Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

KETEPATAN
IDENTIFIKASI
PASIEN
[Type the document subtitle]
RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH
PROVINSI MALUKU UTARA

2016
BAB I

PENDAHULUAN

I. Pengertian

Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang bukti-

bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan menyamakan keterangan

tersebut dengan individu seseorang, dengan kata lain bahwa dengan melakukan

identifikasi pasien kita dapat mengetahui identitas seseorang dan dengan identitas

tersebut kita dapat mengenal seseorang dengan membedakan antara pasien yang satu

dengan lainnya. Pasien dirumah sakit juga harus di identifikasi dengan benar pada saat

pendaftaran maupun setelah dirawat.

II. Tujuan

II.1 Tujuan umum

Mengutamakan upaya keselamatan serta meningkatkan mutu dan kualitas

keselamatan pasien di RS. Islam PKU Muhammadiyah Ternate

II.2 Tujuan khusus

1. Menurunkan salah identifikasi pasien

2. Meningkatkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut secara benar

3. Menurunkan kesalahan dalam pemberian obat atau tindakan lain

4. Mencegah kesalahan dalam pemberian tindakan kesehatan seperti proses

pembedahan maupun suatu prosedur invasiv

5. Mencegah kesalahan ketika pemberian darah atau produk darah

6. Mencegah kesalahan dalam pengambilan darah atau specimen lain untuk

pemeriksaan klinis
BAB II

RUANG LINGKUP

Salah satu upaya guna mendukung peningkatan keselamatan pasien adalah

dengan memastikan identifikasi pasien yang benar agar tidak terjadi kesalahan saat

pemberian terapi atau pengobatan terhadap pasien di rumah sakit.. Adapun langkah awal

proses identifikasi pasien yang dapat diupayakan berupa pemakayan gelang pengenal.

Rumah sakit PKU Muhammadiyah membuat kebijakan berupa pemakaian

gelang pengenal kepada semua pasien rawat inap, dan akan menjalani suatu prosedur

dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa perawatannya. Selama perawatan

pasien rawat inap harus menegenakan gelang pengenal dengan minimal 3 data (nama

pasien, nomor rekam medis dan tanggal lahir). Warna gelang pengenal diberikan

diberikan berdasarkan jenis kelamin, yaitu gelang berwarna merah muda untuk pasien

wanita dan gelang berwarna biru untuk pasien pria. Jika pasien memiliki alergi, baik

alergi makanan atau makanan maupun obat, diberikan gelang berwarna merah untuk

pasien dengan resiko jatuh kategori tinggi menurut scoring morse fall atau scoring hupty

dumpty diberikan gelang berwarna kuning.

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat jalan, dan pasien

yang akan menjalani suatu prosedur. Pelaksana panduan ini adalah pada tenaga kesehatan

medis, perawat, farmasi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, dan non medic,staf diruang

rawat inap, staf administrasi dan staf pendukung yang bekerja dirumah sakit
Tujuan utama tanda pengenal ini adalah untuk mengidentifikasi pemakayannya.

Tanda pengenal digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika pemberian

obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan specimen lain untuk pemeriksaan

klinis, atau pemberian pengobatan atau tindakan lain maupun suatu prosedur
BAB III

PROSEDUR

1. Prosedur Identifikasi Pasien Dengan Gelang Pengenal

Setiap pasien wajib memiliki dan memakai gelang pengenal selama menjalani

perawatan di rumah sakit dan hanya boleh lepas saat pasien pulang/ keluar dari rumah

sakit. Gelang pengenal dipasang oleh perawat IGD, Poli maupun VK ketika pasien masuk

dan melakukan pengecekan awal sebelum gelang pengenal terpasang berupa :

a. Gelang pengenal pasien mencakup 3 detail wajib yang dapat mengIdentifikasi pasien

yaitu :

1. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata

2. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)

3. Nomor rekam medis pasien

b. Detail lainnya adalah warna gelang pengenal , yaitu:

1. Seluruh pasien yang tidak memiliki alergi, gunakan gelang pengenal sesuai

dengan jenis kelaminnya

 Biru untuk pria

 Merah jambu untuk wanita

2. Semua pasien harus ditanyakan mengenai alergi yang dimiliki. Jika pasien

memiliki alergi, baik alergi makanan maupun obat diberikan gelang berwarna

merah. Riwayat dan jenis alergi pasien harus dicatat direkam medis.

