MAHASISWA
ZOOLOGI VERTEBRATA
ORANGUTAN KALIMANTAN
Pongo pygmaeus
Oleh:
Kelompok 7A
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Agus Haryono, M.Si
dan
Shanty Safitry, S.Si, M.Pd
Orangutan tidak ditemukan di wilayah mana pun di dunia ini, kecuali di kedua pulau
tersebut. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan dua taman nasional yang khusus
berfungsi sebagai habitat hewan ini, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatra
bagian utara dan Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah. Orangutan
merupakan satu-satunya primata terbesar di Asia. Ukuran tubuhnya (dewasa) mencapai
137 cm dengan berat sekitar 85 kg. Ukuran tubuh orangutan betina lebih kecil dibanding
yang jantan. Sesuai dengan daerah penyebarannya, ada dua jenis orangutan, yaitu
Orangutan Sumatra (Pongo abelii) dan Orangutan Borneo (Pongo pygmaeus). Sepintas,
kedua jenis satwa ini terlihat tidak berbeda, tetapi jika diteliti lebih jauh, keduanya
memiliki perbedaan yang cukup jelas. Dari kenampakan luar, orangutan borneo berwarna
merah-coklat terang, sementara orangutan sumatra berwarna merah coklat gelap.
Dibandingkan dengan primata lain seperti berbagai jenis monyet yang hidupnya
berkelompok, orangutan merupakan binatang soliter (hidup sendiri). Hanya induk dengan
anaknya yang berumur kurang dari tiga tahun yang tinggal bersama.
Pada saat mencari makan, orangutan menggunakan keempat lengannya untuk berjalan dan
memanjat, berpindah dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Orangutan juga dikenal
Page 2 of 22
sebagai makhluk payung, artinya dengan melindungi orangutan di habitat alaminya secara
tidak langsung kita ikut menjaga keutuhan ekosistem hutan secara keseluruhan.
Melindungi orangutan juga berarti ikut melindungi berbagai jenis tanaman dan binatang
lain yang memberikan manfaat lebih besar bagi makhluk hidup lain termasuk manusia.
Fungsi hutan sebagai sumber plasma nutfah, pengatur tata air, pembentuk iklim mikro, dan
penyangga kehidupan akan tetap terjaga jika hutan terjaga dengan baik. Sayang sekali,
selama beberapa dekade terakhir populasi orangutan mengalami penurunan yang sangat
derastis. Jerry Guo (2008) mencatat, populasi orangutan di Sumatra hanya sekitar 6. 500
ekor dan di Borneo hanya sekitar 20.000 ekor. Jumlah ini turun 50 persen dibandingkan
dengan dua dekade sebelumnya. Para ilmuwan memperkirakan, orangutan akan punah
dalam waktu satu atau dua dekade yang akan datang. Prediksi ini didasarkan pada laporan
lembaga UN (2007) yang menyebutkan bahwa pada tahun 2022, habitat (tempat hidup)
orangutan mengalami kerusakan hingga mencapai 98 persen. Kerusakan habitat ini
disebabkan oleh penebangan liar, penambangan, dan pembukaan lahan hutan untuk
pengembangan tanaman perkebunan. Selain karena kerusakan habitat, perburuan dan
perdagangan liar orangutan juga mempercepat turunnya populasi binatang ini.
Orangutan merupakan satu-satunya kera besar dunia yang ada di Asia. Saat ini
terdapat 2 (dua) jenis orangutan yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan
Kalimantan (Pongo pygmaeus). Secara genetik dan morfologis, Orangutan Kalimantan
terdiri dari 3 sub spesies, yaitu: Pongo pygmaeus (dari Kalimantan Barat sampai dengan
Gunung Palung), Pongo pygmaeus wurnbii (Kalimantan Tengah) dan Pongo pygmaeus
morio (Kalimantan Timur). Orangutan merupakan primata yang memiliki kekerabatan
yang sangat dekat dengan manusia, dimana 97% DNA orangutan mirip dengan manusia.
Orangutan dilindungi oleh undang-undang nasional dan hukum internasional. Lebih dari
100 orangutan masih perlu diselamatkan dari desa-desa di Kalimantan tiap tahunnya.
Praktek penebangan hutan yang ilegal dan eksploitatif, kebakaran hutan serta perdagangan
Orangutan masih terus mengancam keberadaan satwa berharga.
