PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN (2)
Disusun Oleh
Kelompok 12
COVER
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya paper mengenai
“Pengarahan/Kepemimpinan (2)” ini dapat tersusun hingga selesai. Kami juga
mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Kami berharap semoga paper
ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai perencanaan dalam
manajemen sebuah perencanaan. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam paper ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
paper ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Kepemimpinan ................................................................................. 3
2.2. Pendekatan Perilaku Kepemimpinan ................................................................. 4
2.3. Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan .............................................................. 5
2.4. Komunikasi dan Negoisasi Dalam Organisasi ................................................... 7
2.4.1. Pentingnya Komunikasi yang Efektif ......................................................... 7
2.4.2. Proses Komunikasi ..................................................................................... 8
2.4.3. Hambatan Terhadap Komunikasi Efektif Dalam Organisasi ..................... 9
2.4.4. Negoisasi Untuk Mengatasi Konflik ........................................................ 10
BAB III ........................................................................................................................... 12
KESIMPULAN .............................................................................................................. 12
3.1. Simpulan .......................................................................................................... 12
3.2. Saran ................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
antara atu dengan yang lainnya. Istilah kepemimpinan sesungguhnya telah lama menjadi
bahan perbincangan oleh banyak orang ilmuam dan praktisi. Kepemimpinan acapkali
diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis dan kuat yang memimpin bala tentara,
mrngendalikan perusahaan besar, atau menentukan arah suatu bangsa dan masyarakat.
Untuk menunjukan berapa pentingnya kepemimpinan dan betapa manusia
membutuhkannya, sampai ada pendapat yang keras mengatakan bahwa dunia atau umat
ymanusia di dunia ini pada hakekatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja,
yakni berstatus sebagai pemimpin. Dalam organisasi kepemimpinan sangat dibutuhkan
untuk memeberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Tanpa Pemimpin atau bimbingan, hubungan antara tujuan
perserangan atau tujuan organisasi mungkin menjadi renggang.
Oleh karena itu, Kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin
sukses. Terlebih lagi pekerja-pekerja yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka
dapat menyumbang dalam pencapaian tujuan organisas, dan paling tidak gairah para
pekerja memerlukan kpemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga
tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi. Ciri dan sifat
kepemimpinan adalah Kepemimpinan yang efektif yaitu kemampuan seseorang
pemimpin untuk mempengaruho atau memotivasi (bawahan) untuk bisa bekerja dengan
benar dan baik, sehingga tujuan bisa dicapai sesuai dengan perencanaan. Untuk
memahami beberapa hal tentang kepemimpinan dalam makalah ini maka penyusun
mencoba menguraikan materi kepemimpinan dalam makalah ini.
1
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari paper ini adalah :
1. Apa pengertian dari kepemimpinan ?
2. Apa yang termasuk fungsi kepemimpinan ?
3. Apa yang termasuk gaya kepemimpinan ?
4. Apa saja yang termasuk pendekatan sifat-sifat kepemimpinan ?
5. Mengapa komunikasi yang efektif sangat penting ?
6. Bagaimana proses komunikasi ?
7. Apa saja hambatan terhadap komunikasi efektif dalam organisasi ?
8. Bagaimana negosiasi untuk mengatasi konflik ?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dari paper ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan.
2. Memahami apa saja yang termasuk fungsi kepemimpinan.
3. Mengetahui apa saja yang termasuk gaya kepemimpinan
4. Memahami pendekatan sifat-sifat kepemimpinan
5. Memahami pentingnya komunikasi yang efektif.
6. Mengetahui bagaimana proses komunikasi.
7. Mengetahui apa saja hambatan terhadap komunikasi efektif dalam
organisasi.
8. Mengetahui bagaimana negosiasi untuk mengatasi konflik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Kepemimpinan
3
Kepemimpinan adalah apa yang dilakukan pemimpin yakni proses memimpin sebuah
kelompok dan kemampuan memengaruhi kelompok itu agar bekerja untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang diinginkan.
4
menciptakan suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling
mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok.
5
2) Pendapat Keith Davis
6
g. Extraersion, yakni pemimpin adalah orang yang enerjik dan penuh
semangat, suka bergaul, tegas dan jarang sekali berdiam atau menarik
diri.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer. Pertama, komunikasi
adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai. Kedua, komunikasi
adalah kegiatan untuk para manajer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu
mereka.
Secara keseluruhan, komunikasi yang efektif mempunyai empat fungsi utama :
pengendalian, motivasi, mengungkapkan ekspresi secara emosional, dan
memberikan informasi. Komunikasi bertindak untuk bertindak mengendalikan
perilaku karyawan dengan beberapa cara, misalkan ketika para karyawan diminta
7
untuk mengomunikasikan segala keluhan apapun terkait dengan pekerjaan untuk
melaksanakan job desc, atau mematuhi kebijakan perusahaan, komunikasi
digunakan untuk mengendalikan. Selanjutnya, komunikasi memotivasi dengan cara
menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka
melakukannya, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja mereka.
Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka adalah sumber utama dari
interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan
mekanisme dasar di mana para anggota berbagi perasaan frustasi dan kepuasan.
Oleh karena itu, komunikasi berperan penting dalam mengungkapkan ekspresi
secara emosional dan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Akhirnya, individu-
individu dan kelompok-kelompok membutuhkan informasi untuk melakukan
berbagai hal dalam organisasi. Dengan komunikasilah informasi tersebut
didapatkan.
