NEONATAL PNEUMONIA
DI R. PERINATOLOGI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR
Oleh Kelompok 11 :
Siska Dwi S (201510300511004)
Fadlilah Nur Annisa (201510300511005)
Mei Rendra F (201510300511018)
Visi
Menjadi rumah sakit berstandar kelas dunia pilihan masyarakat.
Motto
1. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan
manajemen yang berkualitas dunia. Profesional menyelenggarakan pelayanan
kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhikebutuhan dan keinginan masyarakat
melalui pengembangan sistem pelayanan yang terintegrasi dan komperhensif.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian melalui pengembangan pendidikandan
penelitian berkualitas internasional.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik secara
profesional.
SLOGAN
With Love We Serve
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kaur R. Perinatologi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayan, yang telah memberikan nikmat sehat dan kekuatan sehingga Satuan Penyuluhan
dengan judul “Perawatan Asi Ekslusif” dapat diselesaikan.
Dalam menyusun Satuan Acara Penyuluhan ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes selaku Direktur di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
2. Sri Endah Noviani SH, M.Sc selaku kepala pendidikan dan penelitian RSUD dr. Saiful Anwar
Malang.
3. Dr. Dr. I Wayan Agung I., So. OG (K) selaku kepala Instansi Rawat Jalan RSUD dr. Saiful
Anwar Malang.
4. Nunuk Wahidah, AMK selaku KPP Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
5. Christie Iriyani., SST selaku Kepala Urusan Ruangan (KAUR) di Poliklinik Anak RSUD dr.
Saiful Anwar Malang.
6. Eni Kurniawati, SST selaku pembimbing lahan di Poli Anak RSUD dr Saiful Anwar Malang
7. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
8. Faqih Ruhyanuddin S.Kep., Ns., M. Kep. Sp. KMB, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
9. Reni Ilmiasih, M.Kep. Sp. An, selaku pembimbing institusi Program Studi Profesi Ners
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
10. Staf R.Perinatologi Audien, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan SAP
ini.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa Satuan Acara
Penyuluhan inimasih memiliki kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan Satuan Acara
Penyuluhan ini.
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
NEONATAL PNEUMONIA
Sub Pokok Bahasan : Pengertian pneumonia, Penyebab pneumonia, Tanda dan gejala
pneumonia, Klasifikasi pneumonia, Komplikasi pneumonia, Pencegahan
pneumonia
Pengertian pneumonia
Penyebab pneumonia
Tanda dan gejala pneumonia
Klasifikasi pneumonia
Komplikasi pneumonia
Pencegahan pneumonia
III. MATERI
Terlampir
IV. METODE
1. Presentasi
2. Tanya jawab
V. MEDIA
1. LCD
2. PPT
Pengertian pneumonia
Penyebab pneumonia
Tanda dan gejala
pneumonia
Klasifikasi pneumonia
Komplikasi pneumonia
Pencegahan pneumonia
3 10 menit Evaluasi:
1. Memberi pertanyaan Bertanya dan menjawab
kepada audience :
Pengertian pneumonia
Penyebab pneumonia
Tanda dan gejala
pneumonia
Klasifikasi pneumonia
Komplikasi pneumonia
Pencegahan pneumonia
2. Memberi kesempatan CI
dan KAUR untuk
melengkapi jawaban
4 5 menit Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan
Menjawab salam
mengucapkan salam
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Audience
Pertanyaan evaluasi yang diberikan pada audience :
o Jelaskan pengertian Neonatal Pneumonia
o Apakah penyebab dari Neonatal Pneumonia?
o Sebutkan tanda gejala dari Neonatal Pneumonia
o Bagaimanakah cara pencegahan dari penyakit Neonatal Pneumonia?
2. Evaluasi Proses
o Peserta antusias dengan materi penyuluhan
o Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan tanpa alasan yang penting
o Peserta mengajukan pertanyaan dan dapat memahami jawaban penyuluh dengan baik
3. Evaluasi Hasil
VIII. LAMPIRAN
A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim
paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris, pneumonia
interstisialis, dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
B. Penyebab Pneumonia
Gejala dari radang paru atau pneumonia ini bervariasi, tergantung dari usia anak &
penyebabnya sendiri apakah dari bakteri atau virus. Yang harus kita perhatikan pada anak ketika
ada tanda-tanda pneumonia yaitu :
Bagi bayi yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa kerumah sakit.
Bagi anak yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa anak ke rumah sakit.
