TUGAS AKHIR
disusun oleh :
HEN NANDA PERDANA KRISTYABUDI
NIM : 125114018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO :
Play Hard, Work Smart, and Do It by Heart.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The Android operating system is a software which has been growing rapidly at
this time. Therefore, many software developers who make Android as a new breakthrough
in the field of software / operating system on a smartphone. With the increasing use of
Android smartphones, some people want something other than the mere use of smartphone
functions used for SMS, chat, phone, internet, and games.
Remote Control is a wireless device that is used to control a product or tool
from a distance that is used on the toys move, miniature models of vehicles such as cars or
airplanes. A draft control system will be created to replace the analog remote with ordinary
objects used in everyday life is an Android smartphone with a Bluetooth connection.
Therefore, the control system is to facilitate control of a particular device using just one
piece of equipment only. From the robot control system in the form of mini-blimp air
balloon to fly forward, right, left, up, and down.
The main thing to be discussed is how to mini-blimp robot moves according to
the user wishes simply by using an Android smartphone with a Bluetooth connection to
send commands to the bluetooth module mounted on a blimp and after that his order will
be processed by the Arduino board to move the blimp.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
yang berjudul “Sistem Kendali Remote Control Mini-Blimp Menggunakan Android
Smartphone Dengan Komunikasi Bluetooth Berbasis Mikrokontroler”. Laporan tugas
akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam
rangka memperoleh gelar sarjana.
Dalam penulisan tugas akhir ini banyak kesulitan yang penulis temui dan
banyak pula bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka dengan
selesainya penulisan tugas akhir ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamya untuk seluruh pihak yang membantu baik secara materil maupun moril. Pada
kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Djoko Untoro Suwarno, S.Si.,M.T. selaku dosen pembimbing kolokium
dan pendadaran yang dengan segala kesabaran hati memberikan pengarahan
serta membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Kepada seluruh staf dosen dan staf jurusan Teknik Elektro yang telah
memberikan banyak ilmu, arahan, dan masukan selama masa perkuliahan
berlangsung serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Seluruh teman-teman seperjuangan angkatan 2012 Teknik Elektro yang telah
mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Teristimewa untuk kedua orang tua tersayang dan adik tercinta yang selalu
memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tiada henti-hentinya kepada
penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Seluruh teman-teman pemuda dan remaja GKJ Kotagede yang selalu
memberikan bantuan, motivasi, dan doa di dalam penyusunan tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir
ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ........................................................................................ 3
1.4. Metodologi Penelitian ................................................................................ 3
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. RC-Blimp ........................................................................................ 7
Gambar 2.2. Bluetooth Module HC-05 ............................................................... 8
Gambar 2.3. Arduino Nano ................................................................................. 9
Gambar 2.4. Tampilan Arduino IDE .................................................................. 9
Gambar 2.5. Konfigurasi pin Arduino Nano ....................................................... 11
Gambar 2.6. Driver Motor H-Bride .................................................................... 12
Gambar 2.7. Konfigurasi Pin IC L293D ............................................................. 13
Gambar 2.8. Rangkaian Driver Motor DC H-Bridge dengan L293D ................. 14
Gambar 2.9. Bentuk fisik motor servo ................................................................ 15
Gambar 2.10. Kontrol sinyal PWM pada motor servo........................................ 16
Gambar 2.11. App Inventor Designer dan Program App Inventor ..................... 17
Gambar 2.12. Gaya yang diterima pada pesawat ................................................ 24
Gambar 3.1. Diagram blok system pengendalian Mini-Blimp ........................... 25
Gambar 3.2. Konstruksi Mini-Blimp dilihat dari samping ................................. 27