Hanya kita, sesama manusia, yang mengerti cara mencegah dan menanggulangi ini semua.
Hanya kita yang mengerti bagaimana menyelamatkan mata rantai kita ke masa depan.
Melestarikan Orangutan berarti melestarikan diri kita semua.
Orangutan termasuk hewan vertebrata, yang berarti bahwa mereka memiliki tulang
belakang. Orangutan juga termasuk hewan mamalia dan primata. Orangutan hidup di
dataran rendah dan rawa-rawa hutan tropika di wilayah Kalimantan dan Sumatera.
Orangutan kalimantan atau Pongo pygmaeus adalah salah satu spesies orangutan
disamping orangutan sumatera. Sesuai namanya, orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus)
hidup di pulau Kalimantan dan merupakan spesies endemik pulau tersebut. Orangutan
kalimantan tidak berbeda jauh dengan saudaranya, orangutan sumatera. Postur tubuhnya
lebih besar dibanding orangutan sumatera. Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus)
mempunyai berat tubuh sekitar 50 – 100 kg (jantan) dan 30-50 kg (betina) dengan tinggi
Page 3 of 22
rata-rata 1,5 meter. Bulunya berwarna coklat kemerahan, memiliki lengan yang panjang
dan kuat, kaki pendek, dan tidak memiliki ekor.
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Hominidae
Genus : Pongo
Spesies : Pongo pygmaeus
Gambar
Page 4 of 22
B . Ciri-Ciri Morfologi Secara Umum
Page 5 of 22
jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan
manusia. Orangutan masih termasuk dalam spesies kera besar seperti gorila dan simpanse.
Golongan kera besar masuk dalam klasifikasi mammalia, memiliki ukuran otak yang besar,
mata yang mengarah kedepan, dan tangan yang dapat melakukan genggaman.
1. Sistem Integumen
Orangutan atau Pongo pygmaeus termasuk hewan vertebrata, yang berarti
bahwa mereka memiliki tulang belakang. Orangutan juga termasuk hewan mamalia dan
primata. Orangutan memiliki 6rimate666 yang terdiri dari tiga lapisan: paling luar
adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam adalah 6rimate666.
Epidermis biasanya terdiri atas tiga puluh lapis sel yang berfungsi menjadi
lapisan tahan air. Sel-sel terluar dari lapisan epidermis ini sering terkelupas; epidermis
bagian paling dalam sering membelah dan sel anakannya terdorong ke atas (6rimate
luar). Bagian tengah, dermis, memiliki ketebalan lima belas hingga empat puluh kali
6rimate666 epidermis. Dermis terdiri dari berbagai komponen seperti pembuluh darah
dan kelenjar. Hipodermis tersusun atas jaringan 6rimate dan berfungsi untuk
menyimpan lemak, penahan benturan, dan insulasi. Ketebalan lapisan ini bervariasi
pada setiap spesies. Pada orangutan juga terdapat adanya kelenjar susu, yang pada betina
menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang
endoterm atau “berdarah panas”. Sistem kulit (Integumen) pelindung tubuh,
Perlindungan melawan luka secara mekanik, infeksi, dan kekeringan. Sistem ini
tersusun atas kulit dan turunannya (rambut, kuku, dan kelenjar kulit).
Page 6 of 22
2. Sistem Rangka
Sistem rangka pada orangutan dapat dibedakan menjadi skeleton aksial dan
skeleton apendikular. Skeleton aksial terdiri atas tulang tengkorak, tulang belakang,
tulang dada, tulang iga, dan tulang selangka. Rangka apendikular terdiri atas tungkai
atas yang tersusun oleh tulang belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah, tulang
pengupil, tulang hasta, tulang pergelangan tangan, tulang telapak tangan, dan tulang
jari. Sedangkan, tungkai bawah terdiri atas tulang paha, tulang tempurung, tulang
pergelangan kaki, tulang telapak kaki, jari kaki dan tulang tumit. Sistem rangka
berfungsi memberikan bentuk tubuh, melekatkan otot-otot, melindungi bagian-bagian
lunak, dan menyimpan berbagai mineral.
3. Sistem Otot
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung
dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit
dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
Page 7 of 22
Orangutan memiliki beberapa jenis otot doantaranya sebagai berikut:
Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan
pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot polos dibangun
oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung
meruncing,serta mempunyai satu inti
Otot lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan
tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini
menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti.
Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
4. Sistem Respirasi
Orangutan memiliki sistem pernapasan yang sama dengan manusia, organ
pernapasan yang terlibat dalam proses pernapsan pada orangutan adalah hidung,
pangkal tenggorokan, batang tenggorokan, dan paru paru.
Hidung
Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari luar. Di dalam rongga
hidung terdapat rambut dan selaput lendir. Rambut dan selaput lendir berguna
untuk menyaring udara, mengatur suhu udara yang masuk agar sesuai dengan suhu
tubuh, dan mengatur kelembapan udara.
Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk ke pangkal tenggorokan (laring) melalui
faring. Faring adalah hulu kerongkongan. Faring merupakan persimpangan antara
rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan (laring) udara
masuk ke batang tenggorokan (trakea). Pada daerah tekak, yaitu di langit langit
mulut bagian belakang terdapat anak tekak. Pada pangkal tenggorokan (laring)
terdapat katup yang disebut epiglottis.
Ketiak kita bernapas, epiglotis terbuka dan anak tekak melipat ke bawah bertemu
epiglottis. Udara akan masuk melalui melalui pangkal tenggorokan. Ketika kita
menelan , epiglottis menutup pangkaal tenggorokan dan makanan akan masuk ke
kerongkongan (esofagus). Tetapi jika kita menelan dan epiglottis belum menutup,
makanan dan minuman akan masuk ke tenggorokan. Saat itu kita tersedak.
Pangkal tenggorokan (laring) terdiri atas keeping tulang rawan yang membentuk
jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang rawan,
piala tulang rawan , gelang tulang rawan.
Page 8 of 22
Pada pangkal tenggorokan terdapat selaput suara. Selaput suara akan bergetar bila
terhembus udara dari paru-paru.
Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan kerongkongan. Batang
tenggorokan merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang rawan. Panjang
batang tenggorokan sekitar 10 cm. Dinding dalamnya dilapisi selaput lendir yang
sel-selnya berambut getar. Rambut-rambut getar berfungsi untuk menolak debu
dan benda asing yang bersama udara. Akibat tolakan secara paksa tersebut kita
akan batuk atau bersin.
Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus
bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi 3
bronkiolus sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-
cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus.
Dinding alveolus mengandung kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler darah di
alveolus inilah oksigen dari udara di ruang alveolus akan berdifusi ke dalam darah.
Paru-paru
Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah sekat
rongga badan, yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Pau-paru terdiri dari
dua bagian, yaitu paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir
sedangkan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura. Selaput paru-paru
terdiri dari dua lapis. Selaput paru-paru membungkus alveolus-alveolus. Jumlah
alveolus kurang lebih 300 juta buah. Luas permukaan seluruh alveolus diperkirakan
100 kali dari luas permuklaan tubuh orangutan.
Page 9 of 22
Volume udara di dalam paru-paru orangutan dewasa lebih kurang 5 liter.
Kemampuan paru-paru menampung udara diebut dengan daya tampung paru-paru
atau kapasitas paru-paru. Volume udara yang dipernapaskan oleh tubuh tergantung
besar kecilnya paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada pernapasan
biasa orang dewasa udara yang keluar dan masuk paru-paru sebanyak 0,5 liter.
Udara sebanyak ini disebut udara pernapasan atau udara tidal.
Apabila kalian menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas
sekuat-kuatnya, volume yang dan ke luar lebih kurang sebanyak 3,5-4 liter. Volume
udara ini disebut kapasitas vital paru-paru. Sebanyak 1-1,5 liter udara tetap tinggal
di paru-paru walaupun kita telah menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Volume
udara ini disebut udara resid
Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium
kanan(dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus
antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal
daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara
ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju
aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri
paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan
menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk
ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena
pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum
disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka
tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
Page 10 of 22
Ventrikel kanal memompa darah ke paru-paru melalui Arteri pulmoner.
