Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada Bulan

September 2015 di SMA Negeri 1 Mataram.

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Quasi

eksperimental (eksperimen semu). Menurut Arikunto (2006), eksperimen semu yaitu

eksperimen yang tidak sebenarnya, eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti

cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu, sebab

dalam penelitian ini subjek penelitian secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh

(naturally formed intact group).

Dalam penelitian ini, kedua kelas yang digunakan diberikan perlakuan yaitu kelas yang

satu diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, dan kelas lain

menggunakan model pembelajaran Quantum Learning, kemudian pencapaian belajar

keduanya dibandingkan apakah terdapat perbedaan dan manakah yang memberikan hasil

lebih baik.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah post test group. Masing-masing kelas

diberikan post-test untuk mengetahui sejauh mana pencapaian high order thinking skills

siswa setelah penerapan kedua model pembelajaran tersebut. Rancangan penelitian yang akan

dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan pola seperti yang ditunjukkan pada Tabel

3.1:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian


Kelompok/Kelas Pre-test Perlakuan Post-test
Eksperimen 1 Tidak Quantum Learning Ya
X-A
Eksperimen 2 Tidak Problem Based Learning Ya
X-B

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel Bebas

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Menurut

Sugiyono (2010) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan

Quantum Learning.

3.3.2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

high order thinking skills siswa pada materi pokok Raksi Redoks.

3.4 Subjek Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut

Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Mataram

tahun ajaran 2015/2016.

3.4.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kelas X-

A sebagai kelas eksperimen 1 yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dan

X-B sebagai kelas eksperimen 2 yang menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning.

3.5.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian melalui beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap evaluasi/observasi dan tahap refleksi.

3.5.1. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan dilakukan kegiatan - kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Menyiapkan lembar observasi

4) Menyiapkan soal evaluasi

3.5.2. Tahap pelaksanaaan tindakan

Tahap-tahap pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan

pembelajaran dikelas sesuai dengan skenario yang ada dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan

3.5.3. Tahap observasi/evaluasi

Kegiatan observasi dilakukan secara kontinu setiap kali berlangsungnya pelaksanaan

tindakan dengan mengamati kegiatan belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Evaluasi

hasil belajar dilaksanakan pada akhir setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilakukan

dengan pemberian soal latihan dalam bentuk LKS .


3.5.4. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pertemuan. Pada tahap ini, peneliti bersama guru mata

pelajaran kimia kelas X mengkaji pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian

tindakan tiap pertemuan. Sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil observasi dan

evaluasi. Hasil ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan

perencanaan dan pelaksanaan tindakan untuk pertemuan selanjutnya.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan untuk mengambil dokumen atau data-data yang mendukung

penelitian yang akan digunakan untuk analisis tahap awal. Data-data tersebut berupa nama-

nama siswa yang menjadi subjek penelitian dan daftar nilai mata pelajaran kimia materi

pokok sebelum Raksi Redoks untuk keperluan uji homogenitas sampel.

b. Metode Tes

Metode tes disini yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan soal tes

yang divalidasi dan reliabel untuk mengetahui prestasi belajar pada masing-masing kelas

dengan penerapan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran Problem

Based Learning dan Quantum Learning, dimana validitas dan reliabilitas soal ini dilakukan

bersamaan dengan post-test.

3.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Untuk mengetahui pengaruh dari penerapan

kedua metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini maka kelompok siswa yang
dijadikan sampel penelitian diberikan tes. Tes ini berbentuk tes tertulis yang diberikan pada

akhir pembelajaran (post-test) untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dalam bentuk

uraian. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 5 pertanyaan.

3.7.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Sebelum membuat tes, peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian pada pokok

bahasan Raksi Redoks.

3.7.2 Uji Coba Instrumen

Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa pada materi Raksi Redoks, maka

perlu dilakukan tes hasil belajar. Sebelum perangkat tes diberikan kepada siswa, maka

terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari perangkat tes.

Karena sampel hanya ada dua kelas, maka uji coba instrument dilakukan secara bersamaan

dengan pengambilan data penelitian. Selanjutnya soal yang tidak valid datanya disingkirkan

dan soal yang valid digunakan untuk analisis data penelitian.

Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut

memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya dan ketetapan atau

keajegannya atau realibitasnya. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap

konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Realibilitas alat

penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya

(Sudjana, 2010).