Gambar 3.3. Konstruksi Mini-Blimp dilihat dari belakang dan bawah .............. 27
Gambar 3.4. Rangkaian driver motor DC kanan dan kiri ................................... 28
Gambar 3.5. Lebar pulsa PWM dan posisi motor servo ..................................... 30
Gambar 3.6. Posisi servo dan arah aliran angin pada motor DC ........................ 32
Gambar 3.7. Perancangan tampilan aplikasi Android ......................................... 33
Gambar 3.8. Flowchart aplikasi Android ............................................................ 34
Gambar 3.9. Flowchart Program Mikrokontroler ............................................... 35
Gambar 3.10. Skematik elektronis pada Mini-Blimp ......................................... 36
Gambar 4.1. Hasil implementasi alat Mini-Blimp .............................................. 37
Gambar 4.2. Tampilan aplikasi android pada smartphone ................................. 38
Gambar 4.3. Hasil pengujian posisi slider aplikasi android terhadap sudut servo 39
Gambar 4.4. Program koneksi bluetooth ............................................................ 41
Gambar 4.5. Program status koneksi bluetooth .................................................. 41
Gambar 4.6. Program mengatur gerak blimp ke kanan dan ke kiri .................... 42
Gambar 4.7. Program mengatur gerak blimp maju dan stop .............................. 42
Gambar 4.8. Program mengatur slider aplikasi android ..................................... 42
Gambar 4.9. Listing program arah pergerakan blimp maju dan ke kanan .......... 46
Gambar 4.10. Listing program servo, arah pergerakan blimp kiri dan berhenti . 46
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
modul bluetooth yang terpasang pada blimp dan setelah itu perintahnya akan diproses oleh
papan Arduino untuk menggerakkan blimp.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Android
Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telpon
seluler seperti telpon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platfrom terbuka
(Open Source) bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk
digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Telepon pertama yang memakai sistem operasi
Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008 [1].
Semenjak kehadirannya pada 9 Maret 2009, Android telah hadir dengan versi
1.1, yaitu sistem operasi yang sudah dilengkapi dengan pembaruan estetis pada
aplikasinya, seperti jam alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail, dan
pemberitahuan email. Hingga tahun 2016, Android telah berkembang dengan pesat. Versi
terakhir yang diproduksi disebut sebagai Android versi 6.0 atau Android Marshmallow.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
widget menampilkan konten secara langsung dan terbarui otomatis, misalnya prakiraan
cuaca, kotak masuk surel pengguna, atau menampilkan tiker berita secara langsung dari
layar depan. Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi tentang
perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa "ditarik" ke bawah untuk membuka layar
notifikasi yang menampilkan informasi penting atau pembaruan aplikasi. Notifikasi ini
akan tetap ada sampai pengguna melihatnya, atau dihapus dan di nonaktifkan oleh
pengguna.
pengendali jarak jauh digunakan untuk memberikan perintah dari kejauhan kepada televisi
atau barang-barang elektronik lainnya seperti system streo, mainan dan pemutar DVD.
Remot kontrol untuk perangkat biasanya berupa benda kecil nirkabel yang
digenggam dengan sederetan tombol untuk menyesuaikan berbagai setting. Kebanyakan
remot berkomunikasi dengan perangkatnya melalui sinyal-sinyal infra merah dan melalui
sinyal radio.
2.3. Blimp
Blimp adalah sebuah balon udara atau pesawat yang tidak kaku, merupakan
pesawat mengambang tanpa sebuah kerangka kerja yang mendukung di dalamnya dan juga
tanpa baja di alasnya. Sebaliknya, pesawat ini hanya mengandalkan pada tekanan berasal
dari gas yang dapat mengangkat (helium) pesawat ini sendiri.
Istilah Blimp merujuk pada pesawat yang terbang bebas. Istilah ini berbeda
dengan Moored Ballon (Balon Udara). Balon Udara berbeda dengan Blimp, karena blimp
memiliki sebuah cockpit seperti pesawat yang menggerakannya dan yang satunya tidak
memiliki cockpit hanya tali yang bersandar kepada balon dan diterbangkan menggunakan
gas. Blimp juga memiliki baling-baling untuk menggerakkannya. Pada Gambar 2.1. dapat
dilihat kebanyakan mainan RC-Blimp diisi gas helium menggunakan propeler sebagai
penggerak blimp tersebut.
koneksi. Modul inti HC-05 memiliki dua modus kerja: modus eksekusi manual (merespons
saat diperintahkan) dan modus koneksi otomatis. Modus koneksi ini dapat dipilih lewat
PIN (PIO.11) pada papan inti, pada modul ini sudah diset ke mode eksekusi manual.
Pada mode eksekusi manual, modul ini dioperasikan lewat perintah AT (AT commands)
yang dikirimkan secara serial. Koneksi secara default diset di kecepatan 9,600 bps [3].
10
11
e. LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital
pin no 13.
f. I2C : Pin A4 (SDA) dan A5 (SCL). Pin ini mendukung komunikasi I2C (TWI)
dengan menggunakan Wire Library.
g. AREF. Sebagai referensi tegangan untuk input analog.
h. Reset. Hubungkan ke LOW untuk melakukan reset terhadap mikrokontroller.
Biasanya digunakan untuk dihubungkan dengan switch yang dijadikan tombol
reset.
2.6. Motor DC
Motor DC adalah suatu alat elektromagnetis yang berfungsi mengubah energi
listrik arus searah menjadi energi gerak atau mekanik. Motor yang paling sederhana untuk
pengaktifannya. Motor DC terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor
adalah bagian yang berputar, berupa koil dimana arus listrik dapat mengalir. Stator adalah
bagian yang tetap dan menghasilkan medan magnet dari koilnya.
Prinsip kerja motor DC adalah jika kumparan dialiri arus listrik maka kedua
kumparan akan bekerja gaya Lorentz. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan
magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sebuah kawat penghantar yang dialiri arus, maka akan timbul gerak. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor, aliran arus di dalam penghantar
yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya
pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.
13
menggunakan IC L293D dapat dirakit pada PCB yang kecil. IC L293D adalah IC yang
didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat dikendalikan dengan rangkaian TTL
maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol dengan driver IC L293D dapat
dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif karena di dalam driver L293D
sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam satu unit chip IC L293D terdiri
dari 4 buah driver motor DC dengan kemampuan mengalirkan arus 1A tiap drivernya.
Sehingga dapat digunakan untuk membuat driver H-bridge untuk dua buah motor DC [6].
.
Gambar 2.7. Konfigurasi Pin IC L293D
Fungsi Pin Driver Motor DC IC L293D yang ditunjukkan pada Gambar 2.7.
sebagai berikut :
a. Pin EN (Enable, EN1.2, EN3.4) berfungsi untuk mengijinkan driver
menerima perintah untuk menggerakan motor DC.
b. Pin In (Input, 1A, 2A, 3A, 4A) adalah pin input sinyal kendali motor DC.
c. Pin Out (Output, 1Y, 2Y, 3Y, 4Y) adalah jalur output masing-masing driver
yang dihubungkan ke motor DC.
d. Pin VCC (VCC1, VCC2) adalah jalur input tegangan sumber driver motor
DC, dimana VCC1 adalah jalur input sumber tegangan rangkaian kontrol
driver dan VCC2 adalah jalur input sumber tegangan untuk motor DC yang
dikendalikan.
e. Pin GND (Ground) adalah jalur yang harus dihubungkan ke ground, pin
GND ini ada 4 buah yang berdekatan dan dapat dihubungkan ke sebuah
pendingin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
0 X X Motor Diam
1 1 1 Break
1 0 0 Break
15
Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC
lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan
pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Jika dibedakan menurut rotasinya,
terdapat dua jenis motor servo, yaitu motor servo rotation 180⁰ dan servo rotation
continuous. Motor servo standard (servo rotation 180⁰) yang ditunjukan pada Gambar 2.9.
adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya
setengah lingkaran atau 180⁰. Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor
servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya
tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, berhenti pada posisi tersebut dan
akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba
memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan atau
melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya. Namun, motor servo tidak
akan mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang
setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap
bertahan pada posisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.11. App Inventor Designer dan Program App Inventor [7]
18
dengan volume udara yang dipindahkan oleh benda tersebut. Gas Helium atau gas
Hidrogen yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara. Karena udara dalam balon
memiliki kurang massa per unit volume daripada udara di atmosfer yang mebuatnya lebih
ringan sehingga gaya apung akan mengangkat balon ke atas.
Prinsip kerja yaitu membuat udara dalam balon lebih ringan atau memiliki
massa jenis lebih kecil dari udara luar sehingga balon udara dapat naik (terbang). Sesuai
dengan prinsip Archimedes, gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam
fluda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Udara merupakan fluida, dimana benda
dapat terapung pada fluida, jika massa jenisnya kurang dari massa jenis fluida tersebut
[11]. Hubungan antara berat benda di udara (Mf), gaya ke atas (Fa) dan gravitasi (g) adalah:
Fa = Mf g (2.1)
Fa = Vbf g (2.2)
dengan:
Fa = gaya angkat (N)
Mf = massa zat yang dipindahkan oleh benda (kg)
g = gravitasi bumi (m/s2)
= massa jenis zat (kg/m3)
Vbf = volume zat (m3)
Jika menginginkan balon dapat melayang diudara maka Fangkat = Fberat harus
seimbang, dari Persamaan 2.2. maka hubungan antara gaya angkat dan gaya beban sebagai
berikut:
Fangkat = Fberat
Vbf g = mb g (2.3)
( Vbalon) – ( Vbalon) = mb (2.4)
Untuk membuat balon dapat terbang maka massa benda tidak boleh melebihi
gaya angkat balon ke udara.
19
sejauh sekitar satu kilometer. Kemudian tahun 1766, Joseph Black berkeyakinan bahwa
balon yang diisi dengan hidrogen akan mampu naik di udara. Balon udara panas adalah
teknologi penerbangan pertama oleh manusia, ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di
Annonay, Prancis pada 1783.
Peristiwa kebakaran pada suatu malam di benteng Gibraltal membuat Joseph
berpikir akan kemungkinan pembakaran dari bara api dapat mengangkat sebuah benda.
Lewat hipotesis itu, dia membangun ruang kotak berukuran 1 x 1 x 1,3 m dari kayu yang
tipis. Lalu, sisi atasnya ditutup dengan kain ringan. Di bagian bawah kotak,
dia menyulut beberapa kertas. Ternyata hasil pembakaran dapat mengangkat balon secara
perlahan. Hasil percobaan itu membuat mereka semakin bersemangat. Dua
bersaudara mengumumkan pembuatan proyek besar, yaitu balon udara raksasa yang
dapat menampung beberapa orang. Balon itu berbentuk kain kabung dengan tiga lapisan
tipis di dalamnya.
20
Semua partikel udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Namun
tekanan di udara menciptakan gaya ke atas yang bekerja berlawanan dengan gravitasi.
Kumpulan udara membangun keseimbangan gaya gravitasi, dimana pada titik ini
gravitasi tidak cukup kuat untuk menarik ke bawah sejumlah besar partikel. Tingkat
tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara pada tingkat ini dapat
menahan beban di udara diatasnya, jika lebih berat berarti lebih besar gaya gravitasi ke
bawah. Tapi gaya apung ini adalah lemah dibandingkan dengan gaya gravitasi, hanya
sekuat berat udara yang dipindahkan oleh suatu benda. Sebagian besar benda padat apa
pun akan menjadi lebih berat daripada udara yang dipindahkan, sehingga gaya apung
tidak bergerak sama sekali. Gaya apung hanya dapat memindahkan hal-hal yang lebih
ringan daripada udara di sekitarnya [11].
Untuk membuat benda mengapung di udara, maka berat balon dan
muatannya harus lebih ringan dari yang ada di udara sekitarnya, yaitu dengan
mengisi balon dengan udara yang tidak terlalu padat daripada udara sekitarnya,
misakan mengisi balon udara dengan gas hidrogen atau gas helium yang memiliki massa
jenis lebih kecil dari udara (Massa jenis hidrogen = 0,09 kg/m3, helium = 0,1786 kg/m3,
udara = 1,29 kg/m3). Karena udara dalam balon memiliki kurang massa per unit
volume daripada udara di atmosfer yang membuatnya lebih ringan sehingga gaya
apung akan mengangkat balon ke atas.
