Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rancangan, pedoman, ataupun acuan

penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian

(Bungin, 2011:97). Desain penelitian digambarkan sebagai sebuah peta jalan bagi

peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian

secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Sarwono,

2006:79). Dengan demikian, desain penelitian harus memuat segala sesuatu yang

berkepentingan dengan pelaksanaan penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada Satker kementerian negara/lembaga lingkup

KPPN Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis (hypotheses

testing). Penelitian ini bersifat kausalitas dengan berusaha melihat pengaruh

kompetensi SDM, pengendalian intern, komitmen organisasi, dan pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kualitas pelaporan keuangan pada Satker

kementerian negara/lembaga lingkup KPPN Banda Aceh. Tingkat intervensi

dalam penelitian ini adalah intervensi minimal, dimana peneliti tidak

memanipulasi data untuk mempengaruhi hasil penelitian.

Waktu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah one shoot, yaitu

data yang dikumpulkan merupakan data dalam periode tertentu (Sekaran,

2006:77). Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan kuesioner dari orang-

orang yang terlibat di dalam pelaporan keuangan pada Satker kementerian

44
45

negara/lembaga lingkup KPPN Banda Aceh. Tingkat kesatuan data yang

dikumpulkan selama tahap analisis data dalam penelitian ini menggunakan unit

analisis organisasional, yaitu peneliti akan melihat data dari setiap Satker dan

memperlakukan responden sebagai populasi untuk sumber data.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan wilayah umum yang terdiri atas objek/subjek yang

memilki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014a:80). Populasi

juga dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok elemen yang lengkap yang

biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2009:118)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Satker kementerian

negara/lembaga lingkup KPPN Banda Aceh terdiri dari 569 Satker sebagai elemen

populasi, responden penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam

pelaporan keuangan, yakni: Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan SPM, bendahara pengeluaran, operator

Sistem Akuntansi Instansi (SAI), dan staf pengelola keuangan pada masing-

masing satker. Responden dipilih karena mereka memahami dan

bertanggungjawab langsung pada pelaksanaan, pengelolaan, dan pelaporan

keuangan pada masing-masing Satker. Untuk menghindari bias, maka pertanyaan

dalam angket kuesioner diusahakan untuk tidak menggiring ke jawaban yang baik

saja atau ke yang jelek saja (Sugiono, 2014:144). Jumlah elemen populasi
46

sebanyak 569 Satker yang tersebar pada 50 kementerian negara/lembaga wilayah

kerja KPPN Banda Aceh.

Mengingat populasi penelitian yang relatif besar (lebih dari 100) maka

peneliti dapat menggunakan sampel (Sarjono & Julianita, 2011:22). Cooper &

Schindler (2006:83) mendefinisikan sampel sebagai “bagian dari populasi yang

dipilih secara cermat untuk mewakili populasi”. Sampel yang terpilih dianggap

mewakili keseluruhan populasi (Bungin, 2011:111). Dengan penggunaan sampel

selain mempermudah peneliti dalam melakukan analisis dan mendapatkan

kesimpulan penelitian juga pertimbangan biaya dan waktu penelitian (Lind, et al.

2012:296).

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel adalah probability

sampling yaitu stratified random sampling dimana suatu populasi dibagi ke dalam

sub kelompok yang disebut strata, dan satu sampel dipilih secara acak dari tiap

strata (Lind, et al., 2012:300). Berdasarkan jumlah populasi maka akan ditentukan

sampel dengan teknik pengambilan sampel yang dikemukakan oleh Yamane

dalam Sarjono dan Julianita (2011:30) yaitu:

n = N / Nd2 +1

dimana:
n = Jumlah sampel/responden
N = Ukuran populasi
d = nilai presisi
1 = konstanta
47

Dengan menggunakan nilai presisi sebesar 10% maka diperoleh jumlah

sampel minimal sebagai berikut:

