PENGANTAR…………………………………………………………………………………..iDAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………iiDAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………..vDAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………………………...viBABI PENDAHULUAN…………………………………………………………………….1I.1. Latar Belakang………………………………………………………………………1I.2. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………………..2I.3. perumusan masalah………………………………………………………………..3I.4. Metodologi Pengumpulan Data…………………………………………………… 3I.5.RuangLingkupKajianKerjaPraktek………………………………………………..4BAB II TINJAUAN UMUM……………………………….……………………………….5II.1.Profil Perusahan PT Semen Gresik (Persero)Tbk………………….…………..5II.2.Visi dan Misi…………..……..………………………………………………….7II.3. Struktur Organisasi Perusahan.….………………………………………...7II.4.Sistim Menejemen PT Semen Gresik (persero)Tbk……………………………8II.5.Sejarah……………………………………………..8II.6. Iklim dan Curah Hujan……………………………………………………………10II.7. Anak perusahan……………………………………………………………………112.8. Keadaan Geologi…………………………………………………………………..2.9. Stratigrafi…………………………………………………………………..2.10. Target Produksi……………………………………………………………BAB III DASAR TEORI..………. …………………………………………………….113.1.Definisi Crusher………..………………………………….…….123.2.Jenis – Jenis Crusher...................................................................................173.3. Alat pengecilan Ukuran (Size Reduction).....................................................17BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..........................................................16IV.1. ANALISIS DATA…………………………………………………………………..16IV.1.1.Tinjauan Teknis Rencana Kerja Produksi Alat Muat DanAlat Angkut………………………………………………………………..16IV.1.1.1.Sasaran Produksi……………………………………………….16IV.1.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Alat……………..18IV.1.1.3. Waktu Kerja……………………………………………………..19IV.1.1.4. Kemampuan Produksi…………………………………………21IV.1.1.4.1. KemampuanAlat Angkut…………………………...22IV.1.1.4.2. Kecakapan Operator………………………………..23IV.1.1.4.3. Kemampuan Alat Muat……………………………..24IV.2. PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..25IV.2.1.Kemampuan Produksi Alat……………………………………………………….25IV.2.2. Penggunaan Alat…………………………………………………………………..25IV.2.3. Keserasian Kerja Alat……………………………………………………………..26IV.2.4. Penyediaan Alat Mekanis Untuk Memenuhi Sasaran Produksi………………26IV.2.5.Faktor Lain Yang Mempengaruhi Perlu Diperhatikan………………………….27BAB V PENUTUP………………………………………………………………………….28V.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………28V.2. Saran………………………………………………………………………………..28DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...29LAMPIRAN…………………………………………… …………………………………………..…30BAB IPENDAHULUAN1.1.Latar BelakanOperasi dalam pengolahan mineral pada prinsipnya sama seperti yang telah dilakukan ribuan tahun yang lalu. Tentunya perkembangan peralatan dan system pengolahan pada masa sekarang ini telah sangat lebih modern, tetapi masalah yang di hadapi tetap sama, yaitu bagaimana mengolah mineral dengan sifatnya yang keras, abarasive, susunan kristal yang tidak homogen agar mendapat hasil pemisahan yang maksimalPemrosesan atau pengolahan mineral adalah untuk meningkatkan mutu atau kualitas dan kegunaan dari suatu material dasar. Hasil pemrosesan yang dilakukan bisa berupa bongkahan – bongkahan mineral dengan ukuran dan bentuk tertentu, ataupun hasil pengayaan kandungan logam secara maksimum. Pemorosesan mineral yang digolongkan berdasarkan ukuran produknya dan cara pemrosesannya dibagimenjadi dua yaitu secara kering atau basah. Pada proses kering tidak diperlukan air dalam proses ini, dan tidak boleh menggunakan air dalam proses ini. Sedangkan proses basah yaitu penggunaan air untuk efesiensi proses, instalasi yang lebih lengkap, dan tidak diinginkannya debu sebagai hasil proses.Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digukan oleh banyak industri ataupun konstruksi.salah satunyadi industri semen.Batu kapur dapat terbentuk dengan beberapa cara yaitu,secara organic, secara mekanik, ataupun secara kimia. Sebagian besarbatu kapur dialam terjadi secara organic, jenis ini berasal dari pengendapat, cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang atau berasal dari binatang koral/kerang. Untuk batu kapur yang terjadi secara mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh berbeda dengan jenis batu kapur yang terjadi secara organic, yang membedakan adalah terjadi perombakan dari bahan batu kapur tersebut yang kemudian terbawah oleh arus dan biasanya diendapkan tidak jauh dari tempat semula. Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah batu kapur yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.Penambangan batu kapur di Indonesia umumnya dilakukan dengan cara tambang Terbuka(Kuari)tanah penutup(Overburden)yang terdiri dari tanah liat, pasir, dan koral dikupasdahulu dengan menggukanbulldozer atau power scraperselanjutnya penambangan dilakukan dengan cara pengeboran dan peledakan, sampai diperoleh ukuran bongkah yang diingikan, bongkahaan yang terlalu besar akan di bor dan diledakan ulang (secondary blasting).Batu kapur dapat langsung digunakan sebagai bahanbakumisalnya pada industri semen,akan tetapi untuk keperluan lainnya perlu pengolahan terlebih dahulu misalnya dengan pembakaran cara ini dimaksudkan untuk memperoleh kapur tohr.1.2.Tujuan Dan ManfaatAdapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut :a. Tujuan secara umum1.Terciptanya suatu hubungan yang sinergis jelas terarah antara dunia perguruan tinggi dan dunia pertambangan dalam kegiatan penambangan.2.Meningkatkan tingakat kepedulian dan partisipasi pada duniaindustri pertambangan dalam memberikan kontribusi pada system pendidikan nasional.3.Membuka pola pikir mahasiswa agar lebih mengetahui aplikasi kerja dilapangan.4.Menggali seluruh potensi, wawasan mahasiswa agar dapat membandingkan materi perkuliahan yang didapat dengan mengaplikasikan kondisi kerja dilapangan.b. Tujuan Secara Khusus1.Mengetahui cara kerja alat Crusher dalam proses pengolahan bahan semen di PT.Semen Gresik ( persero) Tbk.2.Mengetahui bahan – bahan dasar yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT.Semen Gresik ( persero) Tbk.3.Mengetahui jumlah rata – rata produksi ton/jam yang dihasilkan dari alat Crusher di PT.Semen Gresik ( persero) Tbk.1.3.Perumusan MasalahPermasalahan yang dikaji dalam kerja praktek ini mengenai proses pengolahan batu kapur sebagai bahan baku semen, dengan mengetahui reduksi ukuran batu kapur yang akan hasilkan dari alat crusher, di PT Semen Gresik1.4.Metodelogi Pengumpulan DataMetode yang digunakan dalam kerja praktek ini adalah metode kerja praktek langsung dilapangan Data-data yang ada dilapangan digabungkan dengan teori yang relevan sehingga dari keduanya dapat diperoleh pendekatan penyelesaian masalah.Tahap penyelesaian masalah tersebut dilakukan sebagai berikut :1.Study literratur,dilakukan untuk mencari bahan – bahan pustaka yang menunjang selama melakukan kerja praktek dilapangan.2.Pengamatan di Lapangan,yaitu melakukan pengamatan langsung meliputi :-Cara pengambilan bahan dasar semen ( batu kapur )-Cara pembuatan semen.-Cara kerja alat crusher-Produksi rata – rata Crusher setiap hari.-Waktu kerja dan effisiensi kerja .-Produksi dari alat crusher-Target Produksi yang diinginkan.-3.Pengelompokan data yang diperoleh dilapangan :-Pengambilan data bahan baku semen.-Data produksi dari alat crusher .