Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 KUNTODARUSSALAM


TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
SitiMariyam*), Rena Lestari1), Enny Afniyanti2)
1&2)
Program StudiPendidikanBiologi, FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasPasirPengaraian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan praktikum pada pembelajaran biologi siswa kelas
VIII di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam tahun pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan kelas VIIIB yang diambil secara simple random
sampling hingga mencapai jumlah sampel secara keseluruhan 53 siswa. Teknik pengambilan data dilakukan
dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) Frekuensi pelaksanaan praktikum sebesar (75%); 2) Minat siswa terhadap praktikum
sebesar (77%); 3) Waktu pelaksanaan praktikum sebesar (69%) dan; 4) Persiapan dan pelaksanaan praktikum
sebesar (78%). Jumlah rata-rata persentase pelaksanaan praktikum pada pembelajaran biologi (75%) dengan
kriteria diterapkan dengan baik.

Kata kunci: Analisis, Praktikum Biologi, SMPN 3 Kunto Darussalam

ABSTRACT

This aim of this study was to known execution of practical work at study of class student biology of VIII
in SMP Country 3 Kunto Darussalam grade academic year 2014 / 2015. This was a descriptive study. The
sampel was the student of class VIIIA and class of VIIIB taken by simple random sampling till reach the amount
of sampel as a whole 53 student. Technique intake of data done by using enquette. Data analyzed by using
descriptive statistics. Result indicated that; 1) Frequency execution of practical work (75%); 2) Student
enthusiasm to practical work (77%); 3) Time execution of practical work (69%) and; 4) Preparation and
execution of practical work (78%). Amount of mean percentage of execution of practical work at study of
biology (75%) have been applied better.

Keyword: Analysis, Practical work Biology, SMPN 3 Kunto Darussalam

PENDAHULUAN rangka memberikan motivasi, bimbingan,


pengarahan, dan semangat kepada siswa agar
Pendidikan adalah satu bentuk perwujudan terjadi proses pembelajaran (Mulyasa, 2007: 17).
kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat MenurutHastuti (2013: 1-2), pembelajaran
perkembangan . Oleh karena itu, perubahan atau biologi tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas.
perkembangan pendidikan adalah hal memang Ciri dari pembelajaran biologi adalah adanya
seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan kegiatan praktikum baik di Laboratorium maupun
budaya kehidupan. Perubahan dalama rti perbaikan di alam. Banyak konsep biologi yang kompleks
pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus sehingga diperlukan suatu kegiatan untuk
dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa memudahkan siswa dalam memahami konsep
depan (Trianto, 2009: 1). tersebut. Kegiatan praktikum sangat sesuai untuk
Permasalahan yang ditemukan pada proses memfasilitasi siswa belajar melalui pengalaman
pembelajaran, dipandang sebagai fenomena yang langsung. Praktikum memberikan kesempatan
memberikan kesadaran bagi guru untuk selalu kepada siswa untuk mendapatkan gambaran dalam
memberikan inovasi-inovasi dalam pemilihan dan keadaan yang nyata tentang apa yang diperoleh
penggunaan model dalam proses pembelajaran. dalam teori dan terjadi kontak inderawi. Selain itu,
Pembelajaran yang dilakukan guru hendaknya tidak dalam kegiatan praktikum siswa tidak sekedar
hanya menyampaikan informasi terhadap siswa, mengamati secara langsung tetapi harus
tetapi juga dapat menciptakan suasana belajar yang menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan
kondusif sehingga siswa tertarik dan dapat belajar. bertanggung jawab terhadap hasilnya.
Harapan yang diinginkan dari mengajar itu sendiri
merupakan segala upaya yang disengaja dalam

