AN
Latar
Belakang
kelompok besar yaitu industri ekstraksi minyak sawit dari buat sawit
(pabrik pengolahan kelapa sawit), industri pengolahan minyak sawit, dan
industri pemanfaatan limbah kelapa sawit.
Industri hilir yang paling banyak diusahakan di Indonesia ialah
industri ekstraksi sawit dari buah sawit berupa pabrik kelapa sawit. Industri
ini tersebar di seluruh Indonesia dan berperan penting dalam peningkatan
nilai produk kelapa sawit dan pembangunan ekonomi nasional (penyerapan
tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi). Akan tetapi, keberlangsungan
pabrik-pabrik kelapa sawit senantiasa mengalami pasang surut akibat faktor
internal maupun faktor eksternal.
Pendirian pabrik kelapa sawit perlu didahului oleh analisis untuk
menilai tingkat kebutuhan optimumnya sehingga layak untuk beroperasi
dan menguntungkan pada kondisi internal dan eksternal yang sangat
dinamis. Pada tahap perencanaan, biaya pengolahan perlu dihitung untuk
mengetahui kelayakan proyek tersebut sedangkan pada tahap pelaksanaan
biaya pengolahan akan dipakai sebagai pantokan penjualan hasil produksi.
Analisis biaya dan kelayakan yang tepat terhadap suatu proyek
pabrik kelapa sawit diharapkan dapat digunakan oleh pengusaha sebagai
penunjang pengambilan keputusan dalam penentuan kapasitas produksi,
komponen biaya yang dikeluarkan, dan perubahan-perubahan internal
yang harus dilakukan untuk menghadapi perubahan eksternal yang terjadi.
Hal ini dilakukan agar pabrik dapat terus beroperasi, memberikan
keuntungan bagi pengusaha, menyediakan lapangan kerja, dan berperan
dalam pertumbuhan ekonomi.
Perumusan
Masalah
Tujuan
Penelitian
Manfaat
Penelitian
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengolahan Kelapa
Sawit
Analisis
Biaya
Metode pendekatan dalam analisis biaya adalah salah satu metode
penting dalam ranah ilmu ekonomi teknik (engineering economy). Analisis
biaya digunakan untuk mengukur pengeluaran yang digunakan dalam
evaluasi alternatifyang akan diambil dalam suatu investasi. Menurut
Young (1993) alternatif yang dapat dievaluasi adalah alternatif investasi
proyek, penggunaan teknologi maupun kebijakan perusahaan akan suatu
proses tertentu. Menurut DeGarmo et al. (1984) pengambilan keputusan
atas beberapa alternatif harus didasarkan pada jumlah investasi modal
terendah dan menghasilkan hasil yang optimum. Menurut Young (1993),
konsep dasar ekonomi teknik dalam evaluasi alternatif adalah nilai uang
terhadap waktu, analisis biaya, bunga, dan manfaat.
B
i
a
y
a
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang
yang telah terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi 1986). Guna
mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu
proyek dalam proses produksi, maka biaya dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsi- fungsi pokok yang ada dalam perusahaan.
Biaya investasi adalah biaya modal yang dikeluarkan untuk
membiayai pengadaan barang modal. Biaya investasi umumnya
dikeluarkan di awal usaha dan cukup besar, misalnya, properti, mesin dan
alat, dan peralatan kantor.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh
perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam periode waktu
tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji, premi asuransi, bunga pinjaman,
perawatan alat dan mesin.
Biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya selaras
dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap periode waktu.
Contoh biaya tidak tetap adalah biaya bahan baku, sarana investasi, bahan
pembantu (BBM, spare- part mesin), dan upah tenaga kerja langsung.
Biaya setengah berubah adalah biaya yang jumlahnya berubah
seiring perkembangan produksi tetapi jumlahnya tidak proporsional dengan
volume produksi, misalnya perubahan volume melewati kapasitas fasilitas
yang ada sehingga diperlukan penambahan kapasitas mesin, biaya
perbaikan mesin, dan sebagainya (Giatman 2011). Biaya semi tidak tetap
sebaiknya dimasukkan ke dalam biaya tidak tetap.
5
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), biaya total merupakan biaya
keseluruhan untuk mengoperasikan suatu mesin pertanian. Biaya total
terdiri dari jumlah biaya tetap dan biaya tidak tetap.
