Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia kerja saat ini banyak sekali pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan-bahan yang mengandung zat kimia.
Bahan kimia tersebut dapat berbentuk padat, cair dan gas. Hal
tersebut apabila tidak ditangani dengan benar tentunya dapat
mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Beberapa
bahan kimia dapat menyebabkan iritasi kulit dan penyakit berat
lainnya seperti paru-paru dan kanker, bahkan dapat membuat nyawa
seseorang hilang dalam beberapa detik saja. Bahkan terdapat bahan
kimia yang tidak stabil dapat terbakar atau meledak jika tidak ditangani
dengan benar.

TAMBAI LAGIIII,, HAHAHA BINGUNGKA APA MAU DIKASI


MASUK LAGI D LATAR BELAKANGNYA,, HEHE

B. Tujuan
TUJUAN TERGANTUNG ISI PEMBAHASANNYA DULU.....
C. Rumusan Masalah
SAMAJI TUJUAN..
Untuk mengetahui bla bla bla bla

Toksikologi Industri Page 1


BAB II
PEMBAHASAN

Terdapat beberapa macam bahan kimia yang tidak boleh lagi


dipergunakan karena membuat penipisan ozom, yang disepakati dalam
Konveksi Genewa. Bahan-bahan tersebut antara lain adalah halon, PCB
(polychlorinated biphenyl) dan CCL.

Proses pembelian bahan kimia menyangkut kerja sama beberapa


unit kerja, yaitu pihak pengguna, bagian K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) dan bagian gudang. Bagian K3 perluh membri tahukan kepada
bagian lain tentang adanya larangan penggunaan bahan-bahan kimia
tersebut. Jika bahan penggatinya belum ada, maka harus dibritahukan
kepada operator tentang bahaya bahan kimia yang ada sekarang, dan
bagian K3 terus mencari alternatifnya. Bagian pembelia, berdasarkan
laporan bagian gudang, mencari solusi pertama dengan supplier atau
melakukan complain jika bahan kimia yang diterimah tidak sesuai dengan
spesifikasi yang diminta, tidak memberikan label yang memadai, dengan
jumlah yang melebihi permintaan. Bagian gudang sebaiknya
mengkarantina bahan kimia yang tidak terdapat dalam daftar bahan kimia
yang diperbolehkan dipakai dipeusahaan .

PENERIMAAN

Penerimaan bahan kimia pada dasarnya sama dengan penerimaan


bahan lain, hanya saja yang menjadi perhatian utama adalah jenis bahan
kimia yang dilarang penggunaanya, jenis bahan kimia yang mudah
terbakar dan meledak.jumlah drum yang mungkin melebihi kapasitas
gedung, spesifikasi bahan yang berbeda dengan yang diminta, label, dan
cara penyimpananya.

Hal yang paling esensi adalah menjamin bahwa bahan kimia yang
diterimah sama dengan yang diorder. Hal ini benar bahwa tidak ada
perbedaan apakah bahan kimia yang diterima berada dalam wadah yang

Toksikologi Industri Page 2


besar maupun yang kecil. Petugas waspadah dalam penerimaan bahan
kimia karena beberapa bahan kimia memiliki nama yang hampir sama,
seperti klorat dan klorid.

Kesalahan penerimaan bahan kimia juga dapat mengakibatkan


kecelakaan, seperti penerimaan bahan kimia yang inkompatibel dengan
bahan kimia yang biasanya dipergunakan .

Kesalahan penerimaan juga pernah terjadi pada truk tanker, dalam


cuaca buruk dan tidak mematuhi aturan yang berlaku, yang memberikan
asam sulfat ke tangki larutan natrium bisulfate, yang menyebabkan
terjadinya evolusi dan melepaskan gas sulfur dioksida. Untuk menghindari
kesalahan ini maka tangki dan selang menerima harus diberi label yang
memadai.

Bahan kimia mudah terbakar atau mudah meledak, seperti LPG


(liquefied petroleum gas) ada yang dikirim dalam kuantitas yang kecil,
seperti dalam bentuk tabung dan gas, dan ada pula yang dikirim dengan
kuantitas yang besar (bulk storage), seperti dengan truk tangki LPG.
Pemindahan LPG dari truk ke tangki mengakibatkan adanya aliran LPG
disepanjang selang pemhubung yang menimbulkan friksi pada selang
pemhubung. Friksi tersebut dapat membentuk listrik statis, yang pada
keadaan tertentu akan memicu terjadinya kebakaran. Untuk menghindari
hal tersebut maka pada selang harus diberi pertahanan (grounded), yaitu
pada selang diberi klem yang mengikat kabel listrik yang disalurkan ke
tanah.

PENYIMPANAN

Penyimpana bahan kimia tergantung pada beberapa faktor bukan


pada biaya dan ruang yang ada dan rekomendasi yang umum adalah
bahan kimia harus diletakkan ditempat yang dingin, kering, ventilasi baik,
dan bangunannya memiliki sistem drainase yang baik, walaupun faktor-
faktor pengganggunya mungkin dapat dicegah sebaik mungkin. Faktor-

Toksikologi Industri Page 3


faktor ini termasuk kuantitas yang disimpan, sifat bahan kimia, paket yang
diterima, metode pengiriman internal, alat pengankut, metode
pengeluaran dititik penggunaan. Terkait dengan faktor-faktor diatas, area
penyimpanan, besar atupun kecil, harus dibuat.