569
n=
569 x (0,10)2 + 1

n = 85,05 dibulatkan menjadi 86

Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel (n) untuk penelitian ini adalah

sebanyak 86 Satker. Maka untuk mengetahui jumlah sampel per-kementerian

negara/lembaga, nilai n=86 Satker dibagi dengan jumlah keseluruhan Satker (569

Satker) hasilnya 0.151, selanjutnya nilai ini dikalikan dengan masing-masing

jumlah Satker pada masing-masing kementerian negara/lembaga lingkup KPPN

Bnada Aceh. Contohnya, jumlah Satker pada BPK RI sebanyak 2 satker x 0.151

maka sampel minimal yang diperoleh 0.302 dibulatkan menjadi 1 Satker, begitu

pula dengan kementerian negara/lembaga lainnya, hingga diperoleh jumlah

sampel minimal sebanyak 119 Satker, sebagaimana yang tercantum dalam Tabel

3.1.

Tabel 3.1
Populasi dan Sampel Penelitian

Jumlah Sampel/ Pembulatan


No Kementerian Negara/Lembaga Satker Responden Sampel/
Minimal Responden
1. Badan Pemeriksa Keuangan 2 0.302 1
2. Mahkamah Agung 26 3.926 4
3. Kejaksaan Republik Indonesia 7 1.057 2
4. Kementerian Dalam Negeri 13 1.963 2
48

Jumlah Sampel/ Pembulatan


No Kementerian Negara/Lembaga Satker Responden Sampel/
Minimal Responden
5. Kementerian Pertahanan 11 1.661 2
6. Kementerian Hukum dan Hak Asasi 22 3.322 4
Manusia RI
7. Kementerian Keuangan 13 1.963 2
8. Kementerian Pertanian 25 3.775 4
9. Kementerian Perindustrian 4 0.604 1
10. Kementerian Energi dan Sumber 2 0.302 1
Daya Mineral
11. Kementerian Perhubungan 7 1.057 2
12. Kementerian Pendidikan Nasional 14 2.114 3
13. Kementerian Kesehatan 20 3.020 4
14. Kementerian Agama 220 33.220 34
15. Kementerian Ketenagakerjaan 14 2.114 3
16. Kementerian Sosial 6 0.906 1
17. Kementerian Lingkungan Hidup dan 9 1.359 2
Kehutanan
18. Kementerian Kelautan dan Perikanan 21 3.171 4
19. Kementerian Pekerjaan Umum dan 22 3.322 4
Perumahan Rakyat
20. Kementerian Pariwisata 2 0.302 1
21. Kementerian Riset, Teknologi dan 3 0.453 1
Pendidikan Tinggi
22. Kementerian Lingkungan Hidup 1 0.151 1
23. Kementerian Koperasi dan Pengusaha 1 0.151 1
Kecil dan Menengah
24. Kementerian Pemberdayaan 1 0.151 1
Perempuan dan Perlindungan Anak
25. Badan Pusat Statistik 6 0.906 1
26. Kementerian Perencanaan 1 0.151 1
Pembangunan Nasional
27. Kementerian Agraria dan Tata 24 3.624 4
Ruang/BPN
28. Perpustakaan Nasional Republik 1 0.151 1
Indonesia
29. Kementerian Komunikasi dan 1 0.151 1
Informatika
30. Kepolisian Negara Republik 27 4.077 5
Indonesia
31. Badan Pengawas Obat dan 1 0.151 1
49