*Hp: 082390534091
e-mail: maryam.kud@gmail.com
Berdasarkan hasil wawancara pada guru memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan
biologi di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam pada IPA diarahkan untuk menemukan dan berbuat
tanggal 20 Desember 2014 diperoleh beberapa sehinggadapat membantu siswa untuk memperoleh
informasi bahwasanya perencanaan kegiatan pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
praktikum biologi belum sesuai dengan kurikulum sekitar (Fauziah, 2013: 44).
yang ada. Praktikum pada pembelajaran biologi Menurut Akyuni (2010: 17), IPA merupakan
masih jarang dilakukan, siswa kurang aktif pada ilmu yang dibangun melalui proses berfikir,
saat melakukan praktikum, kurangnya perhatian eksperimen yang didalamnya terdapat tahap
guru dalam membimbing praktikum, serta mengamati, mengukur, menganalisis, dan
pembagian jadwal praktikum yang kurang tepat. mengambil kesimpulan. Di dalam pembelajaran
Menurut Hasruddin dan Rezeqi (2012: 31), IPA siswa dituntut untuk lebih bisa mandiri dalam
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa belajar, kerena dalam proses pembelajaran IPA
frekuensi pelaksanaan praktikum biologi selama yang diutamakan bukan hanya sekedar
semester gasal kelas XI di SMA Negeri se pengembangan kemampuan akademik saja,
Kabupaten Karo masih sangat rendah sebagaimana melainkan juga kemampuan praktik yang bisa
yang dituntut dalam KTSP. Dari 20 jenis praktikum diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
biologi yang harus dilaksanakan ternyata pada Mata pelajaran Biologi yang merupakan
sekolah tersebut paling tinggi melaksanakan kelompok IPA pada hakikatnya adalah produk,
praktikum hanya 55% saja dari jumlah praktikum proses, sikap, dan teknologi. Oleh karena itu,
yang ada, sedangkan yang paling rendah 10%. Jika sebagai bagian dari proses pendidikan nasional,
dirata-ratakan maka pelaksanaan praktikum biologi pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara
di SMA Negeri se Kabupaten Karo hanya berkisar inquiri ilmiah (scientific inquiry). Metode yang
30% yang tergolong kedalam kategori tidak baik. paling tepat untuk merealisasikan pendekatan
Hal tersebut terjadi karena kurangnya waktu yang tersebut adalah secara eksperimen. Eksperimen
tersedia untuk pelaksanaan praktikum serta belum merupakan cara penyajian pelajaran dengan
tercukupinya alat dan bahan praktikum bagi siswa. menggunakan percobaan atau praktikum
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti (Khamidah dan Aprilia, 2014: 5).
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pada dasarnya praktik atau praktikum
”Analisis Pelaksanaan Praktikum pada merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar
Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII Di SMP mengajar yang dimaksudkan untuk memantapkan
Negeri 3 Kunto Darussalam Tahun Pembelajaran penguasaan materi yang bersifat aplikatif. Melalui
2014/2015”. kegiatan yang mandiri, terbimbing, dan
Pembelajaran merupakan suatu proses pemanfaatan sarana praktik/praktikum yang
interaksi antara komponen-komponen sistem optimal sebagai satu kesatuan yang utuh dalam
pembelajaran. Konsep dan pemahaman sistem penyelenggaraan praktikum, maka
pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis diharapkan dapat mencapai tujuan
aktivitas komponen guru, siswa, bahan ajar, media, pembelajarannya dengan baik (Pertiwi, 2013:47).
alat, prosedur dan proses belajar. Konsep awal Praktikum akan lebih efektif untuk
dalam memahami pembelajaran ini dapat meningkatkan keahlian siswa dalam pengamatan
dipandang dari apa itu ”Belajar” (Daryanto dan dan meningkatkan keterampilan serta sebagai
Rahardjo, 2012: 30).Menurut Isjoni (2009: 11), sarana berlatih dalam menggunakan peralatan.
pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh Selain itu dengan praktikum siswa dapat
siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran mengembangkan rasa ingin tahu, aktif, kreatif,
pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk inovatif, serta menumbuhkan kejujuran ilmiah
membantu siswa melakukan kegiatan belajar. (Khamidah dan Aprilia, 2014: 5). Menurut
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya Hidayati (2012: 4), melalui praktikum siswa juga
efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan siswa. dapat mempelajari sains dan pengamatan langsung
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan terhadap gejala-gejala maupun proses-proses sains,
dengan cara mencari tahu tentang alam secara dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah, dapat
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah,
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, dapat menemukan dan memecahkan berbagai
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga masalah baru melalui metode ilmiah dan
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sebagainya. Kemampuan ini bisa dikembangkan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa melalui kegiatan praktikum.
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, Pelaksanaan kegiatan praktikum dapat
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam dilakukan di Laboratorium mapun di luar ruangan.
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Wiyanto (2008: 35), peran Laboratorium
Proses pembelajarannya menekankan pada sangat penting dalam pembelajaran. Peran tersebut
pemberian pengalaman langsung untuk diantaranya yang pertama adalah sebagai wahana
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan untuk mengembangkan keterampilan dasar
mengamati atau mengukur (menggunakan alat ukur HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sesuai) dan keterampilan-keterampilan proses
yang sesuai) dan keterampilan-keterampilan proses Hasil penelitian tentang pelaksanaan
lainnya, seperti mencatat data, menarik praktikum pada pembelajaran biologi siswa kelas
kesimpulan, berkomunikasi, bekerjasama dalam VIII di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam pada
tim. Kedua, Laboratorium juga dapat dijadikan setiap indikator terdapat pada Tabel di bawah ini:
sebagai wahana untuk membuktikan konsep yang Tabel 1. Pelaksanaan Praktikum pada Pembelajaran
telah dibahas sebelumnya. Ketiga, Laboratorium Biologi
juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk Variabel Indikator Persentase
mengembangkan kemampuan berfikir melalui 1 Frekuensi pelaksanaan 75%
praktikum
proses pemecahan masalah dalam rangka siswa 2 Minat siswa terhadap 77%
menemukan konsep sendiri. Pelaksanaan praktikum
Menurut Hasruddin dan Rezeqi (2012: 28), praktikum 3 Waktu pelaksanaan 69%
untuk mengetahui tentang terlaksananyaa kegiatan praktikum
praktikum dapat dilihat dari: 1) Frekuensi 4 Persiapan dan 78%
pelaksanaan praktikum
pelaksanaan praktikum, 2) Minat siswa terhadap Rata-rata 75%
praktikum, 3) Waktu pelaksanaan praktikum,dan
4) Persiapan dan pelaksanaan praktikum. Berdasarkan Tabel di atas hasil rata-rata
Tujuan penelitian ini adalah untuk frekuensi pelaksanaan praktikum sebesar (75%).
mengetahui pelaksanaan praktikum pada Sebagian siswa menyatakan telah melaksanakan
pembelajaran biologi siswa kelas VIII di SMP praktikum sesuai dengan materi yang telah
Negeri 3 Kunto Darussalam Tahun Pembelajaran diajarkan oleh guru. Sebelum melaksanakan
2014/2015. Manfaat penelitian ini di harapkan praktikum maka seorang guru harus memastikan
dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk kemajuan ada tidaknya alat dan bahan praktikum. Hal ini
pelaksanaan praktikum pada pembelajaran biologi, sejalan dengan penelitian Khamidah dan Aprilia
dan dapat sebagai referensi untuk penelitian (2014: 7), persiapan sarana dan prasarana
selanjutnya dengan pelaksanaan praktikum biologi Laboratorium merupakan hal penting yang
yang lebih lengkap. mendukung terlaksananya kegiatan praktikum.
Pada indikator minat siswa terhadap
BAHAN DAN METODE praktikum persentase sebesar (77%). Siswa aktif
mengikuti kegiatan praktikum yang telah
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dilaksanakan, mereka bisa menemukan dan
Deskriptif. Deskriptif adalah penelitian yang mengetahui hal-hal yang belum diketahuinya.
menggambarkan tentang suatu fenomena yang Selain itu, siswa juga antusias untuk berdiskusi satu
terjadi pada objek penelitian. Penelitian ini telah sama lain. Untuk menambah pemahaman dan minat
dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam. siswa perlu adanya motivasi dari guru. Menurut
Waktu penelitian ini pada bulan Januari 2015. pendapat Hasruddin dan Rezeqi (2012:27), dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap
siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kunto materi yang diberikanakan sangat mempengaruhi
Darussalam Tahun Pembelajaran 2014/2015 berhasi ltidaknya proses belajar mengajar tersebut.
dengan jumlah 81 siswa. Teknik pengambilan Perhatian siswa yang lebih intensif terhadap materi
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pelajaran yang diberikan guru akan menyebabkan
simple random sampling. Maka sampel dalam transfer ilmu pengetahuan yang terjadi lebih mudah
penelitian ini adalah kelas VIIIA dan Kelas VIIIB. sehingga diharapkan proses belajar mengajar akan
Teknik pengumpulan data yang meliputi 1) dapat lebih berhasil.
Angket yaitu dengan cara menyebarkan sejumlah Pada indikator waktu pelaksanaan praktikum
pertanyaan tertulis kepada responden, dalam hal ini hasil rata-rata sebesar (69%). Sebagian siswa
siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kunto menyatakan telah melaksanakan pratikum tepat
Darussalam. Dengan tujuan untuk mendapatkan waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, hal ini
data tentang pelaksanaan praktikum pada berarti sebagian siswa sudah bisa bersikap disiplin
pembelajaran biologi; 2) Dokumentasi yaitu waktu serta dapat memahami jika harus
menganalisis literatur maupun terbitan-terbitan dari menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu
instansi terkait berkenaan dengan pelaksanaan sebelum praktikum dilaksanakan. Akan tetapi,
praktikum pada pembelajaran biologi. masih ada praktikum yang dilakukan di luar jam
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis deskriptif sekolah walaupun dengan panduan guru. Hal ini
dengan langkah-langkah sebagai berikut: sejalan dengan penelitian Hasruddin dan Rezeqi
1)Mengumpulkan data yang di inginkan (angket) (2012:30), bahwa waktu pelaksanaan praktikum di
2)Mengklasifikasikan alternatif jawaban responden SMA Negeri se Kabupaten Karo masih relatif
3)Menentukan besar persentase alternatif jawaban rendah dikarenakan belum adanya penjadwalan
responden praktikum secara jelas.
Pada indikator persiapan dan pelaksanaan Hasruddin dan Rezeqi, S. 2012. Analisis
praktikum hasil rata-rata sebesar (78%). Siswa Pelaksanaan Praktikum Biologi dan
menyatakan telah melaksanakan pratikum secara Permasalahannya di SMA Negeri
berkelompok. Siswa mempersiapkan diri sebelum SeKabupaten Karo. Jurnal Tabularasa PPS
pratikum dimulai, misalnya: mempersiapkan baju UNIMED 9(1): 17-32.
lab, masker, sarung tangan dan hal-hal lainya yang Hastuti, A. 2013. Penerapan Pembelajaran Berbasis
berhubungan dengan praktikum yang akan Praktikum untuk Meningkatkan Motivasi dan
dilaksanakan. Siswa juga mempersiapkan alat dan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem
bahan praktikum sebelum praktikum dimulai. Reproduksi Manusia. Skripsi. Yogyakarta:
Sesuai dengan pendapat Indriastuti, Herlina, dan Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sainstek
Widiyaningrum (2013: 128), siswa pandai UIN SunanKalijaga.
menyiapkan alat dan bahan praktikum yang Hidayati, N. 2012. Penerapan Metode Praktikum
dibutuhkan untuk kegiatan praktikum sehingga dalam Pembelajaran Kimia untuk
secara keseluruhan tingkat pengelolaan Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat
penyelenggaraan praktikum biologi sangat baik. Tinggi Siswa pada Materi Pokok
Kesetimbangan kimia Kelas XI SMK
SIMPULAN Diponegoro Banyuputih Batang. Skripsi.
Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Wali
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data Songo.
secara keseluruhan dengan nilai 75%. Pelaksanaan Indriastuti, Herlina, L., dan Widiyaningrum, P.
praktikum pada pembelajaran biologi siswa kelas 2013. Kesiapan Laboratorium Biologi dalam
VIII di SMP Negeri 3 Kunto Darussalam tahun Menunjang Kegiatan Praktikum SMA Negeri
pembelajaran 2014/2015 telah diterapkan dengan Di Kabupaten Brebes. Journal of Biology
baik. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk Education 2(2): 125-132.
lebih mendalami mengenai pelaksanaan praktikum, Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif.
khususnya pada pembelajaran biologi. Yogyakarta: PustakaBelajar.
Khamidah, N dan Aprilia, N. 2014. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA Program Pelaksanaan Praktikum Biologi
Kelas XI SMA Se-Kecamatan Umbulharjo
Akyuni. 2010. Efektivitas Pembelajaran Praktikum Yogyakarta Semester II TahunAjaran
Kimia Materi Pokok Reaksi Kimia dalam 2013/2014. JUPEMASI-PBIO 1(1): 5-8.
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Profesional
SMP IPA (Islam Plus Assalamah) Ungaran. Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Menyenangkan. Bandung: Rosda.
Wali Songo. Pertiwi, R.I. 2013. Persepsi Mahasiswa tentang
Daryanto dan Rahardjo, M. 2012. Model Penyelenggaraan Praktikum pada Pendidikan
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Tinggi Terbuka Jarak Jauh. Jurnal
Media. Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh 4(1): 45-
Fauziah. 2013. Penerapan Model Cooperative 56.
Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Belajar Materi Klasifikasi Makhluk Hidup Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Darul Media Group.
Kamal Tahun 2013/2014. Jurnal Biology Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains
Education 2(2):44-53. Mengembangkan Kompetensi Laboratorium.
Fithri, M. 2013. Evaluasi Penggunaan Semarang: UNNES Pres.
Laboratorium IPA Berbasis Kurikulum
Sekolah Di SMP Negeri 1 Kajoran Kabupaten
Magelang. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Sainstek UIN Sunan Kalijaga.

Anda mungkin juga menyukai