Gambar Maksimun ketinggian pada penyimpanan drum

Cara penyimpan paket atau kontainer harus ditentukan. Penetuan ini tidak
boleh terbatas hanya beberapa masalah seperti metode palet drum di
stack terakhir, dan lain-lain, tetapi harus termasuk batas aman untuk
setiap stack. Sebagai contoh beberapa bahan kimia seperti bromine,
mungkin diterima dalam botol di krat, dan dengan alasan bahaya bila
bocor dan kuatnya kasus yang dapat terjadi, tampaknya penting untuk
membatasi stack sampai tiga misalkan. Bila aturan ini tidak dibuat dan
ditegakkan, lantai dapat dipakai sebagai tempat sementara dalam waktu
yang tidak terlalu lama dan petugas penyimpan berusaha keras untuk
membuat stack lebih tinngi daripada batas aman yang diijinkan.
Mengingat tingkat resikonya, berbeda, berdasar pengalaman, tinggi stack
hanya tiga.

Toksikologi Industri Page 4


Sistem harus dibuat untuk proses yang berkelanjutan pada stok,
yaitu first in- first out, sehingga membatasi korosi yang terjadi diwadah,
atau pada beberapa kasus menaikkan tekanan drum atau dekomposisi
bahan kimia, akibat tingginya jumlah yang disimpan.

Drum besar dan kecil mungkin disimpan vertikel, horizontal, di


palet, di rak, stack, atau tumpukan. Tetapi, apapun metode yang
digunakan bahan kimia tidak boleh terletak dilantai, terutama dilapangan
terbuka. Hal ini memungkinkan lebih cepatnya identifikasi wadah yang
bocor, pengenalan korosi awal atau terbentuknya tekanan, batasan jumlah
korosi , perbaikan ventilasi dan dispersi uap mudah terbakar atau beracun
yang akan bertambah dari bagian yang bocor, dan bila dilapangan
terbuka, jaga wadah tetap bersih dan bebas dari bendah yang asing yang
dapat membawah ke proses. Di penyimpanan yang besar harus ada gang
atau jalan yang memadai untuk inspeksi. Ditempat wadah yang cacat
yang dapat menaikkan tingkat bahaya jangka waktu antar dua inspeksi
harus ditentukan dan prosedur ditegakkan untuk melihat apakah inspeksi
tersebut dilakukan dengan benar. Pengalaman menunjukkan bahwa
karena kebocoran bahan berbahaya jarang terjadi , maka keperluan
inspeksi berkala disiapkan dan dikaji lagi.

Penyimpanan bahan kimia berbahaya harus mengantisifasi


terjadinya kebocoran, sehingga diperlukan peralatan yang memadai untuk
mencegah limbah bahan kimia berbahaya masuk ke tanah atau perairan.
Sistem yang umum dipakai adalah tingkat pengamanan atau dikenal
sebagai tertiary containment. Tingkat pertama atau first containment
adalah wadah bahan kimia berbahaya, baik dalam bentuk drum besar,
drum kecil, atau botol. Tingkat kedua atau secondary containment adalah
dudukan drum yang memiliki tempat untuk menampung kebocoran bahan
kimia dan tempat tersebut dapat dikeringkan (drain) melalui kran yang
terdapat di bawah dudukan tersebut. Tingkat ketiga atau tertiary
containment adalah bak beton kedap air atau bahan lain seperti tangki

Toksikologi Industri Page 5


fiber yang tahan bahan kimia yang letaknya merupakan akhir dari saluran
dalam gudang bahan kimia berbahaya. Berikut ini adalah gambar
sederhana tempat penyimpanan bahan kimia berbahaya.

Toksikologi Industri Page 6


Gambar Tertiary Containment

Bahan Kimia harus ditempatkan sesuai dengan jenisnya. Suatu bahan


kimia mudah terbakar dapat ditempatkan dengan bahan kimia lain yang
juga mudah terbakar pada satu area, tetapi satu jenis bahan kimia, seperti
alkohol, seharusnya ditempatkan pada satu area yang sama. Untuk
memudahkan mengetahui jenis bahan-bahan kimia yang ditempatkan di
gudang, maka di area tempat bahan kimia ditempatkan harus ditandai
dengan papan nama yang jelas yang menyebutkan nama bahan kimia
yang berada di area.

MASIH PERLU LAGI DITAMBAI,.... SEBERNARNYA MASIH ADA LAGI


YANG FOTOKOPIAN NYA BAPAK ITU YANG ITU HARI HILANG
HALAMANNYA,, TAPI HILANGKI ITU FOTOKOPIAN DISAYA,, YANG
PENJELASAN DAN GBR LEMARI2 ITU...

PEMBAHASANNYA,, KAU MAMI YANG KASI A B C D DLS NYA....

Toksikologi Industri Page 7


DI PPTNYA BAPAK YANG NA MINTA ITU ISI MAKALAH :

BAB II PEMBAHASAN :

1. TINJAUAN UMUM
2. IDENTIFIKASI BAHAN TOKSIK :
A. NAMA BAHAN/PRODUK/PASAR
B. NAMA KIMIA
C. SIFAT FISIK DAN KIMIA
D. INFORMASI TOKSISITAS (LD 50 DAN LC 50)
E. KEBERADAAN DAN PEMANFAATANNYA DI TEMPAT KERJA
F. EFEK TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN
G. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELEKAAN
3. UPAYA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
(TAPI TIDAK HARUSJI ADA SEMUA ITU DI ATAS ISI BAB II NYA,,
TERGANTUNG YANG ADA SAJA SESUAI MATERITA)
BAB III PENUTUP

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Toksikologi Industri Page 8


Toksikologi Industri Page 9

Anda mungkin juga menyukai