3.7.2.1. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai

sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2010). Sebuah tes

dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009).
Validitas dari soal yang diujikan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut (Arikunto, 2009):

N  XY  ( X )( Y )
rxy 
 N  X 2  ( X ) 2  ( N  Y 2  ( Y ) 2 

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
X = Skor item
Y = Skor total siswa
N = Jumlah sampel/subjek

 XY = Jumlah hasil perkalian variabel Xdan Y


 X = jumlah nilai variabel X
 Y = Jumlah nilai variabel Y
 X = jumlah kuadrat nilai variabel X
2

 Y = Jumlah kuadrat nilai variabel Y


2

(  X ) = Jumlah nilai X dikuadratkan


2

Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes maka harga koefisien product moment

yang diperoleh, dibandingkan dengan harga r tabel dengan ketentuan r hitunng ≥ r tabel maka soal

tersebut dikatakan valid.

3.7.2.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah

ketetapan hasil tes, atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat

dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2009). Reliabilitas soal tes dalam penelitian ini diuji

dengan menggunakan rumus K-R.20 yaitu:

r11 =  n   S 2   pq 
 n  1  S2

 
Keterangan:
r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan
n = banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq =jumlah hasil perkalian antara p dan q

Harga r11 yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada kriteria

reliabilitas soal di bawah ini.

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal


Harga r Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
(Arikunto, 2009)

3.8. Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Homogenitas Varians (Uji-F)

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan uji homogenitas

varians. Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk menentukan homogen atau tidaknya

varians data yang diperoleh (Sugiyono, 2009). Data yang digunakan untuk uji homogenitas

varians adalah data hasil post test pada materi pokok Raksi Redoks. Uji homogenitas varians

dicari dengan menggunakan rumus uji-F yaitu:

var ians.terbesar
F
var ians.terkecil
Varians diperoleh dengan rumus:

S =2 (X  X ) 2

n 1

Keterangan:
F = indeks homogenitas yang dicari
S2 = varians
X = nilai siswa
n = jumlah sampel

Hasil F hitung yang diperoleh kemudian di bandingkan dengan harga Ftabel. Data

dikatakan homogen jika F hitung ≤ F tabel.

3..8.2 Uji Beda (Uji-t)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan analisa statistik yaitu melihat

persentasi ketuntasan kelas dan rata-rata kelas. Untuk melihat perlakuan atau untuk

membuktikan hipotesis yang diajukan, maka data tersebut diolah dengan menggunakan

rumus uji-t (uji beda).

Penggunaan rumus uji-t yang akan digunakan didasarkan pada pedoman sebagai

berikut:

1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen maka dapat digunakan

rumus t-test baik untuk Separated Varians dan Polled Varians. Untuk melihat harga

ttabel digunakan dk = n1 + n2 - 2.

2) Bila n1 ≠ n2 dan varians homogen maka dapat digunakan rumus t-test dengan Polled

Varians. Derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 - 2.

3) Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen maka dapat menggunakan rumus Separated

Varians dan Polled Varians, dengan dk = n1 - 1 atau dk = n2 – 1. Jadi dk bukan n1 + n2

- 2.

4) Bila n1 ≠ n2 dan varians tidak homogen maka dapat digunakan rumus Separated

Varians. Harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel dengan dk

(n1 - 1) dan (n2 - 1) dibagi 2 dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil

(Sugiyono, 2009).

Rumus Separated Varians


X1  X 2
t 
S12 S2
 2
n1 n2
Rumus Polled Varians
X1  X 2
t
(n1  1) S12  (n2  1) S 22  1 1
.  
n1  n2  2  n1 n2 
Keterangan:
t = nilai t yang dihitung
X1 = Nilai rata-rata yang lebih tinggi (eksperimen 1)

X2 = Nilai rata-rata yang lebih rendah (eksperimen 2)

S12 = Varians kelas eksperimen 1

S 22 = Varians kelas eksperimen 2


n1 = Jumlah siswa eksperimen 1
n2 = Jumlah siswa eksperimen 2

Setelah uji hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu hipotesis penelitian dinyatakan

dalam analisis statistik yaitu:

Hipotesis Nol ( Ho) : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada high order

thinking skills siswa pada materi pokok reaksi redoks antara

siswa yang diajarkan dengan model pembelajara Problem Based

Learning dan Quantum Learning.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan yang signifikan pada high order thinking

skills siswa pada materi pokok Raksi Redoks antara siswa yang

diajarkan dengan model pembelajara Problem Based Learning

dan Quantum Learning.

Kriteria pengujian hipotesis, jika thitung ≤ ttabel dengan taraf signifikan 5% maka Ho diterima,

sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak. Nilai t dapat diperoleh dari tabel distributif

(Sugiyono, 2009).

Anda mungkin juga menyukai