Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang

berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit ,

menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah.

Selama proses ini anak dan orang tua dapat memgalami berbagai kejadian

yang menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang

sangat traumatik dan penuh dengan stres (Supartini, 2004). Anak usia

prasekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang

menakutkan (Marks, 1999).

Berdasarkan hasil data statisik pada penelitian yang dilakukan Martha

(2013) tingkat kecemaan anak sebagian besar anak yang mengalami

kecemasan sedang yaitu 12 anak (85,8 %) dengan jumlah tingkat

kecemasan 28 – 35, sedangkan ringan dan berat yaitu 1 anak (7,1 %)

dengan jumlah tingkat kecemasan ringan 24 dan jumlah tingkat

kecemasan berat 45. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar anak atau

85,5 % mengalami kecemasan terhadap nebulizer. Kemudian berdasarkan

uji statistik tingkat kecemasan nebulizer sesudah diberikannya bermain

terapeutik (puzzle) sebagian besar anak mengalami kecemasan sedang dan

ringan yaitu 7 anak (50%) dengan jumlah tingkat kecemasan sedang 27 –

35, sedangkan jumlah tingkat kecemasan ringan 22 – 26. Hal ini

menunjukan adanya pengaruh perubahan pada tingkat kecemasan sesudah

dilakukan bermain terapeutik (puzzle).


Perawatan anak dirumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari

lingkungan yang dirasakannya amat, penuh kasih sayang, dan

menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman

sepermainannya. Reaksi terhadap perpisahan yang ditunjukan anak usia

prasekolah adalah dengan menolak makan, sering bertanya, menangis

walaupun secara perlahan dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan.

Perawatan dirumah sakit juga membuat anak kehilangan kontrol terhadap

dirinya. (Supartini, 2004)

Terapi bermain diharapkan mampu menghilangkan batasan, hambatan

dalam diri, stres, frustasi serta mempunyai masalah emosi dengan tujuan

mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang

diharapkan dan anak yang sering diajak bermain akan lebih kooperatif dan

mudah diajak kerjasama selama masa perawatan (Mulyaman 2006 dalam

Yusuf dkk, 2013). Puzzle merupakan salah satu media terapi bermain

edukatif yang dapat mengoptimalkan kemampuan dan kecerdasan anak.

Bermain puzzle bermanfaat untuk mengasah otak, melatih koordinasi mata

dan tangan , melatih nalar melatih kesabaran dan memberikan ilmu

pengetahuan. (Alfiyani. 2010). Dari manfaat yang ada pada permainan

tersebut maka diharapkan anak tidak fokus terhadap penyaakitnya atau

lingkungan yang asing.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana gambaran tindakan terapi


bermain (puzzle) pada anak usia prasekolah dengan masalah keperawatan

cemasa hospitalisasi pada kasus bronkopneumonia?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran tindakan terapi bermain (puzzle)

pada anak usia prasekolah dengan masalah keperawatan cemasa

hospitalisasi pada kasus bronkopneumonia

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan gambaran persiapan alat / pasien pada

gambaran tindakan terapi bermain (puzzle) pada anak usia

prasekolah dengan masalah keperawatan cemasa

hospitalisasi pada kasus bronkopneumonia

b. Memberikan gambaran pelaksanaan tindakan pada

gambaran tindakan terapi bermain (puzzle) pada anak usia

prasekolah dengan masalah keperawatan cemasa

hospitalisasi pada kasus bronkopneumonia

c. Menggambarkan hasil tindakan pada gambaran tindakan

terapi bermain (puzzle) pada anak usia prasekolah dengan

masalah keperawatan cemasa hospitalisasi pada kasus

bronkopneumonia

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

perkembangan ilmu keperawatan, yaitu sebagai salah satu sumber


informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program baik

dirumah sakit yang digunakan untuk penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Intitusi

Sebai reverensi data dan memberikan sumbangan

pemikiran perkembangan ilmu pengetahuan untuk

penelitian selanjutnya pada gambaran tindakan terapi

bermain (puzzle) pada anak usia prasekolah dengan

masalah keperawatan cemasa hospitalisasi pada kasus

bronkopneumonia.

b. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

meningkatkan informasi tentang pentingnya gambaran

tindakan terapi bermain (puzzle) pada anak usia prasekolah

dengan masalah keperawatan cemasa hospitalisasi pada

kasus bronkopneumonia

d. Bagi Pasien dan Keluarga

Studi kasus ini diharapkan mampu meningkatkan adaptasi

anak dengan perawatan masalah cemas hospitalisasi pada

anak usia prasekolah dengan intervensi terapi bermain

(puzzle) pada kasus bronkopneumonia

e. Mampu mengetahui dan mepelajari tentang gambaran

tindakan terapi bermain (puzzle) pada anak usia prasekolah


dengan masalah keperawatan cemasa hospitalisasi pada

kasus bronkopneumonia

Anda mungkin juga menyukai