Anda di halaman 1dari 1

BAB IV

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK

Trauma yang dapat menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma


langsung dan trauma tidak langsung. Fraktur kruris atau tungkai merupakan
fraktur yang terjadi pada tibia dan fibula.

Berdasarkan teori, untuk mengetahui adanya fraktur atau tidak itu


dilakukan pemeriksaan sinar X atau rontgen. Dilapangan juga dilakukan sinar X
atau rontgen.

Berdasarkan teori pelaksanaan fraktur dapat dilakukan dengan cara


operatif dan non operatif. Cara operatif dilakukan dengan adanya indikasi tertentu.
Sedangkan non operatif dapat dilakukan dengan cara :

1. Reduksi, yaitu terapi fraktur dengan cara menggantungkan kaki dengan


tarikan atau traksi
2. Immobilisasi, yaitu dengan menggunakan bidai dapat berupa gips
3. Pemeriksaan dalam masa penyembuhan, pasien harus dievaluasi dengan
pemeriksaan rontgen tiap 6 atau 8 minggu. Program penyembuhan dengan
latihan berjalan.

Dilapangan, pada pasien tersebut dilakukan immobilisasi dengan menggunakan


bidai.

Berdasarkan teori, pembidaian harus dilakukan dengan melewati 2 sendi.


Dilapangan juga dilakukan pembidaian dengan melewati 2 sendi.

Anda mungkin juga menyukai