Kadang-kadang gejala yang terlihat pada anak adalah nafas yang tidak teratur. Apabila
radang paru atau pneumonia terjadi pada paru-paru bagian bawah dekat dengan daerah perut, maka
masalah pernafasan tidak akan tampak, gejala yang terjadi adalah demam, nyeri pada perut atau
muntah.
Ketika radang paru atau pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka anak yang terinfeksi
akan cepat memburuk serta mengalami demam tinggi secara tiba-tiba & nafas yang tidak teratur.
Tetapi apabila radang paru atau pneumonia tersebut disebabkan oleh virus, maka gejala yang
tampak akan terlihat secara bertahap. Nafas berbunyi biasanya terjadi pada radang paru atau
pneumonia karena virus.
Pada pemeriksaan, dokter mungkin mendengar suara napas abnormal yang disebut crackles
dan adanya tanda-tanda efusi pleura, penumpukan cairan abnormal pada paru-paru. Efusi
bertanggung jawab untuk demam, dada, sesak napas, dan batuk produktif. (Standar Pelayanan
Medis Kesehatan Anak:2005 )
D. Klasifikasi Penyakit
– Teruskan pemberian
asi dan beri asi lebih sering.
– Keadaan bayi
memburuk
PNEOMONIA BUKAN
BERAT PNEUMONIA
KLASIFIKASI PNEUMONIA
Tidak ada tarikan
dinding dada bagian
bawah ke dalam.
Tidak ada tarikan
dinding dada bagian
Tarikan dinding dada Nafas cepat :
baawah ke dalam.
TANDA bagian bawah
kedalam yang KUAT 2bln-<12 bln : ≥50
Tidak ada nafas
x/menit
cepat.
1thn-<5thn :
≥40x/menit
Segera rujuk ke sarana
Nasehati ibu untuk
rujukan.
melakukan tindakan
perawatan di rumah. Jika batuk lebih dari
Bila tempat
30 hari rujuk untuk
Beri antibiotic pemeriksaan
-bila tempat rujukan
selama 5 hari. lanjutan.
TINDAKAN jauh beri antibiotic 1
dosis.
Anjurkan ibu untuk Nasehati ibu untuk
control 2 hari atau perawatan bayi
-bila demam obati
lebih cepat bila dirumah.
keadaan balita
-bila ada Wheezing
memburuk.
obati
SETELAH 2 HARI LAKUKAN PEMERIKSAAN KEMBALI PADA PNEUMONIA
Membaik :
Memburuk :
Nafas lebih
Tidak dapat minum. Tidak berubah membaik.
:
TANDA
Ada tarikan dinding dada bagian bawah Panas nya
kedalam. turun.
E. Komplikasi
1. Gagal pernafasan
2. Penumpukan nanah di paru-paru
3. Dan pembengkakan paru.
Sebagian orang infeksi bakteri berkembang di dalam darah, jika terinfeksi akan menyebar ke
bagian tubuh lainnya, juga dapat menyebabkan radang otak dan selaput sumsum tulang belakang,
radang lapisan interior jantung, dan radang kantung yang mengelilingi jantung. (Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2 :2000 )
F. Pencegahan
Ada beberapa cara pencegahan penyakit pneumonia. Untuk mencegah pneumonia perlu
partisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia
sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah. Pencegahan pneumonia bertujuan
untuk menghindari terjadinya penyakit pneumonia baik balita maupun orang dewasa.
Untuk mencegah risiko bayi dengan berta badan lahir rendah, perlu gizi ibu selama
kehamilan dengan mengkonsumsi zat-zat bergizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan
pertumbuhan janin dalam kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal yang memungkinkan
terkenanya infeksi selama kehamilan.
Untuk mencegah risiko pneumonia pada balita yang disebabkan karena malnutrisi,
sebaiknya dilakukan dengan pemberian ASI pada bayi neonatal sampai umur 2 tahun. Karena
ASI terjamin kebersihannya, tidak terkontaminasi serta mengandung faktor-faktor antibodi
sehingga dapat memberikan perlindungan dan ketahanan terhadap infeksi virus dan bakteri.
Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita
yang tidak mendapatkannya.
Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk
mencegah terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas
cepat/sesak napas.5. Mengurangi polusi di dalam dan di luar rumah. Untuk mencegah
pneumonia disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan
bakar kayu dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup.
Selain itu asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca
dan dan masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit
pneumonia.
Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan,
karena itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara napas seperti
batuk dan bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit
ini menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan
menyebabkan berkurangnya penyakit saluran napas yang berat. Semua anak yang sehat
sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar
mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi.