Anda di halaman 1dari 134

LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ARSIP SURAT


UKUR TANAH PADA BPN (BADAN PERTANAHAN NASIONAL)
KOTA PEMALANG

Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro

Disusun Oleh :

Nama : Faris Ardianto


Nim : A12.2006.02368
Program Studi : Sistem Informasi

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2012

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana : Faris Ardianto


NIM : A12.2006.02368

i
Program Studi : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada
BPN(Badan Pertahanan Nasional) Kota Pemalang

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,


Semarang,4 Oktober 2012

M.Y.Teguh Sulistiyono,M.Kom

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana : Faris Ardianto


NIM : A12.2006.02368
Program Studi : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer

ii
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada
BPN(Badan Pertahanan Nasional) Kota Pemalang
.

Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,

Semarang,4 Oktober 2012

Mengesahkan:

Menyetujui : Mengetahui :
Pembimbing Dekan Fakultas Ilmu Komputer

M.Y.Teguh Sulistiyono,M.Kom Dr. Ir. DwiEko Waluyo.

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Nama Pelaksana : Faris Ardianto


NIM : A12.2006.02368
Program Studi : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir : Sistem Informasi Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada
BPN(Badan Pertahanan Nasional) Kota Pemalang

iii
.
Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang
tugas akhir tanggal 4 Oktober 2012 Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai
dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugerahan gelar Sarjana Komputer
(S.Kom.)

Semarang, 4 Oktober 2012


Dewan Penguji
Menyetujui :
Anggota I Anggota II

Heru Pramono Hadi,SE.Mkom RR.Yupie K. ,SE,Akt,M.Kom

Ketua Penguji

Wellia Shinta Sari,M.Kom

iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah


ini, saya :
Nama : Faris Ardianto
NIM : A12.2006.02368
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul :
Sistem Informasi Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN(Badan
Pertahanan Nasional) Kota Pemalang
merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing
telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti visual basic dll).
Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya,
yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan
gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian
surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : Semarang,4 Oktober 2012

Yang menyatakan,

( Faris Ardianto )

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIS

v
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah
ini, saya :
Nama : Faris Ardianto
NIM : A12.2006.02368
demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Ekskusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Sistem Informasi Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN(Badan
Pertahanan Nasional) Kota Pemalang”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy
ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database), mendistribusikannya dan menampilkan / mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 10 Oktober 2012
Yang menyatakan,

(Faris Ardianto)
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada penulis sehingga laporah tugas akhir dengan judul “Aplikasi
Mendeteksi Bakat Minat Anak” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena
dukungan dari pihak yang tak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis akan
mengucapkan terimaksih kepada :

vi
1. Dr.Ir.Edi Noersasongko, M.Kom selaku rektor Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
2. Dr. Ir. DwiEko Waluyo selaku Dekan Fasilkom Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
3. Florentina Esti N. SH, MM Selaku Dosen Wali.
4. Sri Winarno, M.Kom selaku Ka.Progdi SI-S1
5. MY.Teguh Sulistyono M.kom selaku Dosen pembimbing yang senantiasa
memberi arahan disaat penyusunan Tugas Akhir.
6. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Semarang yang telaha memberikan ilmu dan pengalamanya masing-masing.
7. Orang tua (Mama dan Papa) yang selalu memberikan Doa dan dukungan kepada
penulis dan saudara-saudara , adik, yang selalu memberikan bantuan dan arahan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-
beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.

Semarang, 10 Oktober 2012

(Faris Ardianto)

ABSTRAK

BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang adalah sebuah dinas


yang memiliki tugas antara lain membuat akta tanah, surat ukur, gambar ukur dan
sertifikat tanah. Permasalahan yang dihadapi oleh BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang adalah dalam menangani arsip dalam hal
penanganan dokumen arsip terjadi ketidaklancaran dalam proses administrasi
arsip. Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, maka diperlukannya sebuah
system informasi.Dalam system informasi tersebut menggunakan metode
penggembangan sistem SDLC. Dengan Metode Penggembangan sistem SDLC
dapat menyelesaikan masalah pengarsipan data,pembuatan surat tanah dan arsip
surat ukur karena memberikan batasan atau lingkup sistem sehingga bisa
menentukan perkiraan sumber daya, bisa mengenali berbagai area permasalahan,

vii
dapat melakukan penyusunan urutan tugas pekerjaan pengembangan, dan
memberikan dasar pengendalian.

Kata kunci : Sistem Informasi, Pengarsipan, BPN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .............................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi

HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................. vii

viii
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 .................................................................................................... Latar


Belakang Masalah................................................................................. 1
1.2 .................................................................................................... Perum
usan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 .................................................................................................... Pemba
tasan Masalah ....................................................................................... 3
1.4 .................................................................................................... Tujuan
Tugas Akhir .......................................................................................... 4
1.5 .................................................................................................... Manfa
at Tugas Akhir ...................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6

2.1. .................................................................................................. Definis


i Sistem ............................................................................................... 6
2.1.1. ........................................................................................ Penger
tian Sistem................................................................................. 6
2.2.1 ......................................................................................... Karakt
eristik Sistem............................................................................. 7
2.2. .................................................................................................. Konse
p Dasar Informasi ............................................................................... 8
2.2.1. ........................................................................................ Penger
tian Informasi ............................................................................ 8
2.2.2. ........................................................................................ Siklus
Informasi ................................................................................... 9

ix
2.2.3. ........................................................................................ Kualita
s Informasi ................................................................................ 10
2.2.4. ........................................................................................ Nilai
Informasi ................................................................................... 11
2.3. .................................................................................................. Sistem
Informasi Manajaemen ....................................................................... 11
2.3.1. ........................................................................................ Konse
p Dasar Sistem Informasi .......................................................... 11
2.3.2. ........................................................................................ Penger
tian Sistem Informasi Manajemen ............................................ 12
2.4. .................................................................................................. Komp
uter...................................................................................................... 13
2.4.1. ........................................................................................ Penger
tian Komputer ........................................................................... 13
2.4.2. ........................................................................................ Konse
p Dasar Sistem Komputerisasi .................................................. 14
2.5. .................................................................................................. Penge
mbangan Sistem Informasi ................................................................. 15
2.6. .................................................................................................. Siklus
Hidup Pengembangan Sistem Informasi ............................................ 15
2.7. .................................................................................................. Konse
p Dasar Analisa Sistem ...................................................................... 16
2.7.1.......................................................................................... Penger
tian Analisa sistem .................................................................... 16
2.7.2.......................................................................................... Tahap
Analisa Sistem .......................................................................... 16
2.7.3.......................................................................................... Alat
Bantu Analisa Sistem ................................................................ 17
2.8. .................................................................................................. Konse
p Dasasr Perancangan Sistem ............................................................. 20

x
2.8.1. ....................................................................................... Peranc
angan Sistem ............................................................................. 20
2.8.2. ....................................................................................... Tahap
Perancangan SIstem .................................................................. 21
2.8.3. ....................................................................................... Alat
Bantu dalam Perancangan Sistem ............................................. 21
2.8.3.1. ............................................................................. Contec
t Diagram ...................................................................... 21
2.8.3.2. ............................................................................. Diagra
m Alir Data ................................................................... 22
2.8.3.3. ............................................................................. Kamus
Data ............................................................................... 23
2.8.3.4. ............................................................................. ERD
24
2.8.3.5. ............................................................................. Norma
lisasi .............................................................................. 25
2.8.3.6. ............................................................................. HIPO
30
2.8.3.7. ............................................................................. Peranc
angan Masukan dan Keluaran ....................................... 30
2.8.3.8. ............................................................................. Decom
posisi Diagram .............................................................. 31
2.9. .................................................................................................. Landas
an Teori Objek Penelitian ................................................................... 32
2.10. ................................................................................................ Visual
Basic ................................................................................................... 33
2.11. ................................................................................................ SQL
34

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................... 35

xi
3.1 .................................................................................................... Objek
Penelitian ............................................................................................ 35
3.2 .................................................................................................... Jenis
dan Sumber Data ................................................................................ 35
3.2.1 ......................................................................................... Data
Primer ..................................................................................... 35
3.2.2 ......................................................................................... Data
Sekunder ................................................................................. 35
3.3 .................................................................................................... Metod
ologi Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.3.1 ......................................................................................... Wawa
ncara ....................................................................................... 35
3.3.2 ......................................................................................... Study
Kepustakaan ........................................................................... 36
3.4 .................................................................................................... Tahap-
tahap Pengembangan Sistem .............................................................. 36
3.4.1 ......................................................................................... Perenc
anaan Sistem ........................................................................... 37
3.4.2 ......................................................................................... Analisi
s Sistem .................................................................................. 38
3.4.3 ......................................................................................... Desain
Sistem ..................................................................................... 40
3.4.4 ......................................................................................... Seleksi
Sistem ..................................................................................... 40
3.4.5 ......................................................................................... Imple
mentasi Sitem ......................................................................... 41
3.4.6 ......................................................................................... Perawa
tan Sistem ............................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 43

xii
4.1 .................................................................................................... Tinjau
an Umum Objek Penelitian ................................................................ 43
4.1.1. ...................................................................................... Visi
dan Misi .................................................................................. 43
4.1.2. ...................................................................................... Struktu
r Organisasi ............................................................................. 44
4.1.3. ...................................................................................... Docum
ent yang sedang Berjalan ........................................................ 46
4.2 .................................................................................................... Analis
a Sistem .............................................................................................. 49
4.2.1. ........................................................................................ Identifi
kasi Masalah dan Struktur Masalah ........................................ 49
4.2.2. ........................................................................................ Identifi
kasi Kebutuhan data dan informasi ........................................ 50
4.2.3. ........................................................................................ Altern
atif Sistem yang diusulkan ..................................................... 50
4.2.3.1. ............................................................................ Identifi
kasi Kebutuhan Perangkat Keras ................................ 50
4.2.3.2. ............................................................................ Identifi
kasi Perqangkat Lunak................................................ 52
4.2.3.3. ............................................................................ Identifi
kasiKebutuhan SDM................................................... 52
4.2.3.4. ............................................................................ Pemili
han dan Kelayakan Sistem .......................................... 53
4.3 .................................................................................................... Peranc
angan Sistem ...................................................................................... 54
4.3.1 .......................................................................................... Desain
Diagram Arus Data ................................................................... 54
4.3.1.1. ............................................................................ Contex
t Diagram .................................................................... 54

xiii
4.3.1.2. ............................................................................ DFD
Level 0 ....................................................................... 57
4.3.2 .......................................................................................... Peranc
anganDatabase .......................................................................... 58
4.3.2.1. ............................................................................ ERD
58
4.3.2.2. ............................................................................ Norma
lisasi ............................................................................ 58
4.3.2.3. ............................................................................ Tabel
Relasi .......................................................................... 77
4.3.2.4. ............................................................................ Struktu
r File Database ............................................................ 77
4.3.2.5. ............................................................................ Desain
Input dan Output ......................................................... 82

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 90

5.1. ................................................................................................... Kesim


pulan .................................................................................................. 90
5.2. ................................................................................................... Saran
90

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………..


92

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Simbol FOD .........................................................19

Tabel 2.2 Tabel Diagram Alir ........................................................24

Tabel 2.3 Kamus Data ...................................................................26

Tabel 2.4 Tabel ERD......................................................................27

Tabel 2.5 Simbol ERD ...................................................................35

xv
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Siklus Informasi .............................................................11

Gambar 2.2 Pilar Kualitas Informasi .................................................12

Gambar 2.3 Hubungan One to One....................................................28

Gambar 2.4 Hubungan One To Many................................................28

Gambar 2.5 Hubungan Many To Many .............................................29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................45

Gambar 4.2 FOD ................................................................................48

Gambar 4.3 Context Diagram ...........................................................56

Gambar 4.4 DVD Level 0 .................................................................57

Gambar 4.1 ERD ................................................................................58

Gambar 4.5 Form Login ....................................................................82

Gambar 4.6 Tabel Login ....................................................................82

Gambar 4.7 Form Surat Ukur ............................................................83

Gambar 4.8 Tabel Pegawai ................................................................84

Gambar 4.9 Form Surat Ukur Rengsu ...............................................84

Gambar 4.10 Tabel Rengsu..................................................................84

Gambar 4.11 Tabel Surat Ukur Renghat..............................................85

Gambar 4.12 Form Surat Ukur Desa ...................................................85

xvi
Gambar 4.13 Tabel Surat Ukur Desa ...................................................86

Gambar 4.14 Form Surat Ukur Kecamatan .........................................86

Gambar 4.15 Tabel Surat Ukur Kecamatan .........................................86

Gambar 4.16 Form Surat Ukur Kabupaten ..........................................87

Gambar 4.17 Tabel Surat Ukur Kabupaten .........................................88

Gambar 4.18 Form Surat Ukur Provinsi ..............................................88

Gambar 4.19 Surat Sertifikat ...............................................................89

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan komputer sekarang ini sangat menjadi perhatian dunia,
alasan ini disampaikan karena fungsi komputer sangat besar bagi kepentingan
manusia di era globalisasi. Dengan fasilitas tekhnologi modern saat ini, perusahaan

xvii
membutuhkan suatu informasi, misalnya kecepatan akses data transaksi, efisien
waktu, kemudahan dalam menyimpan data, kegiatan produksi, pengelolaan
administrasi dan lain sebagainya.
Informasi memegang peranan yang sangat penting didalam mendukung
hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia. Sistem informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan
informasi. Sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan untuk pengambilan keputusan. Informasi dikatakan baik dan berkualitas
jika informasi tersebut dapat disajikan secara cepat, tepat, akurat dan relevan.
Selain akurat dan relevan informasi tidak hanya dapat digunakan untuk masa
sekarang tapi juga dimasa yang akan datang seperti pada bidang sosial, pendidikan,
ekonomi, bisnis, kebudayaan dan sebagainya. Informasi dapat terlaksana jika
terdapat data-data yang mendukung untuk membantu terlaksanannya kegiatan
informasi tersebut.
Seiring dengan perkembangan jaman teknologi informasi tidak hanya
diperuntukkan bagi para pemakai saja, namun bagaimana informasi tersebut
dapat dinikmati oleh semua orang. Dengan diciptakannnya aplikasi berbasis
komputer yang user friendly, sehingga dalam proses operasi dan transaksi,
semua orang atau semua pihak yang berkepentingan dapat melihat informasi
yang dihasilkan beserta kelengkapan datanya. Dari hasil pengolahan aplikasi
berbasis komputer tersebut, menghasilkan sebuah aplikasi yang berisi informasi
yang dapat dilihat semua bagian. Dengan adanya teknologi Informasi untuk
semua pihak yang membutuhkan tersebut maka pihak perusahaan sangat
terbantu, sehingga segala informasi yang dihasilkan dapat dinikmati oleh banyak
kalangan.
BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang adalah sebuah
dinas yang memiliki tugas antara lain membuat akta tanah, surat ukur, gambar ukur
dan sertifikat tanah. Dalam memenuhi tujuan menghasilkan sebuah sumber daya
yang berupa akta tanah, surat ukur, gambar ukur dan sertifikat tanah, dibutuhkan
suatu sarana dan prasarana sebagai operasional dalam perusahaan yang mampu
mencapai tujuan menciptakan sumber daya yang diharapkan. Sarana dan prasarana

xviii
tersebut adalah berupa sumber daya manusia yang didalamnya meliputi keahlian,
ketrampilan, dan sumber daya tempat untuk menyimpan arsip akta tanah, surat
ukur, gambar ukur dan sertifikat tanah seperti halnya gedung, peralatan dan
perangkat dan lain sebaginya yang dapat membantu dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
Permasalahan yang dihadapi oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Kabupaten Pemalang adalah dalam menangani arsip dalam hal penanganan
dokumen arsip terjadi ketidaklancaran dalam proses administrasi arsip serta
proses penyediaan dokumen pendukung yang berhubungan dengan arsip akta
tanah, surat ukur, gambar ukur dan sertifikat tanah, dimana dalam proses
penanganan arsip tersebut melalui proses birokrasi yang berbelit-belit dan proses
dilakukan dengan pencatatan melalui dokumen yang tersebar, sehingga sangat
mungkin terjadi dokumen yang telah tercatat terselip atau hilang. Hal ini
disebabkan karena proses pembuatan arsip akta tanah, surat ukur, gambar ukur
dan sertifikat tanah hingga dokumen tersebut diarsip membutuhkan waktu yang
lama dalam prosesnya. Disamping itu juga masih terjadi ketidakcocokan
informasi antara bagian-bagian yang terkait dalam penanganan masalah arsip.
Dengan adanya ketidakcocokan ini dapat berdampak kepada proses operasional di
BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang yang sedang berjalan
dan menyulitkan karyawan maupun pimpinan karena dokumen itu sangat
dibutuhkan dalam pembuatan laporan maupun bentuk kepentingan perusahaan
tertentu.
Dari latar belakang di atas, maka penulis membuat suatu laporan tugas
akhir dalam menyelesaikan permasalah yang ada pada Dinas Kesejahteraan Sosial
Propinsi Jawa Tengah dengan judul “Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Surat
Ukur Tanah Pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang”.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini, disertakan juga tujuannya yang
berfungsi untuk memperjelas arah penulisan yaitu untuk mempermudah perusahaan

xix
dalam memperoleh informasi arsip surat ukur tanah dalam proses kegiatan
perusahaan secara mudah, cepat, tepat dan efisien.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang suatu sistem informasi yang mampu menangani


penanganan pengelolaan arsip surat ukur tanah dengan tidak meninggalkan
sistem yang lama yang sedang berjalan saat ini.
2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi yang mampu memberi laporan-
laporan yang berhubungan dengan arsip surat ukur tanah yang diberikan
kepada semua pihak yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban..

1.3 Pembatasan Masalah


Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka penulis disini membahas
pada penerapan sistem informasi yang berkaitan erat dengan penanganan masalah
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang antara lain :
1. Pengelolaan data gambar situasi atau surat ukur
2. Pengelolaan data user atau petugas
3. Pengelolaan data reghat
4. Pengelolaan data regsu
5. Pengelolaan data desa
6. Pengelolaan data kecamatan
7. Pengelolaan data kabupaten
8. Pengelolaan data propinsi
Sedangkan untuk pembuatan Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah
pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang menggunakan
aplikasi Aplikasi Berbasis Online dengan database MySql.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

xx
Tugas dari peneliti ini adalah untuk membuat sistem informasi Sistem
informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang dan untuk mengetahui kekurangan sistem yang
ada selama ini dan berusaha memperbaharui sistem yang lama dengan maksimal.
Adapun tujuan tugan akhir penelitian ini adalah :

1. Membangun dan membuat sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur


tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang dengan
tidak meninggalkan sistem lama yang sudah berjalan.
2. Membangun dan membuat Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur
tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang yang
mampu menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan baik untuk BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang sendiri ataupun kepada instansi-
instansi pemerintah yang lain sebagai bentuk pertanggungjawaban.

1.5 Manfaat Tugas Akhir


Hasil tugas Akhir ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :

l. Bagi Penulis

Untuk membandingkan antara ilmu yang telah diperoleh selama belajar di


Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan kenyataan yang ada dalam
perusahaan atau instansi, serta untuk mengetahui secara nyata kesulitan
yang dihadapi dalam membuat atau merancang Sistem informasi pengelolaan
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang dan untuk mempraktekkan pengalaman yang didapat selama
kuliah

2. Bagi Perusahaan

xxi
Penelitiaan ini diharapkan dapat memberi sumbangan pikiran dan
membantu memecahkan atau mencari jalan keluar yang baik dari setiap
permasalahan yang sedang dihadapi yaitu antara lain:

a. Mempercepat proses dalam menangani Sistem informasi pengelolaan


arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang.

b. Mengahasilkan informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN


(Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang pada bagian yang
membutuhkan.

3. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi Universitas Dian Nuswantoro


Semarang sebagai bahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan
pembanding dan kerangka acuan dalam memahami persoalan yang sama.
Dan juga sebagai sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan
penguasaan mahasiswa tentang teori yang telah diberikan dan sebagai
evaluasi bahan akademik

4. Bagi Pembaca

Dapat memberikan suatu gambaran tentang apa itu arsip surat ukur tanah,
serta mengembangkan ilmu komputer terutama yang berkaitan dengan
aplikasi.

xxii
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem


2.1.1. Definisi Sistem.

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli mengenai sistem,


diantaranya menurut Robert G. Murdich, Joel E. Ross dan James R.
Claggett, 2000, bahwa suatu sistem adalah seperangkat elemen yang
digabungkan antara satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama.

Sedangkan menurut Gordon B. Davis, 2000, bahwa suatu sistem


terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.

Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS, 2000, bahwa sistem adalah


elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau
organisasi yang mempunyai tujuan bersama.

xxiii
Dan menurut Jogiyanto H. M., 2001, bahwa sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya


suatu sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang lebih kecil atau
dapat disebut subsistem, dimana subsistem-subsistem tersebut saling
berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan
yang telah ditetapkan.

2.1.2. Karakteristik Sistem.


Menurut Jogiyanto H. M, 2001, dalam bukunya berjudul Analisa
dan Desain Sistem Informasi, mengemukakan bahwa suatu sistem
mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,


yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem, mempunyai sifat-sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.

b. Sasaran sistem atau Goal


Merupakan tujuan sistem yang dapat berupa tujuan usaha, kebutuhan,
masalah, prosedur pencapai tujuan.

c. Batas atau Boundary

xxiv
Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari
sistem dimana batasan-batasan ini dapat berupa peraturan-peraturan,
biaya-biaya, personil, peralatan, dan lain-lain.

d. Masukan sistem atau Input


Merupakan bagian dari suatu sistem yang bertugas untuk menerima
data masukan, dimana data dapat berupa: asal masukan, jenis masukan
data.

e. Pengolah atau Process


Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi
sesuai dengan keinginan. Misalnya: klarifikasi, peringkasan pencarian.

f. Keluaran sistem atau Output


Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain.

g. Penghubung sistem atau Interface


Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini, memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang
lainnya.

h. Lingkungan luar sistem atau Environment


Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem
tersebut.

2.2 Konsep Dasar Informasi

xxv
Informasi bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya berakhir.
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, Jogiyanto H.M, 2001”.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan kejadian-kejadian


(event) yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

2.2.1 Pengertian Informasi


Terdapat 2 (dua) pendapat mengenai definisi atau pengertian
akan informasi. Menurut Gordon B. Davis, 2000, informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerima dalam pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang.

Sedangkan menurut William S. Davis, 2000, informasi adalah data


atau fakta-fakta yang harus digabungkan atau diolah dahulu dengan cara
tersendiri agar data-data tersebut mempunyai arti dan data yang
digabungkan tersebut akan membentuk informasi.

Sumber Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang


lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari
informasi adalah data di mana data merupakan kenyataan yang
mengggambarkan suatu kejadian-kejadian yang secara relatif tidak berarti
bagi pemakainya.

2.2.2 Siklus informasi.


Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu model untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan sejumlah data kembali.

xxvi
Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch
yang dikutip oleh Jogiyanto H. M, 2001, disebut dengan siklus informasi
(information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolah data
(data processing cycles).

Proses

(Model)

Input Output
Dasar
(Data) (Informasi)
Data
Data Penerima

(Ditangkap)

Hasil Keputusan
Tind
Tindakan

Gambar 2.1 : Siklus Informasi

Sumber : Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2001.

2.2.3 Kualitas informasi.


Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung
dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya
(timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski

xxvii
menggambarkan kualitas dati informasi dengan bentuk bangunan yang
ditunjang oleh tiga buah pilar.

A T R
k e e
u p l
r a e
a t v
t a
n
W
a
k

Gambar 2.2 : Pilar Kualitas Informasi

Sumber : Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto, 2001

a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat waktu
Berarti informasi yang datang dari penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Ini
dikarenakan bahwa informasi merupakan landasan di dalam

xxviii
pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda.

2.2.4 Nilai Informasi


Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal,
yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya.

2.3 Sistem Informasi Manajemen


Komputer tidak harus digunakan di dalam Sistem Informasi Manajemen,
tetapi di dalam prakteknya tidaklah mungkin Sistem Informasi Manajemen yang
komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen non-komputer dan elemen
komputer. Menurut Gordon B. Davis, 2000, yang dimaksud elemen non-komputer
disini adalah sistem manusia dan elemen komputer adalah sistem mesin.

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di
dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem
informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing
systems atau information processing systems atau information-generating
systems. Informasi yang sistematis sangat diperlukan untuk mengelola
perusahaan. Informasi yang benar diperlukan oleh setiap manajer.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari adanya suatu sistem Informasi

xxix
terpadu dan terkoordinasi. Gordon B.Davis, 2000, dalam bukunya sistem
informasi manjemen menguraikan sistem informasi sebagai suatu sistem
yang jelas dan singkat sebagai berikut:

Sistem Informasi menerima masukan data dan instruksi,


mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan
hasilnya.

Sedangkan menurut Jogiyanto H. M, 2001, sistem informasi


adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Ada beberapa masalah yang dapat diatasi dengan pemakaian


sistem informasi yang baik yaitu:

1. Penyajian informasi yang cermat dan dapat dipercaya tingkat


keandalannya.
2. Pengkomunikasian dan pengolahan data dengan metode dan teknik
yang lebih efisien.
3. Penyajian informasi pada waktu yang telah diotentukan, agar lebih
bermanfaat bagi manajemen
4. Pengolahan data dan penyajian informasi dengan alokasi data yang
lebih rendah daripada dampak yang ditimbulkannya.
5. Koordinasi antara manusia dengan mesin selama dalam pengolahan
data.
2.3.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh semua tingkatan manajemen.Ada beberapa pendapat mengenai
definisi Sistem Informasi Manajemen antara lain yaitu:
xxx
a. Menurut George M. Scott, 2000, Suatu SIM adalah kumpulan dari
interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi
baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.

b. Menurut Barry E. Cushing, 2000, SIM adalah kumpulan dari manusia


dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

c. Sedangkan menurut Frederick H. Wu, 2000, SIM adalah kumpulan-


kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
mendukung manajemen.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa Sistem


Informasi Manajemen adalah :

1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi


2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang
melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang
mempengaruhi semua operasi organisasi dan merupakan kumpulan dari
sistem-sistem informasi.

2.4 Komputer
Pengertian akan sistem komputerisasi dalam hal ini adalah dimana untuk
menghasilkan suatu informasi yang baik, data-data yang ada diolah dengan
menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantunya. Untuk lebih memperjelas
pengertian sistem komputerisasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2.4.1 Pengertian komputer

xxxi
Komputer adalah serangkaian atau kumpulan mesin elektronik
yang bekerja bersama-sama, membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan
teliti dan dapat melakukan rangkaian pekerjaan secara otomatis melalui
instruksi atau program yang diberikan kepadanya, dari pengertian komputer
tersebut didapat beberapa pengertian pokok mengenai komputer itu sendiri,
yaitu :
a. Pengertian mengenai komputer yang hanya merupakan sekelompok
mesin elektronik
b. Pengertian mengenai komputer yang hanya merupakan suatu alat
c. Pengertian mengenai komputer yang baru saja bekerja kalau ada urutan
program atau instruksi yang diberikan kepadanya.
2.4.2 Konsep Dasar Sistem Komputerisasi
Komputerisasi pengolahan data merupakan upaya untuk
menyelenggarakan kegiatan pengolahan data dengan menggunakan
komputer sebagai alat bantu utama, disamping alat bantu lainnya. Pengertian
komputerisasi merujuk pada keadaan dimana hampir sebagian besar atau
bahkan seluruhnya dari kegiatan-kegiatan pengolahan data tersebut
diselesaikan oleh komputer. Konsep dasar sistem komputerisasi dapat dilihat
dari beberapa fungsi yaitu:
1. Alat untuk memasukkan data
Berfungsi sebagai alat untuk memasukkan data (input device) ke dalam
memory komputer guna keperluan proses berikutnya. Salah satu jenis
data alat pemasukan data ini adalah keyboard ataupun papan angka.
2. Alat untuk melakukan pemrosesan data
Yaitu sering disebut Central Processing Unit (CPU), yang disebut juga
jantung atau otak komputer. CPU juga berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan berbagai macam proses perhitungan.
3. Alat untuk mengeluarkan hasil proses atau output unik
Berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan hasil pemrosesan data yang
berasal dari CPU, misalnya monitor dan printer.

xxxii
2.5 Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi (systems information development)
dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti karena:

a. Permasalahan-permasalahan (problems)
a.1 Ketidakberesan.

a.2 Pertumbuhan atau perkembangan organisasi.

b. Untuk meraih kesempatan (opportunities)


c. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Dengan telah dikembangkan system yang baru, maka diaharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan di system yang baru. Peningkatan-peningkatan ini
berhubungan dengan PIECES:

1. Performance (Kinerja)
2. Informastion (Informasi)
3. Economy (Ekonimis)
4. Control (Pengendalian)
5. Efficiency (Efisiensi)
6. Service (Pelayanan)

2.6 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi


Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat
merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat
memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu

xxxiii
direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan
dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih menimbulkan
kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam
tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk
mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap
perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu sistem (systems
life cycle).

Ide dari system life cycle adalah sangat sederhana. Tiap-tiap bagian dari
pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tahapan utama
siklus hidup pengembangan sistem informasi dapat terdiri dari:

1. Tahapan Perencanaan Sistem (systems planning).


2. Analisis Sistem (systems selection).
3. Desain Sistem (systems design).
4. Seleksi Sistem (systems selection).
5. Implementasi Sistem (systems implementation) dan
6. Perawatan Sistem (systems maintenance).
Dari beberapa siklus pengembangan sistem informasi, maka proses dari
pengembangan sistem yang terutama adalah analisis sistem, desain sistem dan
implementasi sistem. Sebenarnya proses ini merupakan tahapan sebelum
dilakukan pengembangan sistem. Tahap perawatan sistem sebenarnya juga
merupakan tahapan setelah pengembangan sistem selesai dilakukan dan sistem
telah dioperasikan.

2.7 Konsep Dasar Analisa Sistem


2.7.1 Pengertian Analisa Sistem
“Analisa Sistem adalah dari nilai informasi yang utuh ke dalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

xxxiv
diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. Jogiyanto H.M,
2001.
2.7.2. Tahap Analisa Sistem

Tahapan-tahapan analisa sistem:


a. Tahap Identifikasi (Identity).
Tahap awal dalam menganalisa sistem dan mengidentifikasi masalah
yang dihadapi terdiri dari:

1. Identifikasi penyebab masalah.


2. Identifikasi titik keputusan.
3. Identifikasi personal kunci.
b. Tahap Pemahaman (Understand)
Tahap ini memahami kinerja dari sistem yang telah ada sehingga akan
memudahkan penyelesaian masalahnya.

c. Tahap Analisis (Analyze)


Tahap ini dilakukan dengan menentukan jenis penelitian rencana
jadwal penelitiannya.

d. Tahap Pelaporan (Report)


Tahap akhir analisa data dengan membuat laporan hasil analisis yang
telah dilakukan.

2.7.3 Alat Bantu Analisa Sistem


Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang
diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur maka
dibutuhkan alat untuk melaksanakannya. Adapun alat Bantu yang
digunakan adalah:

Tabel 2.1 simbol-simbol Flow Chart Diagram.

xxxv
Keterangan Simbol

DOKUMEN:

Digunakan untuk mendefinisikan dokumen


masukan (formulir) dan dokumen keluaran
(laporan).

PEMASUKAN DATA:

Digunakan untuk mendefinisikan


pemasukan data (umumnya melalui
keyboard, tetapi dapat juga masukan lain
seperti digitizer, mouse, dll)

PROSES MANUAL:

Digunakan untuk mendefinisikan


pekerjaan manual, seperti acc,
pencampuran, terima gaji, dll.

ARSIP/DOKUMENTASI:

Digunakan untuk mendefinisikan


penyimpanan arsip seandainya suatu saat
diperlukan sebagai back-up, pembuatan
bahan laporan, bahan audit, dsb.

PROSES BERBASIS KOMPUTER:


xxxvi
Mendefinisikan proses yang dilakukan
dengan komputer seperti: penghitungan,
pencetakan laporan, penjumlahan, dsb.

DISPLAY:

Mendefinisikan keluaran (output) dalam


bentuk tampilan layar monitor (screen).

PENGHUBUNG/KONEKTOR:

Mendefinisikan penghubung ke bagian


lain, tetapi dalam halaman yang sama.

PENGHUBUNG/KONEKTOR:

Mendefinisikan penghubung ke bagian


lain, tetapi di dalam halaman yang
berbeda.

FILE MASTER:

Mendefinisikan penyimpanan (storage)


untuk data-data master.

FILE TRANSAKSI:

Mendefinisikan penyimpanan (storage)

xxxvii
yang bukan master yang berupa file-file
transaksi, temporer, dsb.

PROSEDUR YANG TIDAK DIDEFINISIKAN:

Mendefinisikan prosedur lain yang tidak


termasuk sebagai bagian dari sistem
prosedur yang dibuat.

KARTU PLONG:

Mendefinisikan masukan/keluaran yang


menggunakan kartu plong (punched card).

PITA KERTAS BERLUBANG:

Mendefinisikan masukan/keluaran yang


menggunakan pita kertas berlubang.

PITA MAGNETIK:

Mendefinisikan masukan/keluaran yang


menggunakan pita magnetic.

DRUM MAGNETIK:

Mendefinisikan masukan/keluaran yang


menggunakan drum magnetic.

xxxviii
GARIS ALIR:

Menunjukkan arus dari proses

KONDISI:

Mendefinisikan alternatif pemilihan


terhadap suatu proses.

Sumber: Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto H. M, 2001.

2.8 Konsep Dasar Perancangan Sistem


2.8.1. Perancangan Sistem.

Perancangan Sistem adalah kegiatan merancang atau mendesain


suatu sistem yang baik yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam
proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.

Perancangan sistem merupakan langkah awal pada


pengembangan sistem untuk setiap prodeuk sistem. Secara jelas dapat
didefinisikan, yaitu merupakan penerapan bermacam-macam teknik dan
prinsip dengan tujuan mendefinisikan peralatan, proses atau sistem secara
rinci. Sehingga mudah di dalam penerapannya. Tujuannya:

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.


b. Untuk memenuhi gambaran yang jelas, lengkap kepada programmer
dan ahli teknik lainnya yang terlibat.
2.8.2. Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem meliputi ;

xxxix
a. Perancangan Sistem yang terdiri dari investigasi awal dan studi
kelayakan.
b. Kebutuhan Sistem yang terdiri dari operasi dan analisis sistem
kebutuhan pemakai, pendekatan dukungan secara teknis, desain
konsep dan uji ulang paket, penilaian alternatif dan perencanaan.
c. Pengembangan Sistem yang terdiri dari rancang bangun sistem secara
teknis, rancang bangun aplikasi, pemrograman aplikasi, dan pengetesan
prosedur pemakai dan pengendalian latihan untuk pemakai,
perancangan, implementasi, perencanaan, konversi, pengetesan
sistem.
2.8.3. Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem

Beberapa alat pendukung pengembangan dan perancangan


sistem yang digunakan dalam penulisan ini adalah:

2.8.3.1 Context Diagram


Context Diagram adalah kasus khusus DFD (bagian dari DFD
yang berfungsi untuk memetakan model lingkungan) yang
dipresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem. Context Diagram meliputi karakteristik
penting dalam sistem yaitu:

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain.


2. Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan
harus diproses dengan cara tertentu.
3. Data keluar, data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke
lingkungan luar sistem.
4. Penyimpanan data.
2.8.3.2 Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

xl
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
mengalir dan data tersebut disimpan.

DFD merupakan alat yang populer sekarang ini karena


menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstuktur dan
jelas. Jogiyanto H. M, 2001.

Simbol-simbol yang digunakan adalah Sebagai berikut:

Tabel 2.2 : Diagram Alir Data

Nama Simbol Simbol


PROSES
Diunakan Untuk menunjukkan
transormasi dari masukan menjadi
keluaran, dalam halini sejumlah
masukan dapat menjadi hanya satu
keluaran ataupun sebaliknya.

ALIRAN DATA
Digunakan untuk menggambarkan
gerakan paket data atau informasi dari
satu bagian ke baian lain dari sistem
dimana penyimpanan mewakili lokasi
penyimmpanan data

PENYIMPANAN
Digunaka untk mendefinisikan file atau

xli
basis data atau seringkali
mendefinisikan bagaimana
penyimpanan diimplementasikan dalam
sistem komputer
TERMINATOR (ASAL ATAU TUJUAN
DATA)
Melambangkan orang atau kelompok
orang (misalnya organisasi diluar
sistem, group, departemen, perusahaan
pemerinntah) yang merupakan asal
data atau tujuan informasi.
Sumber: Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto H. M, 2001.

2.8.3.3 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah merupakan katalo fakta tentang data dan


kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Jogiyanto, H. M, 2001.

Dengan adanya kamus data, analisa sistem dapat didefinisikan


data mengalir sistem dengan dan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisa sistem dengan pemakai sistem tentang
data yang mengalir di sistem.

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai


berikut :

1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimmpanan dalam DFD.


2. Mendeskripsikan komposisi paket data yan bergerak elalui aliran
(misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos).

xlii
3. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi
penyimpanan aliran data.
4. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan (yang
akan menjadi titik perhatian dalam entity-relationship diagram).
Simbol-simbol yang digunakan adalah :

Tabel 2.3 : Kamus Data

Simbol Keterangan Atau Uraian


= Terdiri dari, mendefinisikan, uraian
menjadi, artinya
+ Dan
() Operasional (bolh ada boleh tidak)
{} Pengulagan
[] Memilih salah satu atau sejumlah
alternatif
** Komennta
@ Identifikasi atribut kunci
| Pemisah sejumlah alternatif pilihan
antara simbol [ ]
Sumber: Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto H. M, 2001.

2.8.3.4 Entity-Relationship Diagram (ERD)


Entity-Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model
yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data (file
data). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data serta untuk menguji model dengan
menyampaikan proses yang harus dilakukan.

xliii
Simbol-simbol yang digunakan :

Tabel 2.4 : Entity-Relationship Diagram (ERD)

Nama Simbol Simbol

ENTITY

Digunakan untuk menggambarkan obyek


yang dapat diidentifikasikan dalam
lingkungan pemakai.

ATRIBUT

Digunakan untuk menggambarkan


elemen-elemen dari suatu entity, yang
menggambarkan karakter entity.

HUBUNGAN

Entity dapat berhubungan satu sama lain.


Hubungan ini disebut Relationship.

GARIS

Digunakan untuk menghubungkan entity


dan entity stribut.

Sumber: Analisis & Desain Sistem Informasi, Jogiyanto H. M, 2001.

a. Kardinalitas atau Derajat Relasi

xliv
Kardinalitas atau Derajat Relasi menunjukkan jumlah
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada
himpunan yang lain.

Kadinalitas relasi terdiri dari:

1. Hubungan 1:1 (One to One)


Derajat hubungan antar entity 1:1 terjadi bila tiap anggota
entity A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari
entity B.

A B

A B

A B

A B

Gambar 2.3 Hubungan One to One

2. Hubungan 1:M (One to Many)


Derajat hubungan antar entity 1:M terjadi bila tiap anggota
entity A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota
dari entity B. sebaliknya, tiap anggota entity B hanya boleh
berpasangan dengan satu anggota dari entity A.

xlv
B
A
B
A
B
A
B

Gambar 2.4 Hubungan One to Many

3. Hubungan M:M (Many to Many)


Derajat hubungan antar entity M:M terjadi bila tiap anggota
entity A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota
dari entity B. Sebaliknya, tiap anggota entity B boleh
berpasangan dengan lebih dari satu anggota dari entity A.

A B

A B

A B

A B

Gambar 2.5 Hubungan Many to Many

b. Agregasi

xlvi
Dalam realitas dijumpai adanya relasi yang secara
kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. Dengan kata
lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga
mengandung unsure dari relasi lain. Hal ini yang disebut
Agregasi. Agregasi ini menggambarkan sebuah himpunan relasi
yang secara langsung menghubungkan sebuah hinpunan entitas
denga sebuah himpunan relasi dalam ERD.

2.8.3.5 Normalisasi
Normalisasi adalah merupakan suatu bentuk teknik
yang menstrukturkan data dalam cara-cara tertentu, untuk
membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang
berhubungan dengan pengolahan data. Jogiyanto HM, 2001.

a. Ketergantungan Fungsional
Diberikan sebuah tabel T berisi paling sedikit 2 (dua) buah
atribut, yaitu A dan B. Dapat dinyatakan dengan Notasi A ->
B yang berarti A secara fungsional menentukan B atau B
secara fungsional tergantung pada A. Jika dan hanya jika
setiapkumpulan baris (row) yang ada di tabel T, pasti ada 2
(dua) baris data (row) di tabel T dengan nilai A yang sama,
maka nilai untuk B pasti juga sama.

b. Key (kunci)
Key atau kunci adalah satu atau gabungan dari beberapa
atribut yang dapat membedakan semua baris data (row)
dalam tabel secara unik.

Beberapa macam key atau kunci:

1. Candidat Key (Kunci Kandidat atau Kunci Calon)

xlvii
Suatu atribut yang mengidentifikasikan secara unik
suatu kejadian spesifik dari entity. Jika satu kunci
kandidat berisi dari satu atribut, maka biasanya disebut
Composite Key (Kunci Gabungan).

2. Primary Key (Kunci Primer)


Suatu atribut tidak hanya mengidentifikasikan secara
unik suatu kejadian spesifik, tetapi juga dapat mewakili
setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat
mempunyai kunci peluang menjadi primary key tetapi
sebaliknya dipilih satu angka saja yang dapat mewakili
secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

3. Alternatif Key (Kunci Alternatif)


Kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key,
seringkali dijadikan sebagai kunci alternatif pengurutan
dalam pelaporan.

4. Foreign Key (Kunci Tamu)


Suatu atribut yang melengkapi satu relatioship
(hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Kunci
utama ditempatkan pada entity anak dan sama dengan
primary key induk yang direlasikan.

Bentuk-bentuk normalisasi:

1). Bentuk Normal I (NF)

Jika semua atribut yang mempunyai nilai yang bersifat


atomic, tetapi masih ada beberapa atribut yang
berulang-ulang.

2). Bentuk Normal II (II NF)

xlviii
Jika relasi tersebut berada pada bentuk Normal I dan
semua atribut bukan kunci hanya bergantung pada
primary key. Untuk mengubah Normal I ke Normal II
dilakukan operasi manipulasi data.

Syarat untuk menjadi Normal II:

a). Memenuhi Normal I;

b). Semua atribut bukan kunci utama bergantung


penuh pada kunci utama, bukan pada sebagian
kunci utama.

3). Bentuk Normal III (III NF)

Jika relasi berada dalam bentuk Normal II dan setiap


atribut yang bukan atribut kunci non transitif
independent pada primary key.

Syarat untuk menjadi Normal III:

a). Memenuhi Normal II.

b). Semua atribut kunci utama tidak bergantung penuh


pada atribut bukan kunci utama yang lain.

2.8.3.6 HIPO (Hierarchy Plus Input Proses Output)


HIPO merupakan suatu alat dokumentasi program
yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik
dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Penggunaan
HIPO mempunyai sasaran utama sebagi berikut :

xlix
1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-
fungsi dari sistem.
2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan
oleh program.
3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang
harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh
masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-
diagram HIPO.
4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pemakai.

2.8.3.7 Perancangan Masukan dan Keluaran (Input Output Design)


1. Desain input dimulai dari desain dasar sebagai perangkat input
pertama kali. Karena apabila dokumen dasar tidak di desain
dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah
bahkan kurang. Dokumen dasar biasanya berbentuk formulir
yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi.
Jogiyanto HM, 2001.

2. Desain Output dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan


output dari sistem yang baru. Ada dua cara macam desain
output, yaitu: output yang berbentuk laporan di media kertas
dan output dimedia perangkat lunak dan bentuk dialog dilayar
terminal output dalam bentuk laporan.
a Output dalam bentuk laporan.

Adapun penggolongan laporan yang ada adalah sebagai


berikut:

1). Laporan berdasarkan bentuknya:

l
a) Laporan Bentuk Multiple Kolom
b) Laporan Bentuk Horizontal
c) Laporan Bentuk Vertikal
2). Laporan berdasarkan rincian data:

a) Laporan Detail
b) Lapoan Rekapitulasi
3). Laporan berdasarkan pihak yang membutuhkan:

a) Laporan Eksternal
b) Laporan Internal
c) Laporan Turn Around (Eksternal dan Internal)
b. Output dalam bentuk dialog layar terminal.

Desain dialog layar terminal merupakan rancangan


percakapan antara pemakai sistem (user) dengan
komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses
memasukkan data ke sistem, menampilkan output
informasi kepada user atau sebaliknya.

2.8.3.8 Decomposisi Diagram


Decomposisi diagram merupakan grafik yang dapat dipecah
menajdi beberapa bagian yang kecil sehingga mudah dipelajari.

Decomposisi diagram mempunyai 4 bagian, yaitu:

1. Memecahkan masalah yang besar ke bagian-bagian yang bisa


dipecahkan.
2. Untuk membantu testing program.
3. Untuk membantu penggambaran flow.
4. Untuk membantu dala melacak proses terkecil sampai
tertinggi.

li
2.9. Landasan Teori Obyek Penelitian
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 43 Tahun 2009 mengenai Kearsipan,
beberapa pengertian mengenai arsip dan kearsipan telah terangkum di dalam Bab I
Ketentuan Umum Pasal 1. Berikut ini pengertian arsip dan kearsipan menurut UU
No. 43 Tahun 2009:
1. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
2. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan
media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan
pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
4. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar
bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak
tergantikan apabila rusak atau hilang.
5. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus
menerus.
6. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.
7. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki
nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
8. Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan,
keamanan, dan keselamatannya.
9. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.
Sedemikian lengkap UU No. 43 Tahun 2009 ini mewadahi pengertian arsip dan
kearsipan. Tinggal bagaimana penerapannya dalam pengelolaan arsip bagi

lii
kehidupan kebangsaan, organisasi, perusahaan dan perkantoran sehingga pada
akhirnya dapat terwujud dunia kearsipan tanah air yang terkelola secara optimal,
efektif dan efisien.

2.10 Visual Basic

Di lingkungan windows perangkat lunak pengembangan aplikasi cenderung


mengarah ke pemrograman visual. Dengan menggunakan pemrograman visual,
antarmuka pengguna dapat dibuat dengan mudah dan dilakukan secara visual.
Kemudahan secra visual ini diterapkan pada pembuatan laporan dan berbagai
aktivitas lainnya sehingga diharapkan pengembangan suatu aplikasi dapat dilakukan
dengan cepat.
Pemrograman visual menggunakan konsep yang disebut pemrograman
berorientasi objek (PBO) dan pemrograman yang dikendalikan oleh kejadian (event
driven).
Oleh karena pemrograman visual menggunakan pemrograman berorientasi objek,
komponen-komponen yang menyusun antar mukaberupa sejumlah objek,
misalnya form. Mengingat PBO juga Menyediakan kemampuan pewarisan
(inheritance) sehingga dapat membuat suatu objek baru yang mewarisi sifat-sifat
objek yang telah ada, dengan beberapa perubahaan sifat.

2.11 SQL

S Q L merupakan bahasa standard untuk pengolahan database. S Q L


mulai dikembangkan pada tahun 70-an di laboratorium IBM, San Jose,
California. Perintah-perintah dalam bahasa S Q L dinyatakan dalam bahasa
Inggris yang sederhana dan mempunyai struktur linear dalam basis terurut.
Secara umum SQL digunakan untuk melihat, menambah, mengubah dan

liii
menghapus data.

Pernyataan-pernyataan dalam S Q L :

- SELECT, digunakan untuk mengambil data dari suatu table

- Sintaknya adalah sebagai berikut:

SELECT *(namafield) FROM nama tabel (INTO tabel tujuan) (WHERE


kondisi)

- INSERT, digunakan untuk menyisipkan data

Sintaknya adalah sebagai berikut :

INSERT INTO nama tabel (field l, field2, ...)

VALUE (ekspresi l, ekspresi2, ...)

- DELETE, digunakan untuk menghapus data

Sintaknya adalah sebagai berikut:

DELETE FROM nama tabel WHERE kondisi

- UPDATE, digunakan untuk memperbarui suatu data dalam table

Sintaknya adalah sebagai berikut :

UPDATE nama table

SET kriteria

WHERE kondisi

liv
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Obyek penelitian Tugas Akhir ini adalah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Kabupaten Pemalang, dengan alamat Pemuda No. 35 Pemalang, telepon 0284-
321112..

lv
3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian.yaitu
pada bagian pengarsipan. Data primer yang diperoleh adalah antara lain data
surat ukur dan data gambar situasi.

3.2.2 Data Sekunder


Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung.
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sebagai sumber
pelengkap teori data primer yang diperoleh dari perpustakaan dan internet
yaitu berupa pengertian, konsep dan definisi yang berhubungan dengan
penyusunan Tugas Akhir ini. Adapun data-data tersebut antara lain teori
mengenai basis data, pengarsipan, serta beberapa teori lainnya yang akan
membantu penyelesaian penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode yang akan dipergunakan menggunakan beberapa cara
yaitu :

3.3.1 Wawancara

Wawancara (interview), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan


melalui tatap muka dan wawancara antara pengumpulan data (pencatat)
dengan responden. Wawancara dilakukan baik secara langsung maupun
dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai instrumen penelitian.

3.3.2 Studi Pustaka ( Library Research )

lvi
Studi Pustaka dilakukan dengan mencari bahan referensi dan mempelajari
bahan referensi dari buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian.
Adapun referensi dan buku-buku yang digunakan penulis yang berkaitan
dengan pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang.

3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Sistem

Tahap-tahap pengembangan sistem menggunakan metode SDLC (Siklus


Development Life Cycle). Tiap-tiap bagian dari pengembangan sistem dibagi menjadi
beberapa tahapan kerja (Jogiyanto, HM, 2006). Tahapan utama siklus hidup
pengembangan sistem informasi dapat terdiri dari :

7. Tahapan Perencanaan Sistem (systems planning).


Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengenai dan mendefinisikan
masalah pengembangan pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang.

8. Analisis Sistem (systems selection).


Tahap analisis sistem adalah studi domain masalah untuk merekomendasikan
perbaikan dan menspesifikasi persyaratan dan prioritas untuk solusi. Tugas
paling penting dalam tahap ini adalah proses menemukan permasalahan dan
menghasilkan alternatif pemecahan masalah.

9. Desain Sistem (systems design).


Pada tahap ini penulis mencoba untuk merancang suatu sistem yang dapat
dipahami oleh operator (user) dalam membantu pengelolaan arsip surat ukur
tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang.

lvii
10. Seleksi Sistem (systems selection).
Pada tahap ini penulis melakukan penseleksian terhadap program-program
yang telah dibuat dan proses seleksi terhadap penyimpanan data pengelolaan
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang.

11. Implementasi Sistem (systems implementation)


Tahap implementasi sistem adalah tahap mengkonstruksi dan menempatkan
sistem ke dalam pengelolaan data administrasi Sistem informasi pengelolaan
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang.

12. Perawatan Sistem (systems maintenance).


Tahap perawatan sistem adalah tahap dimana sistem yang telah dibuat jadi dan
diterapkan kedalam operasional perusahaan memerlukan perawatan mulai dari
back up, sampai dengan maintenance software.

3.4.1 Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem dilakukan dengan bagaimana menerapkan pengetahuan


tentang sistem informasi ke dalam organisasi. Untuk dapat terus maju dan
eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan teknologi dan teori organisasi
modern. Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa sistem informasi dan
teknologi informasi sebagai suatu hal yang kaku karena sistem informasi
dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu untuk
dapat menerapkan sistem yang efektif dan efesien di perlukan perencanaan,
pelaksanaan, pengaturan dan evaluasi sesuai keinginan dan nilai masing-
masing organisasi (Tata Sutabri, 2004).

Untuk memahami bagaimana merencanakan sistem informasi yang tepat dan


sesuai dengan organisasi masing-masing. Berikut langkah-langkah dalam
perencanaan sistem informasi, yaitu:

lviii
1. Ide, untuk mengetahui adanya perubahan.
2. Design, merancang, dan cara pemecahannya.
3. Pelaksanaan, menerapkan desain ke dalam sistem.
4. Kontrol, memeriksa apakah tingkat pelaksanaan di jalankan sesuai dengan
desain.
5. Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan
semula.
6. Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan evaluasi hasil yang
ada.
3.4.2 Analisis Sistem

Analisis Sistem menguraikan dari suatu sistem informasi kedalam bagian-


bagian komponennya untuk mengidentifikasikan dan mengevalusi
permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang sangat kritis karena kesalahan
dalam tahap didesain sistem dapat diketahui oleh karena itu faktor-faktor
seperti ketelitian, metode pengumpulan data dan keahlian seorang analisis
sangat menentukan.

Pada tahap ini penulis melakukan langkah-langkah dalam pembuatan Sistem


informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang tersebut antara lain :

1. Identifikasi masalah (identify)


Langkah pertama adalah mengenal masalah dan hambatan-hambatan
dalam administrasi.

a. Meluruskan kesalahan pengertian mengenai apa yang telah


ditemukan dan dianalisis oleh sistem tetapi tidak sesuai dengan
sistem manajemen.

lix
b. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen.

c. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan


tindakan selanjutnya (melanjutkan ketahap desain sistem atau
menghentikan proyek).

2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)


Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci apa dan
bagaimana sistem yang ada beroperasi.

3. Menganalisis sistem (analyze)


Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah ada dari hasil
penelitian (memahami kerja) yang dilakukan pada sistem yang ada untuk :

a. Menganalisa kelemahan dari sistem yang beroperasi.

b. Menganalisa masalah yang terjadi agar dapat menemukan jawaban


apa yang menjadi penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul
dengan menganalisis :

1) Kendala
Menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan
dilakukan dalam setiap kegiatan.

2) Dokumen
Menunjukkan dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem
lama.

3) Laporan
Menunjukkan laporan yang sudah dihasilkan pada sistem lama.

4) Teknologi
Menunjukkan teknologi yang sudah digunakan pada sistem lama.

c. Menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya.

lx
4. Membuat laporan hasil analisis (report)
Langkah ini bertujuan untuk :

a. Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.


b. Meluruskan kesalahan pengertian mengenai apa yang telah
ditemukan dan dianalisis oleh sistem tetapi tidak sesuai dengan
sistem manajemen.
c. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen.
d. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya. (melanjutkan ketahap desain sistem atau
menghentikan proyek)
3.4.3 Desain Sistem

Desain sistem adalah penentuan bagaimana sebuah sistem akan


menyesuaikan apa yang harus diselesaikan, meliputi konfigurasi komponen-
komponen dari sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar
memuaskan rancang bangun pada akhir tahap analisa sistem. Langkah-
langkah yang penulis lakukan dalam menganalisa untuk pembuatan laporan
tugas akhir ini adalah :

a. Menyusun aliran data.


b. Menyusun flow of document.
c. Menyusun sistem secara global dengan penggambaran context diagram,
decompotition diagram, data flow diagram.
d. Merancang sistem secara rinci dengan penggambaran normalisasi,
pembuatan struktur database, penyusunan kamus data dan desain objek
(database).
e. Menyusun formulir dan bentuk input data.
f. Merancang bentuk laporan.
3.4.4 Seleksi Sistem

lxi
Pada tahapan seleksi sistem ini dilakukan dengan melakukan test case pada
implementasi rekayasa yang dibuat untuk menguji kehandalan unjuk kerja
pada sistem. Cara pengujian yang digunakan adalah pengujian menyeleksi
program-program yang telah dibuat dan proses seleksi terhadap
penyimpanan dan transaksi .

Adapun tujuan dari seleksi sistem ini adalah :

a. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul


telah digunakan paling tidak satu kali.
b. Mengeksekusi loop pada batasan mereka dan pada batas operasional.
c. Menggunakan structural data internal untuk jaminan validitasnya.
Dalam sistem ini pengujian dilakukan dengan memberikan memberikan data-
data sampel dan dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan.

3.4.5 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan


sistem supaya sistem tersebut siap untuk dioperasikan.

Kegiatan-kegiatan dalam mengimplementasikan sistem dibagi menjadi


beberapa tahap, yaitu :

a. Rencana Implementasi sistem


Dalam tahap ini dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang
dibutuhkan selama tahap implementasi supaya lebih optimal.

b. Pelaksanaan Implementasi Sistem


Dalam tahap ini diadakan serangkaian kegiatan-kegiatan yaitu antara lain :

1) Pemilihan dan pelatihan personil


2) Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak
3) Pengetesan program
4) Konversi sistem

lxii
c. Tidak Lanjut Tahap Implementasi
Pada tahap ini penulis akan melakukan pengetesan sistem dengan jalan
menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu waktu
tertentu.

3.4.6 Perawatan Sistem

Setelah semua sistem dapat terselesaikan, maka sistem membutuhkan


perawatan supaya sistem dapat berjalan dengan baik dan data dapat
tersimpan dengan aman.
Yang perlu dilakukan untuk merawat sistem adalah :

1. Back up secara periodik


Back up data ini dapat dilakukan dengan cara menyimpan ulang data
pada disket atau pada cd. Data yang harus diback up adalah data-data
yang berhubungan dengan sistem yang dibuat. Back up data dapat
dilakukan 1 (satu) bulan sekali.
2. Index ulang (posting)
3. Updating data base
Updating data base dilakukan jika dalam sistem akan ditambah sistem
baru, misalnya dalam sistem hanya terdapat Delete, Add, Save, dan
Cancel kemudian akan ditambah Find untuk mencari data tamu secara
cepat tanpa membuka satu persatu.
4. Menghapus data-data yang sudah tidak dipakai
Karena kapasitas dalam komputer terbatas, maka untuk data-data yang
sudah tidak terpakai harus dihapus.

lxiii
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan Umum Obyek Penelitian


4.1.1 Visi Dan Misi
Visi BPN Pemalang :

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertahanahan untuk


sebesar-besar kemakmuran rakyat,serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyaratakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.

Misi BPN Pemalang :

Menggembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijaksanaan


pertanahan untuk :

lxiv
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat,penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat,pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendaparan serta pemantapan ketahanan pangan.
2. Meningkatkan tatanan kehidupan bersama yang harmonisDan
mengatasi berbagai sengketa,konflik dan perkara pertanahan di seluruh
tanah air dan penataan perangkat hukum dan system pengelolaan
pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa,konflik dan perkara di
kemudian hari.
3. Melanjutkan system kemasyarakatan,kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
4. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan
jiwa,semangat,prinsip,dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan
aspirasi rakyat secara luas.
5. Melaksanakan sistem informasi dan manajemen pertahanan nasional
dan system pengamanan dokumen pertanahan dengan tekhnologi
elektronik.
6. Mensertipikatkan seluruh bidang tanah di kabupaten pemalang.
7. Mengoptimalkan penggunaan tanah dengan reforma agraris.
8. Meningkatkan partisipasi dan pemeberdayaan masyarakat di bidang
pertanahan dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik.
9. Meningkatkan pendapatan asli daerah kabupaten pemalang melalui bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
Moto :

Lembaga yang bermanfaat bagi masyarakat,pemuda dan dunia usaha.

4.1.2 Struktur Organisasi


Dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan maka perlu adanya
pengkoordinasian tugas yang jelas dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian. Di samping itu dinas akan mudah melaksanakan fungsi kontrol pada
setiap bagian.

lxv
Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi BPN Kabupaten Pemalang adalah
sebagai berikut :

lxvi
lxvii
lxviii
4.1.3 Dokumen Yang Sedang Berjalan
1. Narasi Sistem
a. Pendaftar memohon melakukan pendaftaran diloket BPN dan
melengkapi persyaratannya untuk mendapatkan nomer antrian
pengukuran atas tanah yang mau didaftarkan
b. BPN mengeluarkan surat tugas untuk petugas ukur
c. Petugas ukur melakukan pengukuran bidang, dan penggambaran
sketsa bidang

lxix
d. Petugas pemetaan melakukan penggambaran bidang setelah
menerima sketsa dari petugas ukur dan memasukan gambar
tersebut kedalam database BPN
e. Penerbitan Surat ukur oleh kantor BPN
f. Entri data Surat ukur oleh petugas pengarsipan

lxx
2. Flow Dokumen
KONSUMEN LOKET BPN PETUGAS UKUR PEMETAAN

IDENTITAS IDENTITAS 3 5

SYARAT-SYARAT SKETSA BIDANG

Memberi Nomor SURAT TUGAS


1 Antrian
IDENTITAS

Melakukan
IDENTITAS
IDENTITAS Penggambaran
Bidang Tanah
NOMOR ANTRIAN
NOMOR ANTRIAN Melakukan
Pengukuran
Bidang Tanah SKETSA BIDANG

GAMBAR BIDANG
1
SYARAT-SYARAT
2
Melengkapi Syarat
Pendaftaran SURAT TUGAS

IDENTITAS
IDENTITAS A
IDENTITAS SKETSA BIDANG
NOMOR ANTRIAN
NOMOR ANTRIAN
SYARAT-SYARAT N
SYARAT-SYARAT

5 4

Memberi Surat 7
2 Tugas

NOMOR ANTRIAN

SYARAT-SYARAT
IDENTITAS
SURAT TUGAS

IDENTITAS
N

4
3

SYARAT-SYARAT

lxxi
Gambar : 4.2 : Flow Dokumen Manual

lxxii
Sumber : Data Yang Diolah

4.2 Analisa Sistem


4.2.1 Identifikasi Masalah Dan Sumber Masalah

Pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan


Nasional) Kabupaten Pemalang dalam pengolahan datanya masih
menggunakan metode konvensional dengan mencatat satu persatu dokumen
yang berhubungan dengan proses pengelolaan arsip yang meliputi
pengelolaan surat ukur tanah, gambar situasi dan sertifikat tanah. Pencatatan
tersebut dalam pengolahannya sering terjadi kesalahan pencatatan, dan
keterlambatan dalam penyajian laporan pada akhir periode, yang
dikarenakan informasi dari bagian operasional yang berupa data produk
yang dibutuhkan konsumen atau perusahaan terkait, masih berupa dokumen-
dokumen yang disimpan pada tempat-tempat tertentu (lebih dari satu
tempat), sehingga dalam hal pengelolaan data tidak ada ketersesuaian antara
arsip yang dibutuhkan dan arsip yang masuk saat pengurusan akta tanah.
Permasalahan lain yang timbul apalagi kalau ada dokumen-dokumen yang
rusak atau bahkan hilang, hal ini bisa berdampak negatif pada bagian yang
membutuhkan laporan tersebut karena informasi yang didapatkan menjadi
tidak akurat sehingga keputusan yang diambil berdasarkan informasi
tersebut tidak relevan.

Dari hasil identifikasi masalah tersebut diatas yaitu sistem lama,


yang menjadi penyebabnya, hal ini dikarenakan :

lxxiii
1. Proses pengelolaan arsip surat ukur tanah yang dilakukan masih
menggunakan metode konvensional, sehingga membutuhkan
pengontrolan data yang serba teliti jika terjadi kesalahan, yang
digunakan untuk membuat laporan pada akhir periode.
2. Sistem penyimpanan dokumen yang tidak efisien dan sistem
pengelolaan data yang kurang efektif. Dari hasil pengolahan dokumen
tersebut harusnya bisa dinikmati oleh semua bagian dalam bentuk
informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah yang dibutuhkan oleh
semua bagian serta menghasilkan laporan pengelolaan surat ukur tanah
sebagai pertanggungjawaban.
Untuk itu pula diterapkan suatu sistem pengelolaan arsip surat ukur
tanah yang mampu menangani gambar bidang, surat ukur tanah dan
serttifikat tanah, dengan didukung oleh penyimpanan data secara efisien
dan sistem pembuatan laporan yang efektif sehingga mampu menghasilkan
informasi yang akurat, tepat dan relevan. Informasi yang demikian adalah
sangat penting artinya karena informasi ini akan digunakan sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan.

4.2.2 Identifikasi Kebutuhan Data Dan Informasi

Perlunya pengembangan sistem yang dapat diartikan untuk menyusun


suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama dengan sasaran
keseluruhan atau perbaikan sistem yang ada agar berjalan dengan baik dengan
adanya sistem yang akan dikembangkan.

Berikut ini beberapa kebutuhan informasi yang perlu dilakukan


pengembangan yaitu untuk Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur
tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang adalah :

1. Pendataan User atau Petugas


2. Pengelolaan Reghat
3. Pengelolaan Regsu
4. Pengelolaan Desa

lxxiv
5. Pengelolaan Kecamatan
6. Pengelolaan Kabupaten
7. Pengelolaan Propinsi
Kebutuhan informasi diatas disebabkan karena adanya tuntunan pelayanan
yang baik, cepat dan akurat dari Sistem informasi pengelolaan arsip surat
ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang
agar lebih cepat dan tepat waktu

4.2.3 Alteratif Sistem Yang Diusulkan

Sistem baru yang di usulkan adalah mengenai sistem pengelolaan dokumen


untuk menghasilkan laporan-laporan yang lebih akurat dan relevan yang
dibutuhkan baik oleh BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang sendiri maupun dengan perusahaan atau instansi yang terkait.
Proses awal tidak jauh beda dengan sistem lama, hanya untuk pengelolaan
data arsip surat ukur tanah digunakan alat bantu yaitu dengan program
komputer yang diolah dan disimpan pada media elektronik yaitu Hardisk.
Hal ini akan sangat membantu dalam pengelolaan arsip surat ukur, serta
desainnya untuk menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan secara
tepat dan akurat.

4.2.3.1 Identifikasi Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk mendukung Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur


tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang,
perlu adanya dukungan sistem komputer yang memadai baik
hardware maupun software.
Dalam memilih hardware dan software perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kegiatan komputer di lingkungan Sistem informasi


pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang masih dalam tahap
awal sehingga perlu adanya penyesuaian dalam pengembangan.

lxxv
2. Pemilihan hardware dan software memperhatikan kebutuhan
sekarang dan yang akan datang.
3. Adanya pertimbangan biaya yang minimal tetapi mencapai
hasil yang relatif optimal.
Adapun kebutuhan hardware yang dapat menunjang kegiatan
proses komputerisasi adalah sebagai berikut :

a. Client

Spesifikasi Jumlah

CPU Intel Pentium 4, 2,4 GHz 4 (empat) Unit

RAM 256 Mb

Hardisk 40 GG Rpm 7200 serial


ATA

Floppy Disk 1,44 Mb

Monitor SVGA 14” Full Screen

CDROM

Keyboard

Mouse

Lan card 100 Mbps

b. Server

Spesifikasi Jumlah

CPU Intel Core To Duo Pentium 1 (satu) Unit


4, 3,2 GHz

lxxvi
RAM 1 GG

Hardisk 120 GG Rpm 7200 Serial


ATA

Floppy Disk 1,44 Mb

Monitor SVGA 17” Full Screen

DVD RW

Keyboard

Mouse

Lan Card 100 Mbps

4.2.4.2 Identifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak untuk mendukung pengembangan Sistem informasi


pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut :

1. Bahasa Pemrograman
1) Bahasa Pemrograman Apliaksi Berbasis Website
mengubah cara mengorganisasi dan memanipulasi data
pada PC tampilan yang mudah dipakai.
2) Bahasa Pemrograman Aplikasi Berbasis Website yang
bekerja pada sistem operasi MS Windows lebih mudah
dengan bantuan peralatan mouse sebagai inputan.
3) Bahasa Pemrograman Aplikasi Berbasis Website
merupakan bahasa pemrograman yang menggunakan
konsep database, sehingga memberikan kemudahan dalam
pengolahan datanya. Sedangkan database sendiri
menggunakan Mysql.

lxxvii
2. Software Sistem Operasi
Software Sistem Operasi yang digunakan adalah
Sistem Operasi Windows dengan versi bebas. Dengan
pemrograman under windows pengolahan data, pengolahan
lembar kerja dan informasi yang dihasilkan dapat disajikan
lebih menarik.

4.2.4.3 Identifikasi Kebutuhan SDM

Kelompok tenaga ahli komputer yang akan dibutuhkan


meliputi :

1. Sistem Analis
a. Adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam
mengenalisa dan merancang suatu sistem komputerisasi dan
atau menyusun spesifikasi komputer dan program aplikasi
untuk selanjutnya digunakan oleh programmer.
b. Bertugas untuk menganalisa sistem yang sedang berjalan
saat ini, kemudian mendesain dan merancang sistem tersebut
menjadi sistem komputerisasi ke dalam diagram dan gambar.
2. Programmer
Bertugas mengimplementasikan desain yang dibuat oleh seorang
analis ke dalam kode dan logika program dengan menggunakan
bahan pemrograman.

Adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam menyusun


dan mengembangkan suatu program aplikasi dalam salah satu
bahasa pemrograman.

3. User
Adalah para karyawan yang ada dalam BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang, mereka mengoperasikan dan
memasukkan data user, data regsu, data reghat, data desa, data
kecamatan, data kabupaten dan data propinsi ke dalam komputer

lxxviii
serta mencetak laporan-laporan distribusi jika suatu saat
dibutuhkan.

4. Maintenance
Bertugas merawat sistem dan sekaligus segala kendala-kendala
selama penerapan sistem baru tersebut.

4.2.3.4 Pemilihan Dan Kelayakan Sistem

a. Analisis Kelayakan Jadwal Kegiatan

1. Jadwal pelaksanaan kegiatan yang dapat melalui analisis


kelayakan jadwal pelaksanaan Sistem informasi pengelolaan
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang secara kualitatif analisis ini
digunakan untuk menyelesaikan aktifitas serta waktu dimulai
dan berakhirnya Sistem informasi pengelolaan arsip surat
ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Kabupaten Pemalang tidak ada hambatan.
2. Jadual pelaksanaan kegiatan ini dapat melalui analisis
kelayakan jadwal pelaksanaan Sistem informasi pengelolaan
arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan
Nasional) Kabupaten Pemalang secara kualitatif. Analisis
jaringan proyek ini digunakan untuk menyelesaikan aktifitas
serta waktu di mulai dan berakhirnya proyek. Pada jaringan
proyek akan terlihat tingkat ketergantungan yang cukup
tinggi dari masing-masing aktifitas. Penjadwalan dengan
menggunakan jaringan proyek memudahkan dalam
pelaksanaan pengawasan terhadap proyek atau kegiatan.
a. Tenaga Ahli
Untuk melaksanakan pekerjaan penyusunan sistem tersebut
diatas.

lxxix
4.3 Perancangan Sistem

4.3.1 Desain Diagram Arus Data

4.3.1.1 Contex Diagram

Pada perancangan sistem ini keterangan mengenai context diagram


adalah context diagram yang terdiri dari 6 kesatuan luar (
Konsumen, Administrasi, Keuangan, Operasional, Distribusi,
Pimpinan) dan sebuah proses (Sistem informasi pengelolaan arsip
surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Kabupaten Pemalang). Arus data pada context diagram ini adalah
sebagai berikut :

1. Identifikasi Data Dan Informasi


a. Identifikasi Data
a.1. Identitas

a.2. Syarat-syarat

a.3. Data Antrian

a.4. Surat Tugas

a.5. Gambar Bidang

a.6. Sketsa Bidang

a.7. Surat Ukur

a.8. Gambar Ukur

a.9. Data Petugas

b. Identifikasi Informasi
b.1 Sertifikat Tanah

b.2. Daftar Antrian

lxxx
b.3. Daftar Pendaftaran

b.4. Daftar Tugas

b.5. Daftar Sketsa

b.6. Daftar Sketsa Ukur

b.7. Daftar Gambar Ukur

b.8. Laporan Petugas

b.9. Laporan Konsumen

b.10. Laporan Surat Ukur

b.11. Laporan Gambar Ukur

2. Identifikasi Sumber Data Dan Tujuan Informasi

a. Idemtifikasi Sumber Data

a.1 Konsumen

a.2. Loket Pendaftaran

a.3. Pemetaan

a.4. Pengukuran

a.5. Tata Usaha

b. Identifikasi Tujuan Informasi

b.1 Konsumen

b.2. Loket Pendaftaran

b.3. Pemetaan

b.4. Pengukuran

lxxxi
b.5. Tata Usaha

b.6. Kepala BPN

Secara lengkap gambar Contex Diagram dan DFD Leveled 0


Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN
(Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang adalah sebagai
berikut :

lxxxii
Identitas Data_Antrian
Syarat_Syarat Surat_Tugas LOKET
KONSUMEN
PENDAFTARAN

0
Sertifikat_Tanah
Daftar_Antrian Daftar_Pendafatar
SISFO
Daftar_Sketsa Pengelolaan Daftar_Tugas
PEMETAAN PENGUKURAN
Gambar_Bidang Arsip Sketsa_Bidang
Tanah
Surat_Ukur Lap_Surat_Ukur
Gambar_Ukur Lap_Gambar_Ukur
Data_Petugas

TATA Daftar_Sketsa_Ukur KEPALA


USAHA Daftar_Gambar_Ukur Lap_Petugas BPN
Lap_Konsumen

Gambar 4.3 : Context Diagram

Sumber : Data Yang Diolah

lxxxiii
4.3.1.2 DFD Leveled 0

PENGOLAHAN TATA
KONSUMEN
Identitas DATA Data_Petugas USAHA

KONSUMEN PETUGAS
KONSUMEN PETUGAS
KONSUMEN PETUGAS
2
Syarat_Syarat Daftar_Sketsa_Ukur
PEMETAAN
Data_Antrian Daftar_Gambar_Ukur
DAN
PENGUKURAN
Daftar_Sketsa Daftar_Tugas

Sketsa_Bidang

Gambar_Bidang Surat_Tugas
PEMETAAN PENGUKURAN
Data_Antrian
Daftar_Pendafatar
GAMBAR SKETSA

LOKET
GAMBAR SKETSA
PENDAFTARAN

3
GAMBAR SKETSA
Sertifikat_Tanah Surat_Ukur
Gambar_Ukur
PENGARSIPAN

ARSIP

ARSIP KONSUMEN
ARSIP KONSUMEN
4
Lap_Gambar_Ukur
PETUGAS Lap_Surat_Ukur KEPALA
PETUGAS LAPORAN
Lap_Konsumen BPN
Lap_Petugas

GAMBAR SKETSA

GAMBAR SKETSA

Gambar 4.4 : DFD Leveled 0

lxxxiv
Sumber : Data Yang Diolah

4.3.2 Perancangan Database


4.3.2.1 Entity Relationship Diagram

lxxxv
Gambar 4.5 : Entity Relationship Diagram

Sumber : Data Yang Diolah

4.3.2.2 Normalisasi
1. Tabel Petugas
a. Tabel petugas Memenuhi 1st NF (First Normal Form)

lxxxvi
Tabel memenuhi 1-NF jika dan hanya jika table petugas (profilid,
keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid, parentid,
nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)
tersebut tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu
dengan domain nilai yang sama dan bernilai atomic, yaitu tidak
ada set atribut yang berulang-ulang (ganda). Sedangkan pada
tabel petugas tidak terdapat set atribut yang berulang.
b. Tabel petugas Memenuhi 2nd NF (Second Normal Form)
Pada tabel KSM telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan
kunci utama (nmksm, ketuaksm, skrtrsksm) tergantung secara
fungsional terhadap atribut kunci utama/ primary key (profilid).

profilid (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


parentid, nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

c. Tabel petugas Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)


Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,
parentid, nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin,
kodepartisi) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut
bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan
kunci tidak punya hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci utama/primary key
(profileid) secara menyeluruh.

Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel petugas

profilid (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


parentid, nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel petugas

lxxxvii
keterangan (password, statususer, tipeuser, officeid, parentid,
nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

password (keterangan, password, tipeuser, officeid, parentid,


nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

tipeuser (keterangan, password, officeid, parentid, nodeorder,


flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

officeid (keterangan, password, statususer, tipeuser, parentid,


nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

parentid (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

nodeorder (keterangan, password, statususer, tipeuser,


officeid, parentid, flagspopp, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

flagspopp (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


parentid, nodeorder, wfmprofile, flagadmin, kodepartisi)

wfmprofile (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


parentid, nodeorder, flagspopp, flagadmin, kodepartisi)

flagadmin (keterangan, password, statususer, tipeuser, officeid,


parentid, nodeorder, flagspopp, wfmprofile, kodepartisi)

kodepartisi (keterangan, password, statususer, tipeuser,


officeid, parentid, nodeorder, flagspopp, wfmprofile, flagadmin)

2. Tabel reghat
a. Tabel reghat Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Pada tabel reghat (reghat,desaid, tipehakid, nomor, hatdate,
hateexpire, employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin,
penunjuk, asalpersilid, asalpersilremark, userentri, tanggalentri,

lxxxviii
flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun, desutg, desutipe,
hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi) tidak terdapat set atribut yang
berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu
pengertian yang tunggal.
b. Tabel reghat Memenuhi 2sd NF (Second Normal Form)
Pada tabel reghat telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan
kunci utama (reghat,desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,
employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk,
asalpersilid, asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib,
deluas, desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip,
kodepartisi) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci
utama/ primary key (regid).

Regid (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire, employeenip, hatstatus,


hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid, asalpersilremark, userentri, tanggalentri,
flagdb, denib, deluas, desunomor, desutahun, desutg, desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

c. Tabel reghat Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)


Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci utama/primary key

lxxxix
(regid) secara menyeluruh. Tapi karena atribut kdksm hanya
tergantung transitif dengan atribut noang jadi tabel anggota akan
dipecah menjadi tabel anggota_detail yang berisi (idang, kdksm)
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel reghat

regid (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel reghat

desaid ( tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

tipehakid (desaid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

nomor (desaid, tipehakid, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

hatdate (desaid, tipehakid, nomor, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,

xc
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

hateexpire (desaid, tipehakid, nomor, hatdate,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

Employeenip (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid, asalpersilremark,
userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desunomor, desutahun,
desutg, desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

hatstatus (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

Hatatasnama (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatorigin, penunjuk, asalpersilid, asalpersilremark,
userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid ,nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

Hatorigin (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

xci
penunjuk (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,
employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

asalpersilid (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilremark,
userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

asalpersilremark (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

userentri (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip , kodepartisi)

tanggalentri (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, flagdb, denib, deluas, desunomor,desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

flagdb (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate,

xcii
regsuid,nomorlengkap,ubketahuiremark,ubketahuiemployeenip,kodepartisi)

denib (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

deluas (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

desunomor (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas, desutahun,
desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap, ubketahuiremark,
ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

desutahun (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

desutg (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutipe, hatnomordate, regsuid, nomorlengkap,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

desutipe (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,

xciii
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,hatnomordate, regsuid, nomorlengkap,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

hatnomordate (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, regsuid, nomorlengkap,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

regsuid (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, nomorlengkap,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

nomorlengkap (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

ubketahuiremark (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,


employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiemployeenip, kodepartisi)

ubketahuiemployeenip (desaid, tipehakid, nomor, hatdate,


hateexpire, employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk,
asalpersilid, asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor, desutahun, desutg, desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, kodepartisi)

xciv
kodepartisi (desaid, tipehakid, nomor, hatdate, hateexpire,
employeenip,hatstatus, hatatasnama, hatorigin, penunjuk, asalpersilid,
asalpersilremark, userentri, tanggalentri, flagdb, denib, deluas,
desunomor,desutahun, desutg,desutipe, hatnomordate, regsuid,
nomorlengkap, ubketahuiremark, ubketahuiemployeenip)

3. Tabel regsu
a. Tabel regsu Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Tabel memenuhi 1-NF jika dan hanya jika table regsu (regid, desid,
sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate, suemployeenip
sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta, suorigin,
sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor,
dehaktipe, sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi ) tersebut tidak
memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu dengan domain
nilai yang sama dan bernilai atomic, yaitu tidak ada set atribut yang
berulang-ulang (ganda). Sedangkan pada tabel petugas tidak
terdapat set atribut yang berulang.
b. Tabel regsu Memenuhi 2nd NF (Second Normal Form)
Pada tabel regsu telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan
kunci utama (desid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,
surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas,
supenunjukkan, suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb,
denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe, sunomordate,
nomorlengkap, kodepartisi ) tergantung secara fungsional terhadap
atribut kunci utama/ primary key (regid).

regid ( desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta, suorigin,
sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain, suuserentri,
sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe, sunomordate,
xcv
nomorlengkap, kodepartisi )
c. Tabel regsu Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)
Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci (sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate,
suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas,
dehaknomor, dehaktipe, sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi
)tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci
yang lain dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak
punya hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci harus
bergantung hanya pada kunci utama/primary key (regid) secara
menyeluruh.
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel regsu

regid (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel regsu

desaid ( sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

xcvi
sutipe (desaid, sutahun, sunomor, sutanggal, surveydate,
suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sutahun (desaid, sutipe, sunomor, sutanggal, surveydate,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sutanggal (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, surveydate,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Survey date (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,,


suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

suemployee (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, sukotak, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta, suorigin,
sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain, suuserentri,
sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sukotak (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip, supeta, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,

xcvii
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

supeta (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, sulembar, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sulembar (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, suatasnama, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )nomorlengkap, kodepartisi )

suatasnama (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, sunopeta,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sunopeta, (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Suorigin (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Sustatus (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,

xcviii
sunopeta, suorigin, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Sukeadaan (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sutandabatas, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

sutandabatas, (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, supenunjukkan, suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

supenunjukkan, (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, , suhallain,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Suhallain (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

suuserentri (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, , sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

xcix
sutanggalentri (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,
surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor, dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Flagdb (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, denib, deluas, dehaknomor,
dehaktipe, sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

denib (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, , deluas, dehaknomor,
dehaktipe, sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

deluas (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, , dehaknomor,
dehaktipe, sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

dehaknomor (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, , dehaktipe,
sunomordate, nomorlengkap, kodepartisi )

Dehaktipe (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor,

c
nomorlengkap, kodepartisi )

sunomordate (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor,
dehaktipe, , nomorlengkap, kodepartisi )

nomorlengka (desaid, sutipe, sutahun, sunomor, sutanggal,


surveydate, suemployeenip sukotak, supeta, sulembar, suatasnama,
sunopeta, suorigin, sustatus, sukeadaan, sutandabatas, supenunjukkan,
suhallain, suuserentri, sutanggalentri, flagdb, denib, deluas, dehaknomor,
dehaktipe, sunomordate, , kodepartisi )

4. Tabel kabupaten
a. Tabel kabupaten Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Tabel memenuhi 1-NF jika dan hanya jika table kabupaten
(kabupatenid, propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,
aktif, numerkid, batas, kodepartisi) tersebut tidak memiliki atribut
bernilai banyak atau lebih dari satu dengan domain nilai yang sama
dan bernilai atomic, yaitu tidak ada set atribut yang berulang-ulang
(ganda). Sedangkan pada tabel petugas tidak terdapat set atribut
yang berulang.
b. Tabel kabupaten Memenuhi 2nd NF (Second Normal Form)
Pada tabel kabupaten telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut
bukan kunci utama ( propinsiid, tipekabupaten, kabukode,
kabunama, aktif, numerkid, batas, kodepartisi) tergantung secara
fungsional terhadap atribut kunci utama/ primary key
(kabupatenid).

kabupatenid ( propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama, aktif,


numerkid, batas, kodepartisi)

ci
c. Tabel kabupaten Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)
Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci (propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama, aktif,
numerkid, batas, kodepartisi) tidak bergantung secara fungsional
kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Semua
atribut bukan kunci tidak punya hubungan yang transitif. Setiap
atribut bukan kunci harus bergantung hanya pada kunci
utama/primary key (kabupatenid) secara menyeluruh.
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel kabupaten

kabupatenid (, propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,


aktif, numerkid, batas, kodepartisi)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel kabupaten

propinsiid (tipekabupaten, kabukode, kabunama, aktif,


numerkid, batas, kodepartisi)

tipekabupaten (propinsiid, kabukode, kabunama, aktif,


numerkid, batas, kodepartisi)

kabukode ( propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,


aktif, numerkid, batas, kodepartisi)

kabunama (propinsiid, tipekabupaten, kabukode, , aktif,


numerkid, batas, kodepartisi)

aktif ( propinsiid, tipekabupaten, kabukode,


kabunama, , numerkid, batas, kodepartisi)

numerkid ( propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,


aktif, , batas, kodepartisi)

cii
batas (propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,
aktif, numerkid, kodepartisi)

kodepartisi (propinsiid, tipekabupaten, kabukode, kabunama,


aktif, numerkid, batas,)

5. Tabel desa
a. Tabel desa Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Tabel memenuhi 1-NF jika dan hanya jika table desa (desaid,
kecamatanid,tipedesaid,desakode,desacob,desanama,tm3zone,aktif,
konternib,konterhat1,konterhat3,konterht4,konterhat8,konterhms,k
ontergd,kontersu,kodepartisi,numerikid,batas) tersebut tidak
memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu dengan domain
nilai yang sama dan bernilai atomic, yaitu tidak ada set atribut yang
berulang-ulang (ganda). Sedangkan pada tabel desa tidak terdapat
set atribut yang berulang.
b. Tabel desa Memenuhi 2nd NF (Second Normal Form)
Pada tabel KSM telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan
kunci utama (kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,
desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3,
konterht4, konterhat8, konterhms, kontergd, kontersu, kodepartisi,
numerikid, batas) tergantung secara fungsional terhadap atribut
kunci utama/ primary key (desaid).

desaid ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob, desanama,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8 ,
konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

ciii
c. Tabel desa Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)
Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob, desanama,
tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi,
numerikid, batas) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut
bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan
kunci tidak punya hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci utama/primary key
(desaid) secara menyeluruh.
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel desa

desaid ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob, desanama,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel desa

keteranganid ( tipedesaid, desakode, desacob, desanama,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

desakode ( kecamatanid, tipedesaid, desacob, desanama,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

desacob ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desanama,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

desanama ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

civ
tm3zone ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,
desanama, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid,
batas)

aktif ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid,
batas)

konternib ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid,
batas)

konterhat1 ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat3 , konterht4 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

konterhat3 ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterht4 , konterhat8 ,
konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

konterht4 ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterhat8
, konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

konterhat8 ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

konterhms ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , kontergd, kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

cv
kontergd ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,
desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontersu, kodepartisi, numerikid, batas)

kodepartisi ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, numerikid, batas)

numerikid ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi, batas)

numerikid ( kecamatanid, tipedesaid, desakode, desacob,


desanama, tm3zone, aktif, konternib, konterhat1, konterhat3 , konterht4 ,
konterhat8 , konterhms , kontergd, kontersu, kodepartisi)

6. Tabel kecamatan
a. Tabel kecamatan Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Pada tabel kecamatan (kecamatanid, kabupatenid, kecakode,
kecanama, aktif, kodepartisi, numerikid, batas) tidak terdapat set
atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut
mengandung satu pengertian yang tunggal.
b. Tabel kecamatan Memenuhi 2sd NF (Second Normal Form)
Pada tabel kecamatan telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut
bukan kunci utama (kecamatanid, kabupatenid, kecakode,
kecanama, aktif, kodepartisi, numerikid, batas) tergantung

kecamatanid ( kabupatenid, kecakode, kecanama, aktif,


kodepartisi, numerikid, batas)

secara fungsional terhadap atribut kunci utama/ primary key


(kecamatanid).

cvi
c. Tabel kecamatan Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)
Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci utama/primary key
(kecamatanid) secara menyeluruh.
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel kecamatan

kecamatanid ( kabupatenid, kecakode, kecanama, aktif,


kodepartisi, numerikid, batas)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel kecamatan

kabupatenid (kecakode, kecanama, aktif, kodepartisi, numerikid,


batas)

kecakode ( kabupatenid, kecanama, aktif, kodepartisi,


numerikid, batas)

aktif ( kabupatenid, kecakode, kecanama, kodepartisi,


numerikid, batas)

kodepartisi (kabupatenid, kecakode, kecanama, aktif,


numerikid, batas)

numerikid ( kabupatenid, kecakode, kecanama, aktif, kodepartisi,


batas)

batas ( kabupatenid, kecakode, kecanama, aktif, kodepartisi,


numerikid)