Proses komunikasi diawali dengan munculnya suatu ide atau gagasan oleh
sumber yang ingin disampaikan kepada penerima. Lalu sumber akan mengubah
pesan yang ingin disampaikan menjadi kode atau simbol-simbol dalam bentuk
verbal atau non-verbal, kegiatan ini memiliki nama lain dengan encoding. Kemudian
pesan yang sudah di encoding tersebut disampaikan dengan menggunakan suatu
media atau saluran baik secara lisan maupun tulisan. Setelah pesan sampai kepada
penerima, maka penerima akan menerjemahkan kembali pesan-pesan dari pengirim
atau yang bisa juga disebut dengan decoding. Setelah decoding selesai, penerima
akan melakukan feedback atau umpan balik kepada pengirim terkait pesan tersebut.
Jadi proses komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tidak pernah
berakhir.
8
Pesan Media Penerima
Encoding Decoding
Gangguan
Pengirim Pesan
Umpan Balik
Dalam setiap komunikasi, pasti ada saja peluang terjadinya gangguan maupun
hambatan yang mengganggu jalannya komunikasi secara efektif, diantaranya
adalah:
Hambatan organisasional
a. Tingkatan hierarki
Bila suatu organisasi tumbuh, strukturnya berkembang, akan
menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena berita harus melalui
tingkatan (jenjang) tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama
untuk mencapai tempat tujuan dan cenderung berkurang ketepatannya.
b. Wewenang pemimpin
Banyak pimpinan merasa bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya
menerima berbagai masalah, kondisi, atau hasil yang dapat membuat
mereka tampak lemah. Sebaliknya, banyak anggota menghindari situasi
dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang dapat membuat
mereka dalam kedudukan yang tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya ada
kesenjangan antara pimpinan dan anggota.
c. Spesialisasi
Cenderung memisahkan orang-orang, bahkan bila mereka bekerja saling
berdekatan. Perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah pekerjaan
dapat membuat orang-orang merasa bahwa mereka hidup dalam dunia yang
9
berbeda. Akibatnya dapat menghalangi perasaan memasyarakat, membuat
sulit memahami, dan mendorong terjadinya kesalahan-kesalahan.
Hambatan antar pribadi
a. Persepsi selektif
Merupakan pengharapan yang mengarahkan seseorang untuk melihat
atau mendengar kejadian, orang, objek, atau situasi adalah sesuatu yang dia
ingin lihat atau dengar.
b. Status atau kedudukan
Kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk
pendapat atas dasar karakteristik pengirim (sumber), terutamanya
kredibilitasnya.
c. Keadaan membela diri
Mengakibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan pembicaraan tertentu,
dan sebaliknya, meningkatkan tingkat pembelaan di pihak lain.
d. Pendengaran lemah
Berbagai kebiasaan sehubungan dengan pendengaran lemah meliputi.
o Mendengar hanya permukaannya saja
o Memberikan pengaruh, melalui baik perkataan atau tanda-tanda
o Menunjukkan kebosanan atau kejengkelan
o Mendengar dengan tidak aktif
e. Ketidaktepatan penggunaan bahasa
Contoh, perintah pemimpin untuk mengerjakan “secepat mungkin” bisa
berarti satu jam, satu hari atau satu minggu. Di samping itu, bahasa-bahasa
nonverbal
10
1. Tawar-menawar distributif, artinya perundingan yang berusaha untuk membagi
sejumlah tetap sumberdaya (suatu situasi kalah menang).
2. Tawar-menawar integratif, yaitu perundingan yang mengusahakan satu
penyelesaian atau lebih yang dapat menciptakan pemecahan menang-menang.
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1.Simpulan
Kepemimpinan adalah apa yang dilakukan pemimpin, yakni proses memimpin
sebuah kelompok dan memengaruhi kelompok itu dalam mencapai tujuan. Individu
yang memiliki sifat yang tepat kemungkinan besar akan dapat menjadi seorang
pemimpin yang efektif. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus
melaksanakan dua fungsi utama : (1) fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas
(“task-related”) atau pemecahan masalah, dan (2) fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok
(“groupmaintenance”) atau sosial. Adapun gaya-gaya kepemimpinan yang yakni : Gaya
dengan orientasi tugas (task-oriented), Gaya dengan orientasi karyawan (employee-
oriented), Gaya Demokratis, Gaya Autokrasi dan Gaya Laissez-faire
Komunikasi adalah perpindahan dan pemahaman makna. Perpindahan makna berarti
jika informasi atau ide-ide belum disampaikan, komunikasi belum dilakukan. Agar
komunikasi berhasil, makna harus disampaikan dan dipahami. komunikasi mempunyai
empat fungsi utama : pengendalian, motivasi, mengungkapkan ekspresi secara
emosional, dan memberikan informasi. Dalam setiap komunikasi, pasti ada saja peluang
terjadinya gangguan maupun hambatan yang mengganggu jalannya komunikasi secara
efektif, diantaranya adalah Hambatan organisasional dan Hambatan antar pribadi.
Negosiasi atau perundingan merupakan suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak
yang terlibat dalam konflik. Dalam perundingan ini diharapkan ada kesepakatan nilai
antara dua kelompok tersebut.
3.2.Saran
Dari pembahasan diatas, kita dapat mengetahui seberapa pentingnya komunikasi
dalam suatu organisasi. Sehingga diharapkan suatu organisasi yang baik harus terjadi
komunikasi yang efektif untuk mengendalikan, memotivasi, dan memberikan informasi
dalam organisasi tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Usman dan Husaini. 2008. Manajemen Teori Praktek & Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Robbins, Stephen P & Mary Coulter. 1999. Manajemen. Edisi 6 Jilid 1 dan 2, Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Prenhallindo.
13