Kondisi ini memerlukan penanganan segera. Terkait dengan itu,
pencemaran teluk Jakarta harus segera diatasi, terutama dengan melakukan
pengurangan limbah sampah di sungai.
Pencemaran yang terjadi di pesisir pantai merupakan sesuatu yang
sangat merugikan bagi manusia. Selain itu, sebagian besar objek wisata di

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

Indonesia merupakan wisata pantai. Keindahan panorama pantai membuat


wisatawan dari mancanegara berdatangan ke Indonesia. Hal ini seharusnya
membuat pemerintah lebih mempedulikan kebersihan dan keasrian pantai,
karena apabila keadaan pantai tidak bersih dan dipenuhi sampah, wisatawan
tidak akan mau lagi mengunjungi pantai di Indonesia yang akibatnya dapat
mengurangi devisa negara.
Rusaknya lingkungan pantai juga dapat merusak ekosistem yang ada
disana. Biota yang hidup di daerah pantai seperti terumbu karang dan ikan-
ikan kecil akan mati bila tingkat pencemarannya tinggi. Untuk itu diperlukan
upaya dari pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga keindahan dan
keasrian pantai.

 Dampak Abrasi

Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain:

 Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk


yang tinggal di pinggir pantai
 Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang
didorong angin kencang begitu besar.
 Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena
terkikisnya hutan bakau

C. Pencegahan dan penanggulangan Abrasi

Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat


untuk mengatasi masalah abrasi dan pencemaran pantai ini. Ada beberapa
usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, diantaranya
yaitu:

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

1. Penanaman kembali hutan bakau


2. Pelarangan penggalian pasir pantai
3. Pembuatan pemecah gelombang
4. Pelestarian terumbu karang

Untuk lebih ljelasnya, maka akan dibahas dan akan dipaparkan lebih jelas
seperti dibawah ini.

Untuk mengatasi masalah abrasi di Indonesia ini pemerintah secara


bertahap melakukan pembangunan alat pemecah ombak serta penghijauan
hutan mangrove di sekitar pantai yang terkena abrasi tersebut. Dalam
mengatasi masalah abrasi ini, tentu ada saja hambatan-hambatan dan juga
kesulitan-kesulitan yanag akan dihadapi, misalnya dalam pembangunan alat
pemecah ombak ini diperlukan biaya yang sangat mahal dan juga wilayah
tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk membangun alat ini di
seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang sangat lama
dan juga biaya yang sangat mahal. Upaya penanaman tanaman bakau di
pinggir pantai juga banyak hambatannya. Tanaman bakau hanya dapat
tumbuh pada tanah gambut yang berlumpur. Hal ini akan menjadi sangat sulit
karena sebagian besar pantai di Indonesia merupakan perairan yang dasarnya
tertutupi oleh pasir, seperti kita ketahui bahwa tanaman bakau tidak dapat
tumbuh pada daerah berpasir. Meskipun sangat sulit, tetapi usaha untuk
mangatasi abrasi ini harus terus dilakukan. Jika masalah abrasi ini tidak
segera ditanggulangi, maka bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke
depan luas pulau-pulau di Indonesia banyak yang akan berkurang. Agar
upaya ini dapat berjalan dengan lebih baik, maka peranan dari semua elemen
masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah tidak akan dapat mengatasinya
tanpa partisipasi dari masyarakat. Apabila alat pemecah ombak berhasil
dibangun dan hutan bakau atau hutan mangrove berhasil ditanam, maka
dampak abrasi tentu akan dapat dikurangi meskipun tidak sampai 100%.

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

Untuk pencegahan dengan terumbu karang, Yaitu melalui rehabilitasi


lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi
itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak.

Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang


mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan.

Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat


mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai.

Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang


yang sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang
dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Abrasi dan pencemaran pantai merupakan masalah pelik yang dihadapi


oleh masyarakat. Dari penjelasan kami di atas kami dapat menyimpulkan
beberapa hal. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat kami sampaikan
adalah sebagai berikut :
1. Abrasi diakibatkan oleh maiknya permukaan air laut karena
mencairnya lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut
mencair akibat terjadinya pemanasan global.
2. Masalah abrasi maupun pencemaran lingkungan ini sangat sulit
untuk diatasi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan
lingkungannya. Masih banyak orang yang membuang sampah pada
sembarang tempat yang nantinya dapat mencemari lingkungan.
3. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai
akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan
daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam.
4. Dampak dari abrasi dapat dikurangi dengan membangun alat
pemecah ombak dan juga menanam pohon bakau di pinggir pantai.
Alat pemecah ombak dapat menahan laju ombak dan memecahkan
gelombang air sehingga kekuatan ombak saat mencapai bibir pantai
akan berkurang. Demikian juga dengan pohon bakau yang ditanam
di pinggiran pantai. Akar-akarnya yang kokoh dapat menahan
kekuatan ombak agar tidak mengikis pantai.

Dari kesimpulan tersebut dapat kita lihat penyebab abraasi dan juga
beberapa cara untuk mengatasinya. Kita juga dapat mengetahui dampak yang
dapat ditimbulkan apabila hal ini tidak segera diatasi. Menurut kami

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

permasalahan ini harus diselesaikan bukian hanya oleh pemerintah, tapi juga
memerlukan partisipasi dari masyarakat.

B. Saran

Selain kesimpulan tadi, kami juga memiliki beberapa saran yang akan
kami sampaikan. Adapun saran-saran yang akan kami sampaikan adalah
sebagai berikut :
1. Masyarakat harus mengambil peran dalam mengatasi masalah
abrasi dan pencemaran pantai, karena usaha dari pemerintah saja
tidak cukup berarti tanpa bantuan dari masyarakat.
2. Pemerintah harus memberikan hukuman yang tagas bagi setiap
orang yang merusak lingkungan.
3. Pembangunan alat pemecah ombak dan penanaman pohon bakau
harus segera dilakukan agar abrasi yang terjadi di beberapa daerah
tidak bertambah parah.
4. Bagi para pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di
sekitar pantai agar tidak membuang limbah atau sampah ke laut.
Mereka harus menyediakan sarana kebersihan agar limbah atau
sampah yang mereka hasilkan tidak mencemari pantai.

Demikianlah saran-saran yang dapat kami sampaikan,semoga apa yang


telah kami sampaikan dapat menambah pengetahuan bagi masyarakat agar
mau menjaga keasrian dan kebersiha lingkungan. Semua orang harus ikut
berperan serta dalam menanggulangi masalah yang sangat berbahaya yang
bernama ABRASI.

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254


PROGRAM STUDI GEOLOGI
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A B R A SI

DAFTAR PUSTAKA

- http :// alamudah. Files. Wordpress. Com / 2009/ II / Abarsi – Pantai I/

- http :// devoav 1997. Webnode. Com / tags / Mengapa Terjadi Abrasi/

- http :// id. Wikipedia. Org / wiki / Abrasi Air Laut/

- http :// irwantoshut. Com / Pengertian Abrasi/

- http :// yudim. Blogspot. Com / Pengertian Abrasi/

ANDI MUHAMMAD FAJRIN / D 611 08 254

Anda mungkin juga menyukai