Laporan DK 1
Laporan DK 1
Kelompok II
Pak Sukar, 70 tahun, didiagnosa terkena kanker paru bilateral invasif dengan
metastasis ke tulang, beberapa hari setelah ia dikirim ke rumah sakit. Dokter
menjelaskan diagnosis dan kondisi Pak Sukar kepada keluarganya. Menurut
dokter, Pak Sukar hanya memiliki waktu sekitar 6 – 12 bulan lagi. Karena
penyakit Pak Sukar sudah masuk stadium lanjut, dokter tidak menyarankan untuk
dilakukan tindakan bedah. Atas permintaan keluarga, dokter memberikan
kemoterapi meski peluang keberhasilan sangat kecil. Atas desakan keluarga juga,
Pak Sukar tidak diberitahu tentang kondisi sebenarnya. Pak Sukar agak cemas
dengan kondisinya, sementara semua orang di sekelilingnya sudah dipesan untuk
tidak menceritakan yang sebenarnya kepada Pak Sukar.
BAB I
LATAR BELAKANG
Pertanyaan:
1. Menurut Anda, permasalahan etik apakah yang ada pada kasus tersebut?
Jawaban yang dapat diberikan untuk menanggapi pertanyaan di atas adalah
sebagai berikut.
Dokter akan merasa dilema untuk mengatakan kondisi yang sebenarnya atau
tidak kepada Pak Sukar karena pada satu sisi dokter tidak boleh memberitahu
kondisi pasien dari pasien itu sendiri dikarenakan permintaan dari keluarga
pasien untuk merahasiakan hal tersebut. Akan tetapi di sisi lain pasien punya
hak untuk mengetahui tentang penyakit di dalam tubuhnya seperti yang
dijelaskan pada UU No.23 Tahun 1992 pasal 2 dan pasal 3 bahwa “pasien
berhak untuk memperoleh informasi medis tentang dirinya dan untuk
memberikan persetujuan atas pengobatan pada dirinya” (Hanafiah, 1999).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 290/MENKES/PER/2008,
Pak Sukar dapat dimasukkan ke dalam pasien yang kompeten yang berhak
mengetahui informasi penyakitnya sendiri. Dan di peraturan tersebut juga
dikatakan dokter tidak memberitahu pasien tentang penyakitnya hanya jika
penjelasan penyakit tersebut dapat mengganggu kepentingan kesehatan pasien
dan pasien menolak untuk menerima penjelasan.
3. Apakah Anda ingin mengetahui jika Anda menderita kanker stadium akhir?
Mengapa?
Jawaban yang dapat diberikan untuk menanggapi pertanyaan di atas adalah
sebagai berikut.
Jika saya yang terkena kanker stadium akhir, maka saya ingin tetap mengetahui
karena saya lah yang memiliki tubuh saya dan saya berhak mengetahui apapun
yang terjadi pada tubuh saya, sehingga dapat menghilangkan rasa penasaran
saya dan dapat membuat saya lebih mempersiapkan diri dalam merencanakan
pengobatan selanjutnya sesuai dengan yang saya inginkan. Langkah lain yang
dapat saya lakukan adalah saya bisa merencanakan sesuatu untuk peningkatan
kualitas hidup di akhir masa hidup saya.
Selain itu, jika saya terus-menerus tidak diberitahu tentang berita ini, saya akan
merasa terkucilkan dan merasa penasaran ataupun curiga yang akhirnya akan
membuat saya lebih tersiksa jika dibandingkan saya mengetahui hal yang
sebenarnya terjadi.
4. Apakah Anda akan memberitahu orangtua Anda jika mereka menderita kanker
stadium akhir? Mengapa?