Ketika darah mengalir melalui Hamparan kapiler paru paru kanan dan kiri, darah
mengambil oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah yang kaya oksigen akan
kembali ke paru paru melalui vena pulmoner ke Atrium kiri jantung. Kemudian darah
yang kaya akan oksigen mengalir ke dalam Ventrikel kiri, ketika ventrikel tersebut
membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya ventrikel kiri akan memompa darah
yang kaya akan oksigen keluar ke jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. Darah
meninggalkan ventrikel kiri melalui Aorta. Yang mengirimkan darah ke arteri yang
menuju ke seluruh tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang
mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga cabang-cabang yang
menuju ke hamparan kapiler Di kepala dan langan . aorta terus memanjang kearah
posterior, sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke
Hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang). Di dalam masing
masing organ tersebut, arteri akan bercabang menjadi arteriola, yang selanjutnya akan
bercabang cabang menjadi kapiler, dimana darah akan melepaskan oksigen dan
mengambil karbondioksida yang dihasilkan oleh respirasi seluler. Kapiler akan
menyatu kembali membentuk venula, yang kan mengirimkan darah ke vena. Darah
yang miskin oksigen dari kepala, leher dan tungkai depan di salurkan ke dalam suatu
vena besar yang disebut Vena cava interior (atau superior). Vena besar lainnya yang
disebut Vena cava posterior mengalirkan darah dari bagian tubuh utama dan tungkai
belakang. Kedua vena cava itu mengosongkan darahnya ke Dalam atrium kanan,
sebelum kemudian darah yang miskin oksigen itu mengalir ke dalam ventrikel kanan.
6. Sistem Saraf
Otak orangutan mirip dengan otak manusia mempunyai lima bagian utama,
yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum),
sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
Page 11 of 22
kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis,
berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak
tengah terdapat 12rimate12 dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur 12rimat mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran.
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan,juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
Page 12 of 22
akan menghantarkannya ke saraf motor. Pada bagian putih terdapat serabut saraf
asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf). Urat saraf yang
membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang
berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden
7. Sistem Pencernaan
Page 13 of 22
8. Sistem Reproduksi
Orangutan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama
kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan; 14rimat sama dengan manusia. Jumlah bayi
yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orangutan dapat hidup mandiri
pada usia 6-7 tahun. Kebergantungan orangutan pada induknya merupakan yang terlama
dari semua hewan, karena ada banyak hal yang harus dipelajari untuk bisa bertahan hidup,
mereka biasanya dipelihara hingga berusia 6 tahun.
Pada orangutan terdapat cara yang khas pada saat musim kawin ini terdapat pola
respon yang sama yang diberikan individu betina dengan status berbeda terhadap long call
individu jantan. Pola yang sering muncul adalah respon mengabaikan diikuti dengan
respon positif dan negatif. Pada masa hubungan berpasangan (consortship) tidak menutup
kemungkinan individu betina mendengar long call dari individu jantan lain ataupun dari
jantan pasangannya, diketahui bahwa tidak adanya pola respon individu betina dengan
status berbeda terhadap long call pada masa consortship. Individu betina tidak hanya
melakukan perjumpaan, berpasangan, dan kopulasi dengan jantan dewasa flanged, namun
juga dilakukan dengan jantan dewasa unflanged dan pra dewasa. Kopulasi dapat terjadi di
dalam consortship atau saat perjumpaan. Menurut proses terjadinya kopulasi yang sering
dilakukan di dalam consortship merupakan kopulasi suka sama suka, sedangkan kopulasi
saat perjumpaan kopulasi yang sering terjadi adalah kopulasi pemaksaan. Kadar hormon
Page 14 of 22
progesteron dari individu betina berbeda-beda sesuai dengan status, individu betina yang
sedang hamil memiliki kadar progesteron yang tinggi dibandingkan dengan individu betina
yang punya anak dan betina remaja.
1. Habitat
Orangutan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau
borneo dan Sumatra di wilayah bagian 15rimat Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa
tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orangutan dapat
hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan perbukitan dan dataran rendah,
daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa
bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di Borneo orangutan dapat ditemukan
pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di
Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. Orangutan
di Borneo yang dikategorikan sebagai ‘endangered’ oleh IUCN terbagi dalam tiga
15rimate151515: Orangutan di Borneo dikelompokkan ke dalam tiga anak jenis, yaitu
Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di bagian utara Sungai Kapuas sampai ke
timur laut Sarawak; Pongo pygmaeus wurmbii yang ditemukan mulai dari selatan
Sungai Kapuas hingga bagian barat Sungai Barito; dan Pongo pygmaeus morio,
diperkirakan secara total populasi liarnya di alam hanya 45.000 hingga 69.000. Di
Borneo, orangutan dapat ditemukan di Sabah, Sarawak, dan 15rimat seluruh hutan
dataran rendah Kalimantan, kecuali Kalimantan Selatan dan Brunei Darussalam.
2. Tingkah Laku
Page 15 of 22
Gambar: Tingkah laku orang utan
Mereka punya kebiasaan menjelajah hutan dari dahan pohon yang satu ke
pohon lainnya. Mereka menggunakan keempat anggota geraknya (dua tangan dan
kakinya). Orangutan memliki daerah jelajah yaitu daerah dimana orangutan tertentu
pernah dilihat dan bergerak pindah dalam kurun waktu tertentu. Jelajah harian
orangutan jantan memiliki rata-rata 800-1300 meter/hari, kondisi ini dapat berubah
apabila terjadi proses cons ort (kebersamaan) saat mengikuti individu betina dewasa
sehingga memperjauh jarak jelajahnya. Orangutan juga termasuk 16rimate yang
sangat pintar, kondisi ini dapat dilihat dari beberapa perilaku penggunaan alat dalam
aktivitasnya. Seperti alat untuk mengambil madu, alat untuk mengambil biji buah
Nessia, paying saat hujan, dll.
Orangutan hidup semi solitaire. Tidak membentuk kelompok seperti jenis kera
besar lainnya. Mereka bersosialisasi dengan individu lainnya pada saat kawin yang
berlangsung selama 2-3 minggu dan saat mengasuh anaknya. Orangutan melahirkan
hanya satu anak setiap kelahiran, setelah 8-5 bulan mengandung. Orangutan bisa
hidup hingga berumur 50-60 tahunan lebih. Seperti halnya manusia, induk orangutan
selalu merawat, menjaga, dan memberi kasih sayang kepada anaknya yang masih kecil,
hingga dirasa dia bisa hidup secara mandiri lepas sama sekali dari induknya. Aktivitas
hariannya lebih banyak dilakukan di atas pohon besar. Mereka punya kebiasaan
menjelajah hutan dari dahan pohon yang satu ke pohon lainnya. Mereka menggunakan
keempat anggota geraknya (dua tangan dan kakinya). Orangutan jantan dewasa dapat
mengeluarkan suara (Long Call ) yang cukup nyaring dan dapat didengar sejauh 3 km.
Suara itu menantang orangutan jantan lain yang ada disekitarnya dan juga sebagai
tanda tentang daerah yang dikuasainya.
Page 16 of 22
D. Evolusi Secara Umum
Evolusi 17rimate merupakan salah satu contoh evolusi dengan data yang “cukup
lengkap”. Teori evolusi yang hanya didasarkan atas adanya fosil tidak pernah dapat
menerangakan dengan lengkap apa yang terjadi di masa lampau. Oleh karena itu untuk
mempelajari evolusi suatu 17rimate17, biasanya para ahli menggunakan data suatu
17rimate17 yang masih hidup hingga kini. Dalam hal ini, yang dilakukan para ahli ialah
melihat perubahan stuktur dari 17rimate17-organisme yang paling erat hubungan
kekerabatan dengan 17rimate17 sasaran yang diteliti. Dengan mengaitkan perubahan-
perubahan suatu cirri, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai apa yang terjadi pada
masa silam. Dalam hal ini, digunakan pendekatan pada golongan 17rimate.
Salah satu definisi evolusi adalah merupakan suatu ilmu yang mempelajari
perubahan yang berangsur-angsur menuju 17rimate yang sesuai dengan masa dan tempat.
Pada dasarnya evolusi tidak untuk membuktikan apakah suatu jenis berasal dari jenis yang
lain. Memang menurut Darwin, suatu 17rimate17 berasal dari 17rimate17 lain. Tetapi
pembuktian bahwa sustu jenis berasal dari jenis yang lain tidak pernah dapat dibuktikan.
Yang dipelajari dalam evolusi adalah proses perubahannya.
Primata muncul sekitar 70 juta tahun yang lalu seiring dengan punahnya
dinosaurus. Setidaknya, itulah fosil tertua yang pernah ditemukan dari 17rimate. Sekarang,
ordo 17rimate dibagi menjadi dua sub ordo, yakni Prosimian (meliputi lemur, tarsius, dll)
dan Antropoid (kera, monyet, manusia). Prosimian yang dahulu mendominasi 17rimate,
sekarang semakin tersingkir dan akhirnya menjadi 17rimate beberapa daerah seperti
Madagaskar. Dengan pemisahan garis filogenetik, maka cabang dari Anthropoidea ada 3:
Page 17 of 22
monyet, kera, dan Hominid (manusia). Monyet pertama muncul kira-kira 50 juta tahun lalu.
