PAMOTAN,MALANG,JAWA TIMUR
OLEH:
KELAS JALAK
Mengetahui,
Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang menjadi permasalahan global.
Di Indonesia, jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah penderita DM di seluruh dunia
hampir mencapai 200 juta (World Health Organization [WHO], 2011). Indonesia sendiri
menempati urutan ke empat jumlah penderita DM tertinggi setelah India, Cina, dan Amerika
Serikat dengan jumlah penderita 5,6 juta (Wild, Roglic, Green, Sicree, & King, 2004).
Menurut Jatim Susanto (2015) berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 di Indonesia wilayah Provinsi Jawa Timur masuk 10 besar prevalensi penderita diabetes se-
Indonesia atau menempati urutan ke sembilan dengan prevalensi 6,8%.Prevalensi diabetes mellitus
di kabupaten Malang pada tahun 2015 terdapat sejumlah 1684 kasus, yang angka terbanyak
terdapat pada rentang usia 40-69 tahun yaitu 943 kasus. Diabetes mellitus secara keseluruhan
menjadi penyakit terbanyak nomer 2 dari yang tercatat dari semua puskesmas di kabupaten Malang
(Dinkes Kabupaten Malang, 2016). Data rekapitulasi dari Puskesmas Pamotan tahun 2015 angka
kejadian diabetes mellitus di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang masuk dalam 10 besar
kejadian penyakit terbanyak yaitu sejumlah 1164 kejadian, dimana angka kejadian paling tinggi
Diabetes sering disebut dengan mother of all the diseases dan menjadi penyebab munculnya
berbagai penyakit komplikasi yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup para pengidapnya.
Agar tidak terjadi bencana di atas, maka perlu pencegahan sekaligus pengelolaan diabetes melitus
secara komprehensif dan melibatkan semua pemangku kepentingan (Ibnu, 2015). Menurut Nabyl
(2012) Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi yang paling banyak. Macam
Diabetik, Kaki Diabetik, Jantung, Retinopati Diabetik, Nefropati Diabetik. Pengetahuan penderita
tentang penataksanaan penyakit DM sangat penting terutama memonitoring kadar gula darah
sendiri, untuk mencegah kenaikan gula darah dan syok hipoglikemi (Puspitasari, 2014).
Pola hidup yang tidak sehat, terbatasnya informasi, dan kurangnya pengetahuan masyarakat
manajemen terapi diabetes yang tepat dan rasional pun dapat mempengaruhi progresivitas penyakit
diabetes yang dapat berkembang menjadi penyakit yang parah dengan problem komplikasi seperti
neuropati, kebutaan, jantung koroner, hipertensi, dan problem renal. Sementara terapi pengobatan
farmakologis jangka panjang juga tidak terlepas dari resiko degenerasi progresif organ vital, hati
dan renal, karena dipacu untuk memetabolisme obat dalam tubuh terus menerus. Maka
pengendalian melalui pola hidup, salah satunya adalah pemilihan nutrisi, merupakan pilihan
terbaik secara medis dan paling ekonomis.Pentingnya monitoring juga merupakan upaya menjaga
kestabilan gula darah dengan peningkatan pengetahuan pasien Diabetes Melitus tentang
monitoring gula darah dapat dilakukan dengan mencari informasi dari tenaga kesehatan, internet,
pendidikan kesehatan dan penyuluhan. Pengetahuan pasien seharusnya bukan sekedar tahu tetapi
Dalam wilayah cakupan UPTD Puskesmas Pamotan memiliki penduduk berusia lansia yang
cukup banyak. Beberapa lansia ditengarai menderita diabetes bahkan dengan beberapa komplikasi.
Mengingat insidensi diabetes yang terus meningkat, bahaya komplikasi yang ditimbulkan, dan
resiko pengobatan farmakologis jangka panjang, maka perlu dilakukan sosialisasi tentang cara
pengendalian kadar gula darah melalui pilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan rasional
Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik,
kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak akan meningkatkan
jumlah penderita diabetes yang terutama diderita oleh warga perkotaan.Diabetes diketahui
memiliki resiko komplikasi yang akan memperparah kondisi penderita seperti neuropati, jantung
koroner, kebutaan, dan ganguan renal. Pengobatan jangka panjang yang dilakukan untuk
mengontrol kadar gula darah oleh penderita akan menyebabkan masalah farmakologis yang
berdampak buruk kepada penderita. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan sosialisasi
tentang cara pencegahan dan perawatan bagi pendrita diabetes melalui pengecekan gula
darah,senam diabetes,serta pilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan rasional agar warga
lansia di Desa pamotan dapat menjaga kondisi kesehatannya dengan lebih baik.
3. Tujuan Kegiatan
diabetes dapat diperbaiki dan dikendalikan melalui pengecekan gula darah secara
2) Untuk memberikan informasi mengenai jenis makanan, nutrisi atau diet yang dianjurkan
dan atau yang perlu dihindari untuk mencegah dan mengendalikan diabetes melitus.
4. Mangfaat Kegiatan
Desa Pamotan, tentang cara mencegah dan mengendalikan diabetes melitus melalui pengecekan
gula darah secara rutin,senam diabetes, serta pemilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan
rasional.
5. Metode Pelaksanaan
1) Senam Diabetes
3) Sosialisasi tentang cara mencegah dan mengendalikan diabetes melitus melalui pemilihan
4) Diskusi dan tanya jawab mengenai berbagai jenis makanan dan atau pola diet yang
6. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam waktu 3 minggu dengan perincian
sebagai berikut :
NO KEGIATAN MINGGU KE
4 (januari 2018) 1 (februari 2018) 2 (februari 2018)
1. Persiapan dan perijinan
2. Senam Diabetes,test gula darah
gratis dan sosialisasi
cara pencegahan dan pengendalian
diabetes mellitus melalui pilihan
nutrisi atau diet.
3. Pembuatan Laporan
7. Rincian Biaya