Biaya pokok adalah biaya yang diperlukan suatu mesin pertanian
untuk setiap unit produk. Untuk menghitung biaya pokok suatu mesin
pertanian diperlukan data kapasitas mesin yang bersangkutan (Pramudya
dan Dewi 1992).
M
a
nf
a
at
Manfaat merupakan sesuatu yang menimbulkan kontribusi terhadap
tujuan
suatu bisnis. Manfaat bisa berupa manfaat langsung maupun tidak
langsung. Manfaat langsung adalah manfaat yang secara nyata dan
langsung dapat dirasakan sebagai akibat bisnis seperti penjualan,
peningkatan produksi, penurunan biaya. Manfaat tidak langsung adalah
manfaat yang secara tidak langsung ditimbulkan karena adanya suatu bisnis
seperti peningkatan kondisi ekonomi, terbukanya infrastruktur baru, dan
dukungan kebijakan pemerintah.
B
u
n
g
a
Menurut Pramudya dan Dewi (1992), apabila penggunaan uang atau
modal
dari suatu usaha berasal dari suatu pinjaman, maka harus diberikan imbalan
dari penggunaan modal tersebut dan biasa disebut bunga. Bunga modal
sederhana adalah bunga yang dibayarkan merupakan perbandingan
lurus antara modal pokok, tingkat bunga modal yang berlaku dalam
suatu periode, dan jumlah periode. Bunga modal majemuk adalah bunga
yang dibayarkan untuk setiap periode waktu dihitung berdasarkan pada
jumlah modal pada awal periode ditambah bunga modal pada periode
tersebut.
Titik
Impa
s
Menurut Pramudya dan dewi (1992), titik impas adalah titik dimana
terjadi kesetimbangan antara dua alternatif yang berbeda. Jika berada
di luar titik tersebut, kondisi alternatif berbeda sehingga akan
mempengaruhi pengambilan keputusan. Suatu pengambilan keputusan
yang tepat akan memberikan keuntungan, dan sebaliknya akan
menimbulkan kerugian. Analisis titik impas dapat digunakan dalam
berbagai hal yang menyangkut dua pemilihan alternatif, diantaranya
penentuan volume produksi, pemilihan dua alat atau mesin yang sejenis,
dan pemilihan sistem sewa atau beli suatu alat atau mesin.
6
D
i
m
a
n
a
:
NPV = Net Present
Value (Rp) B =
Penerimaan (Rp)
C =
Biaya (Rp)
n = umur proyek
(tahun)
t =
tahun ke-t
Analisis
Sensitivitas
MET
ODE
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis biaya dan kelayakan pabrik kelapa sawit, bagaimana usaha
tersebut berjalan tepat agar tidak mengalami kerugian. Diagram alir analisis
biaya dan kelayakan Pabrik Kelapa Sawit Berangir PTPN IV (Persero)
disajikan pada Lampiran 3.
Sumber data adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari observasi terhadap proses pengolahan kelapa sawit di
Pabrik Kelapa Sawit
8
A
l
a
t
Prosedur
Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah
pengumpulan data dan tahap kedua adalah pengolahan/analisis data.
Pengumpula
n Data
Data Biaya
Tetap
Data biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan pabrik
tanpa
dipengaruhi jumlah output produksi pabrik. Biaya tersebut ialah gaji
karyawan pimpinan dan pelaksana, biaya peralatan kantor dan
inventarisasi, biaya pemeliharaan bangunan pabrik, biaya pemeliharaan
mesin dan instalasi pabrik, premi asuransi pabrik.
9
Data Biaya
Investasi
Biaya investasi adalah biaya modal yang dikeluarkan untuk
membiayai
pengadaan barang modal. Biaya tersebut ialah biaya pembelian mesin
dan instalasi, biaya bangunan rumah, biaya bangunan perusahaan, biaya
jalan, jembatan, dan saluran air, serta biaya alat-alat pengangkutan dan
kendaraan.
Data Kapasitas
Pabrik
Kapasitas pabrik diperolah dengan menghitung jumlah CPO
yang
dihasilkan per jam dan jumlah TBS yang diolah per jam. Pada penelitian ini data
kapasitas pabrik menggunakan perhitungan jumlah TBS yang diolah per jam.