21
22
Perbedaan tekanan yang terjadi pada kedua permukaan sayap itulah yang
menyebabkan sayap mengalami gaya angkat yang arahnya dari bagian bawah sayap ke
bagian atas sayap. Gaya angkat yang terjadi pada sebuah sayap pesawat terbang prinsipnya
akan lebih besar jika sayap yang akan digunakan untuk menimbulkan gaya angkat tersebut
lebih besar pula. Gaya angkat tersebut dipengaruhi oleh sudut yang dibuat oleh penampang
sayap dan besarnya berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan fluida yang mengalir di
sekitar sayap tersebut. Secara mudahnya, gaya angkat pesawat dapat dirumuskan sebagai
berikut.
b. Gaya Tarik (Weight)
Gaya Weight adalah gaya tarik gravitasi bumi yang menarik pesawat kebawah
(berlawanan dengan arah gaya lift) dimana besarnya tergantung pada massa pesawat. Gaya
angkat sayap bekerja untuk melawan gaya gravitasi bumi yang selalu berusaha menarik
pesawat terbang untuk mendekati bumi. Apabila pada suatu pesawat terbang, gravitasi dan
gaya angkat pesawat berada pada tahap kesetimbangan, maka pesawat terbang tersebut
akan mengambang di angkasa. Pada pesawat terbang sedang bergerak ke atas, gaya yang
bekerja pada sayap adalah lebih besar daripada gravitasi yang bekerja pada pesawat itu.
Hal yang sebaliknya terjadi pada pesawat terbang yang menukik, gravitasilah yang
dominan.
c. Gaya Gesek (Drag)
Gaya jenis lainnya yang umum juga bekerja pada sebuah pesawat terbang ialah
gaya gesekan udara, yang bekerja menghambat gerakan pesawat terbang itu sendiri. Untuk
pesawat terbang yang bergerak melaju ke muka, gaya gesekan udara-yang sering dikenal
sebagai “Drag” bekerja dengan arah ke belakang. Gaya Drag, yaitu gaya yang dihasilkan
oleh fluida (udara) yang menghambat gerakan pesawat karena arahnya berlawanan dengan
arah gerak pesawat. Besarnya gaya drag ini sangat menentukan apakah suatu pesawat
terbang akan dapat melaju dengan ringan dan cepat atau tidak.
Pada prinsipnya, gaya yang ditimbulkan karena gesekan udara ini dipengaruhi
oleh luas permukaan dan bentuk dari pesawat terbang itu sendiri. Umumnya bagian yang
paling luas permukaannya dari sebuah pesawat terbang ialah sayapnya. Oleh karena itu
dalam dunia penerbangan dikenal pula perhitungan drag ini berdasarkan luas permukaan
sayap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
24
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
3 6
4 5
Gambar 3.3. Konstruksi Mini-Blimp dilihat dari belakang (kiri) dan bawah (kanan)
Keterangan Gambar 3.2:
1. Balon Udara 5. Motor DC
2. Baterai LiPo 6. Propeler
3. Papan PCB 7. Motor Servo
4. Gondola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Prinsip kerja driver menggunakan IC L293D adalah Pin EN1 adalah pin untuk
mengenablekan motor DC kanan (ON/OFF), Pin EN1 dihubungkan dengan PWM untuk
mengontrol kecepatan motor. Sementara untuk EN2 fungsinya sama dengan EN1 bedanya
EN2 untuk mengontrol motor DC kiri. Gambar 3.4. menunjukkan rangkaian driver motor
untuk motor DC kanan dan kiri. Tabel 3.2 menunjukan kondisi kedua motor saat ada
masukan PWM dari mikrokontroler.
29
Tabel 3.3. Kondisi motor servo sesuai masukan lebar pulsa PWM
Posisi Motor Servo Lebar Pulsa PWM Laju Gerakan
posisi 00 1,5 ms Maju
600 dari posisi 00 ke depan 0,915 ms Naik
600 dari posisi 00 ke belakang 2,075 ms Turun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
31
32
blimp posisi melaju setimbang, b) kondisi saat blimp melaju turun, dan c) saat kondisi
blimp melaju naik.