Jumlah Sampel/ Pembulatan


No Kementerian Negara/Lembaga Satker Responden Sampel/
Minimal Responden
Makanan
32. Badan Koordinasi Penanaman 1 0.151 1
Modal
33. Badan Narkotika Nasional 2 0.302 1
34. Kementerian Desa, Pembangunan 9 1.359 2
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
35. Badan Kependudukan dan Keluarga 1 0.151 1
Berencana Nasional
36. Badan Meteorologi, Klimatologi dan 4 0.604 1
Geofisika
37. Komisi Pemilihan Umum 6 0.906 1
38. Lembaga Administrasi Negara 1 0.151 1
39. Arsip Nasional Republik Indonesia 2 0.302 1
40 Badan Kepegawaian Negara 1 0.151 1
41. Badan Pengawasan Keuangan dan 1 0.151 1
Pembangunan
42. Kementerian Perdagangan 4 0.604 1
43. Kementerian Pemuda dan Olah Raga 1 0.151 1
44. Badan Nasional Penempatan dan 1 0.151 1
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
45. Badan SAR Nasional 1 0.151 1
46. Badan Nasional Pengelola Perbatasan 3 0.453 1
47. Badan Pengawas Pemilihan Umum 1 0.151 1
48. Lembaga Penyiaran Publik Radio 1 0.151 1
Republik Indonesia
49. Lembaga Penyiaran Publik Televisi 1 0.151 1
Republik Indonesia
50. Badan Pengusahaan Kawasan 1 0.151 1
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Sabang
Jumlah Total Satker/Responden 569 119

Sumber: KPPN Banda Aceh, 2015.


50

3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data menurut Arikunto (1991:102) yaitu, “subyek dari mana data

tersebut dapat diperoleh”. Sugiyono (2014a:17) membagi sumber data menjadi

dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah “sumber data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui

perantara)”, sedangkan data sekunder adalah “sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melului media perantara” (Indriantoro

dan Supomo, 1999:146-147). Pada penelitian ini menggunakan sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer pada penelitian ini adalah

hasil dari perolehan kuesioner yang dibagikan kepada responden penelitian,

sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen seperti data satker,

media online, peraturan perundangan-undangan, jurnal dan artikel.

Langkah selanjutnya setelah sumber data ditetapkan adalah menentukan

teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

beberapa cara yaitu: observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner

(angket) dan dokumentasi (Sugiyono, 2014a:199). Pada penelitian ini, teknik

pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan kuesioner. Teknik

dokumentasi dilakukan melalui menelaah jurnal dan artikel akuntansi, regulasi

pemerintah, buku dan sumber online yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti. Selanjutnya, teknik kuesioner dilakukan dengan cara menyerahkan

kuesioner kepada setiap responden pada setiap Satker kementerian

negara/lembaga lingkup KPPN Banda Aceh. Responden akan memberikan

jawabannya berupa pilihan-pilihan terhadap penyataan tertentu dalam kuesioner.


51

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan atas kuesioner

penelitian yang telah dilakukan oleh Sersic (1999), Rahman, et al. (2012), dan

Alfiandri (2013) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan skala interval yang menggunakan skala likert.

Menurut Sarjono & Julianita (2011:6) skala likert merupakan “skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang terhadap suatu kejadian atau keadaan sosial, di mana variabel

yang akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel kemudian indikator

tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item pernyataan”.

Skala likert yang digunakan adalah dengan 4 (empat) alternatif jawaban

yaitu: untuk pernyataan positif maka (1) untuk jawaban sangat tidak setuju, (2)

untuk jawaban tidak setuju, (3) untuk jawaban setuju, (4) untuk jawaban sangat

setuju dan untuk penyataan negatif maka (1) untuk jawaban sangat setuju, (2)

untuk jawaban setuju, (3) untuk jawaban tidak setuju, (4) untuk jawaban sangat

tidak setuju. Skala likert dengan empat alternatif jawaban dirasakan peneliti

sebagai pilihan yang tepat, hal ini dikarenakan jika menggunakan skala likert lima

alternatif jawaban (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak

setuju), maka akan membuat hasil penelitian menjadi “rancu” karena responden

cenderung memilih netral (Sarjono & Julianita, 2011:7).

3.4 Operasionalisasi Variabel

Variabel merupakan suatu simbol dari suatu kejadian, tindakan,

karakteristik, sifat khusus atau atribut yang dapat diukur dan dikategorikan

(Cooper & Schindler, 2006;46). Variabel juga dapat dimaknai sebagai sesuatu
52

yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu

yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai dapat berbeda dalam

waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Kuncoro, 2009:49)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen

yaitu kompetensi SDM, pengendalian intern, komitmen organisasi, dan

pemanfaatan teknologi informasi dan variabel dependen, yaitu kualitas pelaporan

keuangan pada Satker kementerian negara/lembaga lingkup KPPN Banda Aceh.

Operasionalisasi variabel menurut Sugiyono (2014a:49) adalah “segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti utuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

3.4.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.

Dengan kata lain variabel dependen merupakan variabel utama yang menjadi

faktor yang berlaku dalam suatu investigasi (Sekaran, 2006:116). Dalam

penelitian ini variabel dependen adalah kualitas pelaporan keuangan pada Satker

kementerian negara/lembaga. Variabel dependen disimbolkan dengan Y. Kualitas

pelaporan keuangan adalah penyajian informasi pada laporan keuangan yang

memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan, yaitu relevan, andal, dapat

dibandingkan, dan dapat dipahami. Kualitas pelaporan keuangan dalam penelitian

ini diukur dengan menggunakan 7 (tujuh) indikator: (1) manfaat dari laporan

keuangan yang dihasilkan, (2) ketepatan pelaporan keuangan, (3) kelengkapan

informasi yang disajikan, (4) penyajian secara jujur, (5) isi laporan keuangan

dapat diverifikasi, (6) isi laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode
53

sebelumnya, (7) keakuratan dan kejelasan informasi yang disajikan. Variabel

tersebut diukur menggunakan skala interval, dengan skala likert 4 alternatif

jawaban.

3.4.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,

baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2006:117). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah:

1) Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)

Kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki

keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan kemampuan (ability) untuk

melaksanakan suatu pekerjaan (Hevesi, 2005). Kompetensi diukur dengan

menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu: (1) keterampilan (skill), pengetahuan

(knowledge), dan kemampuan (ability). Variabel tersebut diukur menggunakan

skala interval, dengan skala likert 4 alternatif jawaban.

2) Pengendalian Intern (X2)

Pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP Nomor 60

Tahun 2008). Pengendalian intern dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 5 indikator yaitu: (1) lingkungan pengendalian, (2) penilaian risiko,

(3) kegiatan pengendalian dan aktivitas pengendalian, (4) informasi dan


54

komunikasi, (5) pemantauan pengendalian intern. Variabel tersebut diukur

menggunakan skala interval, dengan skala likert 4 alternatif jawaban.

3) Komitmen Organisasi (X3)

Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk tetap

mempertahankan keinginan dirinya dalam organisasi dan bersedia untuk

melakukan usaha yang tinggi bagi pencapaian organisasi (Meyer & Allen, 1991).

Komitmen organisasi diukur dengan 3 (tiga) indikator, yaitu (1) affective

commitment, (2) continuance commitment, dan (3) normative commitment.

Variabel tersebut diukur menggunakan skala interval, dengan skala likert 4

alternatif jawaban.

4) Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4)

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal

dari komputer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software), database,

jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang

berhubungan dengan teknologi (Nuryanto & Afiah, 2013). Pemanfaatan teknologi

informasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 6 (enam) indikator

yaitu: 1) Software aplikasi; 2) Proses akuntansi secara komputerisasi; 3) Software

sesuai peraturan perundangan; 4) Laporan akuntansi dan manajerial yang

terintegrasi; 5) Pemeliharaan peralatan; 6) Perbaikan peralatan yang rusak/usang

dan 7) Terdapat antivirus. Variabel tersebut diukur menggunakan skala interval,

dengan skala likert 4 alternatif jawaban.

