Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN MINGGU 12

PENGENALANKEKHUSUSAN BAB X ICD-10 DISEASE OF RESPIRATORY


SYSTEM
PENDAHULUAN (untuk setiap Pokok Bahasan)
Deskripsi singkat,
Bab yang berkaitan dengan penyakit pada system pernafasan di mulai dari kode J00 –
J99. Terdapat catatan di bawah bab yang menyatakan bilamana kondisi respiratoris
digambarkan terdapat pada lebih dari satu ‘site’ dan tidak di-indeks secara spesifik, sebaiknya
diklasifikasi sesuai letak anatomik yang lebih rendah.
Manfaat,
Dengan penguasaan yang baik mahasiswa mampu memahami kekhususan Bab X
(Diseases of Respiratory System), mampu memahami istilah anatomi dan patologi terkait, dan
mampu menentukan kode dengan cepat dan benar dari Bab X (Diseases of Respiratory
System)
Learning Outcomes
(LU-6) Memahami tata cara penentuan kode diagnosis sistem kardiovaskuler,
respirasi, dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku di Indonesia
(LU-7) Memahami tata cara penentuan kode tindakan sistem kardiovaskuler, respirasi,
dan muskuloskeletal berdasarkan sistem pengkodean yang berlaku di Indonesia
(LU-8) Menentukan kode diagnosis pada sistem sistem kardiovaskuler, respirasi, dan
muskuloskeletal secara akurat dengan menggunakan sistem pengkodean yang berlaku di
Indonesia

PENYAJIANUraian (untuk setiap pokok bahasan )


Bab yang berkaitan dengan penyakit pada system pernafasan di mulai dari kode J00 –
J99. Terdapat catatan di bawah bab yang menyatakan bilamana kondisi respiratoris
digambarkan terdapat pada lebih dari satu ‘site’ dan tidak di-indeks secara spesifik, sebaiknya
diklasifikasi sesuai letak anatomik yang lebih rendah (mis. Trachebronchitis  bronchitis,
J40). Perlu diperhatikan juga berkaitan dengan diagnosis bronchitis, apakah pasien berumur
di atas 15 tahun, karena jika berumur di atas 15 tahun maka kodenya adalah J40, akan tetapi
jika pasien berumur kurang dari 15 tahun kodenya adalah J20.
Di bawah ini ada beberapa istilah terkait dengan system pernafasan:
1. Empyema: terdapatnya pus (nanah) dalam cavum pleura, hal ini dapat terjadi
akibat sekunder dari infeksi paru-paru
2. Empysema: Defek destruktif pada dinding paru-paru yang sangat meregang
sehingga kurang mampu mengikat oksigen
3. Apnoe: tidak ada nafas
4. Dyspnoe: sulit bernafas (sesak nafas)
5. Sore throat: radang pada tenggorokan
6. Bronchitis: radang pada bronkus
7. Bronchiectasis: keadaan bronkus yang sangat meregang
8. Tracheobronchial dyskinesia: saluran nafas tidak mampu digerakkan
9. COPD: Chronic obstructive pulmonary disease, sama dengan PPOM: penyakit
paru obstruksi manahun
10. Coalworker’s pneumoconiosis: penyakit pada paru-paru akibat menghirup
debu dalam jangka waktu yang lama. Penyakit ini pada pekerja tambang
11. Byssinosis: penyakit saluran nafas akibat debu kapas
12. Pneumonitis due to solids and vomit: radang paru-paru akibat tersedak karena
makanan, minuman, dan muntahan
13. Pulmonary oedema: menumpuknya cairan pada paru-paru (paru-paru basah)
14. Pyothorax: terdapatnya nanah pada rongga dada
15. Pneumothorax: terdapatnya kumpulan udara dalam cavum pleura
16. Haemothorax: terdapat kumpulan darah pada cavum pleura

Berikut struktur dari system saluran pernafasan:


aktivitas,

Tahap Kegiatan Waktu


Dosen Mahasiswa (menit)
Pendahulua Menjawab salam
Memberikan Salam 5 menit
n
Inti 1. Menjelaskan materi praktek Memperhatikan
2. Mendampingi praktek Mengerjakan soal latihan
85 menit
3. Kesempatan mahasiswa bertanya Mengajukan pertanyaan
4.Memberikan latihan soal Mengerjakan soal latihan
Penutup Menyimpulkan Materi Memperhatikan
Memberikan Tugas Kelompok Mencatat tugas 10 menit
Salam Menjawab salam

tugas,

1. Selesma = Common cold


= Nasofaringitis akut (101 ) No: [ ]
Rhinitis akut ( ) No: [ ]
2. Nasopharyngitis kronik (367) No: [ ]
3. Pharyngitis acute (437) No: [ ]
4. Hypertrophic Pharyngitis chronic (437) No: [ ]
5. Acute sinusitis (499) No: [ ]
(Use additional … hal. 516)
(Ini berlaku untuk semua sinusitis)
6. Acute pharyngitis (437) No: [ ]
(acute)(catarrhal)(gangrenous)\
(infectice)(subacute)(suppurative)
Apa arti kata dalam kurung di atas?
Apa pengaruhnya terhadap nomor kode yang dipilih?

7. Acute tonsillitis (537) No: [ ]


(acfute)(follicular)(gangrenous)
(infective)(lingual)(septic)
(subacute)(ulcerative)
Apa kode untuk subacute tonsillitis lingual?
8. Acute obstructive laryngitis
[croup] (330 ) No: [ ]
Acute epiglottitis (210) No: [ ]
9. Influenza (303) No: [ ]
Haemophilus influenza  tidak dapat ditemukan
Harus dicari melalui lead-term
Infection (294) No: [ ]
Influenza virus A (303) No: [ ]
Influenza denga pharyngitis
virus B (303) No: [ ]
Flu burung (Avian flu) ?
10. Pneumonia karena
infeksi virus (444 ) No: [ ]
Pneumonia karena infeksi streptoccocus
group B ( 445 )No: [ ]
Pneumonia karena infeksi chlamydia (443 )No: [ ]
Tidak bisa cicari melalui chlamydia
Pneumonia (442 ) No: [ ]
Pneumonia pada bayi baru lahir (neonatal)
(? ) No: [ ]
 Baca Excludes: di bawah judul Bab X
 [515  765  778] No:
11. Bronchitis
(perhatikan usia pasien) ( 77 ) No: [ ]
Pasien usia 4 tahun ( 77 ) No: [ ]
No: [ ]
Bonchitis chronic ( ) No: [ ]
Bronchitis asmatis alergi
` obat bodrex ( ) No: [ ]
12. Rhinitis obstructive (478) No: [ ]
Rhinitis (catarrhal)(fibrinous)
(membrane) (478) No:
Apa kedua kasus tersebut kodenya sama?
Mengapa ?
13. Rhinitis chronic ( 478 ) No: [ ]
14. Epistaxis (mimisan) ( 212 ) No: [ ] ] Penyakit
apa epistaxis ini ?
15. Empyema paru akibat
infeksi staphyloccocal (203 ) No [ ]
16. Pleural effusion akibat
TB paru kronik (200 ) (546) No: [ ]
17. Sesak nafas akut akbat
atelectasis paru kiri (63 ) No: [ ]
Bila congenital ?  primary atau secondary ?
(63 ) No: [ ]
18. COPD (413 ) No: [ ]
19. Gagal napas  failure (220 ) No: [ ]
20. Abses peritonsiler infeksi
staphylococcal aureus (20) No: [ ]

Latihan
Berilah kode, leadterm dan halaman ICD dengan cepat dan tepat:
No NAMA PENYAKIT LEAD TERM KODE Hal.
ICD-10

1. Edema subglotik.

2. Bronkitis [umur 10 tahun


perempuan].

3. Pneumonitis aspirasi setelah


menghirup makanan ketika
makan di restoran.

4. Polip nasofaringel.

5. Penyakit legionnaire [pneumonia


bakterial].

6. Penyakit paru reumatoid.


7. Bronchopneumonia akibat
infeksi pseudomonas.

8. Bronkopneumonia yang
terinfeksi.

9 Pneumonia pada
koksidiodomikosis akut.

10 Pneumonia lobus paru kiri


bawah, pneumokok.

KASUS No : ICD-10
1. Haemo-pneumo-thorax No:
2. TB dengan bronchiectasis, sputum BTA + , No:
mikroskopik
3. Candidiasis paru No:
4. HIV dengan TB paru BTA sputum kultur (+) No:
5. Septicemia due to Haemophilus influenza No:
6. Pneumococcal toxoplasmosis No:
7. Pharyngeal diphtheria No:
8. Laryngotracheitis diphtheritic No:
9. Tracheitis TB, kuman TB (-) No:
10. Pneumonitis cytomegaloviral infection No:

Rangkuman
PENUTUP (Untuk setiap Pokok Bahasan)
 Tes formatif dan kunci tes formatif
KASUS No : ICD-10
1. Abscess paru disertai pneumonia No:
2. Asma dengan bronkitis kronik No:
3. Pyothorax akibat infeksi staphylococcus No:
4. Pleuritis tuberculosis No:
5. Bronchitis karena infeksi Haemophilus influenza
usia 5 tahun No:
6. Rhinitis alergik serbuk tumbuhan No:
7. Rhinitis akibat musiman/cuaca No:
8. Polip nasofaringeal No:
9. Tonsillitis akut akibat infeksi adenovirus No:
10. Malfungsi trakeostomi dengan perdarahan No:
KUNCI JAWABAN
1. J85.1
2. J44.8
3. J86.9 B95.6
4. A16.5
5. J20.1
6. J30.4
7. J30.2
8. J33.0
9. J03.8 B97.0
10. J95.0

 Petunjuk penilaian dan umpan balik


No. Komponen Prosentase
Penilaian
1 Presensi 10%
2 Tugas-tugas 20%
3 UAS 70%

Komponen nilai:
Nilai A : 80,1 – 100
Nulai B : 70,1 – 80
Nilai C : 60,1 – 70
Nilai D : 50,1 – 60
Nilai E : < 50 (tidak lulus)

Umpan balik diberikan dalam bentuk angket umpan balik (angket tersedia di RPKPS).
Hasil dari umpan balik akan di evaluasi serta tindakan perbaikan dan pencegahan akan
diterapkan di semester yang akan datang.

 Tindak lanjut
Sebelum dilakukan tanggapan/umpan balik terhadap evaluasi pembelajaran
berdasarkan lembar balikan mahasiswa, terlebih dulu dilakukan tabulasi dan
penyampaian hasil tabulasi kepada mahasiswa dalam bentuk grafik. Tanggapan dan
perbaikan dilakukan dengan prioritas terhadap butir-butir pertanyaan yang memiliki
skor rendah. Di dalam perancangan pembelajaran periode berikutnya (tahun penyajian
berikutnya) dilakukan perbaikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan.

Anda mungkin juga menyukai