Bab I
Bab I
PEDAHULUAN
1
berkualitas dengan tujuan memberi hasil yang terbaik bagi setiap indivdu (Endang,
Sri, 2008).
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebuthan pasien, individu,
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan
yang diorganisir untuk memberi pelayananan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak.
Rumah Sakit di kota besar biasanya mempunyai fasilitas homecare, artinya
Rumah Sakit yang mempunyai pelayanan untuk menugaskan perawat atau tim
kesehatan profesionalnya (dokter, perawat atau fisiotherapist) melakukan kunjungan
perawatan ke rumah pasien. Umumnya pihak Rumah Sakit hanya menyediakan
tenaga medis) saja. Sedangkan alat kesehatan yang dibutuhkan perawatan pasien
seperti oksigen, kursi roda, nebulizer, suction pump harus disediakan oleh pasien.
Pelayanan keperawatan di rumah merupakan interaksi yang dilakukan di
tempat tinggal keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan keluarga dan anggotanya. Dari pengertian tersebut, bisa diambil
kesimpulan bahwa tenaga kesehatanlah yang bergerak, dalam hal ini mengunjungi
klien, bukan klien yang datang ke tenaga kesehatan. Hampir semua pelayanan
kesehatan dapat diberikan melalui keperawatan di rumah, kecuali dalam keadaan
gawat darurat. Diasumsikan bahwa klien dan keluarga yang tidak dalam kondisi
gawat darurat, untuk tetap tinggal di masyarakatnya dan melakukan perawatan sendiri
setelah ditinggal oleh perawat.
Berdasarkan uraian diatas sebagai tenaga kesehatan penulis tertarik untuk
membahas lebih dalam mengenai home care guna membantu meningkat derajat
kesehatan masyarakat.
2
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengantar dari
sejarah, trend dan issue homecare yang menjadi salah satu upaya keperawata
dalam mewujudkan deraat masyarakat dalam hal kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian home care.
b. Untuk mengetahui sejarah home care.
c. Untuk mengetahui trend dan issue dalam dalam sejarah homecare.
1.4 Mafaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan informasi dan menambah wawasan mahasiswa lainnya
mengenai sejarah, trend dan issue home care dalam keperawatan dan dapat
dijadikan bahan acuan dalam membuat tugas.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai mengenai sejarah, trend dan
issue home care dalam keperawatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pengembangan Model Praktek Mandiri keperawatan di rumah yang disusun
oleh PPNI dan Depkes)
5
fasilitas, termasuk teknologi serta pentingnya kompetensi perawat dalam
melaksanakan Home Based care dengan aspek legal yang kuat dalam praktek.
A. Di Dunia
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak
sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit
infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah
banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat
rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah.
Kondisi ini berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900
terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ;
memberikan asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public
Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi
kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan
keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L,
1993).
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care
terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan
oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse
Association) dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang
berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS (Hospital
Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan perubahan system
pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga /
asuransi) dan perkembangan spesialisasi di berbagai layanan kesehatan
termasuk berkembangnya Home Health Nursing yang merupakan spesialisasi
dari Community Health Nursing.
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama
pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang
pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang
sakit dirumah. Kemudian merek mulai melatih wanita dari kalangan
6
menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah
pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell
& Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992
ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah:
1. Merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
2. Merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman
dan damai
3. Mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga,
agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.
7
pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan
tugas “Partus Luar” dan tindak lanjutnya, harus membuat laporan tertulis
kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta tindakan yang telah dilakukan.
Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang
memisahkan organisasi pendidikan dengan pelayanan.
8
Pelayanan home care menyediakan berbagi jenis pelayanan kesehatan
dirumah pasien. Tujuan primer dari pelayanan home care sebenarnya adalah
promosi kesehatan dan edukasi, tetapi saat ini sebagian pasien juga melakukan
pelayanan kesehatan dirumah karena adanya kebutuhan perawatan dan atau
layanan medis. Fokus pelayanan ini adalah kemandirian pasien dan
keluargannya.
Wright, CEO, Visiting Nurse Association di Amerika mengatan
perawatan dirumah tidak lagi hanya tentang berbicara dengan pasien,
memandikan, memeriksa tekanan darah. “ kita sekarang mendapatkan pasien
sakit kritis yang dibuang dari rumah sakit dan dikirim kembali ke masyarakat,
“ perawatan kami sangat berteknologi tinggi dan sangan terampil serta
profesional “.
Pasien yang memerlukan perawatan di rumah umumnya mempunyai
masalah fisik, sosioekonomi, psikologi yang beragam. Beberapa pasien
berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis dan mungkin menderita
masalah kut seperti infeksi luka. Dalam kondisi ini biasany pasien
memerlukan pengobatan dan peralatan dirumah, pengkajian secara
profesional, pendidikan dan perubahan terapi.
Di negara seperti indonesia yang jumlah pertumbuhan penduduknya
meningkat pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit degeneratifyang
semangkin meningkat dan kondisi demografi yang terdiri dari pulau-pulau
maka konep home care sangat cocok digunakan.
Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat untuk
mengantisipasi jumlah pasien yang tidak tertampung di rumah sakit. Konsep
home care sudah seharusnya menjadi first option dalam pembangunan
kesehatan di indonesia. Dengan konsep ini maka pasien yang sakit denga
kriteria tertentu, tidak lagi ke rumah sakit.
9
Dikutip dari anggaraini (2016) Isu legal yang paling kontroversial dalam
praktik perawatan di rumah antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik yang
tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfusi darah melalui IV di
rumah.
b. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada klien seperti
pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota
keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
c. Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan pemerintah lainnya tentang
perawatan di rumah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Home care adalah pelayanan kesehatan komprehensif yang diberikan
di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
Didunia Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar
tahun 1880- an. ejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home
Care terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan
oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association)
dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang berorientasi profit
(Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS (Hospital Based Agencies) Kondisi
ini terjadi seiring dengan perubahan system pembayaran jasa
Sedangkan di Indonesia, layanan Home Care (HC) dapat dilihat dari RS
Budi Kemulyaan di Jakarta sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home
Care (HC) yang disebut dengan “Partus Luar”.
3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah ini nantinya dapat dimanfaatkan secara
optimal terkait dengan pengembangan mata kuliah Home Care. Dan penulis
menyarankan materi-materi yang ada dalam tulisan ini dikembangkan lebih lanjut
agar dapat nantinya menghasilkan tulisan-tulisan sejarah yang bermutu.
Demikianlah makalah ini penulis persembahkan, semoga dapat bermanfaat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anggaraini, Desya. 2016. Resume Etikolegal Dan Peran Perawat Dalam Home Care.
Dkutip dari https://id.scribd.com/document/333395268/Resume-Etikolegal-
Dan-Peran-Perawat-Dalam-Home-Care. diakses pada 5 Februari 2018
Depkes, RI. 2002. Pengembangan Model Praktek Pelayanan Mandiri Keperawatan.
Pusgunakes. Jakarta
Endang, Sri. 2008. Dokumentasi keperawatan berbasis komputer.
https://pkko.fik.ui.ac.id diunduh pada 19 Oktober 2017 pukul 17.00 WIB
Ichoek, Isaac Mochamad. 2015. Makalah Sejarah Home Care. (Online). Dikutip dari
https://id.scribd.com/doc/252020896/Makalah-Sejarah-Home-Care. diakses
pada 5 Februari 2016
Jamaludin, Jajang. 2017. Konsep Home Care. (Online) Dikutip dari
https://docuri.com/download/konsep-
homecare_59c1e651f581710b286be925_pdf. Diakses pada 5 Februari 2018
12