Operasionalisasi masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.2.
55

Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Kualitas Penyajian informasi dalam 1. Manfaat dari laporan Interval
Pelaporan laporan keuangan yang keuangan yang dihasilkan
Keuangan (Y) memenuhi karakteristik (Item A1-A2).
kualitatif laporan 2. Ketepatan pelaporan
keuangan, yaitu relevan, keuangan (Item A3-A4).
andal, dapat dibandingkan, 3. Kelengkapan informasi
dan dapat dipahami (PP yang disajikan (Item A5-
Nomor 71 Tahun 2010). A6)
4. Penyajian secara jujur
(Item A7-A8).
5. Isi laporan keuangan dapat
diverifikasi (Item A9-
A10).
6. Isi laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan
periode sebelumnya (Item
A11-A12).
7. Keakuratan dan kejelasan
informasi yang disajikan
(Item A13-A14).
(PP Nomor 71 Tahun
2010)
Kompetensi Kompetensi merupakan 1. Keterampilan (skill) (Item Interval
SDM (X1) suatu karakteristik dari B1-B2).
seseorang yang memiliki 2. Pengetahuan (knowledge)
keterampilan (skill), (Item B3-B4).
pengetahuan (knowledge), 3. Kemampuan (ability)
dan kemampuan (ability) (Item B5-B6).
untuk melaksanakan suatu (Hevesi, 2005).
pekerjaan (Hevesi, 2005).
Pengendalian Pengendalian intern adalah 1. Lingkungan pengendalian Interval
Intern (X2) proses yang integral pada (Item C1-C2).
tindakan dan kegiatan yang 2. Penilaian risiko (Item C3-
dilakukan secara terus C4).
menerus oleh pimpinan dan 3. Kegiatan pengendalian
seluruh pegawai untuk dan aktivitas
memberikan keyakinan pengendalian (Item C5-
memadai atas tercapainya C6).
tujuan organisasi melalui 4. Informasi dan komunikasi
kegiatan yang efektif dan (Item C7-C8).
efisien, keandalan 5. Pemantauan pengendalian
pelaporan keuangan, intern (Item C9-C10).
pengamanan aset negara, (PP Nomor 60 tahun
dan ketaatan terhadap 2008).
peraturan perundang-
undangan (PP Nomor 60
56

Variabel Definisi Indikator Skala


Tahun 2008).
Komitmen Komitmen organisasi 1. Affective commitment Interval
Organisasi adalah keinginan yang kuat (Item D1-D2).
(X3) untuk tetap 2. Continuance commitment
mempertahankan keinginan (Item D3-D4).
dirinya dalam organisasi 3. Normative commitment
dan bersedia untuk (Item D5-D6)
melakukan usaha yang (Meyer & Allen, 1991)
tinggi bagi pencapaian
organisasi (Meyer & Allen,
1991).
Pemanfaatan Pemanfaatan teknologi 1. Software aplikasi (E1- Interval
Teknologi informasi merupakan E2).
Informasi (X4) penggunaan secara optimal 2. Proses akuntansi secara
dari komputer (mainframe, komputerisasi (E3-E4).
mini, micro), perangkat 3. Software sesuai peraturan
lunak (software), database, perundangan (E5-E6).
jaringan (internet, 4. Laporan akuntansi dan
intranet), electronic manajerial yang
commerce, dan jenis terintegrasi (E7-E8)
lainnya yang berhubungan 5. Pemeliharaan peralatan
dengan teknologi (E9-E10).
(Nuryanto & Afiah, 2013). 6. Terdapat antivirus (E11-
E12).
(Nuryanto & Afiah,
2013).

3.5 Metode Analisis dan Rancangan Hipotesis

3.5.1 Metode Analisis

Menurut Indriantoro & Supomo (1999:11) “analisis data merupakan bagian

dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai

untuk menarik kesimpulan penelitian”. Analisis data dilakukan setelah tahap

pemilihan dan pengumpulan data penelitian (Indriantoro & Supomo, 1999:166).

Data penelitian yang dikumpulkan peneliti melalui kuesioner yang telah diisi oleh

responden kemudian dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan


57

keluaran-keluaran berupa angka, dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution).

3.5.1.1 Uji Validitas

Menurut Kuncoro (2009:172) “suatu skala pengukuran disebut valid bila

melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya

diukur”. Hasil penelitian valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono,

2014a:121). Kriteria suatu instrumen dinyatakan valid apabila nilai r hitung

masing-masing item pertanyaan lebih besar daripada r tabel (Sarjono & Julianita,

2011:50).

