Anda di halaman 1dari 2

Langkah kerja

Pertama, menyiapkan alat yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran yaitu jalon, meteran
waterpass, statip, penta prisma, pen

Menentukan lokasi yang akan dilakukannya pengukuran . setelah lokasi di temukan, jalon A dan B
ditancapkan pada titik yang telah ditentukan dengan jarak antara jalon A dan B ±50 meter.

Memasang jalon bantu di pinggir danau yang diberi simbol titik C dan D dengan Salah satu anggota
membidik dari belakang jalon A ke arah jalon B sehingga jalon A C D B dalam satu garis lurus.

Untuk mengetahui jarak jalon C – D, dapat dilakukan dengan cara phytagoras yaitu dengan membuat
segitiga siku siku di antara danau.

Untuk mencari garis siku dari jalon jalon yang telah lurus, dapat dilakukan dengan cara penta prisma
di tancap menggantikan jalon c, dengan salah satu anggota membidik jalon di sebrang danau dan
satu orang lainnya menggeser- geserkan jalon yang telah di bidik sesuai intruksi anggota yang
membidik di belakang penta sampai jalon pada sisi yang di bidik di cermin penta dalam satu garis
lurus dengan jalon yang berada di sebrang danau.

Jalon yang telah berada dalam posisi siku di beri simbol titik E. Setelah itu di beri jalon jalon bantu di
antara titik A-E yang di beri simbol titik 1 dan 2.

Selanjutnya dari titik E di beri juga jalon jalon bantu di antara titik E – B yang di beri simbol titik 3, 4,
dan 5 sehingga terbentuk segitiga siku BCE d antara danau.

Setelah itu Mengukur jarak antar jalon yaitu dari jalon A – C , D - B dan mengukur jarak jalon yang
berada pada sisi tegak yaitu titik C – 1, 1 -2, 2 – E. Kemudian mengukur jarak jalon yang berada pada
sisi miringnya yaitu titik E - 3, 3 - 4, 4 – 5, 5 – B.

Menjumlahkan jarak per jalon di sisi tegak dan sisi miring. Setelah di dapatkan jarak sisi tegak dan
sisi miring maka di gunakan rumus phytagoras C² - B² = A² yaitu c sebagai jarak sisi miring dan b
sebagai jarak sisi tegak ,maka a adalah jarak sisi samping yang juga merupakan jarak antara titik A –
B.

Untuk mengetahui jarak antara titk C – D yang merupakan jarak lebar danau dapat dilakukan dengan
pengurangan antara jarak A – B dengan jarak D – B yang telah di ukur sebelumnya. Maka di dapatlah
jarak antara titik C – D yang merupakan jarak lebar danau.

Dasar teori

jarak antara a dan b dapat terlihat tetapi tidak dapat diukur secara langsung di karenakan terhalang
oleh sebuah danau. Dalam mengukur suatu garis lurus yang terdapat rintangan sebuah danau, dapat
dilakukan dengan membuat segitiga siku siku yg menggunakan rumus phytagoras. Dimana dalam
pengukuran di gunakan jalon jalon bantu untuk mempermudah pengukuran dan memperkecil
kesalahan di lapangan.

Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa pengukuran garis
lurus yang terhalang danau membutuhkan jalon bantu dan penta prisma untuk membuat segitiga
siku siku sehingga pengukuran akan lebih mudah. Data hasil pengukuran di dapatkan dengan
menggunakan rumus phytagoras.

Anda mungkin juga menyukai