PENDAHULUAN
hambatan yang signifikan dalam fungsi kognitif, dengan gejala yang utama ialah
dari siswa dapat menghitung dengan berurutan 10, 12% dapat menghitung sampai
Penelitian yang dilakukan Ariyani (2013) pada 30 siswa di sekolah dasar luar
nilai paling rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain, karena siswa yang
retardasi mental menempati angka paling besar dibanding jumlah anak dengan
saat ini diperkirakan sekitar 6,6 juta jiwa. Sekitar 66.610 anak usia sekolah
penyandang cacat (14,4% dari seluruh anak penyandang cacat) ini terdaftar i
1
2
hambatan dalam berfikir secara logis dan beradaptasi, serta anak tidak dapat
Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan untuk anak retardasi
mental yaitu dengan belajar sambil bermain (Ariyani, 2013). Thobroni & Mumtaz
memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Hal ini dapat
mental anak sepenuhnya. Salah satu permainan yang dapat digunakan untuk
berupa kerang kecil atau kelereng (Pangestu, 2013). Congklak adalah permainan yang
biasa dimainkan oleh dua orang anak, dalam permainan ini setiap anak dituntut
menghitung jumlah biji congklak (Jatmika, 2012) . Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pratiwi (2016) menyatakan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan
Surabaya dengan hasil sebelum diberi intervensi yang tergolong kategori kurang
3
67%, kategori cukup 33% meningkat menjadi kategori kurang 50%, kategori
mental. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus tentang
mental.
bermain congklak.
3. Mengevaluasi kemampuan berhitung anak retardasi mental setelah
retardasi mental.
2. Bagi Peneliti
Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian dibidang keperawatan
hari.