Jawaban yang dapat diberikan untuk menanggapi pertanyaan di atas adalah
sebagai berikut.
a. Tidak, karena sebagai anaknya pun tidak akan tega memberitahukan
sesuatu hal yang buruk tersebut kepada orangtua. Oleh karena itu, saya
akan berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya untuk mencapai sebuah
keputusan tentang akan diberitahu atau tidaknya informasi ini.
b. Tergantung dari kondisi orang tua saya. Jika memang orang tua saya masih
dalam kondisi (ekonomi, kesehatan, sosial, psikologi) yang baik maka
saya akan memberitahukan. Jika orang tua mengetahui hal ini, orangtua
dapat memanfaatkan waktu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada
kita. Kita memberitahukan kepada orangtua harus secara bertahap dan
mencari waktu yang tepat agar orangtua tidak mengalami syok. Mungkin
ketika seseorang mendapat berita buruk, awalnya tidak akan percaya tapi
lama kelamaan pasti akan menerima.
c. Pada awalnya pasti saya akan merasa tidak tega, namun seyogyanya setiap
dokter perlu belajar dan siap mental dalam menghadapi stres
pasien/keluarga betapapun beratnya. Mari kita ingat kembali tentang teori
Kubler-Ross mengenai tahapan jika seseorang menerima berita buruk,
yaitu sebagai berikut.
1. Denial : menolak kenyataan,
2. Anger : amarah,
3. Bargaining for extra time : tawar menawar pada Tuhan,
4. Depression : depresi,
5. Acceptance : penerimaan.
Jadi, apapun yang terjadi, saya akan tetap memberitahu kondisi yang
sebenarnya pada keluarga terutama kepada orang yang saya cintai.
5. Bagaimana perasaan Anda jika menemukan / mengetahui pada saat-saat
terakhir kehidupan bahwa keluarga Anda menyembunyikan informasi tentang
penyakit Anda?
Jawaban yang dapat diberikan untuk menanggapi pertanyaan di atas adalah
sebagai berikut.
a. Saya akan marah karena hak saya untuk mengetahui kondisi saya
sebenarnya tidak dapat terpenuhi. Akan tetapi dengan berjalannya waktu,
setelah diberikan alasan-alasan mengapa mereka memutuskan untuk
merahasiakan hal ini, saya akan menerima semua ini dan akan berusaha
untuk berbuat kebaikan di akhir hidup saya.
b. Berpikir positif bahwa keluarga telah mengambil keputusan yang tepat
untuk kebaikan saya sendiri. Yang menjadi dasar di sini adalah bahwa
keluarga tidak ingin membuat saya bersedih dan syok atas kenyataan yang
terjadi dan mereka memiliki alasan yang menurut mereka inilah yang
terbaik untuk saya.
A. Kesimpulan
1. Etika merupakan studi mengenai sifat, karakter , atau perilaku yang
meliputi baik dan buruk, benar dan salah, pada kondisi tertentu. Kondisi
yang dimaksud adalah kondisi dalam berbagai macam aspek kehidupan
misalnya kebudayaan, pendidikan serta nilai dan norma yang mengatur
kehidupan masyarakat.
2. Untuk mendeskripsikan masalah yang berada dalam ranah etika, sebagai
manusia harus bisa memandang dari berbagai aspek karena etika
merupakan suatu studi yang kompeks.
3. Sebagai seorang profesional dalam dunia kesehatan, sebagai dokter harus
mempertimbangkan kondisi pasien dan lingkungan keluarga sebelum
memberitahukan kondisi pasien yang sebenarnya.
4. Pasien memiliki hak untuk memperoleh informasi medis mengenai
keadaan dirinya sesungguhnya dengan harapan akan dapat menentukan
tindakan apa yang akan diambil selanjutnya. Namun, hal ini juga
memerlukan beberapa pertimbangan jika pasien dalam kondisi tidak
memungkinkan bisa menyebabkan semakin buruknya kondisi pasien
tersebut dan juga pasien akan menolak jika dia belum siap dengan adanya
berita tersebut.
B. Saran
Banyak sekali masalah etika yang terjadi dalam dunia profesi terutama dalam
dunia profesi kedokteran. Untuk itu perlu diadakan konsensus untuk
menyamakan persepsi antar pemegang jabatan profesi agar menimbulkan
suatu pandangan yang sejalan.
DAFTAR PUSTAKA