3. Untuk pasien dengan risiko jatuh kategori tinggi menurut morse fall atau scoring

humpty diberikan gelang berwarna kuning.


c. Nama pasien pada gelang pengenal tidak boleh disingkat, nama harus sesuai dengan

yang tertulis direkam medis.

d. Gelang pengenal jangan pernah dicoret atau ditulis ulang, ganti gelang pengenal jika

terdapat kesalahan penulisan data.

2. Prosedur Pemakaian Gelang

a. Jelaskan prosedur Identifikasi dan tujuan kepada pasien

b. Periksa ulang 3 detail data digelang pengenal sebelum dipakaikan kepasien

c. Saat menanyakan indentitas pasien, selalu gunakan pertanyaan terbuka, misalnnya

siapa nama anda (jangan menggunakan pertanyan tertutup seperti : “ apakah nama

anda ibu susi”). Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya ( misalnya pada

pasien tidak sadar, bayi disfasia, dan gangguan jiwa), verifikasi indentitas pasien

kepada keluarga / pengantarnya. Jika mungkin gelang pengenal jangan dijadikan satu-

satunya bentuk indetifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi, Tanya ulang tanggal

lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang tertulis digelang

pengenalnya

d. Pakaikan gelang pengenal dipergelangan tangan pasien yang dominan, jelaskan dan

pastikan gelang terpasang denagn baik dan nyaman untuk pasien

e. Pada pasien dengan fistula arterio-vena (pasien hemodialisis), gelang pengenal tidak

boleh dipasang disisi lengan yang terdapat fistula

f. Jika tidak dapat dipakaikan dipergelangan tangan, pakaikan dipergelangan kaki,

gelang pengenal dapat dipakaikan dibaju pasien diarea yang jelas terlihat. Hal ini

harus dicatat direkam medis pasien, gelang pengenal harus dipasang ulang jika baju

pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu


g. Pada kondisi tidak memakai baju, gelang pengenal harus menempel pada badan

pasien dengan menggunakan perekat transparan/ tembus pandang hal ini harus dicatat

di rekam medis pasien

3. Evaluasi Identifikasi Dan Pengecekan Gelang Pengenal

a. Gelang pengenal harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di Rumah sakit

b. Pengecekan gelang pengenal dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat

c. Sebelum pasien ditrasfer keunit lain, lakukan Identifikasi dengan benar dan pastikan

gelang pengenal terpasang dengan baik

d. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang indentitas pasien dan

membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum digelang pengenal

e. Jika gelang pengenal terlepas, segera berikan gelang pengenal yang baru

f. Gelang pengenal hanya boleh dilepas saat pasien keluar/pulang dari rumah sakit

g. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang pengenal, hal ini dapat

disebabkan:

 Menolak penggunaan gelang pengenal

 Gelang pengenal menyebabkan iritasi kulit

 Gelang pengenal terlalu besar

 Pasien melepas gelang pengenal

 Pasien harus diinformasikan akan resiko yang dapat terjadi jika gelang pengenal

tidak dipakai, alasan pasien harus dicatat pada rekam medis

 Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas harus lebih waspada

dan mencari cara lain untuk mengIdentifikasi pasien dengan benar sebelum

dilakukan prosedur kepada pasien


4. Prosedur Identifikasi pada pasien dengan keadaan khusus

a. Pasien bayi baru lahir atau neonatus

 Gunakan gelang pengenal diektremitas yang berbeda

 Untuk bayi baru lahir yang masih belum diberi nama, data digelang pengenal

berisikan jenis kelamin bayi, nama ibu, tanggal lahir bayi dan nomor rekam medis

bayi

 Saat nama bayi sudah didaftarkan, gelang pengenal berisi data ibu dapat dilepas

dan dilapor kereseptionist untuk diganti dengan gelang pengenal yang berisikan

data bayi

 Gunakan gelang penegnal berwarna merah muda (pink), untuk bayi perempuan

dan biru untuk bayi laki- laki

b. Pasien dengan nama yang sama diruang rawat

 Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus dikonfirmasikan kepada

perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga

 Berikan label/penanda pada pasien dengan nama yang sama dilembar pencatatan,

lembar obat-obatan, dan lembar tindakan

 Kartu penanda pasien dengan nama yang sama harus dipasang ditempat tidur

pasien agar petugas dapat memverikasi indentitas pasien.

