Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK TENAGA ENDOGEN

BAGI KEHIDUPAN

Disusun Oleh :
1. Aking Siswanto
2. Alfarado Bagus P.P
3. Brian P.
4. Erlangga Jaya
5. Erlingga Setiawan
6. Moh. Faris Nahari
7. Wahyu Ardana Putra

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUWANGI


SMA NEGERI I DARUSSHOLAH SINGOJURUH
TAHUN AJARAN 2017/2018
1. Dampak Tenaga Endogen
Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak
positif maupun dampak negatif.
a. Dampak positif
Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1. Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)
Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima
curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim
kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini
memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian
bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan
catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng
Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan
Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman
besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di
wilayah yang lebih tinggi.

2. Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral


Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat
daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir
pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. Batu
dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya
proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu,
bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah
lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral,
seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak
terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.

3. Pusat tenaga listrik


Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap
(panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan
bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air berubah
menjadi uap yang panas. Uap kemudian mengumpul dan terperangkap di
dalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi
dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong
yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh
pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.

4. Tempat habitat berbagai jenis flora dan fauna


Hewan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur memiliki perbedaan jenis.
Perbedaan tersebut sebagai akibat proses geologi yang memisahkan daratan
Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan
sebutan Pangaea. Hewan di kawasan timur Indonesia memiliki persamaan
dengan hewan di kawasan Australia sedangkan hewan di kawasan barat
Indonesia mempunyai persamaan dengan kawasan Asia.

5. Tempat pariwisata dan laboratorium alam


Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, misalnya puncak Gunung
Bromo yang digunakan sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain
misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di
Kebumen Jawa Tengah.

b. Dampak negatif
Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
1) Letusan gunung api
Letusan gunung berapi merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat
menghancurkan dan
membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya
dapat menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Erupsi atau letusan
gunung berapi tidak dapat dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu dapat meletus.
Manusia tidak dapat mencegah bencana gunung berapi, tetapi manusia dapat
berusaha agar korban jiwa yang diakibatkan letusan gunung berapi dapat dikurangi.
Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya bencana alam gunung berapi
antara lain sebagai berikut.
 Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Peta tersebut diharapkan akan menjadi
petunjuk wilayah aman erupsi.
 Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu agar letusan gunung berapi
berupa lahar dapat tertahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.
 Pengadaan sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan kepada masyarakat
dengan segera bila terjadi erupsi gunung berapi.
2. Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat.
Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung,
jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika
gempa bumi diikuti tsunami. Apa yang kamu rasakan ketika ada pohon besar
tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika di dekatmu ada truk sedang
menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan
bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak
tiba-tiba.
Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan
manusia. Gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi
yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan.
Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa,
yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa
sebelum bahaya gempa itu terjadi.
Salah satu mitigasi bencana gempa, yaitu dapat berupa informasi jalur gempa dari
para ahli agar penduduk pada jalur tersebut dapat lebih waspada. Selanjutnya, di
wilayah gempa, masyarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa.
Di Jepang yang merupakan daerah rawan gempa, rata-rata penduduk membangun
rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang umumnya dibangun dengan
konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa perangkat
rumah tangga dibuat pendek.

3. Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan
longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman terhadap
kehidupan penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.

Anda mungkin juga menyukai