Gambar 3.6. Posisi servo dan arah aliran angin pada motor DC
33
34
35
36
Driver Motor
L293D
D6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
39
Tabel 4.1. Hasil pengujian posisi slider untuk sudut motor servo
No. Sudut Servo Posisi Slider
1. 600 90
2. 700 105
3. 800 120
4. 900 135
5. 1000 150
6. 1100 165
7. 1200 180
Gambar 4.3. Hasil pengujian posisi slider aplikasi android terhadap sudut servo
Slider dalam aplikasi android mengirimkan data posisi servo dari nilai minimal
thumb position 90 dan nilai maksimal thumb position 180. Pada kondisi awal posisi baling-
baling pada sudut 900, saat kondisi laju turun posisi baling-baling pada sudut 900 sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1200, dan saat kondisi laju naik posisi baling-baling pada sudut 600 sampai 900. Tabel 4.1.
menunjukkan hasil uji coba posisi slider pada aplikasi android untuk sudut motor servo.
Gambar 4.3. menunjukkan hasil pengujian posisi slider aplikasi android terhadap sudut
servo.
Tabel 4.2. Hasil pengujian button aplikasi android untuk kendali dua motor DC
Kondisi Motor DC
Button pada Android
Motor Kanan Motor Kiri
Aktif Aktif
Aktif Mati
Mati Aktif
Mati Mati
41
Pada Gambar 4.5. program untuk mengatur label menunjukkan status koneksi
bluetooth terkoneksi atau belum terkoneksi. Jika bluetooth sudah melakukan koneksi,
maka label akan menampilkan kata “connected” berwarna hijau. Label akan menampilkan
kata “not connected” berwarna merah jika bluetooth tidak terkoneksi.
42
Pada Gambar 4.6. menujukkan program untuk mengatur button. Ketika button
diklik maka bluetooth client akan mengirimkan text ke mikrokontroker. Kemudian
mikrokontroler akan mengatur driver motor. Saat klik Button3, maka text “R” dikirim dari
program aplikasi android dan motor DC kiri akan aktif sehingga blimp bergerak ke kanan.
Saat klik Button2, maka text “L” dikirim dan motor DC kanan akan aktif sehingga blimp
bergerak ke kiri.
Pada Gambar 4.7. menujukkan program untuk mengatur blimp maju dan
berhenti. Saat klik Button5, maka text “S” dikirim dari program aplikasi android kemudian
kedua motor DC dalam kondisi mati. Saat klik Button6, maka text “F” dikirim dan kedua
motor DC akan aktif sehingga blimp bergerak maju.
Pada Gambar 4.8. menunjukan pengaturan posisi slider sesuai masukan nilai
thumb position. BluetoothClient akan mengirim 1 byte number sesuai nilai thumb position
slider. Program ini akan mengatur sudut servo sehingga blimp bisa bergerak naik dan
turun.
4.3. Kelebihan Sistem Kendali Menggunakan Smartphone
Setelah aplikasi android di build melalui App Inventor dalam bentuk format
.apk, user dapat menginstal langsung aplikasi tersebut dengan menggunakan smartphone
yang berbasis Android. Aplikasi yang sudah terinstal kemudian dengan koneksi bluetooth
dapat mengendalikan penggerak Mini-Blimp yaitu motor servo dan motor DC. Antara
kendali remot kontrol analog dan kendali aplikasi smartphone prinsip kerjanya sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
44
mb = 0,09375 kg - 0,0134 kg
mb = 0,08035 kg = 80,35 gram
Beban komponen yang bisa diangkat oleh balon adalah 80,35 gram, tetapi total
massa komponen yang digunakan 100,1 gram. Jadi, karena beban masih lebih 19,75 gram,
maka Blimp belum bisa terbang posisi melayang di udara.
Berdasarkan data hasil pengujian pada Tabel 4.3. dapat dilihat arah pergerakan
Mini-Blimp belum sempurna dikarenakan beberapa percobaan yang gagal. Percobaan yang
gagal dikarenakan Blimp terbang tidak sesuai dengan pergerakan yang diinginkan. Hal
tersebut dipengaruhi oleh kondisi balon belum bisa mengangkat beban rangkaian elektronis
dengan maksimal, sehingga blimp belum bisa mengambang di udara saat kondisi kedua
motor DC tidak aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
46
D.3 = 0, port D.4 = 0, port D.6 = 0, port D.7 = 1, maka blimp akan bergerak ke kanan
dengan kondisi motor DC kanan mati dan motor DC kiri aktif.