c. Pasien yang identitasnya tidak diketahui

 Pasien akan diberi gelang sesuai jenis kelamin berisi Mr./Mrs. X, dan nomor

rekam medik

 Saat pasien sudah dapat di identifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan

identitas yang benar


d. Pasien rawat jalan

 Tidak perlu menggunakan gelang pengenal

 Sebelum melakukan suatu prosedur/ atau terapi, tenaga medis harus menanyakan

indentitas pasien berupa nama dan tanggal lahir. Data ini harus dikonformasi

dengan yang tercantum pada rekam medis

 Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/puskesmas/ layanan kesehatan

lannya, surat rujukan harus berisi indentitas pasien berupa nama lengkap, tanggal

lahir, dan alamat, jika data ini tidak ada, prosedur atau terapi tidak dapat

dilaksanakan

 Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengindetifikasi dirinya sendiri, verifikasi data

dengan menanyakan keluarga/ pengatar pasien

e. Pasien yang meninggal

Pasien yang meninggal diruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi

terhadap indentitasnya dengan gelang pengenal dan rekam medis (sebagai bagian dari

proses verifikasi kematian)

5. Prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien dengan benar

a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan Identifikasi pasien :

 Pemberian obat-obatan

 Prosedur pemeriksaan radiologi (Rontgen, MRI, dan sebagainya)

 Intervensi pembedahan dan prosedur invasive lainnya

 Transfusi darah
 Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebaginya)

 Transfer pasien

 Konfirmasi kematian Commented [RI1]:


SOP Belum ada.

b. Para staf RS harus mengkonfirmasi Identifikasi pasien dengan benar dengan SOP dikembalikan ke masing2 ruangan???

menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian membandingkannya dengan

yang tercatum di rekam medic dan gelang pengenal. Jika menyebutkan nama, tanggal

lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien untuk mengkonfirmasi dengan jawaban

ya/tidak

c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang pengenal.

Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani

pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur

d. Identifikasi pasien yang menjalani prosedur pemerikasaan radiologi yaitu : Commented [RI2]:
RSI tidak punya unit radiologi, pertanyaannya apa diperlukan
prosedur seperti ini ataukah diisi bahwa dalam prosedur ini kita
 Operator hatus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum menjalani hanya mengidentifikasi pasien dalam rangka melakukan prosedur
rujukan ke RS lainnya.

prosedur dengan cara : MoU dengan unit radiologi di RS lain, sudah ada atau belum??

 Meminta pasien dengan menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya

 Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam

 medis, jika ada yang diperoleh sama dilakukan prosedur

 jika terdapat > 2 (dua) pasien di departemen radiologi dengan nama yang

sama, periksa ulang indentitas dengan melihat alamat rumahnya

 Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum

radiasi (exposure) dilakukan


e. Identifikasi pasien yang menjalani operasi :

 Petugas dikamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien

 Jika diperlukan untuk melepas gelang pengenal selama dilakukan operasi,

tugaskanlah seorang perawat dikamar operasi untuk bertanggung jawab melepas

dan memasang kembali gelang pengenal pasien

 Gelang pengenal yang dilepas harus ditempelkan didepan rekam medis pasien

f. Identifikasi pengambilan dan pemberian produk/ kompenen darah

 Identifikasi, pengambilan , pengiriman, penerimaan, dan penyerahan kompenen

darah (trasfusi) merupakan tanggung jawab petugas yang mengambil darah

 Dua orang staf RS yang kompeten harus memastikan kebenaran, data demografik

pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien dan yang tertera

pada kantong darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien pada gelang

pengenal

6. Melepas gelang pengenal

a. Gelang pengenal hanya dilepas pada saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit

b. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggung jawab

terhadap pasien selama perawatan dirumah sakit

c. Gelang pengenal dilepas setelah semuanya proses selesai dilakukan, proses ini

meliputi pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai

rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga, juga setelah keluarga

menyelesaikan rekening pembayaran dengan menunjukan bukti kwitansi (jika ada).


d. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal sementara

(saat masih dirawat dirumah sakit) misalnya lokasi pemasangan gelang pengenal

menganggu suatu prosedur, segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang

pengenal dipasang kembali


BAB IV

DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

System pencatatan dan pelaporan dari Identifikasi pasien di RS. Islam PKU

Muhammadiyah Maluku Utara adalah :

1. Semua pasien mempunyai gelang Identifikasi,yang berisi nama, nomor rekam

medic dan tanggal lahir. Dipasang oleh perawat IGD, poli maupun VK ketika

pasien masuk dan jika ada Identifikasi yang salah segera laporkan ke bagian

resepsionis untuk perbaikan

2. Pasien yang alergi dilakukan pelaporan, dipasang gelang berwarna merah dan di

dokumentasikan jenis alerginya di rekam medis

3. Pasien dengan risiko jatuh kategori tinggi menurut scoring morse fall atau scoring

humpty dumpty dilakukan pelaporan, pasangkan gelang berwarna kuning dan di

dokumentasikan di rekam medis

4. Pada setiap pergantian jaga diruang rawat inap,perawat yang bertanggung jawab

terhadap pasien tersebut memastikan apakah gelang pasien masih terpasang atau

tidak.jika ditemuka gelang tidak terpasang atau rusak segera dilaporkan ke

recptionisi untuk dibuatkan gelang baru

5. Apabila pasien berpindah ruangan atau unit, gelang pengeal harus dievaluasi ulang

antara perawat, dimana perawat ruangan/ unit yang lama memberikan informasi

tentang status yang telah diindetifikasi selama pasien diruang rawat inap yang lama

kepada perawat diruangan/ unit yang baru. Setiap terjadi kesalahan ataupun
kehilangan serta kasus baru dilakukan pelaporan dan gelang Identifikasi diminta

dari bagian recepsionist.

6. Pasien yang gelangnya dilepas untuk keperluan prosedur dilaporkan dan

didokumtasikan direkam medis, perawat dikamar operasi bertanggung jawab

melepas dan memasang kembali gelang pengenal pasien, gelang pengenal yang

dilepas harus ditempelkan didepan rekam medis pasien, jika gelang tidak bisa

dipakai lagi segera digantikan ke receptionist

7. Apabila pasien akan dievaluasi ke RS lain maka perawat yang bertanggung jawab

terhadap tersebut berhak memutuskan atau membuka gelang pasien dan diberikan

kebagian recepsionis untuk didokumentasikan.

8. Pada kejadian salah Identifikasi pasien atau kesalahan peberian gelang pengenal

dilakukan pencatatan. Perawat yang menyaksikan akan mengisi laporan kejadian

(incident report) dan menuruskan laporan ini kebagian tim PMKPRS (peningkatan

mutu dan keselamatan pasien rumah saki)

9. Apabila system Identifikasi dan pemberian gelang pengenal sudah benar, namun

masih kesalahan tindakan dilakukan pencetatan dan pelaporan kejadiaan (incident

report) ke bagian Tim PMKPRS untuk ditindak lanjuti sesuai kesalahan yang terjdi Commented [RI3]: RSI belum punya tim ini.
BAB V
PENUTUP

Dengan adanya panduan Identifikasi pasien ini maka diharapkan keselamatan

pasien di RS Islam PKU Muhammadiyah dapat lebih ditingkatkan. Selain itu, dengan

mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat, pemeriksaan klinis, tindakan lain

maupun suatu prosedur diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

pasien yang dirawat di RS Islam PKU Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai