Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KP PT.

SEMEN GRESIK (TUBAN)DAFTAR ISIHALAMAN JUDULHALAMAN PENGESAHANKATA


PENGANTAR…………………………………………………………………………………..iDAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………iiDAFTAR
GAMBAR…………………………………………………………………………………..vDAFTAR
LAMPIRAN………………………………………………………………………………...viBABI
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1I.1. Latar
Belakang………………………………………………………………………1I.2. Tujuan dan
Manfaat………………………………………………………………..2I.3. perumusan
masalah………………………………………………………………..3I.4. Metodologi Pengumpulan
Data……………………………………………………
3I.5.RuangLingkupKajianKerjaPraktek………………………………………………..4BAB II TINJAUAN
UMUM……………………………….……………………………….5II.1.Profil Perusahan PT Semen Gresik
(Persero)Tbk………………….…………..5II.2.Visi dan Misi…………..……..………………………………………………….7II.3.
Struktur Organisasi Perusahan.….………………………………………...7II.4.Sistim Menejemen PT Semen Gresik
(persero)Tbk……………………………8II.5.Sejarah……………………………………………..8II.6. Iklim dan Curah
Hujan……………………………………………………………10II.7. Anak
perusahan……………………………………………………………………112.8. Keadaan
Geologi…………………………………………………………………..2.9.
Stratigrafi…………………………………………………………………..2.10. Target
Produksi……………………………………………………………BAB III DASAR TEORI..……….
…………………………………………………….113.1.Definisi Crusher………..………………………………….…….123.2.Jenis –
Jenis Crusher...................................................................................173.3. Alat pengecilan Ukuran (Size
Reduction).....................................................17BAB IV ANALISIS DATA DAN
PEMBAHASAN..........................................................16IV.1. ANALISIS
DATA…………………………………………………………………..16IV.1.1.Tinjauan Teknis Rencana Kerja Produksi Alat
Muat DanAlat Angkut………………………………………………………………..16IV.1.1.1.Sasaran
Produksi……………………………………………….16IV.1.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan
Alat……………..18IV.1.1.3. Waktu Kerja……………………………………………………..19IV.1.1.4. Kemampuan
Produksi…………………………………………21IV.1.1.4.1. KemampuanAlat Angkut…………………………...22IV.1.1.4.2.
Kecakapan Operator………………………………..23IV.1.1.4.3. Kemampuan Alat Muat……………………………..24IV.2.
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..25IV.2.1.Kemampuan Produksi
Alat……………………………………………………….25IV.2.2. Penggunaan
Alat…………………………………………………………………..25IV.2.3. Keserasian Kerja
Alat……………………………………………………………..26IV.2.4. Penyediaan Alat Mekanis Untuk Memenuhi
Sasaran Produksi………………26IV.2.5.Faktor Lain Yang Mempengaruhi Perlu
Diperhatikan………………………….27BAB V
PENUTUP………………………………………………………………………….28V.1.
Kesimpulan…………………………………………………………………………28V.2.
Saran………………………………………………………………………………..28DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………………...29LAMPIRAN……………………………………………
…………………………………………..…30BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakanOperasi dalam pengolahan
mineral pada prinsipnya sama seperti yang telah dilakukan ribuan tahun yang lalu. Tentunya
perkembangan peralatan dan system pengolahan pada masa sekarang ini telah sangat lebih modern,
tetapi masalah yang di hadapi tetap sama, yaitu bagaimana mengolah mineral dengan sifatnya yang
keras, abarasive, susunan kristal yang tidak homogen agar mendapat hasil pemisahan yang
maksimalPemrosesan atau pengolahan mineral adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas dan
kegunaan dari suatu material dasar. Hasil pemrosesan yang dilakukan bisa berupa bongkahan –
bongkahan mineral dengan ukuran dan bentuk tertentu, ataupun hasil pengayaan kandungan logam
secara maksimum. Pemorosesan mineral yang digolongkan berdasarkan ukuran produknya dan cara
pemrosesannya dibagimenjadi dua yaitu secara kering atau basah. Pada proses kering tidak diperlukan
air dalam proses ini, dan tidak boleh menggunakan air dalam proses ini. Sedangkan proses basah yaitu
penggunaan air untuk efesiensi proses, instalasi yang lebih lengkap, dan tidak diinginkannya debu
sebagai hasil proses.Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digukan oleh banyak
industri ataupun konstruksi.salah satunyadi industri semen.Batu kapur dapat terbentuk dengan
beberapa cara yaitu,secara organic, secara mekanik, ataupun secara kimia. Sebagian besarbatu kapur
dialam terjadi secara organic, jenis ini berasal dari pengendapat, cangkang/rumah kerang dan siput,