Awal mulanya, monyet dunia baru muncul dari cabang 18rimate kuno, dan belakangan
monyet dunia lama berevolusi sebagai garis keturunan terpisah. Garis keturunan yang
tersisa setelah pemisahan monyet disebut garis Hominoid.
Page 18 of 22
Akan tetapi, 19rimat semua 19rimate dari yang paling kuno sampai yang paling
baru sekalipun, memiliki tangan dengan ibu jari yang dapat berputar. Hal ini sangat
menguntungkan bukan saja untuk memegang objek, namun melakukan manipulasi dan
modifikasi lingkungan. Apalagi, dengan perkembangan neokorteks (cerebrum) yang amat
pesat, hal ini memberikan jalan lapang untuk perkembangannya. Tangan yang telah
“terbebaskan” dari peralihan cara hidup dari arboreal ke non arboreal nampaknya telah
banyak berperan dalam komunikasi yang lebih baik diantara spesiesnya, 19rimate191919
itu mendorong perkembangan interaksi kelompok, berbicara, dan akhirnya: penciptaan
budaya.
Kita yang hidup pada masa sekarang tidak pernah dapat mengetahui dengan pasti
mengenai apa yang terjadi pada masa lalu. Oleh karena itu, digunakan data fosil dan data
dari 19rimate19 yang hidup pada masa kini. Bukti yang digunakan untuk mempelajari
perubahan akan ditinjau dari banyak segi, yang dapat memberikan petunjuk mengenai apa
yang terjadi peda masa lalu. Suatu sifat akan berevolusi sesusia dengan perkembangan
waktu dan tempat. Dengan menggunakan data fosil dan 19rimate19 aktuil mempunyai
senmua sifat terevolusi. Analisis yang dilakukan pada 19rimate primitive sampai dengan
19rimate yang maju, yakni manusia memberikan gambaran sebagai berikut:
Page 19 of 22
digunakan untuk mengais mencari makan. Dengan berubahnya cara hidup dari
hidup di tanah menjadi kehidupan arboreal, maka cakar menjadi mengganggu
kemapuan bergerak dengan cepat di atas pohon.kehidupan arboreal lebih
membutuhkan kemampuan untuk me-megang. Dengan demikian, terjadi pula
perubahan cara memegang dengan terbentuknya ibu jari dengan persendiaan yang
lain daripada jari-jari yang lain. Hal ini erat kaitannya dengan timbulnya flora hutan
sebagai habitat baru di muka bumi. Cakar perlu untuk naik pohon, tetapi selalu
terkait kalau pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Selain itu, terjadi pula
perubahan dari telapak tangan. Hal ini penting berkaitan dengan kemampuan untuk
memegang yang terlihat pada kera, yang mempunyai “empat tangan”, bahkan pada
kera Amerika Selatan, ekorpun dapat digunakan untuk memegang.
Kehidupan arboreal menyebabkan fungsi tangan lebih penting daripada kaki. Hal ini
terlihat pada bangsa kerayang memilki tangan yang lebih panjang dan lebih kuat
daripada kaki. Struktur ini penting untuk dapat nerayun-ayun dan berpindah
tempat. Dengan berubahnya permukaan bumi, maka jumlah hutan menjadi semakin
sedikit. Selain itu, ditemukan 20rimate besar yang tidak dapat ditunjang oleh hutan.
Dengan demikian, 20rimate mulai turun ke permukaan bumi. Akibatnya tangan
menjadi kurang diperlukan sedangkan kaki diperlukan untuk mengejar mangsa dan
menghindarkan diri dari predator.
Volume otak mengalami perubahan pesat. Faktor ini sangat nyata terlihat pada
golongan kera-manuasia. Australopithecus hanya mempunyai volume otak 600 cc,
sedangkan manusia modern sekitar dua kali lebih besar. Data fosil menunjukkan
bahwa fosil manusia lainnya mempunyai kisaran antara keduanya. Perubahan
volume otak dapat pula dilihat pada perubahan dahi.
Page 20 of 22
DAFTAR PUSTAKA
Page 21 of 22
Page 22 of 22