Data Jumlah Rata-Rata TBS yang Diolah per Hari dan Jam Kerja per
Hari
Untuk data rata-rata jumlah TBS yang di olah per hari dan jam kerja rata-
rata per hari diperoleh dengan pengambilan data harian, kemudian dibandingkan
dengan rata-rata jumlah TBS per tahun dan jam kerja per hari dalam setahun
melalui data sekunder. Dari data-data tersebut dapat diperkirakan jumlah
TBS yang diolah per hari dan jam kerja rata-rata per hari.
Data Penerimaan
Pabrik
Data penerimaan pabrik merupakan data hasil penjualan produk olahan
pabrik dan penerimaan pabrik melalui titip olah kebun seinduk. Produk olahan
tersebut ialah CPO dan KP.
Biay
a
Tota
l
Perhitungan biaya total diperlukan adanya nilai perkiraan jam kerja
mesin
per tahun. Jam kerja ini bisa didapatkan dari perkiraan jumlah gabah yang
digiling per tahun.
Biaya
Poko
k
Biaya pokok adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi
suatu barang, sehingga barang tersebut dapat digunakan (Pramudya
dan Dewi
1992). Pada pabrik kelapa sawit, biaya pokok merupakan biaya diperlukan
untuk mengolah satu kilogram TBS.
Analisis Titik
Impas
Analisis titik impas dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
produksi
dan penjualan minimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Titik
impas terjadi jika penerimaan sama dengan jumlah biaya yang
dikeluarkan atau suatu nilai jumlah produksi dimana keuntungan yang
diperoleh sama dengan nol.
Analisis Kelayakan
Finansial
Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk kepentingan individu
atau
lembaga yang menanamkan modalnya dalam proyek tersebut. Penilaian
kelayakan
11
suatu proyek dapat digunakan sebagai alat ukur yang disebut kriteria investasi.
Untuk menentukan kriteria investasi, pada tahap awal perlu melakukan
penyusunan arus kas masuk dan keluar untuk setiap periode selama umur proyek.
Dari arus kas tersebut nilai sekarang (present value) dapat dihitung dengan
menggunakan discount factor. Beberapa kriteria untuk menilai
kelayakan investasi yang sering digunakan yaitu Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan BC Ratio.
Analisis
Sensitivitas
Pengulangan perhitungan perlu dilakukan karena dalam analisis
proyek
umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak
unsur ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Ketidakpastian tersebut misalnya terjadi suatu kesalahan pendugaan suatu nilai
biaya atau manfaat dan kemungkinan terjadi perubahan suatu unsur harga
pada saat proyek/penelitian dilaksanakan, perubahan unsur harga dalam suatu
pabrik kelapa sawit, misalnya perubahan terhadap harga bahan bakar, kenaikan
upah, dan penurunan jumlah pengolahan tahunan.
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat sampai berapa persen peningkatan
dan penurunan faktor-faktor tersebut dapat mengakibatkan perubahan dalam
kriteria investasi yaitu dari layak menjadi tidak layak (Gittinger 1986).
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Latar Belakang
Perusahaan
Profil
perusahaa
n
Unit Usaha Berangir merupakan salah satu unit dari PT.
Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan Sumatera Utara yang bergerak dalam usaha
perkebunan kelapa sawit. Produk yang dihasilkan adalah minyak sawit dan inti
sawit.
Pada awalnya areal Unit Usaha Berangir merupakan kebun karet yang
dikelola oleh PT. Wongso Rubber Coy dan PT. Indah Putra. Pada tahun 1974
kebun tersebut diambil alih dengan ganti rugi oleh PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal
13
Nopember 1974 Nomor: SK/32/HGU/DA/1974 yang tercatat dalam kantor Sub
Agraria TK. II Labuhan Batu No. II dan terdaftar tanggal 26 Juni 1975 dengan
Nomor: 505/1975.
Kebun Berangir terletak di Kecamatan NA IX–X Aek Kota Batu
Kabupaten Labuhan Batu Utara. Jarak dari Kota Medan 264 km dan 17 km dari
Kota Rantau Prapat.
Saat ini Unit Usaha Berangir didukung sumberdaya manusia
sebanyak 634 orang, terdiri dari 15 orang karyawan pimpinan, 1 orang
papam, dan 618 karyawan pelaksana. Pada Gambar 1 disajikan struktur
organisasi Pabrik Kelapa Sawit Berangir PTPN IV (Persero).