Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO PERCOBAAN : 06

JUDUL PERCOBAAN : PENGUKURAN INDUKTANSI

KELAS/GROUP : TT5A/5

NAMA PRAKTIKAN : SHANIA ELSA HANIFAH (1315030079)

NAMA KELOMPOK :

1. ERNI KARUNIA (1315030039)


2. ISMALIA RAHAYU (1315030102)
3. RIDHWAN KHAIRULLAH (1315030075)
4. SANDY SALOMO (1315030114)

TANGGAL PERCOBAAN : 17 OKTOBER 2017

TGL PERNYERAHAN LAP : 24 OKTOBER 2017

NILAI :

DOSEN :YENNIWARTI RAFSYAM, SST. MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2017
PENGUKURAN INDUKTANSI

I. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah :
1.1 Merangkai dan memahami fungsi-fungsi pada Jembatan Maxwell.
1.2 Menyeimbangkan jembatan Maxwell dengan mengatur tegangan dan
fasa.
1.3 Mengevaluasi syarat-syarat pengukuran kabel dan menentukan besar
Lx dan Rx.
1.4 Menentukan harga-harga L, L’ dan R, R’ dengan jembatan Maxwell
dan mengetahui pengaruh frekuensi yang digunakan dalam
pengukuran

II. Dasar Teori


Jembatan Maxwell

Gambar 2.1 Rangkaian Jembatan Maxwell


Jembatan Maxwell untuk mengukur sebuah induktansi yang tidak
diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui. Salah satu lengan
perbandingan mempunyai sebuah tahanan dan sebuah kapasitansi dalam
hubungan paralel, dan untuk hal ini adalah lebih mudah untuk menuliskan
persamaan kesetimbangan dengan menggunakan admitansi lengan 1
sebagai pengganti impedansi. Dengan menyusun kembali persamaan
umum kesetimbangan jembatan, diperoleh :
Zx= Z2Z3Y1
Di mana Y1 adalah admitansi lengan 1. Dengan melihat kembali pada
gambar 2.2 diatas ditunjukkan bahwa :
Z2 = R2; Z3=R3; dan Y1 = (1/R1) + jωC
Substitusi harga-harga ini ke dalam persamaan Zx= Z2Z3Y1
memberikan :
Zx = Rx +jωLx = R2R3(1/R + jωC)
Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan
Rx = (R2R3)/R1 & Lx = R2R3C
di mana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam henry, dan
kapasitansi dalam farad.
Jembatan Maxwell hanya terbatas pada pengukuran kumparan dengan
Q menengah (1 < Q <10). Hal ini dapat ditunjukkan dengan
memperhatikan syarat setimbang kedua yang menyatakan bahwa jumlah
sudut fasa satu pasang lengan yang berhadapan harus sama dengan jumlah
sudut-sudut fasa pasangan lainnya. Karena sudut fasa dari elemen-elemen
resistif dalam lengan 2 dan lengan 3 berjumlah 0°, jumlah sudut-sudut
lengan 1 dan lengan 4 juga harus berjumlah 0°. Sudut fasa sebuah
komponen dengan Q tinggi akan sangat mendekati 90° (positif), yang
menghendaki bahwa sudut fasa lengan kapasitif juga harus sangat
mendekati 90° (negatif). Hal ini berarti bahwa tahanan R1 harus memiliki
nilai yang tinggi. Dengan demikian kumparan-kumparan Q tinggi
umumnya diukur dalam jembatan Hay.
Jembatan Maxwell juga tidak sesuai untuk pengukuran kumparan
dengan nilai Q yang sangat rendah (Q < 1) karena masalah pemusatan
kesetimbangan. Sebagai contoh nilai Q yang sangat rendah terdapat dalam
tahanan induktif atau dalam kumparan frekuensi radio (RF) jika diukur
pada frekuensi rendah. Sebagaimana dapat dilihat dari persamaan Rx dan
Lx, pengaturan kesetimbangan induktif oleh R3 akan mengganggu
kesetimbangan resistif sebesar R1 dan menghasilkan efek yang disebut
setimbang bergeser (sliding balance). Setimbang bergeser menjelaskan
interaksi antara pengontrolan-pengontrolan, sehingga apabila
menyetimbangkan dengan R1 dan kemudian dengan R3 dan kembali lagi
ke R1, akan mendapatkan titik setimbang yang baru. Interaksi tidak terjadi
dengan menggunakan R1 dan C sebagai pengatur kesetimbangan, tetapi
sebuah kapasitor variabel tidak selalu memenuhi. Prosedur yang biasa
untuk menyetimbangkan jembatan Maxwell adalah dengan mengatur R3
untuk kesetimbangan induktif dan kemudian mengatur R1 untuk
kesetimbangan resistif. Kembali pada pengaturan R3, ternyata bahwa
kesetimbangan resistif telah terganggu dan berpindah ke suatu nilai baru.
Proses ini diulangi dan memberikan pemusatan yang lambat hingga
kesetimbangan akhir. Untuk kumparan-kumparan Q menengah, efek
tahanan tidak dinyatakan, dan kesetimbangan tercapai melalui beberapa
pengaturan.
III. Alat dan Bahan
No. Alat-alat dan Komponen Jumlah
1 Generator Fungsi 1
2 Oscilloscope Dual Trace 1
3 Frequency Counter* 1
4 Test Probe, 10:1/1:1, switchable 1
5 2 probe adapter 2
6 Resistor 100Ω; 1%;0,5W 1
7 Potensiometer 1kΩ, 10 putaran 2
8 Saluran koaksial 1
9 Kapasitor 10 nF, 1% 1
10 Jembatan Universal 1
11 1 kabel BNC/4mm banana 1
12 Set kabel penghubung dan plug 10
13 Tee konektor BNC 1

IV. Diagram Rangkaian


4.1 Jembatan Maxwell
V1 = A Vpp; 50 Hz
Trigger ext.
1 : 1 ; 40 mW

R3 100Ω a
1% Rx, Lx R beban = 0 Ω
b
VY1
1k Ω
R4 10nF R2 1 kΩ
1%
1%
R2 dan R4 : 10 turn helical potentiometer

Gambar 4.1 Skematik rangkaian jembatan Maxwell

V. Langkah-langkah kerja
5.1 Merangkai peralatan seperti pada diagram 4.1
a) Menghubungkan saluran ke terimnal Lx, Rx dengan akhir saluran
dihubung singkat. Tegangan yang digunakan ialah U1 = 4 Vpp, 20
kHz, sinus pada jembatan.
Pengaturan pada Oscilloscope :
Y1 (0,2 ...... 0,005 V/div;DC), TB disesuaikan keperluan.
b) Menyeimbangkan jembatan dengan mengatur potensiometer 10
putaran R2 dan R4 bergantian (Uy1 < 20 mVpp). Rekomendasi :
dimulai dengan mengatur R4 lalu melakukan prosedur yang sama
pada R2.
c) Mengukur nilai resistansi pada R4 dan R2 dengan menggunakan
ohm-meter dan membaca hasil pengukuran tersebut.

5.2 Berdasarkan persamaan (1), Lx = R2.R3.C dan persamaan (3), Rx =


(R2.R3)/ R4 menghitung nilai pada Lx dan Rx.

5.3 Menghitung faktor Q dimana Q = 𝜔L/R

5.4 Menentukan induktansi karakteristik L’ dan impedansi karakteristik R’


dari 5.2

Anda mungkin juga menyukai