-Data curah hujan mempengaruhi effsiensi kerja.Pengolahan data,dilakukan untuk mendapatkan data –data yang akurat dilapangan secara langsung dan dapat diolah dalam bentuk penyusunan laporan.Surat perizinan,bertujuan untuk memberikan Izin Kerja Praktek dalam suatu perusahan selama satu bula .Penyusunan Laporan, pengamatan, pengambilan data secara langsung dilapangan dan pengolahan data.1.5.Ruang Lingkup Kajian Kerja Praktek1.Jadwal Kegiatan PKL :Pelaksanaan : Tanggal 01 Maret 2012 sd 30 Maret 20122.Pelaksanaan Kegiatan PKLPelaksanaan PKL dilaksanakan di Tuban I PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Jl.Sumberarum.Pelaksanaan kerja praktek ini berlangsungselama 30 hari, yaitu mulai dari tanggal 01. Maret 2012 sd tanggal 30. Maret 2012 .Pelaksanaan kegiatan praktek kerja lapangan ini dilakukanLima kali dalam satu minggu.Waktu pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari yaitu :·Senin sampai Kamis :Pukul 08.00 sd. 16.00 WIB.·Istirahat :Pukul 12.00 sd. 13.00 WIB.·Jum’at : Pukul 08.00 sd. 16.00 WIB.·Istirahat : Pukul 11.00 sd, 13.00 WIB.Jumlah mahasiswayang melakukan PKL sebanyak 1 orang.BAB IITINJAUAN UMUM2.1. PROFIL PT. SEMEN GRESIK( PERSERO),TbkPT. Semen Gresik (Persero),Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terdiri dari pabrik semen unit I, unit II, unit III, dan unit IV. Pabrik Semen Gresik unit I dan II terletak di desa Sidomoro kecamatan kebomas kabupaten Gresik dengan luas bangunan 150.000 m2yang terletak di area 750 Ha. Pabrik semen gresik unit III terletak di desa Sumber Arum kecamatan kerek kabupaten Tuban Jawa Timur dengan luas bangunan 400.000 m2yang terletak di area 1.500 Ha.Adapun pabrik unit III yaidan lainnya. Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa digabung menjadi satu yaitu dengan nama Semen Gresik Group. Persaingan yang kian merajalela diantara perusahaan semen sekarang ini, memberikan motivasi kepada PT.SemenGresik (Persero) untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada konsumennya. Persaingan tidak hanya terjadi antar produk domestik, tetapi juga dengan produk impor sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi kepada pelanggan (customer oriented) dimana pelanggan dalam hal iniadalah pemakai semen. Masing-masing perusahaan berusaha membuat produk baru yang diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan dan keinginan konsumen.2.2. VISI DAN MISI PT SEMEN GRESIK (PERSERO),TbkVISI :Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara.MISI :*.Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggnakan teknologi yang ramah lingkungan.*.Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.*.Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan internasional.*.Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.*.Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar.2.3. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHANSusunan Direksi*.Direktur Utama : Dwi Soetjipto*.Direktur litbang : Ir Suharto*.Direktur Produksi : Ir Suparni*.Direktur Keuangan : Drs Ahyanizzaman*.Direktur SDM : Bambang Sugeng SI.*.Direktur pengembangan usaha : Erizal Bakar2.4. SISTEM MENAJEMEN PT SEMEN GRESIK(PERSERO)Tbk.Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka SGG telah menerapkan sistim manajemen dan mendapatkan beberapa sertifikat sebagai berikut:1.Sistim Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat No. ID03/0267 dari SGS sejak Mei 1996.2.Sistim Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no GB01/19418 dari SGS sejak Februari 2001.3.Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999 dan OHSAS 18001:2007 sejak bulan Nopember 2007 dari SGS.4.Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari KAN yang telah menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak Nopember 2002 dan ISO/IEC 17025:2005 sejak Maret 2007.5.API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum Institute New York.Semua Sistim Manajemen diatas diimplementasikan dengan mensyaratkan Management Continous Improvement dan penerapan Sub Sistem Manajemen meliputi :a. Gugus Kendali Mutu (GKM)b. 5 Rc. Sistim Saran (SS)d. Total Productive Maintenance (TPM)e. TMM (Tim Midle Manegement)f. SGGAI (Sement Gresik Group aword on Inovasi)2.5.SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk.Sejarah dan perkembangan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dibagi menjadi 3 (tiga) masa, yaitu :·Masa Perintisan·Masa Persiapan·Masa Pelaksanaan PembangunanPabrik Semen Gresik yang diresmikan tanggal 7 Agustus 1957 adalah pabrik semen pertama yang dibangun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada tanggal 24 Oktober 1969, Semen Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang merubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas dan pada tahun 1991, PT Semen Gresik menjadi BUMNpertama yang Go Public. Kemudian pada tahun 1994, perusahaan ini berhasil menyelesaikan perluasan pabrik semen di Tuban (Pabrik Semen Tuban I) dan terus berkembang hingga dari hasil perluasan tersebut dapat dibangun Pabrik Semen Tuban II dan kemudian Tuban III.2.5.1. Produk UtamaJenis-jenis semen yang diproduksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah :1.Ordinary Portland Cement (OPC)Merupakan jenis standar yang secara luas dipakai untuk bangunan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus.2.Portland Pozzolan Cement (PPC)Untuk tipe semen Portland tipe II, III dan IV hanya dibuat berdasarkan pesanan sehingga sifatnya tidak kontinyu.3.Special Blended Cement (SBC)Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan mega proyek jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut. Dikemas dalam bentuk curah.2.5.1.Anak PerusahaanDanAfiliasi2.5.1.1.Anak PerusahaanoAnak perusahaan penghasil semen (cement making)·PT. Semen Padang·PT. Semen TonasaoAnak perusahaan bukan penghasil semen (non cement making)1.PT. United Tractor Semen Gresik (UTSG)PT. United Tractor Semen Gresik bergerak dalam bidang usaha :·Pertambangan galian, bahan mentah yang digunakan untuk pembuatan semen.·Pekerja sipil dan angkutan.2.PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)PT. Industri kemasan Semen Gresik bergerak dalam pembuatankantong semen dan kantong industri kimia lainnya.3.PT. Kawasan Industri GresikPT. Kawasan Industri Gresik bergerak dalam bidang persewaan lahan industri, penjualan lahan industri, persewaan Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP).4.PT. Swadaya GrahaPT. Swadaya Guna bergerak dalam bidang developer, kontraktorsipil dan listrik, kontraktor mekanikal, workshop dan manufacture. Untuk mendukung usaha tersebut, PT Swadaya Graha memiliki alat konstruksi dan alat berat.5.PT. Varia UsahaPT. Varia Usaha bergerak dalam bidang :·Jasa pengangkutan·Perdagangan/distributor semen·Pertambangan·Fibrikasi mesin·Perdagangan barang industri·Bengkel mobil2.5.1.2.Afiliasi1.PT. Varia Usaha BetonPT. Varia Usaha Beton bergerak dalam bidang usaha industri beton dan bangunan, yang meliputi tiga bidang yaitu: batu pecah mesin (Crushed Stone), beton siap pakai (Read Mix Concrete), dan beton pra cetak (Precast Concrete).2.PT. Swabina GatraPT. Swabina Gatra bergerak dalam bidang produksi kantong semen, pembersihan kantor (cleaning service), serta persewaan gudang dan kendaraan.3.PT. Waru Abadi.2.6.LOKASI PT SEMEN GRESIK ( PERSERO ) Tbk.PT. Semen Gresik (Persero ) Tbk. pabrik Tuban terdiri atas tiga unit yaitu Unit I, II, III, dan IV berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan luas area sekitar 1.500 hektar dan bangunan pabrik luasnya 400 ribu m3meliputi Kecamatan Merakurak, Kecamatan Jenu dan Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Pabrik semen Tuban terletak ± 10 km dari pelabuhan PT. Semen Gresik kearah selatan dan ± 25 km dari pusat kota Tuban.Sedangkan untuk pabrik semen Gresik unit I dan III yang berlokasi di Desa Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memiliki luas area sekitar 750 hektar dan luas bangunan mencapai 150.000 m3.Pabrik Tuban didirikan dengan beberapa pertimbangan, antara lain :1.Bahan Baku UtamaBahan baku utama berupa batu kapur terletak di Desa Temandang ± 3 km dari lokasi pabrik. Sedangkan bahan baku berupa tanah liat terletak di Kecamatan Kerek ± 5 km dari lokasi pabrik.2.Bahan Baku PembantuBahan baku pembantu diperoleh dari daerah sekitar, bahan baku pembantu berupa pasir silica diperoleh dari Tuban dan Madura. Pasir besi diperoleh dari Pasuruan, Probolinggo dan Cilacap. Bahan pengganti pasir besi adalah copper slage yang diperoleh dari Gresik. Gypsum diperoleh dari Petrokimia Gresik yang berupa gypsum sintetis. Untuk gypsum natural diperoleh dari Kalimantan atau import dariThailand. Bahan pembantu berupa Trass didapat dari Tuban, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.3.TransportasiPT. Semen Gresik (Persero) Tbk. pabrik Tuban memiliki lokasi yang strategis karena lokasi pabrik terletak ± 10 km dari jalan raya yang menghubungkan kota Surabaya dan Semarang. Pabrik terletak dekat pelabuhan bahkan mempunyai pelabuhan sendiri sehingga transportasi lewat laut mudah dilakukan.4.Faktor SosialPabrik Tuban dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu program Pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran. Untuk menjamin lancarnya operasi dan kegiatan-kegiatan dalam pabrik serta ketentraman para karyawan beserta keluarganya maka perusahaan menyediakan perumahan, fasilitas seperti rumah sakit, sarana pendidikan, sarana olah raga, koperasi maupun balai pertemuan.5.PemasaranDengan diadakannya konsolidasi antara tiga pabrik semen BUMN yaitu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. PT. Semen Padang (Persero) Tbk. PT. Semen Tonasa (Persero) Tbk. maka daerah pemasaran Semen Gresik dapat mencapai seluruh wilayah Indonesia, bahkan sudah diekspor ke luar negeri, antara lain ke Thailand, Vietnam dan Mexico. Pemasaran Semen Gresik melalui distributor yang tersebar diberbagai wilayah pemasaran khususnya di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Pada umumnya produk Semen Gresik ini sudah terkenal, maka dalam pengembangannya dalam pemasaran selalu meningkat.2.6.1 Tata Letak Pabrik TubanGambar 1. Lokasi dan Tata Letak PabrKETERANGAN GAMBAR :1.limestone Crushing 13. Clinker Cooler2.Clay Crushing 14. Clinker Storages3.Clay Storages 15. Central Control Room4.Limestone Storages 16. Gypsum / Trass Bin5.Raw Material 17. Cement Finish Grinding6.Iron Silica Storages 18. Cement Storages Silo7.Raw Grinding 19. Cement Packing and Load Out8.Electrostatic Precipitator 20. Masjid9.Coal Grinding 21. Dormitory10.Blending Silo 22. Kantor Utama11.Preheater 23. Utilitas12.Rotary Kiln 24. Bengkel PemeliharaanMesinUntuk tata letak/lay out pabrik seperti dapat dilihat pada gambar 1, disusun dengan pertimbangan sebagai berikut :1.Unit – unit penyiapan bahan baku seperti limestone dan clay crusher, limestone storage dan clay storage terletak tidak jauh dari area penambangan, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam penyimpanan sementara sebelum material dibawa ke pabrik untuk diproses selain itu belt yang digunakan sebagai alat transport bahan baku yaitu Belt Conveyor panjang yakni sekitar ± 1 km dari pile (storage) ke raw material bin dan terbagi menjadi 5 alat.2.Roller Mill dan unit pembakaran seperti Blending Silo, Coal Grinding, Preheater, Kiln dan Cooler terletak disatu area yang saling berdekatan, hal ini dimaksudkan agar proses aliran material dari alat – alat tersebut menjadi lebih mudah dan singkat. Selain itu proses produksi akan berlangsung lebih cepat karena alat – alat tersebut saling terkait satu sama lainnya.3.Didekat unit penggilingan bahan baku/Roller Mill dan didekat Cooler dipasang Electrostatic Presipitator sebagai alat pemisahdebu. Alasan kenapa EP (electrostatic presipitator) hanya dipasang didekat kedua alat itu adalah :·Pada Roller Mill dan Cooler, debu yang keluar bersama gas pada alat ini memiliki suhu yang cukup tinggi yaitu 950C dimana hanya Electrostatic Presipatorlah yang dapat bertahan pada suhu tersebut sebab Bag Filter hanya mampu menangkapdebu yang bercampur gas dengan suhu sekitar 400C.·Harga alat ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan Bag Filteryang mempunyai fungsi yang sama.4.Dum Klinker dan gypsum storage terletak didekat unit Finish Mill sehingga transport material untuk penggilingan akhir sampai menjadi semen akan lebih mudah dan singkat.5.Semen Silo dan unit Packer berada pada satu tempat dan letaknya dekat dengan jalan yang merupakan jalur transportasi utama di pabrik yang mengarah ke pelabuhan, hal ini bertujuan untuk memudahkan truk - truk pengangkut semen keluar masuk pabrik untuk mendistribusikan ke konsumen.2.7. IKLIM DAN CURAH HUJANDaerah Tuban beriklim tropis, dan setiap tahunnya dipengaruhi oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau berlangsung dari bulan Mei sampai bulan Oktober, sedangkan musim hujan berlangsung dari bulan November sampai bulan April. Data curah hujan diperoleh dari hasil pengamatan DPU pengairan DATI II Tuban pada daerah Kerek, dan menjadi arsip di PT. UTSG antara tahun 1992 - 2001. Dari data hasil pengamatan curah hujan rata-rata pada musim hujan adalah 164 mm/bulan dan curah hujan rata-rata pada musim kemarau adalah 43 mm/bulan. Suhu udara permukaan diwilayah penambangan, bervariasi antara 26°C - 37°C dengan suhu udara rata-rata adalah 36°C.2.8. KEADAAN GEOLOGI2.8.1 MorfologiSecara umum morfologi daerah penambangan menjadi dua, yaitu:1.Morfologi daerah perbukitan, dengan ketinggian antara 30 – 110 m diatas permukaan laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh satuan batugamping terumbu, lembah – lembah kering sering dijumpai pada daerah utara-selatan dan sejajar satu sama lain. Sebagian batugamping ini tertutupi oleh lapisan tanah penutup dengan tebal sekitar0,5 m. Oleh penduduk setempat daerah ini dijadikan lahan pertanian dengan menanami tanaman pangan seperti jagung, padi, ketela pohon, kacang hijau dan kacang tanah.2.Satuan morfologi daratan rendah, dengan ketinggian5 m– 30 mdiatas permukaan air laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh endapan alluvial terdiri dari Lumpur, lanau dan lempung berwarna coklat kekuningan.2.8.2.Struktur GeologiDari peta geologi daerah Tuban dan sekitarnya, maka dapat diperkirakan bahwa daerah Cekungan Rembang ini telah terjadi proses perlipatan yang menyebabkan terbentuknya struktur antiklin. Perlipatan dicekungan ini mempunyai arah umum Timur – Barat. Sebagai akibat dari proses perlipatan tersebut terbentuklah struktur kekar dan struktur sesar.2.9. STRATIGRAFIMenurut hasil pengamatan singkapan batuan yang dilakukan ahli geologi Van Bummelan (1949), daerah ini termasuk kedalam fisiografi Cekungan Rembang. Stratigrafi regional Cekungan Rembang ini mulai dari yang tertua sampai yang termuda dapat dilihat pada (Gambar 2).Berdasarkan hasil pengamatan, pada daerah penambangan batugamping terdapat dua satuan batuan, yaitu :1.Satuan Batugamping Formasi PaciranBatugamping pada satuan Formasi Paciran merupakan batugamping terumbu yang berumur pliosen. Secara fisik batuan ini dapat dibedakan menjadi satuan batugamping keras dan lunak.Batugamping terumbu keras bersifat kompak, kristalin, berwarna putih sampai coklat kekuningan, mengandung fosil koral, foraminifera dan moluska. Pada umumnya batugamping ini berongga – rongga dan banyak didapat retakan-retakan yang telah terisi oleh kalsit. Batugamping ini merupakan 80% dari seluruh cadangan batugamping.2.Satuan Batuan Formasi NotopuroKetidakselarasan diatas satuan batugamping formasi paciran diendapkan batuan berumur holosen yang terdiri dari breksi, batupasir, tufaan dan tuff dan menempati daerah morfologi datar. Bisa dilihat pada gambar 2 dibawah ini.