Anda di halaman 1dari 1

ANAK SANGAT KURUS DAN REWEL

Seorang anak perempuan 'A' 25 bulan dikirim oleh kader kesehatan desa ke posyandu dengan alasan
berat badannya berada di bawah garis merah (BGM). Sebelumnya ibu anak tersebut tidak pernah datartg
ke posyandu karena malu anaknya sangat kurus dibanding anak lain yang sebaya. Setelah ditimbang
berat badannya 7,5 kg dan panjang badan 76 cm (BB/PB <-3SD). Berat badan sebulan yang lalu
ditimbang di bidan saat berobat 8 kg dengan panjang badan 76 cm. Anak tersebut sering menangis. Hasil
pemeriksaan fisik anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit, otot hipotrofi, lebih nyata
pada posisi berdiri atau duduk npmun terdapat edema pada dorsum pedis, wajah terlihat pucat, seperti
orang tua, membulat dan sembab, pandangan mata sayu, cengeng, rewel, rambut tipis, kemerahan
seperti warn? rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok, kulit keriput, baggy pant, crazy
pavement dermatosis, perut cekung, terdapat pembesaran hati, iga gambang. Sebelumnya ana,k
tersebut sering diare dan batuk. Hasil anamnesis dengan kedua orang tuanya : anak diberikan ASI sampai
8 bulan saja karena ASI ibu tidak keluar dan anak diberi air teh manis atau kadang-kadang air tajin dan
anak susah makan. Sehari makan hanya 3-4 suap saja, 1 atau 2 kali sehdri. Anak jarang diberi makanan
jajanan seperti biskuit, susu formula atau bubur instan karena orang tuanya tidak mampu beli. Bapaknya
hanya buruh tani yang menggarap sawah tetangganya, riwayat penyakit TBC yang putus pengobatan,
tidak lulus SLIP, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga yang kadang membantu suaminya di sawah,
lulus SD. Mempunyai 3 orang anak dan 'A' adalah anak bungsu, kedua kakaknya juga tampak kurus.
Karena keadaan anak 'A' tersebut maka oleh kader posyandu dirujuk ke puskesmas. Karena-keterbatasan
sarana prasarana oleh pihak puskesmas dirujuk ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai