Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian


Penelitian ini diawali dengan pembuatan membran ultrafiltrasi. PVC dan
bahan aditif yang divariasikan, untuk mendapatkan membran yang memiliki nilai
fluk dan rejeksi tinggi, tingkat fouling yang rendah, dan mendapatkan kondisi
operasi yang baik dalam penyisihan senyawaa humik air gambut. Bahan yang
divariasikan adalah jenis dari PVC, dan bahan aditif yang divariasikan yaitu
konsentrasi PEG (0-20%) dan ZnO (0-3%). Metode yang dilakukan dalam
pembuatan membran ini adalah metode inversi fasa melalui teknik perendaman
(presipitasi imersi).
Membran yang telah dibuat kemudian diuji kinerjanya berdasarkan
parameter morfologi membran, fouling senyawa humik, permeabilitas dan
slektivitas. Morfologi membran diperoleh dari hasil uji menggunakan scanning
electron microscope (SEM). Sedangkan pengujian permeabilitas dan selektivitas
dilakukan dengan menggunakan air gambut. Permeabilitas membran dites dengan
cara mengukur fluks air demineralisasi RO dan air gambut melalui membran
dengan sistem cross-flow pada berbagai tekanan operasi yang berbeda yaitu 10,
15 dan 30 psig. fluks dan fouling senyawa humik diamati selama proses filtrasi
air gambut selama 2 (dua) jam. Fluks pada air gambut diukur setiap 20 menit
untuk mengetahui tingkat penurunan fluks akibat fouling. Data hasil pengukuran
fluks air gambut, dalam satuan L/m-2.jam, digunakan lebih lanjut sebagai dasar
analisa retensi membran dan fouling. Selanjutnya, data analisa tersebut
merupakan petunjuk mengenai karakteristik membran terhadap fouling dan
rejeksi senyawa humik pada berbagai TMP.
Selektivitas membran dikarakterisasi dengan mengukur kandungan
senyawa humik dalam air hasil penyaringan dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 254 nm.
3.1 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian meliputi bahan baku dan prosedur percobaan, yang akan
dijelaskan sebagai berikut:

3.1.1 Bahan Dan Variabel Penelitian


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membran UF PVC berbentuk lembaran
2. Air gambut (berasal dari sungai Dumai, Riau) dengan nilai pH 3,4
Analisis fouling dilakukan pada berbagai tekanan operasi, yaitu 10, 15, dan 30
psig dengan variasi komposisi larutan membran di sajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Variasi komposisi larutan membran
% %
Kode Membran % Polimer PVC % PEG 400 ZnO
Aseton DMAc
PVC 1a 0 4
PVC 2a 5 4
PVC 3a 12 10 4
PVC 4a 15 4
PVC 5a 20 4
PVC 6a 0 4
PVC 7a 5 4
PVC 8a 14 10 4
PVC 9a 15 4
PVC 10a 20 4
PVC 11a 0 4
PVC 12a 5 4
PVC 13a 16 10 4
PVC 14a 15 4
PVC 15a 20 4

3.1.2 Pengukuran Fluks Air Gambut


Fluks air gambut diukur dengan cara mengalirkan umpan melalui membran
dengan sistem cross-flow. Metode ini sama dengan cara pengukuran fluks air
murni, di mana skema peralatan untuk pengujian fluks membran ditunjukkan pada
Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Skematik peralatan untuk pengukuran fluks membran

Membran flat sheet dipotong berbentuk lingkaran dengan luas permukaan aktif
45 cm2 dan ditempatkan dalam modul membran yang memiliki satu (1) saluran
masuk (inlet) umpan dan dua (2) saluran keluaran (outlet) untuk konsentrat dan
produk. Sebelum melakukan percobaan, membran flat-sheet dicuci selama 20
menit dengan cara mengalirkan air demineralisasi RO melalui membran pada
tekanan konstan guna menghilangkan pelarut yang masih tersisa dalam struktur
membran. Setelah proses pencucian, fluks air gambut melalui membran diukur
berdasarkan pada volume air hasil pemisahan melewati membran per satuan
waktu dan luas permukaan membran. Pengukuran fluks air gambut dilakukan
pada menit ke- 20, 40, 60, 80, 100, dan 120 menit untuk mengetahui penurunan
fluks yang diakibatkan oleh adanya fouling senyawa organik. Fluks air gambut
dihitung dengan persamaan (3.1), sebagai berikut :
𝑉
𝐽𝑡 = (3.1)
𝐴𝑥𝑡

Di mana Jt adalah fluks air gambut (Lm-2h-1), V adalah kecepatan aliran permeat
(L), A adalah luas membran (m2) dan t adalah waktu jam (h).

Sedangkan rejeksi membran dapat dihitung dengan persamaan berikut :

𝐶𝑝
𝑅= (3.2)
𝐶𝑓

Dimana Cp dan Cf adalah konsentrasi senyawa humik dalam permeat dan larutan
umpan. Konsentrasi senyawa humik dalam permeat dan umpan diukur dengan
menggunakan UV/Vis spektrofotometer pada panjang gelombang () 254 nm.

Anda mungkin juga menyukai