foraminifera atau ganggang atau berasal dari binatang koral/kerang. Untuk batu kapur yang terjadi
secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batu kapur yang terjadi secara
organic, yang membedakan adalah terjadi perombakan dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian
terbawah oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi
secara kimia adalah batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam
air laut ataupun air tawar.Penambangan batu kapur di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara
tambang Terbuka(Kuari)tanah penutup(Overburden)yang terdiri dari tanah liat, pasir, dan koral
dikupasdahulu dengan menggukanbulldozer atau power scraperselanjutnya penambangan dilakukan
dengan cara pengeboran dan peledakan, sampai diperoleh ukuran bongkah yang diingikan, bongkahaan
yang terlalu besar akan di bor dan diledakan ulang (secondary blasting).Batu kapur dapat langsung
digunakan sebagai bahanbakumisalnya pada industri semen,akan tetapi untuk keperluan lainnya perlu
pengolahan terlebih dahulu misalnya dengan pembakaran cara ini dimaksudkan untuk memperoleh
kapur tohr.1.2.Tujuan Dan ManfaatAdapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut :a.
Tujuan secara umum1.Terciptanya suatu hubungan yang sinergis jelas terarah antara dunia perguruan
tinggi dan dunia pertambangan dalam kegiatan penambangan.2.Meningkatkan tingakat kepedulian dan
partisipasi pada duniaindustri pertambangan dalam memberikan kontribusi pada system pendidikan
nasional.3.Membuka pola pikir mahasiswa agar lebih mengetahui aplikasi kerja dilapangan.4.Menggali
seluruh potensi, wawasan mahasiswa agar dapat membandingkan materi perkuliahan yang didapat
dengan mengaplikasikan kondisi kerja dilapangan.b. Tujuan Secara Khusus1.Mengetahui cara kerja alat
Crusher dalam proses pengolahan bahan semen di PT.Semen Gresik ( persero) Tbk.2.Mengetahui bahan
– bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT.Semen Gresik ( persero)
Tbk.3.Mengetahui jumlah rata – rata produksi ton/jam yang dihasilkan dari alat Crusher di PT.Semen
Gresik ( persero) Tbk.1.3.Perumusan MasalahPermasalahan yang dikaji dalam kerja praktek ini mengenai
proses pengolahan batu kapur sebagai bahan baku semen, dengan mengetahui reduksi ukuran batu
kapur yang akan hasilkan dari alat crusher, di PT Semen Gresik1.4.Metodelogi Pengumpulan
DataMetode yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah metode kerja praktek langsung dilapangan
Data-data yang ada dilapangan digabungkan dengan teori yang relevan sehingga dari keduanya dapat
diperoleh pendekatan penyelesaian masalah.Tahap penyelesaian masalah tersebut dilakukan sebagai
berikut :1.Study literratur,dilakukan untuk mencari bahan – bahan pustaka yang menunjang selama
melakukan kerja praktek dilapangan.2.Pengamatan di Lapangan,yaitu melakukan pengamatan langsung
meliputi :-Cara pengambilan bahan dasar semen ( batu kapur )-Cara pembuatan semen.-Cara kerja alat
crusher-Produksi rata – rata Crusher setiap hari.-Waktu kerja dan effisiensi kerja .-Produksi dari alat
crusher-Target Produksi yang diinginkan.-3.Pengelompokan data yang diperoleh dilapangan
:-Pengambilan data bahan baku semen.-Data produksi dari alat crusher .-Data curah hujan
mempengaruhi effsiensi kerja.Pengolahan data,dilakukan untuk mendapatkan data –data yang akurat
dilapangan secara langsung dan dapat diolah dalam bentuk penyusunan laporan.Surat
perizinan,bertujuan untuk memberikan Izin Kerja Praktek dalam suatu perusahan selama satu bula
.Penyusunan Laporan, pengamatan, pengambilan data secara langsung dilapangan dan pengolahan
data.1.5.Ruang Lingkup Kajian Kerja Praktek1.Jadwal Kegiatan PKL :Pelaksanaan : Tanggal 01
Maret 2012 sd 30 Maret 20122.Pelaksanaan Kegiatan PKLPelaksanaan PKL dilaksanakan di Tuban I PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk. Jl.Sumberarum.Pelaksanaan kerja praktek ini berlangsungselama 30 hari,
yaitu mulai dari tanggal 01. Maret 2012 sd tanggal 30. Maret 2012 .Pelaksanaan kegiatan praktek kerja
lapangan ini dilakukanLima kali dalam satu minggu.Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari
yaitu :·Senin sampai Kamis :Pukul 08.00 sd. 16.00 WIB.·Istirahat :Pukul 12.00 sd.
13.00 WIB.·Jum’at : Pukul 08.00 sd. 16.00 WIB.·Istirahat : Pukul 11.00 sd,
13.00 WIB.Jumlah mahasiswayang melakukan PKL sebanyak 1 orang.BAB IITINJAUAN UMUM2.1. PROFIL
PT. SEMEN GRESIK( PERSERO),TbkPT. Semen Gresik (Persero),Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) terdiri dari pabrik semen unit I, unit II, unit III, dan unit IV. Pabrik Semen Gresik unit I dan II
terletak di desa Sidomoro kecamatan kebomas kabupaten Gresik dengan luas bangunan 150.000 m2yang
terletak di area 750 Ha. Pabrik semen gresik unit III terletak di desa Sumber Arum kecamatan kerek
kabupaten Tuban Jawa Timur dengan luas bangunan 400.000 m2yang terletak di area 1.500 Ha.Adapun
pabrik unit III yaidan lainnya. Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa digabung menjadi satu
yaitu dengan nama Semen Gresik Group. Persaingan yang kian merajalela diantara perusahaan semen
sekarang ini, memberikan motivasi kepada PT.SemenGresik (Persero) untuk memberikan pelayanan yang
lebih kepada konsumennya. Persaingan tidak hanya terjadi antar produk domestik, tetapi juga dengan
produk impor sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan (customer
oriented) dimana pelanggan dalam hal iniadalah pemakai semen. Masing-masing perusahaan berusaha
membuat produk baru yang diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan dan keinginan konsumen.2.2.
VISI DAN MISI PT SEMEN GRESIK (PERSERO),TbkVISI :Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di
Indonesia dan Asia Tenggara.MISI :*.Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya
yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggnakan teknologi yang ramah
lingkungan.*.Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung
tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam
berkarya.*.Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan
internasional.*.Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan.*.Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.2.3.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHANSusunan Direksi*.Direktur Utama : Dwi
Soetjipto*.Direktur litbang : Ir Suharto*.Direktur Produksi : Ir
Suparni*.Direktur Keuangan : Drs Ahyanizzaman*.Direktur SDM :
Bambang Sugeng SI.*.Direktur pengembangan usaha : Erizal Bakar2.4. SISTEM MENAJEMEN PT
SEMEN GRESIK(PERSERO)Tbk.Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka SGG telah
menerapkan sistim manajemen dan mendapatkan beberapa sertifikat sebagai berikut:1.Sistim
Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat No. ID03/0267 dari SGS sejak Mei
1996.2.Sistim Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no GB01/19418 dari SGS sejak Februari
2001.3.Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999 dan OHSAS 18001:2007
sejak bulan Nopember 2007 dari SGS.4.Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan
dari KAN yang telah menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak Nopember 2002 dan
ISO/IEC 17025:2005 sejak Maret 2007.5.API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum
Institute New York.Semua Sistim Manajemen diatas diimplementasikan dengan mensyaratkan
Management Continous Improvement dan penerapan Sub Sistem Manajemen meliputi :a. Gugus Kendali
Mutu (GKM)b. 5 Rc. Sistim Saran (SS)d. Total Productive Maintenance (TPM)e. TMM (Tim Midle
Manegement)f. SGGAI (Sement Gresik Group aword on Inovasi)2.5.SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN
PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk.Sejarah dan perkembangan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dibagi
menjadi 3 (tiga) masa, yaitu :·Masa Perintisan·Masa Persiapan·Masa Pelaksanaan PembangunanPabrik
Semen Gresik yang diresmikan tanggal 7 Agustus 1957 adalah pabrik semen pertama yang dibangun
setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 24 Oktober 1969, Semen Gresik