Gambar 4.9. Listing program arah pergerakan blimp maju dan ke kanan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sistem pengendalian remote
control Mini-Blimp menggunakan android smartphone dengan komunikasi bluetooth,
maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan aplikasi Android smartphone menggunakan koneksi bluetooth
dapat mengendalikan gerak Mini-Blimp.
2. Pengendalian motor DC dan motor servo menggunakan aplikasi Android dapat
bekerja sesuai perintah user. Tingkat keberhasilan pergerakan Mini-Blimp saat
terbang diudara sebesar 60% dan belum sesuai yang diharapkan.
3. Hasil pengujian laju Mini-Blimp saat terbang di dalam ruangan indoor belum
sempurna dikarenakan balon tidak dapat mengangkat beban komponen
elektronis dengan maksimal, sehingga Mini-Blimp belum bisa terbang dalam
kondisi mengambang di udara.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan sistem pengendalian remote
control Mini-Blimp menggunakan android smartphone dengan komunikasi bluetooth,
maka penulis mengambil saran dalam penyempurnaan tugas akhir ini, yaitu:
1. Pengembangan selanjutnya untuk alternatif kendali remot kontrol dengan
Android menggunakan kosep virtual reality yang didukung sensor gyroscope,
sehingga user dapat mengendalikan sebuah robot dengan lebih menarik melalui
virtual reality.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
[14] Roy, Arnab, 2012, A First Course on Aerodynamics, Arnab Roy and Ventus
Publishing ApS.
[15] Kuchemann, Dietrich, 2012, The Aerodynamics Design of Aircraft, AIAA Education
Series
[16] Shepherd, Thomas, 2012, Designing and Building a Bluetooth Controlled Blimp with
Autonomous Capabilities, Oregon State University
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tampilan App Inventor
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Listing Program Arduino
//Program Mini-Blimp
//Hen Nanda Perdana K
//Sanata Dharma Yogyakarta
#include <Servo.h>
Servo servo;
int motorPin1 = 3; // pin 2 pada L293D IC
int motorPin2 = 4; // pin 7 pada L293D IC
int enablePin1 = 5; // pin 1 pada L293D IC
int motorPin3 = 6; // pin 10 pada L293D IC
int motorPin4 = 7; // pin 15 pada L293D IC
int enablePin2 = 8; // pin 9 pada L293D IC
int state;
int flag=0;
void setup() {
Serial.setTimeout(5);
servo.attach(9);
pinMode(motorPin1, OUTPUT);
pinMode(motorPin2, OUTPUT);
pinMode(enablePin1, OUTPUT);
pinMode(motorPin3, OUTPUT);
pinMode(motorPin4, OUTPUT);
pinMode(enablePin2, OUTPUT);
// set enablePin HIGH maka motor akan aktif:
digitalWrite(enablePin1, HIGH);
digitalWrite(enablePin2, HIGH);
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
//beberapa data dikirim, dibaca and disimpan di state
if(Serial.available() > 0)
{
state = Serial.read();
flag=0;
}
if(Serial.available()>0)
{
int state = Serial.read();
Serial.println(state);
servo.write(state);
}
// jika state 'F' maka maju
if (state == 'F') {
digitalWrite(motorPin1, HIGH);
digitalWrite(motorPin2, LOW);
digitalWrite(motorPin3, LOW);
digitalWrite(motorPin4, HIGH);
}
// jika state 'L' maka belok kiri
else if (state == 'L') {
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
digitalWrite(motorPin1, HIGH);
digitalWrite(motorPin2, LOW);
digitalWrite(motorPin3, LOW);
digitalWrite(motorPin4, LOW);
}
// jika state 'R' maka belok kanan
else if (state == 'R') {
digitalWrite(motorPin1, LOW);
digitalWrite(motorPin2, LOW);
digitalWrite(motorPin3, LOW);
digitalWrite(motorPin4, HIGH);
}
// jika state 'S' maka akan stop
else if (state == 'S') {
digitalWrite(motorPin1, LOW);
digitalWrite(motorPin2, LOW);
digitalWrite(motorPin3, LOW);
digitalWrite(motorPin4, LOW);
}
}
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3
Listing Program App Inventor
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
Rangkaian Elektronis Sistem
54