7. Tabel propinsi
a. Tabel propinsi Memenuhi 1st NF (First Normal Form)
Pada tabel propinsi (propinsiid, propkode, propnama, kodepartisi,
numerikid , batas) tidak terdapat set atribut yang berulang atau

cvii
bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian yang
tunggal.
b. Tabel propinsi Memenuhi 2sd NF (Second Normal Form)
Pada tabel propinsi telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan
kunci utama (propkode, propnama, kodepartisi, numerikid , batas)
tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/ primary
key (propinsiid).
propinsiid (propkode, propnama, kodepartisi, numerikid ,
batas)

c. Tabel propinsi Memenuhi 3rd NF (Third Normal Form)


Pada tahap ini telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan
kunci harus bergantung hanya pada kunci utama/primary key
(propinsiid) secara menyeluruh.
Ketergantungan Fungsi (KF) Tabel propinsi

propinsiid (propkode, propnama, kodepartisi, numerikid ,


batas)

Ketidaktergantungan Fungsi (Non KF) Tabel propinsi

propkode ( propnama, kodepartisi, numerikid , batas)

propnama (propkode, kodepartisi, numerikid , batas)

kodepartisi (propkode, propnama, numerikid , batas)

kodepartisi (propkode, propnama, numerikid , batas)

numerikid (propkode, propnama, kodepartisi, batas)

batas (propkode, propnama, kodepartisi, numerikid , batas)

cviii
4.3.2.3 Tabel Relasi

4.3.2.4 Struktur File Database


Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang satu dengan
yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan digunakan
untuk memanipulasi data dengan perangkat lunak (Program aplikasi). File
database yang digunakan sebagai berikut :

1. File Petugas
Nama File :petugas
Nama Index : petugas
Type File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan Data Petugas
Tabel 4.5 : Tabel Petugas
No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 Reg ID Varchar 32 *

cix
2 Desain Varchar 32

3 LadUser Id Varchar 32

4 NIB Varchar 5

5 KodeOperasi Varchar 3

4 Persilaviablemap Number 1

5 Persilarea Number 22

6 Persilareamap Number 22

7 Persilalamat Varchar 300

8 Persilnomor Varchar 25

9 PersilRT Varchar 5

10 PersilRW Varchar 5

11 Currentdesaid Varchar 32

12 Persilstatus Varchar 1

13 Persilmanfaat Varchar 100

14 Perkodepos Varchar 10

15 Flagperbaik Varchar 15

16 Orginid Varchar 22

17 OriginaPP Varchar 1

18 Desaconib Varchar 8

19 Kodepartisi Varchar 4

cx
20 GugusID Varchar 8

21 NumberKID Varchar 4

22 Batas SDO_Geometry 1

2. File Regsu
Nama File : Regsu
Nama Index : Regsu
Type File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan Data Regsu
No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 Regid Varchar 32 *

2 Desaid Varchar 32

3 Sutahun Number 22

4 Subnomor Varchar 40

5 Subtanggal Date 7

6. Survey Date Date 7

7 Suemployrnip Varchar 18

8 Sukotak Varchar 100

9 Supeta Varchar 50

10 Sulembar Varchar 50

11 Suatasnama Varchar 3

12 Sunopeta Varchar 50

cxi
13 Suorigin Varchar 3

14 Sustatus Varchar 1

15 Sukeadaan Varchar 1000

16 Sutandabatas Varchar 1000

17 Supenunjukan Varchar 1000

18 Suhallain Varchar 1000

19 Suuserentry Varchar 18

20 Sutanggalentry Date 7

21 Flagdb Varchar 1

22 Denis Varchar 10

23 Deluas Number 22

24 Dehaknomor Varchar 30

25 Dehaktipe Varchar 1

26 Sunomordate Date 7

27 Nomorlengkap Date 200

28 Kodepartisi Varchar 4

3. File Desa
Nama File : Desa
Nama Index : Desa
Type File : Master
Fungsi : Untuk menyimpan Data Desa

cxii
No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 Desid Varchar 32 *

2 Kecamatanid Varchar 32

3 TipeDesaID Number 22

4 DesaKode Varchar 40

5 Desacob Date 7

6. Desanama Date 7

7 Suemployrnip Varchar 18

8 Sukotak Varchar 100

9 Supeta Varchar 50

10 Sulembar Varchar 50

11 Suatasnama Varchar 3

12 Sunopeta Varchar 50

13 Suorigin Varchar 3

14 Sustatus Varchar 1

15 Sukeadaan Varchar 1000

16 Sutandabatas Varchar 1000

17 Supenunjukan Varchar 1000

18 Suhallain Varchar 1000

19 Suuserentry Varchar 18

cxiii
20 Sutanggalentry Date 7

21 Flagdb Varchar 1

22 Denis Varchar 10

23 Deluas Number 22

24 Dehaknomor Varchar 30

25 Dehaktipe Varchar 1

26 Sunomordate Date 7

27 Nomorlengkap Date 200

28 Kodepartisi Varchar 4

29 Numerikid number 22

30 batas Sdo_geometry

4. File Kecamatan
Nama File : kecamatan
Nama Index : kecamatan
Type File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan Data Kecamatan

No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 KecamatanID Varchar 32 *

2 KabupatenID Varchar 32

3 KecaKode Varchar 2

4 KecaNama Varchar 50

cxiv
5 Aktif Varchar 1

4 Kode Partisi Varchar 4

5 NumberkId Varchar 22

6 Batas SDO_Geometry 1

5. File Kabupaten
Nama File : kabupaten
Nama Index : kabupaten
Type File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan Data Kabupaten

No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 KabupatenID Varchar2 32 *

2 PropinsiId Varchar2 3

3 TipekabupatenID Number 22

4 Kabukode Varchar2 2

5 Kabunama Varchar2 50

6 Aktif Varchar2 1

7 NumberkId Number 22

8 Batas SDO_Geometry 1

9 Kodepartisi Vachar2 4

6.File Provinsi

cxv
Nama File : provinsi
Nama Index : provinsi
Type File : Master

Fungsi : Untuk menyimpan Data Provinsi

No Nama Field Type Width Key Keterangan

1 PropinsiID Varchar2 3 *

2 Propkode Varchar2 2

3 Propnama Vachar2 50

4 Kodepartisi Varchar2 4

5 Numerikid Number 22

6 Batas SDO_geometry 1

4.3.2.5 Desain Input dan Output


1. Form Login

cxvi
Gambar 4.5 form login

Gambar 4.6 Tabel Login

cxvii
2. Form Surat Ukur

Persil

cxviii
Gambar 4.7 Form Surat Ukur

Gambar 4.8 Tabel Pegawai

cxix
3. Form Surat Ukur Regsu

Regsu

Regsu

Regsu Regsu

Gambar 4.9 Form Surat Ukur Regsu

cxx
Gambar 4.10 Tabel Regsu

cxxi
4.Form Surat Ukur Reghat

Gambar Tabel 4.11 Tabel Surat Ukur Reghat

cxxii
Gambar Tabel 4.12 Form Surat Ukur Desa

cxxiii
Gambar Tabel 4.13 Form Surat Ukur Desa

Kecamatan

cxxiv
Gambar Tabel 4.14 Form Surat Ukur Kecamatan

cxxv
Gambar Tabel 4.15 Surat Ukur Kecamatan

Kabupaten

Gambar Tabel 4.16 Form Surat Ukur Kabupaten

cxxvi
Gambar Tabel 4.17 Form Surat Ukur Kabupaten

Propinsi

cxxvii
Gambar Tabel 4.18 Form Surat Ukur Provinsi

cxxviii
Gambar Tabel 4.19 Form Surat Ukur Provinsi

cxxix
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan Laporan Tugas Akhir mengenai sistem informasi


pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten
Pemalang maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang berfungsi memberikan informasi
arsip tanah,surat ukur,sertifikat tanah tersebut.
2. Di Dalam sistem informasi tersebut terdapat memberi laporan-laporan yang
berhubungan dengan arsip surat ukur tanah yang diberikan kepada semua pihak
yang terkait sebagai bentuk pertanggungjawaban.
3. Database untuk sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN
(Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang yang berupa inputan variabel
terdiri dari tabel user, reghat, rengsu, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi.
4. Dengan Metode Penggembangan sistem SDLC dapat menyelesaikan masalah
pengarsipan data,pembuatan surat tanah dan arsip surat ukur karena memberikan
batasan atau lingkup sistem sehingga bisa menentukan perkiraan sumber daya,
bisa mengenali berbagai area permasalahan, dapat melakukan penyusunan urutan
tugas pekerjaan pengembangan, dan memberikan dasar pengendalian.
5. Hasil dari sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang berupa Laporan yang berisi hasil tes
bakat minat anak yang dibuat dengan menggunakan Aplikasi online dan nysql.
6. Aplikasi yang dikembangkan diharapkan akan menghasilkan keseragaman
informasi, sehingga akan memudahkan para pengguna informasi untuk
mendapatkan data yang diperlukan.

cxxx
5.2 Saran

Adapun saran-saran yang ingin disampaikan di bagian akhir laporan tugas


akhir ini dengan judul system informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada
BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang adalah :

1. Dengan diterapkannya sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada
BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang , maka diperlukan
pelatihan (Training) yang berhubungan dengan ilmu komputer guna mendukung
operasional komputerisasi sistem retribusi.
2. Untuk menunjang keefektifitasan operasional sistem yang baik dan lancar maka
diperlukan suatu peralatan yang mendukung (PC) yang baik dan menunjang,
dalam arti harus bisa menjalankan sistem operasi dari software retribusi yang
telah dirancang.
3. Dengan mempertimbangkan dari pengalaman-pengalaman yang sudah ada tentang
penggunaan komputerisasi sistem akan sangat menunjang operasional
perusahaan.
4. Untuk perawatan dan pemeliharaan sistem dapat dilakukan dengan cara :
a. Backup Data
Kegiatan backup data bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya
setiap 3 bulan sekali. Data-data master, maupun transaksi bisa di-backup di
media CD ataupun media penyimpanan lainnya. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi,
misalnya server terkena virus, atau media penyimpanan mengalami
kerusakan secara fisik.

a. Update Antivirus
Kemungkinan suatu sistem komputer terkena serangan dari virus sangat besar.
Perkembangan virus sendiri saat ini sudah sangat luar biasa. Tiap hari selalu saja
ditemukan jenis virus baru. Untuk mengantisipasi serangan dari virus, bisa
digunakan antivirus yang selalu ter-up-to-date, sehingga resiko-resiko akibat
serangan dari virus dapat diminimalisir.

cxxxi
b. Defragment Storage (Hardisk)
Kegiatan defragment hardisk dilakukan sebagai usaha untuk membenahi kembali
media penyimpanan yang data-datanya sering digunakan untuk proses transaksi
atau pembuatan laporan, misalnya misalnya pemanggilan data blok, pedagang,
jenis tempat dan pembayaran retribusi untuk memproses transaksi. Dengan men-
defrag media penyimpanan secara rutin, pemanggilan data dapat dilakukan secara
cepat.

5. Penerapan sistem informasi pengelolaan arsip surat ukur tanah pada BPN (Badan
Pertanahan Nasional) Kabupaten Pemalang harus dilaksankan secara konsisten, artinya
harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan sehingga dicapai hasil
yang diinginkan.

cxxxii
DAFTAR PUSTAKA

Aji Supriyanto, 2005, Pengantar Teknologi Informasi, Jakarta, Salemba Infotek.

Fathansyah, Ir. 2001 . Basis Data . Bandung. CV.Informatika.

Iwan Catur Kusworo.(2001). Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Barang


Berbasis Jaringan Online. Surabaya. Skripsi. Institut Teknologi Surabaya)

Jenny Cahyono (2007). Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Badan
Keswadayaan Masyarakat SiwalankertoMakmur Surabaya. Skripsi Sistem
Informasi – S-1. Universitas Kristen Petra.

Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D. (2005) Analisis dan desain Sistem informasi :
Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis, Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul.(2002). Pengenalan Sistem Informasi. Edisi I. Yogyakarta : Andi Offset.

Krisna D. Octovhiana. (2003), Cepat Mahir Visual Basic 6, Ilmu komputer.Com.

Kristanto, Andri. (2003). Perancangan Sistem dan Aplikasinya. Edisi Pertama .


Yogyakarta: Gava Media.

Kusrini, S. &. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntasi dengan
Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: C.V Andi Offset

cxxxiii
cxxxiv

Anda mungkin juga menyukai