Anda di halaman 1dari 2

Anemia Pada Ibu Hamil Anemia secara umum memiliki arti tidak cukupnya sel darah merah

yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Ketika jaringan tubuh kita tidak
mendapatkan cukup oksigen, maka fungsinya akan terganggu. Anemia pada ibu hamil, menjadi
perhatian yang lebih, karena ini akan mempengaruhi janin yaitu berat badan lahir rendah,
kelahiran prematur dan kematian ibu. Ibu hamil memang rentan terkena anemia, karena
meningkatnya kebutuhan nutrisi guna memproduksi sel darah merah yang lebih banyak yaitu
untuk dirinya sendiri dan janin yang dikandungnya. Umumnya, Anemia selama kehamilan
tergolong ringan dan mudah ditangani jika ditemukan pada kondisi dini. Namun, dapat menjadi
berbahaya bagi ibu dan janinnya, apabila lama tidak ketahuan dan tidak diobati. Di sinilah
pentingnya untuk rutin periksa kehamilan sesuai yang dijadwalkan. obat aman untuk ibu hamil
Gejala Anemia Pada Kehamilan Gejala anemia pada ibu hamil sering luput dari perhatian, karena
umumnya begitu ringan pada awalnya. Namun, karena terus berlangsung, maka gejalanya
menjadi memburuk. Oleh karena itu kita harus mengenalinya secara dini. Beberapa gejala
anemia pada ibu hamil yang harus dikenali antara lain: Kelemahan atau kelelahan Pusing Sesak
napas Denyut jantung Cepat atau berdebar-debar Nyeri dada Tampak pucat pada bibir, kuku, dan
kulit Tangan dan kaki dingin Sulit berkonsentrasi Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil Ada banyak
penyebab anemia sesuai dengan jenisnya, dan daftar di bawah ini merupakan jenis penyebab
anemia pada ibu hamil yang paling utama: Anemia defisiensi besi Ini merupakan penyebab
anemia pada ibu hamil yang paling banyak. Sekitar 15% sampai 25% dari seluruh kehamilan
mengalami kekurangan zat besi. Zat Besi merupakan mineral yang ditemukan dalam sel-sel
darah merah (hemoglobin) dan digunakan untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh. Ketika asupan zat besi kurang, maka hemoglobin darah akan menurun dan terjadilah
anemia. Kurangnya zat besi dalam makanan sebagai akibat dari tidak makan makanan kaya zat
besi yang cukup atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap zat besi yang dikonsumsi. Untuk
itu, selalu penuhi kebutuhan zat besi dengan konsumsi sumber-sumber zat besi. Kebutuhan akan
zat besi yang meningkat karena Kehamilan itu sendiri, selain untuk produksi sel-sel darah merah
ibu, Zat besi diperlukan untuk pembentukan sel darah merah janin. Oleh karena itu suplementasi
besi selama kehamilan diperlukan. Anemia defisiensi folat Folat atau asam folat, merupakan
vitamin yang larut dalam air yang dapat membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin jika
kebutuhannya dipenuhi selama kehamilan. Asam folat merupakan suplemen yang wajib
diminum oleh wanita hamil, tetapi asam folat juga dapat ditemukan dalam makanan seperti
sereal, sayuran berdaun hijau, pisang, melon, dan kacang-kacangan. Kekurangan asam folat juga
dapat menyebabkan Anemia, karena berperan dalam produksi sel darah merah. Baca: Sumber
Asam Folat Anemia Kekurangan vitamin B12 Vitamin B-12 juga merupakan vitamin yang
diperlukan tubuh untuk membantu produksi sel darah merah. Meskipun beberapa wanita cukup
mengkonsumsi vitamin B-12 melalui makanannya, akan tetapi mungkin saja tubuh memiliki
kemampuan yang rendah dalam menyerapnya sehingga tetap kekurangan. Penyebab Anemia
pada Kehamilan yang merupakan proses fisiologis Selain faktor di atas, penurunan kadar
hemoglobin selama kehamilan disebabkan oleh meningkatnya volume plasma yang tidak
sebanding dengan peningkatan volume sel darah merah. Disproporsi antara tingkat kenaikan
volume plasma dan eritrosit memiliki perbedaan yang paling besar selama kehamilan trimester
kedua. Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil Anemia selama kehamilan dapat dengan mudah
diobati dengan menambahkan zat besi atau suplemen vitamin sebagai rutinitas harian. Dengan
cara seperti ini biasanya masalah anemia pada kehamilan dapat teratasi. Namun, dalam kasus
yang sangat jarang, wanita dengan anemia berat mungkin memerlukan transfusi darah. Bicarakan
dengan dokter tentang suplemen yang mungkin diperlukan untuk Anda. Pencegahan anemia
selama kehamilan Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan mudah, profesional medis
menganjurkan wanita hamil mengonsumsi 30 mg zat besi (setidaknya tiga porsi) setiap hari.
Contoh makanan kaya zat besi antara lain: Daging merah dan unggas Telur Sayuran berdaun
hijau (seperti brokoli dan bayam) Kacang-kacangan dan biji-bijian Tahu dan tempe Karena
banyaknya kendala asupan saat hamil, terutama untuk makan lebih banyak zat besi, maka
mengkonsumsi suplemen zat besi dianjurkan juga selain mengkonsumsi makanan ini. Makanan
yang tinggi vitamin C juga dapat membantu tubuh menyerap zat besi yang lebih banyak,
sehingga sangat bermanfaat juga. Makanan kaya vitamin C antara lain: Buah jeruk dan jus,
Stroberi, Kiwi, dan Tomat. Lebih lanjut silahkan baca: Sumber vitamin C Dengan demikian,
jangan sampai ada wanita hamil yang mengalami anemia. Semoga bermanfaat :)
Bersumber dari: Anemia Pada Ibu Hamil - Mediskus

Anda mungkin juga menyukai