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang merubah statusnya menjadi Perseroan
Terbatas dan pada tahun 1991, PT Semen Gresik menjadi BUMNpertama yang Go Public. Kemudian pada
tahun 1994, perusahaan ini berhasil menyelesaikan perluasan pabrik semen di Tuban (Pabrik Semen
Tuban I) dan terus berkembang hingga dari hasil perluasan tersebut dapat dibangun Pabrik Semen Tuban
II dan kemudian Tuban III.2.5.1. Produk UtamaJenis-jenis semen yang diproduksi PT Semen Gresik
(Persero) Tbk. adalah :1.Ordinary Portland Cement (OPC)Merupakan jenis standar yang secara luas
dipakai untuk bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus.2.Portland Pozzolan Cement
(PPC)Untuk tipe semen Portland tipe II, III dan IV hanya dibuat berdasarkan pesanan sehingga sifatnya
tidak kontinyu.3.Special Blended Cement (SBC)Adalah semen khusus yang diciptakan untuk
pembangunan mega proyek jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk
bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.2.5.1.Anak
PerusahaanDanAfiliasi2.5.1.1.Anak PerusahaanoAnak perusahaan penghasil semen (cement making)·PT.
Semen Padang·PT. Semen TonasaoAnak perusahaan bukan penghasil semen (non cement making)1.PT.
United Tractor Semen Gresik (UTSG)PT. United Tractor Semen Gresik bergerak dalam bidang usaha
:·Pertambangan galian, bahan mentah yang digunakan untuk pembuatan semen.·Pekerja sipil dan
angkutan.2.PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)PT. Industri kemasan Semen Gresik bergerak dalam
pembuatankantong semen dan kantong industri kimia lainnya.3.PT. Kawasan Industri GresikPT. Kawasan
Industri Gresik bergerak dalam bidang persewaan lahan industri, penjualan lahan industri, persewaan
Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP).4.PT. Swadaya GrahaPT. Swadaya Guna bergerak dalam bidang
developer, kontraktorsipil dan listrik, kontraktor mekanikal, workshop dan manufacture. Untuk
mendukung usaha tersebut, PT Swadaya Graha memiliki alat konstruksi dan alat berat.5.PT. Varia
UsahaPT. Varia Usaha bergerak dalam bidang :·Jasa pengangkutan·Perdagangan/distributor
semen·Pertambangan·Fibrikasi mesin·Perdagangan barang industri·Bengkel mobil2.5.1.2.Afiliasi1.PT.
Varia Usaha BetonPT. Varia Usaha Beton bergerak dalam bidang usaha industri beton dan bangunan,
yang meliputi tiga bidang yaitu: batu pecah mesin (Crushed Stone), beton siap pakai (Read Mix
Concrete), dan beton pra cetak (Precast Concrete).2.PT. Swabina GatraPT. Swabina Gatra bergerak dalam
bidang produksi kantong semen, pembersihan kantor (cleaning service), serta persewaan gudang dan
kendaraan.3.PT. Waru Abadi.2.6.LOKASI PT SEMEN GRESIK ( PERSERO ) Tbk.PT. Semen Gresik (Persero )
Tbk. pabrik Tuban terdiri atas tiga unit yaitu Unit I, II, III, dan IV berlokasi di Desa Sumberarum,
Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan luas area sekitar 1.500 hektar dan bangunan
pabrik luasnya 400 ribu m3meliputi Kecamatan Merakurak, Kecamatan Jenu dan Kecamatan Kerek,
Kabupaten Tuban. Pabrik semen Tuban terletak ± 10 km dari pelabuhan PT. Semen Gresik kearah selatan
dan ± 25 km dari pusat kota Tuban.Sedangkan untuk pabrik semen Gresik unit I dan III yang berlokasi di
Desa Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memiliki luas area sekitar 750
hektar dan luas bangunan mencapai 150.000 m3.Pabrik Tuban didirikan dengan beberapa pertimbangan,
antara lain :1.Bahan Baku UtamaBahan baku utama berupa batu kapur terletak di Desa Temandang ± 3
km dari lokasi pabrik. Sedangkan bahan baku berupa tanah liat terletak di Kecamatan Kerek ± 5 km dari
lokasi pabrik.2.Bahan Baku PembantuBahan baku pembantu diperoleh dari daerah sekitar, bahan baku
pembantu berupa pasir silica diperoleh dari Tuban dan Madura. Pasir besi diperoleh dari Pasuruan,
Probolinggo dan Cilacap. Bahan pengganti pasir besi adalah copper slage yang diperoleh dari Gresik.
Gypsum diperoleh dari Petrokimia Gresik yang berupa gypsum sintetis. Untuk gypsum natural diperoleh
dari Kalimantan atau import dariThailand. Bahan pembantu berupa Trass didapat dari Tuban,
Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.3.TransportasiPT. Semen Gresik (Persero) Tbk. pabrik Tuban
memiliki lokasi yang strategis karena lokasi pabrik terletak ± 10 km dari jalan raya yang menghubungkan
kota Surabaya dan Semarang. Pabrik terletak dekat pelabuhan bahkan mempunyai pelabuhan sendiri
sehingga transportasi lewat laut mudah dilakukan.4.Faktor SosialPabrik Tuban dapat menyerap banyak
tenaga kerja sehingga dapat membantu program Pemerintah dalam menanggulangi masalah
pengangguran. Untuk menjamin lancarnya operasi dan kegiatan-kegiatan dalam pabrik serta
ketentraman para karyawan beserta keluarganya maka perusahaan menyediakan perumahan, fasilitas
seperti rumah sakit, sarana pendidikan, sarana olah raga, koperasi maupun balai
pertemuan.5.PemasaranDengan diadakannya konsolidasi antara tiga pabrik semen BUMN yaitu PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk. PT. Semen Padang (Persero) Tbk. PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. maka
daerah pemasaran Semen Gresik dapat mencapai seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah diekspor ke
luar negeri, antara lain ke Thailand, Vietnam dan Mexico. Pemasaran Semen Gresik melalui distributor
yang tersebar diberbagai wilayah pemasaran khususnya di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Pada umumnya produk Semen Gresik ini sudah terkenal,
maka dalam pengembangannya dalam pemasaran selalu meningkat.2.6.1 Tata Letak Pabrik
TubanGambar 1. Lokasi dan Tata Letak PabrKETERANGAN GAMBAR :1.limestone Crushing
13. Clinker Cooler2.Clay Crushing 14. Clinker Storages3.Clay Storages
15. Central Control Room4.Limestone Storages 16. Gypsum / Trass Bin5.Raw Material
17. Cement Finish Grinding6.Iron Silica Storages 18. Cement Storages Silo7.Raw
Grinding 19. Cement Packing and Load Out8.Electrostatic Precipitator
20. Masjid9.Coal Grinding 21. Dormitory10.Blending Silo 22.
Kantor Utama11.Preheater 23. Utilitas12.Rotary Kiln 24.
Bengkel PemeliharaanMesinUntuk tata letak/lay out pabrik seperti dapat dilihat pada gambar 1, disusun
dengan pertimbangan sebagai berikut :1.Unit – unit penyiapan bahan baku seperti limestone dan clay
crusher, limestone storage dan clay storage terletak tidak jauh dari area penambangan, hal ini bertujuan
untuk memudahkan dalam penyimpanan sementara sebelum material dibawa ke pabrik untuk diproses
selain itu belt yang digunakan sebagai alat transport bahan baku yaitu Belt Conveyor panjang yakni
sekitar ± 1 km dari pile (storage) ke raw material bin dan terbagi menjadi 5 alat.2.Roller Mill dan unit
pembakaran seperti Blending Silo, Coal Grinding, Preheater, Kiln dan Cooler terletak disatu area yang
saling berdekatan, hal ini dimaksudkan agar proses aliran material dari alat – alat tersebut menjadi lebih
mudah dan singkat. Selain itu proses produksi akan berlangsung lebih cepat karena alat – alat tersebut
saling terkait satu sama lainnya.3.Didekat unit penggilingan bahan baku/Roller Mill dan didekat Cooler
dipasang Electrostatic Presipitator sebagai alat pemisahdebu. Alasan kenapa EP (electrostatic
presipitator) hanya dipasang didekat kedua alat itu adalah :·Pada Roller Mill dan Cooler, debu yang keluar
bersama gas pada alat ini memiliki suhu yang cukup tinggi yaitu 950C dimana hanya Electrostatic
Presipatorlah yang dapat bertahan pada suhu tersebut sebab Bag Filter hanya mampu menangkapdebu
yang bercampur gas dengan suhu sekitar 400C.·Harga alat ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Bag
Filteryang mempunyai fungsi yang sama.4.Dum Klinker dan gypsum storage terletak didekat unit Finish
Mill sehingga transport material untuk penggilingan akhir sampai menjadi semen akan lebih mudah dan
singkat.5.Semen Silo dan unit Packer berada pada satu tempat dan letaknya dekat dengan jalan yang
merupakan jalur transportasi utama di pabrik yang mengarah ke pelabuhan, hal ini bertujuan untuk
memudahkan truk - truk pengangkut semen keluar masuk pabrik untuk mendistribusikan ke
konsumen.2.7. IKLIM DAN CURAH HUJANDaerah Tuban beriklim tropis, dan setiap tahunnya dipengaruhi
oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau berlangsung dari bulan Mei
sampai bulan Oktober, sedangkan musim hujan berlangsung dari bulan November sampai bulan April.