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Tanjung dan Ardial (2010:43) “keandalan (reliability) berarti

adanya ketepatan/keajekan/konsiten data data yang didapat dari waktu kewaktu”.

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian itu.

Pengujian realibilitas bertujuan untuk menguji konsistensi kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini, dilakukan secara statistik dengan menghitung

besarnya nilai Cronbach’s alpha untuk masing-masing variabel. Nilai Cronbach’s

alpha > 0,60 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel (Sarjono & Julianita,

2011:45).
58

3.5.1.3 Uji Asumsi Klasik

3.5.1.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidak suatu

distribusi data. Sugiyono (2014a:172) menyatakan “penggunaan statistik

parametris mensyaratkan agar data setiap variabel yang akan dianalisis

berdistribusi normal”. Karena data (responden) dalam penelitian ini lebih besar

dari 50 orang, maka untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau

tidak, peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (Sarjono & Julianita,

2011:64). Dengan kriteria pengujian: angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov

> 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal dan angka signifikansi uji

Kolmogorov-Smirnov < 0,05 menunjukkan data tidak berdistribusi normal

(Sarjono & Julianita, 2011:64).

3.5.1.3.2 Uji Heterokedatisitas

Menurut Wijaya (2009:124) dalam Sarjono & Julianita (2011:66),

“heterokedatisitas menunjukkan bahwa varian variabel tidak sama untuk semua

pengamatan/observasi dan jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas”. Suatu model regresi

dikatakan baik apabila tidak terjadi heterokedatisitas. Untuk menguji

heterokedatisitas dalam penelitian ini menggunakan uji scatterplot. Kriteria tidak

terjadi heterokedatisitas apabila dari scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar

secara acak, baik itu di bagian atas maupun di bagian bawah sumbu vertikal atau

sumbu Y (Sarjono & Julianita, 2011:70).


59

3.5.1.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikorelasi perlu dilakukan jika variabel independen dalam

penelitian lebih dari satu. Menurut Sarjono & Julianita (2011:70) “uji

multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel

bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas)”.

Uji multikorelasi yang digunakan dengan cara melihat VIF (variance-

inflacting factor). Sarjono & Julianita (2011:74) menyebutkan “dasar

pengambilan keputusan untuk uji multikorelasi yaitu: 1) jika nilai VIF< 10 maka

tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas dan 2) jika nilai VIF

>10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas”.

3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian dan analisis data dilakukan dengan menggunakan formulasi

regresi linier berganda (multiple linier regression) dalam bentuk persamaan.

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

(independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Persamaan

regresi liner berganda (Sugiyono, 2014b:276) yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e

Keterangan:
Y = Kualitas Pelaporan Keuangan

a = Konstanta

a1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi

X1 = Kompetensi SDM
60

X2 = Pengendalian Intern

X3 = Komitmen Organisasi

X4 = Pemanfaatan Teknologi Informasi

e = Error

Untuk menguji pengaruh variabel independen X1 yaitu komptensi SDM,

X2 yaitu pengendalian intern, X3 yaitu komitmen organisasi, dan X4 yaitu

pemanfaatan teknologi informasi baik secara bersama-sama maupun parsial

terhadap variabel dependen (Y) yaitu kualitas pelaporan keuangan dilakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

3.5.2.1 Pengujian secara Simultan (Uji F)

Pengujian Hipotesis (uji F) adalah untuk menguji pengaruh variabel

independen (X1, X2, X3, X4,) secara bersama-sama terhadap variabel dependen

(Y). Hipotesis pertama (H1) menyatakan bahwa komptensi SDM, pengendalian

intern, komitmen organisasi, dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan Satker kementerian negara/lembaga.

Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) dengan kriteria

pengambilan keputusan yaitu jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama

dengan nilai probabilitas sig. (0,05 ≤ sig) maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap

variabel dependen. Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan

nilai probabilitas sig. (0,05 ≥ sig.) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada

pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen


61

(Sarjono & Julianita, 2011:112). Untuk menguji hipotesis tersebut, tahapan yang

dilakukan adalah:

a. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):


- H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0; H0 diterolak, artinya komptensi SDM,

pengendalian intern, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi

tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas pelaporan

keuangan.

- Ha : paling sedikit ada satu bi (i = 1,2,3,4) ≠ 0; komptensi SDM,

pengendalian intern, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas pelaporan keuangan.

b. Menentukan kriteria penerima dan penolakan hipotesis:

- Jika b1 = b2 = b3 = b4 = 0; H0 diterima (Ha ditolak), artinya komptensi SDM,

pengendalian intern, komitmen organisasi, pemanfaatan teknologi informasi

tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas pelaporan

keuangan.

- Jika paling sedikit ada satu bi (i=1,2,3,4) ≠ 0; H0 ditolak (Ha diterima),

artinya komptensi SDM, pengendalian intern, komitmen organisasi,

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara bersama-sama

terhadap kualitas pelaporan keuangan.

3.5.2.2 Pengujian secara Parsial (Uji t)

Pengujian untuk hipotesis 2 sampai 5 menggunakan uji t yang bertujuan

untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika thitung lebih kecil dari ttabel
62

maka H0 diterima dan jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ha diterima(Ghozali,

2013:99). Selain menggunakan perbandingan nilai t, pengambilan keputusan

dapat menggunakan nilai sig. yang dibandingkan dengan α = 5% yaitu jika nilai

probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas sig. (0,05 ≤

sig) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya, secara individu variabel

independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai

probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas sig. (0,05 ≥

sig.) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, secara individu variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Sarjono &

Julianita, 2011:101). Tahapan pengujiannya adalah:

1. Hipotesis kedua (H2); Kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan Satker kementerian negara/lembaga lingkup KPPN Banda

Aceh.

a. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):

- H0 : b1 = 0; kompetensi SDM tidak berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan;

- Ha : b1 ≠ 0; kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas pelaporan

keuangan.

b. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:

- Jika b1= 0 : H0 diterima, artinya kompetensi SDM tidak berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan;

- Jika b1 ≠ 0 : H0 ditolak, artinya kompetensi SDM berpengaruh terhadap

kualitas pelaporan keuangan.


63

2. Hipotesis ketiga (H3); pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan Satker kementerian negara/lembaga lingkup KPPN Banda

Aceh.

a. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):

- H0 : b2 = 0; pengendalian intern tidak berpengaruh terhadap pelaporan

keuangan;

- Ha : b2 ≠ 0; pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas pelaporan

keuangan.

b. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:

- Jika b2 = 0 : H0 diterima, artinya pengendalian intern tidak berpengaruh

terhadap pelaporan keuangan;

- Jika b2 ≠ 0 : H0 ditolak, artinya pengendalian intern berpengaruh terhadap

kualitas pelaporan keuangan.

3. Hipotesis keempat (H4); komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan Satker kementerian negara/lembaga lingkup KPPN Banda

Aceh.

a. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):

- H0 : b3 = 0; komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan;

- H0 : b3 ≠ 0; komitmen organisasi berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan.

b. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:


64

- Jika b3 = 0 : H0 diterima, artinya komitmen organisasi tidak berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan;

- Jika b3 ≠ 0 : H0 ditolak, artinya komitmen organisasi berpengaruh

terhadap kualitas pelaporan keuangan.

4. Hipotesis kelima (H5); pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap

kualitas pelaporan keuangan Satker kementerian negara/lembaga lingkup

KPPN Banda Aceh.

a. Menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha):

- H0 : b4 = 0; pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap

kualitas pelaporan keuangan;

- H0 : b4 ≠ 0; pemanfaatn teknologi berpengaruh terhadap kualitas

pelaporan keuangan.

b. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis sebagai berikut:

- Jika b4 = 0; H0 diterima, artinya pemanfaatan teknologi informasi tidak

berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan;

- Jika b4 ≠ 0; H0 ditolak, artinya pemanfaatan teknologi informasi

berpengaruh terhadap kualitas pelaporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai