METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada Bulan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Quasi
eksperimen yang tidak sebenarnya, eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti
cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu, sebab
dalam penelitian ini subjek penelitian secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh
Dalam penelitian ini, kedua kelas yang digunakan diberikan perlakuan yaitu kelas yang
satu diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dan kelas lain
keduanya dibandingkan apakah terdapat perbedaan dan manakah yang memberikan hasil
lebih baik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test group. Masing-masing kelas
diberikan post-test untuk mengetahui sejauh mana pencapaian high order thinking skills
siswa setelah penerapan kedua model pembelajaran tersebut. Rancangan penelitian yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan pola seperti yang ditunjukkan pada Tabel
3.1:
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2010) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan
Quantum Learning.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
high order thinking skills siswa pada materi pokok Raksi Redoks.
3.4.1. Populasi
Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Mataram
3.4.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kelas X-
A sebagai kelas eksperimen 1 yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dan
X-B sebagai kelas eksperimen 2 yang menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning.
3.5.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian melalui beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap
pembelajaran dikelas sesuai dengan skenario yang ada dalam rencana pelaksanaan
tindakan dengan mengamati kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Evaluasi
hasil belajar dilaksanakan pada akhir setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilakukan
Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan. Pada tahap ini, peneliti bersama guru mata
pelajaran kimia kelas X mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian
tindakan tiap pertemuan. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi dan
evaluasi. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan
a. Metode Dokumentasi
Metode ini dilakukan untuk mengambil dokumen atau data-data yang mendukung
penelitian yang akan digunakan untuk analisis tahap awal. Data-data tersebut berupa nama-
nama siswa yang menjadi subjek penelitian dan daftar nilai mata pelajaran kimia materi
b. Metode Tes
Metode tes disini yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan soal tes
yang divalidasi dan reliabel untuk mengetahui prestasi belajar pada masing-masing kelas
dengan penerapan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran Problem
Based Learning dan Quantum Learning, dimana validitas dan reliabilitas soal ini dilakukan
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan
kedua metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini maka kelompok siswa yang
dijadikan sampel penelitian diberikan tes. Tes ini berbentuk tes tertulis yang diberikan pada
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dalam bentuk
Sebelum membuat tes, peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian pada pokok
Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa pada materi Raksi Redoks, maka
perlu dilakukan tes hasil belajar. Sebelum perangkat tes diberikan kepada siswa, maka
terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari perangkat tes.
Karena sampel hanya ada dua kelas, maka uji coba instrument dilakukan secara bersamaan
dengan pengambilan data penelitian. Selanjutnya soal yang tidak valid datanya disingkirkan
Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut
memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapan atau
keajegannya atau realibitasnya. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Realibilitas alat
penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya
(Sudjana, 2010).
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2010). Sebuah tes
dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009).
Validitas dari soal yang diujikan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut (Arikunto, 2009):
N XY ( X )( Y )
rxy
N X 2 ( X ) 2 ( N Y 2 ( Y ) 2
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
X = Skor item
Y = Skor total siswa
N = Jumlah sampel/subjek
Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes maka harga koefisien product moment
yang diperoleh, dibandingkan dengan harga r tabel dengan ketentuan r hitunng ≥ r tabel maka soal
Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat
dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2009). Reliabilitas soal tes dalam penelitian ini diuji
r11 = n S 2 pq
n 1 S2
Keterangan:
r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan
n = banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq =jumlah hasil perkalian antara p dan q
Harga r11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada kriteria
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan uji homogenitas
varians. Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk menentukan homogen atau tidaknya
varians data yang diperoleh (Sugiyono, 2009). Data yang digunakan untuk uji homogenitas
varians adalah data hasil post test pada materi pokok Raksi Redoks. Uji homogenitas varians
var ians.terbesar
F
var ians.terkecil
Varians diperoleh dengan rumus:
S =2 (X X ) 2
n 1
Keterangan:
F = indeks homogenitas yang dicari
S2 = varians
X = nilai siswa
n = jumlah sampel
Hasil F hitung yang diperoleh kemudian di bandingkan dengan harga Ftabel. Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan analisa statistik yaitu melihat
persentasi ketuntasan kelas dan rata-rata kelas. Untuk melihat perlakuan atau untuk
membuktikan hipotesis yang diajukan, maka data tersebut diolah dengan menggunakan
Penggunaan rumus uji-t yang akan digunakan didasarkan pada pedoman sebagai
berikut:
1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen maka dapat digunakan
rumus t-test baik untuk Separated Varians dan Polled Varians. Untuk melihat harga
ttabel digunakan dk = n1 + n2 - 2.
2) Bila n1 ≠ n2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus t-test dengan Polled
3) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen maka dapat menggunakan rumus Separated
- 2.
4) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen maka dapat digunakan rumus Separated
Varians. Harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk
(n1 - 1) dan (n2 - 1) dibagi 2 dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil
(Sugiyono, 2009).
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu hipotesis penelitian dinyatakan
Hipotesis Nol ( Ho) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada high order
Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan yang signifikan pada high order thinking
skills siswa pada materi pokok Raksi Redoks antara siswa yang
Kriteria pengujian hipotesis, jika thitung ≤ ttabel dengan taraf signifikan 5% maka Ho diterima,
sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak. Nilai t dapat diperoleh dari tabel distributif
(Sugiyono, 2009).