Data curah hujan diperoleh dari hasil pengamatan DPU pengairan DATI II Tuban pada daerah Kerek, dan
menjadi arsip di PT. UTSG antara tahun 1992 - 2001. Dari data hasil pengamatan curah hujan rata-rata
pada musim hujan adalah 164 mm/bulan dan curah hujan rata-rata pada musim kemarau adalah 43
mm/bulan. Suhu udara permukaan diwilayah penambangan, bervariasi antara 26°C - 37°C dengan suhu
udara rata-rata adalah 36°C.2.8. KEADAAN GEOLOGI2.8.1 MorfologiSecara umum morfologi daerah
penambangan menjadi dua, yaitu:1.Morfologi daerah perbukitan, dengan ketinggian antara 30 – 110 m
diatas permukaan laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh satuan batugamping terumbu, lembah –
lembah kering sering dijumpai pada daerah utara-selatan dan sejajar satu sama lain. Sebagian
batugamping ini tertutupi oleh lapisan tanah penutup dengan tebal sekitar0,5 m. Oleh penduduk
setempat daerah ini dijadikan lahan pertanian dengan menanami tanaman pangan seperti jagung, padi,
ketela pohon, kacang hijau dan kacang tanah.2.Satuan morfologi daratan rendah, dengan ketinggian5 m–
30 mdiatas permukaan air laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh endapan alluvial terdiri dari Lumpur,
lanau dan lempung berwarna coklat kekuningan.2.8.2.Struktur GeologiDari peta geologi daerah Tuban
dan sekitarnya, maka dapat diperkirakan bahwa daerah Cekungan Rembang ini telah terjadi proses
perlipatan yang menyebabkan terbentuknya struktur antiklin. Perlipatan dicekungan ini mempunyai arah
umum Timur – Barat. Sebagai akibat dari proses perlipatan tersebut terbentuklah struktur kekar dan
struktur sesar.2.9. STRATIGRAFIMenurut hasil pengamatan singkapan batuan yang dilakukan ahli geologi
Van Bummelan (1949), daerah ini termasuk kedalam fisiografi Cekungan Rembang. Stratigrafi regional
Cekungan Rembang ini mulai dari yang tertua sampai yang termuda dapat dilihat pada (Gambar
2).Berdasarkan hasil pengamatan, pada daerah penambangan batugamping terdapat dua satuan batuan,
yaitu :1.Satuan Batugamping Formasi PaciranBatugamping pada satuan Formasi Paciran merupakan
batugamping terumbu yang berumur pliosen. Secara fisik batuan ini dapat dibedakan menjadi satuan
batugamping keras dan lunak.Batugamping terumbu keras bersifat kompak, kristalin, berwarna putih
sampai coklat kekuningan, mengandung fosil koral, foraminifera dan moluska. Pada umumnya
batugamping ini berongga – rongga dan banyak didapat retakan-retakan yang telah terisi oleh kalsit.
Batugamping ini merupakan 80% dari seluruh cadangan batugamping.2.Satuan Batuan Formasi
NotopuroKetidakselarasan diatas satuan batugamping formasi paciran diendapkan batuan berumur
holosen yang terdiri dari breksi, batupasir, tufaan dan tuff dan menempati daerah morfologi datar. Bisa
dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai